Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOLOGI

TENTANG
CARA MEMBUAT TAPE SINGKONG

DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK
 MENDI WIRDAWATI  SYUKRI
 SARA  M. RIZAN
 SURYANI  BUNAWAN
 JUHARI
Guru Bidang Study : Ibu. Jusmiati

SMA NEGERI 03 BANTAN


DESA TELUK LANCAR
T. A : 2017 - 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis Ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga Penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini,
yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu Penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita.

Wassalam
Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Fermentasi
B. Tape
C. Alat Dan Bahan Pembuatan Tape Singkong
D. Cara Pembuatan Tape Singkong

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
     
A. Latar Belakang
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda
dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat
di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.;
khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii,
Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan
Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam
menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim
amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang
lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan
sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula
sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada
tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada beberapa
daerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari pembuatan tape
tersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FERMENTASI
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton.
Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi
anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor
elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
Secara singkat, glukosa yang merupakan etanol.Reaksi fermentasi ini di
lakukan oleh ragi dan di gunakan pada produksi makanan. Saccharomyces sp.(jamur
ragi), tidak mempunyai hifa dan tubuh buah.Jamur ini dapat menfermentasi glukosa
menjadi alcohol dan karbondioksida.

B. TAPE
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang tidak asing lagi dan
terkenal di mana-mana, murah, lezat, dan menyenangkan dan mengandung bakteri
prebiotic. Penyebab timbulnya bakteri prebiotic adalah proses fermentasi pada tape
yang menggunakan ragi.
Selama fermentasi, tape mengalami perubahan biokimia akibat aktifitas mik
roorganisme. Pada dasarnya semua bahan pangan yang kaya akan karbohidrat
dapat di olah menjadi tape. Berdasarkan bahan bakunya, dikenal berbagai jenis tape
yaitu tape ketan, tape tape singkong, tape beras, ubi jalar dan tape sukun,akan tetapi
kebanyakan tape yang sering di kenal atau popular adalah tape singkong dan tape
ketan.
Dalam proses pembuatan tape diperlukan kecermatan, kebersihan ragi dan
bahan dasar pembuatan tape ketika digunakan amat penting. Hal itu di maksudkan
agar tape yang kita buat tidak di cemari oleh bakteri lain.Apabila dalam proses
pembuatan tape tercemari oleh bakteri lain, maka proses fermentasi akan terhambat.
Selain itu di khawatirkan apabila bakteri yang sering mengeluarkan racun mencemari
tape yang kita buat.Hal itu dapat membahayakan kesehatan kita.Oleh sebab itu,
keseterilan bahan dan alat serta kecermatan dalam proses pembuatan tape sangat
penting.
Agar di hasilkan tape yang manis, selain lama fermentasi, pemberian ragi
secukupnya, serta penutupan yang sempurna selama proses fermentasi
berlangsung harus di perhatikan. Lamanya proses fermentasi ini sebaiknya jangan
lebih dari tiga hari. Jika lewat batas maksimum dan pemberian ragi terlalu banyak
nanti tapenya lembek dan terasa masam.Rasa masam disebabkan pati yang di ubah
oleh enzim amylase menjadi gula(sukrosa). Enzim invertase mengubahnya lagi
menjadi glukosa.Hasilnya berupa alcohol. Jika proses fermentasi terlalu lama alcohol
akan menghasilkan asam asetat, sehingga dapat menghasilkan tape yang rasanya
masam.PH atau kadar asam asetat yang tinggi dalam tape dapat mempengaruhi cita
rasa tape, malah dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Proses fermentasi
yang terlalu lama dapat menghasilkan air tape yang cukup banyak. Rasa manis pada
tape akan berkurang. Dalam proses fermentasi, glukosa enzim glikolisin akan pecah
dan menghasilkan karbondioksida, air,serta energy. Energy diperlukan oleh enzim
amilasae, interfertase dalam hal proses fermentasi.
Tape yang bermutu dihasilkan dari proses fermentasi dan penggunaan
dengan bahan dasar secara benar. Manfaat tape sangat bagus untuk
menghangatkan tubuh. Karena, mengandung alcohol. Namun, bila di makan
berlebihan akan menyebabkan memabukkan.
Menurut  Tarigan (1998), tape merupakan sejenis makanan dari hasil
fermentasi bahan baku yang di beri ragi sebagai sumber mikrobanya. Tape sebagai
hasil fermentasi menghasilkan alcohol dan gula.

C. ALAT DAN BAHAN PEMBUATAN TAPE SINGKONG


1. Alat:
a) Pisau
b) Panic
c) Plastic
d) Ember
2. Bahan:
a) 1.5 kg singkong, kupas, cuci bersih, potong menurut selera (mau dibiarkan
utuh juga ga dilarang kok)
b) 1.5 butir ragi tape, dihaluskan
c) daun pisang untuk alas (ga pake juga ga papa)

D. CARA PEMBUATAN TAPE SINGKONG


Adapun cara pembuatan tape singkong tetrsebut adalah sebagai berikut:
1) Kukus singkong hingga matang. (Jangan kematangan ya karena nanti
hasilnya jadi benyek). Dinginkan.
2) Setelah dingin, tata singkong dalam wadah bertutup yang telah dialasi daun
pisang. (wadahnya kalo bisa disteril dulu biar ga ada bakteri yang bisa
menghambat proses fermentasi).
3) Taburi dengan ragi tape hingga rata. (kata mbak Rini, sampai terlihat putih).
4) Tutup kembali dengan daun pisang lalu tutup dengan tutup wadahnya.
Diamkan di tempat hangat selama 2-3 hari.

Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang


digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang
merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol
(2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi
makanan.
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +
Energi (ATP).
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang
terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari
tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan
bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau
peuyeum) adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses
fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari
makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering
dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada
organisme purba sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti
saat ini, sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel.
Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi
tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron
lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah
(buangan).
Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang
effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh
menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul
glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi aerobik.
"Glikolisis aerobik" adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi
energi intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah. Pada keadaan
rendah oksigen, makhluk bertulang belakang (vertebrata) menggunakan "glikolisis
anaerobik" yang lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk menghasilkan ATP.
Kecepatan menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative
phosphorylation.

B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis berharap bagi pembaca, penulis menya
dari bahwa masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan baik dari bentuk
maupun isinya. Maka dari itu, Penulis menyarankan kepada pembaca agar ikut
peduli dalam pembuatan makalah ini, yaitu dengan memberi saran dan kritik demi
perbaikan makalah selanjutnya. Dan semoga dengan adanya makalah ini, dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan
yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

 Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.

 www.blogspot.com, Maggy Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga,

1990

 http//id.wikipedia.org/wiki/fermentasi

 http//id.wikipedia.org/wiki/ragi 2004.Khazanah Pengetahuan Biologi Edisi

Pertama. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Lenggono, Budi. 2009.

Biologi kelas X . Solo : CV. Sindunata

 Samsuri,Istamar.2007.IPA BIOLOGI IX.Malang:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai