TENTANG
CARA MEMBUAT TAPE SINGKONG
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK
MENDI WIRDAWATI SYUKRI
SARA M. RIZAN
SURYANI BUNAWAN
JUHARI
Guru Bidang Study : Ibu. Jusmiati
Puji syukur Penulis Ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga Penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini,
yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu Penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita.
Wassalam
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Fermentasi
B. Tape
C. Alat Dan Bahan Pembuatan Tape Singkong
D. Cara Pembuatan Tape Singkong
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda
dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat
di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.;
khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii,
Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan
Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam
menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim
amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang
lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan
sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula
sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada
tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada beberapa
daerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari pembuatan tape
tersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FERMENTASI
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton.
Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi
anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor
elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
Secara singkat, glukosa yang merupakan etanol.Reaksi fermentasi ini di
lakukan oleh ragi dan di gunakan pada produksi makanan. Saccharomyces sp.(jamur
ragi), tidak mempunyai hifa dan tubuh buah.Jamur ini dapat menfermentasi glukosa
menjadi alcohol dan karbondioksida.
B. TAPE
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang tidak asing lagi dan
terkenal di mana-mana, murah, lezat, dan menyenangkan dan mengandung bakteri
prebiotic. Penyebab timbulnya bakteri prebiotic adalah proses fermentasi pada tape
yang menggunakan ragi.
Selama fermentasi, tape mengalami perubahan biokimia akibat aktifitas mik
roorganisme. Pada dasarnya semua bahan pangan yang kaya akan karbohidrat
dapat di olah menjadi tape. Berdasarkan bahan bakunya, dikenal berbagai jenis tape
yaitu tape ketan, tape tape singkong, tape beras, ubi jalar dan tape sukun,akan tetapi
kebanyakan tape yang sering di kenal atau popular adalah tape singkong dan tape
ketan.
Dalam proses pembuatan tape diperlukan kecermatan, kebersihan ragi dan
bahan dasar pembuatan tape ketika digunakan amat penting. Hal itu di maksudkan
agar tape yang kita buat tidak di cemari oleh bakteri lain.Apabila dalam proses
pembuatan tape tercemari oleh bakteri lain, maka proses fermentasi akan terhambat.
Selain itu di khawatirkan apabila bakteri yang sering mengeluarkan racun mencemari
tape yang kita buat.Hal itu dapat membahayakan kesehatan kita.Oleh sebab itu,
keseterilan bahan dan alat serta kecermatan dalam proses pembuatan tape sangat
penting.
Agar di hasilkan tape yang manis, selain lama fermentasi, pemberian ragi
secukupnya, serta penutupan yang sempurna selama proses fermentasi
berlangsung harus di perhatikan. Lamanya proses fermentasi ini sebaiknya jangan
lebih dari tiga hari. Jika lewat batas maksimum dan pemberian ragi terlalu banyak
nanti tapenya lembek dan terasa masam.Rasa masam disebabkan pati yang di ubah
oleh enzim amylase menjadi gula(sukrosa). Enzim invertase mengubahnya lagi
menjadi glukosa.Hasilnya berupa alcohol. Jika proses fermentasi terlalu lama alcohol
akan menghasilkan asam asetat, sehingga dapat menghasilkan tape yang rasanya
masam.PH atau kadar asam asetat yang tinggi dalam tape dapat mempengaruhi cita
rasa tape, malah dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Proses fermentasi
yang terlalu lama dapat menghasilkan air tape yang cukup banyak. Rasa manis pada
tape akan berkurang. Dalam proses fermentasi, glukosa enzim glikolisin akan pecah
dan menghasilkan karbondioksida, air,serta energy. Energy diperlukan oleh enzim
amilasae, interfertase dalam hal proses fermentasi.
Tape yang bermutu dihasilkan dari proses fermentasi dan penggunaan
dengan bahan dasar secara benar. Manfaat tape sangat bagus untuk
menghangatkan tubuh. Karena, mengandung alcohol. Namun, bila di makan
berlebihan akan menyebabkan memabukkan.
Menurut Tarigan (1998), tape merupakan sejenis makanan dari hasil
fermentasi bahan baku yang di beri ragi sebagai sumber mikrobanya. Tape sebagai
hasil fermentasi menghasilkan alcohol dan gula.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis berharap bagi pembaca, penulis menya
dari bahwa masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan baik dari bentuk
maupun isinya. Maka dari itu, Penulis menyarankan kepada pembaca agar ikut
peduli dalam pembuatan makalah ini, yaitu dengan memberi saran dan kritik demi
perbaikan makalah selanjutnya. Dan semoga dengan adanya makalah ini, dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan
yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
1990
http//id.wikipedia.org/wiki/fermentasi
Pertama. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Lenggono, Budi. 2009.