Kompetensi Wali Kelas dan Guru Asuh berlandaskan kepada empat (4)
Kompetensi Guru yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 ,
pasal 10 ayat 1, yang disesuaikan dengan kebutuhan dari Program Guru Asuh
yang dikembangkan di Yayasan BPI, yaitu sebagai berikut:
ASPEK KOMPETENSI
pedagogik 1. Menguasai karakter siswa asuh sejak awal secara
mendalam, memahami dan memanfaatkan prinsip-
prinsip perkembangan kognitif, kepribadian, dan
mengidentifikasi bekal awal siswa asuh secara utuh.
2. Merancang strategi yang tepat dalam pelaksanaan guru
asuh berdasarkan karakteristik dan siswa asuh dan
kompetensi yang ingin dicapai.
3. Memberikan pelayanan pengasuhan, pembinaan,
pemantauan, secara optimal terhadap siswa asuh,
dalam suasana yang nyaman.
4. Mengembangkan siswa asuh untuk mampu
mengaktualisasikan berbagai potensinya, baik potensi
akademik maupun non akademik.
Di fase awal yaitu “Sosialisasi dan Pemahaman Program Guru Asuh”, pihak
Yayasan BPI beserta Team khusus yang dibentuk oleh Yayasan BPI yaitu yang
bernama “Team Think Tank”, yang merupakan perwakilan dari setiap unit yang
ada di lingkungan Yayasan BPI, melaksanakan sosialisasi terkait “Program Guru
Asuh” kepada para wali kelas dan guru asuh, para wakasek, para kepala sekolah,
KPS, Litbang, dihadiri pula oleh para pengurus yayasan.
Dalam fase ini diharapkan seluruh unsur yang ada di Yayasan BPI memahami
struktur, konsep, strategi, pola asuh, pedoman, tupoksi, peran dan
tanggungjawabnya, dan lain sebagainya, terkait dengan pelaksnaan “Program
Guru Asuh”, sehingga didalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai.
Pada fase kedua ini, seluruh unit dari mulai DC/TK, SD. SMP. SMA 1. SMA 2,
SMK BPI, harus melaksanakan “Program Guru Asuh” dengan berpedoman kepada
“Buku Pedoman Guru Asuh”, dan kepada “Juklak Juknis Guru Asuh” yang
disediakan. Buku pedoman guru asuh dan juklak juknis adalah sebagai “Standar
Minimal” yang dijadikan acuan bagi setiap unit dalam pelaksanaan “Program Guru
Asuh”, dan dibuka seluas-luasnya bagi setiap unit untuk mengembangkan
berbagai program kekhasannya, dalam rangka mengembangkan kreatifitas dan
inovasi di unitnya masing-masing, yang sesuai dengan “Program Guru Asuh”,
RKJM Yayasan, dan Visi Misi BPI.
Dalam fase ini, jika dianggap perlu untuk dilaksanakannya sosialisasi ulang
dalam rangka untuk lebih memantapkan pemahaman tentang “Program Guru
Asuh” , maka pihak Yayasan BPI atau pimpinan unit dapat mengundang nara
sumber yang terkait dengan “Program Guru Asuh” sesuai dengan kebutuhan.
4. Fase Pemantauan
Dalam fase “Pemantauan” ini, seluruh unsur terkait harus mampu menjaga,
mempertahan, bahkan meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang salah
satunya melalui “Program Guru Asuh”.
Dalam fase ini pula seluruh unsur terkait harus kreatif dan berinovasi untuk
mencari terobosan baru yang dapat lebih meningkatkan dan lebih menguatkan
“Program Guru Asuh”, sehingga BPI menjadi sekolah terdepan dan mendapat
kepercayaan penuh dari masyarakat, sehingga para orang tua tidak ragu dalam
menentukan BPI sebagai lembaga pendidikan terbaik bagi putra-putrinya.