Disusun Oleh :
Nurul Azizah
Nim.1187012401734
Dosen Pengampu:
Muklis,SE.,MM
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Visi, Misi Dan Tujuan Usaha
1.4. Data Perusahaan
1.5. Nama Dan Alamat Pemilik
1.6. Konsep Usaha
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Tujuan Bisnis
2.2 Studi Kelayakan Bisnis
2.3 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
2.4 Pihak-pihak yang Memerlukan Studi Kelayakan Bisnis
2.5 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis
BAB III ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
3.1. Aspek Pasar
3.1.1 Gambaran Umum Dan Pemasaran
3.1.2 Jenis Produk Yang Dipasarkan
3.1.3 Target Pasar
3.1.4 Pesaing
3.1.5 Sasaran Pembeli
3.2 Aspek Pemasaran
3.2.1 Promosi
3.2.2 Pengembangan Pasar
3.2.3 Pengembangan Produk
3.2.4 Langkah-langkah Promosi
3.3 Analisis SWOT
3.4 Analisis 4P
3.5 Distribusi
BAB IV ASPEK PRODUKSI
4.1 Produk
4.2 Jenis Produk
4.3 Kualitas Produk
4.4 Volume Produk Akan Dibuat
4.5 Bahan Baku Dan Peralatan Yang Dibutuhkan
4.6 Proses Pembuatan
BAB V ASPEK KEUANGAN
5.1 Biaya Tetap (Fixed Cost)
5.2 Biaya Variabel (Variabel Cost) Per Bulan
5.3 Total Biaya (Total Cost)
5.4 Daftar Harga
5.5 Pendapatan
5.6 Penghitungan Harga
5.7 Analisis Titik Impas (Break Event Point)
5.8 Rencana Laporan Arus Kas (Cash Flow)
BAB VI ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
6.1 Struktur Organisasi
6.2 Job Description
BAB VII PENUTUP
7.1 Antisipasi Masa Depan
7.2 Kesimpulan
7.3 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis kuliner memang tak ada habisnya, dari sekedar hobi makan pun kini bisa dijadikan
sebagai peluang bisnis. Berbagai macam jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas
yang menarik dan unik. Perkembangan kuliner di Indonesia diwarnai oleh tiga fase yaitu original
food, multicultural food, dan kuliner kontemporer yang sampai sekarang masih banyak
peminatnya. Ada yang masih asli namun seiring perkembangan, masakan tradisional mengalami
perubahan dan penyesuaian baik dari penampilan, komposisi, memasaknya, cara hidang bahkan
cara menyantapnya (Yuyun Alamsyah, 2008:6). Makanan tradisional atau biasa pun dapat
dikreasikan menjadi makanan yang mempunyai cita rasa dan nilai jual yang tinggi. Salah satunya
adalah Mie Ayam.
Mie Ayam Jamur merupakan bisnis yang lahir dari sebuah ide inovasi terhadap produk makanan
yang populer dan sudah menjamur dimana-mana sejak dulu. Selain itu, bisnis Mie Ayam ini
sangat mudah di jumpai di seluruh daerah khususnya daerah riau seperti bisnis kaki lima,
sekolah/kampus, cafe, maupun restoran. Salah satu nama gerai Mie Ayam kota garo yang sudah
berkembang adalah “Mie Ayam Jamur” ia membuat inovasi mie dengan hidangan jamur di
atasnya. Nama Mie Ayam Jamur terinspirasi dari quotes-quotes yang sedang trend di daerah riau
dan sekitarnya. Mie Ayam ini dibuat menyerupai mie ayam jamur pada umumnya dan ada
tambahan quotes diatasnya. Isi mie ayam terdiri dari berbagai paduan mie, ayam, bakso, jamur,
sawi hijau, kuah dan saus. Untuk kemasan mie ayam jamur dikemas menggunakan piring dan
mangkuk. Adapun untuk kuah akan dikemas menggunakan mangkuk plastik mini. Target pasar
mie ayam jamur yaitu masyarakat bawah sampai masyarakat atas. Mie Ayam Jamur memiliki
positioning yaitu memberikan pengalaman cita rasa jamur pada konsumen.
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang diatas, ruang lingkup permasalan yang perlu dibahas yaitu mengenai
gambaran umum tentang kondisi usaha baik dari segi potensial maupun bidang usaha itu sendiri.
A. Visi, Misi dan Tujuan Usaha
a. Visi
Adapun visi dari usaha ini adalah sebagai berikut: “ Menciptakan produk
makanan unggulan yang berkualitas dan banyak diminati atau disukai masyarakat
dengan mengdepankan pencitraan makanan yang sehat dan alami serta dengan
bahan-bahan pilihan dari indonesia. Menjadi salah satu alternatif makanan cepat
saji yang paling digemari oleh kalangan masyarakat.
b. Misi
1) Selalu melakukan inovasi secara berkelanjutan terhadap mie ayam jamur.
2) Selalu memberikan kepuasaan konsumen terhadap kualitas dan cita-cita
produk mie ayam jamur .
3) Melayani sepenuh hati setiap keinginan dan kebutuhan seluruh pelanggan.
4) Membangun semangat enterprenuer/wirausaha
a−b
Pay Back Period = n + x 1 tahun
c−b
Keterangan :
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum menutup investasi mula – mula
a = Jumlah investasi mula – mula
b = Jumlah investasi arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
b. Average Rate Of Return (ARR)
Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara
membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak EAT dengan rata-rata investasi.
Jumlah EAT
ARR = x 100%
Investasi
Rt
( 1+i ) t
Dimana :
t = waktu arus kas
i = suku bunga diskonto yang digunakan
Rt = arus kas bersih ( the net cash flow ) dalam waktu t
Arti perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan, bila :
NPV > 0 , Maka Proyek bisa dijalankan
NPV = 0, Maka Proyek dilaksanakan / tidak dilaksanakan, tidak akan berpengaruh pada
keuangan perusahaan
NPV < 0, Maka Proyek ditolak
IRR = i 1+ NPV ¿ ¿ - i 1)
(NPV )1- (NPV )2
Kelebihan :
a. Memperhatikan nilai waktu dari uang
b. Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan
e. Profitability Index (PI)
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang
dengannilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru
dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
BAB III
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
3.1 Aspek Pasar
3.1.1 Gambaran Umum Pasar Dan Sasaran
Usaha penjualan “Mie Ayam Jamur Sehat” ini merupakan usaha kecil yang
dijalankan untuk sementara sebagai batu loncatan. Jika usaha ini berhasil atau
sukses dan dapat mencapai tujuan yang kita harapkan, maka kami akan
memperbesar usaha ini dengan membuka cabang-cabang.
3.1.2 Jenis Produk Yang Dipasarkan
Produk yang kami pasarkan merupakan berbagai jenis mie ayam jamur dan
minuman yang bisa memuaskan hasrat para penikmatnya.
3.1.3 Target Pasar
Produk “Mie Ayam Jamur Sehat” ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan
mulai dari anak sekolah, mahasiswa, pegawai kantoran, ibu rumah tangga,
sampai dengan lansia sekalipun dapat menikmati produk ini karena
menggunakan bahan-bahan yang alami dan berkualitas.
3.1.4 Pesaing
Untuk saat ini kami mempunyai beberapa pesaing. Pengaruh pesaing
terhadap penjualan mie ayam jamur saya agak sedikit berpengaruh karena
pesaing saya sudah terlebih dahulu berjualan mie ayam dan juga tempat
berjualannya yang cukup strategis sehingga banyak orang yang melakukan
aktifitas disekitar ditempat tersebut sering berkunjung dan membeli mie
ayam mereka.
3.1.5 Sasaran Pembeli
Sasaran dari warung “Mie Ayam Jamur sehat” ini adalah para penikmat mie
ayam dari semua kalangan mulai dari anak sekolah, pegawai kantoran,
mahasiswa, ibu rumah tangga, dan lain-lain. Terutama yang sangat
mementingkan faktor kesehatan untuk dirinya dan orang yang ada
disekitarnya.
3.2 Aspek Pemasaran
3.2.1 Promosi
Promosi yang akan kami lakukan dengan menyebarkan brosur tempat-tempat
ramai dan menyebarkannya di sosial media seperti Blogger, Facebook,
Twitter, BBM, dan lain-lain. Pada bulan-bulan pertama kami juga akan
memberikan diskon maupun potongan harga kepada para konsumen, agar para
konsumen tertarik terhadap produk kami dan dapat berkunjung kembali.
3.2.2 Pengembangan Pasar
Setelah berhasil pada usaha pertama kami akan mencoba untuk membuka
cabang “Mie Ayam Jamur Sehat” baik didalam kota maupun luar kota agar
nantinya para konsumen bisa lebih mengenal cita rasa dari “Mie Ayam Jamur
Sehat”.
3.2.3 Pengembangan Produk
Pengembangan produk kedepan untuk produk Mie ayam Jamur ini agak sulit
mengingat bahwa Model atau jenis dari masakan Mie ayam jamur memiliki
karakteristik tersendiri, pasar tersendiri dan langganan atau customer
tersendiri pula. Kemungkinan yang dapat dikembangkan adalah cara
penyajian ataupun cara pendistribusian ke langganan. Jenis mie ayam yang
baik untuk kesehatan pastinya akan menjadi salah satu daya tarik bagi para
konsumen.
3.2.4 Langkah – Langkah Promosi
Pada permulaan kami akan mencoba memberikan potongan harga pada
konsumen dan terus mempertahankan citarasa yang kami punya tanpa
mengubahnya ke yang lebih buruk.
3.3 Analisis SWOT
Setiap kegiatan untuk memulai usaha, maka hal yang harus dilakukan terlebih dahulu
adalah mengukur kemapuan kami terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu melalui
analisis SWOT:
1. Strength (Kekuatan)
a. Rasanya enak dan unik
b. Memiliki angka kecukupan gizi yang tinggi
c. Dapat disukai oleh semua kalangan
d. Harga terjangkau oleh semua kalangan
e. Bahan bakunya terjangkau dan mudah diperoleh
f. Cara pembuatannya mudah
2. Weakness (Kelemahan)
a. Tidak tahan lama
b. Banyak saingan
c. Belum mempunyai cabang
d. Kurang modal untuk memulai usaha
e. Harga bahan baku yang tidak stabil
3. Oppoturnity (Peluang)
a. Penjualan “Mie Ayam Jamur Sehat” memiliki peluang yang cukup besar
karena selain memiliki cita rasa yang enak dan unik juga memiliki
kandungan gizi yang memadai.
b. Memiliki lokasi yang strategis karena terletak di persimpangan jalan yang
banyak dilalui oleh banyak orang.
4. Treath (Ancaman)
a. Banyak memiliki pesaing selain dari pedagang mie ayam lain sendiri juga
dari pesaing makanan sejenis seperti bakso dan soto.
b. Dalam memproduksi “Mie Ayam Jamur Sehat” memungkinkan pihak lain
mencuri resep ataupun ide usaha yang telah dikembangkan.
c. Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan
kenaikan harga roti bakar yang mungkin dapat mengurangi pembeli.
d. Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak
begitu banyak (jarang).
3.4 Analisis 4P
1. Product (Produk)
Produk yang kami jual berupa segala jenis mie ayam jamur dan segala jenis
minuman yang merupakan makanan yang memiliki angka kecukupan gizi
yang memadai.
2. Price (Harga)
Harga yang kami tawarkan dari produk yang kami buat dapat dijangkau oleh
semua kalangan baik itu kalangan bawah, kalangan menengah, maupun
kalangan atas.
3. Promotion (Promosi)
Dalam melakukan promosi produk ini seperti yang telah dibahas sebelumnya
kami akan banyak memberi diskon dan potongan-potongan harga pada bulan-
bulan pertama.
4. Place (Tempat)
Tempat yang kami gunakan dalam usaha ini adalah pusat perbelanjaan yang
ada di desa kota garo yang merupakan tempat yang paling strategis di
kampung ini.
3.5 Distribusi
Tempat penjualan produk Mie Ayam Jamur Kami ini tempatnya benar benar
Strategis, dengan Trafic yang padat dan Jumlah Populasi orang di sekitar tempat
penjualan padat. Dengan tempat yang cukup strategis akan sedikit banyak
menimbulkan Efek Buying Signal, Orang yang tadinya belum tahu keberadaan Produk
kita akan dengan segera tahu, dengan demikian Faktor Manusia yang biasanya suka
mencoba coba hal hal baru akan timbul.
BAB IV ASPEK PRODUKSI
4.1 Produk
Produk yang kami jual berupa segala jenis mie ayam jamur dan segala jenis
minuman yang merupakan makanan yang memiliki angka kecukupan gizi yang
memadai.
4.2 Jenis Produk
Jenis produk yang ada pada “Mie Ayam Jamur Sehat” terdiri dari makanan dan
minuman. Adapun daftar menunya adalah sebagai berikut :
Makanan
Mie ayam original
Mie ayam pangsit
Mie ayam baso
Mie ayam cabe hijau
Mie ayam spesial
Minuman
Air Mineral botol
Teh manis
Lemontea
Aneka Jus Buah
Soft Drink
Makanan ringan
Aneka cemilan pelengkap
4.3 Jenis Produk
Kualitas produk yang kami berikan sangatlah berkualitas karena bahan-bahan yang
digunakan merupakan bahan-bahan alami tanpa mengandung pengawet apapun.
4.4 Volume Produk Akan Dibuat
Dalam hal kegiatan produksi, kami berusaha untuk mengoptimalkan bahan baku
yang tersedia untuk berproduksi semaksimal mungkin. Perkiraan dalam sehari
membuat 30 Mie Ayam Jamur Sehat dan 30 Mie Ayam biasa yang nantinya akan
menjadi 30 porsi mie ayam.
4.5 Bahan Baku Dan Peralatan Yang Dibutuhkan
1. Bahan Baku
a. Bahan untuk membuat Mie :
1 kg tepung terigu
10 gr garam
6-10 gr garam alkali
250 gr tepung tapioca
380 gr air
b. Bahan untuk membuat Minyak ayam :
1000 ml minyak sayur
250 gr kulit atau lemak ayam
10 siung bawang putih, memarkan
½ sendok teh lada halus
½ sendok teh ketumbar halus
c. Bahan untuk membuat Kaldu :
200 ml air
2 lembar daun seledri, iris
Tulang ayam cuci dan memarkan
d. Bahan untuk membuat Tumis ayam :
250 gr daging ayam
2 ruas jahe
1 sendok teh lada bubuk
10 sendok makan minyak sayur
5 sendok makan kecap asin
5 sendok makan kecap manis
½ sendok teh garam
3 siung bawang putih
1 gelas air
e. Bahan untuk pelengkap mie ayam :
Caisim
Sawi putih
Toga panjang
Pangsit
2. Peralatan Yang Dibutuhkan
a. No. Mesin dan Peralatan
Kuali/penggorengan
Saringan minyak
Kompor gas
Tabung LPG 3 kg
Panci besar
Sendok & garpu @4 lusin
piring 3 lusin
Mangkok 3 lusin
Centong sayur besar
Sumpit 4 lusin
spatula mangkok mini
4.6 Proses Pembuatan
Proses pembuatan Mie Ayam Jamur terdiri dari :
Tahap Penyiapan Bahan dan Penimbangan
Pada tahap ini semua bahan untuk membuat mie ayam disiapkan kemudian
ditimbang sesuai dengan takaran kebutuhan.
Tahap Pembuatan Tumis Ayam jamur
Bahan ayam jamur:
sdm Minyak goreng
6 siung Bawang putih cincang
1 btg daun bawang iris-iris
400 gr Daging ayam, potong kotak kecil
1 sdm Saus tiram
1 sdm minyak wijen
1 sdm Kecap manis
1 sdm kecap asin
1 sdt merica bubuk - secukupnya Garam
100 ml Air kaldu
200 gr Jamur kancing iri
Langkah langkah : Cuci ayam sampe bersih, lalu potong kecil-kecil.
Haluskan bumbu, kemudian tumis semua bahan dan bumbu sampai
matang
Tahap Perebusan
Dalam proses perebusan, hal yang pertama dilakukan adalah panaskan air
hingga mendidih di dalam panci. Kemudian setelah mendidih rebus mie dan
sawi hijau. Kemudian ditiriskan.
Tahap Penggorengan
Pada tahap ini, mie yang telah di rebus di masak kembali (di tumis dengan
ayam jamur yang sudah jadi. Jadi mie ayam di buat jika ada pelanggan yang
datang memesan.
Tahap Untuk Membuat Kuah
Rebus air bersamaan hingga mendidih.
Tambahkan penyedap rasa atau daging agar kuah kaldu menjadi gurih
Tambahkan daun bawang dan seledri
Penyajian
Masukan mie yang telah di rebus dan digoreng, tumisan jamur, sawi
hijau serta pelengkap lainnya ke dalam mangkuk atau piring
Tambahkan saus, kecap dan sambal
Tuang kuah ke mangkuk
siapkan juga alat makan seperti sumpit, sendok dan garpu
Mie ayam siap dimakan
BAB V ASPEK KEUANGAN
Total biaya pembangunan usaha Toko Roti Bakar tersebut sebesar Rp 21.450.000,- dengan
rincian sebagai berikut :
5.1 Biaya Tetap (Fixed Cost)
Kontrak toko/bulan Rp 3.000.000
Kursi, meja, lemari Rp 5.000.000
Penggiling mie 3 unit Rp 750.000
Kompor gas 3 unit Rp 1. 200.000
Peralatan memasak lainnya Rp 2. 500.000
Peralatan makan-minum Rp 2. 500.000
Kulkas Rp 1. 500.000
Listril, air, dll Rp 300.000
Pembuatan banner, stiker daftar harga Rp 50.000 -
Total Biaya Tetap Rp 16.800.000
5.5 Pendapatan
Target penjualan Mie ayam per hari adalah 40 porsi. Waktu berjualan Senin - Minggu. Atau
dalam sebulan menjual 1200 porsi.
Pendapatan Harian
Mie ayam 30 porsi @Rp 10.000 = Rp 300.000
Minuman 30 porsi @Rp 4.000 = Rp 120.000 +
Total Pendapatan Harian Rp 420.000
Pendapatan Bulanan = Rp 420.000 x 30 = Rp 12.600.000
Struktur Organisasi dibuat untuk mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing
– masing jabatan. Meskipun demikian semua mempunyai peran yang fleksibel.
6.2 Job Description
Owner adalah pemilik kedai yang sekaligus pemimpin bagi seluruh bagian yang ada di “Mie
Ayam Jamur Sehat”.
Restaurant Manager adalah seseorang yang ditunjuk sebagai kepala operasiaonal “Mie
Ayam Jamur Sehat”.
Assistant Restaurant adalah seseorang yang diberi wewenang untuk membantu
Restaurant Manager dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Supervisor adalah sesorang yang mengawasi seluruh bagian restoran, membantu tugas
dan tanggung jawab Assistant Restaurant.
Chef adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam operasional produksi di restoran.
Wailter/Waitreess adalah sekelompok orang yang melayani kebutuhan tamu restoran.
Cook Helper adalah sekelompok orang yang membantu pekerjaan chef di dapur.
BAB VII PENUTUP
7.2 Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan.
Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena
dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan
setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang
pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus menjalankan dan
mengembangkan usaha ini.
7.3 Saran
Kita tidak bisa dalam memulai bisnis secara setengah-tengah, meskipun usaha
tersebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan
disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri,dengan demikian
ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.
Perhitungan perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal awal
memulai usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan diawal maka yang
terjadi adalah efek Berantai dimana kita akan terus menerus mengalami
kesalahan,sementara modal lama kelamaam tersedot habis. Sudah sewajarnya
apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar
kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang Dengan demikian
kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. Andi Offset. Yogyakarta.
Kashmir dan Jakfar. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana Prenada Media Grup. Jakarta.
Umar,Husein,2007. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ketiga revisi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Ahmad, Subagyo. 2007. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Kasmir & Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan ke Delapan. Jakarta: Kencana.
Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas, PT. Indeks,
Jakarta.
David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis : Konsep. Edisi Sepuluh. Jakarta : Salemba Empat.
Haming, Murfidin dan Salim Basalamah. 2003. Studi Kelayakan Investasi : Proyek dan Bisnis.
Jakarta: PPM.
Bagus, Prasetyo. 2016. Mie Ayam BP. Proposal. Ekonomi. Universitas Esa Unggul. Jakarta.
Dian, Maysaro. 2020. Aspek Keuangan Dalam Study Kelayakan Bisnis. Makalah. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kusuma Negara. Jakarta.
Wawancara Pemilik Usaha Mie Ayam Jamr