TUGAS MAKALAH
PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA I
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI ALIH PROGRAM
DASAR-DASAR PERPAJAKAN
Ditulis oleh:
BAGIAN II
A. Pengertian Pendapatan Pajak
Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 s.t.d.t.d UU Nomor 7 Tahun 2021
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Berdasarkan Pasal 1 angka 1
UU KUP, “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
B. Klasifikasi Pajak
1. Menurut Lembaga Pemungutannya:
a. Pajak Pusat
Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang pemungutannya dilakukan oleh
Pemerintah Pusat, yang pelaksanaannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Pajak Kementerian Keuangan. Contoh: Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM),
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P3L), dan Bea Meterai.
b. Pajak Daerah
pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
hasilnya digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh: Pajak
kendaraan bermotor (PKB), Bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB),
Pajak air permukaan, Pajak rokok, Pajak bumi dan bangunan pedesaan dan
perkotaan (PBB-P2), Bea perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan
(BPHTB), Pajak reklame, dan Pajak Air Tanah (PAT).
2. Menurut Sifatnya
a. Pajak Subjektif
Pajak subjektif merupakan jenis pajak yang terutang-tidak atau besar-
kecilnya pajak terutang lebih dipengaruhi kondisi dari subjek pajak, bukan
hanya dari objek pajaknya. Contoh: Pajak Penghasilan
b. Pajak Objektif
Pajak objektif merupakan jenis pajak yang terutang-tidak atau besar-kecilnya
pajak terutang lebih dipengaruhi kondisi objek pajak, dari pada subjek
pajaknya. Contoh: PPN dan PBB
5. Bea Meterai
Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Meterai
adalah pajak atas dokumen, yaitu sesuatu yang ditulis atau tulisan, dalam bentuk
tulisan tangan, cetakan, atau elektronik, yang dapat dipakai sebagai alat bukti atau
keterangan (bersifat perdata dan sebagai alat bukti di pengadilan). Bea Meterai
memiliki tarif tetap sebesar Rp10.000,
D. Sistem Pemungutan Pajak
1. Self Assessment System
Dalam sistem self assessment, wajib pajak sendiri yang menghitung, menetapkan,
menyetorkan, dan melaporkan pajak yang terutang.
Ciri-ciri self assessment system adalah sebagai berikut:
a. Wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang diberikan pada Wajib
Pajak. Fiskus hanya mengawasi dan tidak boleh ikut campur.
b. Wajib pajak bersifat aktif dalam menghitung, memotong/memungut, menyetor,
dan melaporkan sendiri pajak yang terutang.
c. Surat Ketetapan Pajak hanya dikeluarkan sebagai produk hukum dari hasil
pemeriksaan pajak oleh fiskus.
REFERENSI
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan
Perpajakan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1985 Tentang Pajak Bumi Dan
Bangunan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Bea Meterai