Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENELITIAN

BIOTEKNOLOGI CORN DOG

XII IPA 1

Disusun oleh :
1. Nurul Hafizah
2. Sondang Hayati Dermawan
3. Syaqila Febrianti
4. Meisya Zulaikha
5. Pasya Ramadhan

TAHUN PELAJARAN

2022/2023
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan laporan praktikum ini yang berjudul
“Bioteknologi Corn Dog”.

Laporan pratikum ini berisi mengenai pemanfaatan bioteknologi


konvesional dalam bidang pangan yaitu dalam pembuatan makanancorn
dog, cara-cara pembuatan corn dog, dan referensi mengenai proses
fermentasi oleh ragi. Kehidupan modern semakin berkembang dengan
adanya keselarasan makhluk hidup dengan kemajuan teknologi yang
berkembang.
Melalui makalah ini kami akan menyampaikan secara sederhana
tentang penerapan teknologi dalam mengembangkan produk pada
bidang pangan. Tentunya masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini, karena itu dimohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi bertambahnya pengetahuan kami di bidang ini.

Sungai Pakning, 29
Februari 202
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin
ilmu mikrobiologi,
biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi secara
klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati
atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan
barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan
agen hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk
mrenghasilkan barang dan jasa pada skala industri.
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah
dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya
misalnya bakteri dan kapang. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan
sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai
proses industri. Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi
sel atau biomassa dan perubahan atau ransformasi kimia yang diinginkan.
Misalnya saja pada pembuatan corn dog dengan melibatkan suatu
organisme.
Corn dog adalah hot dog yang bentuknya cukup unik. Berupa sosis
yang dibalut adonan roti atau

donat dan diberikan tepung roti. Ketika digoreng, corn dog jadi renyah.
Isian corn dog yang umum adalah sosis atau keju mozarella. Biasanya
corn dog disajikan dengan bumbu bubuk dan aneka saus, seperti
mustard, tomat, mayonnaise, hingga keju.
Pembuatan corn dog melibatkan proses fermentasi oleh
mikroorganisme Saccharomyces cereviciae. Untuk mengetahui proses
fermentasi tersebut, kami menyusun laporan praktikum ini.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun pertanyaan dasar yang merupakan perumusan masalah dalam
penyusunan laporan penelitian ini adalah :
1. Bagaimana cara membuat corn dog tersebut ?
2. Salah satu pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pangan adalah
pembuatan corn dog.
3. Mikroorganisme apa yang berperan dalam pembuatan corn dog
tersebut? Bagaimana proses fermentasinya?
4. Bagaimana produk yang dihasilkan dalam pemanfaatan bioteknologi
ini?

1.3. Tujuan
Ada pun tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui yang dimaksud dengan bioteknologi
2. Mengetahui cara membuat corn dog
3. Mengetahui mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan
corndog dan proses fermentasinya
4. Mengetahui produk yang dihasilkan dalam pemanfaatan bioteknologi
ini
1.4. Metode Pengamatan
Kualitas adonan secara umum disebabkan karena variasi dalam
penggunaan bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku
yang digunakan mempunyai kualitas yang baik dan proses
pembuatannya benar maka adonan yang dihasilkan akan mempunyai
kualitas yang baik pula.
Saccharomyces cereviciae yang penting dalam pembuatan donat
memiliki sifat dapat

memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dough yeast),


memperbaiki sifat osmotolesance (sweet dough yeast), rapid
fermentation kinetics, freeze dan thaw tolerance, dan memiliki
kemampuan memetabolisme substrat. Pemakaian ragi dalam
adonan sangat berguna untuk mengembangkan adonan karena terjadi
proses peragian terhadap gula, memberi aroma (alcohol).
Tepung merupakan bahan baku utama corn dog. Tepung yang
biasa digunakan untuk donat adalah tepung terigu. Air berfungsi sebagai
media glutein dengan karbohidrat, larutan garam dan membentuk sifat
kenyal glutein. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH 6-9. Makin
tinggi pH air maka roti yang dihasilkan baik karena absorbsi air
meningkat dengan meningkatnya pH. Selain pH, air yang digunakan
harus air yang memenuhi persyaratan sebagai air minum, diantaranya
tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Air yang digunakan
dalam industri makanan pada umumnya harus memenuhi persyaratan
tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa dan tidak
menggangu kesehatan. Apabila air yang

digunakan tidak memenuhi persyaratan dalam pembentukan pati atau


tepung maka dapat meningkatkan kadar abunya sehingga mutu pati
menurun (Gumbiro, 1987).
Corndog terbuat dari sosis yang dibalut dengan adonan tepung.
Bahan untuk membuat adonan tepung, seperti tepung terigu, tepung
jagung, ragi atau baking powder, dan telur. Setelah mencampurkan
semua bahan kering ke dalam wadah. Tuang bahan cair perlahan-lahan.
Aduk hingga semua bahan tercampur. Diamkan adonan tepung selama
20 menit hingga ragi aktif. Adonan yang didiamkan bisa memberikan
lapisan tekstur kulit yang ringan dan lembut. Proses fermentasi oleh
ragi juga berhubungan dengan aktivitas enzim yang terdapat pada ragi.
Enzim yang terdapat pada ragi adalah invertase, maltase dan zymase.
Gula pasir atau sukrosa tidak difermentasi langsung oleh ragi.

• Invertase mengubah sukrosa menjadi invert sugar (glukosa dan


fruktosa) yang difermentasi langsung oleh ragi. Sukrosa dalam adonan
akan diubah menjadi glukosa pada tahap mixing.
• Maltase mengubah matl sugar atau maltosa yang ada pada malt syrup
menjadi
dekstrosa. Dekstrosa difermentasi secara langsung oleh ragi.
• Zymase mengubah invert sugar dan dekstrosa menjadi gas
karbondioksida yang akan menyebabkan adonan mengembang dan
terbentuk alkohol. Enzim zymase merupakan biokatalis yang
digunakan dalam proses pembuatan roti. Kompleks enzim zymase ini
dapat mengubah glukosa dan fruktosa menjadi CO2 dan alkohol.
Penambahan enzim zymase dilakukan pada proses peragian
pengembangan roti. Ragi ditambahkan kedalam adonan roti sehingga
glukosa dakan adonan akan terurai menjadi etil alkohol dan karbon
dioksida. Proses penguraian ini berlangsung dengan bantuan enzim
zymase yang dihasilkan oleh ragi. Berikut ini reaksi penguraian yang
terjadi akibat adanya penambahan enzim zymase dalam adonan roti.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Asal – Usul Corn Dog

2.1.1 Asal-usul kata


Jika diterjemahkan, perkataan corn dan dog membawa maksud
jagung dan anjing.

Rupanya ada maksud disebalik nama ini yang segelintir masyarakat


kurang tahu.

Jika dilihat, bentuk sosis itu panjang sama seperti bentuk spesis anjing
yang

dinamakan dachshund. Pada tahun 1880-an, peniaga di Amerika Syarikat


menjual roti bersama sosis yang dinamakan red hot dachsund sausages.
Penjualan roti sosis tersebut sangat popular pada ketika itu sehingga
menyukarkan pelanggan untuk menyebut nama sebenarnya. Akhirnya,
mereka membuat singkatan dengan nama hot dog dan ianya berkekalan
sehingga ke hari ini.
Oleh itu, tercipta satu lagi variasi makanan di negara tersebut
dimana sosis yang disaluti bersama dengan adunan tepung jagung, itulah
sebabnya dinamakan corndog. Makanan ini cukup terkenal sehingga ke
peringkat antarabangsa hingga menjadi kegemaran masyarakat.

Di Korea, corndog divariasikan dengan cara tersendiri dengan meletakkan


topping seperti kentang, mee atau bahan-bahan lain.

2.1.2 Sejarah donat di Indonesia

Di Indonesia, makanan satu ini dianggap sebagai makanan yang berasal


dari Korea Selatan. Tapi ternyata kamu salah lho teman PergiKuliner. Hak
paten corn dog sendiri pada awalnya menjadi sebuah debat panas. Pada
awalnya orang-orang memberikan apresiasinya kepada Neil Fletcher yang
telah menghadirkan corn dog pada Texas State Fair di tahun 1942.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan bahan

Alat :
a. Baskom
b. Pisau
c. Kompor
d. Piring
e. Sarung tangan plastic

Bahan :

a. 20 sdm tepung terigu


b. 1 sdt bungkus fermipan/ragi instan
c. 2 sdm sendok makan gula pasir
d. Garam secukupnya
e. 150 ml air hangat
f. Coklat batang
g. Tepung roti
3.2 Prosedur kerja

1. Masukan semua bahan, dan aduk hingga tektru kental


2. Tutup menggunakan kain, dan tunggu hingga kembang
dengan sempurna (1 jam)
3. Baluri coklat batang yang sudah di potong-potong dengan
adonan yang sudah kembang tersebut.
4. Lapisi dengan tepung roti agar tektur saat di goreng
menjadi renyah
5. Goreng Corn Dog hingga masak
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dengan diadakannya pratikum pembuatan corn dog ini kita telah


memperoleh banyak sekali pengetahuan. Diantaranya dapat menentukan
jumlah ragi yang diberikan untuk fermentasi pada pembuatan corn dog,
dapat memperkirakan waktu dalam menunggu proses fermentasi, dan
setelah kami mengadakan praktikum ini kami dapat membuat corn
dog dengan tahapan-tahapan yang baik dan benar dengan hasil yang
semaksimal mungkin.
Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa corn dog adalah produk makanan yang terbuat
dari fermentasi tepung terigu dengan ragi/fermipan atau bahan
pengembang lain.
Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan
pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki dan mikrobia
yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri.

B. SARAN

Makalah ini merupakan makalah yang berisi informasi dan


wawasan mengenai bioteknologi. Sesuai dengan tujuan makalah
ini, kami mengharapkan agar pembaca dapat lebih memahami
tentang informasi yang terkandung dalam makalah ini. Oleh sebab
itu, makalah ini sebaiknya dibaca dengan cermat dan teliti agar
pembaca dapat benar-benar memahami isinya dan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai