Anda di halaman 1dari 14

1

KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN PISANG COKELAT

SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA

Disusun Oleh : Fitrianto Andri Gunawan XI IPS 2 / 11

LEMBAR PENGESAHAN

Puji syukur kita panjatkan , akhirnya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Pembuatan Pisang Cokelat dalam rangka tugas latihan pembuatan karya tulis ilmiah. Setelah diperiksa dan diteliti secara cermat,maka karya tulis ilmiah ini disahkan pada : Hari : Tanggal : Tempat :

Pembimbing I

Pembimbing II

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan karya tulis ini.Karya tulis yang berjudul Pembuatan Pisang Cokelat saya susun dalam rangka tugas pembuatan karya ilmiah. Pada kesempatan ini tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan berbagai sumber yang telah dipakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini, yang telah membantu sehingga karya tulis ini bisa diselesaikan dengan baik. Yang saya lakukan sudah semaksimal mungkin dengan kemampuan yang dimiliki namun saya menyadari karya tulis ini memiliki keterbatasan di berbagai hal.Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna. Begitu pula dengan karya tulis yang sudah diselesaikan ini. Tidak semua hal dapat dideskripsikan. Maka dari itu , sangat saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, untuk membuat karya tulis yang lebih baik dimasa yang akan datang . Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya dan sebagai wahana menambah pengetahuan. Semoga Allah subhanahu wataaalah selalu tetap memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua Amin.

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Rumusan Masalah B. Tujuan Penelitian C. Manfaat Penelitian II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pisang B. Manfaat Pisang III. METODOLOGI A. Jenis Penelitian B. Variabel Penelitian C. Populasi dan Sampel Penelitian D. Metode Pengumpulan Data IV. PEMBAHASAN A. Membuat Pisang Cokelat B. Bahan-bahan C. Cara Membuat V. PENUTUP A. Simpulan B. Saran C. Daftar Pustaka D. Foto-foto 2 3 4 5 5 5 5 6 6 9 11 11 11 11 11 12 12 12 13

13 13 13 14

PEMBUATAN PISANG COKELAT

BAB I PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah Pisang cokelat merupakan makanan camilan yang belum banyak dikenal orang.Namun,kebanyakan orang yang sudah merasakan makanan ini pasti akan menggemarinya,karena rasanya lezat dan cocok sebagai pendamping ketika sedang bersantai.Makanan ini berupa pisang dan cokelat yang dibungkus menggunakan kulit lumpia kemudian digorengnya. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat makanan ini mudah didapat di pasar tradisional dan tidak menggunakan modal yang banyak untuk membuatnya. Faktor pendorong timbulnya inovasi tersebut karena konsumen jenuh dengan camilan dari pisang yang Cuma itu itu saja dan rasanya kurang ada perkembangan ,maka dari itu timbulah inovasi untuk membuat pisang cokelat yang perlahan-lahan memikat konsumen untuk membelinya.

B. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan nilai jual pisang yang diolah menjadi camilan. 2. Berwira usaha untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. 3. Meningkatkan taraf hidup usaha kecil menengah.

C. Manfaat dari penelitian adalah: 1. Dapat menambah wawasan tentang pisang. 2. Mengetahui cara pembuatan pisang cokelat. 3. Memberikan inovasi terhadap usaha kecil supaya lebih.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pisang


Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas. Dan kami hanya membahas pisang penghasil buah konsumsi serta kerabatnya yang berkaitan. Pisang budidaya pada masa sekarang dianggap merupakan keturunan dari Musa acuminata yang diploid dan tumbuh liar. Genom yang disumbangkan diberi simbol A. Persilangan alami dengan Musa balbisiana memasukkan genom baru, disebut B, dan menyebabkan bervariasinya jenis-jenis pisang. Pengaruh genom B terutama terlihat pada kandungan tepung pada buah yang lebih tinggi. Secara umum, genom A menyumbang karakter ke arah buah meja (banana), sementara genom B ke arah buah pisang olah/masak (plantain). Hibrida M. acuminata dengan M. balbisiana ini dikenal sebagai M. paradisiaca. Khusus untuk Kelompok AAB, nama Musa sapientum pernah digunakan. Mengikuti anjuran Simmonds dan Shepherd yang karyanya diterbitkan pada tahun 1955, klasifikasi pisang budidaya sekarang menggunakan nama-nama kombinasi genom ini sebagai nama kelompok budidaya (cultivar group). Sebagai contoh, untuk pisang Cavendish, disebut sebagai Musa (AAA group Dessert subgroup) 'Cavendish'. Di bawah kelompok masih dimungkinkan pembagian dalam anak-kelompok (subgroup).

Contoh-contoh

Kelompok AA (diploid): pisang seribu, pisang lilin, pisang mas Kelompok AAA (triploid, partenokarp): pisang susu, bananito, jenis-jenis pisang ambon/embun (seperti 'Ambon Putih', 'Ambon Hijau', 'Gros Michel' dan 'Cavendish'), pisang barangan Kelompok AAB (triploid, partenokarp): jenis-jenis pisang raja, true plantain seperti kultivar 'Silk' dari Amerika Selatan, pisang tanduk Kelompok ABB (triploid, partenokarp): pisang kepok, pisang siam Kelompok AAAB (tetraploid, partenokarp): Kelompok BB (diploid): Kelompok BBB: Kelompok AABB:

Pisang susu (Kelompok AAA)

Pisang Raja (Kelompok AAB)

Pusat keragaman utama pisang terletak di daerah Malesia (Asia Tenggara, Papua dan Australia tropika). Pusat keragaman minor juga terdapat di Afrika tropis. Tumbuhan ini menyukai iklim tropis panas dan lembab, terutama di dataran rendah. Di daerah dengan hujan merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik, negara-negara Amerika Tengah, dan Brasil dikenal sebagai negara utama pengekspor pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya. Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori. Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.

8 Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh. Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun. Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya. Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis. Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh. Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram. Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin). Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak. Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.

Manfaat pisang di dunia kesehatan:


Manfaat bagi Penyakit Usus dan Perut Pisang yang memiliki tektur yang lembut sehingga mudah di cerna oleh usus sehingga baik dikomsumsi oleh penderita maag kronis, karena kandungan yang ada dalam pisang bisa menetralkan keasaman yang berlebih dalam lambung yang mana keasaman tersebut menyebabkan iritasi lambung penyebab sakit maag. Dengan mengkomsumsi sebuah pisang maka dapat meningkatkan ketahanan terhadap inflamasi, karena Vitamin C dapat secara cepat diproses. Vitamin C yang terkandung dalam pisang dapat mentransformasikan bacillus berbahaya menjadi bacillus yang bersahabat. Dengan demikian akan seimbang. Pure pisang ataupun krim pisang (seperti untuk makanan bayi), dapat dikonsumsi oleh pasien yang menderita diare atau Pure Pisang yang dicampur susu cair (atau dimasukkan dalam segelas susu cair) dapat dihidangkan sebagai obat dalam kasus penyakit usus. Juga dapat direkomendasikan untuk pasien sakit perut dan cholik untuk menetralkan keasaman lambung. Diare dan Sembelit Pisang bermanfaat untuk mengatasi Sembelit dan Diare karena dapat menormalkan colonic fungsi usus besar dalam menyerap air pada saat yang tepat. Pisang dapat mengatasi sembelit karena dengan mengkonsumsinya maka dapat merangsang usus memproduksi zat pektin yang banyak dan juga dapat merubah bakteri dalam dari intestines berbahaya jenis bacilli ke acidophilus bacilli bermanfaat. Disentri Pisang yang dihaluskan dengan menambahkan sedikit garam bermanfaat sebagai obat disentri. Pisang masak juga sangat berguna dalam disentri anak, tetapi harus benar-benar dihaluskan sebelum diberikan ke pada penderita. Arthritis dan Titis Pisang dapat bermanfaat untuk perawatan encok arthritis. Masa periode dietnya selama tiga atau empat hari dengan mengkomsumsi delapan atau Sembilan buah pisang per harinya. Anemia Pada pisang banyak mengandung zat besi dapat dimanfaatkan dalam perawatan Anemia karena zat tersebut dapat merangsang produksi hemoglobin dalam darah.

10

Alergi Pisang bermanfaat bagi yang alergi terhadapat makanan tertentu yang biasanya terjadi pada kulit, gangguan pencernaan dan asam. Protein yang dihasilkan dari makanan banyak mengandung asam amino sehingga mengakibatkan alergi, dengan pisang tersebut bisa dinetralkan atau diseimbangkan sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh. Gangguan Ginjal Pisang bermanfaat bagi penderita gangguan ginjal karena kadar protein yang rendah. Dengan mengkomsusi pisang sebanyak delapan sampai Sembilan buah perharinya dan dilakukan selama tiga atau empat hari maka Anda dapat terhindar dari masalah ginjal termasuk radang pada pinggang.

Pisang Mengatur Bobot Badan Pisang juga mempunyai peranan dalam penurunan berat badan seperti juga untuk menaikkan berat badan. Telah terbukti seseorang kehilangan berat badan dengan berdiet 4 (empat) buah pisang dan 4 (empat) gelas susu non fat atau susu cair per hari sedikitnya 3 hari dalam seminggu, jumlah kalori hanya 1250 dan menu tersebut cukup menyehatkan. Gangguan Haid Pisang yang dimasak dengan bunganya bermanfaat bagi penderita gangguan mentruasi seperti nyeri haid dan pendarahan yang berlebihan. Bunga pisang dapat membantu meningkatkan hormon progesterone sehingga akan mengurangi pendarahan. Luka Bakar Daun pisang dapat digunakan untuk pengobatan kulit yang terbakar dengan cara dioles, campuran abu daun pisang ditambah minyak kelapa mempunyai pengaruh mendinginkan kulit. (tambahan dari yang punya blog: bisa juga dioleskan kulit pisang bagian dalamnya ke bagian yang luka bakar ringan, digigit nyamuk, iritasi, atau gatal). Sejarah pisang: Menurut sejarah, pisang berasal dari Asia Tenggara yang oleh para penyebar agama Islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Selanjutnya pisang menyebar ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis dan subtropis. Negara-negara penghasil pisang yang terkenal di antaranya adalah: Brasilia, Filipina, Panama, Honduras, India, Equador,

11 Thailand, Karibia, Columbia, Mexico, Venezuela, dan Hawai. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia. Di Asia, Indonesia termasuk penghasil pisang terbesar karena sekitar 50 persen produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Sentra produksi pisang di Indonesia adalah: Jawa Barat (Sukabumi, Cianjur, Bogor, Purwakarta, Serang), Jawa Tengah (Demak, Pati, Banyumas, Sidorejo, Kesugihan, Kutosari, Pringsurat, Pemalang), Jawa Timur (Banyuwangi, Malang), Sumatera Utara (Padangsidempuan, Natal, Samosir, Tarutung), Sumatera Barat (Sungyang, Baso, Pasaman), Sumatera Selatan (Tebing Tinggi, OKI, OKU, Baturaja), Lampung (Kayu Agung, Metro), Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

BAB III METODOLOGI A. Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang kami gunakan adalah kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan data yang diperoleh, diolah dan disajikan dalam bentuk uraian naratif/deskriptif. B. Variabel Penelitian Beberapa variabel penelitian yang ada dalam penelitian ini antara lain pisang. C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisang ,cara pembuatan pisang cokelat. D. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan teknik observasi. Teknik wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden terkait dengan masalah yang akan dikaji. Sedangkan teknik observasi dilakukan dengan pengamatan terhadap objek penelitian dengan mengunakan lembar pedoman observasi.

12

BAB IV PEMBAHASAN A. Membuat Pisang Cokelat


Pada bab ini akan dibahas bagaimana cara pembuatan pisang cokelat dan juga bahanbahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuatnya.

B. Bahan-bahan
Bahan crepes: -150 gr terigu -50 gr gula halus -1 sdt baking powder -50 gr susu bubuk -2 butir telur -350 ml susu cair -60 gr mentega, cairkan -2 sdm cokelat bubuk, larutkan dengan 50 ml air Bahan Isi : -50 gr mentega -5 buah pisang raja, potong dadu kecil -3 sdm gula pasir -1 sdm maizena, larutkan dengan 50 ml air

13

C. Cara Membuat
Isi: panaskan mentega, masukkan pisang, aduk rata. Tambahkan gula pasir, aduk rata. Beri larutan maizena, masak hingga kental. Angkat sisihkan Crepes: campur terigu, gula halus, baking powder, susu bubuk, telur, susu cair. Aduk hingga rata kembali

1. Ambil bagian adonan tambahkan larutan cokelat bubuk. Aduk hingga rata. Masukkan adonan putih ke dalam plastic segitiga 2. Panaskan pan dadar kecil, tuang adonan putih dan buat motif bergaris. Tuang adonan coklat diatasnya, ratakan, biarkan hingga matang, angkat 3. Isi crepes dengan pisang yang telah di masak, gulung hingga rapi. Sajikan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan
Inovasi yang dilakukan ini meningkatkan nilai jual pisang sekaligus mensejahterakan rakyat dengan industri rumah tangga

B. Saran
Banyak-banyaklah berinovasi dengan berbagai macam panganan yang baru,karena sifat masyarakat Indonesia yang senang dengan hal-hal yang baru menjadi modal yang bagus untuk terus berwiraswasta.

Daftar pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang http://www.resepmasakanonline.com/Resep-dadar-gulung-pisang-coklat.html http://kurniaulfahbloger.blogspot.com/2011/04/semua-tentang-pisang.html http://meylya.wordpress.com/2008/08/25/pisang-sebagai-buah-kehidupan/

14

Anda mungkin juga menyukai