Anda di halaman 1dari 9

PROSES PENGOLAHAN TAHU

Proses Pembuatan tahu

Secara Garis Besar Proses Pembuatan Tahu dapat saya jabarkan sebagai
berikut :

Bahan Untuk Membuat Tahu

bahan-bahan yang kita perlukan untuk membuat tahu diantaranya:

 Kacang kedelai,
 1 gram batu tahu (Kalsium Sulfat atau CaSO4) atau 3 ml asam cuka atau
air perasaan lemon
 Air secukupnya

Peralatan Untuk Membuat Tahu

Alat-alat yang dibutuhkan :

 Bak atau tong besar atau baskom, , pisau, kain tipis, saringan, dan loyang
untuk mencetak tahu.
 Tampah (nyiru)
 Tungku atau kompor
 Alat penghancur atau mesin giling atau blender
 Kain pengaduk
 Cetakan tahu
 Keranjang
 Wajan
 Kain sebagai saring juga menggunakan kain bekas karung tepung

Langkah Membuat Tahu

Setelah bahan-bahan serta peralatan tempur membuat tahu siap sedia, kini kita
masuk ke proses pembuatan tahu :

1. Lakukan proses pemilihan bahan baku tahu usahakan yang memiliki


kualitas bagus. Proses penyortiran biasanya dilakukan menggunakan
Tampi/tampah.
2. Kedelai selanjutnya dicuci, kemudian dan direndam dalam air hangat
kurang lebih selama 6 sampai 12 jam. Hal ini dilakukan sampai tekstur
kedelai mudah diolah. Usahakan seluruh kedelai tenggelam. Dalam
proses perendaman ini kedelai akan mengembang.
3. Selesai direndam kacang kedelai dibersihkan dengan cara dicuci berkali
kali. Usahakan kedelai ini sebersih mungkin untuk menghindari kedelai
cepat masam.
4. Untuk selanjutnya dihancurkan sampai halus. biasanya menggunakan
gilingan atau kalau yang dibuat sedikit bisa juga menggunakan blender.
tambahkan air sedikit-demi sedikit sehingga kedelainya berbentuk bubur.
5. Sari kedelai disaring sedikit demi sedikit sampai ampas kedelai tidak
tersisa lagi. Proses ini biasanya dilakukan berkali-kali agar air kedelai
dapat dibuat menjadi tahu yang halus.
6. bubur kedelai dimasak pada suhu 70-80 derajat (biasanya ditandai dengan
gelembung kecil yang muncul pada kedelai yang dimasak). Ingat untuk
menjaga agar kedelai jangan sampai mengental.
7. Kemudian, tunggu sampai uap panasnya menghilang. Saring bubur
kedelai tersebut, sambil diaduk secara perlahan. Tambahkan bahan
pembuat tahu (batu tahu atau asam cukup) dan aduk rata. Proses ini akan
menghasilkan endapan tahu (gumpalan). Endapan siap untuk di press..
8. Selanjutnya adonan tahu dalam cetakan dikempa/dipress agar air yang
terkandung di dalam adonan tahu tersebut dapat terperas habis tak tersisa
untuk menekan ampas supaya kandungan airnya benar-benar habis.
9. Setelah itu adonan tahu tersebut sudah dapat dipotong-potong sesuai
ukuran yang diinginkan
10. Dan tahupun sudah jadi dan siap untuk dipasarkan.

Langkah Terakhir setelah proses selesai adalah pemasaran tahu, tahu umumnya
di jual di pasar pasar, di warung dan pedagang keliling.
Tahapan proses pembuatan kecap

1. Sortasi Kedelai

Kedelai yang akan diproses menjadi kecap disortasi yaitu memisahkan


kedelai dari kotoran-kotoran seperti tanah, batu kecil, daun, batang,
kulit kedelai, biji rusak, dan lain-lain.

2. Perendaman

Biji kedelai yang telah disortasi, direndam dalam air bersih selama
kurang lebih 7 jam, kemudian ditiriskan.

3. Perebusan dan Pendinginan

Biji kedelai yang telah direndam direbus menggunakan tungku kayu


bakar atau dengan steam selama 1-2 jam sampai lunak. Kemudian
ditiriskan hingga dingin di atas tampah selama 5-6 jam.

4. Peragian / Fermentasi

Biji kedelai yang telah direbus dan dingin, kemudian ditaburi ragi
kecap, aduk sampai rata, kemudian disimpan selama 3-4 hari hingga
ditumbuhi jamur. Proses fermentasi pada industri kecap menggunakan
jamur Aspergillus sojae atau Aspergillus oryzae.
Mula-mula kedelai difermentasi dengan kapang Aspergillus
sp. dan Rhizopus sp. menjadi semacam tempe kedelai. Kemudian
“tempe” ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Mikroba
yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir
dan bakteri tahan garam, seperti khamir Zygosaccharomyces dan
bakteri susu Lactobacillus.

Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan


komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Kedelai akan
terfermentasi pada larutan dengan kadar garam 15 – 20%.

5. Perendaman dalam larutan garam

Biji kedelai yang telah ditumbuhi jamur, kemudian direndam dalam


larutan garam dengan konsentrasi 20% (200 gram garam dalam 1 liter
air). Perendaman dilakukan selama kurang lebih satu bulan. Selama
proses perendaman, setiap pagi dijemur dengan panas matahari dan
diaduk-aduk, kemudian sore hari ditutup lagi dan disimpan.

6. Penyaringan

Setelah proses perendaman dalam larutan garam selama 1 bulan, biji


kedelai mengalami fermentasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan
penyaringan dengan menggunakan saringan lembut atau kain halus.
Sehingga didapatkan filtrat kedelai dan ampasnya dipisahkan.

7. Perebusan II

Tambahkan bumbu halus ke dalam filtrat, tiap 1 liter filtrat


ditambahkan 2 Kg gula merah yang telah dilarutkan dengan air 0,5 liter.
Rebus dengan menggunakan tungku sambil diaduk-aduk hingga
mendidih.

8. Pengemasan dan pasteurisasi

Saring kecap dengan kain halus dan tuang ke dalam botol yang telah
disterilkan, kemudian ditutup menggunakan alat penutup botol.
Lakukan sterilisasi dengan meletakkan botol ke dalam panci berisi air
mendidih kurang lebih selama 30 menit.

Dalam Proses pembuatan kecap, selain tahap-tahap yang harus


dilakukan diatas tentunya juga dilakukan beberapa tahap proses
pengujian agar dihasilkan kecap dengan kualitas yang terbaik dan layak
untuk dipasarkan.

Karena kecap ini berupa zat liquid maka perlu dilakukan uji kekentalan
cairannya dan juga perlu untuk melakukan uji analisa warna baik pada
bahan biji kedelainya maupun pada hasil produksinya karena warna
merupakan visualisasi baik atau buruknya kualitas dari suatu produk.
Proses Pembuatan Tempe Kedelai

1. Pemilihan dan pencucian kedelai


Biji kedelai yang dipilih untuk dijadikan sebagai bahan dasar tempe harus
bagus, bernas, dan padat berisi. Pemilihan tersebut digunakan agar dapat
menghasilkan tempe yang baik dan berkualitas nantinya.
Cara mencuci kedelai dilakukan dengan air bersih dan berulang-ulang agar
pasir dan kotoran tidak menempel pada kedelai yang siap untuk diolah.

2. Perendaman awal
Kedelai direndam dalam air selama 12 jam, yang mana dalam proses ini
akan memudahkan pengupasan kulit biji bekedelai. Pada saat kedelai
direndam berlangsung proses fermentasi oleh bakteri yang ada di air.
3. Pengupasan kulit
Pengupasan kulit dapat dilakukan dengan cara biji kedelai yang diinjak-
injak, jika produksi tersebut dalam jumlah yang besar. Sementara itu, jika
produksi rumahan maka caranya bisa lebih higienis, yaitu dengan alat
pengupas biji.
4. Perendaman lanjutan
Perendaman lanjutan dilakukan agar kedelai mencapai tingkat keasaman
yang baik, yaitu sekitar 3,5 hingga 5,2 pH.
5. Pencucian kedelai yang telah direndam
Pencucian berfungsi untuk menghilangkan bakteri dan mikroorganisme
yang tumbuh selama perendaman, serta membuang kelebihan asam dan
lendir yang terproduksi
6. Perebusan lanjutan
Proses perebusan lanjutan berfungsi sebagai proses sterilisasi untuk
mematikan mikroorganisme yang tumbuh selama perendaman.
Lama perebusan tergantung pada kondisi bahan. Umumnya proses ini
memakan waktu 40-60 menit.
7. Penirisan dan pendinginan
Biji yang telah direbus ditiriskan dengan ditebarkan di atas nampan yang
lebar dan besar agar lebih mudah tiris dan dingin.
rbesar
8. Penambahan ragi
Penambahan ragi pada kedelai dilakukan pada suhu sekitar 37°C. Setiap 1
kg biji kedelai, takaran ragi yang digunakan adalah satu sendok makan.
Kemudian di aduk dan dicampur rata yang dilakukan di atas nampan.
9. Pembungkusan bahan
Bahan untuk membungkus bisa menggunakan bahan alami seperti daun
jati dan daun pisang, atau bahan buatan seperti plastik yang dinilai lebih
praktis dan efisien.
10. Fermentasi, pemecahan senyawa kompleks
Setelah dibungkus, calon tempe difermentasikan pada suhu kamar 38-
40°C. Suhu dijaga agar tidak lebih dan tidak kurang dari suhu yang telah
ditentukan, mengingat suhu memiliki peranan penting apakah proses
fermentasi itu berhasil atau tidak.
Proses fermentasi didiamkan selama 1 hingga 2 hari untuk dapat
menghasilkan tempe segar yang dapat dikonsumsi.
ARTIKEL
PROSES PENGOLAHAN KACANG KEDELAI
MENJADI TEMPE

NAMA :
HAMBA DWI FAJAR

KELAS : 3 MEKAH

SDIT BAITUL HALIM

Anda mungkin juga menyukai