Anda di halaman 1dari 24

INNOVATION AND BUSINESS PLANNING

DIMSUM AYAM

Dosen Pengampu :
ISMAIL SOLIHIN, S.E., M.Si

Disusun Oleh :

SASKI FEBRIANTI 40221100106


KARYNA TAUFIK JAYADI 40221100108
RIFALDY 40221100352
RAKHA DZIKRI IRAWAN 40221100371
RIVAL DIAZ SYAHIZIDANE 40221190005

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas
Rahmat-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah
ini yang membahas tentang “Busniss Plan Martabak Manis”. Tidak hanya itu
kami juga ucapkan terima kasih kepada Bapak Ismail Solihin, S.E., M.Si yang
telah membimbing kami dalam mata kuliah Kewirausahaan : Innovation and
Business Planning agar dapat mengerti materi tentang Business Plan.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui apa itu Business
Plan. Makalah ini disusun oleh kami dengan berbagai hambatan yang dilalui, baik
itu yang datang dari diri kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT, akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan. Semoga dalam makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca, khususnya kepada para Mahasiswa Universitas Widyatama yang
membaca makalah ini. Dan mudah-mudahan juga dapat memberikan wawasan
yang luas kepada para pembaca. Walaupun makalah ini memeiliki kelebihan dan
kekurangan, kami mohon untuk sara dan kritiknya. Terima Kasih.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I. URAIAN UMUM USAHA..................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................

2.1 Asal-usul Dimsum...............................................................................


2.2 Jenis-Jenis Dimsum.............................................................................
2.3 Analisis Fungsi Bisnis.........................................................................
2.4 Analisis Kelayakan Usaha...................................................................
2.5 Analisis Kelayakan Aspek Finansial...................................................
2.6 Exit Strategi.........................................................................................

BAB III. PENUTUP.........................................................................................

3.1 kesimpulan............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

ii
BAB I
URAIAN UMUM USAHA
1.1 Identifikasi Peluang Usaha
Bisnis di Indonesia sudah sangat banyak, dari perusahaan mikro sampai
perusahaan besar sehingga persaingan bisnis semakin kompleks. Persaingan
dalam menjual produk maupun jasa semakin banyak, sehingga banyak para
pengusaha menawarkan produk maupun jasanya dengan berbagai macam cara
agar konsumen tertarik untuk membeli produk atau jasa yang dijual. Banyak
pengusaha yang bersebelahan dengan menjual barang yang sama sehingga
persaingan pun semakin berat.

Semakin banyak pesaing, maka semakin banyak cara untuk menarik


konsumen agar tertarik membeli produk atau jasa yang dijual. Akan tetapi tidak
semua cara dapat berjalanan dengan lancar sehingga mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan. Banyak perusahaan yang baru berjalan tetapi tidak lama kemudian
perusahaan tersebut gulung tikar atau bangkrut. Banyak pelaku bisnis yang hanya
menginginkan keuntungan yang besar tanpa membuat planning yang tepat dan
memikirkan resikoresiko yang mungkin dapat terjadi.

Dalam mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada usaha


yang dirintis, maka langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah
membuat perencanaan bisnis sehingga para calon pengusaha dapat mengurangi
resiko yang mungkin dapat terjadi pada usaha yang akan dibangun.

Perencanaan bisnis (Business plan) menurut Hisrich,Peter, 1995 (Alma,


2004) merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang
menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal, maupun eksternal
mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha.

Business plan merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha untuk
mengambil keputusan dan kebijakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan
yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Tujuan perencanaan bisnis
adalah agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan
tetap berada di jalur yang benar sesuai dengan kenyataan yang telah direncanakan.

1
Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-
rencana yang diharapkan, dan cara mencapai sasaran yang ingin dicapai.

Perencanaan bisnis yang baik memuat tahapan-tahapan yang harus


dilakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan. Perencanaan bisnis dapat
juga dipakai sebagai alat untuk mencari dana seperti lembaga keuangan. Bantuan
dana yang diperlukan tersebut dapat berupa bantuan dana jangka pendek untuk
modal kerja maupun jangka panjang untuk perluasan usaha. Dalam mendirikan
suatu usaha, seorang usahawan harus mempunyai trik khusus agar produk atau
jasa yang dijualnya laku dipasaran. Oleh sebab itu seorang wirausaha harus
memperhatikan selera atau keinginan masyarakat atau konsumen.

1.2 Deskripsi Umum Usaha


Dimsum merupakan makanan tradisional Cina yang populer karena keindahan
bentuk dan rasanya yang enak, selain bentuk dan rasanya terdapat pula keunikan
lainnya seperti keindahan warna dan variasinya. Beberapa tahun belakangan ini
menyantap dimsum sudah menjadi gaya hidup, terutama bagi mereka yang tinggal
di kota-kota besar. Keunikan yang dimiliki dimsum merupakan daya tarik utama
makanan khas Cina ini untuk bersaing dalam bidang kuliner di Indonesia. Banyak
restoran dimsum yang bisa kita temui di berbagai tempat, dan umumnya ramai
didatangi pengunjung.

Dimsum sendiri adalah pengucapan dari bahasa Kanton yang dilafalkan ke


Indonesia adalah “ dim sam”. Dimsum merupakan istilah dari Bahasa Kanton
yang dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “makanan kecil”. Karena dimsum
populer di dunia internasional dari daerah Kanton maka istilah dimsum lebih
populer daripada dianxin (Chendawati, 2017).

Dimsum pertama kali disajikan pada zaman Dinasti Qin (221-206 SM). Para
koki membuat dimsum untuk disajikan kepada kaisar pada zaman dahulu
(Bonavia, 1980). Dimsum terdiri dari berbagai macam penganan atau cemilan
yang sengaja dibuat kecil agar mudah disantap dalam satu kali suapan, sesuai
dengan porsi per sajian yang kecil dan jumlahnya memang tidak banyak hanya
sekitar tiga hingga empat buah dalam satu piring atau wadah kukusan bambu.
Bentuknya harus indah agar menarik dan umumnya disantap bersama secangkir

2
teh hangat, orang Kanton sendiri sangat mementingkan acara minum teh yang
disebut yumcha atau dalam Bahasa Mandarin disebut yincha.

1.3 Visi & Misi Usaha


A. VISI
Berusaha memproduksi makanan ringan yang sehat, terjangkau, memiliki
nilai gizi yang tinggi dan tentunya banyak disukai masyarakat. Nantinya
makanan ini akan dijajakan langsung ke pelanggan.

B. MISI
1. Membuat makanan yang berbeda dari yang sebelumnya
2. Terbuat dari bahan – bahan alami dan tentunya dengan daging – dagingan
yang segar
3. Membuat konsumen puas akan kerjasama kami
4. Menyeimbangkan antara kuantitas dan kualitas
5. Mengembangkan Kreatifitas dalam usaha
6. Membandrol harga yang terjangkau untuk konsumen
7. Belajar melayani pelanggan dengan etika yang baik
8. Memprioritaskan kepuasan konsumen karena pembeli adalah raja.

1.4 Tujuan Usaha


Dengan didirikan nya usaha ini kami mempunyai berbagai tujuan diantaranya :

1. Memperoleh laba dari bisnis ini


2. Menyuplai ( memasok ) kebutuhan DimSum di daerah lokasi usaha
3. Meningkatkan kondisi ekonomi
4. Mengurangi pengangguran

Proyeksi Kedepan :

 Strategi untuk mencapai tujuan


 Legal organisasi atau bentuk usaha
 Bentuk usaha : Usaha Mandiri Kecil & Menengah ( UMKM ) yang
menyediakan beragam aneka dimsum.

3
1.5 Identitas Usaha
 Nama Perusahaan : Dimsum Ayam
 Bidang Usaha : Kuliner
 Jenis Produk : Aneka Dimsum
 Varian :
1. Dimsum Ayam
2. Dimsum Udang
3. Dimsum Jamur
4. Dimsum Ikan
 Target Pasar :
1. Mahasiswa
2. Pelajar
3. Masyarakat Umum
 Area Geografis :
1. Pemasaran Online : Melalui media sosial yang jangkauannya
luas.
2. Pemasaran Offline : Wilayah sekitaran tempat usaha.
 Situasi Persaingan : Usaha yang didirikan ini sudah banyak persaingan,
tetapi kami mencoba untuk melakukan persaingan dengan cara
memperbanyak varian Dimsum dan juga harga yang murah.
 Usaha menciptakan dan mempertahankan keunggulan bersaing : Dengan
menjamin kualitas dimsum dengan menggunakan bahan yang premium
dan segar sehingga dapat menjamin kesehatan konsumen ketika
mengkonsumsi dimsum yang kami sajikan, menjamin kualitas cita rasa
tetap terjaga dan gizi yang terkandung dalam dimsum tersebut.
 Bentuk Usaha : Usaha Firma, karena didirikan oleh bersama
dimana kita sama-sama memberikan modal untuk menjalankan perusahaan
dengan satu nama milik bersama.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asal-Usul Dimsum
Dimsum merupakan makanan tradisional China Makanan ini ternyata
hadir sejak zaman Dinasti Han (206 SM – 220). Dimsum terbagi menjadi dua,
yaitu dimsum goreng dan kukus. Untuk yang kukus biasanya disajikan dalam
wadah bambu, dengan tujuan agar tetap hangat saat disantap. Dim Sum
merupakan istilah dari bahasa Kantonis yang memiliki arti 'makanan kecil',
sedangkan dalam bahasa Mandarin disebut dianxin yang secara harafiah berarti
'sedikit dari hati' atau 'menyentuh hatimu'. Sesuai dengan porsi per sajian yang
kecil dan jumlahnya memang tidak banyak, hanya sekitar tiga hingga empat buah
dalam satu piring atau wadah kukusan bambu.

2.2 Jenis-Jenis Dimsum


Ada berbagai macam dimsum, yaitu:

1. Siu mai (siomay)


Siomai umumnya berbentuk bundar dan disajikan dalam keranjang
kukus dari bambu. Dimsum ini terbuat dari tepung gandum yang dibentuk
tipis, kemudian diisi dengan daging. Siomai juga kerap diberi toping
berupa taburan wortel, jamur, keju, dan bahan lain.
2. Har Gao (hakau)
Hakau merupakan pangsit berbentuk bulan sabit yang dibungkus
kulit putih agak bening. Kulit hakau terbuat dari tepung tapioka dan
gandum. Isian hakau bermacam-macam, mulai dari ayam, udang, hingga
babi.
3. Steamead Meatball
Dimsum yang satu ini mirip dengan bakso. Tetapi cara
penyajiannya berbeda, Jika bakso disajikan bersama mi dan disiram
dengan kuah kaldu, steamead meatball disajikan dengan cara direbus saja.

5
6
4. Bao Zi (bakpao)
Ukuran bakpao dimsum sebenarnya lebih kecil daripada bakpao
yang dijual di pasaran. Bakpao dimsum biasanya berisi daging ayam, sapi,
maupun babi.
5. Mantao atau Mantau
Bentuk dimsum mantou mirip dengan bakpao. Namun, mantou
jelas berbeda dengan bakpao karena mantou tidak memiliki isian layaknya
bakpao. Bahan pembuat mantou hanya tepung terigu.
6. Xiao Lang Bao (pangsit sup)
Xiao long bao sebenarnya tidak berisi sup. Isian xiao long bao
adalah daging, baik itu daging udang, kepiting, ataupun babi yang dimasak
dengan cara dikukus. Proses pengukusan membuat kolagen dalam xiao
long bao meleleh sehingga mengeluarkan kaldu gurih saat digigit.
7. Chun Juan (lumpia)
Lumpia adalah salah satu jenis dimsum yang kepopulerannya
sudah tidak diragukan di Indonesia. Dimsum goreng ini terbuat dari
tepung tipis yang diisi dengan bermacam sayuran dan daging. Kulitnya
yang tipis membuat rasanya gurih dan renyah setelah digoreng. Selain
digoreng, lumpia ada juga yang dikukus. Lumpia kukus biasanya berisi
daging ayam, kepiting, dan udang yang dibungkus dengan kulit lumpia
tahu. Lumpia kukus paling cocok dinikmat dengan saus cocolan favorit.
8. Spring Roll
Dimsum pada umumnya berisi daging dan dibungkus dengan kulit
yang cukup tebal. Namun, isian spring roll justru daging dan sayuran yang
dibungkus dengan kulit sangat tipis, bahkan transparan.
9. Wan Ton
Wan ton sangat mirip dengan pangsit goreng. Wan ton terbuat dari
daging ayam cincang yang kemudian dibungkung dengan kulit pangsit.
Cara memasaknya adalah digoreng hingga cokelat keemasan.
10. Angsio Ceker
Angsio ceker umumnya dimasak dengan cara dikukus dan
mempunyai tekstur yang lebut, segar, serta manis.
2.3 Analisis Fungsi Bisnis
Analisis bisnis membantu manajer mengambil keputusan bisnis. Analisis
bisnis bertujuan untuk menekan anggaran, pengambilan keputusan, mengukur
pencapaian kinerja, pemahanan situasi saat ini, peningkatan efisiensi. analisis
bisnis menunjukkan adanya proses evaluasi prospek (ekonomi) dan risiko
perusahaan yang mencakup analisis lingkungan bisnis, strategi, posisi dan kinerja
keuangan. Analisis fungsi bisnis yaitu:

2.3.1 Analisis Marketing


A. Visi Misi

Visi : Menjadi ikon kedai dimsum kaki lima di Bandung yang mengedepankan
cita rasa, kenyamanan dansuasana kekeluargaan dengan desain lampion- lampion
yang indah supaya dimsum kami semakin dikenal oleh seluruh kalangan
masyarakat Bandung

Misi : Menyajikan berbagai menu dimsum dengan rasa istimewa dan harga
terjangkau serta dapatdinikmati semua kalangan.- Memberikan inovasi baru
dengan menyajikan varian menu selain dimsum.- Menyuguhkan suasana kedai
yang nyaman dan kekeluargaan

B. Menentukan Target Pasar

Segmen atau target pasar dari produk dimsum udang yang cocok adalah semua
kalangan, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa tanpa memandang
usia, jenis kelamin maupun tingkat ekonomi seseorang.

C. Anggaran Marketing

Daftar Bagian PIC Anggaran


Pengeluaran
Instagram, Tiktok Social Media Rival Diaz Rp. 150.000.000
Membuat desain Desain Rifaldy Rp. 150.000.000
kemasan, Desain
produk
Promosi produk Marketing Saski Febtianti Rp. 150.000.000
2.3.2 Analisis Produksi
A. Bahan-bahan
 24 lembar kulit pangsit/dimsum siap pakai
 50 gram udang kupas
 150 gram daging ayam
 50 gram jamur kuping
 1 batang daun bawang perai
 3 sendok makan tepung kanji
 1 sendok teh minyak wijen
 garam secukupnya
 gula pasir secukupnya
 merica secukupnya
 1 buah wortel
B. Cara Membuat
 Cincang halus udang kupas dan daging ayam. Rajang kasar jamur
kuping, kemudian rajang halus daun bawang.
 Campur udang, daging ayam, daun bawang, dan jamur kuping.
Kemudian bumbui dengan garam, gula pasir, dan merica.
 Tambahkan tepung kanji pada adonan siomay, kemudian uleni.
 Ambil selembar kulit pangsit, isi dengan adonan udang ayam,
kemudian satukan ujung-ujungnya. Usahakan agar kulit siomay
penuh dengan adonan isi, tetapi tidak sampai meluber. Hias bagian
atasnya dengan wortel yang sudah diparut.
 Panaskan panci kukusan di atas kompor, kemudian alasi sarangan
dengan daun pisang. Kukus siomay selama 15 menit.
C. Biaya Produksi
Biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha adalah sebagai berikut.

Nama Barang : Dimsum Ayam


 Investasi

Barang Harga
Panci Rp. 100.000,00
Mixer Rp. 450.000,00
Pisau Rp. 25.000,00
Cetakan Rp. 10.000,00
Wajan Penggorengan Rp. 80.000,00
Kompor Rp. 150.000,00
Sewa Tempat Rp. 700.000,00
Total Rp. 1.515.000

 Produksi

Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Total

Kulit pangsit 25 pack Rp. 15.000 Rp. 375.000

Udang kupas 3 kg Rp. 105.000 Rp. 315.000

Daging ayam 8 kg Rp. 45.000 Rp. 360.000

Jamur kuping 2kg Rp. 24.000 Rp. 48.000

Daun bawang 1 kg Rp. 20.000 Rp. 20.000

Tepung kanji 3 kg Rp. 12.000 Rp. 36.000

Minyak wijen 120 ml Rp. 68.000 Rp. 68.000

Garam 1 kg Rp. 36.000 Rp. 36.000


Gula pasir 1 kg Rp. 13.500 Rp. 13.500

Merica bubuk 500 gram Rp. 35.000 Rp. 35.000

Wortel 1 kg Rp. 13.500 Rp. 13.500

TOTAL Rp. 1.320.000

 Ghant Chart

Hari
Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9
pencarian lokasi                   Rifaldy
pembelian bahan baku                   Saski
pembelian alat                   Karyna
pelatihan karyawan                   Saski
persiapan produksi                   Raka
pra produksi (25 Unit)                   Rifal diaz
evaluasi pra-produksi                   Raka
Promosi                   Rifaldy
Mulai usaha                   Karyna

Tahap perencanaan hingga pelaksanaan usaha tersebut selesai dalam waktu 9 hari.
Hal tersebut dimulai dari tanggal 5 Februari 2023 hingga 14 Februari 2023

2.3.3 Analisis SDM (Sumber Daya Manusia)


A. Pemilik atau Owner
 Berwibawa, tegas, dan bijaksana
 Mampu mengambil keputusan yang tepat
 Mampu menangani investor,pegawai,dan pelanggan
 Kreatif an inovatif
B. Administrasi dan Keuangan
 Teliti
 Murah senyum sopan dan santun
 Mahir dalam perhitungan
 Bisa bekerjasama dengan tim
 Bertanggung jawab dan bisa di percaya
C. Pemasaran
 Ramah dan sopan dalam menjelaskan produk kepada pelanggan
 Kreatif dalam menerapkan strategi pemasaran
 Mampu menarik minat pelanggan untuk membeli produk Dimsum
 Bertanggung jawab dan dapat di percaya
D. Produksi dan jaga outlet (Chef)
 Memiliki keterampilan membuat atau memproduksi bermacam
macam dimsum
 Menjaga kualitas dan kebersihan hasil produksi
 Cekatan, ulet dan teliti
 Kreatif dan dapat membuat Dimsum dengan berbagai macam
varian
E. Waiters atau Pelayan
 Ramah dan sopan dalam melayani para pelanggan
 Cekatan, ulet, teliti, dan dapat di andalkan
 Rajin, berpenampilan rapih dan bersih

2.3.4 Analisis Keuangan


Analisis keuangan adalah upaya yang dilakukan untuk mengevaluasi
kelangsungan bisnis, sub-bisnis, stabilitas hingga profitabilitas perusahaan. Upaya
ini dilakukan oleh seorang profesional dengan menggunakan informasi yang
didapatkan dari laporan keuangan dalam bentuk rasio. Hasil laporan yang dibuat
oleh analis keuangan ini bisa berupa data kuantitatif maupun kualitatif.
Selanjutnya hasil laporan tersebut akan diberikan kepada pimpinan perusahaan
yang nantinya digunakan untuk mengambil keputusan.
Kebijakan Modal Dana awal untuk membangun usaha ini sebesar
Rp7.500.000 dengan umur ekonomis 5 tahun. Dana terhimpun dari dana pribadi
setiap pemegang saham. Penghimpunan dana adalah sebagai berikut:

1. Nama: Saski Febrianti P


Dana: Rp1.500.000
2. Nama: Karyna Taufik
Dana: Rp1.500.000
3. Nama: Rifaldy
Dana: Rp1.500.000
4. Nama: Rivaldiaz
Dana: Rp1.500.000
5. Nama: Raka
Dana: Rp1.500.000

Dari dana yang diinvestasikan digunakan untuk mendorong berdirinya


usaha Dimsum Ayam ini.

Jenis Jumlah Harga Hari Minggu Bulan Tahun


Produksi
Penjuala Dimsum 1.800/Bulan Rp.3.000 Rp.180.000 Rp.1.350.000 Rp.5.400.000 Rp.64.800.000
n Ayam
Produksi Dimsum 1.800/Bulan Rp.2.000 Rp.120.000 Rp.900.000 Rp.3.600.000 Rp.43.200.000
Ayam
Laba Kotor Rp.60.000 Rp.450.000 Rp.1.800.000 Rp.21.600.000

 Income Statement

Penjualan Dimsum Ayam 1.800 (3000) Rp. 5.400.000


Harga Pokok Pinjaman
Biaya Tetap Biaya Variabel
Bahan Langsung Rp. 1.320.000
Tenaga Langsung Rp. 500.000
Jumlah Rp. 1.820.000 Rp. 1.820.000
Biaya Usaha
Biaya Gas Elpiji Rp. 240.000
Biaya Transportasi Rp. 200.000
Biaya Gaji Rp. 1.500.000
Pegawai Tak
Langsung
Biaya Sewa Rp. 700.000
Biaya Administrasi Rp. 25.000
Biaya Iklan Rp. 350.000
Jumlah Rp. 2.575.000 Rp. 440.000 Rp. 2.619.000
Total Rp. 2.575.000 Rp. 2.260.000 Rp. 4.439.000
Laba Bersih Rp. 961.000

 Arus Kas

Keterangan Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3


Penerimaan
Kas Awal Rp. 7.500.000 Rp. 8.461.000 Rp. 9.422.000
Penjualan Rp. 5.400.000 Rp. 6.361.000 Rp. 7.322.000
Jumlah Penerimaan Rp. 12.900.000 Rp. 14.822.000 Rp. 16.744.000
Pengeluaran
Biaya Variabel Rp. 2.260.000 Rp. 3.160.000 Rp. 4.060.000
Biaya Tetap Rp. 2.575.000 Rp. 2.575.000 Rp. 2.575.000
Jumlah Pengeluaran Rp. 4.835.000 Rp. 5.735.000 Rp. 6.635.000
Saldo Akhir Rp. 8.065.000 Rp. 9.087.000 Rp. 10.109.000

a. Break Event Point


Break Event Poin adalah suatu analisis dalam menentukan jumlah barang
dan jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk
menutupi biaya yang timbul dalam proses produksi serta memperoleh
keuntungan.
 Menghitung BEP :
Laba = Hasil Penjualan – Biaya Variabel Total – Biaya Tetap
Total
Laba = Rp. 5.400.000 – Rp. 2.260.000 – Rp. 2.575.000
= Rp. 565.000

Nilai Produk Jumlah Produk Harga Total


Dimsum Ayam 1.800 Rp. 3000 Rp.5.400.000
Biaya Variabel 1.800 Rp. 2000 Rp.3.600.000
Fixed Cost = Rp. 2.575.000

 BEP per unit = Biaya Tetap / Harga Per unit – Biaya


Variabel Per Unit
= Rp. 2.575.000 / (Rp. 3000 – Rp. 2000)
= Rp. 2.575.000 / Rp. 1000
= 2.575 Unit
 BEP Rupiah = Biaya Tetap / 1 – (Total Biaya Variabel /
Total Penjualan)
= Rp. 2.575.000 / 1 – (Rp. 2.260.000 / Rp.
5.400.000)
= Rp. 2.575.000 / 1 – (0,419)
= Rp. 2.575.000 / 0,581
= Rp. 4.432.014
 Npv
 Investasi = Rp. 1.800.000 + Rp. 1.500.000

= Rp. 3.300.000

 Pajak = 30%
 Laba Sebelum Pajak = Rp. 4.000.000
 Laba Setelah Pajak = Rp. 4.000.000 x 30%

= Rp. 1.200.000

 EAT = Rp. 4.000.000 - Rp.1.200.000


= Rp. 2.800.000
 Depresiasi = Investasi / umur usaha

= Rp.3.300.000 / 5

= Rp. 660.000

 Cash Flow = EAT + Depresiasi

= Rp. 2.800.000 + Rp. 660.000

= Rp. 3.460.000

Tahun Cash Flow PVIF (16%) PV of CF

1 3.460.000 0,8621 2.982.866

2 3.460.000 0,7432 2.571.472

3 3.460.000 0,6407 2.216.822

4 3.460.000 0,5523 1.910.958

5 3.460.000 0,4761 1.647.306

Total Present Value Cash Flow 11.329.424

Invertasi 3.460.000

Net Present Value 7.869.424


NPV, layak karena NPV bernilai Positif.

2.4 Analisis Kelayakan Usaha


2.4.1 Aspek Pasar
Analisis aspek pasar merupakan pengukuran potensi produk untuk
memasuki segmen pasar tertentu serta dijadikan acuan kebutuhan produk yang
harus dipenuhi oleh perusahaan.Dalam tahap aspek pasar, terdapat beberapa hal
yang perlu dianalisis seperti permintaan dan penawaran produk, harga, program
pemasaran yang mencakup bauran pemasaran dan siklus kehidupan produk, serta
market share yang dapat dikuasai pengusaha. Dilihat dari penelitian ini, pada
usaha Dimsum di Jl.Dipatiukur dan Jl. Cikutra dikatakan layak untuk dijalankan.

Potensi pasar dan pangsa pasar dinilai berpotensi untuk pemasaran produk.
Jumlah permintaannya sangat tinggi sedangkan penawarannya masih rendah,
namun permintaan pasar akan Dimsum sangat potensial. Jika dilihat dari bauran
pemasaran, produk yang ditawakan masih belum memiliki pesaing, lokasi usaha
strategis, serta promosi yang sudah tepat dengan menyebarkan iklan via media
sosial dan memberikan diskon.

2.4.2 Aspek Teknis


Aspek ini merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses
pembangunan usaha secara teknis dan pengoprasiannya setelah usaha tersebut
selesai dibangun. Analisis aspek teknis mencakupi identifikasi produk, lokasi
usaha, kapasitas produksi, peralatan yang dibutuhkan, manajemen sumber daya
manusia, serta layout, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan
berakibat fatal bagi perusahaan dalam perjalanannya di kemudian hari.

Dalam usaha ini telah memilih lokasi yang tepat karena letaknya yang
strategis. Sarana dan prasarana pendukung yang tersedia sangat mendukung
kelancaran operasional produk. Usaha Dimsum dapat dikatakan layak untuk
dijalankan berdasarkan aspek teknis. Indikator yang diuji dalam usaha umumnya
dilihat dari lokasi usaha, sarana dan prasarana, tata letak, dan kegiatan yang
dilakukan.
2.5 Analisis Kelayakan Aspek Finansial
Pada aspek finansial ini dijelaskan mengenai proyeksi laporan keuangan
selama lima tahun. Kemudian berdasarkan hal tersebut, dilakukan penentuan
kelayakan usaha menggunakan tiga kriteria yaitu NPV, IRR, dan PBP. Setelah itu,
dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui sejauh mana perubahan
parameter-parameter investasi yang disebabkan oleh berubahnya faktor situasi dan
kondisi selama umur investasi. Beberapa analisis kelayakan aspek finansial sbb

1. Aspek pasar
Aspek pasar menganalisis seperti harga, program pemasaran,
penawaran, permintaan, dan market share.
2. Aspek teknis
Aspek yang mengenai proses pembangunan usaha secara teknis dan
pegoperasiannya setelah usaha tersebut selesai dibangun. Dalam Usaha
ini telaah memilih lokasi yang cukup strategis, sarana dan prasarana
pendukung yang tersedia sangat membantu dalam pengoperasian
usaha.
3. Aspek Manajemen dan Hukum
Aspek ini mempelajari tentang manajemen dalam masa pembangunan
bisnsi dan manajemen dalam masa operasi.
4. Aspek Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Aspek ekonomi dalam bisnis dapat memberikan peluang peningkatan
pendapatan masyarakat setempat, pendapatan asli daerah, dan
menambah aktivitas ekonomi.
5. Aspek Finansial
Aspek keungana (Finansial) merupakan sebuah aspek akhir dalam
sebuah penyusunan bisnis plan, karena aspek ini memerlukan
informasi yang berkaitan dengan aspek-aspek sebelumnya. Aspek
keunagn meliputi jumlah dana yang diperlukan, sumber pendanaan,
seberapa besar laba yang diperoleh, dan peranan bisnis dalam
menyumbang pembangunan ekonomi dan sosial daerah sekitar.

2.6 Exit Strategi


Exit strategy adalah rencana strategis untuk menjual kepemilikian bisnis
ke perusahaan lain atau investor, menurut Investopedia. Strategi ini dapat
membantumu dalam melakukan likuidasi bisnis. Jika usahamu gagal, strategi ini
dapat membantumu untuk meminimalisir kerugian yang dialami. Di sisi lain, jika
bisnismu sukses, kamu bisa mendapatkan profit yang besar darinya. Perlu kamu
ketahui bahwa pemilihan jalan keluar ini dapat mempengaruhi keputusanmu
dalam pengembangan bisnis.

Exit Strategy yang dilakukan :

Nama Usaha DIMSUM AYAM


Exit Strategy Menjual saham ke investor
Kelebihan Stratgy  orang yang akan menggantikanmu
memiliki pengetahuan dan pemahaman
baik terhadap bisnis
 anggota keluarga yang dipilih dapat
dipersiapkan untuk transisi kepemimpinan
di masa depan
 memungkinkanmu untuk menjaga
hubungan dekat dengan bisnis meski telah
meninggalkannya
Kekurangan strategi  belum tentu ada anggota keluarga yang
memiliki ketertarikan maupun kapabilitas
untuk memimpin bisnis
 menghilangkan batasan profesional dan
personal, sehingga rawan terjadi konflik
dalam keluarga
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa faktor yang menjadi kekuatan
utama bagi Dimsum Ayam yaitu kualitas dan rasa dimsum yang baik, sedangkan
kelemahan utama pada Dimsum Ayam yaitu kegiatan promosi yang belum
optimal. Faktor eksternal yang menjadi peluang utama yaitu ketertarikan
masyrakat terhadap dimsum yang semakin banyak, sedangkan ancaman utama
bagi Usaha Dimsum Ayam yaitu pesaing yang lebih inovatif. Rumusan strategi
yang tepat yang dapat diterapkan Dimsum Ayam yaitu meningkatkan kualitas
produk, memperluas sistem waralaba dan meningkatkan intensitas promo menarik
pada aplikasi delivery online agar Dimsum Ayam menjadi pilihan konsumen
sehingga dapat menarik lebih banyak konsumen. Selain itu, dengan memperluas
waralaba dapat memperkenalkan produk Dimsum Ayam lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
https://glints.com/id/lowongan/exit-strategy-adalah/#.Y6MbkX1ByDI

https://ameliaoktavianiputri.blogspot.com/?m=1

https://pergikuliner.com/blog/asal-usul-sejarah-dimsum-yang-perlu-kamu-ketahui

https://www.studocu.com/id/document/sekolah-tinggi-farmasi-mahaganesha/
teknologi-farmasi/business-plan-dimsum-wdwwdwd/41581430

Anda mungkin juga menyukai