Nim : P071312180
P071318084
Kelompok : 1 (Satu)
Sosis Solo
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat mengetahui ukuran bahan makanan mentah dan matang, baik ukuran berat
maupun volumenya.
2. Mahasiswa mengetahui cara pengolahan menu makanan.
3. Mahasiswa mengetahui bumbu yang digunakan pada saat pengolahan.
4. Mahasiswa mengetahui wadah apa saja yang tepat digunakan pada saat pengolahan dan
penyajian.
5. Mahasiswa mengetahui garnish yang sesuai dengan masakan yang disajikan.
6. Mahasiswa mengetahui pengolahan makanan daerah indonesia.
7. Mahasiswa dapat memenuhi tugas Gizi Kuliner.
Praktikum Ke :
Hari/tgl/thn/jam : Jum’at, 17 Mei, jam 08.00-12.00 WITA
Kelompok/Grup : 1 (satu)
Tinjauan Literatur :
Sosis Solo adalah makanan khas dari propinsi Jawa Tengah yang terbuat dari daging sapi
atau ayam digiling kemudian dibungkus dengan dadar telur. Asal muasal jajanan khas Solo ini
konon pada jaman pendudukan V.O.C (Vereenigde Oostindische Compagnie), sosis sapi ala
kuliner barat adalah kudapan kegemaran noni-noni Belanda saat minum teh di sore hari. Melihat
kebiasaan ini, warga Solo pun tergiur untuk mencoba makanan baru tersebut.
Warga Solo pun akhirnya mencoba membuat versi sosis mereka sendiri. Setelah berbagai
percobaan, akhirnya mereka pun membuat sebuah kue dadar tipis yang diisikan dengan campuran
daging ayam /sapi cincang lalu digulung dengan bentuk lonjong menyerupai sosis ala barat.
Setelah itu digoreng. Konon kabarnya Kanjeng Sunan Pakubowono X sendiri yang menggubah
dan meracik pertama kalai namun sumber yang lain mengatakan bahwa Sosis Solo dibuat karena
masyarakat kepengen mencoba makanan kesukaan para meneer dan noni Belanda. Meskipun hasil
adopsi dari makanan luar namun rasa maupun penampilan Sosis Solo sangat khas dan berbeda
dengan sosis di daerah lainya.
Makanan ini tidak seratus persen terbuat dari daging, melainkan daging sapi atau ayam
yang dicincang lalu dibungkus dengan kulit telur yang terlebih dahulu digoreng..
Bahan : untuk kulit, 2 butir telur ayam, 4 sendok makan tepung terigu, sedikit garam, air
secukupnya dan santan secukupnya. Sedangkat untuk isi, 2 ons daging ayam cincang, 3 siung
bawang putih, 1 sendok makan margarin, garam dan merica secukupnya.
Alat :
a. Alat persiapan : pisau, baskom plastic dan baskom besi, piring plastik, balloon
whisk, cobek dan ulekan, sendok makan, mangkuk plastik, centong sayur.
b. Alat masak : panci, wajan, sutil, kompor gas dan teplon
c. Alat penyajian : piring oval.
Persiapan Bahan :
Kulit
1) Dalam wadah, campur terigu, sedikit garam dan telur kemudian aduk hingga rata
2) Setelah selesai, tambahkan santan cair ke dalam adonan lalu aduk kembali hingga
benar-benar halus
b. Proses pengolahan :
Isi
1) Masukkan air ke dalam panci (jangan terlalu penuh) kemudian masukkan ayam dan
tambahkan sedikit garam. Masak hingga daging sekiranya matang dan dapat di suir.
2) Setalah ayamnya matang, angkat dan biarkan hingga dingin, lalu di suir suir halus.
3) Masukkan margarin ke dalam wajan lalu tumis bawang putih hingga harum kemudian
masukkan ayam yang telah di suir.
4) Bumbui ayam suir dengan garam dan merica secukupnya.
Kulit
1) Panaskan teplon anti lengket, masukkan margarin dan minyak untuk pertama kali
membuat kulit dan tuangkan adonan di tengah wajan. Segera ratakan adonan hingga
tipis menutupi permukaan wajan. (untuk pembuatan kulit ke dua dan seterusnya tidak
usah menggunakan minyak)
2) Masak selama 1-2 menit, atau ketika adonan sudah tidak melekat di dasar wajan
3) Ulangi proses 1 dan 2 hingga adonan habis.
Sosis solo
1) Ambil selembar kulit adonan lalu isi dengan campuran daging di tengahnya.
2) Gulung kulit adonan dengan bentuk melonjong hingga isian pun jadi terbungkus rapat.
3) Panaskan minyak di wajan dengan api sedang dan dalam jumlah yang cukup untuk bisa
merendam adonan Sosis Solo.
4) Masukkan sosis solo dengan bagiang gulungan terakhir di bagian bawah lalu di tahan
dengan sutil. Goreng hingga sosis solo menjadi kuning kecoklatan
5) Angkat dan tiriskan.
6) Sajikan sosis solo di atas piring saji dengan hiasan cabe rawit di atasnya (diantara
lipatan gulungan).
Saran :
Berdasarkan hasil yang didapat, warna masakan yang kami buat sudah bagus,
aromanya sudah bagus, komposisinya pun sudah baik, tingkat kematangan isi dan kulit
sudah baik atau matang sempurna serta tempat penyajiannya juga sudah tepat. Namun
garnish yang digunakan tidak tepat seharusnyaa saat menghidangkan menggunakan daun
sop dan cabe rawit agar terlihat lebih menarik. Jadi sebaiknya agar lebih teliti dan
ditingkatkan pengetahuannya dalam penyajian hiasan atau garnish dalam masakan.
Kemudian untuk rasa, karena praktikum kali ini dalam keadaan bulan ramadhan maka
rasa tidak termasuk kedalam penilaian. Namun jika praktikum dalam suasana sudah tidak
bulan ramadhan, maka rasa harus diperhatikan. Penambahan garam yang tepat dapat
membuat masakan menjadi lebih gurih.