1. Tujuan
Untuk mengetahui proses pembuatan tapai.
Tapai merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tapai biasanya dibuat dari beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon).
Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme sebagai peran utama dalam prosesnya, seperti tempe atau
minuman alkohol, tapi pembuatan tapai ini melibatkan banyak mikroorganisme
dalam proses fermentasinya.
Beberapa Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tapai antara lain kapang
Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp. ; khamir Saccharomycopsis
fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces
cerevisiae, dan Candida utilis, serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp.
Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan
tapai.
Teknik rekayasa genetika dikenal juga dengan istilah teknik DNA rekombinan, yaitu
proses mengkombinasikan DNA suatu organisme ke dalam DNA organisme lain.
Organisme yang menggunakan bagian
gen dari organisme lain di dalam tubuhnya dikenal dengan istilah organisme transgenik.
Tumbuhan, hewan, dan bakteri transgenik tidak hanya digunakan untuk keperluan
penelitian namun juga untuk memenuhi kebutuhan di bidang medis, pertanian, dan
peternakan
2.2 Pengertian Fermentasi
Fermentasi Kimia
Fermentasi merupakan suatu cara yang telah dikenal dan digunakan sejak lama sejak
jaman dahulu. Fermentasi merupakan proses untuk mengubah substrat menjadi produk
tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan dari mikroba. Bioteknologi
berbasis fermentasi sebagian besar merupakan proses produksi barang dan jasa dengan
menerapkan teknologi fermentasi atau yang menggunakan mikroorganisme untuk
Tapai singkong merupakan tapai yang dibuat dari singkong atau ketela pohon yang
difermentasi. Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari
Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong ini sering disebut sebagai
peuyeum.
Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dihancurkan lalu dibalurkan pada umbi yang telah
dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah
dan lunak, dan tapai kering. Tapai kering ini biasanya yang lebih legit dan dapat
digantung tanpa takut mengalami kerusakan.
Selain Saccharomyces cerevisiae, jamur Aspergillus sp., dan bakteri Acetobacter aceti
juga berperan dalam pembuatan tapai. Mikroorganisme yang terdapat pada ragi tapai
memiliki peranan yang
sinergis, artinya mikroorganisme tersebut akan bekerja bersama untuk mengubah bahan
baku dari singkong atau beras ketan menjadi tapai. Selama pembuatan tapai terjadi
pemecahan (hidrolisis) amilum atau pati menjadi glukosa. Proses ini dibantu oleh jamur
Aspergillus sp. Proses inilah yang membuat tapai berasa manis. Glukosa yang dihasilkan
dari proses tersebut difermentasi menjadi alkohol oleh khamir Saccharomyces
cerevisiae. Proses ini menyebabkan tapai memiliki aroma yang khas. Proses fermentasi
yang dilakukan mikroorganisme dalam pembuatan tapai merupakan respirasi anaerob.
Artinya dalam prosesnya tidak dibutuhkan oksigen. Apakah ketika memakan tapai kamu
merasakan rasa masam? Dari mana rasa masam tersebut? Rasa masam pada tapai
disebabkan adanya kandungan asam cuka (asam asetat). Asam cuka dihasilkan dari
proses fermentasi alkohol oleh bakteri Acetobater aceti secara aerob (dalam keadaan
terdapat oksigen). Fermentasi ini terjadi ketika pembungkus tapai terbuka. Oleh karena
itu, agar tapai yang dihasilkan tidak terlalu masam, dalam pembuatan tapai harus
ditutup rapat.
4. 1 buah kompor
pilih.
2. Masaklah singkong atau bahan lain yang kamu pilih dengan cara
mengukus bahan sampai matang.
4. Amati tekstur, rasa, dan aroma singkong atau bahan yang kamu
pilih.
wadah tertutup.
8. Amati tekstur, rasa, dan aroma tapai yang telah kamu buat.
6. Pembahasan
Pembuatan tapai memerlukan ketelitian dan kebersihan yang tinggi supaya singkong
dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi
adalah bibit jamur yang digunakan dalam proses pembuatan tapai. Agar pembuatan
tapai berhasil dengan baik, alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih,
steril, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk
mengolah bahan tapai bisa menyebabkan kegagalan dalam proses fermentasi. Air yang
digunakan juga harus bersih.
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pada
proses pembuatan tapai, khamir dan kapang merupakan mikroba yang dapat
LAPORAN UJIAN PRAKTIK IPA
Membuat Tapai Dari Singkong
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 42 BANDUNG
2020/2021
Halaman 9 | 12
mengubah karbohidrat yang terkandung dalam bahan, menjadi gula. Peranan ragi
dalam pembuatan tapai ini adalah mengubah gula menjadi alkohol. Rasa manis pada
tapai dipengaruhi oleh kadar gula yang ada dalam tapai tersebut.
Perubahan-perubahan yang terjadi secara umum sejalan dengan teori yang ada, jika
hasil tapai yang dibuat tidak maksimal karena tapai masih memiliki tekstur yang agak
keras dan belum memiliki banyak air serta rasa yang belum terlalu manis, dikarenakan
waktu fermentasi yang singkat yaitu hanya selama 3 hari.
7. Simpulan
1. Pembuatan tapai termasuk dalam bioteknologi konvensional atau tradisional
karena masih menggunakan cara-cara yang sederhana.
2. Pada proses pembuatan tapai, jamur ragi akan mengubah glukosa menjadi
alkohol. Proses reaksinya, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam
singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan
menjadi lunak.
6. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tapai ini ada hal-hal yang harus
diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berhasil. Di saat proses
fermentasi, singkong harus tertutup rapat. Karena selama proses fermentasi tapi
ini, tidak memerlukan oksigen. Lamanya proses fermentasi juga memengaruhi
kadar alkohol yang dihasilkan.
1. Perbandingan komposisi antara singkong dan ragi harus seimbang untuk hasil akhir
yang lebih baik dan maksimal.
2. Faktor yang menunjang keberhasilan adalah sedikit banyaknya udara dan kualitas ragi
yang digunakan.
3. Agar pembuatan tapai berhasil dengan baik, alat-alat dan bahan-bahan yang
digunakan harus bersih, steril, terutama dari lemak atau minyak.
4. Pembuatan tapai memerlukan ketelitian dan kebersihan yang tinggi supaya singkong
dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik.
Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX Semester 2 Edisi Revisi 2018, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Nurhayani. Dkk. 2001. Peningkatan Kandungan Protein Kulit Umbi Ubi Kayu Melalui
Proses Fermentasi. Vol. 6. No. 1.
https://academia.co.id/laporan-praktikum-pembuatan-tapai-singkong/
#Download_Laporan_Praktikum
http://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-bioteknologi-proses.html
http://zevalova.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-biologi-bioteknologi.html
http://almaizarnetagh.blogspot.com/2013/04/makalah-cara-pembuatan-
tapai_2862.html