Anda di halaman 1dari 4

Diskusikanlah perbedaan dan persamaan dari :

1. Pajak langsung dan pajak tidak langsung


2. Pajak Pusat dan Pajak Daerah
PERBEDAAN PAJAK LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG BESERTA
CONTOHNYA
 Dilihat dari pihak yang dikenakan wajib Pajak
a) Pajak langsung, pungutan pajak menjadi beban wajib pajak, dan tidak bisa dibebankan
atau di pindah tangankan kepada pihak lain. Dapat  dilihat dari proses pembayarannya,
pajak langsung memiliki sifat pungutan yang teratur dan dilakukan secara berkala. Dan
pajak langsung biasanya melekat pada orang pribadi si wajib pajak, sehingga hak dan
kewajibannya tidak dapat dialihkan ke pihak lain.
b) Pajak tidak langsung, pajak yang pembayarannya akan dibebankan pada pihak lain. Pajak
ini juga akan dibebankan saat terjadinya peristiwa yang akan mengakibatkan seseorang
baik individu atau badan harus membayar sejumlah pajak. Badan yang mengumpulkan
pajak kemudian akan mengirimkannya/melaporkan nya ke pemerintah. Namun jenis
pemungutan yang berlaku dalam pajak tidak langsung bersifat tidak menentu. Artinya,
pemberlakuan pajak tidak dilakukan secara berkala layaknya pajak langsung, melainkan
tergantung dari peristiwa yang membuat kewajiban untuk membayar pajak muncul.
 Surat Ketetapan Pajak
a) Untuk pajak langsung, terdapat surat ketetapan pajak yang mengatur tentang pemotongan
dan penyetoran pajak. Kemudian, pajak langsung ini baru akan muncul nominalnya,
ketika surat pemberitahuan (SPT) diterbitkan.
b) Pajak tidak langsung tidak memiliki surat ketetapan pajak yang mengatur pemotongan
dan penyetoran pajak. Hal ini dikarenakan, pajak tidak langsung nominal dan prosedur
pembayarannya telah diatur dalam undang-undang, seperti PPN yang nominalnya sudah
kita ketahui bersama, yakni 10% dan saat ini naik menjadi 11%.
 Dilihat dari Perspektif Pemerintah
a) Pajak langsung  termasuk ke dalam pajak progresif yang bisa berpengaruh secara
langsung terhadap perekonomian negara, terutama tingkat inflasi. Hal ini disebabkan
karena adanya kemungkinan pemerintah mengumpulkan pajak ini secara langsung
dengan waktu yang bersamaan.
b) Pajak tidak langsung, memungkinkan pemerintah untuk mengharapkan adanya
pemasukan dari semua kalangan dengan harapan adanya feedback yang stabil.
Maksudnya adalah pajak yang masuk, tetap akan digunakan untuk pembangunan
perekonomian ke depannya.
 Contoh Pajak Langsung
1) Pajak Penghasilan (PPH)
Pajak penghasilan atau di sebut sebagai (PPH) adalah pajak yang dikenakan terhadap
setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh wajib pajak, yang dapat
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan.
Dan pajak penghasilan (PPH) memiliki beberapa jenis, seperti PPH pasal 23, PPH pasal
24, dan pasal 25.
2) Pajak Bumi dan Bangunan
Contoh pajak ini merupakan pajak kebendaan yang dikenakan atas tanah dan bangunan
yang berdiri di atasnya, dan besar pajak nya ditentukan oleh luas dan ukuran tanah dan
bangunannya.
PBB sendiri sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 1994 tentang pajak
bumi dan bangunan. Wajib pajak akan menerima surat pemberitahuan (SPTT) berisi
informasi jumlah pajak yang harus dibayarkan, metode pembayaran, serta jangka waktu
pembayaran. Besar jumlah pajaknya akan disesuaikan dengan nilai jual objek pajak
(NJOP).
3) Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan kendaraan
bermotor baik roda dua atau lebih. Dan wajib pajak kendaraan bermotor adalah orang
pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor. Berdasarkan Pasal 8 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009, Pajak Kendaraan Bermotor
dikenakan untuk Masa Pajak 12 (dua belas) bulan berturut-turut terhitung mulai saat
pendaftaran Kendaraan Bermotor.

 Contoh Pajak Tidak Langsung


1) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak PPN merupakan jenis pajak tidak langsung untuk disetor oleh pihak lain yang
bukan merupakan penanggung pajak. Dan pajak harus dikenakan pada setiap proses
produksi dan distribusi, tetapi jumlah pajak yang terutang dibebankan kepada konsumen
akhir yang memakai produk tersebut. Dasar hukum PPN tertuang dalam UU No.42
Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah. Kemudian, dasar hukum terbaru PPN tertuang di dalam peraturan
perundang-undangan perpajakan, yakni dalam UU No.7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan (HPP).
2) Pajak Bea Cukai Masuk
Pajak yang dikenakan terhadap barang yang masuk daerah pabean, atau di kenal sebagai
daerah perdagangan. Untuk dasar hukum yang mengaturnya yaitu UU No 17 Tahun 2006
tentang kepabeanan.
3) Pajak Penjualan atas barang mewah
UU No. 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah.
PERBEDAAN PAJAK PUSAT DAN PAJAK DAERAH BESERTA CONTOHNYA
1. Berbeda Pihak yang Mengelola
 Pajak pusat dikelola oleh pemerintah pusat dan sifatnya lebih luas mengingat
kebutuhannya adalah untuk pembangunan dan negara. DJP adalah lembaga pajak resmi
yang mengurus aspek perpajakan untuk masyarakat baik Orang Pribadi atau Badan.
 Sementara untuk Pajak Daerah, pihak yang mengelola adalah Pemerintah Daerah sehingga
lebih spesifik mengacu pada wilayah masing-masing.
2. Berbeda Jenis Pajak
 Jenis pajak yang dipungut dari pajak pusat dan daerah juga berbeda. Pajak pusat mengelola
jenis pajak PPh, PPN, PPnBM dan Bea Meterai.
 Sementara Pajak Daerah mengelola Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Hotel, Pajak
Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB).
3. Berbeda Sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan
yang dapat mendatangkan keuntungan dan kedudukan sosial atau ekonomi bagi Orang atau
Badan Usaha. Untuk sektor PBB ini sendiri berbeda antara pajak pusat dan Pajak Daerah.
Pajak pusat mengurus sektor PBB untuk perkebunan, perhutanan dan pertambangan
 Sementara Pajak Daerah mengurus sektor PBB untuk perdesaan dan perkotaan.
4. Berbeda SPT dan SPPT
 Pajak pusat menggunakan SPT atau Surat Pemberitahuan Tahunan untuk membayar dan
melapor pajak bagi Wajib Pajak Badan atau Orang Pribadi.
 Sementara itu, Pajak Daerah menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak
Bumi dan Bangunan (SPPT-PBB). SPPT adalah Surat Keputusan Kepala KPP terkait pajak
terutang yang harus dibayar dalam 1 (satu) Tahun Pajak.
5. Berbeda Tempat Pelayanan Pajak
 Pelayanan pajak untuk pajak pusat adalah Kantor Pelayanan Pajak baik Pratama, Madya,
Besar dan Khusus.
 Sementara pelayanan pajak untuk Pajak Daerah adalah di Samsat dan Unit Pelayanan
Pajak Daerah.
CONTOH PAJAK DAERAH
1. Pajak Rokok
Tarif Pajak Rokok ditetapkan secara definitif di dalam Undang- Undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, agar Pemerintah dapat menjaga
keseimbangan antara beban cukai yang harus dipikul oleh industri rokok dengan
kebutuhan fiskal nasional dan Daerah melalui penetapan tarif cukai nasional.
2. Pajak Hotel
Merujuk pada Pasal 32 ayat (2) UU PDRD, objek pajak hotel adalah pelayanan yang
disediakan oleh hotel dengan diikuti adanya pembayaran. Adapun layanan tersebut
termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan hotel yang sifatnya memberikan
kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitas olahraga dan hiburan.
3. Pajak Kendaraan Bermotor
Berdasarkan Pasal 8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009, Pajak
Kendaraan Bermotor dikenakan untuk Masa Pajak 12 (dua belas) bulan berturut-turut
terhitung mulai saat pendaftaran Kendaraan Bermotor.

CONTOH PAJAK PUSAT


1) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak PPN merupakan jenis pajak tidak langsung untuk disetor oleh pihak lain yang
bukan merupakan penanggung pajak. Dan pajak harus dikenakan pada setiap proses
produksi dan distribusi, tetapi jumlah pajak yang terutang dibebankan kepada konsumen
akhir yang memakai produk tersebut. Dasar hukum PPN tertuang dalam UU No.42
Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah. Kemudian, dasar hukum terbaru PPN tertuang di dalam peraturan
perundang-undangan perpajakan, yakni dalam UU No.7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan (HPP).
2) Pajak Bea Cukai Masuk
Pajak yang dikenakan terhadap barang yang masuk daerah pabean, atau di kenal sebagai
daerah perdagangan. Untuk dasar hukum yang mengaturnya yaitu UU No 17 Tahun 2006
tentang kepabeanan.
3) Pajak Penjualan atas barang mewah
UU No. 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah.
PERSAMAAN PAJAK
1. Pajak pusat dan pajak tidak langsung sama sama menangani beberapa contoh pajak yang
sama, yaitu ppn, bea cukai, penjualan barang mewah dan lain lain.
2. Pajak daerah dan pajak langsung sama sama menangani beberapa jenis pajak yang bersifat
kepemilikian pribadi, seperti kendaraan bermotor, pajak rokok, dan pajak hotel juga pajak
restoran.
3. Pajak pusat dan pajak daerah memiliki persamaan yaitu sama sama untuk pengeluaran
negara dan daerah
4. Untuk pajak langsung dan tidak langsung lebih ke pemelikan perseroan ataupun pribadi.

SUMBER : ADBI4330- ADMINISTRASI PERPAJAKAN


https://bapenda.kalteng.go.id › pajak-pkb
https://www.hipajak.id/artikel-pajak-dan-jenis-pajak

Anda mungkin juga menyukai