Anda di halaman 1dari 27

Kewirausahaan Pengolahan Makanan Awetan dari

Bahan Hewani

A. Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan


Hewani
Industri makanan adalah industri yang terkait dengan ketersediaan
makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi
bagi kehidupan manusia.

Berdasarkan bahan bakunya, produk makanan awetan berbahan


baku dan hewan. Makanan hewan berbaku hewani adalah makanan
yang terbuat dari SDA hewani yang sudah melalui proses pengolahan.
Pengembangan produk makanan dapat dilakukan dengan melakkan
beberapa prinsip pengolahan, pengemasan yang baik dan modifikasi.

B. Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Awetan Pengolahan


Makanan Awetan dari Bahan Hewani
Jenis usaha makanan awetan dari bahan hewani ini sebelumnya
disesuaikan dengan kesediaan jenis SDA hewani yang ada didaerahnya
masing-masing sehingga berbasis bahan baku lokal.

Industri makanan adalah industri yang terkait dengan ketersediaan


makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi
bagi kehidupan manusi, makanan awetan berbahan baku nabati.

Makanan awetan dari bahan hewani adalah makanan yang didapat dari
SDA hewan yang sudah melalui proses pengolahan yang tepat sesuai
dan dikemas dengan baik. Makanan awetan berbahan dasar hewani
yang saat ini beredar sudah cukup banyak, tetapi masih dapat
dikembangkan. Bahan hewani adalah makanan yang dibuat dari SDA
hewani yang sudah melalui proses pengolahan yang tepat

Pengembangan produk makanan dapat dilakukan beberapa prinsip


pengolahan , pengemasan yang baik dan modifikasi.

Kemasan makanan berfungsi menjaga agar produk tetap higiene


dan awet,mudah dikonsumsi dan mudah didistribusikan. Kemasan yang
melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan untuk
didistribusi disebut kemasan tersier. Kemasan juga berfungsi
melindungi produk makanan dari benturan yang dapat menyebabkan
kerusakan pada bentuk dan isi kemasan. Kemasan yang bersentuhan
langsung dengan produk makanan disebut kemasan primer.

Kemasan juga berfungsi untuk penanganan ( memudahkan


penanganan produk ),distribusi, memberikan informasi dan menjadi
daya tarik bagi pembeli. Pada kemasan, harus dicantumkan keterangan
dan informasi teknis tentang produk makanan yang ada
didalamnya,seperti berat bersih, kandungan bahan dan keterangan
kadaluarsa. Kemasan yang digunakan untuk didistribusi jarak jauh
adalah kemasan tersier, yang dapat memuat beberapa kemasan
sekunder.

Kemasan untuk produk makanan mempunyai beberapa persyaratan


sebelum diputuskan digunakan untuk mengemas makanan/minuman
yang akan kita produksi,di antaranya sebagai berikut.

A. Kemasan harus dapat melindungi isi dari pengaruh lingkungan dan


saat distribusi.
B. Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang
dikemas sehingga pelabelan harus tercetak dengan jelas dan
komplit.
C. Kemasan harus mudah dibuka dan mudah di tutup kembali serta
berdesain atraktif.
D. Kemasan harus dapat mempromosikan diri sendiri bila dipajang di
etalase toko atau swalayan.
E. Bahan kemasan akan baik jika ramah lingkungan dan dapat di
daur ulang.

Selain kualitas kemasan, hal yang harus diperhatikan adalah label dari
kemasan produk makanan fungsional tersebut. Delapan hal yang wajib
ada pada label harus dicantumkan lengkap.

a. Nama produk (seusaikan dengan SN).


b. Nama dagang (jangan menggunakan yang sudah digunakan
oleh produsen lain).
c. Berat Bersih atau isi Bersih.
d. No pendaftaran.
e. Nama dan alamat produsen.
f. Tanggal Kadaluarsa.
g. Komposisi.
h. Kode produksi.

Bahasa yang wajib digunakan untuk produk yang akan dipasarkan di


wilayah Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Adapun bahasa lainnya
adalah dibolehkan sebagai bahasa tambahan, tanpa membuang
penggunaan bahasa Indonesia.

C. Perhitungan Harga Makanan Awetan dari Bahan Hewani


Perencanaan bisnis yang baik dapat dimulai dengan pencarian ide,
penentuan jenis udaha, lokasi usaha, kapan memulai usaha, target
pasar, strategi pemasarannya dan masalah pengolahan keuangan,
termasuk perhitungan dari besaran biaya investasi dan operasional
sampai ketemu harga pokok produksinya. Kemudian penentuan
besaran margin sehingga dapat ditentukan berapa harga jualnya.

Biaya yang harus dimasukkan kedalam perhitungan penentuan


harga pokok produksi, yaitu biaya investasi, biaya tetap, serta biaya
tidak tetap. Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membeli bahan baku, baik bahan baku utama, bahan tambahan
maupun bahan kemasan. Semua biaya tersebutlah yang menentukan
harga pokok produksi suatu produk.

Kuantitas prosuk sangat memegaruhi harga pokok produksi,


semakin besar kuantitasnya maka efisiensi makin bisa ditekan dan
harga pokok produksi yang didapatkan akan semakin kecil.

Harga Pokok Produksi (HPP) dihitung dari jumlah biaya yang


dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah produk. Penetapan harga
jual produks (HJP) diawali dengan penetapan HPP/unti dari setiap
produk yang dibuat. HPP/unit adalah HPP dibagi dengan jumlah produk
yang dihasilkan.
Metode penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan
dengan tiga pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand


Approach)
2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)
3. Pendekatan Pasar (Market Approach)

D. Pemasaran Langsung Makanan Awetan dari Bahan Hewani


Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting
untuk mencapai tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang
direncanakan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
menjalankan kegiatan pemasaran suatu produk antara lain jenis
produk, persaingan produk, kebutuhan pasar, tujuan pemasaran dan
hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri seperti: harga jual,
kualitas, dan kemasannya. Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk
menunjang keberhasilan pemasaran produk. Salah satu strategi
pemasaran yang bisa digunakan adalah 4P, yaitu : Product (Produk),
Price (Harga), Place ( Tempat),dan Promotion (Promosi)

1. Product (Produk)
Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah :

1. kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan


konsumen
2. kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar
3. penciptaan produk baru inovatif sesuai keinginan konsumen
4. penciptaan nilai tambah pada produk, dan
5. penciptaan produk yang mempunyai daur hidup (life cycle)
panjang (jangan Cuma booming sesaat).

Pengembangan produk makanan awetan dari bahan hewani yang


telah diperkenalkan adalah untuk menjawab beberapa hal tersebut di
atas. Perbaikan kualitas produk yang mempunyai daya simpan lebih
lama, serta kemasannya yang lebih baik diharapkan dapat menjadikan
produk yang lebih cocok untuk oleh-oleh.

2.Price(Harga)
Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan diantaranya, yaitu

1. mempertimbangkan harga pokok produksi,


2. menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik, dan
3. melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang
sudah ada di pasar. Pada produk makanan awetan dari bahan
hewani yang dicontohkan pada bab ini, penetapan harga
didasarkan pada harga pokok produksi dan harga produk pesaing.

3.Place(Tempat)
1. Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual
produk bisa dijangkau konsumen
2. lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan
konsumen dan
3. lokasi yang mempunyai nilai tambah: ada arena bermain anak dan
keluarga, suasana belanja dan bertamasya, konsep “one stop
shopping”.

4.Promotion (Promosi)
Beberapa saluran promosi yang bisa digunakan dalam membantu
meningkatkan penjualan produk, bisa melalui media sosial, blog atau
website. Juga bisa dengan mengikuti bazar-bazar yang banyak
dilakukan berbagai instansi atau organisasi di lingkungan sekitar.

Pemasaran langsung menurut Direct Marketing Association adalah


sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media
iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat
diukur pada suatu lokasi.

Pemasaran langsung untuk produk makanan awetan dari hewani


dapat menggunakan berbagai saluran untuk menjangkau calon pembeli
dan pelanggan. Saluran itu sebagai berikut.

1. Penjualan tatap muka:adalah kunjungan penjualan lapangan.


2. Pemasaran surat langsung:terdiri atas pengiriman tawaran,
pemberitahuan, pengingat, atau barang-barang lain kepada
seseorang di alamat tertentu. Pengiriman surat bisa berupa : fax
mail, e-mail, dan voice mail.
3. Pemasaran melalui katalog : terjadi ketika perusahaan
mengirimkan satu atau lebih katalog produk kepada penerima
yang terpilih.
4. Telemarketing : menggambarkan penggunaan operator telepon
untuk pelanggan baru, berkontak dengan pelanggan yang ada
guna mengetahui dengan pasti level kepuasan pelanggan, atau
untuk mengambil pesanan.
5. TV dan media dengan tanggapan langsung lain: tiga cara tv dalam
mempromosikan penjualan langsung,Iklan tanggapan langsung,
saluran belanja di rumah, dan videotxt dan tv interaktif.
6. Pemasaran melalui kios : Berupa mesin penerima pesanan
pelanggan.
7. Saluran online

Makanan awetan dari bahan hewani tentu memerlukan media


yang tepat untuk sarana promosi produknya. Media promosi yang bisa
digunakan untuk pemasaran produk khas daerah ini diantaranya adalah
sebagai berikut.
1.Pertemuan Rutin
Pertemuan rutin pada area paling kecil, misalnya RT/RW dan/atau
komplek perumahan bisa dijadikan media promosi makanan awetan
yang efektif. Jadi bisa dilakukan ijin promosi pada pertemuan tersebut.
Pertemuan rutin itu bisa pertemuan PKK, dharma wanita, arisan dan
lainnya.
2.Pameran/Bazar
Saat ini banyak sekali diselenggarakan pameran/bazar, baik oleh
instansi/departemen tertentu, maupun phak swasta dan perorangan.
Ajang ini bisa digunakan untuk media promosi makanan awetan yang
baik. Biaya yang dikeluarkan juga biasanya tidak terlalu besar, masih
sangat terjangkau oleh skala usaha kecil dan menengah (UMKM)
3.Media Sosial
Keberadaan media social saat ini sudah begitu menjamur, dimana
berbagai kalangan sudah sangat familiar dengan facebook, twitter,
instagram dan lainnya. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan untuk media
promosi yang efektif dan efisien.

E. Perumasan Hasil Kegiatan Usaha Untuk Makanan Awetan Dari


Bahan Hewani
Saluran distribusi terdiri atas beberapa rantai yang saling terkait dan
memengaruhi. Beberapa rantai tersebut antara lain adalah supplier
manufacturer retributor dan retailer serta pelanggan. Saat ini, rantai
dan saluran distribusi tidak hanya bertujuan untuk mengurangi biaya,
tetapi lebih dari itu adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
sehingga dapat dipastikan produk terdistribusikan dengan baik sampai
ke tangan konsumen yang ditargetkan.

Rantai distribusi merupakan suatu jaringan dari organisasi value


chain yang menjalankan fungsi menghubungkan produsen dan
konsumen.

Konsep pemasaran langsung adalah konsep yang pertama akan


dijalankan, saat usaha baru dimulai karena pemasaran langsung
merupakan model yang cukup sederhana dan aman, serta tidak
membutuhkan wakktu dan model yang banyak. Perputaran keuangan
juga bisa cepat dengana sistem ini, karena tidak terjadi penumpukan
tagihan dan administrasi yang rumit. Karena dana usaha pemula,
pengaturan keuangan yang baik adalah kunci keberhasilan, agar uang
yang terbatas terus berputar. Setelah berkembang, untuk produk
makanan awetan dari hewani ini, baru bisa dicobakan sistem
pemasaran lainnya, sehingga jangkauan pasarnya akan semakin luas
dan main berkembang.

Soal Pilihan Ganda


1. hal yang harus diperhatikan dalam label dari kemasan produk
makanan fungsional adalah, kecuali....

a) . Nama dan alamat produsen.


b) . Tanggal Kadaluarsa.
c) . Komposisi.
d) . Kode produksi
e) . Pemakaian barang

2. bisa dijangkau konsumen dan lokasi penjualan yang memiliki fasilitas


yang memuaskan konsumen merupakan hal yang harus di perhatikan
dalam strategi pemasaran, yaitu...

a) Product(Produk)
b) Promotion (Promosi)
c) Price(Harga)
d) Place(Tempat)
e) Packaging(kemasan)
ESSAY
1. media promosi makanan awetan yang baik, biaya yang dikeluarkan
juga biasanya tidak terlalu besar, masih sangat terjangkau oleh skala
usaha kecil dan menengah (UMKM) merupakan media promosi dalam
bentuk ....

= Pameran/Bazar
Materi Proposal dengan Karya Ilmiah

A. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH

Sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang ditulis dan


diungkapkan dengan metode-metode ilmiah yang sesuai dengan kaidah
penulisan karya tulis ilmiah tertentu. Biasanya karya tulis ilmiah ini
berisi data dan fakta maupun hasil penelitian seseorang yang ditulis
secara runut dan sistematis . Karya tulis ilmiah disusun jarus
berdasarkan fakta, bersifat objektif, tidak bersifat emosional dan
personal, dan tersusun secara sistematis dan logis. Bahasa yang
digunakan di dalam suatu karya tulis ilmiah adalah bahasa Indonesia
yang baku yang sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

B. CIRI-CIRI KARYA TULIS ILMIAH

Karya ilmiah menggunakan bahasa keilmuan, yaitu suatu ragam bahasa


yang digunakan di dalam suatu bidang ilmu tertentu. ragam bahasa
tersebut hanyalah dipahami oleh para peminat bidang ilmu tersebut.
Oleh karena itu, para peneliti haruslah menulis karya ilmiah sesuai
dengan bidang keilmuannya masing-masing.

Ciri-ciri bahasa keilmuan :

1. Reproduktif

Suatu karya ilmiah yang ditulis oleh peneliti harus diterima dan
dimaknai oleh para pembacanya sesuai dengan makna yang ingin
disampaikan oleh penulisnya.
2. Tidak Ambigu

Suatu karya ilmiah yang dikarang berdasarkan kaidah bahasa yang baik
dan benar

3. Tidak Emotif

karya tulis yang disusun tidak melibatkan aspek perasaan penulisnya.


yang diungkapkan harus rasional, tanpa diberi tambahan pada
subjektifitas penulisnya.

4. Penggunaan Bahasa Baku

Karya tulis ilmiah harus memuat kaidah berbahasa yang benar, baik
dalam ejaan, kata, kalimat, dan paragrafnya.

5. Penggunaan Kaidah Keilmuan

Suatu karya ilmiah yang memuat atau menggunakan istilah-istilah


dalam bidang keilmuan tertentu sesuai dengan bidangnya penulis.

6. Bersifat Dekoratif dan Rasional

penulis dalam karyanya harus menggunakan istilah atau kata yang


hanya memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan
kerunutan pikiran yang logis, lancer, dan kecermatan penulisannya.

7. Terdapat Kohesi dan Bersifat Straight Forward

Artinya harus ada kohesi atau kebergantungan antar kalimatnya pada


setiap paragraph dalam setiap bab. Bersifat straight forward artinya
langsung ke sasaran. Tulisan ilmiah tidak berbelit-belit, tetapi langsung
ke penjelasan.

8. Menggunakan Kalimat Efektif


kalimat yang digunakan itu padat berisi, tidak bertele-tele, sehingga
makna yang ingin disampaikan kepada pembaca tepat mengenai
sasaran.

C. JENIS KARYA TULIS ILMIAH

Berdasarkan tingkat akademisnya, karya ilmiah dapat dibedakan


menjadi 5 macam, yaitu :

• Makalah, yaitu karya ilmiah yang memerlukan studi, baik langsung


maupun tidak langsung. Dapat berupa kajian pustaka atau buku, kajian
suatu masalah, atau analisis fakta hasil observasi.

• Laporan Penelitian, merupakan karya ilmiah yang dibuat setelah


seseorang melakukan penelitian, pengamatan, wawancara, percobaan,
dan lain sebagainya.

• Skripsi, merupakan karya ilmiah yang karya ilmiah yang ditulis


oleh mahasiswa tingkat strata-1 untuk memperoleh gelar sarjana.

• Tesis, yaitu karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata-2


untuk memperoleh gelar magister.

• Disertasi, yaitu karya ilmiah yang dibuat dan disusun oleh


mahasiswa strata-3 untuk memperoleh gelar doktor.

D. TUJUAN KARYA TULIS ILMIAH

• Dapat menjadi transformasi pengetahuan bagi sekolah atau


institusi perguruan tinggi dengan masyarakat, atau bagi para
peminatnya
• Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara
benar dan teratur

• Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki


mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam
bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh
pengetahuan dari keilmuannya

• Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa

• Sebagai wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil


penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis

E. MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH

• Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang


efektif

• Mengenalkan dengan kagiatan kepustakaan

• Memperoleh kepuasaan intelektual

• Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

• Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti


selanjutnya

• Meningkatkan perorganisasian fakta dan data secara sistematis

• Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber


F. SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

1. Latar Belakang Masalah

Merupakan alasan mengapa peneliti harus mengambil penelitian ini


untuk diteliti olehnya. Suatu gejala atau peristiwa tertentu yang tampak
dapat dijadikan suatu latara belakang permasalahan.

2. Identifikasi Masalah

Diidentikasi berbagai macam masalah lain yang timbul. Hal ini sangat
penting dilakukan guna memilih dan menetapkan masalah yang akan
ditulis.

3. Pembatasan Masalah

Kualitas suatu karya ilmiah tidak terletak pada banyaknya masalah yang
diambil, akan tetapi lebih kepada sebarapa dalam karya tersebut
mengupas permasalahan yang ada. Oleh karena itu, masalah haruslah
dibatasi agar penulis dapat merumuskan masalahnya dengan jelas

4. Perumusan Masalah

Merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup


permasalahan yang akan diteliti. Perumusan masalah biasanya
menggunakan kalimat Tanya.

5. Tujuan Penelitian

karya ilmiah harus mengungkapkan tujuan penelitiannya secara


lengkap, operasional, dan konsisten dengan perumusan masalah yang
sudah dikemukakan sebelumnya

6. Manfaat Penelitiaan
Bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan penelitian lebih lanjut.
Manfaat praktis menyangkut kegunaan praktis penelitian tersebut.

7. Landasan Teoritis

pengkajian ilmiah terhadap pengetahuan yang telah ada. Kajian


tersebut berbentuk hukum, konsep, dan prinsip-prinsip yang relevan
dengan permasalahan. Teori yang dikutip haruslah bersumber dan
dapat dipertanggung jawabkan.

8. Dalam landasan teori,

juga harus pula dikaji mengenai penelitian yang relevan atau


berhubungan dengan pernelitian saat ini. Penelitiaan yang relevan
tersebut diperlukan untuk melihat bahwa penelitian yang sebelumnya
memiliki unsur-unsur yang dapat mendukung penelitian saat ini.

9. Kerangka Pemikiran

Sebagai arahan penalaran saat penulis menyusun penelitiannya.


Kerangka pemikiran ini berguna untuk mewadahi teori-teori yang
dikutip menjadi rangkaian yang utuh yang mengarah pada hasil
sementara. Menyusun kerangka pemikiran berarti menyusun argumen
yang raisonal didasarkan atas teori-teori yang telah diungkapkan.
Jawaban sementara atas masalah disebut dengan hipotesis.

10. Hipotesis

jawaban sementara atas permasalahan yeng sedang diteliti. Hipotesis


disusun berdasarkan teori yang sudah dikaji dengan kerangka
pemikiran tertentu. hipotesis dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan.

11. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat peneilitan harus disampaikan secara jelas. Waktu penelitian


harus disampaikan dari pengajuan judul sampai dengan penulisan
laporan penelitian.

12. Metodologi Penelitian

Merupakan cara untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian


ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian

13. Populasi dan Sampel

besarnya cakupan responden penelitian yang ingin diteliti. Sedangkan


sampel penelitian ialah segelintir responden yang dianggap sudah

mewakili populasi penelitian, sehingga penelitian menjadi tidak


memakan waktu dan biaya yang terlalu banyak.

14. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum data dilakukan analisis, data tersebut perlu diuji terlebih


dahulu. Hal tersebut dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan uji asumsi
dan uji statistik.

15. Pembahasan Hasil Analisis Data

Dibahas dengan menggunakan bahasa ilmiah sesuai dengan bidang


studi yang diminati berdasarkan konsep-konsep yang telah diutarakan.

16. Simpulan Penelitian


Perangkuman atas semua yang telah ditulis dalam suatu karya tulis
ilmiah. Rangkuman bersifat sistetis dan sistematisuntuk menarik
simpulan yang bersifat umum dari variabel-variabel yang diteliti.

17. Saran Penelitian

Dibuat berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah ditulis


sebelumnya. Saran berisi pemecahan masalah yang diteliti atau tindak
lanjut penelitian sehingga lebih operatif.

A. Pengertian Proposal

Rencana kegiatan yang diituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang


akan dilaksanakan. Rencana tersebut harus dituliskan agar pihak yang
berkepentingan dapat memahami dengan baik, memberikan izin, dan
menyumbangkan dana supaya kegiatan tersebut bisa terlaksana.

Sistematika Penulisan Proposal

1. Latar Belakang

2. Masalah dan Tujuan

a. masalah

b. Tujuan

3. Ruang Lingkup Kegiatan

a. Objek

b. Jenis-Jenis Kegiatan
4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis

Kerangka Teoretis

Hipotesis

5. Metode

6. Pelaksana Kegiatan

a. Penanggung jawab

b. Personalia

7. Fasilitas yang tersedia

a. Sarana

b. Peralatan

8. Keuntungan dan Kerugian

9. Lama Waktu dan Tempat Pelaksana

10. Anggaran Biaya

11. Daftar Pustaka

12. Lampiran-Lampiran

Penjelasan :

1. Latar Belakang berisi hal-hal yang melatar belakangi dilaksanakannya


kegiatan tersebut.
2. Masalah dan Tujuan berisi tentang ide pokok dari pembuatan
proposal tersebut. Masalah dan tujuan sebaiknya disusun secara
menarik agar menarik minat pembaca.

3. Ruang Lingkup Kegiatan berisi batas-batas dari pelaksanaan suatu


kegiatan. Agar kegiatan dapat tersusun denga baik.

4. Kerangka Teoretis Dan Hipotesis berisi telaah terhadap teori atau


hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang
dirumuskan.

Cara membuat rumusan hipotesis

a. Dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.


b. Dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas.
c. Dapat diuji secara empiris.
d. Merupakan pertautan antara 2 variabel atau lebih.

5. Metode berisi metode kegiatan yang dilaksanakan seperti : metode


historis, deskriptif, atau eksperimental.

dalam metode juga dikemukakan teknik pengumpulan data seperti :


Teknik angket, wawancara, observasi.

6. Pelaksana Kegiatan berisi susunan panitia untuk suatu kegiatan


disertai dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
tersebut.

7. Fasilitas berisi daftar perlengkapan yang diperlukan untuk kegiatan


tersebut.

8. Keuntungan dan Kerugian berisi data rincian penggunaan dana saat


kegiatan dilakukan, bagian ini juga berisi daftar pemasukan dana.
9. Anggaran Biaya berisi perincian biaya seperti : Belanja barang, alat
perlengkapan, dll.

Ciri Kebahasaan Pada Proposal

1). Menggunakan banyak istilah kimia.

2). Menggunakan kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-


langkah kegiatan (melakukan, mengamati).

3). Menggunakan kata-kata yang bermakna pendefinisian (merupakan,


yaitu, adalah).

4). Menggunakan kata yang menyatakan perincian (selain itu, pertama,


kedua)

5). Mengandung kata yang bermakna keakanan (diharapkan, akan,


direncanakan)

6). Menggunakan kata yang bermakna lugas/denotatif.

Ciri-Ciri Proposal

1. Proposal dibuat seringkas-ringkasnya.

2. Proposal digunakan sebagai media informasi kepada pembaca.

3. Proposal biasanya dijilid.

4. Proposal tidak harus tebal namun harus berkualitas.

Syarat Pembuatan Proposal


a. Memiliki struktur dan logika yang jelas.

b. Hasil kegiatan itu terstruktur.

c. Rumuskan jenis kegiatan secara jelas, inofatif, terperinci, dan benar-


benar dapat dikuasai dan dikerjakan.

d. Hubungan kegiatan dengan dana yang diperlukan harus rasional dan


tidak mengada-ada.

Metode Pengumpulan Data Proposal

1. Metode kualitatif adalah teknik pengumpulan data dengan meneliti


dan mengamati situasi sosial. Cara yang digunakan adalah dengan
wawancara, observasi, review.

2. Metode Kuantitatif adalah teknik pengumpulan data yang banyak


menuntut penggunaan angka, biasanya berbentuk diagram, grafik. Cara
yang digunakan adalah dengan survei, eksperimen.

Hambatan Yang Ada Dalam Penyusunan Proposal

1). Waktu yang singkat dalam membuat proposal.

2). Data pendukung proposal yang terbatas. Jika data terbatas maka
kebenaran proposal akan diragukan.

3). Kesulitan menampilkan tema yang menarik.

Fungsi proposal
1. Sebagai permohonan ijin umtuk melaksanakan suatu kegiatan.

2. Sebagai laporan untuk pelaksanaan suatu kegiatan.

3. Sebagai alat untuk mendapatkan dana untuk menunjang


keberhasilan suatu kegiatan.

4. Sebagai sarana untuk mendapatkan sponsor.

Jenis-Jenis Proposal

1). Proposal Kegiatan yaitu proposal yang berkaitan untuk


melaksanakan suatu kegiatan.

2). Proposal Penelitian yaitu proposal yang berkaitan dengan bidangg


akademik. Contoh : skripsi.

3). Proposal Proyek yaitu proposal yang berkaitan dengan proyek kerja
atau dalam bidang pekerjaan.

4). Proposal Bisnis yaitu proposal yang berkaitan dengan bidang usaha,
baik itu usaha perorangan ataupun kelompok.

Kelebihan dan Kelemahan Proposal

A. Kelebihan

1. Dapat menjadi bukti legalitas.

2. Sebagai rancangan biaya.

3. Mempermudah dan memperlancar pelaksanaan kegiatan.


4. Transparan, efektif, dan efisien.

B. Kelemahan

1. Memiliki tingkat kepercayaan yang rendah bila tidak mempunyai


banyak data pendukung.

2. Tidak memiliki kekuatan tanpa adanya juru bicara.

Perbedaan Proposal dengan Laporan

A. Proposal

1). Dibuat sebelum kegiatan dilakukan.

2). Dibuat untuk permohonan ijin dilaksanakannya kegiatan.

3). Berisi rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji.

B. Laporan

1). Dibuat setelah kegiatan dilakukan.

2). Dibuat agar hasil kegiatan dapat diterima.

3). Berisi hal-hal yang dilakukan saat kegiatan.

Bentuk Proposal
a. Proposal formal yaitu proposal yang ditujukan untuk
kegiatan resmi, proposal ini dibuat oleh lembaga atau
instansi tertentu. Proposal formal memiliki struktur yang
runtut dan dibuat secara detail. Proposal formal memiliki
susunan yang tetap dan tidak dapat diubah.
b. Proposal semi formal yaitu proposal yang ditujukan untuk
kegiatan yang tidak terlalu formal dan bisa dilaksanakan oleh
orang-orang diluar lembaga. Proposal ini tidak memiliki
susunan yang runtut karena hanya diambil secara garis
besarnya saja.
c. Proposal non formal yaitu proposal yang ditujukan untuk
kegiatan yang tidak formal. Struktur proposal non formal
tidak tetap atau dapat berubah-ubah.

Manfaat Proposal

1. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia


dalam melaksanakan.
2. Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan.
3. Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan.
4. Sebagai alat evaluasi kegiatan.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menulis Proposal

1. Menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal, dan lugas.


2. Kejelasan dan ketepatan isi menggunakan kata atau istilah yang
tepat.
3. Paragraf yang kohesif, koheren, dan padu.
4). Kalimatnya efektif dan tidak ambigu.

5). Mengungkapkan alasan dan tujuan yang logis.

Penyebab Proposal Ditolak

b. Permasalahan dalam judul yang ditampilkan sudah


umum atau sudah dibahas oleh orang lain.
c. Tema yang diajukan tidak menarik.
d. Judulnya kurang spesifik terhadap suatu
permasalahan.
e. Penggunaann kata yang berulang-ulang

Anda mungkin juga menyukai