Anda di halaman 1dari 12

JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019

ISSN : 2301-4717 p. 93-104


Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 93

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBAYARAN


KLAIM ASURANSI JIWA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA
NASABAH (STUDI KASUS PADA PT ASURANSI JIWASRAYA PERSERO AREA
LHOKSEUMAWE)

Rayyan Firdaus1, Nurul Akmal2


1,2
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh Lhokseumawe
1, 2
rayyan@uimal.ac.id nurulakmalasnawi1@gmail.com

Abstract: This study was conducted to analyze the application of the Jiwasraya insurance claims payment accounting
information system in improving service to customer life insurance claims. The data used in this study were primary
data directly through the results of interviews with Jiwasraya Insurance Company employees, and customers. This is a
descriptive qualitative study. The results of the study showed that the application of the life insurance claims payment
accounting information system in improving service to customers at PT. Jiwasraya Insurance Persero Lhokseumawe
area consisted of customers preparing all documents used in filing life insurance claims either died due to death or
died due to accidents, following procedures for handling and administering death claims, waiting when checking
procedures for recording life insurance claims i.e. by opening a claim payment in LBK in accordance with the account
or estimated claim number in accordance with the applicable provisions, waiting for the results of life insurance claim
reporting, and waiting for the results of the claim disbursement decision to be approved or rejected.

Keywords: Accounting Information System, Claim Payment.

PENDAHULUAN dalam menjalankan usahanya, selalu menginginkan laba


Perkembangan dunia usaha yang semakin atau keuntungan yang maksimal. Untuk mendapatkan
dinamis menuntut manajemen perusahaan harus mampu keuntungan yang diharapkan, maka perusahaan harus
mengoptimalkan sumber daya-sumber daya yang meningkatkan tingkat perusahaan asuransi, pendapatan
dimiliki. Pengoptimalan sumber daya-sumber daya ini diperoleh dari penerimaan premi yang berasal dari
selain agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, juga penjualan polis-polis kepada nasabah dan bunga dari
agar dapat mencapai tujuan perusahaan itu sendiri. hasil investasi. Premi asuransi merupakan sejumlah
Salah satu sumber daya yang harus dapat dioptimalkan nominal yang dibayar oleh pihak pemegang polis atau
adalah informasi. Informasi sangat penting untuk tertanggung kepada pihak penanggung sebagai imbalan
digunakan oleh pihak manajemen dalam rangka jasa atas pengalihan resiko kepada penanggung yaitu
pengambilan keputusan. Dengan adanya informasi yang perusahaan asuransi. Penerimaan premi asuransi
lengkap dan akurat, akan dapat mengurangi diperoleh perusahaan asuransi berdasarkan penjualan
ketidakpastian terhadap tindakan yang akan dilakukan polis asuransi. Semakin banyak polis-polis yang terjual,
manajemen maka akan semakin banyak penerimaan premi yang
Salah satu bentuk informasi yang memegang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, penerimaan
peranan penting adalah informasi yang dihasilkan oleh premi sangat memiliki peranan yang sangat penting
sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi dalam peningkatan pendapatan perusahaan. Apabila
dapat digunakan sebagai sarana pengendalian, penerimaan premi meningkat, otomatis pendapatan
pengawasan, dan pengaturan semua aktivitas dan perusahaan meningkat. Sebaliknya apabila penerimaan
kegiatan operasional perusahaan agar tidak premi menurun, maka pendapatan perusahaan menurun.
menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan. PT asuransi jiwa sebagai perusahaan yang
Apalagi sistem informasi di Indonesia sudah bergerak di bidang asuransi jiwa, tentunya juga
berkembang sangat pesat dan sudah menjadi isu yang menerapkan suatu sistem informasi akuntansi dalam
penting untuk dikaji. Kompetisi global di segala bidang pembayaran klaim kepada nasabahnya. Disinilah sistem
yang semakin meningkat menjadikan teknologi informasi akuntansi dalam pembayaran klaim
informasi sebagai suatu kebutuhan yang tak dapat diharapkan berperan dalam kegiatan operasional
ditinggalkan. perusahaan. Sistem informasi akuntansi ini perlu untuk
PT Asuransi Jiwasraya (persero) Area selalu ditinjau ulang penerapan dan pelaksanaannya.
Lhokseumawe adalah salah satu perusahaan yang Sebab pembayaran klaim ini mempengaruhi keefektifan
bergerak pada bidang asuransi, khususnya asuransi jiwa dan keefisienan dalam kegiatan operasional perusahaan
yang merupakan perusahaan asuransi jiwa tertua di dan pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu,
Indonesia. PT Asuransi Jiwasraya (persero) mempunyai pembayaran klaim ini berhubungan langsung dengan
peranan sangat penting guna menaggulangi resiko- nasabah. Oleh karena itu, pelayanan kepada nasabah
resiko yang mungkin terjadi tersebut. Dengan adanya tidak boleh dilupakan, mengingat nasabah merupakan
peranan dari perusahaan tersebut, maka selain sumber penghasilan bagi perusahaan. Untuk itulah perlu
meningkatkan kesejahteraan nasabahnya, juga akan diterapkan dan dilaksanakan prosedur yang selain
meningkatkan kesejahteraan karyawan. efektif dan efisien, juga memuaskan bagi nasabah.
PT Asuransi Jiwasraya (persero) Area Adapun fenomena yang dapat dilihat terhadap
Lhokseumawe sebagaimana perusahaan pada umumnya, permasalahan permasalahan sebagai berikut:
94 RAYYAN FIRDAUS, NURUL AKMAL Jurnal Akuntansi dan Keuangan

1. Penerapan sistem informasi akuntansi pembayaran Banyak para ahli mengajukan konsep sistem
klaim asuransi jiwasraya belum berjalan dengan dengan deskripsi yang berbeda, tetapi pada prinsipnya
baik, karena masih terjadinya kesalahan dan hampir sama dengan konsep dasar sistem umumnya.
keseringan keterlambatan dalam sistem Menurut Romney (2005:2) sistem adalah rangkaian dari
pembayaran klaim asuransi terhadap nasabah yang dua atau lebih komponen-komponen yang saling
tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu
seperti, waktu yang telah ditentukan oleh tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa
perusahaan minimal 2 minggu maksimal 1 bulan subsistem kecil, yang masing-masing melakukan fungsi
namun berdasarkan fakta pengaduan nasabah khusus yang penting untuk mendukung bagi sistem
terhadap keterlambatan pembayaran klaim yang lebih besar, tempat mereka berada.
melebihi jangka waktu yang ditentukan selama
lebih enam bulan.
2. Begitu pula dengan sistem pengendalian internal Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
PT asuransi Jiwasraya belum berjalan dengan baik Tujuan sistem informasi menurut Hall
dan efektif, yaitu terkait dengan susunan berbagai (2007:36) dibedakan atas tiga tujuan umum bagi semua
dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan sistem, yaitu:
berbagai laporan yang didesain untuk 1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan
mentransformasikan data keuangan menjadi (stewardship) manajemen. Kepengurusan yang
informasi keuangan, karena dalam bentuk apapun merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk
setiap organisasi akan berusaha mencapat mengatursumber daya perusahaan secara benar.
tujuannya dengan mengalokasikan sumber daya 2. Untuk mendukung pengambilan keputusan
secara optimal melalui pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasimemberikan para
yang berhubungan dengan keuangan maka manajer informasi yang mereka butuhkan
dibutuhkan informasi yang tepat dan akurat. untuk melakukantanggung jawab pengambilan
(sumber berdasarkan temuan observasi di PT keputusan.
asuransi Jiwasraya). 3. Untuk mendukung kegiatan operasi
perusahaan. Sistem informasi
Berdasarkan penjelasan fenomena diatas
menyediakaninformasi bagi personal operasi
peneliti tertarik untuk meneliti tentang penerapan sistem
untuk membantu kegiatan operasi
informasi akuntansi pada klaim asuransi khususnya di
perusahaansecara efisien dan efektif.
Kota Lhokseumawe dengan mengangkat judul
penelitian “Analisis Penerapan Sistem Informasi
Akuntansi Pembayaran Klaim Asuransi Jiwa Dalam
Meningkatkan Pelayanan Kepada Nasabah (Studi
Faktor-faktor dalam Penyusunan Sistem Akuntansi
Kasus Pada PT Asuransi Jiwasraya persero Area
Penyusunan sistem akuntansi untuk suatu
Lhokseumawe)”.
perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor
yang penting menurut Baridwan (2015) antara lain:
TINJAUAN PUSTAKA 1. Sistem akuntansi yang disusun harus
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa sistem
Sistem informasi merupakan kumpulan dari
akuntansi harus mampu menyediakan
bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi
informasi yang diperlukan tepat pada
bersama untuk mencapat beberapa sasaran sesuai tujuan
waktunya, dapat memenuhi kebutuhan dengan
yang ditentukan. Menurut Fatta (2007:3), sistem dapat
kualitas yang sesuai.
diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari
2. Sistem akuntansi yang disusun harus
unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi,
memenuhi prinsip aman yang berarti bahwa
saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain
sistem akuntansi harus membantu menjaga
dalam dfinisi lain Hall J.A, (2007:7) berpendapat bahwa
keamanan milik perusahaan. Untuk dapat
sistem informasi adalah rangkaian prosedur formal
menjaga keamana milik perusahaan maka
dimana data dikumpulkan diproses menjadi informasi,
sistem akuntansi harus disusun dengan
dan didistribusikan kepada para pemakai.
mempertimbangkan prinsip-prinsip
Jadi, sistem informasi adalah sistem yang dapat
pengawasan atau pengendalian intern.
mengatur beberapa kumpulan orang, hardware,
3. Sistem akuntansi yang disusun harus
software, lalu diproses menjadi informasi dan
memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa
disampaikan kepada para pemakai. Definisi sistem
biaya untuk menyelenggarakan sistem
berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian
akuntansi itu harus dapat ditekan sehingga
sistem itu digunakan, secara sederhana sistem dapat
relatif tidak mahal dengan kata lain
diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari
dipertimbangkan cost dan benefit dalam
unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi,
menghasilkan dalam suatuinformasi.
saling berinteraksi,dan saling bergantung sama lain.
Ketiga faktor diatas harus dipertimbagkan
bersama-sama pada waktu menyusun sistem akuntansi
Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 95

perusahaan sehingga tidak ada satu faktor yang pihak tertanggung apabila terjadi sesuatu hal
ditinggalkan sehingga dapat berjalan dengan baik sesuai yang sudah diperjanjikan.
dengan ketentuan. 3. Suatu peristiwa yang tak tertentu (tidak
diketahui sebelumnya)
Pengertian Asuransi 4. Kepentingan yang mungkin akan mengalami
Asuransi atau dalam bahasa Belanda kerugian karena peristiwa yang tak tentu.
“Verzekering” yang berarti pertanggungan. Dalam pasal
246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Dari uraian yang telah disebutkan diatas, dapat
atau Wetboek Van Koophandle, bahwa asuransi atau disimpulkan bahwa asuransi memiliki unsur-unsur,
pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana yaitu unsur pihak penanggung, unsur pihak tertangung,
seorang penanggung mengikatkan diri dengan seseorang unsur peristiwa, dan unsur kepentingan.
tertanggung dengan menerima uang premi untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang Jenis-jenis Asuransi
diharapkan yang mungkin akan didenda karena suatu Pada saat ini telah berkembang berbagai jenis
peristiwa tak tentu. Ketentuan ini berlaku bagi semua asuransi di masyarakat, dalam manajemen resiko
macam pertanggungan, baik yang ada di dalam Kitab asuransi memungkinkan berbagi dan mentransfer resiko.
Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) maupun yang Hal ini merupakan cara terbaik untuk mengganti
ada di luar Kitab Undang-undang Hukum Dagang kerugian. Kebanyakan orang tidak mengerti perbedaan
(KUHD). mendasar pada jenis-jenis asuransi. Padahal untuk
Asuransi merupakan sarana keuangan dalam menentukan program asuransi yang paling cocok
tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi dengan kebutuhan, harus dipahami jenis-jenis asuransi
resiko atas harta benda yang dimiliki. Bicara masalah tersebut.
asuransi atau pertanggungan sudah pasti didalamnya Berdasarkan pasal 247 Kitab Undang-undang
terdapat resiko-resiko, yaitu kemungkinan dideritanya Hukum Dagang (KUHD) menyebutkan tentang lima
suatu kerugian akibat dari suatu peristiwa yang tidak macam asuransi ialah:
dapat dipastikan kapan terjadinya kerugian dapat berupa 1. Asuransi terhadap kebakaran
hilannya harta benda, meninggalnya kepala keluarga 2. Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian
sebagai pencari nafkah sehingga hilangnya tumpuan 3. Asuransi terhadap kematian orang (Asuransi
harapan yang menjadi sumber bertanggungnya jiwa)
kehidupan akan keluarga serta cacat tetap yang 4. Asuransi terhadap bahaya dilaut dan
mengakibatkan seorang tidak mampu menjalankan perbudakan
aktifitas kehidupan untuk membiayai kehidupan dan 5. Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan
keluarganya. didarat dan disungai sungai.
Manfaat Asuransi
Memiliki asuransi merupakan salah satu wujud
Unsur-unsur Asuransi nyata dari konsep perencanaan keuangan di masa depan,
Dalam menjalankan usaha perasuransian ada 3 banyak manfaat asuransi yang bisa di dapatkan. Dengan
(tiga) unsur mutlak yang perlu diperhatikan, hal ini memiliki asuransi akan membantu memberikan rasa
disebutkan dalam pasal 246 Kitab Undang-undang aman dan nyaman bila suatu saat terjadi sesuatu diluar
Hukum Dagang (KUHD), yaitu: Adanya Kepentingan, batas kemampuan manusia. Manfaat asuransi menurut
adanya Peristiwa Tak Tentu dan adanya Kerugian Budisantoso dan Triandaru (2009:178) bahwa pada
Berdasarkan arti asuransi menurut Undang- dasarnya asuransi dapat memberikan manfaat bagi
Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2014 tentang tertanggung, antara lain:
Usaha Perasuransian diatas, maka dalam asuransi 1. Rasa aman dan perlindungan
terdapat 4 unsur,yaitu : 2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih
1. Pihak tertanggung (insured) yaitu adil
seseorang/badan yang berjanji untuk 3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan
membayar uang premi kepada pihak dalam memperoleh kredit
penanggung, sekaligus atau secara berangsur- 4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber
angsur. Hak dari tertanggung adalah pendapatan
mendapatkan klaim asuransi, kewajiban 5. Alat penyebar resiko
tertanggung adalah membayar premi kepada 6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha
pihak asuransi. Asuransi pun pastinya memiliki manfaat yang
2. Pihak penanggung (insure) yaitu suatu badan sangat diperlukan oleh orang-orang yang
yang berjanji akanmembayar sujumlah uang memerlukannya. Adapun manfaat asuransi yang
(santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus dikemukakan oleh Darmawi (2004 :10) adalah sebagai
atau secara berangsur-angsur apabila terjadi berikut :
sesuatu yangmengandung unsure tak tertentu. 1. Asuransi sebagai sumber dana investasi
Hak dari penanggung adalah mendapatkan 2. Asuransi dapat mengurang kekhawatiran
premi,kewajiban penanggung adalah 3. Asuransi menjamin kestabilan perusahaan
memberikan klaim sejumlah uang kepada 4. Asuransi dapat menyediakan layanan
profesional
96 RAYYAN FIRDAUS, NURUL AKMAL Jurnal Akuntansi dan Keuangan

5. Asuransi membantu pemeliharaaan kesehatan


6. Asuransi melindungi resiko investasi Dari uraian diatas asuransi memiliki beberapa
7. Asuransi untuk melengkapi persyaratan kredit prinsip yang harus diperhatikan dalam menjalankan
8. Asuransi mengurangi biaya modal kegiatannya di dalam perasuransian, yaitu Prinsip
9. Asuransi dapat meratakan keuntungan Kepentingan yang Dapat Diasuransikan atau
10. Asuransi mendorong usaha pencegahan Dipertanggungkan, Prinsip keterbukaan, Prinsip
kerugian Indemnity, Prinsip Subrogasi untuk Kepentingan
Dari uraian diatas asuransi dapat memberikan Penanggung, Prinsip Sebab Akibat, dan Prinsip Gotong
manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain dapat Royong.
memberikan rasa aman dan perlindingan, sebagai
pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih, polis Bentuk dan Isi Perjanjian Asuransi atau
asuransi yang dapat dijadikan sebagai jaminan untuk Pertanggungan
memperole kredit, dan dapat juga sebagai tabungan dan Asuransi atau pertanggungan merupakan
sumber pendapatan, sebagai alat penyebaran resiko, perjanjian timbal balik, dalam arti suatu perjanjian,
serta dapat membantu meningkatkan kegiatan usaha. dalam mana kedua belah pihak masing-masing
mempunyai kewajiban yang senilai, di mana pihak
tertanggung mempunyai kewajiban untuk membayar
premi, yang jumlahnya ditentukan oleh penanggung,
Prinsip-prinsip dalam Asuransi atau Pertanggungan sedangkan pihak penanggung memiliki kewajiban untuk
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip mengganti kerugian yang diderita oleh tertanggung.
dasar yang harus dimiliki perusahaan asuransi untuk Menurut ketentuan Pasal 255 Kitab Undang-
mendukung kegiatannya dalam bisnis asuransi. Menurut Undang Hukum Dagang ditentukan bahwa semua
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), yang asuransi atau pertanggungan harus dibentuk secara
merupakan prinsip dasar asuransi atau pertanggungan tertulis dengan suatu akta yang dinamakan polis. Polis
adalah sebagai berikut: asuransi atau pertanggungan merupakan isi dari
1. Prinsip Kepentingan yang Dapat Diasuransikan perjanjian asuransi. Dalam ketentuan Pasal 256 Kitab
atau Dipertanggungkan (insurable interest) Undang-Undang Hukum Dagang ditentukan bahwa isi
Prinsip kepentingan yang bisa diasuransikan polis untuk asuransi atau pertanggungan pada umumnya
atau dipertanggungkan ini terkandung dalam kecuali asuransi jiwa harus memuat:
ketentuan Pasal 250 Kitab Undang-Undang 1. Hari pembentukan asuransi
Hukum Dagang yang pada intinya menentukan 2. Nama pihak yang selaku tertanggung
bahwa agar suatu perjanjian asuransi dapat menyetujui terbentuknya asuransi, yaitu atas
dilaksanakan, maka objek yang diasuransikan tanggungannya sendiri atau atas tanggungan
haruslah merupakan suatu kepentingan yang orang lain
dapat diasuransikan (insurable interest), yakni 3. Penyebutan yang cukup terang dari hal atau
kepentingan yang dapat dinilai dengan uang. objek yang dijamin
Dengan perkataan lain, menurut asas ini 4. Jumlah uang, untuk mana diadakan jaminan
seseorang boleh mengasuransikan barang- (uang asuransi)
barang apabila yang bersangkutan mempunyai 5. Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh si
kepentingan atas barang yang penanggung
dipertanggungkan. 6. Mulai dan akhir tenggang waktu di mana
2. Prinsip Keterbukaan Prinsip keterbukaan diadakan jaminan oleh penanggung
(utmost good faith) ini terkandung dalam 7. Uang premi yang harus dibayar oleh
ketentuan Pasal 251 Kitab Undang-Undang tertanggung
Hukum Dagang yang pada intinya menyatakan 8. Pada umumnya semua hal-hal yang perlu
bahwa penutupan asuransi baru sah apabila diketahui oleh pihak penanggung, serta semua
penutupannya didasari itikad baik. janji-janji tertentu yang diadakan antara kedua
3. Prinsip Indemnity Prinsip indemnity belah pihak.
terkandung dalam ketentuan Pasal 252 dan
Pasal 253 Kitab Undang-Undang Hukum Pengertian Polis Asuransi
Dagang. Menurut prinsip indemnity bahwa Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan
yang menjadi dasar penggantian kerugian dari akan melakukan hal terbaik untuk meyakinkan para
penanggung kepadatertanggung adalah sebesar nasabah dalam menggunakan jasanya. Perusahaan
kerugian yang sesungguhnya diderita oleh membuat kesepakatan dengan nasabahnya dengan
tertanggung dalam arti tidak dibenarkan memberikan polis asuransi sebagai bukti tertulis atau
mencari keuntungan dari ganti rugi asuransi surat perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah
atau pertanggungan. Dengan perkataan lain, pihak. Menurut ketentuan Pasal 255 Kitab Undang-
inti dari prinsip indemnity adalah seimbang, Undang Hukum Dagang, perjanjian asuransi harus
yakni seimbang antara kerugian yang betul- dibuat secara tertulis dalam bentuk akta yang disebut
betul diderita oleh tertanggung dengan jumlah polis. Selanjutnya, Pasal 19 ayat (1) Peraturan
ganti kerugiannya. Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 menentukan, polis
Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 97

atau bentuk perjanjian asuransi dengan nama apapun, Menurut Budi (2012) menyatakan bahwa
berikut lampiran yang merupakan satu kesatuan “Klaim asuransi adalah tuntutan dari pihak tertanggung
dengannya, tidak boleh mengandung kata-kata atau sehubungan dengan adanya kontrak perjanjian antara
kalimat yang dapat menimbulkan penafsiran yang asuransi dengan pihak tertanggung yang masing-masing
berbeda mengenai resiko yang ditutup asuransinya, pihakmengikatkan diri untuk menjamin pembayaran
kewajiban penanggung dan kewajiban tertanggung, atau ganti rugi oleh penanggung jika pembayaran premi
mempersulit tertanggung mengurus haknya. asuransi telah dilakukan oleh pihak tertanggung, ketika
Menurut Budisantoso dan Triandaru terjadi musibah yang diderita oleh pihak tertanggung.”
(2009:182) bahwa “Polis Asuransi merupakan bukti Dalam Kamus Bahasa Indonesia menyebutkan
tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang bahwa “Klaim adalah tuntutan pengakuan atas suatu
mengadakan perjanjian asuransi.” Polis memegang fakta bahwa seseorang berhak (memiliki atau
peranan penting dalam menjaga konsistensi mempunyai) atas sesuatu, dan klaim merupakan
pertanggungjawaban baik pihak penanggung maupun pernyataan tentang pernyataan suatu fakta atau
tertanggung. Dengan adanya polis asuransi perjanjian kebenaran sesuatu.
antara kedua belah pihak mendapat kekuatan secara Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa
hukum. klaim merupakan tuntutan yang harus dipenuhi
Dengan memiliki polis asuransi tersebut, maka penanggung kepada tertanggung sesuai dengan
pihak tertanggung memiliki jaminan bahwa pihak perjanjian yang telah disepakati di dalam polis asuransi.
penanggung akan mengganti kerugian yang mungkin
dialami oleh tertanggung akibat peristiwa yang tidak
terduga Polis tersebut merupakan bukti otentik yang Penelitian Sebelumnya
dapat digunakan oleh tertanggung untuk mengajukan Adapun perbedaan penelitian ini dengan
klaim apabila pihak penanggung mengabaikan penelitian Widjajakoesoema (2012) adalah terletak pada
tanggungjawabnya. Penggantian finansial dari objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
penanggung akan sangat bermanfaat untuk mengambil objek pada PT Asuransi Jiwasraya (persero)
mengembalikan tertanggung kepada kedudukannya Area Lhokseumawe. Sedangkan pada penelitian
semula sebelum mengalami kerugian dan Widjajakoesoema (2012) mengambil objek penelitian
menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan. Polis pada PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Distrik Kediri
asuransi juga berfungsi sebagai bukti pembayaran premi dengan tahun penelitian 2012.
kepada penanggung. Penelitian kedua yang dilakukan oleh Sudrajat
(2013), perbedaan penelitian ini dengan penelitian
Pengertian Premi Asuransi sudrajat terletak pada variabel penelitian dan objek
Setiap keikutsertaan nasabah pada asuransi, penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
nasabah harus membayar sejumlah uang setiap bulannya variabel penelitian penerapan sistem informasi
sebagai kewajiban kepada perusahaan asuransi atau akuntansi dalam pembayaran klaim asuransi jiwa dan
penanggung atas keikutsertaanya dalam asuransi. objek penelitian pada PT Asuransi Jiwasraya (persero)
Besarnya jumlah uang (premi) yang harus dibayarkan Area Lhokseumawe. Sedangkan pada penelitian
telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi dengan Sudrajat (2013) meneliti tentang evaluasi sistem
memperhatikan keadaan-keadaan dari tertanggung atau informasi akuntansi pembayaran klaim asuransi jaminan
nasabah. hari tua pada PT Jamsostek (Persero) Cabang
Menurut Budisantoso dan Triandaru Yogyakarta.
(2009:183) bahwa “Premi asuransi adalah kewajiban Selanjutnya, penelitian ketiga yaitu penelitian
pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang yang dilakukan oleh Mubarika (2015). Perbedaan
berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara penelitian ini dengan penelitian Mubarika terletak pada
periodic”. variabel penelitian dan objek penelitian. Dalam
Menurut Irmayanto dkk (2000:144) bahwa penelitian ini, peneliti mengambil variabel penelitian
“Premi adalah sesuatu yang diberikan sebagi hadiah penerapan sistem informasi akuntansi dalam
atau sesuatu yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong pembayaran klaim asuransi jiwa dan objek penelitian
atau perancang atau sesuatu pembayaran tambahan di pada PT Asuransi Jiwasraya (persero) Area
atas pembayaran normal”. Lhokseumawe. Sedangkan pada penelitian Mubarika
Menurut Subagyo (2002:84) bahwa “Premi (2015) meneliti dalam menganalisis perbandingan
asuransi adalah sebagai uang yang dibayarkan oleh sistem informasi akuntansi atas pembayaran kaim
tertanggung terhadap perusahaan asuransi yang dapat nasabah asuransi pada konvensional dan asuransi
ditentukan dengan cara tertentu”. syariah.
Klaim Asuransi Jiwa Kerangka Konseptual
Dalam menjalankan kegiatan asuransi pasti Sugiono (2009:92) menjelaskan bahwa kerangka
akan timbul resiko-resiko yang akan dihadapi oleh konseptual merupakan penjelasan terhadap objek
nasabahnya dimasa yang akan datang, dimana resiko permasalahan yaitu alur-alur pemikiran yang logis
tersebut akan menimbulkan klaim bagi pihak dalam membangun suatu berfikir yang membuahkan
perusahaan. Dan pihak perusahaan wajib menanggung kesimpulan. Kerangka ini selanjutnya dianalisis secara
semua resiko tersebut sesuai dengan perjanjian yang kritis dan sistematis terkait permasalahan penelitian.
telah disepakati dan tercantum dalam polis asuransi. Adapun kerangka konseptual dalam peneitian ini
98 RAYYAN FIRDAUS, NURUL AKMAL Jurnal Akuntansi dan Keuangan

didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai diperlukan yang berasal dari perusahaan Asuransi
berikut : Jiwasraya (persero) Area Lhokseumawe.
1. Mengidentifikasi Sistem informasi
akuntansi. Sumber Data
2. Menjelaskan sistem informasi akuntansi. 1. Data primer
3. Menjelaskan sistem informasi akuntansi Sumber data primer adalah data yang diperoleh
dalam pembayaran klaim. peneliti dengan cara langsung dari sumbernya. Data
4. Menganalisis sistem informasi akuntansi primer biasanya disebut dengan data asli, dalam
dalam pembayaran klaim. penelitian ini untuk memperoleh data primer peneliti
mengumpulkan secara langsung melalui hasil
Perusahaan PT. wawancara kepada agen perusaahan Asuransi Jiwasraya
yang menangani klaim asurasinsi jiwa terhadap
Asuransi Jiwasraya
nasabah, dan peneliti juga melakukan wawancara
(Persero) Area kepada pihak nasabah yang mengalami keluhan
Lhokseumawe pelayanan terhadap klaim yang bermasalah.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang
Sistem informasi akuntansi tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data misalnya melalui orang lain atau dokumen, berupa
data yang telah terdokumentasi atau gambar-gambar,
struktur dan pembagian tuga (Job description),
dokumen-dokumen mengenai prosedur pengajuan klaim
Menjelaskan sistem informasi asuransi jiwa, serta dokumen-dokumen penyelesaian
akuntansi pembayaran klaim sampai pembayaran klaim asuransi jiwa.

Teknik Pengumpulan Data


Burhan Bungin (2007:107), metode
pengumpulan data kualitatif merupakan langkah yang
Menganalisis sistem informasi akuntansi paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama
pembayaran klaim : dalam penelitian ini adalah mendapatkan data. Adapun
- Struktur dan Bagian yang Terkait teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :
- Dokumen yang digunakan 1. Penelitian kepustakaan
- Prosedur yang diterapkan Penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang
dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan
bahan-bahan kepustakaan, dan literatur-literatur serta
Gambar 1 tulisan ilmiah yang berhubungan atau ada kaitannya
Kerangka Konseptual dengan penelitian ini.

2. Penelitian lapangan
METODE PENELITIAN Penelitian lapangan adalah pengumpulan data
dengan mengadakan pengamatan secara langsung
Lokasi dan Objek Penelitian terhadap objek yang diteliti, dimana hal ini diperoleh
Penelitian ini mengambil lokasi pada PT dengan cara sebagai berikut.
Asuransi Jiwasraya persero Area Lhokseumawe, yang a. Observasi
beralamat di Jl. Merdeka timur, Mon Geudong.Yang Observasi adalah penelitian terjun langsung
menjadi objek penelitian ini adalah Sistem Informasi keperusahaan dengan melihat fenomena yang ada
Akuntansi dalam Pembayaran Klaim Asuransi Jiwa. sehubungan dengan permasaahan yang dipaparkan.
Observasi yang dilakukan peneliti dalam
Metode Penelitian mengumpulkan data-data menggunakan observasi
Penelitian ini termasuk dalam penelitian analisis dokumen yaitu di perusahaan PT. Asuransi
kualitatif, pendekatan yang dilakukan adalah melalui Jiwasraya (persero) Area Lhokseumawe. Observasi
pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian yang yang dilakukan peneliti dengan mengamati dan
dimaksud ini adalah dalam penelitian kualitatif data mencatat informasi secara langsung maupun tidak
yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka langsung, oleh Sugiono (2004:112).
melainkan data berasal dari hasil wawancara, catatan b. Wawancara
lapangan, dokumen pribadi, catatan, memo dan Wawancara adalah percakapan antara dua
dokumen resmi lainnya, Moleyong (2010:3). pihak dengan maksud tertentu. Wawancara dilakukan
Pada penelitian ini penulis menggunakan dengan objek penelitian. Mewawancarai pihak yang
penelitian dengan menggunakan metode deskriptif- terlibat atau yang menjadi narasumber dalam penelitian
kualitatif yaitu mengumpulkan data-data yang ini. Cara pengambilan data melalui pembicaraan
langsung atau tatap muka secara langsung antara
Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 99

peneliti dengan informan yaitu nasabah dan rekrutmen pada bagian administrasi dan bendahara
pegawai/karyawan perusahaan PT Asuransi Jiwasraya langsung yang menangani, semua bagian-bagian yang
(persero) Area Lhokseumawe. belum terisi ini masih dikendalikan oleh pihak Cabang
c. Dokumentasi yang ada di Kota Banda Aceh.
Dokumentasi, yaitu cara pengumpulan data Dalam hal pengeluaran terhadap pendanaan
dengan menggunakan arsip atau dokumen-dokumen atau biaya dari pengeluaran operasional pada
yang bersifat tulisan dari perusahaan. perusahaan Asuransi Jiwasraya (persero) Area
Lhokseumawe tidak adanya bantuan dari kantor pusat,
Metode Analisis Data melainkan pengeluaran biaya operasional dengan
Setelah keseluruhan data diolah maka keuangan yang dihasilkan kantor sendiri, tanpa ada
selanjutnya dilakukan analisis data yang mengarahkan pemasukan keuangan kantor pusat yang ada di Jakarta,
sasaran penelitian pada usaha menemukan data hasil pemasukan terhadap kas kantor berasal dari pembagian
survei semua nara sumber dan observasi langsung hasil dengan kantor pusat dalam melakukan kegiatan
dilapangan oleh penelitian yang bertujuan untuk menjual produk-produk yang nantinya dibagi sesuai
menjawab masalah penelitian selama mengadakan dengan perolehan penjualan produk yang dilakukan oleh
penelitian. mitra-mitra kerja yang ada di perusahaan asuransi
Bogdan menyatakan bahwa: analisis data Jiwasraya. Selain dalam melayani nasabah dalam
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis pengajuan pencairan klaim, para pegawai juga bertugas
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan melakukan semua kegiatan operasional yang sudah
lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah menjadi tanggungjawab dalam pelayanan di asuransi
dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada Jiwasraya kota Lhokseumawe tersebut, seperti
orang lain. Analisis data dilakukan dengan menjelaskan secara umum yang biasanya dilakukan oleh
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam bagian administrasi, atau para agency.
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, Meskipun dengan adanya struktur yang telah
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, ditetapkan ataupun telah tertulis, pihak Asuransi
dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada Jiwasraya (persero) Area Lhokseumawe tidak
orang lain. Adapun dalam penelitian ini analisis data sepenuhnya menerapkan seperti yang telah ditetapkan
yang digunakan adalah sebagai berikut: oleh pimpinan cabang, karena pada prinsipnya semua
1. Analisis struktur dan bagian yang terkait yang ada didalam perusahaan Asuransi Jiwasraya
2. Analisis dokumen yang digunakan Persero Area Lhokseumawe bersifat saling membantu
3. Analisis prosedur yang diterapkan dalam antar sesama mitra kerja dan bersifat saling tolong
proses pengajuan sampai pembayaran klaim menolong antar sesama rekan kerja, seperti pekerjaan
4. Analisis sistem informasi akuntansi tugas agen dalam mencari nasabah juga bisa dilakukan
pembayaran klaim yang dilakukan selama ini oleh pihak-pihak bagian lain seperti bagian Finasial
oleh perusahaan PT Asuransi Jiwasraya Advisor atau unit manager.
(persero) Area Lhokseumawe. Seperti hasil wawancara penulis dengan Ibu
Fitriati, Sebagai penanggung jawab pemegang teknologi
sistem di Asuransi Jiwasraya Kota Lhokseumawe yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengatakan:
Sistem Informasi Akuntansi PT. Asuransi Jiwasraya “Saya disini bagian staf sistem online yang
Persero Area Lhokseumawe bertugas untuk seluruh kegiatan operasional
Dalam pelaksanaannya, setiap agen yang ada di yang berkaitan dengan administrasi, dan
perusahaan asuransi Jiwasraya, setiap agen yang baru memberikan infomasi, sekaligus
terdaftar untuk menjadi pagawai Jiwasraya harus mempromosikan produk, dan juga yang
melalui development, begitupula dengan masuknya mengajukan permohonan klaim, jadi dalam hal
nasabah baru melalui development, dalam perusahaan ini nasabah yang akan mengajukan klaim
Asuransi Jiwasraya Persero Area Lhokseumawe ini dikantor asuransi ini langsung ke bagian saya,
bisnis development sangat memiliki kinerja yang penuh karena dalam hal karyawan tetap yang
teraturan karena unit manager atau disebut owner dari menangani klaim belum ada.”
Asuransi Jiwasraya Persero Area Lhokseumawe ini
selalu membawahi para sales manager, agency, dan Bagian Staf terkait penangung jawab sistem
bagian-bagian lainnya dapat melakukan tugas, online juga bertanggungjawab dalam melayani nasabah
mengkoordinasi kinerja agen-agen dalam mencari calon terhadap tugas pengajuan klaim, dengan memeriksa
nasabah. kelengkapan berkas dan kelengkapan persyaratan yang
Meskipun masing-masing agen memiliki disertai oleh investigasi lapangan dalam menghitung
bagian tugas dan tanggungjawab sendiri, namun dalam nilai klaim yang diajukan, namun dalam penjelasan
mengerjakan suatu pekerjaan dapat mengkoordinasikan terkait pencairan dan pengajuan klaim tidak dapat
antar mitra sesama pegawai dalam mengerjakan suatu dilakukan tanpa persetujuan atas transaksi bagian
pekerjaan lainnya, karena masing-masing tidak akan keuangan kantor cabang, karena hal itu hanya
dapat berjalan sendiri tanpa saling melengkapi. wewenang dari bagian keuangan yang ada dikantor
Kekurangan dalam organisasi pada perusahaan struktur cabang dan kantor pusat.
perusahaan asuransi Jiwasraya ini yaitu belum adanya Terkait organisasi pelayanan pencairan klaim
pelayanan terbaik masih sangat minim, sebagaimana
100 RAYYAN FIRDAUS, NURUL AKMAL Jurnal Akuntansi dan Keuangan

peneliti melakukan wawancara terhadap pemegang polis mempercepat pembayaran dana klaim, penolakan atau
terkait pelayanan yang diberikan oleh staf perusahaan persetujuan pembayaran klaim yang terjadi yaitu
Asuransi Jiwasraya (persero) Area Lhokseumawe apaabila saat dokumen atau formulir nasabah yang
terkait pencairan klaim asuransi jiwa yaitu: kurang lengkap atau data yang tertulis tidak benar
Disampaikan oleh nasabah dari Asuransi adanya. Oleh demikian peneliti melakukan observasi
Jiwasraya yang menunggu pencairan Klaim Ibu Ananda dan wawancara terhadap dokumen dan formulir yang
yang mengatakan bahwa: digunakan oleh para nasabah dalam melakukan proses
“Sewaktu melengkapi berbagai dokumen dan pengajuan pencairan atau pemabayaran klaim yang
berbagai formulir, katanya dalam pencairan dilakukan pihak asuransi Jiwasraya.
klaim akan cepat dllaksanakan, namun setelah “Klaim akan disetujui jika semua sesuai
tiga bulan saya menunggu pencairan belum dengan aturan, dan akan ditolak kalau para
juga dapat dilakukan dengan alasan kerusakan nasabah telah mengajukan persyaratan dengan
sistem dalam memeriksa data yang terdaftar memberikan data yang tidak benar, seperti
dipusat, dan formulir belum ditandatangani riwayat nasabah terhadap kesehatan, harus
oleh keuangan pusat, sehingga pencairan adanya surat dari keterang dr. Apabila riwayat
belum bisa dilakukan, padahal semua berkas penyakit ada sejak sebelum ditetapkan sebagai
dan dokumen telah lengkap saya berikan sesuai nasabah Jiwasraya maka harus ada surat dari dr
yang diminta” yang menangani nasabah tersebut, maka bila
Wawancara dengan ibu Rini sebagai ahli waris terjadi kematian proses klaim dapat dilakukan,
pemegang polis asuransi jiwa juga namun seandainya nasabah tidak
mengatakan, bahwa memberitahukan riwayat penyakit yang ada
“Pelayanan disini kurang memadai, setiap setelah mendaftar sebagai nasabah asuransi
ingin bertanya mengenai pencairan klaim, Jiwasraya, dan terjadi kematian maka proses
selalu diberi alasan-alasan dengan berkas dari pencairan klaim asuransi terhadap kejiwaan
pusat belum dikirim, dan kantor sering sepi nasabah tersebut tidak dapat dilakukan oleh
sehingga tidak tau mau bertanya kemana, pihak perusahaan, karena setiap nasabah diberi
terkait hal yang ingin kita sampaikan, selama bimbingan saat mengisi formulir yang telah
ini saya telah menunggun kurang lebih 3 bulan, disediakan.”
tapi belum cair juga, mungkin salah satu faktor
nya yaitu karena ini bukan kantor Cabang, jadi Dalam sistem informasi terkait proses
segala berkas harus mendapat persetujuan pembayaran klaim di perusahaan Asuransi Jiwasraya
cabang baru dapat dikirim ke Lhokseumawe. (persero) Area Lhokseumawe melibatkan beberapa
bagian yang terlibat dan saling berhubungan antara
Untuk tingkat pelayanan dalam pembayaran bagian yang satu dengan bagian yang lainnya yaitu:
klaim sesuai pernyataan nasabah diatas masih belum 1. Para agen atau merangkap tugas menjadi
tepat waktu sesuai dengan yang ditetapkan oleh Customer Service adalah petugas yang
perusahaan sebagaimana mestinya, dalam hal ini melayani nasabah secara langsung ketika
pelayanan ketepatan waktu selalu menjadi keluhan para mengajukan klaim.
nasabah terkait kepuasan pelanggan asuransi Jiwasraya 2. Bagian unit manager adalah petugas yang
dalam pembayaran klaim terhadap pemegang polis memberikan penetapan klaim, dan yang
perusahaan PT. Asuransi Jiwasraya (persero) Area menerbitkan bukti pencairan klaim.
Lhokseumawe sehingaa pelayanan belum dapat 3. Bagian area manager adalah bagian yang
memuaskan para nasabah, dikarenakan banyak nasabah menerbitkan polis, penetapan premi dan jaminan.
yang datang ke kantor perusahaan asuransi Jiwasraya 4. Bagian staf marketing adalah bagian yang
kota Lhokseumawe untuk mengajukan klaim masih mencatat pengeluaran kas setiap transaksi
memberikan keluhan terkait waktu proses pencairan, pencairan klaim.
sebagai kantor pembantu pelayanan cabang pusat 5. Bagian administrasi adalah petugas yang
Jakarta Asuransi Jiwasraya Kota Lhokseumawe belum mengkonfirmasi pembayaran AJ (asuransi jiwa)
maksimal memberikan pelayanan terbaik kepada para pada kantor asuransi Jiwasraya.
nasabahnya. Berikut ini akan diuraikan Sistem Akuntansi
Pembayaran Klaim asuransi dalam pemenuhan
Analisis Dokumen-Dokumen yang Digunakan Dalam persayaratan dan dokumen-dokumen yang harus
Pengajuan Klaim disiapkan oleh para nasabah sesuai dengan jenis klaim
Pada sistem pengajuan klaim perusahaan terkait yang diajukan.
asuransi yang dijalankan atau dilaksanakan oleh
organisasi perusahaan Asuransi Jiwasraya Persero Area Dokumen yang digunakan perusahaan Asuransi
Lhokseumawe akan dijelaskan terlebih dahulu Jiwasraya (persero) Area Lhokseumawe dalam
mengenai syarat-syarat dokumen dalam pengajuan pengajuan pembayara klaim asuransi jiwa ketika
klaim dan proses terhadap pencairan klaim yang akan meninggal dunia karena sakit.
dilakukan, karena dokumen-dokumen seperti ini sangat 1. Formulir pengajuan klaim yang sudah diisi dan
penting dalam melakukan pemprosesan dan ditandatangani oleh persetujuan semua para
Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 101

ahli waris yang tertulis atau yang ditetapkan diterima atau tidak sah, supaya segera
dalam pengisian formulir pendaftaran. diberitahukan pada pemegang polis selambat –
2. Fotocopy KTP/Paspor/ atau sim yang berlaku lambatnya tiga hari setelah berkas lainnya
milik nasabah dengan menunjukkan data diterima.
aslinya. 2. Menghitung Nilai Klaim yang dapat
3. Fotocopy kartu idenntitas nasabah yang telah dibayarkan kepada pemegang polis sesuai
diberikan dengan ketentuan yang berlaku dan perjanjian
4. Surat keterangan dokter tentang sebab yang kerjasama
menyatakan meninggal dunia, dan dillakukan 3. Membuat keputusan klaim sesuai dengan batas
pencairan klaim bila sakit tiba setelah menjadi kewenangan.
nasabah dari asuranasi Jiwasraya. 4. Apabila Nilai Klaim melebihi batas
5. Surat keterangan meninggal dunia dari kewenangan makas seluruh berkas klaim
pemerintah daerah setempat dimana tinggal, beserta soft copy perhitungannya dikirimkan ke
yaitu surat keterangan kepala desa. Kantor cabang untuk dimintakan keputusannya
6. Susunan formulir yang diisi dan ditandatangani (melalui email).
oleh bagian perusahaan terkait bagian yang 5. Selambat-lambatnya dua minggu setelah
melakukan pencairan Klaim menerima berkas klaim, dibuat keputusan
7. Polis Asli pembayaran atau penolakan klaim dengan
8. Bukti pembayaran kwitansi terakhir pertimbangan Hasil Investigasi Klaim, Hasil
9. Surat keterangan dari KBRI setempat dalam Evaluasi Cash Flow (data polis) dan Evaluasi
hal meninggal dunia terjadi di luar negara. Kenaikan GDA (PKK).
10. Surat kuasa penunjukan ahli waris yang 6. Selambat–lambatnya tiga hari setelah berkas
diketahui oleh aparatur desa setempat. klaim di luar kewenangan diterima sudah
lengkap, harus sudah dikirimkan ke Kantor
Dokumen yang digunakan perusahaan Asuransi Cabang.
Jiwasraya (persero) Area Lhokseumawe yang 7. Bila data polis atau peserta tidak tercatat dalam
digunakan dalam pengajuan pembayaran klaim Data Base Portofolio, maka pengajuan klaim
asuransi jiwa ketika meninggal dunia karena menjadi beban Kepala unit manager, kecuali
kecelakaan penutupan belum bisa diproses pada Aplikasi
1. Formulir pengajuan klaim yang sudah diisi dan New bisnis (Asuransi PKK dan Askes).
ditandatangani oleh persetujuan semua para
ahli waris yang tertulis atau yang ditetapkan Prosedur Pencatatan Klaim Asuransi Jiwa di
dalam pengisian formulir pendaftaran. peruahaan Asuransi Jiwasraya (Persero) Area
2. Fotocopy KTP/Paspor/ atau sim yang berlaku Lhokseumawe
milik nasabah dengan menunjukkan data 1. Membuka pembayaran klaim dalam LBK
aslinya. sesuai dengan akun atau nomor perkiraan
3. Fotocopy kartu idenntitas nasabah yang telah klaim yang sesuai dengan ketentuan yang
diberikan berlaku. Pada seluruh berkas klaim dibubuhi
4. Surat keterangan kepolisian mengenai sebab stempel kas sesuai dengan tanggal atau nomor
yang menyatakan meninggal dunia karena kas (LBK).
kecelakaan. 2. Untuk Panjar Pensiun (Plan PKK) dibuku pada
5. Surat keterangan meninggal dunia dari akun 7102 dan dicatat pada Kartu Panjar
pemerintah daerah setempat dimana tinggal, Pensiun (Soft Copy), kemudian diperhitungkan
yaitu surat keterangan kepala desa. atau dipotong pada saat pembayaran pension.
6. Susunan formulir yang diisi dan ditandatangani 3. Mencatat atau entry pembayaran klaim tiap
oleh bagian perusahaan terkait bagian yang peserta pada aplikasi klaim setiap saat,
melakukan pencairan Klaim kemudian dicocokkan dengan Lembaran Buku
7. Polis Asli Kas (LBK) dan harus cocok. Jika terdapat
8. Bukti pembayaran kwitansi terakhir perbedaan maka harus menelusuri dan
9. Surat keterangan dari KBRI setempat dalam menjelaskan perbedaan tersebut pada
hal meninggal dunia terjadi di luar negara. rekonsiliasi antara Jumlah Mutasi Klaim dalam
10. Surat kuasa penunjukan ahli waris yang aplikasi klaim dengan LBK. Untuk polis
diketahui oleh aparatur desa setempat. minimal 50 orang peserta dapat di entry di
blanko aplikasi klaim (excel).
Prosedur Penanganan dan Administrasi Klaim 4. Mencatat pembayaran klaim pada kartu premi,
Meninggal Dunia klaim askum dan provisi dalam bentuk soft
Prosedur penanganan dan administrasi klaim copy berdasarkan LBK untuk mengetahui taip
meninggal dunia pada Asuransi Jiwasraya (Persero) polis menguntungkan atau tidak
Area Lhokseumawe dapat diuraikan sebagai berikut. menguntungkan.
Prosedur Pengambilan Keputusan Prosedur Pelaporan Klaim Asuransi Jiwa di
1. Memeriksa kelengkapan dan keabsahan berkas
perusahaan Jiwasraya
klaim. Bila terdapat berkas klaim belum
102 RAYYAN FIRDAUS, NURUL AKMAL Jurnal Akuntansi dan Keuangan

1. Kantor cabang mengirim seluruh dokumen 3. Keabsahan status sebagai ahli waris dapat
klaim ke kantor area Lhokseumawe untuk dibuktikan dengan beberapa bukti otentik
di verifikasi dengan menggunakan laporan berdasarkan Fatwa Waris dari Pengadilan
klaim blanko Ask. 12 Agama atau Mahkamah Agung atau Penetapan
2. Kantor cabang melaporkan pengajuan Pengadilan Negeri.
klaim yang keputusannya ditolak untuk Dalam hal pembayaran klaim dengan surat
dibayar disertai dengan alasan penolakan kuasa, semua karyawan/pegawai di perusahaan
dengan menggunakan Daftar Penolakan Asuransi Jiwasraya Persero Area Lhokseumawe
Klaim. (pegawai atau petugas tetap atau non tetap) tidak
3. Kantor cabang dan kantor area melakukan diperbolehkan menerima kuasa dari penerima klaim.
evaluasi klaim yaitu:
a. Perbandingan anggaran dengan Penolakan Klaim Meninggal Dunia
realisasi klaim setiap bulan. Dalam hal penolakan klaim, perusahaan
b. Jumlah polis, jumlah peserta, jumlah Asuransi Jiwasraya (Persero) Area Lhokseumawe
Uang Pertanggungan (UP). memiliki beberapa perkecualian, yaitu jika asuransinya
c. Beban asuransi klaim tiap triwulan, telah mempunyai nilai tunai dan tertanggung meninggal
menurut jenis plan atau produk sesuai dunia akibat:
dengan blanko Ask. 12c. 1. Bunuh diri dalam jangka waktu 2 (dua) tahun
d. Utang klaim tiap triwulan, menurut sejak mulai asuransi atau sejak pemulihan
jenios plan atau produk, sesuai dengan polis.
blanko Ask. 12d. 2. Dihukum mati oleh lembaga peradilan yang
e. Cash Flow Polis : Premi Netto – berwenang.
(Klaim + Biaya) setiap saat atau 3. Terlibat dalam perkelahian dan tidak sebagai
bulan. orang yang mempertahankan diri.
f. Kenaikan Gaji Dasar Asuransi (GDA) 4. Perbuatan kejahatan yang dilakukan oleh
tiap awal tahun. tertanggung.
g. Data klaim meninggal pada tahun 5. Kecelakaan segala bentuk penerbangan non
pertama yang dilengkapi dengan data komersil dimana tertanggung pada saat itu
umur peserta. bertindak selaku pilot/awak.
h. Data Penyimpangan Klaim. 6. Perbuatan yang dilakukan dengan sengaja atau
i. Melaporkan evaluasi tersebut diatas kekhilafan besar atau keterlibatan oleh salah
ke departemen klaim. Kantor cabang satu dari mereka yang berkepentingan dalam
dan kantor area Lhokseumawe polis (pemegang polis/yang ditunjuk).
melaporkan klaim yang bermasalah. 7. Perusahaan akan membayarkan 50 % dari uang
pertanggungan, jika meninggal dunia akibat
Pembayaran Klaim Meninggal Dunia penganiayaan, perbuatan kekerasan dalam
Penjelasan dalam pembayaran klaim yang pemberontakan, huru-hara, pengacauan atau
harus diserahkan langsung kepada pemegang polis perbuatan teror.
dan/atau yang ditunjuk dalam polis. Khusus klaim 8. Dalam keadaan luar biasa (force majeur)
meninggal dunia, sebagai berikut: seperti keadaan perang, bencana alam atau
1. Klaim meninggal dibayarkan kepada yang krisis ekonomi nasional, terlebih dahulu harus
ditunjuk yang namanya tercantum dalam polis melalui rapat direksi.
yang bersangkutan dengan ketentuan: Perkecualian diatas menuntut personil yang
a. Apabila yang ditunjuk belum dewasa atau melaksanakan investigasi lapangan untuk benar-benar
sudah dewasa tapi tidak cakap hukum memastikan mengenai penyebab tertanggung meninggal
maka dapat diterimakan kepada dunia, sehingga sebaiknya perusahaan juga memberikan
pengampunya yang dibuktikan dengan dukungan terhadap kinerja karyawannya.Dengan
surat penetapan dari Pengadilan Negeri demikian perusahaan Asuransi Jiwasraya (Persero) Area
atau Mahkamah Agung. Lhokseumawe tidak mengalami kerugian karena
b. Apabila diantara yang ditunjuk ada yang kesalahan investigasi.
sudah dewasa, maka yang bersangkutan Dalam persyaratan pengajuan klaim,
dapat bertindak mewakili yang lain. perusahaan meminta nasabah untuk memenuhi
Dalam hal demikian diperlukan surat persyaratan dokumen yaitu fotocopy identitas diri,
keterangan yang diketahui serendah- kwitansi pembayaran premi terakhir dan buku polis,
rendahnya oleh Camat. beserta aslinya.Jika klaim meninggal dunia, dokumen
2. Klaim meninggal dibayarkan kepada ahli waris yang harus dipenuhi ditambah dengan dokumen-
peserta bila yang ditunjuk meninggal dunia dokumen yang menyatakan bahwa tertanggung benar-
sebelumnya atau bersama-sama dengan peserta benar meninggal dunia, yang dikeluarkan oleh pejabat
asuransi tersebut sesuai dengan ketentuan yang yang berwenang.Pada saat pengaju melakukan
berlaku. permohonan klaim, sebaiknya perusahaan membuat
suatu formulir permohonan klaim yang harus diisi oleh
Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 103

pengaju klaim, yang berisi data polis, data pengaju asuransi Jiwasraya dalam pembayaran klaim terhadap
klaim dan kelengkapan dokumen, formulir ini diberi pemegang polis perusahaan PT. Asuransi Jiwasraya
nomor urut.Hal ini dilakukan agar data klaim lebih (persero) Area Lhokseumawe sehingaa pelayanan
tertata, karena selama ini jika ada pengajuan klaim, belum dapat memuaskan para nasabah.
hanya berupa berkas-berkas saja.Dengan adanya
formulir, diharapkan dapat meningkatkan efektifitas Saran
karyawan, karena tidak perlu membuka per lembar Dari hasil penelitian, peneltiti mencoba untuk
untuk memeriksa kelengkapan berkas. memberikan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi
Dalam hal ini bagian klaim memeriksa masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang
kelengkapan persyaratan, kemudian melakukan berkepentingan.
investigasi langsung ke lapangan. Selanjutnya 1. Apabila beberapa dokumen pendukung belum
melengkapi dengan berkas-berkas, antara lain: laporan terlampir tetapi dokumen pokok yang
dinas luar, surat keterangan dokter, laporan kronologis dibutuhkan sudah lengkap sebaiknya proses
penyakit, surat keterangan kepolisian, dan lain lain. pengajuan di lanjutkan. Hal ini dilakukan
Kemudian diteruskan kepada kepala tata usaha untuk sebagai responsibility perusahaan terhadap
mendapat persetujuan. Dari berkas-berkas yang nasabahnya yang sedang membutuhkan dana
diajukan, kepala unit manager memeriksa atas kerugian yang dialaminya. Kemudian
kelengkapannya, setelah lengkap, dan dengan dalam hal prosedur pembayaran klaim
diotorisasi oleh unit manager, selanjutnya berkas dan pemeriksaan atas desisi dan SIP cukup
persyaratan dikirim ke kantor cabang untuk dilakukan di bagian administrasi saja, agar
mendapatkan persetujuan. proses pembayaran klaim lebih cepat. Tetapi
Kemudian bagian klaim menghitung nilai bagian administrasi harus dengan teliti
klaim, setelah permintaan klaim yang diajukan kantor memeriksanya.
distrik disetujui oleh kantor cabang, maka atas otorisasi 2. Perusahaan dapat mempersingkat jangka waktu
unit manager, bagian persero memerintahkan kasir yang semula lebih lama menjadi lebih cepat
untuk membuat lembaran cek uang klaim sejumlah yang dalam melakukan pelaporan atas pengajuan
tertera di polis dengan pengiriman secara transfer. Lalu klaim setelah terjadinya kecelakaan/kerugian.
Kasir akan memberikan tanda bukti bawa uang klaim 3. Penggunaan sistem informasi akuntansi secara
telah masuk ke rekening nasabah. Dengan komputerisasi dan penyimpanan data terletak
menandatangani Kwitansi Pembayaran Klaim rangkap 2 pada server pusat, pengguna harus lebih teliti
(dua), oleh nasabah yaitu lembar 1 sebagai arsip dalam memasukkan data, khususnya dalam
perusahaan, lembar 2 untuk nasabah, maka proses klaim input data saldo dan pemanggilan akun.
telah selesai baik antara pihak perusahaan Asuransi 4. Dalam prosedur yang diterapkan, hendaknya
Jiwasraya (Persero) Area Lhokseumawe, dengan pihak seluruh personil yang terkait dapat
ahli waris dari nasabah sebagai pemegang polis yang melaksanakannya dengan cermat dan teliti
terdaftar. dengan mengutamakan aspek-aspek pelayanan
Dalam sistem pembukuan kas akuntansi perusahan kepada nasabah. Dan apabila ada perubahan
Asuransi Jiwasraya (Persero) Area Lhokseumawe pada prosedur, diharapkan dapat terjadi koordinasi
saat bagian klaim selesai menghitung nilai klaim, yang baik antar karyawan maupun dengan
selanjutnya dibuat Bukti Pengeluaran Uang Klaim pimpinan.
(BPUK). BPUK berisi nama pengaju klaim, jumlah 5. Pelaksana dari sistem informasi akuntansi
yang harus dibayarkan beserta rinciannya, dan diberi adalah karyawan, maka hendaknya perusahaan
nomor urut dan tanggal. BPUK ini selanjutnya juga memperhatikan kualitas sumber daya
disampaikan kepada bagian unit manager untuk manusia ini. Peningkatan sumber daya manusia
diverifikasi, kemudian diotorisasi oleh kepala cabang dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan-
pusat. BPUK dibuat rangkap tiga, lembar 1 sebagai pelatihan kepada karyawan, terutama bila ada
arsip kasir, lembar 2 untuk nasabah dan lembar 3 perubahan sistem pada perusahaan. Selain itu,
sebagai arsip kepala unit manager. Kemudian BPUK hendaknya juga diperhatikan faktor seperti
dapat dijadikan sebagai alat pengendalian internal tunjangan dan jaminan kesejahteraan karyawan
pengeluaran kas oleh pimpinan cabang perusahaan untuk lebih meningkatkan loyalitas para
Asuransi Pusat. karyawan terhadap perusahaan.

PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
Bogdan, Robert C; Biklen, Knop Sari. (1982).
diambil kesimpulan, penerapan sistem informasi
Qualitative Research For Education; An
akuntansi pembayaran klaim asuransi jiwa untuk tingkat
Introduction to Theory and Methods.
pelayanan dalam pembayaran klaim sesuai pernyataan
London: Allyn and Bacon.
nasabah masih belum tepat waktu sesuai dengan yang
ditetapkan oleh perusahaan sebagaimana mestinya, Budisantoso, Totok dan Triandaru.Sigit. (2009) . Bank
dalam hal ini pelayanan ketepatan waktu selalu menjadi dan Lembaga Keuangan Lain.Jakarta:
keluhan para nasabah terkait kepuasan pelanggan Salemba Empat.
104 RAYYAN FIRDAUS, NURUL AKMAL Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Salim, A. Abbas. (2002). Dasar-dasar Asuransi.


Budi, Afrianto. (2012).Pengertian dan Tahapan Jakarta: PT Bumi Aksara.
Klaim.
Sudrajat.(2013). Evalusi Sistem Informasi Akuntansi
Bungin, Burhan. (2007). Metode Penelitian kualitatif. Pembayaran Klaim Asuransi Jaminan Hari
Jakarta. Tua Pd PT Jamsostek (Persero) Cabang
Yogyakarta,yogyakara: Universitas Negeri
Darmawi, Herman.(2004).Manajemen Asuransi. Yogyakarta.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sugiyono.(2004). Metode Penelitian Kualitatif dan
Djojosoedarso.Soeisno. (2003).Prinsip-prinsip Kuantitatif R&D. Bandung: Alfabeta.
Manajemen Resiko Dan Asuransi. Jakarta:
Salemba Empat. Subagyo. (2002).Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.
Fatta, Al Hanif. (2007). Analisis dan Perancangan
Sistem Informasi untuk Keunggulan Undang – undang Republik Indonesia No 73 tahun 1992
Bersaing Perusahaan dan Organisasi tentang Usaha Perasuransian.
Modern. Andi: Yogyakarta.
UU Republik Indonesia No. 40/2014 Tentang Usaha
Hall, J. A. (2007). Accounting Information System. Perasuransian, Manajemen Asuransi.
Jakarta: Salemba Empat. Widjajakoesoema. (2012). Analisis Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi Dalam Pembayaran
Horngren, C. T. and W. T. H. Jr. (2007). Akuntansi. Klaim Asuransi. Jurnal Akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat.
(2010). Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Irmayanto, July dkk.(2000).Bank dan Lembaga (KUHD) Yogyakarta : Pustaka Yustisia.
Keuangan Lain. Jakarta: Universitas Trisakti.

Jmoleyong, Leksi (2010). Metode Penelitian


Kualitatif.

Kieso, et al. (2008). Akuntansi Intermediate. Edisi


keduabelas, Jakarta: Erlangga.

Kitab undang-undang hukum dagang (KUHD) tentang


asuransi.

Kusrini, Andri Koniya. (2009). Tuntutan praktis


Membangun Sistem Informasi Akuntansi
dengan Visual Basic Microsoft dan SQL
Server. Yogyakarta.

Mubarika, Dwi Ratna. (2015). Analisis Perbandingan


Sistem Informasi Akuntansi Atas
Pembayaran Klaim Nasabah Asuransi
Konvensional Dan Asuransi Syariah.
Malang: Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang.

Ningsih, Isrohiyati. (2013). Analisis Informasi


Akuntansi Penerimaan Kas Pada PT.
Asuransi Umum Bumi Putera Muda
Cabang Pekan baru. Riau: Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Romney. (2005). Accounting Information System.


Buku Dua. 9th ed. Jakarta:Salemba Empat.

Rudianto. (2009). Pengantar Akuntansi Edisi Kesatu.


Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai