Disusun oleh:
1. Dian Handayani
2. Elsi Nurhayati
3. Fauzan Adi Pratama
4. Rizqi Algifari
5. Siti Haryani
6. Tri Hapsari
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................3
ABSTRAK............................................................................................................................................4
BAB I....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................5
1.2 Pengertian Fermentasi..............................................................................................................6
1.3 Hipotesis.....................................................................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................................8
LANDASAN TEORI...........................................................................................................................8
2.1 Metode Penulisan.......................................................................................................................8
2.2 Perumusan Masalah..................................................................................................................9
2.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................................9
2.4 Manfaat Penelitian....................................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................10
METODE PENELITIAN..................................................................................................................10
3.1 Alat dan Bahan Pembuatan Tape Ketan...............................................................................10
3.2 Proses Pembuatan Tape Ketan...............................................................................................10
BAB IV...............................................................................................................................................11
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................................11
4.1 Proses Pembuatan....................................................................................................................11
4.2 Proses Fermentasi....................................................................................................................11
4.3 Rasa Pada Tape.......................................................................................................................12
4.4 Air Pada Tape..........................................................................................................................13
4.5 Hasil Percobaan.......................................................................................................................13
4.6 Gambar Hasil Percobaan........................................................................................................14
BAB V.................................................................................................................................................17
PENUTUP..........................................................................................................................................17
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................................17
5.2 Saran.........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................19
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dan rahmatNya kepada umatNya, khususnya bagi penulis yang telah mampu
menyelesaikan laporan ilmiah yang berjudul “Proses Pembuatan Tape Ketan”.
Penulis mengharapkan, lewat laporan ilmiah ini, pembaca dapat mengetahui cara
pembuatan tape yang baik dan benar, mengetahui proses singkong menjadi tape yang melalui
proses fermentasi, dan mengetahui dengan baik proses fermentasi yang terjadi pada tape ke-
tan sehingga pembaca dapat melestarikan bioteknologi tradisional, serta dapat
mengembangkannya guna meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Tape ketan merupakan salah satu produk makanan hasil fermentasi khas Indonesia yang ter-
buat dari beras ketan. Proses pembuatan tape ketan cukup mudah, sehingga banyak yang
mengembangkan produk tersebut secara tradisional maupun modern. Tujuan dilakukan prak-
tikum ini yaitu untuk mengetahui cara atau proses-proses dalam pembuatan tape ketan, untuk
mengetahui proses fermentasi dalam pembuatan tape ketan, dan sebagai tugas akhir atau tu-
gas praktek mata pelajaran biologi sebagai syarat kelulusan. Percobaan ini dilakukan pada
tanggal 13 Februari 2022, menggunakan cara yang dilakukan masyarakat pada umumnya,
atau masih menggunakan teknik tradisional.
Salah satu makanan tradisional Indonesia adalah tape. Tape merupakan makanan
tradisional yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Tapai merupakan makanan tradisional
yang sangat populer dan digemari di masyarakat. Tidak. Hal ini tidak lain karena rasanya
yang nikmat, harga yang murah dan tentunya mengandung gizi yang baik dan tentunya
karena proses pembuatannya yang dapat dikatakan sangatlah mudah sehingga dapat
dibuat dirumah sendiri dikarenakan bahan yang mudah didapatkan, serta proses pembu-
atannya hanya menggunakan peralatan dapur sedernaha. Bahan pokok pembuatan tempe
biasanya menggunakan beras ketan, namun tidak hanya menggunakan beras ketan, tapai
juga dapat dibuat dari singkong, pisang dan bahan lainnya. Namun pada praktikum kali
ini akan dilakukan pembuatan tapai menggunakan beras ketan
Jika ditinjau dari proses pembuatan, dapat diketahui bahwa tapai merupakan salah
satu produk bioteknologi berbasis konvensional. Hal ini karena melibatkan mikrobia eu-
kariotik yaitu jamur yang biasanya diperoleh dari ragi artinya di dalam ragi tersebut men-
gandung jamur yaitu Sacchoromiyces cerevicae. Sacchoromiyces cerevicae berperan
dalam mengubah karbohidrat menjadi alcohol dan karbondioksoda melalui proses fer-
mentasi. Melihat dari konsumsi masyarakt yang gemar mengonsumsi tapai, maka penting
diadakan praktikum ini, selain itu, sebagai tambahan pengetahuan pembuatan produk
bioteknologi konvensional.
1.2 Pengertian Fermentasi
Fermentasi berarasal dari bahasa latin fervere yang berarti mendidihkan. Seiring
perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas, menjadi semua proses yang
melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang disebut metabolit
primer dan sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Pada mulanya istilah
fermentasi digunakan untuk menunjukkan proses pengubahan glukosa menjadi alkohol
yang berlangsung secara anaerob. Namun kemudian istilah fermentasi berkembang lagi
menjadi seluruh perombakan senyawa organik yang dilakukan mikroorganisme yang
melibatkan enzim yang dihasilkannya. Dengan kata lain, fermentasi adalah perubahan
struktur kimia dari bahan-bahan organik dengan memanfaatkan agen-agen biologis
terutama enzim sebagai biokatalis.
Salah satu pemanfaatan bioteknologi secara tradisional adalah pembuatan tape. Tapai
(sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang
dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti
singkong dan ketan. Tapai bisa dibuat dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih,
hasilnya disebut "tapai pulut" atau "tapai ketan". Kali ini kami akan meneliti tentang
proses fermentasi tapai ketan secara lebih spesifik.
Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi dirubah
menjadi alcohol, sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis, dan berbau alcohol.
Reaksi fermentasi ini di lakukan oleh ragi dan di gunakan pada produksi makanan. Sac-
charomyces sp. (jamur ragi), tidak mempunyai hifa dan tubuh buah.Jamur ini dapat men-
fermentasi glukosa menjadi alcohol dan karbondioksida.
Pada umumnya proses pembutan tape menggunakan proses fermentasi anaerob, yaitu
setelah bahan diragikan, dan dimasukkan kedalam kantong plastik atau dapat juga meng-
gunakan daun pisang kemudian disimpan ditempat tertutup selama ± 2-3 hari pada tem-
peratur 26-28 0C. Tape yang melalui fermentasi anaerob ini rasanya akan lebih manis
dibandingkan dengan tape hasil fermentasi aerob, mikroba-mikroba yang terkandung di
dalam ragi ini tidak dapat melakukan aktivitasnya dengan sempurna (Tarigan, 1988).
1.3 Hipotesis
Tape ketan dibuat dengan menaburkan, ketan dengan ragi. Setelah 3 hari, tape akan
mempunyai rasa sedikit manis, dan lebih dominan kuat nya asam dan mengeluarkan air
di dalam nya.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Sebelum analisis data dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan studi pustaka yang
menjadi bahan pertimbangan dan tambahan wawasan untuk penulis mengenai lingkup
kegiatan dan konsep-konsep yang tercakup dalam penulisan
Beberapa data dan informasi yang diperoleh pada tahap pengumpulan data, kemudian
diolah dengan menggunakan suatu metode pustaka, metode percobaan dan metode penga-
matan.
Aspek yang akan ujikan yaitu pembuatan tape ketan, dengan mencari sumber melalui
media elektronik. Tahap percobaan dan pengamatan proses pembuatan serta hasil akhir
rasa dari tape tersebut. Dan mengamati mikroorganisme apa yang membuat rasa hasil
akhir dari pembuatan tape ketan.
2.2 Perumusan Masalah
I. Tujuan Umum:
Alat: Bahan:
Pembuatan tape ketan harus ditaburi dengan ragi, karena yang berperan sebagai
pencetus terjadinya fermentasi pada bahan-bahan tape adalah ragi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pembuatan tape ketan, terdapat ja-
mur saccharomyces cerevisiae yang dapat membusukan ketan. Tape ketan menjadi asam
atau manis dan mengandung alcohol. Rasa asam di sebabkan pati yang diubah oleh en-
zim amylase menjadi gula. Dalam proses fermentasi, glukosa enzim akan pecah dan
menghasilkan karbondioksida (CO2), air, serta energy.
Bahan dasar yaitu ketan dikukus sampai matang kemudian diberi ragi atau dalam ba-
hasa biologinya berupa jamur divisi Ascomycota dengan nama spesies Saccharomyces
cereviceae. Penggunaan Saccharomyces cereviceae ini dapat pula digunakan dalam pem-
buatan alcohol, tuak, wine dan minuman beralkohol lainnya. Perbedaannya hanya pada
bahan dasarnya saja. Proses bekerjanya Saccharomyces cereviceae dalam pembuatan
tape ketan dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
Bahan dasar yang berupa beras ketan mengandung karbohidrat dengan jumlah yang
tinggi ini harus dimatangkan dulu.
Kemudian didiamkan sampai dingin, barulah ditaburi ragi Saccharomyces cere-
viceae.
Beras ketan yang telah ditaburi ragi Saccharomyces cereviceae baru boleh di-
bungkus, biasanya untuk menambah aroma, maka tape dibungkus dengan daun
pisang atau daun jambu air, atau boleh juga cukup dibungkus plastic atau disimpan
dalam wadah tertutup.
Karbohidrat atau kumpulan gula yang tinggi inilah yang akan diubah oleh Saccha-
romyces cereviceae menjadi alcohol dan karbondioksida serta ATP dalam proses fer-
mentasi alcohol atau respirasi anaerob dalam kondisi tanpa oksigen.
Glukosa pada awalnya akan mengalami tahapan glikolisis dan menghasilkan asam
piruvat, ATP dan NADH.
Tahap terakhirnya yaitu Asetaldehid akan dirubah menjadi Etanol atau Alkohol.
Oleh karena itulah, proses fermentasi pada harus ketan tertutup rapat. Lamanya proses
fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan. Jika semakin lama proses
fermentasi lebih dari 3hari tape mengeluarkan air dan berasa asam.
4.4 Air Pada Tape
Kalau berair itu karena pada proses pembuatan tape ketan, fermentasi yang terjadi
disebabkan karena bantuan khamir (Chlamydomucor oryzaedan Endomycopsis fibu-
liger) yang terdapat dalam ragi yang ditambahkan. Kedua khamir tersebut adalah
mikroba yang memegang peran utama dan memiliki tugas masing-masing dalam men-
gubah ketan menjadi tape ketan. Awalnya Chlamydomucor oryzaememulai proses fer-
mentasi dengan mengubah pati ketan menjadi gula. Selanjutnya, Endomycopsis fibuliger
akan mengubah gula menjadi alkohol dan komponen pembentuk flavor.
Gambar 2. Ragi
Gambar 8. Wadah ditutup rapat dan didiamkan selama 2 hari 3 malam untuk mendapatkan
tape ketan.
Gambar 9. Beras ketan yang sudah menjadi tape, disimpan selama 2 hari 3 malam.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada
tape ketan terjadi selama 3-4 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada
hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara
sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah,
proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan
yang terbuka. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang di-
hasilkan. Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula
dirubah menjadi alcohol, sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis, dan berbau alco-
hol.Dan akhirnya diperoleh tapai ketan yang rasa nya seperti dijual pada pasaran (seperti
yang di konsumsi biasanya).
5.2 Saran
1). Dalam pembuatan tape sebaiknya selalu bekerja dalam keeadaan steril agar tape
tidak terkontaminasi oelh mikroba lain yang mampu mengubah cita rasa tape dan
menjadikannya tidak enak.
2). Dalam membungkus tape harus dalam keadaan benar-benar rapat, tidak ada udara
yang bias masuk. Karena fermentasi pada tape berlangsung anaerob.
3). Pengukusan tape harus benar-benar matang agar tape yang dihasilkan kualitasnya
bagus dan tidak keras.
5). Sebelum menaburkan ragi, ketan yang sudah dimasak harus didinginkan terlebih
dahulu, agar mikroorganisme yang berperan dalam fermentasi tape tidak mati oleh
suhu yang panas.
6). Kami mengharapkan agar pembuatan tape dalam pratikum selanjutnya akan lebih
baik dari pratikum kami. Dan lebih memperhatikan takaran dan cara pembuatan tape.
Serta mempersiapkan bahan-bahan secara rinci supaya pembuatan tape ketan tersebut
berlangsung sempurna
7). Bagi pembuat/pedagang tape sebaiknya membuat tape dengan lama fermentasi 2
sampai 3 hari karena pada waktu fermentasi tersebut tidak menghasilkan kadar alco-
hol terlalu tinggi dan rasanyapun lebih enak.
DAFTAR PUSTAKA
http://salmanhfikri45.blogspot.com/2016/02/contoh-laporan-pembuatan-tape-ketan.html?m=1
https://riandonok.blogspot.com/2013/02/laporan-ilmiah-proses-pembuatan-tape.html
https://roboguru.ruangguru.com/question/dalam-proses-pembuatan-tape-ketan-terjadi-proses-fer-
mentasi-urutan-proses-fermentasi-tersebut_QU-8XR6NPZV
https://m.bola.com/ragam/read/4166820/7-manfaat-tape-ketan-hitam-untuk-kesehatan-cara-mem-
buatnya-mudah?page=3
https://www.briliofood.net/resep/11-cara-membuat-tape-ketan-yang-mudah-dan-antigagal-
211110x.html
https://roboguru.ruangguru.com/question/mengapa-dalam-pembuatan-tape-harus-ditaburi-den-
gan-ragi-_QU-KL605L28
https://www.academia.edu/38805850/MAKALAH_PROSES_FERMENTASI_TAPE_KETAN
https://www.google.com/search?q=mengapa+tape+terasa+asam&hl=in_ID
https://idschool.net/wp-content/uploads/2020/02/Cara-Reproduksi-Saccharomyces-cerevisiae.jpg
https://journal.unhas.ac.id/index.php/jppa/article/view/6545
https://www.mikirbae.com/2016/01/manfaat-bioteknologi-dalam-produksi.html?m=1
https://kickingtaipei.blogspot.com/2018/06/cara-membuat-dan-fermentasi-tape-ketan.html?m=1
http://lingkarstudionet.blogspot.com/2012/03/proses-pembuatan-tapai-ketan-hitam.html?m=1