Anda di halaman 1dari 7

B.

PENGERTIAN DAN KOMPETENSI WALI KELAS DAN GURU ASUH

1. Pengertian (Pak Lukman)

2. Kompetensi Wali Kelas dan Guru Asuh

Kompetensi Wali Kelas dan Guru Asuh berlandaskan kepada empat (4)
Kompetensi Guru yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 ,
pasal 10 ayat 1, yang disesuaikan dengan kebutuhan dari Program Guru Asuh
yang dikembangkan di Yayasan BPI, yaitu sebagai berikut:

ASPEK KOMPETENSI
pedagogik 1. Menguasai karakter siswa asuh sejak awal secara
mendalam, memahami dan memanfaatkan prinsip-
prinsip perkembangan kognitif, kepribadian, dan
mengidentifikasi bekal awal siswa asuh secara utuh.
2. Merancang strategi yang tepat dalam pelaksanaan guru
asuh berdasarkan karakteristik dan siswa asuh dan
kompetensi yang ingin dicapai.
3. Memberikan pelayanan pengasuhan, pembinaan,
pemantauan, secara optimal terhadap siswa asuh,
dalam suasana yang nyaman.
4. Mengembangkan siswa asuh untuk mampu
mengaktualisasikan berbagai potensinya, baik potensi
akademik maupun non akademik.

kepribadian 1. Memiliki Iman dan Taqwa yang baik, keikhlasan,


mampu mengayomi dan menjadi suri tauladan yang
baik bagi siswa asuhnya.
2. Berprilaku dan bertindak sesuai dengan norma agama,
hukum, kesusilaan, kesopanan, budaya nasional.
3. Berakhlak mulya, memiliki kepribadian yang dewasa,
arif, bijaksana, terbuka, dan bertanggung jawab
Professional 1. Menguasai materi, struktur, konsep, keilmuan, dan pola
pikir yang positif terkait program guru asuh.
2. Menguasai kompetensi sebagai guru asuh
3. Kreatif, berinovasi dan komunikatif
4. Selain melakukan pendekatan secara langsung , dapat
pula memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dalam
rangka pelayanan prima terhadap siswa asuh.
Sosial 1. Bersikap inklusif, objektif, tidak diskriminatif terhadap
siswa asuh.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, santun dengan
sesama pendidik, tenaga kependidikan, siswa asuh dan
siswa lainnya, orang tua, dan masyarakat

E. TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM GURU ASUH

1. Fase Sosialisasi dan Pemahaman Program Guru Asuh

Di fase awal yaitu “Sosialisasi dan Pemahaman Program Guru Asuh”, pihak
Yayasan BPI beserta Team khusus yang dibentuk oleh Yayasan BPI yaitu yang
bernama “Team Think Tank”, yang merupakan perwakilan dari setiap unit yang
ada di lingkungan Yayasan BPI, melaksanakan sosialisasi terkait “Program Guru
Asuh” kepada para wali kelas dan guru asuh, para wakasek, para kepala sekolah,
KPS, Litbang, dihadiri pula oleh para pengurus yayasan.

Dalam fase ini diharapkan seluruh unsur yang ada di Yayasan BPI memahami
struktur, konsep, strategi, pola asuh, pedoman, tupoksi, peran dan
tanggungjawabnya, dan lain sebagainya, terkait dengan pelaksnaan “Program
Guru Asuh”, sehingga didalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai.

2.Fase Pelaksanaan Program Guru Asuh

Pada fase kedua ini, seluruh unit dari mulai DC/TK, SD. SMP. SMA 1. SMA 2,
SMK BPI, harus melaksanakan “Program Guru Asuh” dengan berpedoman kepada
“Buku Pedoman Guru Asuh”, dan kepada “Juklak Juknis Guru Asuh” yang
disediakan. Buku pedoman guru asuh dan juklak juknis adalah sebagai “Standar
Minimal” yang dijadikan acuan bagi setiap unit dalam pelaksanaan “Program Guru
Asuh”, dan dibuka seluas-luasnya bagi setiap unit untuk mengembangkan
berbagai program kekhasannya, dalam rangka mengembangkan kreatifitas dan
inovasi di unitnya masing-masing, yang sesuai dengan “Program Guru Asuh”,
RKJM Yayasan, dan Visi Misi BPI.

Untuk mengetahui ketercapaian “Program Guru Asuh”, Yayasan BPI melalui


“Team Think Tank” melakukan “Monitoring dan Evaluasi” ke setiap Unit, dengan
menggunakan instrument berupa angket, wawancara, observasi, yang disebarkan
kepada perwakilan siswa asuh, wali kelas dan guru asuh, para wakasek, para
kepala sekolah di setiap unit.

Yang menjadi sasaran dari monev tersebut adalah:

a. Pemahaman tentang “Program Guru Asuh”.


b. Dampak positif “Program Guru Asuh”
c. Hambatan dalam pelaksanaan “Program Guru Asuh”
d. Masukan, usul dan saran terkait “Program Guru Asuh”
e. Tindak lanjut dari hasil monev

Dalam fase ini, jika dianggap perlu untuk dilaksanakannya sosialisasi ulang
dalam rangka untuk lebih memantapkan pemahaman tentang “Program Guru
Asuh” , maka pihak Yayasan BPI atau pimpinan unit dapat mengundang nara
sumber yang terkait dengan “Program Guru Asuh” sesuai dengan kebutuhan.

3. Fase Penguatan dan Pembiasaan

Dalam fase ini diharapkan “Program Guru Asuh” sudah terimplementasi


secara menyeluruh, secara utuh, dan stabil di seluruh unit sekolah di lingkungan
Yayasan BPI. Seluruh unsur terkait sudah secara harmonis bekerjasama,
berkoordinasi satu sama lain, saling melengkapi, saling mendukung dalam rangka
ketercapaian tujuan dari “Program Guru Asuh” itu sendiri, yaitu melahirkan
generasi unggul yang berkarakter, beriman dan bertaqwa, memiliki kecerdasan
mental spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual, cerdas
kinestetik, dan kecerdasan yang lainnya, sehingga mereka menjadi generasi
penerus bangsa yang handal, siap menghadapi berbagai tantangan zaman yang
sedemikian kompleks di abad 21.

4. Fase Pemantauan

Dalam fase “Pemantauan” ini, seluruh unsur terkait harus mampu menjaga,
mempertahan, bahkan meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang salah
satunya melalui “Program Guru Asuh”.

Dalam fase ini pula seluruh unsur terkait harus kreatif dan berinovasi untuk
mencari terobosan baru yang dapat lebih meningkatkan dan lebih menguatkan
“Program Guru Asuh”, sehingga BPI menjadi sekolah terdepan dan mendapat
kepercayaan penuh dari masyarakat, sehingga para orang tua tidak ragu dalam
menentukan BPI sebagai lembaga pendidikan terbaik bagi putra-putrinya.

F. PENGENDALIAN GURU ASUH

1. Koordinator Guru Asuh

TAHAP URAIAN BLANGKO


KEGIATAN KEGIATAN FORM
Tahap 1 Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah terkait
pelaksanaan program guru asuh
Tahap 2 Kordinator bersama kepala sekolah menyusun
rencana pelaksanaan program guru asuh di tingkat
sekolaha
Tahap 3 Memantau dan melaporkan pelaksanaan program
guru asuh kepada kepala sekolah
Tahap 4 Bersama Kepala Sekolah memetakan kebutuhan dan
tindak lanjut berdasarkan hasil dari pemantauan
Tahap 5 Bersama Kepala Sekolah melaksanakan evaluasi
tahunan terkait program guru asuh, untuk
optimalisasi dan tindak lanjut di tahun berikutnya

2. PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PROGRAM GURU ASUH


TAHAP URAIAN BLANGKO
KEGIATAN KEGIATAN FORM
Tahap 1 Kepala sekolah menerima perincian tugas wali kelas
dan guru asuh dari koordinator program guru asuh
Tahap 2 Berkoordinasi dan berkonsultasi dengan KPS, Litbang,
Pengurus Yayasan, terkait perencanaan program
guru asuh
Tahap 3 Kepala sekolah bersama-sama dengan koordinator
program guru asuh, menyusun rencana pelaksanaan
kegiatan program guru asuh di tingkat sekolah
Tahap 4 Apabila diperlukan, Kepala Sekolah dapat
berkoordinasi dengan lembaga penyedia jasa
pelatihan lainnya (negri maupun swast), dengan
tujuan untuk lebih memantapkan program guru asuh
di unitnya masing-masing, dengan terlebih dahulu
berkoordinasi dengan koordinator guru asuh di
unitnya, KPS, dan Pengurus Yayasan BPI
Tahap 5 Kepala Sekolah bersama-sama dengan koordinator
guru asuh di unitnya, KPS, Litbang, melakukan
evaluasi tahunan terkait pelaksanaan program guru
asuh di unitnya

3. Peran KPS dalam Program Guru Asuh

TAHAP URAIAN BLANGKO


KEGIATAN KEGIATAN FORM
Tahap 1 Menghimpun data profil kinerja wali kelas, guru asuh
dan sekolah yang ada di lingkungan Yayasan BPI
Tahap 2 Mensosialisasikan , memberikan pelatihan program
guru asuh kepada para wali kelas dan para guru asuh
di tingkat sekolah, sesuai dengan kebutuhan
Tahap 3 Bersama Kepala Sekolah, melaksanakan
pendampingan, konsultasi, dan memfasilitasi kegiatan
program guru asuh di sekolah binaannya
Tahap 4 Melaksanakan monitoring dan evaluasi bersama-
sama dengan litbang terkait pelaksanaan program
guru asuh di tingkat sekolah binaannya
Tahap 5 Bersama-sama dengan Litbang membuat laporan
hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
guru asuh di tingkat sekolah binaannya, dan hasil
MONEV tersebut selanjutnya dilaporkan Pengurus
Yayasan dan sekolah yang bersangkutan untuk umpan
balik dan tindak lanjut berikutnya

3. Peran Litbang Dalam Pelaksanaan Program Guru Asuh

TAHAP URAIAN BLANGKO


KEGIATAN KEGIATAN FORM
TAHAP 1 Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program
guru asuh di tingkat sekolah, serta menentukan
tindak lanjut untuk perbaikan ke depan
Tahap 2 Mengembangkan, menyempurnakan,
memperbaharui program guru asuh secara berkala di
tingkat yayasan
Tahap 3 Melaksanakan monitoring dan evaluasi bersama-
sama dengan KPS, terkait pelaksanaan program guru
asuh
Tahap 4 Membuat laporan hasil monev pelaksanaan program
guru asuh bersama KPS, kemudian hasilnya
dilaporkan kepada Pengurus Yayasan dan sekolah
terkait, sebagai umpan balik dan tindak lanjut guna
peningkatan mutu dalam pelaksanaan program guru
asuh
Tahap 5 Bersama-sama dengan koordinator guru asuh di
tingkat sekolah, Kepala Sekolah, dan KPS melakukan
evaluasi tahunan terkait pelaksanaan program guru
asuh, untu optimalisasi

4. Peran Pengurus Yayasan BPI dalam Pelaksanaan Program Guru Asuh

TAHAP URAIAN BLANGKO


KEGIATAN KEGIATAN FORM
Tahap 1 Menyusun dan mengembangkan rambu-rambu dan
prosedur pelaksanaan program guru asuh
Tahap 2 Menyusun pedoman dan perangkat untuk
pelaksanaan kegiatan program guru asuh
Tahap 3 Mengkoordinasikan dan mensosialisasikan kebijakan
terkait program guru asuh kepada Kepala Sekolah,
KPS, Litbang, dan kepada Pembina Yayasan
Tahap 4 Memfasilitasi pelaksanaan program guru asuh melalui
lembaga-lembaga pelatihan baik negri maupun
swasta, untuk menunjang optimalisasi dari program
guru asuh itu sendiri
Tahap 5 Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program
guru asuh di seluruh unit persekolahan BPI
Tahap 6 Menghimpun laporan pelaksanaan pengelolaan
program guru asuh berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi KPS dan Litbang

Anda mungkin juga menyukai