Anda di halaman 1dari 7

TUGAS IPS

LAPORAN PABRIK TAHU


Nama : Valentina Ambarita
Kelas : 7.3
Pabrik “Tahu Sumedang Satu Rasa”

Tahu merupakan sumber makanan yang sering


digunakan oleh masyarakat Indonesia bahkan menjadi
sumber protein dari 4 sehat 5 sempurna. Ttahu
merupakan salah satu jenis makanan yang berbahan
dasar kedelai yang memiliki kandungan karbohidrat dan
protein yang bagus dari hasil permentasi.
Terutama “Tahu Sumedang Satu Rasa” merupakan
usaha yang berfokus pada penjualan tahu Sumedang
asli baik yang matang maupun mentah.

 Alamat pabrik “Tahu Sumedang Satu Rasa” :


Jl. Setu-Cibarusah, Jembatan Cikarang, Cikarang
Selatan, Bekasi Indonesia
 Nama pemilik pabrik “Tahu Sumedang Satu Rasa” :
Tidak diketahui
 Tahun berdiri nya pabrik “Tahu Sumedang Satu Rasa”
: Sejak tahun 2018
 Bahan yang digunakan untuk pembuatan tahu :
Kacang kedelai
Alat dan bahan pembuatan“Tahu Sumedang Satu
Rasa”
Alat :
- Baskom/bak/tong besar
- Pisau
- Kain tipis
- Saringan
- Loyang untuk mencetak tahu
- Tampah
- Kompor
- Blende
- Keranjang
- Wajan
Bahan
- Kacang kedelai
- 1 gram batu tahu atau kalsium sulfat atau CaSO4
atau 3 ml asam cuka maioun air perasan lemon
- Air secukupnya
Proses Pembuatan “Tahu Sumedang Satu Rasa”

1. Perendaman
Proses perendaman ini
dilakukan guna
memperlunak struktur
sel kedelai. Sehingga
dapat mengurangi
energi yang
dibutuhkan selama
proses penggilingan.
Selain itu, struktur sel
yang lunak tersebut juga mempermudah
pengekstrakan sari dari ampas.

Perendaman ini dilakukan dengan waktu sekitar 3


hingga 4 jam untuk kedelai impor. Sementara itu, untuk
kedelai lokal diperlukan waktu selama 4 hingga 5 jam.

2. Penggilingan

Pada tahapan ini biji kedelai


akan digiling dengan tujuan
supaya dapat memperkecil
partikel kedelai sehingga
nantinya dapat secara mudah
dilakukan pengekstrasi protein ke
dalam susu kedelai. Selama
proses penggilingan ini diperlukannya penambahan air
dengan debit 1,8 liter tiap menitnya

3. Pemasakan

Cara pembuatan tahu


berikutnya, yaitu pemasakan
bubur kedelai yang didapat
dari hasil penggilingan.
Kemudian, dimasukan ke
dalam bak masak dengan
menambahkan air sehingga
bubur kedelai menjadi
encer.
Proses pemasakan bubur kedelai akan berpengaruh
pada kualitas tahu yang akan dihasilkan. Jika suhu
wajan terlalu tinggi, maka endapan bubur akan
mengerak. Kerak tersebut akan meninggalkan bau
sangit dan bau tersebut akan terbawa sampai proses
pencetakan. Oleh karena itu, proses pemasakan ini
perlu memperhatikan suhu wajan dan jangan sampai
menimbulkan kerak serta bau sangit.
4. Penyaringan

Pada tahap ini bubur kedelai


yang sudah dimasak nantinya
akan disaring untuk
mendapatkan sari kedelai.
Proses penyaringan ini bisa
dilakukan dengan cara
meletakkan bubur kedelai diatas kain belacu maupun
kain sifon yang telah diletakan diatas bak penampung.
Kemudian, bubur kedelai ini diperas guna
mendapatkan sari kedelainya.

5. Penggumpalan

Proses penggumpalan
adalah proses
menggumpalkan sari
kedelai. Sejumlah pengrajin
tahu menggumpalkan sari
kedelai dengan cara
menambahkan bahan
asam yang ditanamkan
bibit. Dimana bibit adalah bahan asam sisa proses
penggumpalan sehari sebelumnya.
6. Pembungkusan dan pencetakan

Pada tahapan ini bubur


kedelai yang telah
menggumpal, nantinya
dicetak menjadi tahu.
Pada tahapan ini dapat
dilakukan dengan
memakai teknik cetak
bungkus dengan bantuan
alat berupa pres yang memiliki cetakan. Tahu yang
akan dicetak ini terlebih dahulu dibungkus dengan
menggunakan kain belacu yang dipotong menjadi
bentuk segiempat kecil-kecil.

7. Pemotongan dan penggorengan

Tahu yang sudah padat


dari cetakan diangkat
dan diletakkan di rak
bambu sambil dibalik
permukaannya. Tahu
mentah direndam
dengan raknya selama 5-
10 menit sembari diberi bumbu, lalu angkat dan tiriskan.
Siapkan minyak goreng dengan api yang besar,
masukkan tahu kedalam minyak goreng. Setelah
matang, simpan tahu sumedang yang sudah di goreng
ke dalam tempat yang sudah disiapkan.

Anda mungkin juga menyukai