Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................3
1.2 Visi dan Misi.......................................................................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat..........................................................................................................................4
1.4 Data Perusahaan................................................................................................................................5
1.5 Data Pemilik.......................................................................................................................................5
1.6 Konsep Usaha....................................................................................................................................5
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA.............................................................................................7
2.1 Gagasan Rencana...............................................................................................................................7
2.2 Potensi sumber daya.........................................................................................................................8
2.3 Analisis SWOT....................................................................................................................................8
2.4 Analisis Pasar.....................................................................................................................................9
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................................................12
3.1 Gagasan Usaha................................................................................................................................12
3.2 Rencana Produksi............................................................................................................................12
3.3 Analisa Pendukung Bisnis................................................................................................................13
3.4 Sumber Modal Usaha......................................................................................................................14
3.5 Detail Produksi.................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Dengan dorongan peran mahasiswa sebagai “Agent of Change”, Hal ini cukup
memotivasi kami untuk bergerak, berusaha turut andil dalam perubahan perekonomian
masyarakat. Terlebih, jika melihat keadaan perekonomian Indonesia saat ini, dimana masih
banyak kalangan yang tidak memiliki pekerjaan dikarenakan lapangan pekerjaan yang masih
kurang memadai. Jumlah lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang
setiap harinya kunjung bertambah. Oleh sebab itu, saat ini sangat dibutuhkan bibit-bibit
seorang wirausahawan yang bisa menciptakan lapangan kerja untuk orang lain sehingga
penggangguran di Indonesia pun bisa lambat laun berkurang.
Peluang bisnis atau berwirausaha pada sektor makanan sangat terbuka lebar. Hal ini
tercermin dari banyaknya pertumbuhan wiraswasta baru Dari hasil Sensus Ekonomi yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 tercatat ada 26,7 juta perusahaan.
Angka ini meningkat dibanding hasil Sensus Ekonomi 2006 yang sebanyak 22,7 juta
perusahaan. Menurut Agustinus hal ini berarti ada 3,98 juta perusahaan baru dalam 10 tahun
terakhir (2017:1).
Lebih lanjut hasil survei BPS menunjukkan bahwa bila dibedakan menurut skala usaha,
98,33% dari perusahaan-perusahaan yang baru berdiri tersebut berskala Usaha Mikro Kecil
(UMK) dan hanya sekitar 0,016% berskala Usaha Menengah Besar (UMB) (2017:2)
Perusahaan-perusahaan ini umumnya bergerak di sektor perdagangan besar dan eceran,
reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, yaitu sebanyak 12,3 juta atau 46,17% dari
seluruh perusahaan yang ada di Indonesia. Selain itu, banyak juga yang bergerak di bidang
usaha penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum (16,72%) dan industri
pengolahan (16,53%). Dari data tersebut, terlihat bahwa usaha penyediaan makan dan minum
merupakan salah satu jenis usaha yang terbukti masih mengalami pertumbuhan hingga saat
ini.
Pengusaha harus pandai dan kreatif dalam menciptakan suatu usaha dalam bidang
makanan. Karena, pada era baru sekarang yaitu 5.0 Society, semakin kreatif seseorang
membuat suatu usaha akan semakin menarik perhatian konsumen untuk mencoba kuliner
tersebut.
Nasi merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat di nusantara. Setiap
daerah memiliki olahan nasi dengan keunikannya masing-masing. Salah satunya adalah nasi
tutug oncom. Kuliner tradisional khas asal sunda berupa hidangan nasi hangat dicampur
dengan oncom bakar. Namun, pada saat ini makanan pokok khas sunda tersebut sudah mulai
menghilang di daerah perkotaan, karena seiring banyak makanan yang menggantikan
makanan pokok tersebut.
Oleh karena itu, dengan adanya peluang yang menjanjikan ini maka saya dan rekan tim
berencana untuk merancang usaha kuliner “Wareug-in” yang tentunya saya melakukan
diferensiasi dalam bidang usaha ini agar para konsumen lebih tertarik untuk membeli produk
kita. ‘Wareug-in’ yang dimaksud disini ialah makanan khas sunda nasi tutug oncom yang
memiliki beraneka varian isi dan juga dikemas agar memperkenalkan kepada masyarakat,
khususnya perkotaan akan makanan pokok khas sunda ini. Pembuatan makanan ini yang
bersifat kreatif dilakukan dengan cara yang sederhana, tetapi lebih higienis, serta akan dijual
dengan harga yang terjangkau, maka tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk
membelinya.

I.2 Visi dan Misi

Visi
“Menjadikan usaha kuliner sunda Nasi Tutug Oncom sebagai usaha kecil
menengah yang diminati masyarakat serta mendapatkan keuntungan yang
maksimal.”

Misi
 Terus melakukan inovasi – inovasi agar selalu menarik minat beli
masyarakat.
 Menjaga kualitas produk agar menjadi produk yang berkualitas.
 Selalu membuat kesan yang baik kepada setiap pelanggan.
 Menyediakan layanan bagi konsumen yang ingin memberikan saran.
 Dengan rasa yang khas dan kemudahan pelayanan pemesanan
diharapkan memuaskan konsumen
 Memperkenalkan makanan sunda Nasi Tutug Oncom kepada
masyarakat sebagai makanan yang tidak tertinggal oleh zaman dan
masih bisa dinikmati oleh kalangan muda.

I.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat untuk menyusun proposal bisnis ini adalah sebagai
berikut :
1. Menjadikan mahasiswa lebih kreatif dan inovatif tentang
berwirausaha.
2. Melatih mahasiswa agar dapat berwirausaha dengan baik.
3. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha.
4. Dapat belajar penyelesaian masalah dalam lingkup kelompok
organisasi
5. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat dan
berorientasi pada masa depan.
6. Untuk selalu berpikir aktif, kreatif dan inovatif serta mengasah
kemampuan mahasiswa dalam berbisnis sehingga memunculkan
banyak ide-ide baru yang dapat menjadi peluang usaha yang
menguntungkan.
7. Untuk mambantu berfikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang
dijalankan.
8. Melatih dan menumbuhkan jiwa kolaborasi dalam implementasi bisnis
secara tim, sebagai implikasi era baru 5.0 society “Collaboration”
yang sudah berkembang dari unsur Kompetitif pada 4.0 Revolusi
Industri.

I.4 Data Perusahaan


1. Nama Perusahaan Wareug-in
2. Bidang Usaha Kuliner
3. Jenis Produk Nasi Tutug Oncom
4. Alamat Perusahaan Kampus II : Jl. Tamansari No. 6-8 I.5 Data Pemilik
5. Nomor Telepon +62 823-2157-1418
6. Alamat Email Ayabusiness42@gmail.com
1. Nama Nasi tutug Oncom
2. Jenis Kelamin
3. Tempat, Tanggal Lahir Nasi Tutug Oncom
4. Alamat -
5. Telepon/HP -
6. E-mail -
7. Peran Dalam Perusahaan -
1. Zihan sebagai Head-Chef
2. Ali sebagai Head of Marketing
3. Din sebagai Finance

I.6 Konsep Usaha


‘Wareug-in’ yang merupakan suatu produk sunda nasi tutug oncom yang unik
dari kebanyakan produk nasi tutug oncom lainnya, karena memiliki tampilan yang unik,
menarik, trendy, jauh dari kata tua, dan makanan kelas bawah, karena pada asalnya nasi
tutug oncom merupakan makanan yang dinilai untuk masyarakat kelas bawah di tanah
sunda.
Selain itu ‘Ieu taratugcom’ menawarkan nasi tutug oncom dengan varian isi yang
beragam, tidak hanya isi dengan menu pelengkap seperti ayam goreng, tahu goreng,
tempe goreng, tahu atau tempe bacem, telur dadar, ikan asin ditambah sambal goang dan
lalapan, tapi ada beberapa varian salah satunya aneka sambal ; sambal matah, sambal
oncom, sambal cikur, sambal cibiuk, sambal terasi, sambal leunca, sambal kacang, dan
sambal tomat, serta beberapa varian ayam ; ayam geprek, ayam bakar, ayam crispy bakar,
maka sudah tidak layak lagi nasi tutug oncom disebut sebagai makanan masyarakat kelas
bawah. Dengan kemasan dan varian rasa/isi dari nasi tutug oncom ini akan menarik para
konsumen untuk menyicipi rasa baru dari makanan sunda nasi tutug oncom ini.
Outlet ‘Wareug-in’ juga terdapat di lokasi yang strategis yang dapat dijangkau
oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Suasana yang diciptakan outlet
‘Wareug-in’ pun bersih dan nyaman, sehingga para konsumen dapat menyantap langsung
produk ‘Wareug-in’ di outlet dan juga dapat langsung dibawa pulang. Selain nasi tutug
oncom dengan tampilan yang unik dan menarik ‘Wareug-in’ dapat disantap dari usia
anak – anak hingga dewasa.
‘Wareug-in’ bisa memudahkan pelanggan untuk memesan makanan, tidak perlu
datang atau mengantre di outlet, para pelanggan dapat memesan nasi tutug oncom ini
dengan order ke platform digital marketplace ; Shopee, Go-food, MAXIM, dan Grab-
food. ‘Wareug-in’ juga menyediakan jasa cash on delivery dan gratis antar bila pelanggan
berada di kawasan daerah Bandung Kota.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

II.1 Gagasan Rencana


Dalam merealisasikan bisnis usaha kami, maka ada beberapa hal yang perlu kami susun
mengenai gagasan rencana, diantaranya :

1. Rencana Jangka Pendek


Usaha bisnis Nasi Tutug Oncom yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah
pengalaman kerja di sektor usaha bisnis di kalangan sesama mahasiswa maupun
umum, selain dapat meningkatkan kreativitas, bisnis ini juga dapat dijadikan suatu
usaha yang menjanjikan untuk kehidupan masa depan dan untuk mencukupi biaya
kebutuhan sehari hari. Selain dari sisi pengalaman di sektor bisnis, usaha ini juga
dapat dijadikan acuan untuk skripsi dalam sektor ekonomi dan juga jika usaha ini
terealisasikan maka akan membuat makanan dengan versi terbaru dengan harga
terjangkau untuk para mahasiswa dan umum.

2. Rencana Jangka Menengah


Usaha yang kami rintis ini akan kami kembangkan dengan penuh perhatian demi
mewujudkan impian kami bersama yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda
yang sukses. Strategi memahami pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk
keberlanjutan usaha kami ke depannya. Pelanggan ialah raja, maka dari itu
kepuasan pelanggan menjadi terutama dan pertama, karena tanpa pelanggan tentu
usaha ini tidak akan bertahan lama. Tidak lupa pula kami rajin mempromosikan
usaha kami dari mulut ke mulut, iklan radio, banner, dan tentu media social yang
saat ini merupakan faktor yang sangat penting dalam menghadapi perkembangan
zaman.

3. Rencana Jangka Panjang


Setelah berhasil mendapatkan pelanggan tetap, kami akan terus mempertahankan
dan meningkatkan mutu usaha kami ini agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Tidak lupa pula kami mulai membangun jaringan dengan pelanggan secara luas
yaitu membuka cabang baru atau membuka franchise agar usaha yang kami
jalankan dapat berkembang lebih luas di bidang kuliner. Kami yakin apabila
rencana jangka pendek dan menengah berjalan dengan lancar, maka untuk
melanjutkan rencana jangka panjang akan semakin optimis dengan pondasi awal
kuat yang sudah kami miliki.

II.2 Potensi sumber daya


1. Sumber daya manusia tersedia, yaitu pelaku kegiatan sebagai owner dan
pelaksana, serta karyawan yang berasal dari masyarakat sekitar dan mahasiswa
yang berminat bekerja paruh waktu.

2. Ketersediaan bahan baku dapat dipenuhi secara continue karena terbuat dari
bahan yang selalu tersedia di pasaran dan tidak sulit untuk ditemukan.

II.3 Analisis SWOT


Analisis SWOT sangat penting dilakukan bagi suatu bisnis sebagai bentuk upaya
perencanaan strategi bisnis yang diambil dari 4 sisi utama, yaitu :

1. Strength (kekuatan)
 Dalam membuat Nasi tutug oncom ini cukup simpel dan mudah untuk
dilakukan.
 Bahan bakunya mudah didapatkan
 Harga Nasi tutug oncom ini juga cukup terjangkau, sehingga dapat dibeli
oleh semua kalangan masyarakat.
 Nasi tutug oncom ini merupakan salah satu makanan khas Jawa Barat,
yang dimana berbahan dasar nasi, lalu di kreasikan dengan oncom dengan
menggunakan bahan baku yang berkualitas dan tanpa pengawet.
 Varian isiannya juga bermacam-macam yang dibuat dengan bahan yang
terlihat sederhana, namun elegan. Seperti ayam, keju, sosis, dan lainnya.
 Dapat dikonsumsi oleh semua kalangan
 Dapat dijadikan makanan sehari-hari dan membuat kenyang
 Inovasi produk yang berbeda dengan yang lain

2. Weakness (kelemahan)
 Belum memiliki branding yang kuat dan terkenal
 Belum banyak orang yang tahu
 Pemasaran belum meluas

3. Opportunities (peluang)
 Nasi Tutug Oncom ini masih jarang di temukan
 Banyak disukai oleh segala usia, baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun
orang tua.
 Orang yang memiliki uang terbatas, dapat membeli makanan mewah
dengan harga terjangkau
 Kami memiliki inovasi dengan menyediakan varian rasa baru yang
beragam
 Penjualan tidak hanya offline, namun tersedia juga pada layanan antar
online ( Go-food, Grabfood, Shopeefood, Paxel )
 Membentuk mitra kerjasama dengan beberapa penyedia Event Organizer,
agar produk kami dapat dikenal dan meluas di berbagai wilayah, terutama
Jawa Barat.

4. Threats (ancaman)
 Produk mudah ditiru
 Banyaknya produk makanan menarik lainnya

II.4 Analisis Pasar


1. Potensi dan segmentasi pasar
 Aplikasi pengantar makanan online
Dengan memasarkan makanan menggunakan aplikasi Go-food, Grabfood,
dan Shopeefood dapat memudahkan konsumen memesan dan tidak perlu
repot untuk mengambil makanan.
 Sentra kuliner
Dengan mengikuti lomba-lomba kuliner dan mengikuti pameran kuliner di
beberapa tempat, dapat memunculkan motivasi dan potensi pasar pada
produk kami.
 Dekat sekolah atau universitas
Membuka cabang didekat Universitas, Perkantoran dan Sekolahan karena
biasanya para siswa, mahasiswa dan juga pekerja mencari makanan yang
dekat dan terjangkau.

2. Target pasar
 Masyarakat kota Bandung
o Jl.Taman sari bandung sekitar
 Anak kost dan orang yang mengekost
 Mahasiswa
 Karyawan
 Dosen dan Guru – Guru

3. Media promosi yang digunakan


 Media sosial : Selain menggunakan banner, maka promosi juga dapat
dilakukan dengan menggunakan media internet, seperti dapat melalui
WhatsApp, Twitter, Instagram, Tiktok, dan lainnya. Karena sebagian
besar masyarakat telah menggunakan media sosial seutuhnya.

 Media banner : Teknik ini merupakan teknik promosi yang cukup


sederhana serta tidak memerlukan banyak biaya. Cukup dengan
memasang banner di dekat lokasi usaha untuk mempromosikan usaha,
Sehingga secara tidak langsung semua masyarakat sekitar akan
mengetahui usaha kami. Dan apabila usaha kami sudah diketahui dan
disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain
untuk membeli Nasi Tutug Oncom di tempat kami.

 Media lainnya : Mengikuti pameran kuliner, memberi voucher,


menawarkan paket paket makanan yang menarik

4. Strategi pemasaran
 Packaging yang menarik
Dengan memberikan kemasan yang aman dan juga menarik seperti
makanan-makanan kekinian membuat para konsumen tertarik pada produk
kami

 Promosi
Untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang kami
tawarkan kami mempunyai cara-cara tertentu, adapun cara tersebut yaitu:
 Untuk event organizer di Jawa Barat, Kami memberikan discount
10% dengan syarat berdomisili di Jawa Barat.*
 Kami menawarkan paket bundling yang dimana konsumen dapat
membeli nya secara praktis, namun dengan harga yang terjangkau.
 Kami menawarkan bonus menu ‘Es Teh Manis’ bagi pembeli
Dine-in bila ; memfollow Instagram ‘Wareug-in’, repost story
Instagram dengan men-tag akun ‘Wareug-in’, dan men-tag 3 akun
teman.

 Produk yang unik dan menarik


Dengan berkreasi dan inovatif terhadap rasa dan topping Nasi tutug oncom
sehingga membuat makanan ini kreatif, unik, dan menarik.

 Membuka Paket Franchise


Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti di atas, kami
juga mempromosikan usaha kami ini dengan cara membuka cabang untuk
memperluas jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat dengan
memperluas usaha Nasi tutug oncom ke daerah-daerah lain, dengan
harapan usaha ini akan lebih dikenal oleh masyarakat dan juga dapat
menambahkan pendapatan serta dapat mengurangi tingkat pengangguran
dengan memperkerjakan karyawan baru.

5. Pesaing dan peluang pasar


 Pesaing : Adanya makanan kekinian yang juga menarik dan memiliki
harga terjangkau.
 Peluang : Masyarakat sekitar terutama anak kost membutuhkan makanan
mengenyangkan, namun dengan lokasi dan harga yang terjangkau.

BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Gagasan Usaha.

Gagasan timbulnya usaha ini karena kami memahami kebutuhan pasar, seperti pa
da faktanya, orang Indonesia menjadikan nasi sebagai makanan pokok. Sehingga ada kali
mat “Belum makan jika tidak ditambah nasi”. Untuk itu kami menciptakan ide bisinis Na
si Tutug Oncom yang bisa dimakan dengan praktis dan membuat perut kenyang. Selain d
ari itu, produk yang kami jual pun memiliki keunikan yang penuh kreatif. Seperti menaw
arkan berbagai menu dan menyediakan packaging yang unik. Dan tentunya, harga yang s
angat terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.

III.2 Rencana Produksi

Adapun rencana produksi ialah sebagai berikut :


1. Kualitas
Kualitas yang akan kami berikan adalah kualitas terbaik, dengan terus menjaga
dan mengamati bahan bahan yang kami gunakan, agar konsumen pun tidak kapok
karena telah membeli produk kami yang memang mempunyai kualitas yang baik,
baik dari segi bentuk, packaging maupun cita rasa yang kuat.

2. Lokasi
Tempat usaha yang kami rintis ialah di dekat perkantoran dan universitas
yang sering dilalui orang atau tempat kumpul orang-orang agar konsumen dapat
dengan mudah mengakses tempat usaha kami, selain itu kami mengandalkan
aplikasi layanan antar online ( Go-food, Grabfood, Shopefood) sehingga
masyarakat yang malas untuk mencari makanan dengan keluar rumah dapat lebih
mudah memesan makanan melalui aplikasi.

3. Cita rasa
Dalam rangka mengontrol cita rasa produk kami agar dapat dinikmati oleh
konsumen secara pas maka kami melakukan proses operasional dengan baik
mulai dari pemilihan bahan baku yang akan kami pakai sampai proses
pengemasan yang baik agar para konsumen puas dengan produk yang akan kami
tawarkan pada mereka.

III.3 Analisa Pendukung Bisnis

Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan beberapa elemen-elemen y


ang terkait di dalamnya. Adapun elemen-elemen yang terlibat dalam kelangsungan usaha
ini, yaitu:

1. Distributor

Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, kami melakukan kerjasa
ma dengan distributor selaku mitra usaha dalam bahan baku sehingga bahan-bahan dari n
asi tutug oncom mudah didapatkan.
2. Pelaku Bisnis

Dalam menjalankan usaha nasi tutug oncom ‘Wareug-in’ SDM yang akan kami
gunakan hanyalah yang profesional dan berpengalaman. Selain itu yang tekun dan mau
belajar serta kreatif. Dengan demikian kualitas produk akan selalu terjaga. Ide cemerlang
pun akan selalu ada untuk menciptakan produk-produk yang baru.

3. Pelaku Bisnis Lainnya

Maintaining Relation, itulah yang kami harapkan di bisnis ini, dalam menunjang
hal itu kami dituntut memiliki hubungan baik dengan pelaku bisnis lainnya, bukan karena
beban akan tetapi diharuskan, karena apabila kami tidak mempunyai hubungan baik maka
bisa saja usaha kami tidak disenangi sehingga dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sehingga di sinilah kami sebagai wirausaha harus mempunyai sikap yang baik dan jujur t
erhadap siapa saja. Di samping itu dengan mempunyai hubungan yang baik dengan pelak
u bisnis lain, tentu saja kita harus memelihara hubungan baik tersebut sehingga nantinya
akan memudahkan kami untuk saling bertukar pendapat maupun informasi yang saling m
enguntungkan.

4. Pengelola Tempat

Sebelum menjalankan bisnis, maka akan diurus semua izin yang dibutuhkan.
Dengan begitu ketika mulai maka semuanya sudah siap. Tidak akan ada rasa khawatir
karena usaha belum mendapatkan ijin. Maka ini akan menciptakan rasa aman baik untuk
pelaku usaha maupun untuk pelanggan.

III.4 Sumber Modal Usaha

Sebagai sumber modal untuk memukai usaha Nasi Tutug Oncom ini adalah dari h
asil tabungan dan juga dari hasil iuran dari pemilik modal. Hasil yang didapatkan akan di
bagi kepada masing-masing pemberi modal dengan persentase yang berbeda sesuai denga
n modal yang diberikan. Laba yang dibagi adalah laba yang telah dikurang oleh biaya va
riable cost dan fix cost.
III.5 Detail Produksi
a) Peralatan
1. Kompor
2. Gas
3. Wajan
4. Spatula
5. Penyaring minyak
6. Wadah
7. Sendok
8. Pisau
8. Cobek
10. Alat penanak nasi
11. Piring

b) Bahan Baku
1. Beras
2. Oncom
3. Terasi
4. Garam
5. Minyak
6. Bawang merah
7. Bawang putih
8. Cabai keriting
9. Kencur
10. Pelengkap ( Ayam goreng, Sambal, lalapan sayur, terong, tahu, tempe, dan telur.)

c) Proses Produksi
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam membuat odadar ini.

1. Tumis bumbu halus hingga harum.


2. Masukan oncom, aduk rata.
3. Bumbui dengan garam, masak sampai bumbu tercampur rata dan oncom jadi kering.
4. Koreksi rasa, matikan api.
5. Masukan nai putih dan campur rata.
6. Langkah terakhir, siapkan kertas nasi kecil dalam wadah box take away lalu masukan
Nasi tutug oncom dan packing hingga rapih.
BAB IV

ANGGARAN BIAYA YANG DIPERLUKAN

A. Biaya Pengeluaran
1. Bahan baku

No Keperluan Jumlah Harga Total


1. Beras 3kg Rp 10.000 Rp 30.000
2. Oncom 3papan Rp 9.500 Rp 28.500
3. Garam 250gram Rp 1.700 Rp 1.700
4. Minyak 1lt Rp 22.000 Rp 22.000
5. Bawang merah 100gram Rp 5.000 Rp 5.000
6. Bawang putih 100gram Rp 15.000 Rp 15.000
7. Cabai Keriting 250gram Rp 15.000 Rp 15.000
8. Kencur 100gram Rp 4.000 Rp 4.000
9. Daging Ayam 2kg Rp 33.000 Rp 66.000
10. Selada 500gram Rp 8.000 Rp 8.000
11. Tempe 4papan Rp 6.000 Rp 24.000
12. Telur 500gram Rp 15.000 Rp 15.000
13. Terong 500gram Rp 7.000 Rp 7.000
14. Timun 500gram Rp 7.000 Rp 7.000
Jumlah Rp 249.200

2. Peralatan

No Keperluan Jumlah Harga Total


1. Kompor 1 unit Rp 300.000 Rp 300.000
2. Tabung Gas 3kg 1 unit Rp 140.000 Rp 140.000
3. Selang regulator 1 unit Rp 77.000 Rp 77.000
4. Wajan 2 unit Rp 40.000 Rp 80.000
5. Spatula 2 unit Rp 12.000 Rp 24.000
6. Penanak nasi 1 unit Rp 200.000 Rp 200.000
7. Penyaring minyak 1 unit Rp 20.000 Rp 20.000
8. Pisau & Talenan 1 unit Rp 20.000 Rp 20.000
9. Cobek 1 unit Rp 15.000 Rp 15.000
10. Sendok 1 lusin Rp 11.000 Rp 11.000
11. Sendok plastik 25 pcs Rp 3.500 Rp 3.500
12. Piring 3 unit Rp 10.000 Rp 30.000
13. Launch Box 50 pcs 650 Rp 32.500
14. Kotak sampah 1 unit Rp 30.000 Rp 30.000
15. Lap tangan 3 unit Rp 10.000 Rp 30.000
16. Banner 2meter Rp 50.000 Rp 50.000
17. Booth 1 unit Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
18 Kabel 3 meter Rp 30.000 Rp 90.000
19. Neon box 1 unit Rp 400.000 Rp 400.000
20. Kursi 2 unit Rp 30.000 Rp 60.000
21. kresek 1 unit Rp 8.000 Rp 8.000
22. Saklar lampu 1 unit Rp 20.000 Rp 20.000
Jumlah Rp 5.641.00

B. Total Biaya pengeluaran awal


Biaya peralatan + Biaya Bahan Baku = 249.200 + 5.641.000
= 5.890.200
C. Harga yang Ditawarkan
Produk yang kami jual memiliki harga yang sama dari rasa apapun yang diinginkan oleh
konsumen. Adapun daftar harga yang kami tetapkan adalah sebagai berikut :

Produk Harga (Rp.)


Nasi Tutug Oncom Rp 10.000
Lalapan Sayur Rp 2.000 = Rp 12.000
Pelengkap Harga (Rp.)

Original Rp 12.000
Tempe Rp 12.500
Terong Rp 13.000
Telur Rp 13.000
Daging Ay Rp 15.000
am

D. Rencana Pendapatan
 Adapun gambaran pendapatan yang akan kami terima adalah sebagai berikut.
Untuk target penjualan Nasi Tutug Oncom 50 pcs per hari.
Penjualan rata – rata : Odadar Rp 13.000 x 50 = Rp. 650.000
Total pendapatan per hari adalah Rp. 650.000

 Gambaran Pendapatan Bulanan.

Penjualan/hari ( 50 pcs ) x 30 hari = Rp 19.500.000

Anda mungkin juga menyukai