Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PERPAJAKAN

OLEH :
NAMA : RENIERD ROUTERS RIEUWPASSA
NPM : 12160201210008

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
2023
1.Jelaskan pengertian pajak pusat dan pajak daerah dan berikan contoh jenis-jenis pajak
pusat dan pajak daerah ?

PAJAK PUSAT
Pajak pusat (pajak negara) adalah setiap pungutan yang wajib dibayarkan oleh wajib
pajak, baik orang pribadi maupun badan, kepada pemerintah pusat. Dapat diartikan bahwa
pajak pusat ini diatur oleh pemerintah pusat melalui DJP dan hasilnya digunakan untuk
kepentingan negara. Berikut jenis-jenis pajak pusat yang ada di Indonesia:
 Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dibebankan pada penghasilan yang diterima
ole perorangan, perusahaan atau badan hukum lainnya dalam suatu Tahun Pajak.
Penghasilan itu dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lain
sebagainya.
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang dikenakan atas setiap
pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke
konsumen. Saat ini penerapan PPN di Indonesia menganut sistem tarif tunggal, yaitu
sebesar 11%.
 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan pajak atas konsumsi barang
kena pajak yang tergolong barang mewah. Kriteria barang kena pajak yang tergolong
mewah diantaranya barang yang bukan kebutuhan pokok, dikonsumsi oleh masyarakat
tertentu umumnya berpenghasilan tinggi, dikonsumsi untuk menunjukkan status, dan
bila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat serta mengganggu
ketertiban masyarakat.
 Bea Materai merupakan pajak yang dikenakan atas dokumen, seperti surat perjanjian,
akta notaris, kwitansi pembayaran, surat berharga, dan efek. Dimana dokumen tersebut
memuat jumlah uang atau nominal di atas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku.
 Cukai adalah pungutan pajak yang dikelola oleh negara dan dikenakan atas barang-
barang tertentu dengan sifat dan karakteristik yang telah diatur dalam Undang-Undang
(UU) Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Cukai.
 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau
pemanfaatan tanah dan atau bangunan. PBB yang merupakan pungutan kepada
pemerintah pusat meliputi PBB Perkebunan, PBB Perhutanan, dan PBB Pertambangan.
PAJAK DAERAH

Pajak daerah (pajak pemerintah) adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak daerah ini dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu
pajak
Karakteristik Pajak Daerah
1. Sifatnya pajak, bukan retribusi
2. Objek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan dengan kepentingan umum
3. Hasil penerimaan pajak harus lebih besar dari biaya pemungutan
4. Memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat
5. Objek Pajak terletak di wilayah kabupaten atau kota yang bersangkutan
6. Berdampak ekonomi positif
7. Menjaga kelestarian lingkungan
Jenis-Jenis Pajak Daerah
Pajak daerah ini terbagi lagi menjadi dua tingkat, yaitu pajak daerah tingkat 1 (pajak
provinsi) dan pajak daerah tingkat 2 (pajak kota/kabupaten). Jenis-jenis pajak yang masuk ke
tingkat tersebut diatur dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2022. Berikut jenis pajak yang masuk
ke dalam kategori pajak tersebut:

1. Pajak Daerah Tingkat 1 (Pajak provinsi)


 Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
 Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
 Pajak Alat Berat (PAB)
 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB)
 Pajak Air Permukaan (PAP)
 Pajak Rokok

2. Pajak Daerah Tingkat 2 (Pajak kabupaten/kota)


 Pajak Hotel
 Pajak Restoran
 Pajak Hiburan
 Pajak Reklame
 Pajak Penerangan Jalan
 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (PMBLB)
 Pajak Parkir
 Pajak Air Tanah
 Pajak Sarang Burung Walet
 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB)

2.Berapa % Pajak yang harus dibayar kepusat dan kedaerah dan berapa Per% keuntungan yang
di peroleh pemerintah pusat dan daerah dari pajak tersebut?

Pajak pusat dan pajak daerah merupakan jenis pajak yang pengelompokannya berdasar pada
lembaga pemungutannya.
a.Pajak pusat adalah pajak yang dipungut dan dikelola oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini
sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Hasil dari pungutan jenis pajak ini kemudian digunakan untuk membiayai belanja negara seperti
pembangunan jalan, pembangunan sekolah, bantuan kesehatan dan lain sebagainya.
b.Berbeda dengan pajak pusat/ nasional, pajak daerah merupakan pajak-pajak yang dipungut
dan dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Hasil dari pungutan jenis pajak ini kemudian digunakan untuk membiayai belanja pemerintah
daerah.

Proses administasinya dilaksanakan di Kantor Dinas Pendapatan Daerah atau Kantor Pajak
Daerah atau kantor sejenis yang dibawahi oleh pemerintah daerah setempat.

Banyak yang mengira jika pajak pusat dan pajak daerah berdiri sendiri karena hasil dari pajak
pusat dan pajak daerah digunakan untuk membiayai rumah tangga masing-masing.

Nyatanya, pajak pusat dan pajak daerah bersinergi satu sama lain dalam membangun Indonesia
secara nasional.

Pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik jika ada kesesuaian program kegiatan
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Dalam Negeri dan Pajak Penghasilan Pasal 21
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 115 Tahun 2000, dibagi
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan imbangan sebagai berikut :
a.80 % (delapan puluh persen) untuk Pemerintah Pusat;
b.20 % (dua puluh persen) untuk Pemerintah Daerah tempat Wajib Pajak terdaftar.

Bagian penerimaan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, dibagi
antara Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dengan imbangan sebagai berikut :
a.40 % (empat puluh persen) untuk Daerah Propinsi;
b.60 % (enam puluh persen), untuk Daerah Kabupaten/Kota;

Anda mungkin juga menyukai