Anda di halaman 1dari 12

Makalah pengolahan nugget makanan

awetan dari bahan hewani

Disusun oleh:
Alvina zahrotun nisa (4)
Freya athallah zayyan (15)
Kelas: X IPA 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah Pengolahan nugget ayam Makanan Awetan dari Bahan Hewani
ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Hewani ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah Pengolahan
Makanan Awetan dari Bahan Hewani ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Hewani
ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR

 DAFTAR ISI

 BAB I PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

 B. Rumusan Masalah

 C. Tujuan

 BAB II PEMBAHASAN

 A. Perencanaan Usaha Pengolahan nugget Makanan Awetan dari Bahan Hewani

 B. pengertian nugget

 C. Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Hewani

 1. Alat pembuatan nugget

 2. Bahan pembuatan nugget

 3. Langkah kerja pembuatan nugget

 D. Pengemasan nugget Makanan Awetan dari Bahan Hewani

 BAB III PENUTUP

 A. Kesimpulan

 B. Saran

 DAFTAR PUSTAKA

 http://berbagiceritacita.blogspot.com/2016/09/makalah-pengolahan-bahan-pangan-

hewani.html

 https://indarwatisite.wordpress.com/laporan-pembuatan-nugget/
 http://dedencs.blogspot.com/2019/09/makalah-nugget-ayam-terbaru.html

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan makanan akan selalu menarik dan mempunyai prospek yang cukup baik
untuk terus dikembangkan. Seperti sumber daya alam dari nabati, begitupun sumber daya alam
dari hewani di negeri ini cukup beragam dan melimpah. Seperti dari bidang peternakan ada sapi,
kambing, ayam, bebek, dan lainnya. Sumber lainnya dari bidang perikanan juga cukup besar,
baik perikanan laut maupun darat.
Karakteristik dan sifat sumber daya alam hewani relatif sama dengan sumber daya alam
nabati, tetapi sumber daya hewani diperlukan penanganan lebih ekstra karena pada dasarnya
mempunyai keawetan yang lebih pendek daripada sumber daya alam nabati. Penyimpanan dan
distribusinya pun harus menggunakan pendingin sehingga tidak mudah dan tidak murah.
Melimpahnya bahan baku yang berbahan dasar sumber daya alam (SDA) hewani tentu
menjadi peluang yang cukup besar untuk memilih wirausaha bidang ini. Setiap daerah
mempunyai SDA hewani, artinya hampir di setiap daerah pun bisa berpeluang mempunyai
wirausaha berbasis SDA hewani. Penerapan teknologi pengolahan yang tepat akan menghasilkan
produk makanan awetan yang berprospek positif. Teknologi pengolahan ini dipadukan dengan
teknik pengemasan yang baik sehingga menghasilkan produk makanan awetan yang berkualitas
baik, enak dilidah dan enak dipandang.
. Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau
olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Bahan pangan hewani meliputi susu, telur, daging
dan ikan serta produk-produk olahannya yang bahan dasarnya berasal dari hasil hewani.Bahan
pangan hewani memiliki karakteristik yang membedakan dengan bahan pangan nabati. Beberapa
diantaranya adalah:
a)      Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek daripada bahan pangan
nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur). Pendeknya daya simpan ini terkait dengan
struktur jaringan hasil hewani dimana bahan pangan hewani tidak memiliki jaringan pelindung
yang kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman.
b)      Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor
tekanan dari luar.
c)      Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat spesifik sehingga tidak bisa
digeneralisasi. Sifat pada daging sangatlah berbeda dengan sifat telur. Berbeda dengan pangan
nabati yang memiliki kesamaan dalam hal jaringan-jaringan atau komponen-komponen
penyusunnya. Pada bahan pangan hewani, lemak pada daging terletak pada jaringan lemak, pada
susu terletak pada globula-globula lemak dan pada telur terdapat pada kuning telur.

d)     Bahan pangan hewani pada umumnya merupakan sumber protein dan lemak dan bahan pangan
nabati merupakan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan protein.

Berdasarkan hal di atas maka pengolahan menjadi penting. Pengolahan penting karena dapat
memperpanjang masa simpan, meningkatkandaya tahan, meningkatkan kualitas, nilai tambah
dan sebagai sarana diversifikasi produk. Dengan demikian maka suatu roduk menjadi memiliki
daya ekonomi yang lebih setelah mendapat sentuhan teknologi pengolahan

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah tentang Pengolahan nugget Makanan Awetan dari Bahan Hewani ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana perencanaan usaha pengolahan nugget makanan awetan dari bahan hewani?
2. Apa itu nugget?
3. Bagaimana cara pengolahan nugget makanan awetan dari bahan hewani?
4. Bagaimana cara pengemasan nugget makanan awetan dari bahan hewani?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan
Hewani ini adalah sebagai berikut:
1. Menghayati bahwa begitu banyak keanekaragaman makanan awetan yang berbahan baku
hewani di Indonesia, di mana setiap daerah mempunyai ciri dan cita rasa yang khas.
2. Menghayati dan memupuk percaya diri, tanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam
membuat analisis kebutuhan akan adanya teknologi pengolahan dan pengemasan yang baik
dan tepat untuk setiap makanan awetan yang berbahan baku hewani tersebut.
3. Merencanakan dan membuat produk makanan awetan berbahan baku hewani, khas
daerahnya masing-masing, meliputi: metode pengolahan, teknik pengemasan, business plan,
konsep pemasaran, model promosi.
4. Mempresentasikan Ide dan perencanaan usaha sesuai pilihan makanan awetan yang
dipilihnya dengan sungguh-sungguh dan percaya diri.
5. Business plan untuk makanan awetan, meliputi teknik pengolahan dan pengemasan yang
baik, promosi dan pemasaran, sesuai dengan produk yang dipilihnya.
6. Menyajikan simulasi kewirausahaan bidang pengolahan makanan awetan berbahan baku
hewani, khas daerahnya masing-masing, berdasarkan analisis keberadaan sumber daya yang
ada di lingkungan sekitarnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Usaha Pengolahan nugget Makanan Awetan dari Bahan
Hewani
Makanan awetan dari bahan hewani adalah makanan yang dibuat dari SDA hewani, yang sudah
melalui proses pengolahan yang tepat sesuai dan dikemas dengan baik, baik menggunakan
pengawet (sesuai kriteria BPOM) maupun tidak sehingga mempunyai umur simpan yang lebih
panjang. Makanan awetan berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat berbeda di
setiap daerah. Keragaman bahan tersebut membuka peluang mengembangkan produk makanan
awetan yang khas untuk setiap daerah.
Makanan awetan berbahan dasar hewani yang saat ini beredar sudah cukup banyak, tetapi masih
dapat dikembangkan lebih lanjut, baik kuantitas maupun kualitasnya. Tujuannya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, juga untuk dijual ke daerah lain dan/atau
wisatawan/pendatang. Beberapa terobosan dapat dilakukan untuk mengangkat citra dan cita rasa
makanan awetan tersebut. Upaya terobosan tersebut diharapkan dapat membuka peluang
makanan awetan berbahan dasar hewani tersebut untuk didistribusikan ke daerah lain dan
diekspor. Hal tersebut akan menjadi promosi yang positif untuk meningkatkan nilai jual
makanan awetan berbahan dasar hewani dan pengembangan pariwisata daerah. Dukungan
berbagai pihak akan lebih mempercepat pengembangan makanan awetan dari bahan hewani ini.
Baik dukungan dari pemerintah pusat melalui kebijakannya, pemerintah daerah melalui sarana
dan prasarana yang mendukung, pihak swasta dan masyarakat pada umumnya.
Pengembangan produk makanan dapat dilakukan dengan melakukan beberapa prinsip
pengolahan, pengemasan yang baik dan modifikasi. Salah satunya dengan membuat olahan
nugget yang sekarang banyak diminati masyarakat, nugget diminati masyarakat karena olahan yg
praktits,selain praktis nugget juga mempunyai cita rasa yang lezatsehingga masyarakat tertarik
pada olahan yang satu ini. pengolahan nugget juga salah satu peluang kewirausaahan yg bagus
karena memiliki daya Tarik masyarakat

B. pengertian nugget
Menurut Tati (1998) dalam Dhevina (2010) nugget adalah daging yang dicincang, kemudian
diberi bumbu-bumbu (bawang putih, garam, bumbu penyedap, dan merica), dicetak dalam suatu
wadah dan dikukus. Selanjutnya, adonan didinginkan dan dipotong-potong atau dicetak dalam
bentuk yang lebih kecil, kemudian dicelupkan dalam putih telur dan digulingkan ke dalam
tepung panir sebelum digoreng. Nugget memiliki rasa yang lebih gurih dari pada daging utuh.
Menurut Tanoto (1994) dalam Dhevina (2010) nugget adalah suatu bentuk produk daging giling
yang dibumbui, kemudian diselimuti oleh perekat tepung (batter), pelumuran tepung roti
(breading), dan digoreng setengah matang lalu dibekukan untuk mempertahankan mutunya
selama penyimpana. Nugget termasuk ke dalam salah satu bentuk produk makanan beku siap
saji, suatu produk yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang kemudian
dibekukan.
Produk beku siap saji ini memerlukan waktu pemanasan akhir yang cukup singkat untuk siap
disajikan karena produk tinggal dipanaskan hingga matang. Pembuatan nugget mencakup lima
tahap, yaitu penggilingan yang disertai oleh pencampuran bumbu, es, bahan tambahan,
pencetakan, pelapisan perekat tepung dan pelumuran tepung roti, penggorengan awal (pre-
frying) dan pembekuan. (Aswar dalam Dhevina, 2010)
Penggilingan daging sebaiknya diusahakan pada suhu dibawah 15 derajat Celcius, yaitu dengan
penambahan es pada saat penggilingan daging. Pada saat digiling sebaiknya dicampur dengan
garam untuk mengekstrak aktomiosin sehingga akan terbentuk produk dengan stabilitas emulsi
yang baik. Air yang ditambahkan kedalam adonan nugget pada waktu penggilingan daging
adalah dalam bentuk serpihan es. Penambahan air ini bertujuan untuk melarutkan garam dan
mendistribusikannya secara merata ke seluruh bagian massa daging, memudahkan ekstraksi
serabut otot, Membantu pembentukan emulsi dan mempertahankan suhu daging agar tetap
rendah selama penggilingan. (Tanoto dalam Dhevina, 2010)
Chicken nugget adalah salah satu pangan hasil pengolahan daging ayam yang memiliki cita rasa
tertentu, biasanya berwarna kuning oranye. Daging-daging sisa ayam dan atau kulitnya diolah
menjadi satu dan digoreng memakai tepung roti. Makanan ini memerlukan perlakuan khusus
dalam penyimpanan, yaitu selalu di simpan dalam kondisi beku (frozen), hal ini karena chicken
nugget merupakan hasil produk olahan hewani yang masuk dalam kategori mudah rusak oleh
mikroorganisme (Astawan, 2005).

C. Pengolahan nugget Makanan Awetan dari Bahan Hewani


 Peralatan Yang Dibutuhkan Dalam Pembuatan Nugget ayam
No. Nama Alat Jumlah Spesifikasi
1. Food processor 1 unit Kapasitas 2 kg, daya
220V
2. Timbangan analog 1 unit Kapasitas 2 kg
3. Timbangan digital 1 unit Kapasitas 2 kg
4. Baskom 2 biji Kapasitas 4 liter
5. Pengukus 1 biji Kapasitas 10 liter
6. Telenan 1 biji Bahan plastic
7. Gelas ukur 1 biji Kapasitas 1 liter
8. Saucer 8 biji Kapasitas 15 gr
9. Wajan 1 biji Diameter 40 cm
10. Spatula 1 biji Bahan kayu
11.. Serok 1 biji Bahan aluminium
12. Loyang 1 biji Kapasitas 500 gr
13. Piring 2 biji Bahan kaca
14. Pisau 1 biji Bahan Stainless steel
15. Kompor 1 tungku Bahan aluminium
16. Solet 1 biji Bahan plastic
17. Kain lap 1 biji Bahan kain

 Bahan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Nugget ayam


No. Nama Bahan Kuantitas Keterangan
1. Daging Ayam 500 gr Bahan baku (BB)
2. Roti tawar 150 gr Bahan pengisi
3. Telur 75 gr Bahan pengemulsi
4. Garam 6 gr Bumbu
5. Gula 8 gr Bumbu
6. Bawang putih 10 gr Bumbu
7. Bawang prey 25gr Bumbu
8. Fullcream 27 gr Bahan pengikat
9. Lada 3 gr Bumbu
10. Penyedap 2 gr Bumbu
11. Air es 180 ml Bahan pelarut
12. Tepung panir 250 gr Breading

 Langkah Kerja

1. Persiapan Alat dan Bahan


Siapkan seluruh peralatan yang digunakan disatu tempat agar mempermudah proses selanjutnya.
Letakkan bahan yang akan digunakan diatas meja kerja.
2. Pencucian
Proses selanjutnya adalah pencucian. Ayam dicuci dalam air mengalir agar sisa kotoran atau
darah yang masih menempel pada daging terbuang. Tujuan dari pencucian dengan menggunakan
air mengalir, selain untuk menghilangkan kotoran juga dapat mengurangi bakteri yang ada, dan
mencegah kontaminasi.
3. Pemfilletan
Setelah daging ayam dibersihkan selanjutnya ayam difillet, tujuan dari pemfilletan yaitu
memisahkan daging dari tulangnya.
4. Penimbangan
Setelah diperoleh daging dari ayam, maka proses selanjutnya yaitu penimbangan. Mula-mula
daging ayam ditimbang terlebih dahulu sebagai acuan untuk menentukan kuantitas bahan-bahan
yang lain. Proses penimbangan adalah tahap yang penting, oleh karena itu hindari menimbang
dengan memakai takaran sendok atau cangkir.Penimbangan hendaknya menggunakan timbangan
digital agar hasilnya lebih akurat. Pada saat penimbangan harus teliti dan tepat dan hindari
tercecernya bahan. Untuk penimbangan air pastikan tidak berlebihan sehingga adonan nugget
tidak lembek.
5. Penggilingan
Proses penggilingan dilakukan sampai jaringan daging menjadi partikel-partikel yang lebih
halus. Saat penggilingan ditambahkan air es dan garam, penambahan garam berfungsi untuk
mengekstrak aktomiosin sehingga akan terbentuk produk dengan stabilitas emulsi yang baik.
Penambahan air bertujuan untuk melarutkan garam dan mendistribusikannya secara merata ke
seluruh bagian massa daging, memudahkan ekstraksi serabut otot,membantu pembentukan
emulsi dan mempertahankan suhu daging agar tetap rendah selama penggilingan.
6. Pencampuran
Pencampuran merupakan titik kritis dalam pembuatan nugget, adonan daging yang telah halus
dicampurkan dengan bahan pengisi, bahan pengemulsi dan bumbu-bumbu. Penambahan bahan
pengisi harus ditambahkan terlebih dahulu, setelah mencampur secara sempurna maka
penambahan bahan pengemulsi (telur) harus segera ditambahkan untuk menjaga kestabilan
emulsi. Terakhir bumbu-bumbu sebagai cita rasa nugget, jika adonan masih dirasa keras maka
dilakukan penambahan air es. Penambahan air es tidak boleh terlalu banyak karena selain
membuat adonan menjadi lembek, air yang berlebihan juga membuat stabilitas emulsi berkurang.
Proses pencampuran berakhir jika telah didapatkan adonan yang homogen.
7. Pencetakan
Setelah siap adonan nugget dipindahkan kedalam loyang yang telah dilapisi plastik sebelumnya
guna untuk mencegah adonan nugget menempel pada loyang. Saat memasukkan adonan nugget
harus ditekan-tekan dengan sendok atau solet untuk menghilangkan udara yang terperangkap
sehingga didapatkan nugget dengan tampilan yang bagus dan tidak berongga.
8. Pengukusan
Setelah adonan nugget dimasukkan ke dalam loyang, tahap selanjutnya adalah proses
pengukusan. Menurut Harris dan Karmas (1989) dalam Dhevina (2010) pengukusan berfungsi
untuk menginaktifkan enzim yang akan menyebabkan perubahan warna, cita rasa atau nilai gizi
yang tidak dikehendaki selama penyimpanan. Tujuan utama pengukusan adalah mengurangi
kadar air dalam bahan baku sehingga tekstur bahan menjadi kompak. Tahap pengukusan ini
dilakukan pada suhu 60-80 derajat Celcius selama 30 menit.
9. Pemotongan
Nugget yang telah matang dikeluarkan dari cetakan dan didinginkan sebentar. Kemudian potong
nugget sesuai selera dapat dipotong menjadi bentuk bujur sangkar atau persegi panjang.
Potongan nugget harus seragam agar dapat menarik minat konsumen untuk membeli.
10. Pemaniran
Setelah selesai memotong nugget, potongan nugget dicelupkan ke tepung pelumur (batter)
sebagai bahan pengikat dan pelumuran tepung roti (breading). Tujuan dari pemaniran yaitu untuk
menjaga nugget dari penguapan berlebihan akibat pembekuan karena nugget sebenarnya
termasuk ke dalam salah satu bentuk produk makanan beku siap saji, suatu produk yang telah
mengalami pemanasan sampai setengah matang kemudian dibekukan. Batter dan breading juga
berfungsi melindungi nugget dari penguapan akibat penggorengan sehingga meskipun digoreng
namun rasa yang dihasilkan tetap juicy.
11. Penggorengan
Setelah seluruh bagian nugget tertutupi bahan pelapis (batter dan breading) maka nugget segera
digoreng dengan suhu 125 derajat Celcius. Penggorengan nugget merupakan penerapan dari
metode deep frying oleh karena itu minyak yang digunakan haruslah banyak dan dilakukan
dalam suhu yang tinggi. Nugget digoreng hingga berwarna coklat keemasan, menurut Ketaren
(1996) dalam Dhevina 2010 warna yang muncul disebabkan karena reaksi pencoklatan
(Maillard) reaksi Maillard terjadi antara protein, asam amino, gula, aldehida, dan keton, yang
merupakan penyebab terjadinya pencoklatan selama pemanasan atau penyimpanan dalam waktu
yang lama pada bahan pangan berprotein. Reaksi pencoklatan ini diawali dengan adanya reaksi
antara gugus karbonil dari gula pereduksi dengan gugus asam amino bebas dari protein atau
asam amino dengan adanya pemanasan akan menghasilkan pigmen-pigmen melanoidin yang
berwarna coklat.

D. Pengemasan Makanan Awetan dari Bahan Hewani


Kemasan makanan berfungsi menjaga agar produk tetap higiene dan awet, mudah dikonsumsi
dan mudah didistribusikan. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer.
Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk
distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan untuk produk makanan fungsional setengah jadi
berbeda dengan produk makanan fungsional jadi yang siap dikonsumsi. Pada produk makanan
proses pengemasan berkaitan erat dengan proses pengolahan produk. Pengemasan berperan
penting dalam menentukan keawetan produk makanan yang dikemasnya. Kemasan makanan
mempunyai tujuan melindungi produk dari pengaruh lingkungan seperti uap air, dan
mikroorganisme. Kemasan juga berfungsi melindungi produk makanan dari benturan yang dapat
menyebabkan kerusakan pada bentuk dan isi kemasan. Kemasan yang bersentuhan langsung
dengan produk makanan disebut kemasan primer.
Kemasan juga berfungsi untuk penanganan (memudahkan penanganan produk), distribusi,
memberikan informasi dan menjadi daya tarik bagi pembeli. Pada kemasan, harus dicantumkan
keterangan dan informasi teknis tentang produk makanan yang ada di dalamnya, seperti berat
bersih, kandungan bahan dan keterangan kadaluwarsa. Keterangan ini biasanya dicantumkan di
kemasan sekunder. Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan
produk makanan, melainkan digunakan pada bagian luar kemasan primer. Kemasan yang
digunakan untuk distribusi jarak jauh adalah kemasan tersier, yang dapat memuat beberapa
kemasan sekunder.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjabaran diatas adalah contoh bagaimana cara mengolah makanan awetan dari bahan
hewani yang dapat dikonsumsi oleh manusia,salah satunya pengolahan nugget ini,selain
memiliki cita rasa yang lezat makanan yang diolah juga masih terjamin nilai gizi yang
terkandung didalam bahan-bahan hewani tersebut
. Melimpahnya bahan baku yang berbahan dasar sumber daya alam (SDA) hewani tentu menjadi
peluang yang cukup besar untuk memilih wirausaha bidang ini. Karena memiliki prospek yang
cukup bagus, mempunyai nilai ekonomis tinggi dan nugget banyak diminati masyarakat, nugget
diminati masyarakat karena olahan yg praktits,selain praktis nugget juga mempunyai cita rasa
yang lezatsehingga masyarakat tertarik pada olahan yang satu ini. pengolahan nugget juga salah
satu peluang kewirausaahan yg bagus karena memiliki daya Tarik masyarakat yang cukup tinggi.

B. Saran
Dalam bab penutup ini penulis akan berbagi tips memilih makanan yang sehat. Berikut ini adalah
beberapa tipsnya.
1. Jika anda penggemar makanan kemasan, seperti cemilan, minuman berkaleng dan aneka
snack yang ada di pasaran. Sebelum membeli sebaiknya anda melihat tanggal kadar luarsa
dibalik kemasan makanan atau minuman tersebut. Karena kalau makanan seperti ini sudah
kadarluasa lebih banyak mengandung bakteri yang dapat memicu penyakit bagi tubuh anda.
2. Hindari jajanan yang berwarna mencolok, karena itu pasti menggunakan pewarna
berbahaya. Lebih baik konsumsi makanan yang tidak berwarna sama sekali.
3. Untuk konsumsi sayuran dan buah, pilih lah yang organik. Karena makanan organik lebih
sehat, tidak mengandung bahan kimia seperti peptisida yang dapat merusak sel-sel tubuh jika
dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang kita makan. Memang makanan organic lebih
mahal, tapi tidak ada salahnya untuk investasi kesehatan anda.
4. Kalau harga makanan organic tidak terjangkau untuk anda, sah-sah saja anda memilih
makanan non-organik. Tapi minimalkan kadar pestisidanya dengan cara mencuci sayuran atau
buah di bawah air mengalir, dan kupas kulit buah-buahan sebelum memakannya.
5. Pilih lah bahan makanan local ketimbang makanan impor. Karena makanan impor yang
dikirim dari jarak jauh memiliki kadar O2 yang lebih sedikit dan pastinya itu disuntikan bahan
kimia agar lebih tahan lama. Tentu makanan impor tidak sehat.
6. Jika anda penggemar daging sapi atau ayam. Masaklah hingga benar-benar matang. Jika
daging masih setengah matang mengandung parasit toksoplasmosis, bakteri salmonella atau
mikroba lainnya yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama diare dan
keracunan.
7. Kurangi makanan olahan daging, seperti sosis, nugget, dan daging asap. Senyawa nitrat
yang digunakan sebagai pengawet produk ini, dalam jumlah yang berlebihan akan menjadi
senyawa kimia lain, yang di dalam tubuh bisa mengganggu kelancaran aliran darah.
8. Pilih makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral ketimbang gula atau lemak
jahat. Karena vitamin dan mineral adalah zat yang berperan dalam meningkatkan pertumbuhan
sel dan mempertahankan imun tubuh.

DAFTAR PUSTAKA
http://berbagiceritacita.blogspot.com/2016/09/makalah-pengolahan-bahan-pangan-hewani.html
https://indarwatisite.wordpress.com/laporan-pembuatan-nugget/
http://dedencs.blogspot.com/2019/09/makalah-nugget-ayam-terbaru.html
http://setiajiyusuf17.blogspot.com/2017/04/makalah-prakarya-bahan-makan-hewani.ht

Anda mungkin juga menyukai