Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PROPOSAL PENELITIAN PEMBUATAN

TAPE SINGKONG

Disusun oleh:
Kelompok 2

Iva Rohmanto (07)


Kharisma Noviana (08)
Miftahul Barri (12)
XI TOI B

Guru Pembimbing:
Nikmah Rokhani, S.Pd.

LAPORAN PROPOSAL PENELITIAN SMK NEGERI 2 DEPOK


SLEMAN 2022/202
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PROPOSAL PENELITIAN PEMBUATAN TAPE SINGKONG


SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN
2022/2023

Disusun oleh:

Kelompok 2
Iva Rohmanto (07)
Kharisma Noviana (08)
Miftahul Barri (12)
XI TOI B

Guru Pembimbing Perwakilan Kelompok

Nikmah Rohani, S.Pd. Miftahul Barri

I
HALAMAN MOTTO

“Sukses adalah guru yang buruk. Sukses menggoda orang yang tekun berpikir bahwa mereka
tidak bisa gagal.” – Bill Gates
“Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kesusahan,
sehingga orang lain mengira bahwa ia selalu senang.” – Imam Syafi’i

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
...........................................................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................................................I
HALAMAN MOTTO.................................................................................................................................II
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................III
KATA PENGANTAR................................................................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
C. Tujuan Pratikum.............................................................................................................................2
D. Manfaat Pratikum...........................................................................................................................2
1. Bagi Penulis................................................................................................................................2
2. Bagi Siswa..................................................................................................................................2
E. Ruang lingkup dan keterbatasan Penelitian.....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................3
A. Pengertian Bioteknologi..................................................................................................................3
B. Pengertian Tape..............................................................................................................................3
C. Proses Fermentasi...........................................................................................................................4
D. Ragi Tape........................................................................................................................................4
E. Kelebihan Tape...............................................................................................................................5
F. Kekurangan Tape............................................................................................................................6
BAB III METODE.....................................................................................................................................7
A. Alat dan Bahan...............................................................................................................................7
1. Alat.............................................................................................................................................7
2. Bahan..........................................................................................................................................7
B. Cara Kerja........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSAKA...................................................................................................................................8

III
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga proposal ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam pemahaman materi proposal penelitian tape singkong.

Harapan kami semoga proposal ini membantu menambah pengetahuan tentang materi
proposal penelitian tape singkong tersebut. Proposal ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan proposal ini.

Sleman, 20 Februari 2022

Kelompok 2

IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi sudah berkembang sangat pesat.
Perkembangan tersebut merata hampir di semua aspek kehidupan, mulai dari
teknologi mesin-mesin, teknologi komunikasi, bahkan teknologi di bidang
pangan. Khusus di bidang pangan, kemajuan teknologi tersebut merupakan hal
yang positif karena dengan didukung adanya perkembangan, membuat produk
yang semakin baik dan semakin beragam.
Produk makanan yang ada sekarang ini, tidak hanya dihasilkan oleh teknologi
non-bio, tetapi juga dihasilkan oleh hasil dari bioteknologi. Sebagai contoh, di
bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah
dikenal sejak abad ke-19. Selain itu, terdapat juga produk makanan lain baik
makanan tradisional maupun makanan modern yang juga dihasilkan dari proses
bioteknologi, seperti tempe, tapai, tauco, oncom, yoghurt, nata de coco,dll.
Tapai adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari
proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan
singkong. Tapai bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan
tapai singkong. Bila dibuat dari singkong hitam maupun singkong putih, hasilnya
disebut "tapai pulut" atau "tapai singkong".Dalam proses fermentasi tapai,
digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae,
Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis,
Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain
Tape merupakan makanan yang sudah dikenal baik oleh masyarakat. Selain dapat
dikonsumsi secara langsung, tapai dapat dijadikan olahan lain atau dicampur
dengan makanan dan minuman lainnya. Contohnya: tape pulut untuk campuran
cendol dan es campur, atau dapat juga diolah kembali menjadi wajik dan dodol.
Oleh karena bioteknologi berperan sangat penting dalam pembuatan produk
makanan yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat, maka kami mencoba
membuat langsung produk makanan hasil bioteknologi yaitu tape singkong.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan proposal ini adalah
tentang penggunaan bioteknologi terhadap tape singkong.

1
C. Tujuan Pratikum
1. untuk mengetahui proses pembuatan tape singkong
2. untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi
3. untuk mengetahui proses biokimia pada pembuatan tape singkong
4. untuk mengetahui nama mikroorganisme yang terlibat dalam pembuatan tape
singkong
D. Manfaat Pratikum
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan serta dapat memberikan informasi dalam Ilmu
Teknologi Pangan.
2. Bagi Siswa
Proposal ini disusun agar dapat memperbanyak produk-produk bioteknologi
yang telah ditemukan. Selain itu, dapat melatih siswa-siswi kelas XI
menyusun proposal dan mengembangkan produk bioteknologi.
E. Ruang lingkup dan keterbatasan Penelitian
Mengingat ruang lingkup dan keterbatasan penelitian untuk menghindari
meluasnya suatu permasalahan maka peneliti membatasi masalah-masalah dalam
penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan tidak lebih dari 3 orang
2. Penelitian dilakukan di waktu yang telah ditentukan dengan menjaga protokol
kesehatan (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga
jarak)

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan
logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip
ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi
organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa
diartikan juga,Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas
genetika secara terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan
manusia.
Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi
konvensional. Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah pembuatan tape
ini. Dan salah satu contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.
Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro organisme
tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan produk
yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang masih
secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetan makanan,
sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah
proses berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan kompos dan
produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai
contoh produkasi antibiotic dan hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi
baru, sebagai contoh produksi insulin.

B. Pengertian Tape
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.Tape dibuat
dari beras, beras singkong, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda denganmakanan-
makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan
utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak
mikroorganisme . Inokulum tape, atau sering disebut ragi tape, telah lama diteliti.
Tape merupakan makanan selingan yang cukup popular di Indonesia dan Malaysia. Pada
dasarnya ada dua tipe tapai, tapai singkong dan tapai singkong.Tape memiliki rasa manis
dan sedikit mengandung alcohol, memiliki aroma yang menyenangkan, bertekstur lunak
dan berair .Tape sebagai produk makanan cepat rusak karena adanya fermentasi lanjut
setelah kondisi optimum fermentasi tercapai, sehinngaharus segera dikonsumsi. Namun
demikian jika disimpan dalam tempat yang dingin makaakan dapat bertahan selama dua

3
minggu. Hasil dari fermentasi lanjut adalah produk yangasam beralkohol, yang tidak
enak lagi untuk dikonsumsi.
C. Proses Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,akan
tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi
dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal Reaksi dalam
fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang
dihasilkan.
Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui
fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh
ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia :
C6H 12O6 ®2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP
Energi yang dilepaskan: 118 kJ /mol) dijabarkan sebagai Gula (glukosa, fruktosa, atau
sukrosa) ®Alkohol (etanol) +Karbon dioksida + Energi(ATP). Jalur biokimia yang
terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya
melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik
pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir
yang dihasilkan.
Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30ͦ C dan membutuhkan waktu 45 jam .
Fermentasi dapat diperlambat jika dingin.Fermentasi tape paling baik dilakukan pada
kondisi mikro aerob.Pada kondisi ini, kapang tidak mampu tumbuh sehingga tidak dapat
menghidrolisis pati. Namun demikian, pada kondisi aerob yang merupakan kondisi
paling baik bagi kapang dan kahamir, aroma tidak berkembang dengan baik
karenatergantung dari fermentasi alkohol dan pada kondisi ini fermentasi alkohol
menurun. Fermentasi yang tertutup akan mencegah terjadinya kontaminasi.Tujuan
fermentasi adalah menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang mempunyai
kandungan nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih baik serta menurunkan zat
anti nutrisinya.

D. Ragi Tape

4
Gambar 1 Ragi Tape
Starter yang digunakan untuk produksi tapai disebut ragi, yang umumnya
berbentuk bulat pipih dengan diameter 4-6 cm dan ketebalan 0,5 cm.Tidak diperlukan
peralatan khusus untuk produksi ragi, tetapi formulasi bahan yang digunakan pada
umumnya tetap menjadi rahasia di setiap pengusaha ragi Ragi dipanen setelah 2-5
hari,tergantung dari suhu dan kelembaban Produk akhir akan berbentuk pipih kering
dandapat disimpan dalam waktu lama. Tidak ada faktor lingkungan yang
dikendalikan.Mikroorganisme yang diharapkan maupun kontaminan dapat tumbuh
bersama-sama. Namun demikian pada ragi yang dibuat pada musim hujan akan dapat
dijumpai Mucor sp dan Rhizopus sp dalam jumlah yang lebih banyak dan membutuhkan
waktu pengeringanyang lebih lama. Ragi tape atau yang sering disebut sebagai `ragi´
adalah starter untuk membuat tape.
Di dalam ragi ini terdapat mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat
(pati) menjadi gula sederhana (glukosa) yang selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol.
Beberapa jenis mikroorganisme yang terdapat dalam ragi adalah Chlamydomucor
oryzae,Rhizopus oryzae, Mucor sp. , Candida sp. , Saccharomyces cerevicae,
Saccharomycesverdomanii, dan lain-lain.
Pada dasarnya pembuatan ragi merupakan teknik dalammemperbanyak
mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tape.Perbanyakan inidilakukan dalam
suatu medium tertentu dan setelah cukup banyak mikroba yang tumbuh, pertumbuhannya
dihentikan serta dibuat dalam keadaan istirahat, baik dalam bentuk sel maupun dalam
bentuk sporanya. Penghentian pertumbuahn mikroba tersebut dilakukan dengan cara
mengeringkan medium tumbuhnya.

E. Kelebihan Tape
Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1(tiamina) hingga tiga kali
lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat
berfungsi dengan baik.Karena mengandung berbagai macam bakteri `baik´yang aman
dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tapai
dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per
mililiter atau gramnya. Produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek

5
menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri
dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat
Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat danmengeluarkan
aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh
kapang, terutama Aspergillus flavus.Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan
pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat
mereduksi aflatoksin tersebut .
Di beberapa negara tropis yangmengkonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama,
penduduknya rentan menderita anemia. Hal ini dikarenakan singkong mengandung
sianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia. Konsumsi tapai dapat mencegah
terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu
menghasilkan vitamin B12.

F. Kelemahan Tape
Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dangangguan
sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan
tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang
terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV .Untuk
mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali
dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis.

6
BAB III
METODE
A. Alat dan Bahan
Alat :
a. Baskom
b. Kain Lap
c. Kompor
d. Panci Kukus
e. Sendok dan garpu
Bahan :
a. Air secukupnya
b. Daun pisang
c. Ragi yang telah dihaluskan
d. Singkong 2 kg
B. Cara Kerja

1. Siapkan semua bahan.


2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai
kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus
hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa
ditusuk dengan garpu.
7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah,
kemudian didinginkan

7
8. Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah
sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari
baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu
taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun
pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga
sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.

DAFTAR PUSAKA

https://www.ibudanbalita.com/forum/diskusi/Keunggulan-dan-Kelemahan-Tape
https://www.merdeka.com/sumut/ketahui-cara-pembuatan-tape-singkong-dan-manfaatnya-bagi-
kesehatan-kln.html
https://id.scribd.com/document/341542642/Alat-Dan-Bahan-Pembuatan-Tape-Singkong
https://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi
https://buayuk.wordpress.com/2011/06/15/tape-katjung-peluang-usaha-minim-modal/

http://sonagar20.blogspot.co.id/2010/12/inovasi-usaha-tape-singkong.html

Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1985.

www.wikipedia..com

www.blogspot.com

Maggy Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga, 1990

Anda mungkin juga menyukai