Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

PEMBUATAN PRODUK BIOTEKNOLOGI

“TAPE SINGKONG”

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi sudah berkembang sangat pesat.
Perkembangan tersebut merata hampir di semua aspek kehidupan, mulai dari teknologi
mesin-mesin, teknologi komunikasi, bahkan teknologi di bidang pangan. Khusus di bidang
pangan, kemajuan teknologi tersebut merupakan hal yang positif karena dengan didukung
adanya perkembangan, membuat produk yang semakin baik dan semakin beragam.
Produk makanan yang ada sekarang ini, tidak hanya dihasilkan oleh teknologi non-bio,
tetapi juga dihasilkan oleh hasil dari bioteknologi. Sebagai contoh, di bidang teknologi
pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19. Selain
itu, terdapat juga produk makanan lain baik makanan tradisional maupun makanan modern
yang juga dihasilkan dari proses bioteknologi, seperti tempe, tape, tauco, oncom, yoghurt,
nata de coco,dll.
Tape adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian
(fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong. Tape bisa dibuat dari singkong
(ubi kayu) dan hasilnya dinamakan tape singkong. Bila dibuat dari singkong hitam maupun
singkong putih, hasilnya disebut "tape pulut" atau "tape singkong".Dalam proses fermentasi
tape, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus
oryzae, Endomycopsisburtonii, Mucor sp., Candidautilis, Saccharomycopsisfibuligera, Pedio
coccus sp., dan lain-lain.
Pembuatan tape dengan cara fermentasi dapat digolongkan sebagai bioteknologi, lebih
tepatnya bioteknologi tradisional atau sering disebut sebagai bioteknologi konvensional.
Proses fermentasi yang terjadi pada singkong sehingga dapat berubah menjadi tape adalah
perubahan pati menjadi gula oleh mikroorganisme Chlamydomucor, dan oleh
Saccharomyces cerevisiae  gula diubah menjadi alkohol, sehingga singkong menjadi lunak,
berair, manis, dan berbau alkohol.
Tape merupakan makanan yang sudah dikenal baik oleh masyarakat. Selain dapat
dikonsumsi secara langsung, tape dapat dijadikan olahan lain atau dicampur dengan makanan
dan minuman lainnya. Contohnya: tape pulut untuk campuran cendol dan es campur, atau
dapat juga diolah kembali menjadi wajik dan dodol.
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan penelitian ini penting dilakukan agar
masyarakat tahu bahwa penggunaan bioteknologi dalam pembuatan singkong dan dapat
memudahkan mereka dalam bidang produksi. Selain itu juga dapat mengembangkan dan
mengekspos keberagaman produk bioteknologi tradisional di era yang modern saat ini.
Pembuatan tape adalah salah satu cara untuk mempromosikan olahan kuliner tradisional di
Indonesia tembus sampai ke luar negeri.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana prosedur pembuatan tape singkong melalui proses bioteknologi ?


2. Bagaimana proses biokima pada pembuatan tape singkong ?
3. Bagaimana cara untuk mengembangakan bioteknologi tradisional ?

1.3  TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan-tujuan dilaksanakannya penelitian bioteknologi fermentasi ini, diantaranya :

1. Menjelaskan prosedur pembuatan tape singkong melalui proses bioteknologi.


2. Menjelaskan proses biokimia pada pembuatan tape singkong
3. Menjelaskan berbagai cara untuk mengembangkan bioteknologi tradisional
1.4  MANFAAT PENELITIAN

 Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat berguna bagi pembaca, khususnya generasi muda  (pelajar)


sehingga lebih mengenal tape mulai dari proses pembuatannya hingga pemanfaatannya
dan menambah wawasan (khususnya dalam bidang bioteknologi). Lewat penelitian ini,
generasi muda dapat mengembangkan bioteknologi tradisional guna meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia. Dan juga dapat ikut serta mengenalkan produk olahan
indonesia ke luar negeri.

 Bagi Pemakalah Lain

Sebagai sumber referensi pemakalah lain ketika melakukan penelitian yang sejenis atau
sebagai tambahan wawasan penelitian berkelanjutan. Serta sebagai bahan masukan terutama
bagi pemakalah yang ingin meneliti hal yang sejenis. Dan juga bisa memeberikan inovasi
yang baru mengenai produk bioteknologi tradisional Indonesia.   

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI

 Bioteknologi berasal dari bahasa latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan
logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip-
prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, sistem atau proses biologis untuk
menghasilkan dan atau meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan
jasa bagi kepentingan manusia. Organisme yang biasa dimanfaatkan dalam bioteknologi
dapat berupa hewan, tumbuhan dan  mikroorganisme ( misalnya bakteri dan jamur )
sedangkan komponen organisme yang biasa dimanfaatkan adalah enzim.
Bioteknologi sendiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu yang berhubungan dengan penerapan sistem biologis dan organisme
untuk proses teknis dan industri untuk kesejahteraan manusia.Bioteknologi telah digunakan
selama lebih dari 6000 tahun untuk menghasilkan produk yang diinginkan dengan
menggunakan mikroorganisme, seperti roti, keju bir, dan lain-lain.
Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara
terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.Bioteknologi
dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional.Salah
satu contoh dari bioteknologi konvennsional adalah pembuatan tape ini.Sedangkan salah satu
contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa bioteknologi merupakan cabang
ilmu biologi yang memanfaatkan suatu organisme untuk direkayasa secara ilmiah.
Bioteknologi juga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menghasilkan produk yang
menghasilkan barang atau jasa. Salah satunya adalah pembuatan tape singkong yang
memanfaatkan bioteknologi konvensional.

Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan logos
(ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan
rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme maupun
menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan juga,Bioteknologi adalah
penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu untuk menghasilkan
barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.

2.2 PENGERTIAN TAPE

Tapai singkong adalah tapai yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan
tradisional ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga
Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).

Tape dibuat dengan cara proses fermentasi yaitu reaksi oksidasi senyawa organik dalam
beras, ketan, dan ketela dengan ragi tape (Saccharomyces cerevisiae). Kandungan utama
senyawa organik tersebut adalah karbohidrat (pati atau polisakarida). Tape ini makanan yang
sangat populer dan masih banyak dikonsumsi hingga sekarang.

Tape sebagai produk makanan cepat rusak karena adanya fermentasi lanjut setelah kondisi
optimum fermentasi tercapai,sehinnga harus segera dikonsumsi. Namun demikian jika
disimpan dalam tempat yangdingin makaakan dapat bertahan selama dua minggu. Hasil dari
fermentasi lanjutadalah produk yangasam beralkohol, yang tidak enak lagi untuk dikonsumsi.

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.Tape dibuat dari beras,
beras singkong, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda denganmakanan-makanan fermentasi
lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau
minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme . Inokulum tape, atau sering
disebut ragi tape, telah lama diteliti. 

Tape merupakan makanan selingan yang cukup popular di Indonesia dan Malaysia. Pada dasarnya
ada dua tipe tapai, tapai singkong dan tapai singkong.Tape memiliki rasa manis dan sedikit
mengandung alcohol, memiliki aroma yang menyenangkan, bertekstur lunak dan berair .Tape
sebagai produk makanan cepat rusak karena adanya fermentasi lanjut setelah kondisi optimum
fermentasi tercapai, sehinngaharus segera dikonsumsi. Namun demikian jika disimpan dalam tempat
yang dingin makaakan dapat bertahan selama dua minggu. Ha
sil dari fermentasi lanjut adalah produk yangasam beralkohol, yang tidak enak lagi untuk dikonsumsi.
C. Ragi Tape
Ragi atau fermen merupakan zat yang dapat menyebabkan fermentasi. Ragi
biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan
bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil
atau cairan nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat
makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir.
Ragi tape merupakan inokulum yang umum digunakan dalam pembuatan tape.
Ragi tape terbuat dari bahan dasar tepung beras yang dibentuk bulat pipih dengan
diameter 2-3 cm. Mikroba yang terdapat di dalam ragi tape dapat dibedakan menjadi
lima kelompok, yaitu kapang amilolitik, khamir amilolitik, khamir non amilolitik,
bakteri asam laktat dan bakteri amilolitik.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces
rouxii, Mucorsp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera,
Saccharomycopsis malanga,Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida
utilis; serta bakteri Pediococcus sp.dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme
tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape. Mikroorganisme dari kelompok
kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum
pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan
monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan
sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula
sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada
tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa ragi tape adalah salah
satu bahan untuk membuat singkong agar berubah menjadi tape. Banyak kandungan
yang terdapat di ragi tape salah satunya adalah Saccharomyces cerevisiae. Organisme
tersebut dapat menguraikan singkong yang keras menjadi lunak dan berair.

PROSES FERMENTASI

Fermentasi adalah perubahan struktur kimia dari bahan-bahan organik dengan


memanfaatkan agen-agen biologis terutama enzim sebagai biokatalis. Menurut
Desrosier (1988), fermentasi adalah suatu oksidasi karbohidrat anaerob dan aerob
sebagian dan merupakan suatu kegiatan penguraian bahan-bahan karbohidrat.
Fermentasi adalah proses metabolisme atau katabolisme atau bioenergi yang
menggunakan senyawa organik sebagai aseptor elektron akhir (Timotius, 1982).
(Said,1987), menyatakan bahwa fermentasi adalah disimilasi anaerobik senyawa-
senyawa organik yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme.
Reaki-reaksi dalam fermentasi singkong ataupun beras ketan menjadi tape adalah glukosa
( C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana. Melalui fermentasi ini akan menghasilkan
etanol ( 2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi dan digunakan pada produksi makan.

Persamaan Reaksi Kimia:

C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

Penjabarannya:

Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi

Proses fermentasi yang terjadi selama pembuatan tape pada dasarnya meliputi empat tahap
penguraian, yaitu sebagai berikut :

 Molekul-molekul pati terpecah menjadi dekstrin dan gula-gula sederhana, proses ini
disebut hidrolisis enzimatis
 Gula yang terbentuk akan diubah menjadi alcohol (bakteri yang berperan yaitu
Saccharomyces cereviciae).
 Alkohol akan diubah menjadi asam-asam organik oleh bakteri Pediococcus dan
Acetobacter melalui proses oksidasi alkohol.
 Sebagian asam organik akan bereaksi dengan alkohol membentuk ester yang memberi
cita rasa pada tape.

Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30ͦ C dan membutuhkan waktu 45 jam
.Fermentasi dapat diperlambat jika dingin.Fermentasi tape paling baik dilakukan pada kondisi
mikro aerob.Pada kondisi ini, kapang tidak mampu tumbuh sehingga tidak dapat menghidrolisis
pati. Namun demikian, pada kondisi aerob yang merupakan kondisi paling baik bagi kapang dan
kahamir, aroma tidak berkembang dengan baik karenatergantung dari fermentasi alkohol dan
pada kondisi ini fermentasi alkohol menurun. Fermentasi yang tertutup akan mencegah terjadinya
kontaminasi.Tujuan fermentasi adalah menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang
mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih baik serta menurunkan
zat anti nutrisinya.

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,akan tetapi, terdapat definisi
yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada
jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan.

Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada
produksi makanan.

 Persamaan Reaksi Kimia :

C6H 12O6              ®2C2H5OH  + 2CO2 + 2ATP

Energi yang dilepaskan: 118 kJ /mol) dijabarkan sebagai Gula (glukosa, fruktosa, atau
sukrosa) ®Alkohol (etanol) +Karbon dioksida + Energi(ATP). Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya
bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang
merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir
akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.

Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30ͦ C dan membutuhkan waktu 45 jam .

Fermentasi dapat diperlambat jika dingin.Fermentasi tape paling baik dilakukan pada kondisi mikro
aerob.Pada kondisi ini, kapang tidak mampu tumbuh sehingga tidak dapat menghidrolisis pati.
Namun demikian, pada kondisi aerob yang merupakan kondisi paling baik bagi kapang dan kahamir,
aroma tidak berkembang dengan baik karenatergantung dari fermentasi alkohol dan pada kondisi ini
fermentasi alkohol menurun. Fermentasi yang tertutup akan mencegah terjadinya
kontaminasi.Tujuan fermentasi adalah menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang mempunyai
kandungan nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih baik serta menurunkan zat anti
nutrisinya.

RAGI TAPE

Ragi atau fermen merupakan zat yang dapat menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya
mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi
mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan
nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan
minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir.
Ragi tape merupakan inokulum yang umum digunakan dalam pembuatan tape. Ragi tape
terbuat dari bahan dasar tepung beras yang dibentuk bulat pipih dengan diameter 2-3 cm.
Mikroba yang terdapat di dalam ragi tape dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu
kapang amilolitik, khamir amilolitik, khamir non amilolitik, bakteri asam laktat dan bakteri
amilolitik.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii,
Mucorsp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis
malanga,Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri
Pediococcus sp.dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama
dalam menghasilkan tape.  Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan
enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula
yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan
sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula
sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape.
Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.
Starter yang digunakan untuk produksi tapai disebut ragi, yang umumnya berbentuk bulat pipih
dengan diameter 4-6 cm dan ketebalan 0,5 cm.Tidak diperlukan peralatan khusus untuk produksi
ragi, tetapi formulasi bahan yang digunakan pada umumnya tetap menjadi rahasia di setiap
pengusaha ragi Ragi dipanen setelah 2-5 hari,tergantung dari suhu dan kelembaban Produk akhir
akan berbentuk pipih kering dandapat disimpan dalam waktu lama. Tidak ada faktor lingkungan yang
dikendalikan.Mikroorganisme yang diharapkan maupun kontaminan dapat tumbuh bersama-
sama.  Namun demikian pada ragi yang dibuat pada musim hujan akan dapat dijumpai Mucor
sp  dan Rhizopus sp dalam jumlah yang lebih banyak dan membutuhkan waktu pengeringanyang
lebih lama. Ragi tape atau yang sering disebut sebagai `ragi´ adalah starter untuk membuat tape.

Di dalam ragi ini terdapat mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula
sederhana (glukosa) yang selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Beberapa jenis mikroorganisme
yang terdapat dalam ragi adalah Chlamydomucor oryzae,Rhizopus oryzae, Mucor sp. , Candida sp. ,
Saccharomyces cerevicae, Saccharomycesverdomanii, dan lain-lain.

Pada dasarnya pembuatan ragi merupakan teknik dalammemperbanyak mikroorganisme yang


berperan dalam pembuatan tape.Perbanyakan inidilakukan dalam suatu medium tertentu dan
setelah cukup banyak mikroba yang tumbuh, pertumbuhannya dihentikan serta dibuat dalam
keadaan istirahat, baik dalam bentuk sel maupun dalam bentuk sporanya. Penghentian
pertumbuahn mikroba tersebut dilakukan dengan cara mengeringkan medium tumbuhnya.

2.3. KELEBIHAN TAPE

Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1(tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin
ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan
baik.Karena mengandung berbagai macam bakteri `baik´yang aman dikonsumsi, tapai dapat
digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tapai dan tapai ketan diketahui
mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya. Produk fermentasi
ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena
meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat
Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat danmengeluarkan aflatoksin dari
tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang,
terutama Aspergillus flavus.Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari,
seperti kecap. Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut .

Di beberapa negara tropis yangmengkonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya


rentan menderita anemia. Hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik
dalam tubuh manusia. Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme
yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12.

2.4. KELEMAHAN TAPE

Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dangangguan sistem
pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tapai berpotensi
menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti anak-anak
balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV .Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi
tapai perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan
dengan higienis.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Baskom

2. Kain Lap

3. Kompor

4. Panci Kukus

5. Sendok dan garpu

Bahan :

1. Air secukupnya

2. Daun pisang

3. Ragi yang telah dihaluskan

4. Singkong 2 kg
3.2. CARA KERJA

1. Siapkan semua bahan.

2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.

3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.

4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.

5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira
terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.

6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾
matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.

7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian
didinginkan

8. Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai tempat
untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya
dilapisi dengan daun pisang.

9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi
dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan

10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong
ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.

11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa
lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah melakukan penelitian selama 3 hari tentang pembuatan tape singkong, kami dapat
membahas bagaimana tape singkong dibuat, memaparkan faktor-faktor yang terlibat dalam
pembuatan ataupun dalam proses fermentasi tape. Tape singkong ini merupakan suatau
bioteknologi yang dikategorikan ke dalam bioteknologi tradisional /konvensional.

Hasil dari tape yang kami coba ternyata singkong tersebut menjadi terasa manis dan agak terasa bau
alkohol,setelah kami meneliti dan membaca dari berbagai sumber ternyata pada tape singkong itu
terjadi proses fermentasi yang menyebabkan singkong menjadi bau alkohol dan terasa manis.

Adapun reaksi yang terjadi dalam proses fermentasi tape yaitu :

Amilum/patiamilase matosa

2(C6H10O5)n + nH2O —-> n C12H22O11

Maltosa maltase glukosa


C12H22O11 + H2O —-> 2C6H12O6

glukosa alkohol

C6H12O6 —-> 2C2H5OH + CO2

Bahan baku dari pembuatan tape adalah beras singkong atau bisa digunakan juga umbi kayu
(singkong).Tape singkong dibuat dengan proses fermentasi yang dibantu oleh ragi atau (bakteri
saccharomyces cerivisiae) bakteri ini dapat merubah karbohidrat menjadi alkohol, dan karbon
dioksida.

Dalam fermentasi tape terlibat beberapa mikro organisme yang disebut dengan mikrobia perombak
pati menjdi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis.yang menyebabkan tape
singkong berubah menjadi alkohol karena adanya bakteri actobakter aceti (mengubah alcohol
menjadi asam asetat).

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan pembuatan tape singkong ini dapat berlangsung tidak
sempurna salah satu penyebabnya adalah peralatan yang kurang higienis dan ragi yang sudah lama
(sudah kadaluarsa).dan dapat disebabkan juga oleh pencucian beras atau singkong yang tidak bersih
sehingga fermentasi tdak sempurna.pada penelitian ini pula kelompok kami belum sempurna
dikarenakan nasi singkong yang kami buat masih belum matang.Tapi,tape tersebut masih bisa di
konsumsi dan masih terasa manis.

Pembuatan tape ini berlangsung selama dua sampai tiga hari,dalam kurun tiga hari itu tape masih
bisa masih bisa dimakan karena tape belum berubah menjadi alcohol,tapi jika tape sudah lebih dari
tiga hari tape tidak bisa dimakan(dikonsumsi) karena sudah berubah menjadi alcohol selain itu juga
tape tersebut sudah membusuk.

BAB V

PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Jika terdapat kesalahan baik disengaja maupun tidak kami sebagai
penulis meminta maaf yang sebesar - besarnya. Semoga proposal ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.

https://jendelabiologi.com/kelas-xii/10-bioteknologi/

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengertian-bioteknologi-dan-kegunaannya-
1921/#:~:text=Bioteknologi%20sendiri%20merupakan%20cabang%20ilmu,untuk%20menghasilkan
%20barang%20dan%20jasa.&text=Dengan%20alat%20ini%2C%20produksi%20antibiotik%20maupun
%20vaksin%20dapat%20dilakukan%20secara%20massal.

https://www.academia.edu/29038677/Bioteknologi_docx

https://id.wikipedia.org/wiki/Tapai_singkong. Kategori: Semua artikel rintisan Juli 2019


https://www.merdeka.com/sumut/ketahui-cara-pembuatan-tape-singkong-dan-manfaatnya-bagi-
kesehatan-kln.html

https://www.academia.edu/7217075/Bioteknologitape_singkong_MAYANG_MAHARDIKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Ragi

http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/10/ragi-tape/

https://www.coursehero.com/file/p4ga5te/Mikroorganisme-yang-terdapat-di-dalam-ragi-tape-
adalah-kapang-Amylomyces-rouxii/

https://www.academia.edu/31596832/Proses_Fermentasi_Tape_Singkong

https://brainly.co.id/tugas/22099199

https://hot.liputan6.com/read/4049375/manfaat-tape-singkong-untuk-kesehatan-dan-proses-
pembuatannnya

https://portalmadura.com/segudang-manfaat-tape-singkong-untuk-kesehatan-dan-kecantikan-
42128/

https://halosehat.com/makanan/makanan-berbahaya/efek-samping-tape-singkong

https://eventkampus.com/blog/detail/2250/manfaat-dan-efek-samping-memakan-tape

Anda mungkin juga menyukai