Anda di halaman 1dari 5

LK 4 KB 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Administrasi Pajak


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Dasar Perpajakan
2. Ketentuan Umum
3. Tata Cara Perpajakan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Menurut UU No. 28 Tahun 2007 tentang
dipelajari Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,
Pajak adalah kontribusi kepada negara yang
terutang orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Dari definisi pajak
tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan
berikut.
1) Pajak dipungut berdasarkan atau dengan
kekuatan undang-undang serta aturan
pelaksanaannya.
2) Dalam membayar pajak tidak dapat
ditunjukkan adanya kontraprestasi
individual oleh pemerintah.
3) Pajak dipungut oleh negara, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.
4) Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-
pengeluaran pemerintah, yang bila dari
pemasukannya masih terdapat surplus,
digunakan untuk membiayai public
investment.
2. Pungutan Selain Pajak
a. Bea Materai
b. Bea Masuk dan Keluar
c. Cukai
d. Retribusi
e. Iuran
f. Pungutan lain yang sah/legal
3. Fungsi Pajak
Fungsi pajak dibagi menjadi dua
a. Fungsi Budgeting (Sumber Keuangan
Negara)
Pajak merupakan sumber penerimaan
pemerintah untuk membiayai
pengeluaran rutin ataupun
pembangunan. Contohnya seperti Pajak
Penghasilan (PPh) Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang
Mewah
(PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB), dan sebagainya.
b. Fungsi Regularend (Pengatur)
pajak sebagai alat melaksanakan
kebijakan pemerintah dalam bidang sosial
ekonomi serta tujuan tertentu diluar
bidang keuangan.
Contoh seperti penerapan pajak ekspor
0% untuk mendorong pengusaha agar
mengekspor hasil produksinya ke luar
negeri yang berdampak bertambahnya
devisa negara.
4. Jenis Pajak
a. Menurut Golongan
1) Pajak langsung yaitu pajak yang
harus ditanggung sendiri oleh wajib
pajak dan tidak dapat dilimpahkan
kepada wajib pajak yang lain.
2) Pajak Tidak Langsung yaitu pajak
yang dibebankan kepada orang lain
atau pihak ke tiga.
b. Menurut Sifat
1) Pajak Subjektif yaitu pajak yang
memperhatikan kondisi wajib pajak.
Contohnya PPh karena penghasilan
setiap wajib pajak berbeda maka
pajaknya juga akan berbeda.
2) Pajak Objektif yaitu pajak yang
memperhatikan objek baik berupa
benda keadaan benda perbuatan dan
peristiwa yang menimbulkan pajak.
c. Menurut Lembaga Pemungut
1) Pajak Negara (Pajak Pusat) pajak yang
dipungut oleh pemerintah pusat
dalam rangka membiayai rumah
tangga negara. Contohnya: PPN, PPh,
PPnBM dan Bea Materai.
2) Pajak Daerah yaitu pajak yang
dipungut oleh daerah, baik daerah Tk.
I (Provinsi) maupung Tk. II
(Kabupaten/Kota). Contoh pajak
daerah: Pajak Kendaraan Bermotor,
Bea Balik Nama, Pajak Restoran,
Pajak Hiburan dan lain-lain.
5. Hambatan Pemungutan Pajak
a. Perlawanan Pasif merupakan hambatan
yang mempersulit pemungutan pajak.
b. Perlawanan Aktif yaitu usaha dan
perbuatan langsung ditujukan kepada
pemerintah agar terhindar dari pajak.
Perlawanan pajak aktif diantaranya:
1) Tax Avoidance yaitu usaha
meringankan pajak tanpa melanggar
UU Perpajakan
2) Tax Evasion yaitu uasaha
meringankan pajak dengan cara
melanggar UU Perpajakan.
6. Tata Cara Pemugutan Pajak
a. Stelsel Nyata (Rill) berarti bahwa
pengenaan pajak didasarkan pada objek
pajak yang sesungguhnya terjadi, jadi
pemungutan pajak baru dapat dilakukan
pada akhir tahun pajak.
b. Stelse Anggapan (Fiktif) berarti bahwa
pengenaan pajak didasarkan suatu
anggapan yang diatur oleh undang-
undang.
c. Stelsel Campuran berarti bahwa
pengenaan pajak didasarkan kombinasi
stelsel nyata dan stelsel anggapan.
Kemudian pajak akan dihitung
berdasarkan keadaan sesungguhnya.
7. Asas Pemugutan Pajak
a. Asas Domisili, menyatakan bahwa negara
berhak mengenakan pajak atas seluruh
penghasilan wajib pajak yang bertempat
tinggal diwilayahnya baik dari dalam
maupun luar negeri.
b. Asas Sumber, menyatakan bahwa negara
berhak memungut pajak atas penghasilan
yang berasal dari wilayahnya tanpa
memperhatikan tempat tinggal wajib
pajak.
c. Asas Kebangsaan, asas ini menyatakan
bahwa pengenaan pajak dihubungkan
dengan kebangsaan suatu negara.
8. Timbulnya Utang Pajak
a. Ajaran Materil, menyatakan bahwa utang
pajak timbul karena diberlakukannya
undang-undang perpajakan.
b. Ajaran Formil, menyatakan bahwa utang
pajak timbul karena keluarnya surat
ketetapan pajak oleh pemerintah.
9. Berakhirnya Utang Pajak.
a. Pembayran/pelunasan, pembayaran
pajak dapat dilakukan dengan
pemotongan atau pemungutan oleh pihak
lain.
b. Kompensasi, diartikan sebagai kerugian
maupun kompensasi karena kelebihan
membayar pajak.
c. Kedaluwarsa, berarti melebihi batas
waktu tertentu.
d. Pembebasan/penghapusan, kewajiban
pajak oleh wajib pajak tertentu
dinyatakan oleh pemerintah karena
setelah dilakukan penyidikan ternyata
wajib pajak tidak lagi mampu memenuhi
kewajibannya.
10. Tarif Pajak
a. Tarif Tetap
b. Tarif Sebanding
c. Tarif Progresif
d. Tarif Degresif
11. Kewajiban Wajib Pajak
a. Kewajiban Wajib Pajak
1) Mendaftarkan Diri ke kantor Dirjen
Pajak
2) Melaporkan Usahanya
3) Mengisi surat pemberitahuan
4) Menyampaikan surat pemberitahuan
5) Membayar/menyetor pajak
6) Membayar pajak terutang
7) Menyelenggarakan pembukuan
8) Memperlihatkan atau meminjamkan
buku
9) Memberikan kesempatan memasuki
tempat guna kelancaran pemeriksaan
10) Memberikan keterangan
b. Hak Wajib Pajak
1) Melaporkan berapa masa pajak dalam
satu surat pemberitahuan
2) Mengajukan surat keberatan
3) Memperpanjang jangka waktu
penyampaian SPT paling lama dua
bulan
4) Memperbaiki surat pemberitahuan
5) Mengajukan permohonan
pengembalian kelebihan pajak
6) Mengajukan surat keberatan atas
pajak kurang bayar, kurang bayar
tambahan, pajak nihil, pajak lebih
bayar
7) Mengajukan permohonan banding
8) Memperoleh pengurangan atau
penhapusan sanksi administrasi
12. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan
suatu sarana dalam administrasi perpajakan
yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
diri atau identitas Wajib Pajak
13. Pembayaran, Pemotongan dan pelaporan
a. Cara Membayar Pajak
1) Membayar sendiri pajak terutang
2) Melalui pemotongan atau
pemungutan
b. Tempat dan Sarana Pembayaran Pajak
1) Layanan loket/teller
2) Layanan elektronik
c. Surat Setoran Pajak (SSP)
SSP merupakan bukti pembayaran atau
penyetoran pajak.
d. Pemotongan/pemungutan
1) PPh Pasal 21
2) PPh Pasal 22
3) PPh Pasal 23
4) PPh Pasal 26
5) PPh Final Pasal 4 ayat 2
6) PPh Pasal 15
7) PPN
8) PPnBM
e. Pelaporan, SPT bagi Wajib Pajak berfungsi
sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan perhitungan
jumlah pajak yang sebenarnya terutang.
f. Batas Waktu Pembayaran dan Pelaporan
g. Pelaporan SPT secara elektronik
h. Pembetulan SPT
i. Surat Ketetapan Pajak
j. Surat Tagihan Pajak
k. Surat Paksa
2 Daftar materi yang sulit 1. Tarif Pajak
dipahami di modul ini 2. Surat ketetapan pajak
3. Sanksi Pajak

3 Daftar materi yang sering 1. Bea dan Cukai


mengalami miskonsepsi 2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB)
3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan (SKPKBT)

Anda mungkin juga menyukai