Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia yang


memiliki tingkat pengangguran yang tinggi. Kondisi yang bersifat ironi jika
di bandingkan dengan jumlah tingkat lulusan sarjana dari berbagai macam
jurusan dari berbagai universitas di Indonesia yang seharusnya mampu
menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satu hal yang menyebabkan hal
tersebut dapat terjadi adalah kurangnya jiwa kewirausahaan dari para lulusan
tersebut sehingga tidak terciptanya lapangan kerja baru. Adapun kesempatan
kerja yang dicari oleh para lulusan sarjana pada umumnya adalah lapangan
kerja di bidang formal dan masih terhambat dengan kompetisi pencari kerja
yang jumlahnya tidak sedikit pula serta penyerapan tenaga kerja yang belum
seimbang.

Melihat kondisi yang sedang dihadapi sekarang ini, tentu membuat


masyarakat pencari kerja merasa bahwa dunia kerja di Indonesia kurang
menjanjikan masa depan yang cerah. Memahami kondisi tersebut maka
diperlukan sebuah cara yang efektif agar dapat menyelesaikan permasalahan
kurangya penyerapan tenaga kerja yaitu dengan berwirausaha mandiri. Begitu
banyak pilihan untuk dijadikan jenis usaha mandiri bagi para pemula dalam
membuka lapangan usaha baru. Salah satunya adalah jenis usaha yang
berkecimpung dalam bidang kuliner. Jenis usaha kuliner saat ini semakin
marak di jumpai di berbagai tempat. Akan tetapi, kesempatan untuk dapat
berkembang dalam usaha ini tidaklah kecil. Permasalahan yang mungkin di
hadapi adalah pemilihan usaha kuliner yang tepat dan dapat di gemari
sehingga usaha yang dirintis dapat bertahan.

Salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia adalah jenis makanan


yang diolah dari Unggas. Ayam merupakan makanan yang umum dijumpai
sebagai menu makan keluarga hampir disemua kalangan ekonomi atas

1
maupun bawah. Bahkan menu unggas ini juga digemari oleh semua umur
karena rasanya yang enak serta nutrisi yang baik pada olahan daging unggas
ini. Dilihat dari konsumsi masyarakat secara umum, daging unggas
khususnya ayam merupakan jenis bahan olahan yang dikonsumsi sebagai
menu harian di meja makan keluarga maupun di rumah makan pada
umumnya.

1.2. Konsep Usaha

Konsep usaha yang akan kami terapkan disini adalah usaha rumahan.
Dimana usaha ini dilakukan dirumah tidak membutuhkan lahan untuk
penempatan penjualannya, melainkan kami memanfaatkan sosial media
dalam penjualannya. Dengan konsep ini diharapkan dapat membantu banyak
orang ketika mereka merasa lapar dengan cara menelfon atau memberikan
pesan singkat kepada kami untuk pesanan yang diinginkan.

Banyak orang yang sekarang menerapkan konsep seperti ini, yaitu


menjual barang tanpa memerlukan lahan. Dimana jika kita menyewa lahan
akan semakin menambah pengeluaran yang ada. Dengan cara ini dapat
meminimalkan pengeluaran dan pengeluaran yang seharusnya digunakan
untuk menyewa lahan dapat dipergunakan untuk mengembangkan usaha.

1.3. Visi dan Misi


A. Visi dari usaha ini ialah :
Menjadi salah satu usaha yang kreatif dan menjadi pilihan utama bagi
para pelanggan.
B. Misi dari usaha ini ialah :
1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat.
2. Memberikan kepuasan terhadap pelanggan
3. Mengembangkan inovasi demi kelangsungan dan ketahanan usaha.

2
1.4. Tujuan Usaha
Sekarang ini yang dibutuhkan masyarakat bukan hanya sembarang
makanan dari unggas saja tetepi juga kualitas rasa dan sajiannya. Maka hal ini
menjadi perhatian kami untuk menciptakan ide yaitu membuat usaha di
bidang kuliner yaitu produk olahan unggas dengan jenis olahan ayam geprek.
Oleh karena itu, meski produk saya merupakan produk yang berdasarkan
ayam juga namun produk kami berbeda dengan makanan olahan unggas
lainnya serta ingin mengembangkan terobosan yang sudah ada sesuai dengan
zaman sekarang yang lebih modern.
Namun tujuan utama dari pendirian usaha ini adalah kecintaan kami
sebagai pendiri usaha ini terhadap rasa masakan yang pedas dan kesukaan
kami terhadap ayam. Karena menurut kami, apabila makanan tidak memiliki
rasa pedas maka makanan tersebut kurang sedap. Untuk itu kami ingin
menunjukan kepada masyarakat sekitar bahwa makanan pedas itu enak
apalagi dipadukan dengan ayam goreng krispy yang gurih, dan lebih nikmat
apalagi disajikan dengan minuman yang diolah dari berbagai macam susu
segar. Menambah cita rasa dari makanan ini.

3
BAB II
PROFIL USAHA

Ada banyak peluang yang tersedia untuk membuka suatu usaha atau
bisnis baru, dengan memunculkan suatu gagasan atau ide, keyakinan dan
niat untuk merintis usaha baru untuk ditekuni. Salah satu peluang usaha
yang memunculkan ide baru dengan membuat inovasi baru serta
menguntungkan berbagai pihak yaitu dengan membuka usaha Ayam
Geprek JOO. Keuntungan yang menguntungkan berbagai pihak dengan
membuat Ayam Geprek JOO terutama bagi wirausaha sendiri adalah
dapat mengetahui biaya sehingga dapat memperoleh keuntungan atau laba
yang lebih besar.

Peluang usaha untuk merintis usaha masih terbuka lebar yaitu suatu
usaha dalam hal makanan berat yaitu Ayam Geprek. Hal ini disebabkan
karena terjadinya peluang yang masih terbuka luas, adanya bahan-bahan
yang mudah didapatkan, mudah dalam pengerjaannya serta harga yang
relatif terjangkau.

Ayam Geprek ini dapat disebut makanan utama/berat karena setiap


orang pasti menyukai ayam sebagai lauk makan. Oleh karena itu banyak
sekali yang menyukai Ayam Geprek ini. Dengan merintis usaha yang
dikenal banyak orang tetapi dengan rasa yang lebih lezat ditambah sambal
terasinya yang banyak disukai orang, merupakan suatu pilihan usaha yang
diharapkan dapat mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi
pemiliknya.

Berdasarkan adanya faktor-faktor di atas seperti adanya peluang,


tersedianya bahan-bahan, sedikit pesaing dan banyak diminati, maka
merintis suatu usaha Ayam Geprek JOO merupakan suatu pilihan usaha
yang cukup kuat dan tepat.

4
Peluang pasar juga dapat diperoleh di kampus-kampus, kost
mahasiswa, gedung perkantoran, bagi masyarakat. Semua orang
menyukai Ayam goreng dan dapat diterima di semua kalangan.
Kedepannya apabila usaha ini dapat menembus pasar, dan memiliki
pelanggan yang cukup banyak, maka saya akan menjadikan usaha Ayam
Geprek ini dengan memperluas usaha di seluruh Gresik.

5
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI

3.1. Profil Pemilik

Nama : Dewi Setiyo Rini

Tempat, tanggal lahir : Gresik, 17 September 1995

Alamat : Jl. Raya Meduran No. 90 RT/RW : 03

No. Telpon 081236977052

Bukan hanya diperusahaan saja yang memiliki struktur organisasi. Namun


di usaha rumahan seperti yang kami jalankan juga memiliki struktur organisasi.
Dimana struktur oorganisasi tersebut dibuat agar usaha yang kami jalankan
dapat berjalan dengan baik.

Pemilik dan Kepala Usaha Dewi Setiyo Rini

Bagian Pengiriman
Bagian Pemasaran dan Dewi Setiyo Rini dan Wahyu
Ulil Azmi
Bagian

Dari struktur organisasi diatas dapat dijelaskan masing-masing tugas yang


harus dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Dewi Setiyo Rini, selaku pemilik usaha dan kepala usaha. Bertugas untuk
mengawasi dan bertanggung jawab dalam proses berjalannya sebuah
proses usaha.

6
2. Nadia Irdianti Pangestu, selaku bagian pemasaran dan promosi. Bertugas
untuk melakukan promosi dan pemassaran baik melalui media sosial
maupun turun langsung ke lapangan untuk menawarkan usaha.
3. Waahyu Ulil Azmi, selaku bagian pengiriman. Bertugas untuk
mengantarkan pesanan kepada setiap para pelanggan.
4. Afin Qurotu A’yun selaku bagian memasak/koki. Bertugas untuk
menyiapkan pesanan yang telah dipesan oleh para pelanggan.

7
BAB IV
PRODUK USAHA

4.1. Produk yang ditawarkan

Usaha Ayam geprek kami menawarkan berbagai macam menu ayam


goreng seperti dibawah ini :

1. Ayam Geprek Sambal Ijo


2. Ayam Geprek Sambal Matah
3. Ayam Geprek Sambal Merah
4. Ayam Geprek Sambal Goreng

Harga yang kami tawarkan untuk seetiap menu relative murah dan
terjangkau apalagi untuk kalangan sesuai dengan target pemasarannya,
yaitu :

1. Ayam Geprek Sambal Ijo + Nasi Rp. 15.000


2. Ayam Geprek Sambal Matah + Nasi Rp. 15.000
3. Ayam Geprek Sambal Merah + Nasi Rp. 15.000
4. Ayam Geprek Sambal Goreng + Nasi Rp. 15.000

4.2. Peralatan yang digunakan


1. Kompor gas
2. Tabung gas kecil
3. Alat penggorengan ayam
4. Spatula
5. Saringan minyak
6. Rice cooker
7. Staples
8. Cetakan nasi
9. Mika coklat
10. Sendok plastik

8
11. Kantong plastik ukuran sedang
12. Kantong plastik ukuran besar

4.3. Bahan baku yang dibutuhkan


1. Ayam
2. Bawang merah
3. Bawang putih
4. Telur
5. Timun
6. Selada
7. Cabe ijo besar
8. Cabe ijo rawit
9. Minyak
10. Tepung terigu
11. Beras

4.4. Kelebihan dari produk


1. Mengandung protein, vitamin, dan mineral yang dihasilkan oleh
ayam.
2. Mengandung bahan yang aman dan higenis.
3. Fresh.

4.5. Kelemahan dari produk


1. Adanya minyak yang mengandung lemak.

9
BAB V
ASPEK PEMASARAN

5.1. Analisis STP dan 4P

Dalam ilmu pemasaran kita mengenal STP dan 4P sebagai strategi


pemasaranproduk ataupun jasa. STP adalah singkatan dari segmentation,
targeting, dan positioning. Sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur
dalam marketing mix, yakni product, price, place, dan promotion. STP dan 4P
akan selalu muncul dalam marketing mix apapun konteksnya.

5.1.1. Analisis STP

1. Segmentation

Besarnya prospek ayam goreng olahan membuat produsen berupaya


mengembangkan segmentasi dari ayam goreng olahan. Segmentasi
tersebut mencakup dari segi usia maupun selera, sehingga bermunculan
produk makanan ayam goreng olahan dengan berbagai pilihan sajian yang
disesuaikan dengan selera dari segmentasi konsumen mereka. Sejalan
dengan peningkatan permintaan ayam goreng olahan dan perkembangan
teknologi yang semakin maju, produsen-produsen yang bergerak dalam
usaha restauran terus melakukan inovasi untuk menambah keunggulan dari
olahan produknya, sehingga produk mereka memiliki perbedaaan yang
nyata dibandingkan produk sejenis dengan tujuan menarik minat
konsumen. Untuk itu kepuasan atribut perlu ditingkatkan perusahaan
untuk mempertahankan konsumen.

Segmentasi Demografis : Segmentasi demografis konsumen terdiri


dari umur, jenis kelamin, pendapatan, agama, status perkawinan,
pendidikan, etnik dan kebangsaan. Produk ayam geprek dan susu ini
ditujukan kepada seluruh kalangan masyarakat tidak hanya untuk orang
dewasa, ayam geprek juga dapat diminati para anak-anak.

10
Segmentasi Geografis : Segmentasi geografis antara lain: wilayah,
ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim. Lokasi usaha berada di
kota Gresik. Ayam geprek ini cocok dinikmati disegala cuaca, baik panas
maupun dingin.

Segmentasi Psikografi : Segmentasi psikografis ini meliputi kelas


sosial, gaya hidup, kepribadian, persepsi, serta sikap. Produk ayam geprek
ini ditujukan kepada semua kelas sosial baik kelas menengah ke bawah
maupun kelas menengah ke atas karena harganya pun juga sangat
terjangkau.

2. Targeting

Tahap targeting disini yaitu membidik kelompok konsumen yang akan


kita sasarkan. Dalam usaha ayam geprek dan susu ini saya membidik pasar
konsumen orang dewasa, tetapi tidak dapat menutup kemungkinan jika
produk ini dapat diterima oleh segala kalangan dan umur.

3. Positioning

Pokok bahasan dalam positioning adalah mengidentifikasi konsep


positioning yang memungkinkan bagi masing-masing segmen sasaran dan
memilih, mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep positioning
yang dipilih.

Pada produk yang saya akan rencanakan yaitu AYAM GEPREK


JOO memiliki kelebihan yaitu dimana kita tidak perlu capek-capek
keluar rumah, tinggal telfon dan makanan siap diantar kerumah, juga
menghemat waktu bagi para pelanggan.

5.1.2. Analisis 4P

Selain STP dalam rangkaian proses marketing, dikenal pula dengan


identifikasi 4P, yaitu antara lain :

11
1. Product : Pertama-tama, untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk
yang bagus sesuai dengan target pasarnya. Kesempurnaan sebuah produk
dinilai konsumen melalui komposisi-komposisi produk yang dimiliki.
Produk Ayam Geprek JOO adalah produk dimana olahan ayam goreng
krispy yang dipadukan dengan pedasnya sambal yang terdiri dari cabai
setan yang dikenal cukup pedas dan dengan sedikit membuat inovas
penyajian ayam geprek. Jadi pelanggan akan merasakan sensasi pedasnya
ayam dengan berbagai macam sambal sesuai dengan selera.

Produk ini juga menyehatkan karena dapat memperoleh protein dan


vitamin dari ayam.

2. Price : Produk juga harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar.
Setelah menetapkan produk selanjutnya perusahaan akan menetapkan
harga untuk produk tersebut agar memiliki nilai jual atau nilai tukar. Ayam
Geprek ysng kita tawarkan lengkap dengan nasinya hanya Rp.
12.000,00/porsi.
3. Place : Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan
menggarap target pasar. Tempat yang menarik bagi konsumen adalah
tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan efisien.

Produk Ayam Geprek berlokasi di Jl. Jaksa Agung Suprapto Gg 1 No.


1 B. Dengan letak yang strategis karena berada ditengah kota, membidik
berbagai kalangan masyarakat. Letak yang strategis yaitu dengan mudah
menjangkau instansi-instansi pemerintah, sekolah-sekolah, perumahan,
bahkan pabrik-pabrik sekitar.

4. Promotion : Ketiga P yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni
mengkomunikasikan produk kita kepada target pasar. Promosi yang saya
lakukan adalah menggunakan dua strategi pemasaran yaitu secara offline
dan online.

Menggunakan strategi pemasaran secara online yaitu melalui sosial


media, dimana kita melakukan promosi secara besar-besaran melalui

12
facebook, twitter, dan instagram. Secara offline yaitu dengan mulut ke
mulut, penyebaran brosur-brosur. Selain itu dapat juga dengan membuka
stand pada acara cfd, bazar, maupun expo sehingga masyarakat juga akan
lebih mengenal porduk ini.

5.2. Faktor Kompetitif

Setiap kegiatan untuk memulai usaha harus mengukur kemampuan


terhadap lingkungan atau pesaing yaitu melalui analisis SWOT. Analisi
SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis.

1. Strength (Kekuatan)

Untuk bisnis ayam geprek ini sendiri masih cukup memiliki


peluang besar untuk menarik perhatian para konsumen karena saat ini
makanan ini sedang trend dan sedang digemari oleh banyak
konsumen. Dan usaha ayam geprek di Gresik sendiri belum terlalu
banyak. Jadi, untuk memperoleh keuntungan besar sangat
memungkinkan dari bisnis warung ayam geprek ini. Dikarenakan
juga bahan makanan yang dibeli masih segar.

2. Weakness (Kelemahan)

Ayam goreng krispy nya yang digoreng menggunakan minyak


goreng yang terkadang dihindari karena mengandung banyak lemak.

3. Oppurtinity (Peluang)

Peluang yang ada dalam bisnis warung ayam geprek dan susu ini
antara lain : bahan baku yang mudah didapat di pasar tradisional.
Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan

13
besar untuk menguasai pasar. Kemudian, dengan letaknya yang
strategis berada di tengah-tengah perkantoran dan sekolahan
membuat peluang orang datang memang sangat besar.

4. Threath (Ancaman)

Banyak pesaing bisnis ayam geprek dengan inovasi yang terbaru


yang saat ini sudah banyak berada di Kota Gresik sendiri. Dan harga
cabai yang menjadi bakan baku utama warung ini yang harganya
sering tidak seimbang.

14
BAB VI
RENCANA KEUANGAN

Adapun biaya-biaya keuangan yang akan dilampirkan untuk melengkapi


proposal ini ialah rincian biaya bahan baku, biaya perlengkapan dan peralatan,
biaya promosi, biaya gaji dan makan karyawan, biaya listrik dan air.

6.1. Biaya Variable Cost

No. Bahan Volume Satuan Harga Satuan Jumlah


1 Ayam 5 Kg Rp 35.000.00 Rp 175.000.00
2 Bawang Merah ¼ Kg Rp 8.000.00 Rp 8.000.00
3 Bawang Putih ¼ Kg Rp 7.000.00 Rp 7.000.00
4 Telur 1 Kg Rp 20.000.00 Rp 20.000.00
5 Timun 1 Kg Rp 10.000.00 Rp 10.000.00
6 Selada ½ Kg Rp 5.000.00 Rp 5.000.00
7 Cabe Ijo Besar 1 Kg Rp 10.000.00 Rp 10.000.00
8 Cabe Ijo Rawit 1 Kg Rp 20.000.00 Rp 20.000.00
9 Minyak 2 Liter Rp 12.500.00 Rp 25.000.00
10 Tepung terigu 1 Kg Rp 7.000.00 Rp 7.000.00
11 Beras 5 Kg Rp 13.000.00 Rp 65.000.00
12 Mika coklat 50 Pcs Rp 1.000.00 Rp 50.000.00
13 Sendok Plastik 1 Lusin Rp 20.000.00 Rp 20.000.00
Kantong plastik
14 1 Bandel Rp 10.000.00 Rp 10.000.00
sedang
Kantong plastik
15 1 Bandel Rp 15.000.00 Rp 15.000.00
Besar
16 Gula 1 Kg Rp 9.500.00 Rp 9.500.00
17 Garam 1 Pcs Rp 1.500.00 Rp 1.500.00
18 Tomat 1 Kg Rp 16.000.00 Rp 16.000.00
19 Terasi 1 Pcs Rp 5.000.00 Rp 5.000.00
19 Kecombrang 1 Kg Rp 35.000.00 Rp 35.000.00
TOTAL Rp 514.000.00

6.2. Biaya Fixed Cost

No. Perlengkapan Volume Satuan Harga satuan Jumlah


1 Kompor gas 1 Buah Rp 500.000.00 Rp 500.000.00
2 Tabung gas kecil 1 Buah Rp 18.000.00 Rp 18.000.00

15
Alat penggoreng
3 ayam 1 Buah Rp 185.000.00 Rp 185.000.00
4 Spatula 1 Buah Rp 10.000.00 Rp 10.000.00
5 Saringan minyak 1 Buah Rp 25.000.00 Rp 25.000.00
6 Rice cooker 1 Buah Rp 300.000.00 Rp 300.000.00
7 Staples 1 Buah Rp 18.000.00 Rp 18.000.00
8 Cetakan nasi 1 Buah Rp 5.000.00 Rp 5.000.00
TOTAL Rp 1.061.000.00

6.3. Proses Pengerjaan

Proses pengerjaan usaha ini dilakukan dengan rincian sebagai berikut :

Hari : Senin – Minggu

Libur : Jum’at

Waktu : 10.00 – 18.00

6.4. Rencana Produksi


Jenis produksi = makanan
Jumlah produksi = 50 porsi/hari = 50 x 26 hari = 1300 porsi/bulan

6.5. Biaya Tetap


Biaya peralatan = Rp 1.061.000,00

6.6. Biaya Variabel


Biaya bahan baku = Rp 514.000,00/hari =Rp. 15.420.000,00/bulan.
Biaya overhead
a. Listrik dan air =Rp. 200.000,00/bulan.
b. Transportasi =Rp. 20.000/minggu = Rp. 80.000,00/bulan.

Jumlah = Rp. 15.520.000/bulan

Total Cost = Rp. 15.520.000,00

16
6.7. Rencana Pemasaran
1. Biaya Total
Biaya Total = Variable Cost + Fixed Cost
= Rp. 15.520.000,00 + Rp. 1.061.000,00
= Rp 16.581.000,00
2. Biaya Harga Per Unit
a. Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah
Rp 1.061.000,00 : 12 = Rp. 88.417,00
b.Biaya per unit adalah total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah
produk yang dihasilkan perbulan
Rp. 16.581.000 : 1300 Bks = Rp 12.755,00
Harga Jual Perbungkus Rp. 15.000,00
3. Modal Awal
Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel selama 1 Bulan
= Rp. 1.061.000 + Rp. 15.520.000,00
= Rp. 16.581.000,00
4. Analisis Titik Impas (Break Event Point)
BEP Produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per unit
= Rp 16.581.000,00 : Rp 15.000,00
= 1105 Bungkus
Jadi, untuk mencapai titik impas maka ayam geprek yang harus terjual
adalah 1105 Bungkus dengan harga per produk adalah sebesar Rp.
15.000,00.
6.8. Analisis Keuntungan
1. Pendapatan
Pendapatan = Ayam geprek yang terjual x harga jual
= 1300 x Rp 15.000, 00
= Rp. 19.500.000,00
2. Keuntungan
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya produksi selama 1 bulan
= Rp. 19.500.000,00 – Rp. 16.581.000,00

17
= Rp. 2.919.000,00
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 1300 Bungkus ayam
geprek dengan harga jual sebesar Rp 15.000 per bungkus dalam satu
bulan adalah Rp. 2.919.000,00
3. Pengembalian Modal
Pengembalian modal = total biaya produksi : laba usaha
= Rp. 16.581.000, 00 : Rp. 2.919.000,00
= 5.7
Catatan : dalam 1 bulan ayam geprek yang diproduksi 1300 bungkus.
Ayam geprek yang harus dijual perbulan = 1300 : 26 hari = 50
bungkus.
Maka Payback periode = BEP Produksi : penjualan perhari
= 1105 : 50
= 22.1 atau 23 hari
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 23 hari dengan penjualan
50 bungkus ayam geprek per harinya.

18
BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Ayam geprek merupakan makanan sederhana berupa ayam goreng yang


telah di beri bumbu agar menjadi krispy kemudian digeprek dengan cabai
setan dengan jumlah sesuai selera semakin pedas semakin nikmat. Ayam
Geprek JOO merupakan menu ayam geprek yang yang dpat memberikan
sensasi berbeda bagi para penikmat ayam dikarenakan mereka bisa memilih
sendiri sambal yang diinginkan dan level kepedasannya.

7.2 Potensi Usaha

Usaha bisnis Ayam Geprek ini berprospek baik ke depannya dikarenakan


banyaknya penggemar ayam, juga tak sedikit pula penggemar rasa pedas.
Selain itu, kandungan dalam ayam yang kaya akan protein dan mineral serta
cabai yang ternyata baik untuk tubuh manusia. Pedasnya cabai dan gurihnya
ayam dipadukan dibuat menjadi ayam geprek. Atas dasar itulah, bisnis ini
mempunyai potensi yang sangat baik.

19

Anda mungkin juga menyukai