Anda di halaman 1dari 10

HUKUM PAJAK

ASTI SRI MULYANTI SH.,MH


Apa Itu PAJAK ?
Pajak adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa
berdasarka Undang-Undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Untuk apa sih pajak itu?
 Pajak merupakan sumber utama penerimaan Negara.Tanpa
pajak,sebagian besar kegiatan Negara tidak dapat
dilaksanakan.
 Penggunaan uang pajak meliputi:
 Pembayaran gaji aparatur negara seperti Pegawai Negeri Sipil
(PNS),Tentara Nasional Indonesia,dan Polisi Negara Republik
Indonesia sampai dengan pembiayaan berbagai proyek
pembangunan; Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM),Subsidi Listrik,
Subsidi pupuk, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)
atau sejenisnya, Pengadaan Beras Miskin (Raskin),Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas);Pembangunan sarana
umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah
sakit/puskesmas, kantor polisi; Pembiayaan lainnya dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Apa yang saya peroleh dari Negara
sebagai imbalan (kontraprestasi) atas
pajak yang telah saya bayar?
Uang pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran publik, sehubungan dengan
tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintah.
Sejak bayi kita telah menikmati Pajak Contoh : Imunisasi
Sejak sekolah dasar kita telah menikmati pajak yang telah terkumpul sehingga biaya
sekolah dapat terjangkau sampai ke perguruan tinggi.Transportasi umum
disediakan untuk memudahkan kita dalam mencapai tujuan (sekolah, tempat kerja).
Hal ini pun disubsidi oleh pemerintah. Keamanan dan ketertiban dapat terjaga
sehingga kita merasa aman selama bepergia. Biaya berobat di Rumah Sakit menjadi
jangkau karena biaya kesehatan dibiayai pemerintah dari pajak Fasilitas &
infrastruktur umum dibangun untuk kenyamanan kita seperti: jalan, jembatan,
kebersihan, taman, pasar, dan sebagainya, juga dibiayai oleh pemerintah
Siapa sih yang memungut pajak itu?
 Berdasarkan lembaga yang mengelolanya,
pajak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
 1. Pajak Pusat  2. Pajak Daerah
 Pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat,  Pajak yang dikelola oleh
yang pemerintah daerah, dalam
dalam hal ini dikelola oleh Direktorat Je hal ini ditangani oleh Dinas
nderal Pajak antara lain: Pendapatan Daerah atau
 Pajak Penghasilan (PPh); instansi yang menangani
pemungutan pajak daerah
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN);
 Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM);
 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor
Perkebunan, Perhutanan,dan Pertambangan
(P3);
 Bea Meterai.
Pajak Daerah ,antara lain:
1. Provinsi: 2. Kabupaten/Kota:
 Pajak Kendaraan Bermotor  Pajak Hotel;
 Pajak Restoran;
 Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor;  Pajak Hiburan;

 Pajak Bahan Bakar  Pajak Reklame;


Kendaraan Bermotor;  Pajak Penerangan Jalan;
 Pajak Air Permukaan;  Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
 Pajak Rokok.  Pajak Parkir;
 Pajak Air Tanah;
 Pajak Sarang Burung Walet;
 Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perdesaan
dan Perkotaan (mulai tahun 2011 atau
selambat-lambatnya tahun 2014);
 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) (mulai berlaku 1 Januari 2011).
siapa saja yang menjadi Wajib Pajak?
 Wajib Pajak dapat dibedakan menjadi dua,yaitu:
 Orang Pribadi
 Adalah mereka yang telah mempunyai penghasilan di atas Penghasilan tidak
Kena Pajak (PTKP) sesuai batasan PTKP telah ditentukan oleh Undang-Undang
Pajak Penghasilan.
 Badan
 Adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan Iainnya, badan usaha milik
negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa
pun, firma,kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan
bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
Bagaimana Sistem Perpajakan yang berlaku di
Indonesia?
 Pajak sebenarnya sudah dikenal dan dipraktikkan sejak zaman dahulu oleh nenek moyang kita pada
masa kerajaan. Setiap rakyat diwajibkan menyerahkan upeti yang Sudah ditentukan besarnya kepada
raja. Upeti dimaksud dapat berupa hasil bumi Ataupun harta benda Iainnya. Pemungutan upeti ini atau
pajak terus berlanjut hingga zaman penjajahan Belanda.

 Setelah Indonesia merdeka, pajak ditetapkan dan dipungut oleh negara,bukanlah seperti upeti atau
hal lain yang membebani warganya. Namun pajak merupakan kontribusi pembangunan dari warga.
Hal ini sebagai bentuk dari komitmen rakyat Indonesia dan konsekuensi dari mendirikan suatu negara
yang merdeka dan berdaulat.Membayar pajak juga merupakan bentuk dari partisipasi warga dalam
mengisi kemerdekaan.

 Sistem pemungutan pajak ada beberapa macam. Pada awal kemerdekaan, sistem pemungutan pajak
Indonesia berdasarkan Official Assesment System yaitu pihak yang penentuan jumlah pajak terutang
dari Wajib Pajak ditetapkan oleh aparat pajak. Sejak reformasi perpajakan di Indonesia pada tahun
1984, sistem pemungutan pajak yang baru diperkenalkan di Indonesia yaitu Self Assessment System.
Sistem pemungutan ini memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk mendaftarkan diri,
menghitung, memperhitungkan utang pajaknya sendiri, membayar pajak terutang ke bank tempat
pembayaran pajak dan kantor pos serta melaporkan hasil perhitungan pajaknya ke Kantor Pelayanan
Pajak. Pada sistem ini aparat pajak bertugas untuk mengawasi, melakukan pelayanan dan penyuluhan
kepada Wajib Pajak.
Kenapa Wajib Pajak harus ber-NPWP?
 Sesuai dengan sistem self assessment maka Wajib Pajak mempunyai kewajiban
untuk mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak untuk
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diberikan kepada Wajib Pajak
mempunyai fungsi, yaitu:
 Sebagai sarana dalam administrasi perpajakan, sebagai tanda pengenal diri
atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan Kewajiban
perpajakannya, menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan
pengawasan administrasi perpajakan. Mengingat fungsinya sebagai tanda
pengenal diri, maka Orang Pribadi dan Badan yang telah memenuhi syarat
sebagai Wajib Pajak wajib memiliki NPWP.KiniWajib Pajak diberikan
kemudahan untuk mendaftarkan diri melalui menu aplikas di internet yang
bernama e-registration dengan alamat www.pajak.go.id.
Bagaimana cara membayar pajak yang benar?
 Membayar pajak dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) sebanyak 4 rangkap
yang terlebih dahulu telah diisi/ditulis dan ditandatangani.
 Pembayaran Pajak dapat dilakukan di :
 Bank tempat pembayaran pajak;
 Kantor Pos
 PERHATIAN:
 Uang untuk pembayaran pajak harus disetor ke bank tempat pembayaran pajak atau
kantor pos, bukannya ke kantor pajak baik itu KPP ataupun KP2KP.
 Batas waktu Pembayaran Pajak:
 PPh Pasal 21, 23 dan 26 yang dipotong oleh Pemotong PPh harus disetor paling lama
tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir;
 PPh Pasal 25 harus dibayar paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutny setelah
Masa Pajak berakhir; PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang dalam satu Masa Pajak harus
disetor paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir dan sebelum Surat
Pemberitahuan Masa PPN disampaikan.
 SPT Tahunan Orang Pribadi paling lambat dibayar akhir bulan ke tiga setelah akhir
tahun pajak (31 Maret). Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan harus dibayar lunas sebelum Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai