Anda di halaman 1dari 11

Materi tentang pajak

Definisi pajak

Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
(KUP), pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, ketentuan-ketentuan
perpajakan yang merupakan landasan pemungutan pajak ditetapkan dengan Undang-undang.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang berlaku sejak tahun1984, sebagai pengganti
Undang undang Pajak Penjualan Tahun 1951, merupakan landasan hukum dalam pengenaan
pajak atas konsumsi di dalam negeri.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan jika pajak merupakan kontribusi yang harus
dilaksanakan wajib pajak. Namun, siapakah wajib pajak itu? Pasal 1 angka 2 UU KUP
menjelaskan bahwa wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Fungsi Pajak

Fungsi pajak secara umum ada 4, yakni :

1. Fungsi anggaran (budgetair) sebagai sumber dana bagi pemerintah, untuk


membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
2. Fungsi mengatur (regulerend) sebagai alat pengatur atau melaksanakan pemerintah
dalam bidang sosial ekonomi.
3. Stabilitas, pajak sebagai penerimaan negara dapat digunakan untuk menjalankan
kebijakan-kebijakan pemerintah.
4. Redistribusi Pendapatan, penerimaan negara dari pajak digunakan untuk membiayai
pengeluaran umum dan pembangunan nasional sehingga dapat membuka kesempatan
kerja dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi tiga sistem (Mardiasmo, 2011: 7), yaitu
sebagai berikut :

1. Official Assessment system

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

2. Self Assessment System

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang sepenuhnya kepada Wajib Pajak
untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak
yang terutang.

3. With Holding System

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan
fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang oleh Wajib Pajak.

Jenis-jenis Pajak

1. Pajak-pajak pusat yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak


a. PPh (Pajak Penghasilan)
b. PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
c. PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah)
d. PBB (Pajak Bumi Bangunan)
e. Bea Meterai

2. Pajak-pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota)

A. Provinsi

a. Pajak Kendaraan Bermotor;


b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor;
d. Pajak Air Permukaan;
e. Pajak Rokok.

B. Kabupatan/Kota

f. Pajak Hotel;
g. Pajak Restoran;
h. Pajak Hiburan;
i. Pajak Reklame;
j. Pajak Penerangan Jalan;
k. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
l. Pajak Parkir;
m. Pajak Air Tanah;
n. Pajak sarang Burung Walet;
o. Pajak Bumi dan Bangunan perdesaan dan perkotaan;
p. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan.

Manfaat pajak

Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan
negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja
pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana
umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, kantor polisi dibiayai
dengan menggunakan uang yang berasal dari pajak.

Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi
seluruh lapisan masyarakat. Setiap warga negara mulai saat dilahirkan sampai dengan
meninggal dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah yang semuanya dibiayai
dengan uang yang berasal dari pajak.

Pajak digunakan untuk mensubsidi barang-barang yang sangat dibutuhkan masyarakat dan
juga membayar utang negara ke luar negeri. Pajak juga digunakan untuk membantu UMKM
baik dalam hal pembinaan dan modal.

Ciri – Ciri Khusus dari Pajak


Setiap pajak yang ada mempunyai beberapa ciri – ciri khusus yang membuatnya bisa dikenali
secara jelas. Di bawah ini adalah beberapa ciri – ciri dari pajak yang perlu Anda ketahui:

 Pajak adalah sebuah bentuk kontribusi yang harus dilakukan rakyatnya untuk negara.
Setiap warga negara yang baik harus membayar pajak. Namun, warga yang wajib
membayar pajak adalah seorang warga yang sudah mempunyai penghasilan yang
melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

Penghasilan Tidak Kena Pajak yang saat ini berlaku di Indonesia mempunyai nilai Rp4,5 juta
per bulannya yang berarti jika penghasilan Anda kurang dari Rp4,5 juta perbulan maka Anda
tidak diharuskan untuk membayar pajak.

 Pajak mempunyai sifat yang memaksa bagi seluruh warga negara terutama apabila
seseorang tersebut sudah memenuhi persayaratan subjektif dan objektif. Apabila
seseorang yang sudah memenuhi syarat tersebut tidak mau membayar pajaknya maka
otomatis akan terkena sanksi administratif ataupun hukuman pidana.
 Seluruh perpajakan diatur di dalam Undang – Undang jadi seluruh mekanisme
pembayaran sudah tercatat dengan jelas dan diatur secara resmi oleh negara.

Jenis – Jenis Pajak yang Perlu Diketahui

Ada beberapa jenis pajak yang dipungut pemerintah ke masyarakat atau Anda yang termasuk
ke dalam wajib pajak. Di bawah ini adalah beberapa jenis pajak yang bisa Anda temui dalam
keseharian Anda:

 Pajak tidak langsung adalah pajak yang hanya diberikan kepada wajib pajak apabila
melakukan peristiwa atau perbuatan tertentu. Pajak tidak langsung tidak bisa dipungut
secara berkala dan hanya bisa diambil apabila terjadi sebuah peristiwa yang
mengharuskan Anda untuk membayar pajak. Salah satu contoh pajak tidak langsung
adalah pajak penjualan barang mewah (PPnBM).
 Pajak langsung merupakan sebuah pajak yang harus dibayarkan secara berkala
berdasarkan surat ketetapan pajak. Salah satu contoh pajak langsung adalah Pajak
Bumi Bangunan (PBB) dan Pajak Penghasilan.
 Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan terbatas pada
tingkatan daerah itu saja. Beberapa contoh pajak daerah adalah Pajak Kendaraan
Bermotor, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan.
 Pajak Objektif merupakan jenis pajak yang dibuat berdasarkan objeknya. Contoh
pajak objektif adalah Pajak Impor, hingga Bea Materai.
 Pajak Subjektif adalah pajak yang pengambilannya berdasarkan subjeknya. Contoh
dari pajak subjektif adalah pajak kekayaan dan pajak penghasilan.

Pengertian dari Retribusi

Kata retribusi sendiri mungkin masih cukup terdengar asing bagi beberapa orang. Meskipun
terkesan sama, retribusi sebenarnya berbeda dari pajak. Retribusi adalah sebuah pungutan
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau sebuah pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. Retribusi lebih
mengacu kepada pungutan dari daerah yang dikenakan khusus kepada pihak yang diberikan
izin khusus untuk mengelola kekayaan daerah.

Ciri – Ciri Retribusi Secara Umum

Sama dengan pajak, retribusi juga mempunyai ciri umumnya sendiri yang bisa
membedakannya dari pajak. Di bawah ini adalah beberapa ciri – ciri dari retribusi yang bisa
Anda lihat langsung:

 Retribusi dipungut langsung oleh pemerintah daerah.


 Dalam pemungutan retribusi terdapat unsur paksaan secara ekonomis.
 Adanya kontraprestasi yang secara langsung bisa ditunjuk.
 Retribusi dikenakan secara langsung pada setiap individu ataupun badan yang
menggunakan jasa yang sudah disiapkan oleh daerah.

Jenis – Jenis Retribusi yang Ada

Berbeda dengan pajak, retribusi dibagi menjadi beberapa sektor yang berbeda – beda. Di
bawah ini merupakan beberapa jenis pos retribusi daerah yang sudah dikelompokkan menjadi
beberapa golongan:
 Retribusi jasa umum adalah seluruh retribusi yang berbentuk pelayanan untuk
masyarakat. Di dalam dari retribusi ini terdapat retribusi pelayanan kesehatan,
retribusi kebersihan, retribusi pelayanan pasar hingga retribusi pelayanan parkir.
 Retribusi jasa usaha adalah seluruh retribusi yang termasuk bidang membuka usaha di
daerah. Contoh dari retribusi jasa usaha adalah retribusi pasar grosir atau pertokoan,
retribusi rumah potong hewan, hingga retribusi tempat penginapan.
 Retribusi perizinan merupakan retribusi yang berupa perizinan untuk mendirikan
bangunan. Contoh dari retribusi perizinan adalah retribusi untuk membuat bangunan
baru, retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol hingga retribusi izin trayek
angkutan.

Mekanisme Pelayanan SAMSAT


Syarat, Proses dan Cara
Mekanisme dan Tata Cara Pembayaran Pajak dan Pengesahan Ulang 1 tahunan dan 5 tahunan,
Kehilangan STNK, Mutasi Kendaraan Bermotor, Balik Nama Kendaraan Bermotor.

1. Pembayaran Pajak 1 Tahun (15 Menit)


 Persyaratan:
1. STNK (asli);
2. Identitas diri / KTP, SIM, PASSPORT (asli);
 Proses dan Cara:
1. Membawa kelengkapan berkas.
2. Pendaftaran penetapan
3. Menunggu panggilan untuk pembayaran pajak dan melakukan pembayaran pajak
di Loket Pembayaran sesuai dengan jumlah yg sudah ditetapkan.
4. Pengesahan / penyerahan STNK
5. Wajib Pajak
2. Pembayaran Pajak 5 Tahun (60 Menit) = antrian : A
 Persyaratan:
1. STNK (asli);
2. Identitas Diri KTP, SIM, PASSPORT (asli);
3. Ranmor
4. BPKB (asli dan fotocopy);
 Proses dan Cara
1. Menuju tempat Cek Fisik lalu bawa hasil Cek Fisik tersebut (gesekan nomor
rangka dan nomor mesin yang disahkan oleh petugas yang berwenang).
2. Mengambil Formulir Pendaftaran di Loket Formulir dan mengisi data sesuai
Berkas
3. Ambil Nomor antrian
4. Menuju verivikasi
5. Setelah verifikasi Pendaftaran Ulang 5 Tahun untuk pendaftaran dan pendataan.
6. Menunggu panggilan untuk pembayaran pajak dan ganti plat, kemudian
melakukan pembayaran pajak di Loket Pembayaran sesuai dengan jumlah yg
sudah ditetapkan.
7. Menunggu panggilan untuk pengambilan STNK dan TNKB (Plat Nomor) di
Loket Penyerahan.
8. Wajib Pajak.
3. Proses Balik Nama Kendaraan (60 Menit) ) = antrian : B
 Persyaratan:
1. STNK (asli);
2. Identitas diri KTP Pemilik Baru (asli);
3. BPKB (asli dan fotocopy);
4. Ranmor
5. Kwitansi jual beli : pembelian kendaraan dari pemilik sebelumnya;
 Cara dan Proses
1. Menuju tempat Cek Fisik lalu bawa hasil Cek Fisik tersebut (gesekan nomor
rangka dan nomor mesin yang disahkan oleh petugas yang berwenang).
2. Mengambil Formulir Pendaftaran di Loket Formulir dan mengisi data sesuai
berkas.
3. Menuju Loket Progresif untuk mengetahui Progresif Kendaraan.
4. Menuju Loket BPKB untuk menyerahkan BPKB asli dan fotocopy berkas
untuk selanjutnya diproses penggantian BPKB baru atas nama pemilik baru
(BPKB dapat diambil sesuai waktu yang telah ditentukan petugas
berwenang).
5. Menuju Loket Pendaftaran BBN II untuk pendaftaran dan pendataan.
6. Menunggu panggilan untuk pembayaran pajak dan melakukan pembayaran
pajak di Loket Pembayaran sesuai dengan jumlah yg sudah ditetapkan.
7. Menunggu panggilan untuk pengambilan STNK dan TNKB (Plat Nomor) di
Loket Penyerahan.
8. Kembali ke Loket BPKB untuk pengambilan BPKB baru sesuai tanggal
pengambilan BPKB.
9. Wajib Pajak
4. Proses Mutasi Keluar/Cabut Berkas ) = antrian : E
 Persyaratan:
1. STNK (asli);
2. Identitas Diri KTP, SIM, PASSPORT (asli);
3. Identitas Diri Fotocopy KTP Pemilik baru (apabila Mutasi Keluar Pindah
Alamat atau Mutasi Keluar dengan Atas Nama Tetap maka diperlukan KTP
asli);
4. BPKB (asli dan fotocopy);
5. Ranmor
6. KK atas nama yang baru
 Cara dan Proses
1. Menuju tempat Cek Fisik lalu bawa hasil Cek Fisik tersebut (gesekan nomor
rangka dan nomor mesin yang disahkan oleh petugas yang berwenang).
2. Mengambil berkas Arsip Kendaraan Bermotor (diambil di Gudang Arsip
POLRI yang ada di SAMSAT dimana kendaraan terdaftar).
3. Loket fiskal ambil surat permohonan
4. Menuju Loket Pendaftaran Mutasi Keluar untuk pendaftaran dan pendataan.
5. Menunggu proses pengambilan berkas, pengecekan berkas dan Rekomendasi
Mutasi dari POLDA setempat (sesuai waktu yang telah ditentukan petugas
berwenang).
6. Kembali ke Loket Pendaftaran Mutasi Keluar untuk konfirmasi dan
mendaftar proses Mutasi Keluar.
7. Melakukan pembayaran pajak di Loket Pembayaran apabila terdapat
tunggakan sesuai dengan jumlah yg sudah ditetapkan.
8. Menunggu panggilan untuk pengambilan seluruh berkas dan Fiskal Antar
Daerah di Loket Mutasi Keluar.
9. Menuju SAMSAT tujuan untuk selanjutnya melakukan Proses Pendaftaran
Mutasi Masuk.
5. Proses Mutasi Masuk (60 Menit) ) = antrian : C
 Persyaratan:
1. STNK (asli);
2. Fotocopy KTP Pemilik baru (apabila Mutasi Keluar Pindah Alamat atau
Mutasi Keluar dengan Atas Nama Tetap maka diperlukan KTP asli);
3. BPKB (asli dan fotocopy);
4. Kwitansi pembelian kendaraan dari pemilik sebelumnya (bila ganti
kepemilikan);
5. Berkas dari SAMSAT asal Ranmor : Arsip Kendaraan Bermotor (dari
SAMSAT asal kendaraan terdaftar) dan fiskal Antar Daerah;
6. KK
 Cara dan Proses :
1. Menuju tempat Cek Fisik lalu bawa hasil Cek Fisik tersebut (gesekan nomor
rangka dan nomor mesin yang disahkan oleh petugas yang berwenang).
2. Menuju Loket Mutasi untuk mendapatkan Rekomendasi dari POLDA
setempat dan membayar PNBP (biaya BPKB, STNK & Plat Nomor).
3. Mengambil Formulir Pendaftaran di Loket Formulir dan mengisi data sesuai
berkas.
4. Menuju Loket Progresif untuk mengetahui progresif kendaraan.
5. Menuju Loket BPKB untuk penggantian BPKB baru di Loket Bank dan
menyerahkan BPKB asli dan fotocopy berkas untuk selanjutnya diproses
penggantian BPKB baru atasnama pemilik baru (BPKB dapat diambil sesuai
waktu yang telah ditentukan petugas berwenang);
Apabila Mutasi Masuk Atas Nama Tetap hanya akan dilakukan pencatatan
dan registrasi pada BPKB tanpa ada penggantian BPKB baru.
6. Menuju Loket Pendaftaran Mutasi Masuk untuk pendaftaran dan pendataan.
7. Menunggu panggilan untuk pembayaran pajak dan melakukan pembayaran
pajak di Loket Pembayaran sesuai dengan jumlah yg sudah ditetapkan.
8. Menunggu panggilan untuk pengambilan STNK dan TNKB (Plat Nomor) di
Loket Penyerahan.
9. Kembali ke Loket BPKB untuk pengambilan BPKB baru sesuai tanggal
pengambilan BPKB.
6. Proses Duplikat (kehilangan) STNK = Antrian : F
 Persyaratan:
1. KTP (asli);
2. BPKB (asli dan fotocopy);
 Cara dan Proses
1. Menuju tempat Cek Fisik lalu bawa hasil Cek Fisik tersebut (gesekan nomor
rangka dan nomor mesin yang disahkan oleh petugas yang berwenang).
2. Mengambil berkas Arsip Kendaraan Bermotor (diambil di Gudang Arsip
POLRI yang ada di SAMSAT dimana kendaraan terdaftar).
3. Membawa Surat Kehilangan dari POLSEK setempat (diurus terlebih dahulu).
4. Membawa Surat Keterangan dari Biro OPS POLRES/POLRESTABES
(diurus terlebih dahulu).
5. Membawa Berita Acara Pemeriksaan dari Reserse
POLRES/POLRESTABES (diurus terlebih dahulu).
6. Membawa Surat Keterangan dari INFOLAHTA POLDA (diurus terlebih
dahulu).
7. Membawa Kwitansi Iklan (iklan kehilangan kendaraan) dan potongan iklan di
media cetak (Iklan di Media Cetak 2x tayangan) (diurus terlebih dahulu).
8. Mengambil Formulir Pendaftaran di Loket Formulir dan mengisi data sesuai
berkas.
9. Menuju Loket Progresif untuk mengetahui progresif kendaraan.
10. Menuju Loket Pendaftaran Duplikat untuk pendaftaran dan pendataan.
11. Menunggu 14 hari dari tanggal iklan terakhir (iklan kehilangan kendaraan).
12. Kembali ke Loket Pendaftaran Duplikat untuk konfirmasi dan mendaftar
proses Duplikat.
13. Menunggu panggilan untuk pembayaran pajak dan melakukan pembayaran
pajak di Loket Pembayaran sesuai dengan jumlah yg sudah ditetapkan.
14. Menunggu panggilan untuk pengambilan STNK di Loket Penyerahan.

TARIF
1. Penerbitan STNK
No
Jenis Satuan Tarif
.
1 Roda 2 atau 3
Baru per Rp 100.000
penerbitan
Perpanjangan 5 per
Rp 100.000
tahun penerbitan
Roda 4 atau lebih
per
Baru Rp 200.000
2 penerbitan
Perpanjangan 5 per
Rp 200.000
tahun penerbitan

2. Plat Nomor
No. Jenis Satuan Tarif
1 Roda 2 atau 3 per pasang Rp 60.000
Roda 4 atau
2 per pasang Rp 100.000
lebih

3. Penerbitan BPKB
No. Jenis Satuan Tarif
Roda 2 atau 3
per
Baru Rp 225.000
1 penerbitan
Ganti per
Rp 225.000
Kepemilikan penerbitan
Roda 4 atau lebih
per
Baru Rp 375.000
2 penerbitan
Ganti per
Rp 375.000
Kepemilikan penerbitan

4. Surat Mutasi
No. Jenis Satuan Tarif
per
1 Roda 2 atau 3 Rp 150.000
penerbitan
Roda 4 atau per
2 Rp 250.000
lebih penerbitan

SELESAI BOSS BOYOK!!!!!

Anda mungkin juga menyukai