Anda di halaman 1dari 16

• BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DIBIDANG

“PANGAN”
Kelompok 1
Bioteknologi Pangan Konvensional
Bioteknologi Pangan Konvensional
adalah bioteknologi yang
adalah bioteknologi yang menggunakan
menggunakan mikroorganisme
mikroorganisme sebagai alat untuk
sebagai alat untuk menghasilkan
menghasilkan produk dan jasa, misalnya
produk dan jasa, misalnya jamur
jamur dan bakteri menghasilkan enzim
dan bakteri menghasilkan enzim
tertentu untuk metabolisme tubuh
tertentu untuk metabolisme tubuh
sehingga diperoleh produk yang
sehingga diperoleh produk yang
diinginkan. Contohnya tape, dibuat
diinginkan. Contohnya tape, dibuat
dengan memanfaatkan mikroorganisme
dengan memanfaatkan
pada ragi.
mikroorganisme pada ragi.
1. TEMPE
Tempe adalah makanan tradisional khas
Indonesia hasil fermentasi. Fermentasi
dilakukan dengan menumbuhkan jamur
Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus
pada biji kedelai. Pada proses pertumbuhan,
jamur menghasilkan benang-benang yang
disebut hifa. Hifa mengakibatkan biji kedelai
saling terikat dan membentuk struktur yang
kompak
Cara pembuatan
1.Pertama, kedelai dicuci dengan air mengalir hingga bersih,
kemudian rendam kedelai selama 5 jam.2.Setelah selesai
direndam, lalu cuci kembali rendaman kedelai sampai
bersih.3.Selanjutnya, rebus rendaman kedelai yang telah dicuci
bersih selama 30 – 45 menit, setelah itu rendam selama satu
malam.4.Langkah berikutnya, kupas kulit ari kedelai yang telah
direndam semalam dengan menggunakan tangan atau
memanfaatkan mesin, setelah itu cuci hingga bersih.5.Kukus
selama 20 menit, kemudian angkat dan dinginkan sejenak lalu
taburi ragi temped an aduk hingga rata.6.Setelah itu, bungkus
kedelai dengan menggunakan daun pisang maupun plastik, sesuai
yang diinginkan.7.Proses fermentasi pun akan membutuhkan
waktu 2 hari dengan suhu ruangan normal. Jika kacang kedelai
sudah tertutup oleh jamur secara merata, maka tempe sudah
matang dan siap diolah menjadiberbagai hidangan.
2. KEJU
Keju adalah jenis produk olahan berbahan
baku susu. Keju terbuat dari susu yang
digumpalkan. Proses penggumpalan ini bisa
dilakukan dengan hanya menambahkan asam
atau dengan menggunakan enzim yang dibantu
oleh bakteri baik. Enzimnya dikenal dengan
rennet.
Cara pembuatan
Proses Pembuatan Keju
1. Proses yang pertama adalah memanaskan susu dengan suhu
rendah
2. Proses yang kedua adalah pengasaman susu dengan
penambahan bakteri asam laktat. Bakteri yang digunakan dalam
proses pembuatan keju adalah Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus.
3. Proses yang ketiga adalah Penambahan enzim rennet. Setelah
susu dicampur rata dengan rennet, susu akan mulai menggumpal
pada menit ke-15 sampai 30.
4. Selanjutnya adalah proses pematangan keju sesuai dengan
macam-macam jenis keju. Keju kemudian akan disimpan
berdasarkan jenisnya hingga waktu yang diinginkan. Beberapa
jenis keju bisa disimpan dalam hitungan bulan, ada juga yang
bisa disimpan hingga bertahun-tahun
3. ACAR SAYURAN
Acar adalah olahan sayur fermentasi
yang direndam ke dalam air berisi
campuran garam dan cuka. Sayur
yang digunakan untuk acar biasanya
adalah timun. Anda juga bisa
menambahkan wortel, cabai, dan
bawang merah. Sayuran ini biasanya
direndam larutan garam dan cuka
selama beberapa hari atau sampai
satu minggu.
Cara pembuatan
Proses Pembuatan Acar
1. Cuci cabai rawit hingga bersih. Kupas bawang merah, cuci bersih. Kupas wortel,
cuci bersih lalu potong dadu kecil. Sisihkan.
2. Buang bagian ujung timun sambil digosok agar keluar getahnya yang
menyebabkan pahit, cuci bersih.
3. Belah memanjang timun lalu buang bijinya. Potong timun jadi dadu kecil.
Sisihkan.
4. Siapkan panci lalu masukkan air, gula, dan garam. Masak hingga mendidih dan
gula larut.
5. Masukkan cuka lalu koreksi rasanya.
6. Masukkan cabai rawit, bawang, wortel, dan timun. Aduk sebentar saja. Matikan
api. Dinginkan.
7. Setelah dingin, pindahkan dan simpan acar ke dalam toples kaca. Lalu masukkan
dalam kulkas agar awet.
8. Acar siap disajikan setiap saat bersama hidangan masakan.

Anda mungkin juga menyukai