Anda di halaman 1dari 66

Lampiran 4

HASIL WAWANCARA

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KARAKTER DALAM


MEWUJUDKAN AKHLAK MULIA SISWA SMP PADA SEKOLAH BERASRAMA
(Studi Deskriptif pada SMP NU Darul Ma’arif Kaplongan dan
SMP Islam Al Ishlah Boarding School Balongan Kabupaten Indramayu)

Nama : Boby Ahmad Faisal Hasri, S.Kom.


Jabatan : Kepala SMP NU DM Kaplongan dan Direktur Asrama (Pontren)
Alamat : Jl. Raya Kaplongan No. 28 Kec. Karangampel Kab. Indramayu 45283
Tanggal : 05 April 2022
No Pertanyaan Jawaban
I Perencanaan
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan (visi dan 1. Perencanaan peningkatan mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan
misi) adanya akhlak mulia siswa pada sekolah berasrama ini dimulai dengan membuat
peningkatan mutu PK tujuan pendidikan karakter, menyiapkan SDM dan sumberdaya yang ada,
di SMP? melakukan sosialisasi, membuat perencanaan program pendidikan karakter
2. Apa saja yang dan menjalin kerjasama kemitraan perencanaan program pendidikan
dilakukan dalam karakter.
persiapan perencanaan Tujuan pendidikan karakter di sekolah ini yaitu:
peningkatan a. Agar menghasilkan peserta didik yang berkarakter baik sehingga siap
pendidikan karakter di menghadapi jenjang berikutnya.
SMP? b. Agar semua siswa laki dan perempuan berakhlak mulia sesuai dengan
3. Bagaimana ajaran Islam.
melaksanakan c. Agar semua siswa taat dan patuh pada aturan sekolah.
sosialisasi perencanaan d. Agar tidak terjadi tawuran antar pelajar, kekerasan dan kasus lainnya.
pendidikan e. Tujuan tersebut sudah didiskusikan oleh pihak sekolah melalui kepala
peningkatan mutu sekolah, guru-guru, orang tua dan staf dan juga oleh pihak asrama
karakter di SMP? melalui direktur asrama, guru, dan staf
4. Bagaimana bapak Visi sekolah ini adalah AGAMIS, CERDAS, UNGGUL DAN
membuat program BERAKHLAK MULIA.
perencanaan Misi sekolah ini adalah
peningkatan mutu a. Menyelenggarakan pendidikan yang islami dengan panduan kurikulum
pendidikan karakter? terpadu.
5. Bagaimana kerjasama b. Menumbuhkan keteladanan dalam sikap dan perilaku yang baik sesuai
yang dilakukan ajaran Islam ala Ahlussunnah Wal Jamaah.
bapak/ibu dalam c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif sehingga siswa
perencanaan berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki.
peningkatan mutu d. Menumbuhkan kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan sehingga
pendidikan karakter? terbentuk pribadi yang sehat, percaya diri, disiplin dan memiliki etos
kerja tinggi.
e. Menumbuhkan semangat keunggulan di bidang sains dan teknologi.
f. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.
g. Menumbuhkembangkan potensi, telenta dan life skill dengan penyaluran
minat dan bakat.
h. Menanamkan pembiasaan diri untuk berucap dan berprilaku sesuai
dengan akhlaqul karimah.
2. Persiapan perencanaan pendidikan karakter di sekolah ini adalah dengan
melakukan analisis internal dan ekternal, menyiapkan bahan referensi dan
302
acuan penilaian serta kegiatan rutin yang akan dilaksanakan peserta didik.
Persiapan penyusunan program pendidikan karakter pihak sekolah bersama
pihak asrama, mempersiapkan SDM (guru-guru berkualitas sesuai dengan
latar belakang pendidikan) di sekolah dan di asrama. Sebagaimana
disampaikan oleh kepala sekolah perencanaan pendidikan karakter
dilakukan sebulan sebelum dimemulai kegiatan KMB. Menurut sekretaris
asrama kepala sekolah mengundang pihak asrama untuk berdiskusi terkait
perencanaan pendidikan karakter tiap tahunnya
3. Sekolah bersama asrama (PONTREN) melakukan sosialisasi persiapan
pendidikan karakter dengan pihak intern sekolah dan asrama juga dengan
pihak ekstern sekolah dan asrama. Sosialisasi dengan pihak intern sekolah
dan asrama dilakukan oleh kepala sekolah bersama pimpinan asrama
dengan para guru dan staf untuk menyampaikan program pendidikan
karakter dan menerima berbagai pendapat dan masukan terkait persiapan
pelaksanaan program pendidikan karakter. Sosialisasi yang dilakukan pihak
sekolah dan asrama yaitu sosilaisasi dilakukan sejak awal peserta didik
mendaftar, diberikan buku panduan dan tata tertib saat sesi wawancara
dengan wali peserta didik, dengan harapan wali peserta didik dapat
memahami sejak awal. Lalu peserta didik mengikuti kegiatan MPLSA
(Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dan Asrama). Memasang banner
berisi visi misi dan tata tertib serta himbauan di area public di sekolah dan
asrama. Sosialisasi yang dilakukan tersebut disampaikan juga oleh wakasek
kesiswaan dalam wawancara penelitian, menyampaikan bahwa sosialisasi
dilaksanakan di setiap minggu pertama awal kegiatan KBM.
4. Sekolah bersama asrama (pontren) melakukan perumusan program
pendidikan karakter meliputi perumusan latar belakang pendidikan
karakter, maksud dan tujuan pendidikan karakter, sasaran pendidikan
karakter, dan capaian pendidikan karakter. Program perencanaan yang
dilakukan di sekolah berasrama ini adalah dengan mengacu kepada
kurikulum nasional dan kurikulum pesantren serta hasil analisis internal
dan eksternal juga raport Pendidikan, disusun program dengan melibatkan
para stake holder. Sekretaris asrama bahkan menambahkan bahwa dalam
perumusan program pendidikan karakter pihak asrama melalui sekretaris
asrama, sekolah selalu melibatkan asrama dalam membuat rumusan
program pendidikan karakter. Rumusan program tersebut akan disampaikan
pada sosialisasi, menampung berbagai masukan dan tanggapan dari para
undangan rapat sosialisasi. Dari hasil masukan dan tanggapan kemudian
rumusan dilakukan beberapa perubahan rumusan awal disesuaikan dengan
masukan dan tanggapan tersebut.
5. Sekolah bersama asrama melakukan kerjasama dengan berbagai pihak
antara lain pemerintah, dinas pendidikan, tokoh masyarakat, dan terutama
orang tua peserta didik. Kerjasama ini dilakukan pada saat perencanaan
program pendidikan karakter. Kerjasama sekolah dan asrama yang
dilakukan kepada beberapa pihak untuk menjalin sinergitas dalam rangka
persiapan dan perencanaan program pendidikan karakter. Kerjasama
dilakukan sejak mulai didirikanya sekolah ini kepada masyarakat agar
mempermudah proses pendirian, pelaksanaan program pendidikan
khususnya pendidikan karakter, melanjutkan program pendidikan,
mengembangkan program pendidikan, membuat inovasi program
pendidikan dan seterusnya.
II Pengorganisasian
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan dilakukan 1. Pembagian atas tugas diharapkan untuk dapat meningkatkan suatu
pengorganisasian kreativitas pada masing-masing anggota organisasi (spesialisasi) dalam

303
peningkatan mutu PK mengelola suatu tugas yang akan diberi tugaskan. Sebagaimana kepala
di sekolah ini? sekolah juga berpendapat tujuan pengorganisasian peningkatan mutu
2. Bagaimana persiapan pendidikan karakter di sekolah ini dengan melakukan pembagian tugas dan
pengorganisasian wewenang seluruh komponen sekolah dalam rangka meningkatkan mutu
peningkatan mutu PK layanan pendidikan karakter sehingga dapat mewujudkan akhlak mulia
di sekolah ini? siswa
3. Bagaimana sosilaisasi 2. Persiapan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter adalah
peningkatan mutu PK dengan menyiapkan sumber daya manusia dan tugas-tugasnya dalam
di sekolah ini? peningkatan mutu pendidikan karakter. Kepala sekolah dan pimpinan
4. Bagaimana asrama menyiapkan tenaga guru atau pendidik dan staf baik di sekolah
pelaksanaan maupun asrama, menyiapkan beberapa tugas untuk guru dan staf. Kepala
pengorganisasian sekolah menyampaikan bahwa kepala sekolah menyiapakan beberapa guru
peningkatan mutu PK untuk menjadi wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala
di sekolah ini? sekolah bidang kesiswaaan, wakil kepala sekolah bidang sarana dan
5. Bagaimana tindak prasarana, wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat, menyiapkan
lanjut pelaksanaan guru BK, menyiapkan guru-guru mata pelajaran, menyiapkan guru pembina
pengorganisasian PK di kegiatan intra kurikuler (guru pembina osis), menyiapkan guru pembina
di sekolah ini? ekstrakurikuler, menyiapkan guru piket, dan menyiapkan staf administrasi,
pendukung dan penjaga sekolah. Pimpinan asrama menyiapkan direktur
asrama, menyiapkan tata usaha, menyiapkan bendahara, menyiapkan
bagian pengajaran, bagian humas, bagian penggerak Bahasa, bagian
pengasuhan, bagian sarana dan prasarana, bagian dapur, bagian koperasi,
wali kelas, dan pembina ektrakurikuler, serta pembina organisasi santri.
Dari sisi tugas kepala sekolah menyiapkan beberapa tugas diantaranya
tugas perumusan dan pengawasan pendidikan karakter dilakukan oleh para
wakil kepala sekolah dan bendahara, tugas pelaksanaan dan pembinaan
yaitu guru BK dan guru semua mata pelajaran serta guru pembina intra dan
ekstrakurikuler. Dari sisi tugas pimpinan asrama menyiapkan beberapa
tugas diantaranya tugas perumusan dan pengawasan pendidikan karakter
dilakukan oleh direktur asrama dan bendahara dibantu TU, tugas
pelaksanaan dan pembinaan dilakukan oleh bagian pengajaran, bagian
ektrakurikuler, bagian intrakurikuler, bagian pengasuhan dan bagian
lainnnya.
3. Sosialisai pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter adalah
dengan menyampaikan rencana pengorganisasian kepada seluruh warga
sekolah dan asrama. Menyampaikan siapa yang bertugas dan menyampaian
berbagai macam tugas. Kepala sekolah bahkan menjelaskan secara spesifik
sosialisasi pengorganisasian kepada wakil kepala sekolah dalam rapat
intern. Hal senada disampaikan pimpinan asrama juga menjelaskan dengan
rinci pengorganisasian kepada direktur asrama, TU dan bendahara. Wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan membenarkan bahwa dia telah ditunjuk
dan berdiskusi terkait tugas-tugas yang akan diembannya bersama kepala
sekolah.
4. Pelaksanaan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan menentukan sumber daya manusia dan menentukan sumber
daya tugas serta kordinasi. Kepala sekolah menyampaikan bahwa
pelaksanaan pengorganisasian dilakukan dengan mengangkat beberapa
guru menjadi wakil kepala sekolah, guru BK, guru pembina dan guru mata
pelajaran, serta guru piket. Hal senada disampaikan pimpinan asrama
bahwa pelaksanaan pengorganisasian dilakukan dengan mengangkat
direktur asrama beserta jajaranya. Dari sisi sumber daya tugas kepala
sekolah menyampaikan bahwa beberapa tugas terkait peningkatan mutu
pendidikan karakter dirumuskan, didiskusikan, dan disampaikan kepada
seluruh warga sekolah dan asrama.

304
5. Tindak lanjut pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan melakukan pengawasan, dan mengevaluasi serta
memperbaiki pelaksanaan pengorganisasian melalui restrukturisasi
organisasi dan mengembangkan tugas peningkatan mutu pendidikan
karakter. sebagaimana disampaikan kepala sekolah bahwa tindak lanjut
pengorganisasian memungkinkan pergantian jabatan wakil kepala sekolah,
guru pembina intra dan ekstra, dan guru mata pelajaran. Tindak lanjut juga
mengawasi keterlaksanaan tugas peningkatan mutu pendidikan karakter
berjalan baik. Kepala sekolah dan pimpinan asrama juga memastikan
kordinasi dan kerjasama berjalan dengan baik dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan karakter di sekolah dan asrama
III Pelaksanaan peningkatan
mutu PK
1. Bagaimana 1. Sekolah dan asrama melakukan persiapan pendidikan karakter dengan
pelaksanaan persiapan menyiapkan visi, misi, dan tujuan pendidikan karakter di sekolah dan
peningkatan mutu PK asrama. Pihak sekolah dan asrama melakun persiapan dengan melakukan
di sekolah ini? studi kurikulum nasional dan kurikulum pesantren dan kebijakan
2. Bagaiamana pendidikan karakter, melakukan analisis internal dan ekternal pelaksanaan
pelaksanaan sosialisai pendidikan karakter, menyiapkan bahan referensi dan acuan penilaian
peningkatan mutu PK tentang pendidikan karakter serta kegiatan rutin yang akan dilaksanakan
di sekolah ini? peserta didik baik di sekolah maupun asrama dalam program pendidikan
3. Bagaimana karakter.
pelaksanaan kordinasi 2. Sekolah dan asrama melaksanakan sosialisasi pelaksanaan pendidikan
dan kemitraan karakter. Sosialisasi tersebut dilaksanakan agar semua komponen sekolah
peningkatan mutu PK dan asrama memahami visi, misi, tujuan dan program pendidikan karakter.
di sekolah ini? Sosialisasi pendidikan karakter dilakukan melalui musyarawar kepala
4. Bagaimana sekolah dengan para wakasek serta beberapa guru, rapat sosialisasi
pelaksanaan program persiapan pelaksanaan pendidikan karakter yang dihadiri oleh pihak
peningkatan mutu PK sekolah, asrama dan wali peserta didik serta tokoh masyarakat, dan rapat
di sekolah ini? pemantapan pelaksanaan pendidikan karakter.
5. Bagaimana tindak 3. Sekolah dan asrama melakukan kordinasi pendidikan karakter dengan pihak
lanjut pelaksanaan intern dan ektern. Pihak intern di dalam sekolah dan asrama yaitu: kepala
peningkatan mutu PK sekolah, ketua asrama, wakil kepala sekolah dan asrama, guru sekolah dan
di sekolah ini? asrama, pembina di sekolah dan asrama, dan staf di sekolah dan asrama.
Pihak ekstern yaitu: wali peserta didik, pemerintah, dinas pendidikan, dan
tokoh masyarakat. Kordinasi dilakukan agar pihak intern dan ektern
sekolah dan asrama mengetahui program pendidikan karakter dan
kemudian melakukan kerjasama agar pendidikan karakter dapat
dilaksanakan dengan baik dalam mewujudkan akhlak mulia peserta didik.
4. Sekolah dan asrama melaksanakan program pendidikan karakter melalui
kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra kurikuler di
sekolah, kegiatan pembelajaran di asrama, kegiatan pembinaan di asrama,
dan internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter di lingkungan sekolah dan
di lingkungan asrama.
5. Sekolah dan asrama melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan pendidikan
karakter melalui pengawasan internal pelaksanaan pendidikan karakter,
menerima masukan dan tanggapan dari guru mata pelajaran, guru pembina
intra dan ektrakurikuler, guru asrama, dan guru pembina pengasuhan
asrama terkait kendala dan permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter,
memberikan masukan dan solusi kepada guru mata pelajaran, guru pembina
intra dan ektrakurikuler, guru asrama, dan guru pembina pengasuhan
asrama terhadap permasalahan pendidikan karakter yang sedang
dilaksanakan.
IV Pengawasaan

305
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan 1. Tujuan adanya pengawasan pendidikan karakter di sekolah dan asrama ini
pengawasan adalah untuk memastikan telaksananya program pendidikan karakter
peningkatan mutu PK berjalan sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan target program pendidikan
di sekolah ini? karakter baik di sekolah maupun di asrama. Wakil kepala sekolah bidang
2. Bagaimana Teknik kesiswaan bahkan menjelaskan keterlibatanya dalam tim pengawasan
pengawasan pendidikan karakter. Tim tersebut terdiri dari beberapa wakil kepala
peningkatan mutu PK sekolah, sekretaris asrama, dan guru.
di sekolah ini? 2. Teknik pengawasan yang digunakan di sekolah dan asrama ini adalah
3. Bagaimana analisis dengan teknik pengawasan langsung melalui observasi dan lembar
pengawasan pengawasan. Teknik pengawasan langsung yang dilakukan adalah dengan
peningkatan mutu PK langsung memantau apakah pendidikan terlaksana dengan baik, jika ada
di sekolah ini? kendala langsung segera dimusyawakan bersama kemudian dicari solusi
4. Bagaimana hasil yang tepat untuk permasalahan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh
pengawasan wakil kepala sekolah bahwa pengawasan dilakukan dengan teknik
peningkatan mutu PK pengawasan langsung sebagai alat untuk menilai keberhasilan program
di sekolah ini? yang telah direncanakan. Di SMP NU DM Kaplongan, prosedur
5. Bagaimana tindak pengawasan program penguatan akhlak mulia dirumuskan berdasarkan
lanjut pengawasan jaminan mutu program penguatan akhlak mulia dan standar mutu program
peningkatan mutu PK penguatan akhlak mulia yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sedangkan
di sekolah ini? para pembina intra dan ektrakurikuler dan juga pembina asrama diminta
untuk melaporkan hasil pencapaian program penguatan akhlak mulia tiap-
tiap peserta didik sesuai materi yang disampaikan. Hasil pengamatan
kemudian dideskripsikan untuk mendapatkan hasil pencapaian standar
mutu peserta didik yang diinformasikan secara terkoordinasi kepada wali
kelas dan pengasuh asrama. pengawasan dilaksanakan setiap saat, baik di
jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran, dan setiap tempat, baik di kelas
maupun di luar kelas, dengan cara pengamatan dan pencatatan. Teknik-
teknik yang dilakukan untuk penilaian akademik maupun kepribadian siswa
atau peserta didik, di SMP NU DM Kaplongan sebagai berikut: (1)
Observasi (dengan lembar obserbasi/pengamatan) (2) Penilaian diri
(dengan lembar penilaian diri/kuisioner (3) Penilaian antar teman (lembar
penilaian antar teman).
3. Analisis pengawasan program pendidikan karakter di sekolah dan asrama
ini dilakukan dengan cara mempelajari lebih awal permasalahan atau
kendala apa yang akan terjadi pada saat pelaksanaan dan sudah disiapkan
beberapa alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
tersebut. Sehingga tim pengawasan ini sudah mempersiapkan analisis
pengawasan pendidikan karakter. Instrumen untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian standar mutu program penguatan akhlak mulia di sekolah
berupa lembar perkembangan siswa yang diisi wali kelas, dan pembina
intra dan ektra. Sedangkan untuk mengetahui pencapaian standar mutu
program penguatan akhlak mulia di Asrama, digunakan buku penghubung
peserta didik yang diisi oleh pengasuh asrama. Pengawasan melalui kedua
instrumen tersebut dilakukan secara kualitatif dengan melakukan check list
pada aspek pantuan dan menuliskan berbagai catatan perkembangan dalam
kolom catatan pengasuh atau wali kelas.
4. Hasil pengawasan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dan asrama
ini antara lain temuan-temuan terkait kendala dan permasalahan
pelaksanaan pendidikan karakter melalui pembelajaran, melalui kegiatan
intra dan ektrakurikuler, melalui kegiatan pembelajaran di asrama
(pontren), dan melalui kegiatan pembinaan di asrama. Kepala sekolah
menjelaskan bahwa hasil pengawasan berupa ditemukannya kendala guru,
pembina, dan pengasuh asrama ketika melakukan pembinaan pendidikan

306
karakter yaitu kurang efektifnya pembinaan karakter karena rasio guru dan
siswa tidak sebanding 1:30. Wakil kepala sekolah pun menyampaikan
bahwa guru dan pembina serta pengasuh mengalami kesulitan dalam
melakukan penanaman nilai-nilai karakter pada peserta didik pada saat
kegiatan belajar berlangsung. Kesulitan penanaman karakter ini karena
kebanyakan guru, dan pembina serta pengasuh lebih fokus pada
menyampaikan materi pembelajaran di kelas, intra dan ektra kurikuler serta
di asrama. Temuan-temuan tersebut kemudian dilakukan musyarwarah
bersama komponen sekolah dan asrama untuk merundingkan solusi terbaik
untuk mengatasi kendala dan permasalahan yang ada terkait pelakasanaan
pendidikan karakter. Adapun tantangan pembiasaan akhlak di sekolah,
asrama dan lingkungan adalah dengan meningkatkan pengawasan guru,
wali kelas, pelatih ekskul, dan pengasuh asrama dalam pemanfaatan waktu
peserta didik untuk melaksanakan berbagai kegiatan positif, terarah dan
bermanfaat. Sehingga pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan
bersifat komprehensif selama 24 jam baik di sekolah, di luar sekolah
maupun di asrama.
5. Tindak lanjut pengawasan pendidikan karakter di sekolah dan asrama ini
dilakukan dengan memperbaiki pelaksanaan pendidikan karakter pada
kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra kurikuler di
sekolah, kegiatan pembelajaran di asrama (pontren) dan kegiatan
pembinaan di asrama. Tindak lanjut dari umpan balik ini, sekolah
mendokumentasikan kemajuan dan masalah untuk perbaikan yang
berkelanjutan dengan tercatat dalam notulen rapat pekanan dan notulen
rapat wali kelas, Selain itu setiap bulan sekolah membuat laporan tertulis
kepada yayasan terkait kemajuan dan kendala pelaksanaan program
penguatan akhlak mulia Prosedur evaluasi tersebut dirumuskan oleh kepala
sekolah dan Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi pada peserta
didik. Hal tersebut disampaikan oleh kepala sekolah dan wakil kepala
sekolah saat sesi wawancara.
V Faktor pendukung
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana 1. Kepemimpinan sebagai faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan
kepemimpinan menjadi karakter yang dilakukan di sekolah berasrama ini yaitu:
faktor pendukung a. Pemimpin yang melayani
peningkatan mutu PK b. Pemimpin yang memotivasi
di sekolah ini? c. Pemimpin yang menginspirasi
2. Bagaimana SDM guru Kepemimpinan itu sudah dilaksanakan oleh kepala sekolah dan wakil
menjadi faktor kepala sekolah serta pimpinan asrama (pontren). Kepemimpinan yang
pendukung melayani, memotivasi, dan menginspirasi seluruh komponen sekolah dan
peningkatan mutu PK asrama dalam melaksanakan pendidikan karakter. Kepala sekolah di SMP
di sekolah ini? NU Darul Ma’arif selalu memberikan layanan prima kepada bawahnya
3. Bagaimana sarana dan dengan cara memberikan segala bantuan pikiran, tenaga, dan sumber daya
prasarana menjadi kepemimpinan yang ada kepada seluruh bawahanya. Ketua asrama
faktor pendukung (pontren) selalu memberikan motivasi kepada pengajar asrama ustadz dan
peningkatan mutu PK ustadzhah serta pengasuh asrama setiap saat melalui diskusi, rapat dan
di sekolah ini? aktifitas selama di asrama. Sebagaimana wawancara penulis dengan guru
4. Bagaimana kebijakan yang mengatakan bahwa kepala sekolah dan pimpinan asrama selalu
menjadi faktor melayani guru dengan baik, memberikan motivasi peningkatan kinerja, dan
pendukung sebagai inspirasi para guru untuk selalu melakukan hal-hal yang terbaik
peningkatan mutu PK untuk kemajuan sekolah dan asrama.
di sekolah ini? 2. SDM sebagai faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan karakter
5. Bagaiman kemitraan dalam mewujudkan akhlak mulia siswa. Kepala sekolah dan pimpinan

307
menjadi faktor asrama berserta jajaran yayasan setiap tahun selalu mengadakan
pendukung penerimaan tenaga pendidik dan kependidikan melalui seleksi.
peningkatan mutu PK Pengumunan penerimaan guru dan staf selalu dilakukan sebelum tahun
di sekolah ini? ajaran baru. Calon guru dan staf melamar dan kemudian mengikuti
berbagai seleksi mulai dari seleksi administrasi, seleksi kompotensi, seleks
psikologi, dan seleksi wawancara bersama kepala sekolah, pimpinan
asrama, dan jajaran yayasan. Sebagaimana wawancara penulis dengan
kepala sekolah yang mengatakan bahwa calon guru dan staf diseleksi secara
administrasi dalam rangka melihat berkas administrasi sesuai dengan syarat
yang dibutuhkan, seleksi kompetensi bagi guru dilaksanakan microteaching
yaitu untuk mengetahui seberapa berkualitas kompetensi mengajar calon
guru dan bagi staf dilaksanakan test praktek langsung sesuai jenis pekerjaan
calon staf untuk mengetahui seberapa cekatan staf tersebut bekerja bersama
tim dan alat yang disediakan oleh sekolah. berdasarkan wawancara dengan
guru yang mengatakan bahwa calon guru dan staf pasti mengikuti tes
wawancara psikologi hal ini itu mengetahui tingkat stabilitas emosi dan
psikologi calon guru dan staf, karena dalam bekerja bukan hanya
kompetensi saja yang harus baik akan tetapi psikologi dan emosi juga harus
bisa dikontrol dengan baik agar menciptakan budaya nyaman dan tertib
dalam bekerja. Setelah tes wawancara psikologi losos maka selanjutnya
adalah tes wawancara bersama pimpinan yayasan, kepala sekolah dan
pimpinan asrama. Tes ini dilakukan untuk mengetahui maksud dan tujuan
para calon guru dan staf melamar di sekolah ini, bagaimana komitmen
mereka terhadap pekerjaan, bagaimana loyalitas mereka terhadap lembaga,
dan seterusnya.
3. Sarana dan prasarana sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Seluruh fasilitas sarana dan prasarana sekolah merupakan salah
satu media yang tepat bagi sekolah untuk menyampaikan pesan-pesan
pendidikan karakter untuk siswa secara menarik dan tanpa sadar pesan
tersebut dapat tersampaikan dengan efektif. Sebagaimana hasil wawancara
penulis dengan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan
bahwa sarana dan prasarana di sekolah ini sangat memadai
4. Kebijakan sebagai sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Kebijakan sekolah dibuat karena adanya permasalahan dan
kebijakan tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan karakter. Sebagaimana wawancara penulis dengan kepala
sekolah dan pimpinan asrama (pontren) yang mengatakan bahwa kebijakan
terkait pendidikan karakter di sekolah ini telah dituangkan dalam visi
sekolah dan asrama. Visi sekolah “AGAMIS, CERDAS, UNGGUL DAN
BERAKHLAK MULIA” sedangkan visi asrama “Mewujudkan sebuah
komplek pendidikan religius dengan kondisi dan situasi lingkungan yang
kondusif untuk menyiapkan dan mengembangkan segenap sumber daya
insani sehingga dapat mencapai kualitas unggul di bidang IPTEK &
IMTAQ ala Ahlussunnah waljama’ah berstandar internasional”. Kebijakan
peningkatan pendidikan karakter di sekolah berasrama ini sudah digagas
dalam visi tersebut. Visi tersebut menjelaskan bahwa sekolah berasrama ini
ingin mencetak lulusan yang unggul dan beraklak mulia serta memiliki
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Kemitraan sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan karakter.
Sekolah dan asrama membangun kemitraan baik dengan intern sekolah dan
asrama serta dengan ekstern sekolah dan asrama. Kemitraan sekolah intern
sekolah dilaksanakan melalui kepala sekolah bekerjasama dengan wakil
kepala sekolah, guru, pembina, staf dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan karakter dalam

308
mewujudkan akhlak mulia. Kemitraan asrama (pontren) dilaksanakan
melalui direktur asrama bekerjasama dengan wakil pimpinan asrama,
pengasuh asrama, guru asrama, dan staf asrama. Sedangkan kemitraan
ekstern, sekolah dan asrama melakukan kerjasama dengan wali peserta
didik, masyarakat, dan pemerintah terkait anggaran, kebijakan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Sebagaimana wawancara penulis dengan
kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan
dilaksanakan sekolah dan asrama dalam rangka melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak untuk keberhasilan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan program pendidikan karakter dalam
mewujudkan akhlak mulia siswa.
VI Faktor penghambat
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana masalah 1. Permasalahan manajemen sebagai faktor penghambat peningkatan mutu
manajemen menjadi pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa. Manajemen
faktor penghambat yang tidak dilaksanakan dengan baik akan memberikan hambatan terhadap
peningkatan mutu peningkatan mutu pendidikan karakter. Kepala sekolah tidak memiliki
pendidikan karakter di perencanaan khusus terkait pendidikan karakter, tidak ada pengorganisasian
sekolah ini? khusus terkait pendidikan karakter, hanya berupa pelaksanaan pendidikan
2. Bagaimana masalah karakter dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran, tidak ada
SDM guru menjadi pengawasan terkait aktualisasi pendidikan karakter dalam pembelajaran,
faktor penghambat pembelajaran hanya fokus pada penyampaian materi dan latihan yang
peningkatan mutu bersifat kognitif saja, tidak dilaksanakan tindak lanjut terhaap berbagai
pendidikan karakter di permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter dan sebagainya.
sekolah ini? Sebagaimana wawancara penulis dengan kepala sekolah dan pimpinan
3. Bagaimana masalah asrama yang mengatakan bahwa kepala sekolah dan pimpinan asrama tidak
sarana dan prasarana melakukan perencanaan apapun terkait pendidikan karakter, pendidikan
menjadi faktor karakter hanya dilakukan di sekolah melalui pembelajaran di kelas oleh
penghambat guru mata pelajaran. Pendidikan karakter di asrama juga tidak dilakukan
peningkatan mutu perencanaan khusus, di asrama pendidikan karakter hanya dilakukan sesuai
pendidikan karakter di dengan nilai-nilai pendidikan kepesantrenan lebih pada tataran aktualisasi
sekolah ini? akhlak mulia dan nilai-nilai keagamaan.
4. Bagaimana masalah 2. Permasalahan SDM sebagai faktor penghambat peningkatan mutu
kebijakan menjadi pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia. Sumber daya
faktor penghambat manusia dalam pendidikan karakter di sekolah yaitu guru dan staf.
peningkatan mutu Pendidikan karakter merupakan bagian dari ilmu psikologi pendidikan.
pendidikan karakter di Kualifikasi sumber daya manusia yang sesuai dengan pendidikan karakter
sekolah ini? yaitu sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi di bidang ilmu
5. Bagaiman masalah psikologi pendidikan. Berdasarkan hasil obeservasi peneliti di sekolah ini
kemitraan menjadi hanya memiliki dua guru yang berlatar belakang psikologi pendidikan
faktor penghambat (guru BK). Sedangkan guru lain memiliki kualifikasi pendidikan sesuai
peningkatan mutu dengan mata pelajaran yang diampu. Staf di sekolah ini sebagian masih
pendidikan karakter di belum sarjana. Sebagaimana wawancara penulis dengan guru yang
sekolah ini? mengatakan bahwa sekolah ini hanya memiliki dua guru yang berlatar
belakang BK dan ada 2 orang staf yang masih belum sarjana.
3. Sarana dan prasarana tidak menjadi faktor penghambat peningkatan mutu
pendidikan karakter di sekolah ini karena sarana dan prasarana sudah
memadai, lengkap dan nyaman.
4. Permasalahan kebijakan merupakan salah satu faktor penghambat
pendidikan karakter. Kebijakan yang seharusnya dapat mengatasi masalah
tetapi justru menimbulkan permasalahan ketika kebijakan tersebut tidak
sesuai dengan kondisi lingkungan dimana kebijakan itu akan diterapkan.
Kebijakan pendidikan karakter yang dikeluarkan oleh presiden dan
kementrian pendidikan yang dilaksanakan di sekolah ini tidak menunjukan

309
keselarasan dengan kebijakan yang ada di sekolah. ketidak selarasan
tersebut terlihat dari tidak ada pengawasan dari pengawas sekolah dan
kepala sekolah. sebagaiman wawancara penulis dengan kepala sekolah
yang mengatakan bahwa kebijakan pendidikan karakter tidak konsisten
yaitu karena tidak ada pengawasan khusus dari pengawas sekolah.
5. Permasalahan kemitraan merupakan bagian dari faktor penghambat
peningkatan mutu pendidikan karakter. Sekolah dan asrama melakukan
kemitraan hanya dengan pihak-pihak intern saja. Hal ini sebagaimana
disampaikan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa
kerjasama dan kemitraan pendidikan karakter dilakukan sekolah dan
asrama dengan guru-guru tertentu saja, seperti guru PKN, guru PAI, Guru
BK, dan Guru Kepesantrenan.
VII Solusi peningkatan mutu
PK 1. Solusi permasalahan SDM adalah sekolah dan asrama menyelenggarakan
1. Bagaimana pelatihan dan mengembangan model pendidikan karakter dalam
peningkatan SDM mewujudkan akhlak mulia siswa kepada seluruh guru di sekolah dan di
Guru menjadi solusi asrama. Kegiatan itu dilakukan secara berkesinambungan dan terarah.
peningkatan mutu PK 2. Mengatasi permasalahan siswa adalah dengan menyelenggarakan kegiatan
di sekolah ini? bimbingan konseling sebelum, pada saat, dan setelah diselenggarakan
2. Bagaimana kegiatan pembelajaran. Di asrama setiap kamar terdapat sekitar 20 sampai
kedisiplinan siswa 25 siswa dan memiliki satu staf pengasuhan. Staf pengasuhan bertugas
menjadi solusi untuk membimbing dan mengawasi aktifitas harian siswa di dalam asrama.
peningkatan mutu PK Staf pengasuh perkamar satu orang di rasa kurang mampu untuk
di sekolah ini? mengkondisikan siswa seharusnya perkamar memiliki 2 orang staf
3. Bagaimana sarana dan pengasuhan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir permasalahan yang
prasarana memadai timbul dari peserta didik. Oleh karena itu jumlah guru BK harus
menjadi solusi ditingkatkan agar kegiatan konseling berjalan dengan baik dan efektif.
peningkatan mutu PK 3. Sarana dan prasarana akan terus dilakukan peningkatan dari segi jumlah
di sekolah ini? dan kualitas. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru yang
4. Bagaimana mengatakan bahwa fasilitas dan sumber belajar yang memadai sebagai
penyelarasan kebijakan upaya dalam rangka mennyukseskan pendidikan karakter, agar kurukulum
menjadi solusi yang sudah dirancang dapat dilaksanakan secara optimal. Fasilitas dan
peningkatan mutu PK sumber belajar yang perlu dikembangkan dalam mendukung suksesnya
di sekolah ini? peningkatan mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia
5. Bagaimana perluasan siswa antara lain laboratorium, pusat sumber belajar, dan perpustakaan,
kemitraan menjadi serta tenaga pengelola dan peningkatan kemampuan pengelolaannya.
solusi peningkatan Fasilitas dan sumber belajar tersebut peril didayagunakan seoptimal
mutu PK di sekolah mungkin dipelihara, dan disimpan dengan sebaik-baiknya. Selain itu,
ini? kreatifitas pendidik dan peserta didik perlu senantiasa ditingkatkan untuk
membuat dan mengembankan alat-alat pembelajaran serta alat peraga lain
yang berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
4. Memahami isi kebijakan pendidikan karakter oleh seluruh warga sekolah
dan asrama, memilih strategi yang tepat untuk melaksanakan kebijakan
pendidikan karakter, saling bekerjasama antara warga sekolah dan asrama
untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan karakter. Berdasarkan
wawancara penulis dengan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang
mengatakan bahwa solusi permasalahan kebijakan pendidikan adalah
dengan metode memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam
kurikulum pendidikan di sekolah dan asrama. SMP NU Darul Ma’arif
Kaplongan telah menggunakan kurikulum 2013 sebagai pedoman
kurikulum sekolah sehingga setiap kompetensi inti mengandung nilai-nilai
karakter pada tiap-tiap mata pelajaran. Semua jenis mata pelajaran dan
kegiatan madrasah dirancang untuk mencapai tujuan nilai karakter.
Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, PMR, LCC, Drumband, Karate,

310
dan lainnya.
5. Solusi permasalahan kemitraan untuk meningkatkan mutu pendidikan
karakter adalah dengan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak-pihak
baik intern maupun ekstern. Sekolah dan asrama menjalin kemitraan
dengan pemerintah dari segi kebijakan dan anggran, menjalin kemitraan
dengan orang tua dan masyarakat dari segi dukungan dan pembiayaan,
menjalin kemitraan dengan akademisi dan praktisi pendidikan karakter dari
segi peningkatan kualitas layanan pendidikan karakter, dan menjalin
kemitraan dengan warga sekolah dan asrama dari segi pelaksanaan,
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan karakter dalam
mewujudkan akhlak mulia siswa. Berdasarkan wawancara penulis dengan
kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan
tersebut telah dilakukan dan terus ditingkatkan kemitraan dengan
pemerintah, orang tua dan masyarakat, akademisi dan praktisi, dan seluruh
warga sekolah dan asrama.

311
Nama : Sulkan, S.Pd.I
Jabatan : Wakasek SMP NU DM Kaplongan
Alamat : Jl. Raya Kaplongan No. 28 Kec. Karangampel Kab. Indramayu 45283
Tanggal : 06 April 2022

No Pertanyaan Jawaban
I Perencanaan
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan (visi dan 1. Tujuan peningkatan mutu pendidikan karakter di sekolah ini adalah
misi) adanya memberikan layanan pendidikan karakter kepada siswa sesuai dengan
peningkatan mutu PK masukan-masukan dari wali peserta didik dan masyarakat. Agar tujuan
di SMP? tersebut tercapai maka sekolah menyiapkan SDM dan sumberdaya yang
2. Apa saja yang ada, melakukan sosialisasi, membuat perencanaan program pendidikan
dilakukan dalam karakter dan menjalin kerjasama kemitraan perencanaan program
persiapan perencanaan pendidikan karakter.
peningkatan Tujuan pendidikan karakter di sekolah ini yaitu:
pendidikan karakter di a. Agar menghasilkan peserta didik yang berkarakter baik sehingga siap
SMP? menghadapi jenjang berikutnya.
3. Bagaimana b. Agar semua siswa laki dan perempuan berakhlak mulia sesuai dengan
melaksanakan ajaran Islam.
sosialisasi perencanaan c. Agar semua siswa taat dan patuh pada aturan sekolah.
pendidikan d. Agar tidak terjadi tawuran antar pelajar, kekerasan dan kasus lainnya.
peningkatan mutu e. Tujuan tersebut sudah didiskusikan oleh pihak sekolah melalui kepala
karakter di SMP? sekolah, guru-guru, orang tua dan staf dan juga oleh pihak asrama
4. Bagaimana bapak melalui direktur asrama, guru, dan staf
membuat program Visi sekolah ini adalah AGAMIS, CERDAS, UNGGUL DAN
perencanaan BERAKHLAK MULIA.
peningkatan mutu Misi sekolah ini adalah
pendidikan karakter? a. Menyelenggarakan pendidikan yang islami dengan panduan kurikulum
5. Bagaimana kerjasama terpadu.
yang dilakukan b. Menumbuhkan keteladanan dalam sikap dan perilaku yang baik sesuai
bapak/ibu dalam ajaran Islam ala Ahlussunnah Wal Jamaah.
perencanaan c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif sehingga siswa
peningkatan mutu berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki.
pendidikan karakter? d. Menumbuhkan kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan sehingga
terbentuk pribadi yang sehat, percaya diri, disiplin dan memiliki etos
kerja tinggi.
e. Menumbuhkan semangat keunggulan di bidang sains dan teknologi.
f. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.
g. Menumbuhkembangkan potensi, telenta dan life skill dengan penyaluran
minat dan bakat.
h. Menanamkan pembiasaan diri untuk berucap dan berprilaku sesuai
dengan akhlaqul karimah.
2. Persiapan perencanaan peningkatan pendidikan karakter di sekolah ini
adalah dengan melakukan analisis internal dan ekternal, menyiapkan bahan
referensi dan acuan penilaian serta kegiatan rutin yang akan dilaksanakan
peserta didik. Persiapan penyusunan program pendidikan karakter pihak
sekolah bersama pihak asrama, mempersiapkan SDM (guru-guru
berkualitas sesuai dengan latar belakang pendidikan) di sekolah dan di
asrama.
3. Selaku wakil kepala sekolah saya berserta jajaran sekolah melakukan

312
sosialisasi persiapan pendidikan karakter dengan pihak intern sekolah dan
asrama juga dengan pihak ekstern sekolah dan asrama. Sosialisasi dengan
pihak intern sekolah dan asrama dilakukan oleh wakil kepala sekolah
bersama kepala sekolah dengan para guru dan staf untuk menyampaikan
program peningkatan mutu pendidikan karakter dan menerima berbagai
pendapat dan masukan terkait persiapan pelaksanaan program pendidikan
karakter. Sosialisasi yang dilakukan pihak sekolah dan asrama yaitu
sosilaisasi dilakukan sejak awal peserta didik mendaftar, diberikan buku
panduan dan tata tertib saat sesi wawancara dengan wali peserta didik,
dengan harapan wali peserta didik dapat memahami sejak awal. Lalu
peserta didik mengikuti kegiatan MPLSA (Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah dan Asrama). Memasang banner berisi visi misi dan tata tertib
serta himbauan di area public di sekolah dan asrama. Sosialisasi yang
dilakukan tersebut disampaikan juga oleh wakasek kesiswaan dalam
wawancara penelitian, menyampaikan bahwa sosialisasi dilaksanakan di
setiap minggu pertama awal kegiatan KBM.
4. Sekolah bersama asrama (pontren) melakukan perumusan program
pendidikan karakter meliputi perumusan latar belakang pendidikan
karakter, maksud dan tujuan pendidikan karakter, sasaran pendidikan
karakter, dan capaian pendidikan karakter. Program perencanaan yang
dilakukan di sekolah berasrama ini adalah dengan mengacu kepada
kurikulum nasional dan kurikulum pesantren serta hasil analisis internal
dan eksternal juga raport Pendidikan, disusun program dengan melibatkan
para stake holder. Rumusan program tersebut akan disampaikan pada
sosialisasi, menampung berbagai masukan dan tanggapan dari para
undangan rapat sosialisasi. Dari hasil masukan dan tanggapan kemudian
rumusan dilakukan beberapa perubahan rumusan awal disesuaikan dengan
masukan dan tanggapan tersebut. Rumusan program peningkatan mutu
pendididikan karakter tersebut tercermin dari adanya visi dan misi sekolah.
5. Sekolah bersama asrama melakukan kerjasama dengan berbagai pihak
antara lain pemerintah, dinas pendidikan, tokoh masyarakat, dan terutama
orang tua peserta didik. Kerjasama ini dilakukan pada saat perencanaan
program pendidikan karakter. Kerjasama sekolah dan asrama yang
dilakukan kepada beberapa pihak untuk menjalin sinergitas dalam rangka
persiapan dan perencanaan program pendidikan karakter. Kerjasama
dilakukan sejak mulai didirikanya sekolah ini kepada masyarakat agar
mempermudah proses pendirian, pelaksanaan program pendidikan
khususnya pendidikan karakter, melanjutkan program pendidikan,
mengembangkan program pendidikan, membuat inovasi program
pendidikan dan seterusnya.
II Pengorganisasian
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan dilakukan 1. Pembagian atas tugas diharapkan dapat meningkatkan suatu kreativitas
pengorganisasian pada masing-masing anggota organisasi (spesialisasi) dalam mengelola
peningkatan mutu PK suatu tugas yang akan diberi tugaskan. Sebagaimana wakil kepala sekolah
di sekolah ini? juga berpendapat tujuan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan
2. Bagaimana persiapan karakter di sekolah ini dengan melakukan pembagian tugas dan wewenang
pengorganisasian seluruh komponen sekolah dalam rangka meningkatkan mutu layanan
peningkatan mutu PK pendidikan karakter sehingga dapat mewujudkan akhlak mulia siswa
di sekolah ini? 2. Persiapan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter adalah
3. Bagaimana sosilaisasi dengan menyiapkan sumber daya manusia dan tugas-tugasnya dalam
peningkatan mutu PK peningkatan mutu pendidikan karakter. Saya dan Kepala sekolah serta
di sekolah ini? pimpinan asrama menyiapkan tenaga guru atau pendidik dan staf baik di
4. Bagaimana sekolah maupun asrama, menyiapkan beberapa tugas untuk guru dan staf.

313
pelaksanaan Kepala sekolah menyampaikan bahwa kepala sekolah menyiapkan
pengorganisasian beberapa guru untuk menjadi wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil
peningkatan mutu PK kepala sekolah bidang kesiswaaan, wakil kepala sekolah bidang sarana dan
di sekolah ini? prasarana, wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat, menyiapkan
5. Bagaimana tindak guru BK, menyiapkan guru-guru mata pelajaran, menyiapkan guru pembina
lanjut pelaksanaan di kegiatan intra kurikuler (guru pembina osis), menyiapkan guru pembina
pengorganisasian PK ekstrakurikuler, menyiapkan guru piket, dan menyiapkan staf administrasi,
di sekolah ini? pendukung dan penjaga sekolah. Pimpinan asrama menyiapkan direktur
asrama, menyiapkan tata usaha, menyiapkan bendahara, menyiapkan
bagian pengajaran, bagian humas, bagian penggerak Bahasa, bagian
pengasuhan, bagian sarana dan prasarana, bagian dapur, bagian koperasi,
wali kelas, dan pembina ektrakurikuler, serta pembina organisasi santri.
Dari sisi tugas kepala sekolah menyiapkan beberapa tugas diantaranya
tugas perumusan dan pengawasan pendidikan karakter dilakukan oleh para
wakil kepala sekolah dan bendahara, tugas pelaksanaan dan pembinaan
yaitu guru BK dan guru semua mata pelajaran serta guru pembina intra dan
ekstrakurikuler. Dari sisi tugas pimpinan asrama menyiapkan beberapa
tugas diantaranya tugas perumusan dan pengawasan pendidikan karakter
dilakukan oleh direktur asrama dan bendahara dibantu TU, tugas
pelaksanaan dan pembinaan dilakukan oleh bagian pengajaran, bagian
ektrakurikuler, bagian intrakurikuler, bagian pengasuhan dan bagian
lainnnya.
3. Sosialisai pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter adalah
dengan menyampaikan rencana pengorganisasian kepada seluruh warga
sekolah dan asrama. Menyampaikan siapa yang bertugas dan menyampaian
berbagai macam tugas. Saya selaku wakil Kepala sekolah juga melakuan
sosialisasi mendampingi KS menjelaskan secara spesifik sosialisasi
pengorganisasian kepada wakil kepala sekolah dalam rapat intern.
4. Pelaksanaan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan menentukan sumber daya manusia dan menentukan sumber
daya tugas serta kordinasi. Saya bersama Kepala sekolah dalam melakukan
pengorganisasian dilakukan dengan mengangkat beberapa guru menjadi
wakil kepala sekolah termasuk saya, guru BK, guru pembina dan guru mata
pelajaran, serta guru piket dan guru lainnya.
5. Tindak lanjut pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan melakukan pengawasan, dan mengevaluasi serta
memperbaiki pelaksanaan pengorganisasian melalui restrukturisasi
organisasi dan mengembangkan tugas peningkatan mutu pendidikan
karakter. sebagaimana menambahkan apa yang disampaikan kepala sekolah
bahwa tindak lanjut pengorganisasian memungkinkan pergantian jabatan
wakil kepala sekolah, guru pembina intra dan ekstra, dan guru mata
pelajaran. Tindak lanjut juga mengawasi keterlaksanaan tugas peningkatan
mutu pendidikan karakter berjalan baik. Kepala sekolah dan pimpinan
asrama juga memastikan kordinasi dan kerjasama berjalan dengan baik
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan karakter di sekolah dan asrama
III Pelaksanaan peningkatan
mutu PK
1. Bagaimana 1. Sekolah melakukan persiapan pendidikan karakter dengan menyiapkan visi,
pelaksanaan persiapan misi, dan tujuan pendidikan karakter di sekolah dan asrama. Pihak sekolah
peningkatan mutu PK dan asrama melakun persiapan dengan melakukan studi kurikulum nasional
di sekolah ini? dan kurikulum pesantren dan kebijakan pendidikan karakter, melakukan
2. Bagaiamana analisis internal dan ekternal pelaksanaan pendidikan karakter, menyiapkan
pelaksanaan sosialisai bahan referensi dan acuan penilaian tentang pendidikan karakter serta
peningkatan mutu PK kegiatan rutin yang akan dilaksanakan peserta didik baik di sekolah

314
di sekolah ini? maupun asrama dalam program pendidikan karakter.
3. Bagaimana 2. Sekolah melaksanakan sosialisasi pelaksanaan pendidikan karakter.
pelaksanaan kordinasi Sosialisasi tersebut dilaksanakan agar semua komponen sekolah dan asrama
dan kemitraan memahami visi, misi, tujuan dan program pendidikan karakter. Sosialisasi
peningkatan mutu PK pendidikan karakter dilakukan melalui musyawarah kepala sekolah dengan
di sekolah ini? para wakasek serta beberapa guru, rapat sosialisasi persiapan pelaksanaan
4. Bagaimana pendidikan karakter yang dihadiri oleh pihak sekolah, asrama dan wali
pelaksanaan program peserta didik serta tokoh masyarakat, dan rapat pemantapan pelaksanaan
peningkatan mutu PK pendidikan karakter.
di sekolah ini? 3. Sekolah melakukan kordinasi pendidikan karakter dengan pihak intern dan
5. Bagaimana tindak ektern. Pihak intern di dalam sekolah dan asrama yaitu: kepala sekolah,
lanjut pelaksanaan ketua asrama, wakil kepala sekolah dan asrama, guru sekolah dan asrama,
peningkatan mutu PK pembina di sekolah dan asrama, dan staf di sekolah dan asrama. Pihak
di sekolah ini? ekstern yaitu: wali peserta didik, pemerintah, dinas pendidikan, dan tokoh
masyarakat. Kordinasi dilakukan agar pihak intern dan ektern sekolah dan
asrama mengetahui program pendidikan karakter dan kemudian melakukan
kerjasama agar pendidikan karakter dapat dilaksanakan dengan baik dalam
mewujudkan akhlak mulia peserta didik.
4. Sekolah melaksanakan program pendidikan karakter melalui kegiatan
pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra kurikuler di sekolah,
kegiatan pembelajaran di asrama, kegiatan pembinaan di asrama, dan
internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter di lingkungan sekolah dan di
lingkungan asrama.
5. Sekolah melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan pendidikan karakter
melalui pengawasan internal pelaksanaan pendidikan karakter, menerima
masukan dan tanggapan dari guru mata pelajaran, guru pembina intra dan
ektrakurikuler, guru asrama, dan guru pembina pengasuhan asrama terkait
kendala dan permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter, memberikan
masukan dan solusi kepada guru mata pelajaran, guru pembina intra dan
ektrakurikuler, guru asrama, dan guru pembina pengasuhan asrama
terhadap permasalahan pendidikan karakter yang sedang dilaksanakan.
IV Pengawasaan
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan 1. Tujuan adanya pengawasan pendidikan karakter di sekolah ini adalah untuk
pengawasan memastikan telaksananya program pendidikan karakter berjalan sesuai
peningkatan mutu PK dengan visi, misi, tujuan, dan target program pendidikan karakter baik di
di sekolah ini? sekolah maupun di asrama. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan bahkan
2. Bagaimana Teknik menjelaskan keterlibatanya dalam tim pengawasan pendidikan karakter.
pengawasan Tim tersebut terdiri dari beberapa wakil kepala sekolah, sekretaris asrama,
peningkatan mutu PK dan guru.
di sekolah ini? 2. Teknik pengawasan yang digunakan di sekolah dan asrama ini adalah
3. Bagaimana analisis dengan teknik pengawasan langsung melalui observasi dan lembar
pengawasan pengawasan. Teknik pengawasan langsung yang dilakukan adalah dengan
peningkatan mutu PK langsung memantau apakah pendidikan terlaksana dengan baik, jika ada
di sekolah ini? kendala langsung segera dimusyawakan bersama kemudian dicari solusi
4. Bagaimana hasil yang tepat untuk permasalahan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh
pengawasan wakil kepala sekolah bahwa pengawasan dilakukan dengan teknik
peningkatan mutu PK pengawasan langsung sebagai alat untuk menilai keberhasilan program
di sekolah ini? yang telah direncanakan. Di SMP NU DM Kaplongan, prosedur
5. Bagaimana tindak pengawasan program penguatan akhlak mulia dirumuskan berdasarkan
lanjut pengawasan jaminan mutu program penguatan akhlak mulia dan standar mutu program
peningkatan mutu PK penguatan akhlak mulia yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sedangkan
di sekolah ini? para pembina intra dan ektrakurikuler dan juga pembina asrama diminta
untuk melaporkan hasil pencapaian program penguatan akhlak mulia tiap-

315
tiap peserta didik sesuai materi yang disampaikan. Hasil pengamatan
kemudian dideskripsikan untuk mendapatkan hasil pencapaian standar
mutu peserta didik yang diinformasikan secara terkoordinasi kepada wali
kelas dan pengasuh asrama. pengawasan dilaksanakan setiap saat, baik di
jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran, dan setiap tempat, baik di kelas
maupun di luar kelas, dengan cara pengamatan dan pencatatan. Teknik-
teknik yang dilakukan untuk penilaian akademik maupun kepribadian siswa
atau peserta didik, di SMP NU DM Kaplongan sebagai berikut: (1)
Observasi (dengan lembar obserbasi/pengamatan) (2) Penilaian diri
(dengan lembar penilaian diri/kuisioner (3) Penilaian antar teman (lembar
penilaian antar teman).
3. Analisis pengawasan program pendidikan karakter di sekolah ini dilakukan
dengan cara mempelajari lebih awal permasalahan atau kendala apa yang
akan terjadi pada saat pelaksanaan dan sudah disiapkan beberapa alternatif
solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Sehingga tim
pengawasan ini sudah mempersiapkan analisis pengawasan pendidikan
karakter. Instrumen untuk mengetahui sejauh mana pencapaian standar
mutu program penguatan akhlak mulia di sekolah berupa lembar
perkembangan siswa yang diisi wali kelas, dan pembina intra dan ektra.
Sedangkan untuk mengetahui pencapaian standar mutu program penguatan
akhlak mulia di Asrama, digunakan buku penghubung peserta didik yang
diisi oleh pengasuh asrama. Pengawasan melalui kedua instrumen tersebut
dilakukan secara kualitatif dengan melakukan check list pada aspek
pantuan dan menuliskan berbagai catatan perkembangan dalam kolom
catatan pengasuh atau wali kelas.
4. Hasil pengawasan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah ini antara
lain temuan-temuan terkait kendala dan permasalahan pelaksanaan
pendidikan karakter melalui pembelajaran, melalui kegiatan intra dan
ektrakurikuler, melalui kegiatan pembelajaran di asrama (pontren), dan
melalui kegiatan pembinaan di asrama. Kepala sekolah menjelaskan bahwa
hasil pengawasan berupa ditemukannya kendala guru, pembina, dan
pengasuh asrama ketika melakukan pembinaan pendidikan karakter yaitu
kurang efektifnya pembinaan karakter karena rasio guru dan siswa tidak
sebanding 1:30. Wakil kepala sekolah pun menyampaikan bahwa guru dan
pembina serta pengasuh mengalami kesulitan dalam melakukan penanaman
nilai-nilai karakter pada peserta didik pada saat kegiatan belajar
berlangsung. Kesulitan penanaman karakter ini karena kebanyakan guru,
dan pembina serta pengasuh lebih fokus pada menyampaikan materi
pembelajaran di kelas, intra dan ektra kurikuler serta di asrama. Temuan-
temuan tersebut kemudian dilakukan musyarwarah bersama komponen
sekolah dan asrama untuk merundingkan solusi terbaik untuk mengatasi
kendala dan permasalahan yang ada terkait pelakasanaan pendidikan
karakter. Adapun tantangan pembiasaan akhlak di sekolah, asrama dan
lingkungan adalah dengan meningkatkan pengawasan guru, wali kelas,
pelatih ekskul, dan pengasuh asrama dalam pemanfaatan waktu peserta
didik untuk melaksanakan berbagai kegiatan positif, terarah dan
bermanfaat. Sehingga pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan
bersifat komprehensif selama 24 jam baik di sekolah, di luar sekolah
maupun di asrama.
5. Tindak lanjut pengawasan pendidikan karakter di sekolah ini dilakukan
dengan memperbaiki pelaksanaan pendidikan karakter pada kegiatan
pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra kurikuler di sekolah,
kegiatan pembelajaran di asrama (pontren) dan kegiatan pembinaan di
asrama. Tindak lanjut dari umpan balik ini, sekolah mendokumentasikan

316
kemajuan dan masalah untuk perbaikan yang berkelanjutan dengan tercatat
dalam notulen rapat pekanan dan notulen rapat wali kelas, Selain itu setiap
bulan sekolah membuat laporan tertulis kepada yayasan terkait kemajuan
dan kendala pelaksanaan program penguatan akhlak mulia Prosedur
evaluasi tersebut dirumuskan oleh kepala sekolah dan Pengawasan
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku
dan pembentukan kompetensi pada peserta didik. Hal tersebut disampaikan
oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah saat sesi wawancara.
V Faktor pendukung
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana 1. Kepemimpinan sebagai faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan
kepemimpinan menjadi karakter yang dilakukan di sekolah berasrama ini yaitu:
faktor pendukung a. Pemimpin yang melayani
peningkatan mutu PK b. Pemimpin yang memotivasi
di sekolah ini? c. Pemimpin yang menginspirasi
2. Bagaimana SDM guru Kepemimpinan itu sudah dilaksanakan oleh kepala sekolah dan dan saya
menjadi faktor selaku wakil kepala sekolah serta pimpinan asrama (pontren).
pendukung Kepemimpinan yang melayani, memotivasi, dan menginspirasi seluruh
peningkatan mutu PK komponen sekolah dan asrama dalam melaksanakan pendidikan karakter.
di sekolah ini? Kepala sekolah di SMP NU Darul Ma’arif selalu memberikan layanan
3. Bagaimana sarana dan prima kepada bawahnya dengan cara memberikan segala bantuan pikiran,
prasarana menjadi tenaga, dan sumber daya kepemimpinan yang ada kepada seluruh
faktor pendukung bawahanya. Ketua asrama (pontren) selalu memberikan motivasi kepada
peningkatan mutu PK pengajar asrama ustadz dan ustadzhah serta pengasuh asrama setiap saat
di sekolah ini? melalui diskusi, rapat dan aktifitas selama di asrama. Sebagaimana
4. Bagaimana kebijakan wawancara penulis dengan guru yang mengatakan bahwa kepala sekolah
menjadi faktor dan pimpinan asrama selalu melayani guru dengan baik, memberikan
pendukung motivasi peningkatan kinerja, dan sebagai inspirasi para guru untuk selalu
peningkatan mutu PK melakukan hal-hal yang terbaik untuk kemajuan sekolah dan asrama.
di sekolah ini? 2. SDM sebagai faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan karakter
5. Bagaiman kemitraan dalam mewujudkan akhlak mulia siswa. Kepala sekolah dan pimpinan
menjadi faktor asrama berserta jajaran yayasan setiap tahun selalu mengadakan
pendukung penerimaan tenaga pendidik dan kependidikan melalui seleksi.
peningkatan mutu PK Pengumunan penerimaan guru dan staf selalu dilakukan sebelum tahun
di sekolah ini? ajaran baru. Calon guru dan staf melamar dan kemudian mengikuti
berbagai seleksi mulai dari seleksi administrasi, seleksi kompotensi, seleks
psikologi, dan seleksi wawancara bersama kepala sekolah, pimpinan
asrama, dan jajaran yayasan. Sebagaimana wawancara penulis dengan
kepala sekolah yang mengatakan bahwa calon guru dan staf diseleksi secara
administrasi dalam rangka melihat berkas administrasi sesuai dengan syarat
yang dibutuhkan, seleksi kompetensi bagi guru dilaksanakan microteaching
yaitu untuk mengetahui seberapa berkualitas kompetensi mengajar calon
guru dan bagi staf dilaksanakan test praktek langsung sesuai jenis pekerjaan
calon staf untuk mengetahui seberapa cekatan staf tersebut bekerja bersama
tim dan alat yang disediakan oleh sekolah. berdasarkan wawancara dengan
guru yang mengatakan bahwa calon guru dan staf pasti mengikuti tes
wawancara psikologi hal ini itu mengetahui tingkat stabilitas emosi dan
psikologi calon guru dan staf, karena dalam bekerja bukan hanya
kompetensi saja yang harus baik akan tetapi psikologi dan emosi juga harus
bisa dikontrol dengan baik agar menciptakan budaya nyaman dan tertib
dalam bekerja. Setelah tes wawancara psikologi losos maka selanjutnya
adalah tes wawancara bersama pimpinan yayasan, kepala sekolah dan
pimpinan asrama. Tes ini dilakukan untuk mengetahui maksud dan tujuan
para calon guru dan staf melamar di sekolah ini, bagaimana komitmen

317
mereka terhadap pekerjaan, bagaimana loyalitas mereka terhadap lembaga,
dan seterusnya.
3. Sarana dan prasarana sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Seluruh fasilitas sarana dan prasarana sekolah merupakan salah
satu media yang tepat bagi sekolah untuk menyampaikan pesan-pesan
pendidikan karakter untuk siswa secara menarik dan tanpa sadar pesan
tersebut dapat tersampaikan dengan efektif. Sebagaimana hasil wawancara
penulis dengan wakil kepala sekolah yang mengatakan bahwa sarana dan
prasarana di sekolah ini sangat memadai
4. Kebijakan sebagai sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Kebijakan sekolah dibuat karena adanya permasalahan dan
kebijakan tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan karakter. Sebagaimana wawancara penulis dengan wakil kepala
sekolah yang mengatakan bahwa kebijakan terkait pendidikan karakter di
sekolah ini telah dituangkan dalam visi sekolah dan asrama. Visi sekolah
“AGAMIS, CERDAS, UNGGUL DAN BERAKHLAK MULIA”
sedangkan visi asrama “Mewujudkan sebuah komplek pendidikan religius
dengan kondisi dan situasi lingkungan yang kondusif untuk menyiapkan
dan mengembangkan segenap sumber daya insani sehingga dapat mencapai
kualitas unggul di bidang IPTEK & IMTAQ ala Ahlussunnah waljama’ah
berstandar internasional”. Kebijakan peningkatan pendidikan karakter di
sekolah berasrama ini sudah digagas dalam visi tersebut. Visi tersebut
menjelaskan bahwa sekolah berasrama ini ingin mencetak lulusan yang
unggul dan beraklak mulia serta memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
5. Kemitraan sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan karakter.
Sekolah dan asrama membangun kemitraan baik dengan intern sekolah dan
asrama serta dengan ekstern sekolah dan asrama. Kemitraan sekolah
dengan pihak intern sekolah dilaksanakan melalui kepala sekolah
bekerjasama dengan wakil kepala sekolah, guru, pembina, staf dalam hal
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan
karakter dalam mewujudkan akhlak mulia. Kemitraan asrama (pontren)
dilaksanakan melalui direktur asrama bekerjasama dengan wakil pimpinan
asrama, pengasuh asrama, guru asrama, dan staf asrama. Sedangkan
kemitraan ekstern, sekolah dan asrama melakukan kerjasama dengan wali
peserta didik, masyarakat, dan pemerintah terkait anggaran, kebijakan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Sebagaimana wawancara penulis dengan
kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan
dilaksanakan sekolah dan asrama dalam rangka melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak untuk keberhasilan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan program pendidikan karakter dalam
mewujudkan akhlak mulia siswa.
VI Faktor penghambat
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana masalah 1. Permasalahan manajemen sebagai faktor penghambat peningkatan mutu
manajemen menjadi pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa. Wakil kepala
faktor penghambat sekolah mengatakan bahwa Manajemen yang tidak dilaksanakan dengan
peningkatan mutu baik akan memberikan hambatan terhadap peningkatan mutu pendidikan
pendidikan karakter di karakter. Menurut wakasek bahwa Kepala sekolah tidak memiliki
sekolah ini? perencanaan khusus terkait pendidikan karakter, tidak ada pengorganisasian
2. Bagaimana masalah khusus terkait pendidikan karakter, hanya berupa pelaksanaan pendidikan
SDM guru menjadi karakter dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran, tidak ada
faktor penghambat pengawasan terkait aktualisasi pendidikan karakter dalam pembelajaran,
peningkatan mutu pembelajaran hanya fokus pada penyampaian materi dan latihan yang

318
pendidikan karakter di bersifat kognitif saja, tidak dilaksanakan tindak lanjut terhaap berbagai
sekolah ini? permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter dan sebagainya.
3. Bagaimana masalah Sebagaimana wawancara penulis dengan wakil kepala sekolah mengatakan
sarana dan prasarana bahwa kepala sekolah dan pimpinan asrama tidak melakukan perencanaan
menjadi faktor apapun terkait pendidikan karakter, pendidikan karakter hanya dilakukan di
penghambat sekolah melalui pembelajaran di kelas oleh guru mata pelajaran. Pendidikan
peningkatan mutu karakter di asrama juga tidak dilakukan perencanaan khusus, di asrama
pendidikan karakter di pendidikan karakter hanya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai pendidikan
sekolah ini? kepesantrenan lebih pada tataran aktualisasi akhlak mulia dan nilai-nilai
4. Bagaimana masalah keagamaan.
kebijakan menjadi 2. Permasalahan SDM sebagai faktor penghambat peningkatan mutu
faktor penghambat pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia. Sumber daya
peningkatan mutu manusia dalam pendidikan karakter di sekolah yaitu guru dan staf.
pendidikan karakter di Pendidikan karakter merupakan bagian dari ilmu psikologi pendidikan.
sekolah ini? Kualifikasi sumber daya manusia yang sesuai dengan pendidikan karakter
6. Bagaiman masalah yaitu sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi di bidang ilmu
kemitraan menjadi psikologi pendidikan. Berdasarkan hasil obeservasi peneliti di sekolah ini
faktor penghambat hanya memiliki dua guru yang berlatar belakang psikologi pendidikan
peningkatan mutu (guru BK). Sedangkan guru lain memiliki kualifikasi pendidikan sesuai
pendidikan karakter di dengan mata pelajaran yang diampu. Staf di sekolah ini sebagian masih
sekolah ini? belum sarjana. Sebagaimana wawancara penulis dengan guru yang
mengatakan bahwa sekolah ini hanya memiliki dua guru yang berlatar
belakang BK dan ada 2 orang staf yang masih belum sarjana.
3. Sarana dan prasarana tidak menjadi faktor penghambat peningkatan mutu
pendidikan karakter di sekolah ini karena sarana dan prasarana sudah
memadai, lengkap dan nyaman.
4. Permasalahan kebijakan merupakan salah satu faktor penghambat
pendidikan karakter. Kebijakan yang seharusnya dapat mengatasi masalah
tetapi justru menimbulkan permasalahan ketika kebijakan tersebut tidak
sesuai dengan kondisi lingkungan dimana kebijakan itu akan diterapkan.
Kebijakan pendidikan karakter yang dikeluarkan oleh presiden dan
kementrian pendidikan yang dilaksanakan di sekolah ini tidak menunjukan
keselarasan dengan kebijakan yang ada di sekolah. ketidak selarasan
tersebut terlihat dari tidak ada pengawasan dari pengawas sekolah dan
kepala sekolah. sebagaiman wawancara penulis dengan kepala sekolah
yang mengatakan bahwa kebijakan pendidikan karakter tidak konsisten
yaitu karena tidak ada pengawasan khusus dari pengawas sekolah.
5. Permasalahan kemitraan merupakan bagian dari faktor penghambat
peningkatan mutu pendidikan karakter. Sekolah dan asrama melakukan
kemitraan hanya dengan pihak-pihak intern saja. Hal ini sebagaimana
disampaikan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa
kerjasama dan kemitraan pendidikan karakter dilakukan sekolah dan
asrama dengan guru-guru tertentu saja, seperti guru PKN, guru PAI, Guru
BK, dan Guru Kepesantrenan.
VII Solusi peningkatan mutu
PK
1. Bagaimana 1. Solusi permasalahan SDM adalah sekolah dan asrama menyelenggarakan
peningkatan SDM pelatihan dan mengembangan model pendidikan karakter dalam
Guru menjadi solusi mewujudkan akhlak mulia siswa kepada seluruh guru di sekolah dan di
peningkatan mutu PK asrama. Kegiatan itu dilakukan secara berkesinambungan dan terarah.
di sekolah ini? 2. Mengatasi permasalahan siswa adalah dengan menyelenggarakan kegiatan
2. Bagaimana bimbingan konseling sebelum, pada saat, dan setelah diselenggarakan
kedisiplinan siswa kegiatan pembelajaran. Di asrama setiap kamar terdapat sekitar 20 sampai
menjadi solusi 25 siswa dan memiliki satu staf pengasuhan. Staf pengasuhan bertugas

319
peningkatan mutu PK untuk membimbing dan mengawasi aktifitas harian siswa di dalam asrama.
di sekolah ini? Staf pengasuh perkamar satu orang di rasa kurang mampu untuk
3. Bagaimana sarana dan mengkondisikan siswa seharusnya perkamar memiliki 2 orang staf
prasarana memadai pengasuhan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir permasalahan yang
menjadi solusi timbul dari peserta didik. Oleh karena itu jumlah guru BK harus
peningkatan mutu PK ditingkatkan agar kegiatan konseling berjalan dengan baik dan efektif.
di sekolah ini? 3. Sarana dan prasarana akan terus dilakukan peningkatan dari segi jumlah
4. Bagaimana dan kualitas. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru yang
penyelarasan kebijakan mengatakan bahwa fasilitas dan sumber belajar yang memadai sebagai
menjadi solusi upaya dalam rangka mennyukseskan pendidikan karakter, agar kurukulum
peningkatan mutu PK yang sudah dirancang dapat dilaksanakan secara optimal. Fasilitas dan
di sekolah ini? sumber belajar yang perlu dikembangkan dalam mendukung suksesnya
5. Bagaimana perluasan peningkatan mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia
kemitraan menjadi siswa antara lain laboratorium, pusat sumber belajar, dan perpustakaan,
solusi peningkatan serta tenaga pengelola dan peningkatan kemampuan pengelolaannya.
mutu PK di sekolah Fasilitas dan sumber belajar tersebut peril didayagunakan seoptimal
ini? mungkin dipelihara, dan disimpan dengan sebaik-baiknya. Selain itu,
kreatifitas pendidik dan peserta didik perlu senantiasa ditingkatkan untuk
membuat dan mengembankan alat-alat pembelajaran serta alat peraga lain
yang berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
4. Memahami isi kebijakan pendidikan karakter oleh seluruh warga sekolah
dan asrama, memilih strategi yang tepat untuk melaksanakan kebijakan
pendidikan karakter, saling bekerjasama antara warga sekolah dan asrama
untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan karakter. Berdasarkan
wawancara penulis dengan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang
mengatakan bahwa solusi permasalahan kebijakan pendidikan adalah
dengan metode memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam
kurikulum pendidikan di sekolah dan asrama. SMP NU Darul Ma’arif
Kaplongan telah menggunakan kurikulum 2013 sebagai pedoman
kurikulum sekolah sehingga setiap kompetensi inti mengandung nilai-nilai
karakter pada tiap-tiap mata pelajaran. Semua jenis mata pelajaran dan
kegiatan madrasah dirancang untuk mencapai tujuan nilai karakter.
Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, PMR, LCC, Drumband, Karate,
dan lainnya.
5. Solusi permasalahan kemitraan untuk meningkatkan mutu pendidikan
karakter adalah dengan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak-pihak
baik intern maupun ekstern. Sekolah dan asrama menjalin kemitraan
dengan pemerintah dari segi kebijakan dan anggran, menjalin kemitraan
dengan orang tua dan masyarakat dari segi dukungan dan pembiayaan,
menjalin kemitraan dengan akademisi dan praktisi pendidikan karakter dari
segi peningkatan kualitas layanan pendidikan karakter, dan menjalin
kemitraan dengan warga sekolah dan asrama dari segi pelaksanaan,
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan karakter dalam
mewujudkan akhlak mulia siswa. Berdasarkan wawancara penulis dengan
kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan
tersebut telah dilakukan dan terus ditingkatkan kemitraan dengan
pemerintah, orang tua dan masyarakat, akademisi dan praktisi, dan seluruh
warga sekolah dan asrama.

320
Nama : Evi Nurjannah, S.Pd.I
Jabatan : Guru SMP NU DM Kaplongan
Alamat : Jl. Raya Kaplongan No. 28 Kec. Karangampel Kab. Indramayu 45283
Tanggal : 08 April 2022

No Pertanyaan Jawaban
I Perencanaan
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan (visi dan 1. Perencanaan peningkatan mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan
misi) adanya akhlak mulia siswa pada sekolah berasrama ini dimulai dengan membuat
peningkatan mutu PK perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP dengan memasukan nilai-
di SMP? nilai pendidikan karakter. Tujuan peningkatan mutu pendidikan karakter
2. Apa saja yang melalui pembuatan perangkat pembelajaran agar guru dapat memberikan
dilakukan dalam aktualisasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran.
persiapan perencanaan Adapun Tujuan pendidikan karakter di sekolah ini yaitu:
peningkatan a. Agar menghasilkan peserta didik yang berkarakter baik sehingga siap
pendidikan karakter di menghadapi jenjang berikutnya.
SMP? b. Agar semua siswa laki dan perempuan berakhlak mulia sesuai dengan
3. Bagaimana ajaran Islam.
melaksanakan c. Agar semua siswa taat dan patuh pada aturan sekolah.
sosialisasi perencanaan d. Agar tidak terjadi tawuran antar pelajar, kekerasan dan kasus lainnya.
pendidikan e. Tujuan tersebut sudah didiskusikan oleh pihak sekolah melalui kepala
peningkatan mutu sekolah, guru-guru, orang tua dan staf dan juga oleh pihak asrama
karakter di SMP? melalui direktur asrama, guru, dan staf
4. Bagaimana bapak Visi sekolah ini adalah AGAMIS, CERDAS, UNGGUL DAN
membuat program BERAKHLAK MULIA.
perencanaan Misi sekolah ini adalah
peningkatan mutu a. Menyelenggarakan pendidikan yang islami dengan panduan kurikulum
pendidikan karakter? terpadu.
5. Bagaimana kerjasama b. Menumbuhkan keteladanan dalam sikap dan perilaku yang baik sesuai
yang dilakukan ajaran Islam ala Ahlussunnah Wal Jamaah.
bapak/ibu dalam c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif sehingga siswa
perencanaan berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki.
peningkatan mutu d. Menumbuhkan kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan sehingga
pendidikan karakter? terbentuk pribadi yang sehat, percaya diri, disiplin dan memiliki etos
kerja tinggi.
e. Menumbuhkan semangat keunggulan di bidang sains dan teknologi.
f. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.
g. Menumbuhkembangkan potensi, telenta dan life skill dengan penyaluran
minat dan bakat.
h. Menanamkan pembiasaan diri untuk berucap dan berprilaku sesuai
dengan akhlaqul karimah.
2. Persiapan perencanaan pendidikan karakter di sekolah ini adalah dengan
membuat perangkat pembelajaran dalam musyawarah guru mata pelajaran
untuk memasukan nilai-nilai pendidikan karakter dalam perangkat
pembelajaran yang dibuat bersama.
3. Guru melakukan sosialisasi persiapan pendidikan karakter dengan guru lain
melakukan diskusi dan musyawarah terkait model pendidikan karakter
seperti apa yang cocok untuk disampaikan kepada siswa.
4. Perumusan program pendidikan karakter meliputi perumusan latar belakang
pendidikan karakter, maksud dan tujuan pendidikan karakter, sasaran

321
pendidikan karakter, dan capaian pendidikan karakter. Program
perencanaan yang dilakukan oleh guru dengan mengacu kepada kurikulum
nasional dan kurikulum pesantren serta hasil analisis internal dan eksternal
juga raport Pendidikan, disusun program dengan melibatkan para stake
holder.
5. Guru melakukan kerjasama antar guru di sekolah dalam rangka menyususn
perangkat pembelajaran, mendiskuskan metode pengajaran yang tepat
untuk pendidikan karakter, mendiskusikan penilain yang tepat untuk
pendidikan karakter dan sebagainya.
II Pengorganisasian
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan dilakukan 1. Pembagian atas tugas diharapkan untuk dapat meningkatkan suatu
pengorganisasian kreativitas pada masing-masing anggota organisasi (spesialisasi) dalam
peningkatan mutu PK mengelola suatu tugas yang akan diberi tugaskan. Sebagaimana guru di
di sekolah ini? sekolah ini juga berpendapat tujuan pengorganisasian peningkatan mutu
2. Bagaimana persiapan pendidikan karakter di sekolah ini dengan melakukan pembagian tugas dan
pengorganisasian wewenang seluruh komponen sekolah dalam rangka meningkatkan mutu
peningkatan mutu PK layanan pendidikan karakter sehingga dapat mewujudkan akhlak mulia
di sekolah ini? siswa
3. Bagaimana sosilaisasi 2. Persiapan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter adalah
peningkatan mutu PK dengan menyiapkan sumber daya manusia dan tugas-tugasnya dalam
di sekolah ini? peningkatan mutu pendidikan karakter. saya sebagai guru melakukan
4. Bagaimana pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karkter dalam mata
pelaksanaan pelajaran yang saya ampu adalah dengan merumuskan posisi dan tugas
pengorganisasian siswa dalam pembelajaran. Posisi siswa sebagai pelajar dan tugas siswa
peningkatan mutu PK yaitu belajar. Guru memberikan arahan terkait posisi siswa sebagai pelajar.
di sekolah ini? Bagaimana menjadi pelajar yang memiliki karakter dan memberikan arahan
5. Bagaimana tindak terkati tugas dan kewajiban sebagai pelajar yaitu belajar. Bagaimana belajar
lanjut pelaksanaan yang baik, gunakan setiap waktu untuk belajar dan lain sebagainya.
pengorganisasian PK 3. Sosialisai pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter adalah
di sekolah ini? dengan menyampaikan rencana pengorganisasian kepada seluruh siswa di
dalam kelas. Sosialisasi ini selalu disampaikan ketika guru memberikan
motivasi kepada siswa. Agar siswa dapat melakukan tugasnya dengan baik
sesuai dengan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter.
4. Pelaksanaan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan menentukan sumber daya manusia dan menentukan sumber
daya tugas serta kordinasi. Wali kelas dan Guru BK bekerjasama dengan
guru mata pelajaran dalam membimbing dan mengarahkan siswa agar
selalu menanamkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai pendidikan karakter
dalam budaya sekolah dan lingkungan sekitar.
5. Tindak lanjut pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan melakukan pengawasan, dan mengevaluasi serta
memperbaiki pelaksanaan pengorganisasian melalui kerjasama wali kelas,
guru BK dan guru mata pelajaran serta guru pembina intra dan
ekstrakurikuler. Kerjasama ini sebagai tindak lanjut pengorganisasian
peningkatan mutu pendidikan karakter di sekolah.
III Pelaksanaan peningkatan
mutu PK
1. Bagaimana 1. Guru melakukan persiapan peningkatan mutu pendidikan karakter adalah
pelaksanaan persiapan dengan membuat perangkat pembelajaran melalui kegiatan MGMP. Guru
peningkatan mutu PK memasukan nilai-nilai pendidikan karakter dalam perangkat pembelajaran.
di sekolah ini? Guru mendesain metode pembelajaran khusus pendidikan karakter dengan
2. Bagaiamana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
pelaksanaan sosialisai 2. Guru menyampaikan sosialisasi pendidikan karakter kepada siswa dalam

322
peningkatan mutu PK pembelajaran di kelas. Guru menyampaikan posisi dan tugas guru dan
di sekolah ini? menyapaikan posisis dan tugas siswa dalam program pendidikan karakter.
3. Bagaimana posisi guru adalah sebagai teladan atau contoh pendidikan karakter maka
pelaksanaan kordinasi guru harus terlebih dahulu mengaktualisasikan nilai-nilai karakter pada diri
dan kemitraan guru.
peningkatan mutu PK 3. Sekolah dan asrama melakukan kordinasi pendidikan karakter dengan pihak
di sekolah ini? intern dan ektern. Pihak intern di dalam sekolah dan asrama yaitu: kepala
4. Bagaimana sekolah, ketua asrama, wakil kepala sekolah dan asrama, guru sekolah dan
pelaksanaan program asrama, pembina di sekolah dan asrama, dan staf di sekolah dan asrama.
peningkatan mutu PK Pihak ekstern yaitu: wali peserta didik, pemerintah, dinas pendidikan, dan
di sekolah ini? tokoh masyarakat. Kordinasi dilakukan agar pihak intern dan ektern
5. Bagaimana tindak sekolah dan asrama mengetahui program pendidikan karakter dan
lanjut pelaksanaan kemudian melakukan kerjasama agar pendidikan karakter dapat
peningkatan mutu PK dilaksanakan dengan baik dalam mewujudkan akhlak mulia peserta didik.
di sekolah ini? 4. Guru melaksanakan program pendidikan karakter melalui kegiatan
pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra kurikuler di sekolah,
kegiatan pembelajaran di asrama, kegiatan pembinaan di asrama, dan
internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter di lingkungan sekolah dan di
lingkungan asrama.
5. Guru melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan pendidikan karakter melalui
pengawasan internal pelaksanaan pendidikan karakter, menerima masukan
dan tanggapan dari guru mata pelajaran, guru pembina intra dan
ektrakurikuler, guru asrama, dan guru pembina pengasuhan asrama terkait
kendala dan permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter, memberikan
masukan dan solusi kepada guru mata pelajaran, guru pembina intra dan
ektrakurikuler, guru asrama, dan guru pembina pengasuhan asrama
terhadap permasalahan pendidikan karakter yang sedang dilaksanakan.
IV Pengawasaan
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan 1. Tujuan adanya pengawasan pendidikan karakter di sekolah dan asrama ini
pengawasan adalah untuk memastikan telaksananya program pendidikan karakter
peningkatan mutu PK berjalan sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan target program pendidikan
di sekolah ini? karakter baik di sekolah maupun di asrama. Guru melakukan penilaian
2. Bagaimana Teknik pendidikan karakter dengan menggunakan penilaian sikap melalui
pengawasan observasi selama proses kegiatan belajar berlangsung.
peningkatan mutu PK 2. Teknik pengawasan yang digunakan di sekolah dan asrama ini adalah
di sekolah ini? dengan teknik pengawasan langsung melalui observasi dan lembar
3. Bagaimana analisis pengawasan. Teknik pengawasan langsung yang dilakukan adalah dengan
pengawasan langsung memantau apakah pendidikan terlaksana dengan baik, jika ada
peningkatan mutu PK kendala langsung segera dimusyawakan bersama kemudian dicari solusi
di sekolah ini? yang tepat untuk permasalahan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh
4. Bagaimana hasil guru bahwa pengawasan dilakukan dengan teknik pengawasan langsung
pengawasan sebagai alat untuk menilai keberhasilan program yang telah direncanakan.
peningkatan mutu PK Di SMP NU DM Kaplongan, prosedur pengawasan program penguatan
di sekolah ini? akhlak mulia dirumuskan berdasarkan jaminan mutu program penguatan
5. Bagaimana tindak akhlak mulia dan standar mutu program penguatan akhlak mulia yang harus
lanjut pengawasan dikuasai oleh peserta didik. Sedangkan para pembina intra dan
peningkatan mutu PK ektrakurikuler dan juga pembina asrama diminta untuk melaporkan hasil
di sekolah ini? pencapaian program penguatan akhlak mulia tiap-tiap peserta didik sesuai
materi yang disampaikan. Hasil pengamatan kemudian dideskripsikan
untuk mendapatkan hasil pencapaian standar mutu peserta didik yang
diinformasikan secara terkoordinasi kepada wali kelas dan pengasuh
asrama. pengawasan dilaksanakan setiap saat, baik di jam pelajaran
maupun di luar jam pelajaran, dan setiap tempat, baik di kelas maupun di

323
luar kelas, dengan cara pengamatan dan pencatatan. Teknik-teknik yang
dilakukan untuk penilaian akademik maupun kepribadian siswa atau peserta
didik, di SMP NU DM Kaplongan sebagai berikut: (1) Observasi (dengan
lembar obserbasi/pengamatan) (2) Penilaian diri (dengan lembar penilaian
diri/kuisioner (3) Penilaian antar teman (lembar penilaian antar teman).
3. Analisis pengawasan program pendidikan karakter di sekolah dan asrama
ini dilakukan dengan cara mempelajari lebih awal permasalahan atau
kendala apa yang akan terjadi pada saat pelaksanaan dan sudah disiapkan
beberapa alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
tersebut. Sehingga tim pengawasan ini sudah mempersiapkan analisis
pengawasan pendidikan karakter. Instrumen untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian standar mutu program penguatan akhlak mulia di sekolah
berupa lembar perkembangan siswa yang diisi wali kelas, dan pembina
intra dan ektra. Sedangkan untuk mengetahui pencapaian standar mutu
program penguatan akhlak mulia di Asrama, digunakan buku penghubung
peserta didik yang diisi oleh pengasuh asrama. Pengawasan melalui kedua
instrumen tersebut dilakukan secara kualitatif dengan melakukan check list
pada aspek pantuan dan menuliskan berbagai catatan perkembangan dalam
kolom catatan pengasuh atau wali kelas.
4. Hasil pengawasan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dan asrama
ini antara lain temuan-temuan terkait kendala dan permasalahan
pelaksanaan pendidikan karakter melalui pembelajaran, melalui kegiatan
intra dan ektrakurikuler, melalui kegiatan pembelajaran di asrama
(pontren), dan melalui kegiatan pembinaan di asrama. Guru menjelaskan
bahwa hasil pengawasan berupa ditemukannya kendala guru, pembina, dan
pengasuh asrama ketika melakukan pembinaan pendidikan karakter yaitu
kurang efektifnya pembinaan karakter karena rasio guru dan siswa tidak
sebanding 1:30. Wakil kepala sekolah pun menyampaikan bahwa guru dan
pembina serta pengasuh mengalami kesulitan dalam melakukan penanaman
nilai-nilai karakter pada peserta didik pada saat kegiatan belajar
berlangsung. Kesulitan penanaman karakter ini karena kebanyakan guru,
dan pembina serta pengasuh lebih fokus pada menyampaikan materi
pembelajaran di kelas, intra dan ektra kurikuler serta di asrama. Temuan-
temuan tersebut kemudian dilakukan musyarwarah bersama komponen
sekolah dan asrama untuk merundingkan solusi terbaik untuk mengatasi
kendala dan permasalahan yang ada terkait pelakasanaan pendidikan
karakter. Adapun tantangan pembiasaan akhlak di sekolah, asrama dan
lingkungan adalah dengan meningkatkan pengawasan guru, wali kelas,
pelatih ekskul, dan pengasuh asrama dalam pemanfaatan waktu peserta
didik untuk melaksanakan berbagai kegiatan positif, terarah dan
bermanfaat. Sehingga pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan
bersifat komprehensif selama 24 jam baik di sekolah, di luar sekolah
maupun di asrama.
5. Tindak lanjut pengawasan pendidikan karakter di sekolah dan asrama ini
dilakukan dengan memperbaiki pelaksanaan pendidikan karakter pada
kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra kurikuler di
sekolah, kegiatan pembelajaran di asrama (pontren) dan kegiatan
pembinaan di asrama. Tindak lanjut dari umpan balik ini, sekolah
mendokumentasikan kemajuan dan masalah untuk perbaikan yang
berkelanjutan dengan tercatat dalam notulen rapat pekanan dan notulen
rapat wali kelas, Selain itu setiap bulan sekolah membuat laporan tertulis
kepada yayasan terkait kemajuan dan kendala pelaksanaan program
penguatan akhlak mulia Prosedur evaluasi tersebut dirumuskan oleh kepala
sekolah dan Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

324
mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi pada peserta
didik. Hal tersebut disampaikan oleh guru saat sesi wawancara.
V Faktor pendukung
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana 1. Kepemimpinan sebagai faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan
kepemimpinan menjadi karakter yang dilakukan di sekolah berasrama ini yaitu:
faktor pendukung a. Pemimpin yang melayani
peningkatan mutu PK b. Pemimpin yang memotivasi
di sekolah ini? c. Pemimpin yang menginspirasi
2. Bagaimana SDM guru Kepemimpinan itu sudah dilaksanakan oleh kepala sekolah dan wakil
menjadi faktor kepala sekolah serta pimpinan asrama (pontren). Kepemimpinan yang
pendukung melayani, memotivasi, dan menginspirasi seluruh komponen sekolah dan
peningkatan mutu PK asrama dalam melaksanakan pendidikan karakter. Kepala sekolah di SMP
di sekolah ini? NU Darul Ma’arif selalu memberikan layanan prima kepada bawahnya
3. Bagaimana sarana dan dengan cara memberikan segala bantuan pikiran, tenaga, dan sumber daya
prasarana menjadi kepemimpinan yang ada kepada seluruh bawahanya. Ketua asrama
faktor pendukung (pontren) selalu memberikan motivasi kepada pengajar asrama ustadz dan
peningkatan mutu PK ustadzhah serta pengasuh asrama setiap saat melalui diskusi, rapat dan
di sekolah ini? aktifitas selama di asrama. Sebagaimana wawancara penulis dengan guru
4. Bagaimana kebijakan yang mengatakan bahwa kepala sekolah dan pimpinan asrama selalu
menjadi faktor melayani guru dengan baik, memberikan motivasi peningkatan kinerja, dan
pendukung sebagai inspirasi para guru untuk selalu melakukan hal-hal yang terbaik
peningkatan mutu PK untuk kemajuan sekolah dan asrama.
di sekolah ini? 2. SDM sebagai faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan karakter
5. Bagaiman kemitraan dalam mewujudkan akhlak mulia siswa. Guru merupakan SDM utama
menjadi faktor dalam peningkatan mutu pendidikan karakter di sekolah. Guru harus
pendukung memiliki kompetensi kepribaian dan sosial yang baik serta memiliki
peningkatan mutu PK kompetensi professional dan pedagogik. Guru sebagai contoh siswa dalam
di sekolah ini? mengaktualisasiakan pendidikan karakter terlebih dahulu memiliki
kompetensi kepribadian yang baik dan kompetensi sosial yang tinggi. Dan
guru juga memiliki kompetensi professional dalam melaksanakan tugas
guru dan juga memiliki kompetensi pedagogik dalam mengajarkan nilai-
nilai pendidikan.
3. Sarana dan prasarana sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Seluruh fasilitas sarana dan prasarana sekolah merupakan salah
satu media yang tepat bagi sekolah untuk menyampaikan pesan-pesan
pendidikan karakter untuk siswa secara menarik dan tanpa sadar pesan
tersebut dapat tersampaikan dengan efektif. Sebagaimana hasil wawancara
penulis dengan guru yang mengatakan bahwa sarana dan prasarana di
sekolah ini sangat memadai
4. Kebijakan sebagai sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Kebijakan sekolah dibuat karena adanya permasalahan dan
kebijakan tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan karakter. Sebagaimana wawancara penulis dengan kepala
sekolah dan pimpinan asrama (pontren) yang mengatakan bahwa kebijakan
terkait pendidikan karakter di sekolah ini telah dituangkan dalam visi
sekolah dan asrama. Visi sekolah “AGAMIS, CERDAS, UNGGUL DAN
BERAKHLAK MULIA” sedangkan visi asrama “Mewujudkan sebuah
komplek pendidikan religius dengan kondisi dan situasi lingkungan yang
kondusif untuk menyiapkan dan mengembangkan segenap sumber daya
insani sehingga dapat mencapai kualitas unggul di bidang IPTEK &
IMTAQ ala Ahlussunnah waljama’ah berstandar internasional”. Kebijakan
peningkatan pendidikan karakter di sekolah berasrama ini sudah digagas
dalam visi tersebut. Visi tersebut menjelaskan bahwa sekolah berasrama ini

325
ingin mencetak lulusan yang unggul dan beraklak mulia serta memiliki
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Kemitraan sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan karakter.
Sekolah dan asrama membangun kemitraan baik dengan intern sekolah dan
asrama serta dengan ekstern sekolah dan asrama. Kemitraan sekolah intern
sekolah dilaksanakan melalui kepala sekolah bekerjasama dengan wakil
kepala sekolah, guru, pembina, staf dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan karakter dalam
mewujudkan akhlak mulia. Kemitraan asrama (pontren) dilaksanakan
melalui direktur asrama bekerjasama dengan wakil pimpinan asrama,
pengasuh asrama, guru asrama, dan staf asrama. Sedangkan kemitraan
ekstern, sekolah dan asrama melakukan kerjasama dengan wali peserta
didik, masyarakat, dan pemerintah terkait anggaran, kebijakan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Sebagaimana wawancara penulis dengan
kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan
dilaksanakan sekolah dan asrama dalam rangka melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak untuk keberhasilan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan program pendidikan karakter dalam
mewujudkan akhlak mulia siswa.
VI Faktor penghambat
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana masalah 1. Permasalahan manajemen sebagai faktor penghambat peningkatan mutu
manajemen menjadi pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa. Manajemen
faktor penghambat yang tidak dilaksanakan dengan baik akan memberikan hambatan terhadap
peningkatan mutu peningkatan mutu pendidikan karakter. Kepala sekolah tidak memiliki
pendidikan karakter di perencanaan khusus terkait pendidikan karakter, tidak ada pengorganisasian
sekolah ini? khusus terkait pendidikan karakter, hanya berupa pelaksanaan pendidikan
2. Bagaimana masalah karakter dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran, tidak ada
SDM guru menjadi pengawasan terkait aktualisasi pendidikan karakter dalam pembelajaran,
faktor penghambat pembelajaran hanya fokus pada penyampaian materi dan latihan yang
peningkatan mutu bersifat kognitif saja, tidak dilaksanakan tindak lanjut terhaap berbagai
pendidikan karakter di permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter dan sebagainya.
sekolah ini? Sebagaimana wawancara penulis dengan kepala sekolah dan pimpinan
3. Bagaimana masalah asrama yang mengatakan bahwa kepala sekolah dan pimpinan asrama tidak
sarana dan prasarana melakukan perencanaan apapun terkait pendidikan karakter, pendidikan
menjadi faktor karakter hanya dilakukan di sekolah melalui pembelajaran di kelas oleh
penghambat guru mata pelajaran. Pendidikan karakter di asrama juga tidak dilakukan
peningkatan mutu perencanaan khusus, di asrama pendidikan karakter hanya dilakukan sesuai
pendidikan karakter di dengan nilai-nilai pendidikan kepesantrenan lebih pada tataran aktualisasi
sekolah ini? akhlak mulia dan nilai-nilai keagamaan.
4. Bagaimana masalah 2. Permasalahan SDM sebagai faktor penghambat peningkatan mutu
kebijakan menjadi pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia. Sumber daya
faktor penghambat manusia dalam pendidikan karakter di sekolah yaitu guru dan staf.
peningkatan mutu Pendidikan karakter merupakan bagian dari ilmu psikologi pendidikan.
pendidikan karakter di Kualifikasi sumber daya manusia yang sesuai dengan pendidikan karakter
sekolah ini? yaitu sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi di bidang ilmu
7. Bagaiman masalah psikologi pendidikan. Berdasarkan hasil obeservasi peneliti di sekolah ini
kemitraan menjadi hanya memiliki dua guru yang berlatar belakang psikologi pendidikan
faktor penghambat (guru BK). Sedangkan guru lain memiliki kualifikasi pendidikan sesuai
peningkatan mutu dengan mata pelajaran yang diampu. Staf di sekolah ini sebagian masih
pendidikan karakter di belum sarjana. Sebagaimana wawancara penulis dengan guru yang
sekolah ini? mengatakan bahwa sekolah ini hanya memiliki dua guru yang berlatar
belakang BK dan ada 2 orang staf yang masih belum sarjana. Sebagian
besar guru belum memiliki sertifikat guru professional. Hal ini yang

326
menjadi masalah SDM guru.
3. Sarana dan prasarana tidak menjadi faktor penghambat peningkatan mutu
pendidikan karakter di sekolah ini karena sarana dan prasarana sudah
memadai, lengkap dan nyaman.
4. Permasalahan kebijakan merupakan salah satu faktor penghambat
pendidikan karakter. Kebijakan yang seharusnya dapat mengatasi masalah
tetapi justru menimbulkan permasalahan ketika kebijakan tersebut tidak
sesuai dengan kondisi lingkungan dimana kebijakan itu akan diterapkan.
Kebijakan pendidikan karakter yang dikeluarkan oleh presiden dan
kementrian pendidikan yang dilaksanakan di sekolah ini tidak menunjukan
keselarasan dengan kebijakan yang ada di sekolah. ketidak selarasan
tersebut terlihat dari tidak ada pengawasan dari pengawas sekolah dan
kepala sekolah. sebagaiman wawancara penulis dengan kepala sekolah
yang mengatakan bahwa kebijakan pendidikan karakter tidak konsisten
yaitu karena tidak ada pengawasan khusus dari pengawas sekolah.
5. Permasalahan kemitraan merupakan bagian dari faktor penghambat
peningkatan mutu pendidikan karakter. Sekolah dan asrama melakukan
kemitraan hanya dengan pihak-pihak intern saja. Hal ini sebagaimana
disampaikan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa
kerjasama dan kemitraan pendidikan karakter dilakukan sekolah dan
asrama dengan guru-guru tertentu saja, seperti guru PKN, guru PAI, Guru
BK, dan Guru Kepesantrenan.
VII Solusi peningkatan mutu
PK
1. Bagaimana 1. Solusi permasalahan SDM adalah guru secara berkala melakukan
peningkatan SDM musyarawah guru mata pelajaran untuk menyamakan persepsi pelaksanaan
Guru menjadi solusi peningkatan mutu pendidikan karakter.
peningkatan mutu PK 2. Mengatasi permasalahan siswa adalah dengan menyelenggarakan kegiatan
di sekolah ini? bimbingan konseling sebelum, pada saat, dan setelah diselenggarakan
2. Bagaimana kegiatan pembelajaran. Di asrama setiap kamar terdapat sekitar 20 sampai
kedisiplinan siswa 25 siswa dan memiliki satu staf pengasuhan. Staf pengasuhan bertugas
menjadi solusi untuk membimbing dan mengawasi aktifitas harian siswa di dalam asrama.
peningkatan mutu PK Staf pengasuh perkamar satu orang di rasa kurang mampu untuk
di sekolah ini? mengkondisikan siswa seharusnya perkamar memiliki 2 orang staf
3. Bagaimana sarana dan pengasuhan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir permasalahan yang
prasarana memadai timbul dari peserta didik. Oleh karena itu jumlah guru BK harus
menjadi solusi ditingkatkan agar kegiatan konseling berjalan dengan baik dan efektif.
peningkatan mutu PK 3. Sarana dan prasarana akan terus dilakukan peningkatan dari segi jumlah
di sekolah ini? dan kualitas. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru yang
4. Bagaimana mengatakan bahwa fasilitas dan sumber belajar yang memadai sebagai
penyelarasan kebijakan upaya dalam rangka mennyukseskan pendidikan karakter, agar kurukulum
menjadi solusi yang sudah dirancang dapat dilaksanakan secara optimal. Fasilitas dan
peningkatan mutu PK sumber belajar yang perlu dikembangkan dalam mendukung suksesnya
di sekolah ini? peningkatan mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia
5. Bagaimana perluasan siswa antara lain laboratorium, pusat sumber belajar, dan perpustakaan,
kemitraan menjadi serta tenaga pengelola dan peningkatan kemampuan pengelolaannya.
solusi peningkatan Fasilitas dan sumber belajar tersebut peril didayagunakan seoptimal
mutu PK di sekolah mungkin dipelihara, dan disimpan dengan sebaik-baiknya. Selain itu,
ini? kreatifitas pendidik dan peserta didik perlu senantiasa ditingkatkan untuk
membuat dan mengembankan alat-alat pembelajaran serta alat peraga lain
yang berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
4. Memahami isi kebijakan pendidikan karakter oleh seluruh warga sekolah
dan asrama, memilih strategi yang tepat untuk melaksanakan kebijakan
pendidikan karakter, saling bekerjasama antara warga sekolah dan asrama

327
untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan karakter. Berdasarkan
wawancara penulis dengan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang
mengatakan bahwa solusi permasalahan kebijakan pendidikan adalah
dengan metode memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam
kurikulum pendidikan di sekolah dan asrama. SMP NU Darul Ma’arif
Kaplongan telah menggunakan kurikulum 2013 sebagai pedoman
kurikulum sekolah sehingga setiap kompetensi inti mengandung nilai-nilai
karakter pada tiap-tiap mata pelajaran. Semua jenis mata pelajaran dan
kegiatan madrasah dirancang untuk mencapai tujuan nilai karakter.
Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, PMR, LCC, Drumband, Karate,
dan lainnya.
5. Solusi permasalahan kemitraan untuk meningkatkan mutu pendidikan
karakter adalah dengan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak-pihak
baik intern maupun ekstern. Sekolah dan asrama menjalin kemitraan
dengan pemerintah dari segi kebijakan dan anggran, menjalin kemitraan
dengan orang tua dan masyarakat dari segi dukungan dan pembiayaan,
menjalin kemitraan dengan akademisi dan praktisi pendidikan karakter dari
segi peningkatan kualitas layanan pendidikan karakter, dan menjalin
kemitraan dengan warga sekolah dan asrama dari segi pelaksanaan,
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan karakter dalam
mewujudkan akhlak mulia siswa. Berdasarkan wawancara penulis dengan
kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan
tersebut telah dilakukan dan terus ditingkatkan kemitraan dengan
pemerintah, orang tua dan masyarakat, akademisi dan praktisi, dan seluruh
warga sekolah dan asrama.

328
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KARAKTER DALAM
MEWUJUDKAN AKHLAK MULIA SISWA SMP PADA SEKOLAH BERASRAMA
(Studi Deskriptif pada SMP NU Darul Ma’arif Kaplongan dan
SMP Islam Al Ishlah Boarding School Balongan Kabupaten Indramayu)

Nama : Ust. K.H. Imam Mawardi Hakiem


Jabatan : Pimpinan Asrama (Pontren) Al-Ishlah Tajug Balongan
Alamat : Jl. Raya Sudimampir Desa Sudimampir Kec. Balongan Kab. Indramayu
Tanggal : 10 April 2022
No Pertanyaan Jawaban
I Perencanaan
peningkatan mutu PK 1. Perencanaan peningkatan mutu pendidikan karakter dalam
1. Apa tujuan (visi dan mewujudkan akhlak mulia siswa pada sekolah berasrama ini dimulai
misi) adanya dengan membuat tujuan pendidikan karakter, menyiapkan SDM dan
peningkatan mutu sumberdaya yang ada, melakukan sosialisasi, membuat perencanaan
PK di SMP? program pendidikan karakter dan menjalin kerjasama kemitraan
2. Apa saja yang perencanaan program pendidikan karakter.
dilakukan dalam Tujuan pendidikan karakter di sekolah ini yaitu:
persiapan a. Agar menghasilkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa menjadi
perencanaan insan kamil berkarakter baik sehingga siap menghadapi jenjang
peningkatan berikutnya.
pendidikan karakter b. Agar semua siswa berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam.
c. Agar semua siswa taat dan patuh pada aturan asrama (pontren).
di SMP?
d. Agar siswa disiplin dalam menjalankan kewajibanya sebagai pelajar di
3. Bagaimana lingkungan sekolah dan asrama.
melaksanakan Visi asrama ini adalah “Menjadi salah satu pusat pendidikan Islam, yang
sosialisasi mencetak sumber daya manusia unggul, dan mempunyai landasan iman &
perencanaan takwa yang kuat”.
pendidikan Misi asrama ini adalah:
peningkatan mutu a. Menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkepribadian
karakter di SMP? islami, menguasai ilmu pengetahuan & teknologi, memiliki
4. Bagaimana bapak keterampilan & kemandirian serta kepemimpinan.
membuat program b. Menciptakan calon pemimpin masa depan yang berdaya juang
perencanaan tinggi, kreatif, inovatif guna menunjang program pembangunan
peningkatan mutu bangsa.
pendidikan karakter? c. Mencetak siswa berdaya saing tinggi untuk melanjutkan
5. Bagaimana pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi..
kerjasama yang Tujuan asrama ini adalah:
dilakukan bapak/ibu a. Membantu program pemerintah dalam rangka menyelenggarakan
dalam perencanaan pendidikan & meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
peningkatan mutu b. Menciptakan SDM yang berkepribadian Islami, memiliki ilmu
pendidikan karakter? pengetahuan & tekhnologi, berbudi pekerti luhur yang berlandaskan
iman & takwa.
c. Memberikan pelayanan kepada umat, khususnya dalam bentuk
penyediaan sarana pendidikan.
d. Menyiapkan & mencetak siswa berkualitas & unggul sehingga memiliki
daya saing yang tinggi guna melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi.
2. Menurut pimpinan asrama perencanaan pendidikan karakter di sekolah ini
adalah dengan menyusun beberapa rencana kegiatan bersama direktur

329
asrama dan juga pihak yayasan, yayasan memberikan gambaran
perencanaan pendidikan baik di lingkungan sekolah maupun di lingungan
asrama, yayasan memberikan arahan kepada kepala sekolah, pimpinan
asrama dan seluruh warga sekolah dan asrama agar mengetahui
perencanaan pendidikan. Hal senada disampaikan pimpinan asrama bahwa
dalam perencanaan guru menyiapkan bahan referensi dan acuan penilaian
serta kegiatan rutin yang akan dilaksanakan peserta didik, guru membuat
silabus dan rpp berbasis karakter dan pembina intra dan ektra merancang
program dengan memasukan nilai-nilai karakter.
3. pimpinan asrama (PONTREN) melakukan sosialisasi perencanaan
pendidikan karakter dengan pihak intern sekolah dan asrama juga dengan
pihak ekstern sekolah dan asrama. Sosialisasi dengan pihak intern sekolah
dan asrama dilakukan oleh kepala sekolah bersama pimpinan asrama
dengan para guru dan staf untuk menyampaikan program pendidikan
karakter dan menerima berbagai pendapat dan masukan terkait persiapan
pelaksanaan program pendidikan karakter. Sosialisasi yang dilakukan pihak
sekolah dan asrama yaitu sosilaisasi dilakukan sejak awal peserta didik
mendaftar, diberikan buku panduan dan tata tertib saat sesi wawancara
dengan wali peserta didik, dengan harapan wali peserta didik dapat
memahami sejak awal tentang aturan-aturan yang ada di sekolah
berasrama ini terutama aturan dalam pendisiplinan karakter dan akhlak
mulia siswa. Lalu peserta didik mengikuti kegiatan MPLSA (Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah dan Asrama) pada saat MPLSA peserta
didik diberikan arahan terkait aturan-aturan yang ada di sekolah sebagai
bentuk sosialisasi pendidikan karakter. Memasang banner berisi visi misi
dan tata tertib serta himbauan di area public di sekolah dan asrama yang
di dalamnya memuat aturan terkait pendidikan karakter dan akhlak mulia.
Sosialisasi yang dilakukan tersebut disampaikan juga oleh wakasek
kesiswaan dalam wawancara penelitian, menyampaikan bahwa sosialisasi
dan aktualisasi pendidikan karakter dan akhlak mulia dilaksanakan jauh
sebelum pemerintah mensosialisasikan pendidikan karakter. Sosialisasi
kepada siswa terkait pendidikan karakter dilaksanakan pada minggu
pertama awal kegiatan KBM setiap tahun ajaran baru. .
4. pimpinan asrama (pontren) melakukan perumusan program pendidikan
karakter meliputi perumusan latar belakang pendidikan karakter, maksud
dan tujuan pendidikan karakter, sasaran pendidikan karakter, dan capaian
pendidikan karakter. Program perencanaan yang dilakukan di sekolah
berasrama ini adalah dengan mengacu kepada kurikulum nasional dan
kurikulum pesantren serta hasil analisis internal dan eksternal juga raport
pendidikan, disusun program dengan melibatkan para stake holder.
Pimpinan asrama bahkan menambahkan bahwa dalam perumusan
program pendidikan karakter pihak asrama melalui sekretaris asrama,
sekolah selalu melibatkan asrama dalam membuat rumusan program
pendidikan karakter. Rumusan program tersebut akan disampaikan pada
sosialisasi pelaksanaan, menampung berbagai masukan dan tanggapan
dari para undangan rapat sosialisasi. Dari hasil masukan dan tanggapan
kemudian rumusan dilakukan beberapa perubahan rumusan awal
disesuaikan dengan masukan dan tanggapan tersebut .
5. pimpinan asrama melakukan kerjasama dengan berbagai pihak antara lain
pemerintah, dinas pendidikan, tokoh masyarakat, dan terutama orang tua
peserta didik. Kerjasama ini dilakukan pada saat perencanaan program

330
pendidikan karakter. Kerjasama sekolah dan asrama yang dilakukan
kepada beberapa pihak untuk menjalin sinergitas dalam rangka persiapan
dan perencanaan program pendidikan karakter. Kerjasama dilakukan sejak
mulai didirikanya sekolah ini kepada masyarakat agar mempermudah
proses pendirian, pelaksanaan program pendidikan khususnya pendidikan
karakter, melanjutkan program pendidikan, mengembangkan program
pendidikan, membuat inovasi program pendidikan dan seterusnya. Hal
senada disampaikan orang tua siswa bahwa sekolah telah melakukan
kerjasama dengan para orang tua siswa dalam melakukan pembinaan
pendidikan karakter di rumah dan melaporkan hasil pengawasan
pendidikan karakter kepada pihak sekolah baik secara lisan maupun
tertulis.
II Pengorganisasian
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan dilakukan 1. Pengorganisasian pendidikan karakter dilakukan oleh pihak yayasan yaitu
pengorganisasian dengan mengangkat kepala sekolah dan direktur asrama dan
peningkatan mutu menyampaikan mandat untuk mengelola sekolah dan asrama sesuai
PK di sekolah ini? dengan aturan yang berlaku yaitu membentuk budaya ala pesantren
2. Bagaimana persiapan modern di lingkungan sekolah dan asrama. Setelah kepala sekolah
pengorganisasian diangkat kemudian kepala sekolah menunjuk guru untuk menjadi wakil
peningkatan mutu kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang kesiswaaan,
PK di sekolah ini? wakil kepala sekolah bidang sapras, wakil kepala sekolah bidang humas,
3. Bagaimana kepala TU, dan bendahara sekolah serta komponen tugas lainnya di
sosilaisasi sesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Sedangkan pimpiman asrama
peningkatan mutu menyampaikan hal berbeda terkait pengoorganisasian yang mengatakan
PK di sekolah ini? bahwa pengorganisasian komponen asrama dilakukan seluruhnya oleh
4. Bagaimana pihak yayasan. Pihak asrama mendapat mandat untuk mengelola asrama
pelaksanaan dengan baik.
pengorganisasian 2. Persiapan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter,
peningkatan mutu pimpinan asrama melakukan bebeberapa persiapan untuk menyiapkan
PK di sekolah ini? komponen-komponen kegiatan, menyiapkan pembagian tugas,
menyiapkan pembagian wewenang, dan menyiapkan unit staf untuk
5. Bagaimana tindak
membantu melaksanakan tugas dan wewenang setiap komponen.
lanjut pelaksanaan
Menurut kepala sekolah bahwa persiapan pengorganisasian dilakukan
pengorganisasian PK
dalam rangka menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
di sekolah ini?
pembagian tugas dan wewenang untuk melaksanakan peningkatan mutu
pendidikan karakter. Persiapan ini dilakukan oleh kepala sekolah dan
pimpinan asrama sebelum membentuk struktuk organisasi. Sekolah dan
asrama menyiapkan jenis komponen kerja, jenis tugas dan wewenang,
kualifikasi sumber daya manusia, dan sistem kordinasi.
3. Sosialisai pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan menyampaikan rencana pengorganisasian kepada
seluruh warga sekolah dan asrama. Menyampaikan siapa yang
bertugas dan menyampaian berbagai macam tugas. Kepala sekolah
bahkan menjelaskan secara spesifik sosialisasi pengorganisasian
kepada wakil kepala sekolah dalam rapat intern. Hal senada
disampaikan pimpinan asrama juga menjelaskan dengan rinci
pengorganisasian kepada direktur asrama, TU dan bendahara. Wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan membenarkan bahwa dia telah
ditunjuk dan berdiskusi terkait tugas-tugas yang akan diembannya
bersama kepala sekolah.
331
4. Pelaksanaan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan menentukan sumber daya manusia dan menentukan
sumber daya tugas serta kordinasi. pimpinan asrama menyampaikan
bahwa pelaksanaan pengorganisasian dilakukan dengan mengangkat
beberapa guru menjadi wakil kepala sekolah, guru BK, guru pembina
dan guru mata pelajaran, serta guru piket. Hal senada disampaikan
pimpinan asrama bahwa pelaksanaan pengorganisasian dilakukan
dengan mengangkat direktur asrama beserta jajaranya. Dari sisi
sumber daya tugas kepala sekolah menyampaikan bahwa beberapa
tugas terkait peningkatan mutu pendidikan karakter dirumuskan,
didiskusikan, dan disampaikan kepada seluruh warga sekolah dan
asrama.
5. Tindak lanjut pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan
karakter adalah dengan melakukan pengawasan, dan mengevaluasi
serta memperbaiki pelaksanaan pengorganisasian melalui
restrukturisasi organisasi dan mengembangkan tugas peningkatan
mutu pendidikan karakter. sebagaimana disampaikan kepala sekolah
bahwa tindak lanjut pengorganisasian pendidikan karakter sudah
dilaksanakan dengan adanya peningkatan mutu layanan pendidikan
karakter. Warga sekolah sangat antuas sekali memerikan pelayanan prima
pendidikan karakter kepada siswa selama 24 jam Sebagian dilaksanak di
asrama, dan Sebagian dilaksanakan di sekolah.
III Pelaksanaan
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana 1. pimpinan asrama menyampaikan bahwa Sekolah dan asrama melakukan
pelaksanaan persiapan pendidikan karakter dengan menyiapkan visi, misi, dan tujuan
persiapan pendidikan karakter di sekolah dan asrama. Pihak sekolah dan asrama
peningkatan mutu melakun persiapan dengan melakukan studi kurikulum nasional dan
PK di sekolah ini? kurikulum pesantren dan kebijakan pendidikan karakter, melakukan
2. Bagaimana analisis internal dan ekternal pelaksanaan pendidikan karakter,
pelaksanaan menyiapkan bahan referensi dan acuan penilaian tentang pendidikan
sosialisai karakter serta kegiatan rutin yang akan dilaksanakan peserta didik baik di
peningkatan mutu sekolah maupun asrama dalam program pendidikan karakter.
PK di sekolah ini? 2. pimpinan asrama melaksanakan sosialisasi pelaksanaan pendidikan
3. Bagaimana karakter. Sosialisasi tersebut dilaksanakan agar semua komponen
pelaksanaan sekolah dan asrama memahami visi, misi, tujuan dan program
kordinasi dan pendidikan karakter. Sosialisasi pendidikan karakter dilakukan
kemitraan melalui musyarawar kepala sekolah dengan para wakasek serta
peningkatan mutu beberapa guru, rapat sosialisasi persiapan pelaksanaan pendidikan
PK di sekolah ini? karakter yang dihadiri oleh pihak sekolah, asrama dan wali peserta
4. Bagaimana didik serta tokoh masyarakat, dan rapat pemantapan pelaksanaan
pelaksanaan program pendidikan karakter. Sekolah dan asrama melaksanakan sosialisasi
peningkatan mutu pelaksanaan pendidikan karakter melalui rapat sosialisasi yang dilakukan
PK di sekolah ini? kepala sekolah bersama tim manajemen wakil kepala sekolah dan seluruh
5. Bagaimana tindak guru serta staf. Hal inti yang disampaikan saat sosialisasi adalah bagaimana
lanjut pelaksanaan memasukan nilai-nilai karakter pada pembelajaran di setiap mata
peningkatan mutu pelajaran, memasukan nilai-nilai karakter pada kegiatan intra dan
PK di sekolah ini? ektrakurikuler, melakukan pembinaan nilai-nilai pendidikan karakter di
lingkungan asrama, dan melakukan kerjasama pihak sekolah dan asrama
dalam pembinaan pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia

332
peserta didik. Hal senada juga disampaikan pimpinan asrama yang
mengatakan bahwa sosialisasi pendidikan karakter dilakukan melalui rapat
sosialisasi bersama seluruh jajaran asrama. Pimpinan asrama dalam
sosialisasi menyampaikan berbagai macam program asrama selama satu
semester. Salah satu program yang disampaikan adalah program
pendidikan karakter akhlak mullia. Siswa atau santri dapat mengikuti
seluruh program yang ada di asrama dengan baik sehingga penanaman
nilai-nilai karakter dapat dilaksanakan dengan baik pula.
3. pimpinan asrama melakukan kordinasi pendidikan karakter dengan
pihak intern dan ektern. Pihak intern di dalam sekolah dan asrama
yaitu: kepala sekolah, ketua asrama, wakil kepala sekolah dan
asrama, guru sekolah dan asrama, pembina di sekolah dan asrama,
dan staf di sekolah dan asrama. Pihak ekstern yaitu: wali peserta
didik, pemerintah, dinas pendidikan, dan tokoh masyarakat.
Kordinasi dilakukan agar pihak intern dan ektern sekolah dan asrama
mengetahui program pendidikan karakter dan kemudian melakukan
kerjasama agar pendidikan karakter dapat dilaksanakan dengan baik
dalam mewujudkan akhlak mulia peserta didik.
4. pimpinan asrama melaksanakan program pendidikan karakter melalui
kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra kurikuler di
sekolah, kegiatan pembelajaran di asrama, kegiatan pembinaan di
asrama, dan internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter di
lingkungan sekolah dan di lingkungan asrama.
5. pimpinan asrama melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan pendidikan
karakter melalui pengawasan internal pelaksanaan pendidikan
karakter, menerima masukan dan tanggapan dari guru mata pelajaran,
guru pembina intra dan ektrakurikuler, guru asrama, dan guru
pembina pengasuhan asrama terkait kendala dan permasalahan
pelaksanaan pendidikan karakter, memberikan masukan dan solusi
kepada guru mata pelajaran, guru pembina intra dan ektrakurikuler,
guru asrama, dan guru pembina pengasuhan asrama terhadap
permasalahan pendidikan karakter yang sedang dilaksanakan.
IV Pengawasaan
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan 1. Tujuan adanya pengawasan pendidikan karakter di sekolah dan asrama ini
pengawasan adalah untuk memastikan telaksananya program pendidikan karakter
peningkatan mutu berjalan sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan target program pendidikan
PK di sekolah ini? karakter baik di sekolah maupun di asrama. Wakil kepala sekolah bidang
2. Bagaimana Teknik kesiswaan bahkan menjelaskan keterlibatanya dalam tim pengawasan
pengawasan pendidikan karakter. Tim tersebut terdiri dari beberapa wakil kepala
peningkatan mutu sekolah, sekretaris asrama, dan guru. Hal senada disampaikan pimpinan
PK di sekolah ini? asrama bahwa tujuan pengawasan pendidikan karakter di asrama adalah
3. Bagaimana analisis untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan pendidikan karakter sesuai
pengawasan dengan visi, misi, dan tujuan serta target program pendidikan karakter di
peningkatan mutu asrama. Hal senada disampaikan wakil kepala sekolah bahwa pengawasan
PK di sekolah ini? dalam pendidikan karakter untuk melihat apakah program-program
4. Bagaimana hasil pendidikan karakter yang telah disepakati dan telah didistribusikan kepada
pengawasan guru dan staf telah dilaksanakan sesuai dengan standar operasional
peningkatan mutu pelaksanaan atau belum. Pengawasan yang dilakukan kepala sekolah
PK di sekolah ini? melalui kepala sekolah bukan bertujuan untuk mencari-cari kesalahan guru

333
5. Bagaimana tindak dan staf, tetapi untuk memperbaiki proses dalam rangka perbaikan hasil.
lanjut pengawasan 2. Teknik pengawasan yang digunakan di sekolah dan asrama ini adalah
peningkatan mutu dengan teknik pengawasan langsung melalui observasi dan lembar
PK di sekolah ini? pengawasan. Teknik pengawasan langsung yang dilakukan adalah
dengan langsung memantau apakah pendidikan terlaksana dengan
baik, jika ada kendala langsung segera dimusyawakan bersama
kemudian dicari solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut.
Sebagaimana disampaikan oleh wakil kepala sekolah bahwa
pengawasan dilakukan dengan teknik pengawasan langsung sebagai
alat untuk menilai keberhasilan program yang telah direncanakan. Di
SMP Islam Al-Ishlah Boarding School Balongan, prosedur
pengawasan program penguatan akhlak mulia dirumuskan
berdasarkan jaminan mutu program penguatan akhlak mulia dan
standar mutu program penguatan akhlak mulia yang harus dikuasai
oleh peserta didik. Sedangkan para pembina intra dan ektrakurikuler
dan juga pembina asrama diminta untuk melaporkan hasil pencapaian
program penguatan akhlak mulia tiap-tiap peserta didik sesuai materi
yang disampaikan. Hasil pengamatan kemudian dideskripsikan untuk
mendapatkan hasil pencapaian standar mutu peserta didik yang
diinformasikan secara terkoordinasi kepada wali kelas dan pengasuh
asrama. pengawasan dilaksanakan setiap saat, baik di jam pelajaran
maupun di luar jam pelajaran, dan setiap tempat, baik di kelas
maupun di luar kelas, dengan cara pengamatan dan pencatatan.
Teknik-teknik yang dilakukan untuk penilaian akademik maupun
kepribadian siswa atau peserta didik, di SMP Islam Al-Ishlah
Boarding School Balongan sebagai berikut: (1) Observasi (dengan
lembar obserbasi/pengamatan) (2) Penilaian diri (dengan lembar
penilaian diri/kuisioner (3) Penilaian antar teman (lembar penilaian
antar teman).
3. Analisis pengawasan program pendidikan karakter di sekolah dan
asrama ini dilakukan dengan cara mempelajari lebih awal
permasalahan atau kendala apa yang akan terjadi pada saat
pelaksanaan dan sudah disiapkan beberapa alternatif solusi untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Sehingga tim
pengawasan ini sudah mempersiapkan analisis pengawasan
pendidikan karakter. Instrumen untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian standar mutu program penguatan akhlak mulia di sekolah
berupa lembar perkembangan siswa yang diisi wali kelas, dan
pembina intra dan ektra. Sedangkan untuk mengetahui pencapaian
standar mutu program penguatan akhlak mulia di Asrama, digunakan
buku penghubung peserta didik yang diisi oleh pengasuh asrama.
Pengawasan melalui kedua instrumen tersebut dilakukan secara
kualitatif dengan melakukan check list pada aspek pantuan dan
menuliskan berbagai catatan perkembangan dalam kolom catatan
pengasuh atau wali kelas.
4. Hasil pengawasan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dan
asrama ini antara lain temuan-temuan terkait kendala dan
permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter melalui
pembelajaran, melalui kegiatan intra dan ektrakurikuler, melalui
kegiatan pembelajaran di asrama (pontren), dan melalui kegiatan
334
pembinaan di asrama. Kepala sekolah menjelaskan bahwa hasil
pengawasan berupa ditemukannya kendala guru, pembina, dan
pengasuh asrama ketika melakukan pembinaan pendidikan karakter
yaitu kurang efektifnya pembinaan karakter karena rasio guru dan
siswa tidak sebanding 1:30. Wakil kepala sekolah pun
menyampaikan bahwa guru dan pembina serta pengasuh mengalami
kesulitan dalam melakukan penanaman nilai-nilai karakter pada
peserta didik pada saat kegiatan belajar berlangsung. Kesulitan
penanaman karakter ini karena kebanyakan guru, dan pembina serta
pengasuh lebih fokus pada menyampaikan materi pembelajaran di
kelas, intra dan ektra kurikuler serta di asrama. Temuan-temuan
tersebut kemudian dilakukan musyarwarah bersama komponen
sekolah dan asrama untuk merundingkan solusi terbaik untuk
mengatasi kendala dan permasalahan yang ada terkait pelakasanaan
pendidikan karakter. Adapun tantangan pembiasaan akhlak di
sekolah, asrama dan lingkungan adalah dengan meningkatkan
pengawasan guru, wali kelas, pelatih ekskul, dan pengasuh asrama
dalam pemanfaatan waktu peserta didik untuk melaksanakan
berbagai kegiatan positif, terarah dan bermanfaat. Sehingga
pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan bersifat
komprehensif selama 24 jam baik di sekolah, di luar sekolah maupun
di asrama.
5. Tindak lanjut pengawasan pendidikan karakter di sekolah dan asrama
ini dilakukan dengan memperbaiki pelaksanaan pendidikan karakter
pada kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra
kurikuler di sekolah, kegiatan pembelajaran di asrama (pontren) dan
kegiatan pembinaan di asrama. Tindak lanjut dari umpan balik ini,
sekolah mendokumentasikan kemajuan dan masalah untuk perbaikan
yang berkelanjutan dengan tercatat dalam notulen rapat pekanan dan
notulen rapat wali kelas, Selain itu setiap bulan sekolah membuat
laporan tertulis kepada yayasan terkait kemajuan dan kendala
pelaksanaan program penguatan akhlak mulia Prosedur evaluasi
tersebut dirumuskan oleh kepala sekolah dan Pengawasan merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan
pembentukan kompetensi pada peserta didik. Hal tersebut
disampaikan oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah saat sesi
wawancara.
V Faktor pendukung
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana 1. Menurut pimpinan asrama faktor pendukung peningkatan mutu
kepemimpinan pendidikan karakter adalah kepemimpinan yang amanah itu sudah
menjadi faktor dilaksanakan oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah serta pimpinan
pendukung asrama (pontren). Kepemimpinan yang melayani, memotivasi, dan
peningkatan mutu amanah seluruh komponen sekolah dan asrama dalam melaksanakan
PK di sekolah ini? pendidikan karakter. Kepala sekolah selalu memberikan layanan prima
2. Bagaimana SDM kepada bawahnya dengan cara memberikan segala bantuan pikiran,
guru menjadi faktor tenaga, dan sumber daya kepemimpinan yang ada kepada seluruh
pendukung bawahanya. Ketua asrama (pontren) selalu memberikan motivasi kepada
peningkatan mutu pengajar asrama ustadz dan ustadzhah serta pengasuh asrama setiap saat
PK di sekolah ini? melalui diskusi, rapat dan aktifitas selama di asrama. Sebagaimana
335
3. Bagaimana sarana wawancara penulis dengan guru yang mengatakan bahwa kepala sekolah
dan prasarana dan pimpinan asrama selalu melayani guru dengan baik, memberikan
menjadi faktor motivasi peningkatan kinerja, dan sebagai inspirasi para guru untuk selalu
pendukung melakukan hal-hal yang terbaik untuk kemajuan sekolah dan asrama. Hal
peningkatan mutu senada disampaikan wakil kepala sekolah bahwa seorang pemimpin secara
PK di sekolah ini? positif menerapkan komitmen ini dalam tiga cara, yaitu membangun
4. Bagaimana kebijakan organisasi, mendukung manajemen yang lebih tinggi, dan beroperasi
menjadi faktor dengan nilai-nilai dasar organisasi.
pendukung 2. SDM sebagai faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan
peningkatan mutu karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa. Kepala sekolah dan
PK di sekolah ini? pimpinan asrama berserta jajaran yayasan setiap tahun selalu
5. Bagaiman kemitraan mengadakan sejumlah pelatihan dan pengembangan guru dan staf.
menjadi faktor Guru dan staf mengikuti sejumlah pelatihan dan pengembangan karir yang
pendukung diselenggarakan oleh pihak sekolah. Pelatihan ini bertujuan untuk
peningkatan mutu meningkatkan kompetensi guru dan staf. Sekoah mengadakan in house
PK di sekolah ini? training bagi guru mata pelajaran, pembina intra dan ektrakurikuler, guru
asrama, dan pengasuh asrama.Pemateri dalam pelatihan itu berasal dari
pengawas sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pimpinan asrama,
akademisi, dan praktisi pendidikan serta kepesantrenan.
3. Sarana dan prasarana sebagai faktor pendukung peningkatan
pendidikan karakter. Seluruh fasilitas sarana dan prasarana asrama
merupakan salah satu media yang tepat bagi asrama untuk
menyampaikan pesan-pesan pendidikan karakter untuk siswa secara
menarik dan tanpa sadar pesan tersebut dapat tersampaikan dengan
efektif. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah
dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa sarana dan prasarana
di sekolah ini sangat memadai
4. Kebijakan sebagai sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Kebijakan sekolah dibuat karena adanya permasalahan dan
kebijakan tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan karakter. Sebagaimana wawancara penulis dengan kepala
sekolah dan pimpinan asrama (pontren) yang mengatakan bahwa
kebijakan terkait pendidikan karakter di sekolah ini telah dituangkan
dalam visi sekolah dan asrama. Visi sekolah “Terwujudnya Generasi
Bermutu, Sehat, Cerdas, Terampil, serta Berakhlak Mulia Berpijak Pada
Iman dan Taqwa” (BERHASIL APIQ) sedangkan visi asrama “Menjadi salah
satu pusat pendidikan Islam, yang mencetak sumber daya manusia unggul,
dan mempunyai landasan iman & takwa yang kuat”. Kebijakan
peningkatan pendidikan karakter di sekolah berasrama ini sudah digagas
dalam visi tersebut. Visi tersebut menjelaskan bahwa sekolah berasrama
ini ingin mencetak lulusan yang unggul dan beraklak mulia serta memiliki
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa .
5. Kemitraan sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Sekolah dan asrama membangun kemitraan baik dengan
intern sekolah dan asrama serta dengan ekstern sekolah dan asrama.
Kemitraan sekolah intern sekolah dilaksanakan melalui kepala
sekolah bekerjasama dengan wakil kepala sekolah, guru, pembina,
staf dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia.
Kemitraan asrama (pontren) dilaksanakan melalui direktur asrama

336
bekerjasama dengan wakil pimpinan asrama, pengasuh asrama, guru
asrama, dan staf asrama. Sedangkan kemitraan ekstern, sekolah dan
asrama melakukan kerjasama dengan wali peserta didik, masyarakat,
dan pemerintah terkait anggaran, kebijakan, pelaksanaan, dan
pengawasan. Sebagaimana wawancara penulis dengan kepala sekolah
dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan
dilaksanakan sekolah dan asrama dalam rangka melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak untuk keberhasilan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan program pendidikan
karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa.
VI Faktor penghambat
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana masalah 1. Permasalahan manajemen sebagai faktor penghambat peningkatan
manajemen menjadi mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa.
faktor penghambat Manajemen yang tidak dilaksanakan dengan baik akan memberikan
peningkatan mutu hambatan terhadap peningkatan mutu pendidikan karakter. Kepala
pendidikan karakter sekolah tidak memiliki perencanaan khusus terkait pendidikan
di sekolah ini? karakter, tidak ada pengorganisasian khusus terkait pendidikan
2. Bagaimana masalah karakter, hanya berupa pelaksanaan pendidikan karakter dalam
SDM guru menjadi pembelajaran pada setiap mata pelajaran, tidak ada pengawasan
faktor penghambat terkait aktualisasi pendidikan karakter dalam pembelajaran,
peningkatan mutu pembelajaran hanya fokus pada penyampaian materi dan latihan yang
pendidikan karakter bersifat kognitif saja, tidak dilaksanakan tindak lanjut terhaap
di sekolah ini? berbagai permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter dan
3. Bagaimana masalah sebagainya. Sebagaimana wawancara penulis dengan kepala sekolah
sarana dan prasarana dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kepala sekolah dan
menjadi faktor pimpinan asrama tidak melakukan perencanaan apapun terkait
penghambat pendidikan karakter, pendidikan karakter hanya dilakukan di sekolah
peningkatan mutu melalui pembelajaran di kelas oleh guru mata pelajaran. Pendidikan
pendidikan karakter karakter di asrama juga tidak dilakukan perencanaan khusus, di
di sekolah ini? asrama pendidikan karakter hanya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai
4. Bagaimana masalah pendidikan kepesantrenan lebih pada tataran aktualisasi akhlak mulia
kebijakan menjadi dan nilai-nilai keagamaan.
faktor penghambat 2. Permasalahan SDM sebagai faktor penghambat peningkatan mutu
peningkatan mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia. Sumber daya
pendidikan karakter manusia dalam pendidikan karakter di sekolah yaitu guru dan staf.
di sekolah ini? Pendidikan karakter merupakan bagian dari ilmu psikologi
8. Bagaiman masalah pendidikan. Kualifikasi sumber daya manusia yang sesuai dengan
kemitraan menjadi pendidikan karakter yaitu sumber daya manusia yang memiliki
faktor penghambat kualifikasi di bidang ilmu psikologi pendidikan. Berdasarkan hasil
peningkatan mutu obeservasi peneliti di sekolah ini hanya memiliki dua guru yang
pendidikan karakter berlatar belakang psikologi pendidikan (guru BK). Sedangkan guru
di sekolah ini? lain memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu. Staf di sekolah ini sebagian masih belum sarjana.
Sebagaimana wawancara penulis dengan guru yang mengatakan
bahwa sekolah ini hanya memiliki dua guru yang berlatar belakang
BK dan ada 2 orang staf yang masih belum sarjana.
3. Sarana dan prasarana tidak menjadi faktor penghambat peningkatan
mutu pendidikan karakter di sekolah ini karena sarana dan prasarana
sudah memadai, lengkap dan nyaman.
337
4. Permasalahan kebijakan merupakan salah satu faktor penghambat
pendidikan karakter. Kebijakan yang seharusnya dapat mengatasi
masalah tetapi justru menimbulkan permasalahan ketika kebijakan
tersebut tidak sesuai dengan kondisi lingkungan dimana kebijakan itu
akan diterapkan. Kebijakan pendidikan karakter yang dikeluarkan
oleh presiden dan kementrian pendidikan yang dilaksanakan di
sekolah ini tidak menunjukan keselarasan dengan kebijakan yang ada
di sekolah. ketidak selarasan tersebut terlihat dari tidak ada
pengawasan dari pengawas sekolah dan kepala sekolah. sebagaiman
wawancara penulis dengan kepala sekolah yang mengatakan bahwa
kebijakan pendidikan karakter tidak konsisten yaitu karena tidak ada
pengawasan khusus dari pengawas sekolah.
5. Permasalahan kemitraan merupakan bagian dari faktor penghambat
peningkatan mutu pendidikan karakter. Sekolah dan asrama
melakukan kemitraan hanya dengan pihak-pihak intern saja. Hal ini
sebagaimana disampaikan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang
mengatakan bahwa kerjasama dan kemitraan pendidikan karakter
dilakukan sekolah dan asrama dengan guru-guru tertentu saja, seperti
guru PKN, guru PAI, Guru BK, dan Guru Kepesantrenan.
VII Solusi peningkatan
mutu PK
1. Bagaimana 1. Solusi permasalahan SDM adalah sekolah dan asrama
peningkatan SDM menyelenggarakan pelatihan dan mengembangan model pendidikan
Guru menjadi solusi karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa kepada seluruh guru
peningkatan mutu di sekolah dan di asrama. Kegiatan itu dilakukan secara
PK di sekolah ini? berkesinambungan dan terarah.
2. Bagaimana 2. Mengatasi permasalahan siswa adalah dengan menyelenggarakan
kedisiplinan siswa kegiatan bimbingan konseling sebelum, pada saat, dan setelah
menjadi solusi diselenggarakan kegiatan pembelajaran. Di asrama setiap kamar
peningkatan mutu terdapat sekitar 20 sampai 25 siswa dan memiliki satu staf
PK di sekolah ini? pengasuhan. Staf pengasuhan bertugas untuk membimbing dan
3. Bagaimana sarana mengawasi aktifitas harian siswa di dalam asrama. Staf pengasuh
dan prasarana perkamar satu orang di rasa kurang mampu untuk mengkondisikan
memadai menjadi siswa seharusnya perkamar memiliki 2 orang staf pengasuhan. Hal
solusi peningkatan ini dilakukan untuk meminimalisir permasalahan yang timbul dari
mutu PK di sekolah peserta didik. Oleh karena itu jumlah guru BK harus ditingkatkan
ini? agar kegiatan konseling berjalan dengan baik dan efektif.
4. Bagaimana 3. Sarana dan prasarana akan terus dilakukan peningkatan dari segi
penyelarasan jumlah dan kualitas. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru
kebijakan menjadi yang mengatakan bahwa fasilitas dan sumber belajar yang memadai
solusi peningkatan sebagai upaya dalam rangka mennyukseskan pendidikan karakter,
mutu PK di sekolah agar kurukulum yang sudah dirancang dapat dilaksanakan secara
ini? optimal. Fasilitas dan sumber belajar yang perlu dikembangkan
5. Bagaimana dalam mendukung suksesnya peningkatan mutu pendidikan karakter
perluasan kemitraan dalam mewujudkan akhlak mulia siswa antara lain laboratorium,
menjadi solusi pusat sumber belajar, dan perpustakaan, serta tenaga pengelola dan
peningkatan mutu peningkatan kemampuan pengelolaannya. Fasilitas dan sumber
PK di sekolah ini? belajar tersebut peril didayagunakan seoptimal mungkin dipelihara,
dan disimpan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, kreatifitas pendidik
dan peserta didik perlu senantiasa ditingkatkan untuk membuat dan
338
mengembankan alat-alat pembelajaran serta alat peraga lain yang
berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
4. Memahami isi kebijakan pendidikan karakter oleh seluruh warga
sekolah dan asrama, memilih strategi yang tepat untuk melaksanakan
kebijakan pendidikan karakter, saling bekerjasama antara warga
sekolah dan asrama untuk mewujudkan peningkatan mutu
pendidikan karakter. Berdasarkan wawancara penulis dengan kepala
sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa solusi
permasalahan kebijakan pendidikan adalah dengan metode
memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam kurikulum
pendidikan di sekolah dan asrama. SMP Islam Al-Ishlah Boarding
School telah menggunakan kurikulum 2013 sebagai pedoman
kurikulum sekolah sehingga setiap kompetensi inti mengandung
nilai-nilai karakter pada tiap-tiap mata pelajaran. Semua jenis mata
pelajaran dan kegiatan madrasah dirancang untuk mencapai tujuan
nilai karakter. Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, PMR, LCC,
Drumband, Karate, dan lainnya.
5. Solusi permasalahan kemitraan untuk meningkatkan mutu
pendidikan karakter adalah dengan menjalin kemitraan dengan
berbagai pihak-pihak baik intern maupun ekstern. Sekolah dan
asrama menjalin kemitraan dengan pemerintah dari segi kebijakan
dan anggran, menjalin kemitraan dengan orang tua dan masyarakat
dari segi dukungan dan pembiayaan, menjalin kemitraan dengan
akademisi dan praktisi pendidikan karakter dari segi peningkatan
kualitas layanan pendidikan karakter, dan menjalin kemitraan dengan
warga sekolah dan asrama dari segi pelaksanaan, pengembangan dan
peningkatan mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak
mulia siswa. Berdasarkan wawancara penulis dengan kepala sekolah
dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan tersebut
telah dilakukan dan terus ditingkatkan kemitraan dengan pemerintah,
orang tua dan masyarakat, akademisi dan praktisi, dan seluruh warga
sekolah dan asrama.

339
Nama : Ibnu Masykur, S.T.
Jabatan : Kepala SMP Islam Al-Ishlah Boarding School Balongan
Alamat : Jl. Raya Sudimampir Desa Sudimampir Kec. Balongan Kab. Indramayu
Tanggal : 10 April 2022
No Pertanyaan Jawaban
I Perencanaan
peningkatan mutu PK 1. Perencanaan peningkatan mutu pendidikan karakter dalam
1. Apa tujuan (visi dan mewujudkan akhlak mulia siswa pada sekolah berasrama ini dimulai
misi) adanya dengan membuat tujuan pendidikan karakter, menyiapkan SDM dan
peningkatan mutu sumberdaya yang ada, melakukan sosialisasi, membuat perencanaan
PK di SMP? program pendidikan karakter dan menjalin kerjasama kemitraan
2. Apa saja yang perencanaan program pendidikan karakter.
dilakukan dalam Tujuan pendidikan karakter di sekolah ini yaitu:
persiapan a. Agar menghasilkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa menjadi
perencanaan insan kamil berkarakter baik sehingga siap menghadapi jenjang
peningkatan berikutnya.
pendidikan karakter b. Agar semua siswa berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam.
c. Agar semua siswa taat dan patuh pada aturan sekolah.
di SMP?
d. Agar siswa disiplin dalam menjalankan kewajibanya sebagai pelajar di
3. Bagaimana lingkungan sekolah dan asrama.
melaksanakan Visi sekolah ini adalah “Terwujudnya Generasi Bermutu, Sehat, Cerdas,
sosialisasi Terampil, serta Berakhlak Mulia Berpijak Pada Iman dan Taqwa”
perencanaan (BERHASIL APIQ).
pendidikan Misi sekolah ini adalah:
peningkatan mutu a. Menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkepribadian
karakter di SMP? Islami, menguasai ilmu pengetahuan & teknologi, memiliki
4. Bagaimana bapak keterampilan & kemandirian serta kepemimpinan.
membuat program b. Menciptakan calon pemimpin masa depan yang berdaya juang tinggi,
perencanaan kreatif, inovatif guna menunjang program pembangunan bangsa.
peningkatan mutu c. Mencetak siswa berdaya saing tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke
pendidikan karakter? jenjang yang lebih tinggi.
5. Bagaimana Tujuan sekolah ini adalah:
a. Membantu program pemerintah dalam rangka menyelenggarakan
kerjasama yang
pendidikan & meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
dilakukan bapak/ibu b. Menciptakan SDM yang berkepribadian Islami, memiliki ilmu
dalam perencanaan pengetahuan & tekhnologi, berbudi pekerti luhur yang berlandaskan
peningkatan mutu iman & takwa.
pendidikan karakter? c. Memberikan pelayanan kepada umat, khususnya dalam bentuk
penyediaan sarana pendidikan.
d. Menyiapkan & mencetak siswa berkualitas & unggul sehingga
memiliki daya saing yang tinggi guna melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
2. Menurut kepala sekolah perencanaan pendidikan karakter di sekolah ini
adalah dengan menyusun beberapa rencana kegiatan bersama wakil kepala
sekolah dan juga pihak yayasan, yayasan memberikan gambaran
perencanaan pendidikan baik di lingkungan sekolah maupun di lingungan
asrama, yayasan memberikan arahan kepada kepala sekolah, pimpinan
asrama dan seluruh warga sekolah dan asrama agar mengetahui
perencanaan pendidikan. Hal senada disampaikan wakil kepala sekolah
bahwa dalam perencanaan guru menyiapkan bahan referensi dan acuan
penilaian serta kegiatan rutin yang akan dilaksanakan peserta didik, guru
membuat silabus dan rpp berbasis karakter dan pembina intra dan ektra

340
merancang program dengan memasukan nilai-nilai karakter.
3. Sekolah bersama asrama (PONTREN) melakukan sosialisasi perencanaan
pendidikan karakter dengan pihak intern sekolah dan asrama juga dengan
pihak ekstern sekolah dan asrama. Sosialisasi dengan pihak intern sekolah
dan asrama dilakukan oleh kepala sekolah bersama pimpinan asrama
dengan para guru dan staf untuk menyampaikan program pendidikan
karakter dan menerima berbagai pendapat dan masukan terkait persiapan
pelaksanaan program pendidikan karakter. Sosialisasi yang dilakukan pihak
sekolah dan asrama yaitu sosilaisasi dilakukan sejak awal peserta didik
mendaftar, diberikan buku panduan dan tata tertib saat sesi wawancara
dengan wali peserta didik, dengan harapan wali peserta didik dapat
memahami sejak awal tentang aturan-aturan yang ada di sekolah
berasrama ini terutama aturan dalam pendisiplinan karakter dan akhlak
mulia siswa. Lalu peserta didik mengikuti kegiatan MPLSA (Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah dan Asrama) pada saat MPLSA peserta
didik diberikan arahan terkait aturan-aturan yang ada di sekolah sebagai
bentuk sosialisasi pendidikan karakter. Memasang banner berisi visi misi
dan tata tertib serta himbauan di area public di sekolah dan asrama yang
di dalamnya memuat aturan terkait pendidikan karakter dan akhlak mulia.
Sosialisasi yang dilakukan tersebut disampaikan juga oleh wakasek
kesiswaan dalam wawancara penelitian, menyampaikan bahwa sosialisasi
dan aktualisasi pendidikan karakter dan akhlak mulia dilaksanakan jauh
sebelum pemerintah mensosialisasikan pendidikan karakter. Sosialisasi
kepada siswa terkait pendidikan karakter dilaksanakan pada minggu
pertama awal kegiatan KBM setiap tahun ajaran baru. .
4. Sekolah bersama asrama (pontren) melakukan perumusan program
pendidikan karakter meliputi perumusan latar belakang pendidikan
karakter, maksud dan tujuan pendidikan karakter, sasaran pendidikan
karakter, dan capaian pendidikan karakter. Program perencanaan yang
dilakukan di sekolah berasrama ini adalah dengan mengacu kepada
kurikulum nasional dan kurikulum pesantren serta hasil analisis internal
dan eksternal juga raport pendidikan, disusun program dengan melibatkan
para stake holder. Pimpinan asrama bahkan menambahkan bahwa dalam
perumusan program pendidikan karakter pihak asrama melalui sekretaris
asrama, sekolah selalu melibatkan asrama dalam membuat rumusan
program pendidikan karakter. Rumusan program tersebut akan
disampaikan pada sosialisasi pelaksanaan, menampung berbagai masukan
dan tanggapan dari para undangan rapat sosialisasi. Dari hasil masukan
dan tanggapan kemudian rumusan dilakukan beberapa perubahan
rumusan awal disesuaikan dengan masukan dan tanggapan tersebut .
5. Sekolah bersama asrama melakukan kerjasama dengan berbagai pihak
antara lain pemerintah, dinas pendidikan, tokoh masyarakat, dan
terutama orang tua peserta didik. Kerjasama ini dilakukan pada saat
perencanaan program pendidikan karakter. Kerjasama sekolah dan asrama
yang dilakukan kepada beberapa pihak untuk menjalin sinergitas dalam
rangka persiapan dan perencanaan program pendidikan karakter.
Kerjasama dilakukan sejak mulai didirikanya sekolah ini kepada
masyarakat agar mempermudah proses pendirian, pelaksanaan program
pendidikan khususnya pendidikan karakter, melanjutkan program
pendidikan, mengembangkan program pendidikan, membuat inovasi
program pendidikan dan seterusnya. Hal senada disampaikan orang tua
341
siswa bahwa sekolah telah melakukan kerjasama dengan para orang tua
siswa dalam melakukan pembinaan pendidikan karakter di rumah dan
melaporkan hasil pengawasan pendidikan karakter kepada pihak sekolah
baik secara lisan maupun tertulis.
II Pengorganisasian
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan dilakukan 1. Pengorganisasian pendidikan karakter dilakukan oleh pihak yayasan yaitu
pengorganisasian dengan mengangkat kepala sekolah dan direktur asrama dan
peningkatan mutu menyampaikan mandat untuk mengelola sekolah dan asrama sesuai
PK di sekolah ini? dengan aturan yang berlaku yaitu membentuk budaya ala pesantren
2. Bagaimana persiapan modern di lingkungan sekolah dan asrama. Setelah kepala sekolah
pengorganisasian diangkat kemudian kepala sekolah menunjuk guru untuk menjadi wakil
peningkatan mutu kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang kesiswaaan,
PK di sekolah ini? wakil kepala sekolah bidang sapras, wakil kepala sekolah bidang humas,
3. Bagaimana kepala TU, dan bendahara sekolah serta komponen tugas lainnya di
sosilaisasi sesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Sedangkan pimpiman asrama
peningkatan mutu menyampaikan hal berbeda terkait pengoorganisasian yang mengatakan
PK di sekolah ini? bahwa pengorganisasian komponen asrama dilakukan seluruhnya oleh
4. Bagaimana pihak yayasan. Pihak asrama mendapat mandat untuk mengelola asrama
pelaksanaan dengan baik.
pengorganisasian 2. Persiapan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter,
peningkatan mutu sekolah berasrama melakukan bebeberapa persiapan untuk menyiapkan
PK di sekolah ini? komponen-komponen kegiatan, menyiapkan pembagian tugas,
menyiapkan pembagian wewenang, dan menyiapkan unit staf untuk
5. Bagaimana tindak
membantu melaksanakan tugas dan wewenang setiap komponen.
lanjut pelaksanaan
Menurut kepala sekolah bahwa persiapan pengorganisasian dilakukan
pengorganisasian PK
dalam rangka menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
di sekolah ini?
pembagian tugas dan wewenang untuk melaksanakan peningkatan mutu
pendidikan karakter. Persiapan ini dilakukan oleh kepala sekolah dan
pimpinan asrama sebelum membentuk struktuk organisasi. Sekolah dan
asrama menyiapkan jenis komponen kerja, jenis tugas dan wewenang,
kualifikasi sumber daya manusia, dan sistem kordinasi.
3. Sosialisai pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan menyampaikan rencana pengorganisasian kepada
seluruh warga sekolah dan asrama. Menyampaikan siapa yang
bertugas dan menyampaian berbagai macam tugas. Kepala sekolah
bahkan menjelaskan secara spesifik sosialisasi pengorganisasian
kepada wakil kepala sekolah dalam rapat intern. Hal senada
disampaikan pimpinan asrama juga menjelaskan dengan rinci
pengorganisasian kepada direktur asrama, TU dan bendahara. Wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan membenarkan bahwa dia telah
ditunjuk dan berdiskusi terkait tugas-tugas yang akan diembannya
bersama kepala sekolah.
4. Pelaksanaan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan menentukan sumber daya manusia dan menentukan
sumber daya tugas serta kordinasi. Kepala sekolah menyampaikan
bahwa pelaksanaan pengorganisasian dilakukan dengan mengangkat
beberapa guru menjadi wakil kepala sekolah, guru BK, guru pembina
dan guru mata pelajaran, serta guru piket. Hal senada disampaikan
pimpinan asrama bahwa pelaksanaan pengorganisasian dilakukan

342
dengan mengangkat direktur asrama beserta jajaranya. Dari sisi
sumber daya tugas kepala sekolah menyampaikan bahwa beberapa
tugas terkait peningkatan mutu pendidikan karakter dirumuskan,
didiskusikan, dan disampaikan kepada seluruh warga sekolah dan
asrama.
5. Tindak lanjut pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan
karakter adalah dengan melakukan pengawasan, dan mengevaluasi
serta memperbaiki pelaksanaan pengorganisasian melalui
restrukturisasi organisasi dan mengembangkan tugas peningkatan
mutu pendidikan karakter. sebagaimana disampaikan kepala sekolah
bahwa tindak lanjut pengorganisasian pendidikan karakter sudah
dilaksanakan dengan adanya peningkatan mutu layanan pendidikan
karakter. Warga sekolah sangat antuas sekali memerikan pelayanan prima
pendidikan karakter kepada siswa selama 24 jam Sebagian dilaksanak di
asrama, dan Sebagian dilaksanakan di sekolah.
III Pelaksanaan
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana 1. Kepala sekolah menyampaikan bahwa Sekolah dan asrama melakukan
pelaksanaan persiapan pendidikan karakter dengan menyiapkan visi, misi, dan tujuan
persiapan pendidikan karakter di sekolah dan asrama. Pihak sekolah dan asrama
peningkatan mutu melakun persiapan dengan melakukan studi kurikulum nasional dan
PK di sekolah ini? kurikulum pesantren dan kebijakan pendidikan karakter, melakukan
2. Bagaimana analisis internal dan ekternal pelaksanaan pendidikan karakter,
pelaksanaan menyiapkan bahan referensi dan acuan penilaian tentang pendidikan
sosialisai karakter serta kegiatan rutin yang akan dilaksanakan peserta didik baik di
peningkatan mutu sekolah maupun asrama dalam program pendidikan karakter.
PK di sekolah ini? 2. Sekolah dan asrama melaksanakan sosialisasi pelaksanaan
3. Bagaimana pendidikan karakter. Sosialisasi tersebut dilaksanakan agar semua
pelaksanaan komponen sekolah dan asrama memahami visi, misi, tujuan dan
kordinasi dan program pendidikan karakter. Sosialisasi pendidikan karakter
kemitraan dilakukan melalui musyarawar kepala sekolah dengan para wakasek
peningkatan mutu serta beberapa guru, rapat sosialisasi persiapan pelaksanaan
PK di sekolah ini? pendidikan karakter yang dihadiri oleh pihak sekolah, asrama dan
4. Bagaimana wali peserta didik serta tokoh masyarakat, dan rapat pemantapan
pelaksanaan program pelaksanaan pendidikan karakter. Sekolah dan asrama melaksanakan
peningkatan mutu sosialisasi pelaksanaan pendidikan karakter melalui rapat sosialisasi yang
PK di sekolah ini? dilakukan kepala sekolah bersama tim manajemen wakil kepala sekolah
5. Bagaimana tindak dan seluruh guru serta staf. Hal inti yang disampaikan saat sosialisasi
lanjut pelaksanaan adalah bagaimana memasukan nilai-nilai karakter pada pembelajaran di
peningkatan mutu setiap mata pelajaran, memasukan nilai-nilai karakter pada kegiatan intra
PK di sekolah ini? dan ektrakurikuler, melakukan pembinaan nilai-nilai pendidikan karakter
di lingkungan asrama, dan melakukan kerjasama pihak sekolah dan asrama
dalam pembinaan pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia
peserta didik. Hal senada juga disampaikan pimpinan asrama yang
mengatakan bahwa sosialisasi pendidikan karakter dilakukan melalui rapat
sosialisasi bersama seluruh jajaran asrama. Pimpinan asrama dalam
sosialisasi menyampaikan berbagai macam program asrama selama satu
semester. Salah satu program yang disampaikan adalah program
pendidikan karakter akhlak mullia. Siswa atau santri dapat mengikuti
seluruh program yang ada di asrama dengan baik sehingga penanaman

343
nilai-nilai karakter dapat dilaksanakan dengan baik pula.
3. Sekolah dan asrama melakukan kordinasi pendidikan karakter
dengan pihak intern dan ektern. Pihak intern di dalam sekolah dan
asrama yaitu: kepala sekolah, ketua asrama, wakil kepala sekolah dan
asrama, guru sekolah dan asrama, pembina di sekolah dan asrama,
dan staf di sekolah dan asrama. Pihak ekstern yaitu: wali peserta
didik, pemerintah, dinas pendidikan, dan tokoh masyarakat.
Kordinasi dilakukan agar pihak intern dan ektern sekolah dan asrama
mengetahui program pendidikan karakter dan kemudian melakukan
kerjasama agar pendidikan karakter dapat dilaksanakan dengan baik
dalam mewujudkan akhlak mulia peserta didik.
4. Sekolah dan asrama melaksanakan program pendidikan karakter
melalui kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra
kurikuler di sekolah, kegiatan pembelajaran di asrama, kegiatan
pembinaan di asrama, dan internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter
di lingkungan sekolah dan di lingkungan asrama.
5. Sekolah dan asrama melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan
pendidikan karakter melalui pengawasan internal pelaksanaan
pendidikan karakter, menerima masukan dan tanggapan dari guru
mata pelajaran, guru pembina intra dan ektrakurikuler, guru asrama,
dan guru pembina pengasuhan asrama terkait kendala dan
permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter, memberikan
masukan dan solusi kepada guru mata pelajaran, guru pembina intra
dan ektrakurikuler, guru asrama, dan guru pembina pengasuhan
asrama terhadap permasalahan pendidikan karakter yang sedang
dilaksanakan.
IV Pengawasaan
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan 1. Tujuan adanya pengawasan pendidikan karakter di sekolah dan asrama ini
pengawasan adalah untuk memastikan telaksananya program pendidikan karakter
peningkatan mutu berjalan sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan target program pendidikan
PK di sekolah ini? karakter baik di sekolah maupun di asrama. Wakil kepala sekolah bidang
2. Bagaimana Teknik kesiswaan bahkan menjelaskan keterlibatanya dalam tim pengawasan
pengawasan pendidikan karakter. Tim tersebut terdiri dari beberapa wakil kepala
peningkatan mutu sekolah, sekretaris asrama, dan guru. Hal senada disampaikan pimpinan
PK di sekolah ini? asrama bahwa tujuan pengawasan pendidikan karakter di asrama adalah
3. Bagaimana analisis untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan pendidikan karakter sesuai
pengawasan dengan visi, misi, dan tujuan serta target program pendidikan karakter di
peningkatan mutu asrama. Hal senada disampaikan wakil kepala sekolah bahwa pengawasan
PK di sekolah ini? dalam pendidikan karakter untuk melihat apakah program-program
4. Bagaimana hasil pendidikan karakter yang telah disepakati dan telah didistribusikan kepada
pengawasan guru dan staf telah dilaksanakan sesuai dengan standar operasional
peningkatan mutu pelaksanaan atau belum. Pengawasan yang dilakukan kepala sekolah
PK di sekolah ini? melalui kepala sekolah bukan bertujuan untuk mencari-cari kesalahan guru
dan staf, tetapi untuk memperbaiki proses dalam rangka perbaikan hasil.
5. Bagaimana tindak
lanjut pengawasan 2. Teknik pengawasan yang digunakan di sekolah dan asrama ini adalah
peningkatan mutu dengan teknik pengawasan langsung melalui observasi dan lembar
PK di sekolah ini? pengawasan. Teknik pengawasan langsung yang dilakukan adalah
dengan langsung memantau apakah pendidikan terlaksana dengan
baik, jika ada kendala langsung segera dimusyawakan bersama
344
kemudian dicari solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut.
Sebagaimana disampaikan oleh wakil kepala sekolah bahwa
pengawasan dilakukan dengan teknik pengawasan langsung sebagai
alat untuk menilai keberhasilan program yang telah direncanakan. Di
SMP Islam Al-Ishlah Boarding School Balongan, prosedur
pengawasan program penguatan akhlak mulia dirumuskan
berdasarkan jaminan mutu program penguatan akhlak mulia dan
standar mutu program penguatan akhlak mulia yang harus dikuasai
oleh peserta didik. Sedangkan para pembina intra dan ektrakurikuler
dan juga pembina asrama diminta untuk melaporkan hasil pencapaian
program penguatan akhlak mulia tiap-tiap peserta didik sesuai materi
yang disampaikan. Hasil pengamatan kemudian dideskripsikan untuk
mendapatkan hasil pencapaian standar mutu peserta didik yang
diinformasikan secara terkoordinasi kepada wali kelas dan pengasuh
asrama. pengawasan dilaksanakan setiap saat, baik di jam pelajaran
maupun di luar jam pelajaran, dan setiap tempat, baik di kelas
maupun di luar kelas, dengan cara pengamatan dan pencatatan.
Teknik-teknik yang dilakukan untuk penilaian akademik maupun
kepribadian siswa atau peserta didik, di SMP Islam Al-Ishlah
Boarding School Balongan sebagai berikut: (1) Observasi (dengan
lembar obserbasi/pengamatan) (2) Penilaian diri (dengan lembar
penilaian diri/kuisioner (3) Penilaian antar teman (lembar penilaian
antar teman).
3. Analisis pengawasan program pendidikan karakter di sekolah dan
asrama ini dilakukan dengan cara mempelajari lebih awal
permasalahan atau kendala apa yang akan terjadi pada saat
pelaksanaan dan sudah disiapkan beberapa alternatif solusi untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Sehingga tim
pengawasan ini sudah mempersiapkan analisis pengawasan
pendidikan karakter. Instrumen untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian standar mutu program penguatan akhlak mulia di sekolah
berupa lembar perkembangan siswa yang diisi wali kelas, dan
pembina intra dan ektra. Sedangkan untuk mengetahui pencapaian
standar mutu program penguatan akhlak mulia di Asrama, digunakan
buku penghubung peserta didik yang diisi oleh pengasuh asrama.
Pengawasan melalui kedua instrumen tersebut dilakukan secara
kualitatif dengan melakukan check list pada aspek pantuan dan
menuliskan berbagai catatan perkembangan dalam kolom catatan
pengasuh atau wali kelas.
4. Hasil pengawasan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dan
asrama ini antara lain temuan-temuan terkait kendala dan
permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter melalui
pembelajaran, melalui kegiatan intra dan ektrakurikuler, melalui
kegiatan pembelajaran di asrama (pontren), dan melalui kegiatan
pembinaan di asrama. Kepala sekolah menjelaskan bahwa hasil
pengawasan berupa ditemukannya kendala guru, pembina, dan
pengasuh asrama ketika melakukan pembinaan pendidikan karakter
yaitu kurang efektifnya pembinaan karakter karena rasio guru dan
siswa tidak sebanding 1:30. Wakil kepala sekolah pun
menyampaikan bahwa guru dan pembina serta pengasuh mengalami
345
kesulitan dalam melakukan penanaman nilai-nilai karakter pada
peserta didik pada saat kegiatan belajar berlangsung. Kesulitan
penanaman karakter ini karena kebanyakan guru, dan pembina serta
pengasuh lebih fokus pada menyampaikan materi pembelajaran di
kelas, intra dan ektra kurikuler serta di asrama. Temuan-temuan
tersebut kemudian dilakukan musyarwarah bersama komponen
sekolah dan asrama untuk merundingkan solusi terbaik untuk
mengatasi kendala dan permasalahan yang ada terkait pelakasanaan
pendidikan karakter. Adapun tantangan pembiasaan akhlak di
sekolah, asrama dan lingkungan adalah dengan meningkatkan
pengawasan guru, wali kelas, pelatih ekskul, dan pengasuh asrama
dalam pemanfaatan waktu peserta didik untuk melaksanakan
berbagai kegiatan positif, terarah dan bermanfaat. Sehingga
pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan bersifat
komprehensif selama 24 jam baik di sekolah, di luar sekolah maupun
di asrama.
5. Tindak lanjut pengawasan pendidikan karakter di sekolah dan asrama
ini dilakukan dengan memperbaiki pelaksanaan pendidikan karakter
pada kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra
kurikuler di sekolah, kegiatan pembelajaran di asrama (pontren) dan
kegiatan pembinaan di asrama. Tindak lanjut dari umpan balik ini,
sekolah mendokumentasikan kemajuan dan masalah untuk perbaikan
yang berkelanjutan dengan tercatat dalam notulen rapat pekanan dan
notulen rapat wali kelas, Selain itu setiap bulan sekolah membuat
laporan tertulis kepada yayasan terkait kemajuan dan kendala
pelaksanaan program penguatan akhlak mulia Prosedur evaluasi
tersebut dirumuskan oleh kepala sekolah dan Pengawasan merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan
pembentukan kompetensi pada peserta didik. Hal tersebut
disampaikan oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah saat sesi
wawancara.
V Faktor pendukung
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana 1. Menurut kepala sekolah kofaktor pendukung peningkatan mutu
kepemimpinan pendidikan karakter adalah kepemimpinan yang amanah itu sudah
menjadi faktor dilaksanakan oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah serta pimpinan
pendukung asrama (pontren). Kepemimpinan yang melayani, memotivasi, dan
peningkatan mutu amanah seluruh komponen sekolah dan asrama dalam melaksanakan
PK di sekolah ini? pendidikan karakter. Kepala sekolah selalu memberikan layanan prima
2. Bagaimana SDM kepada bawahnya dengan cara memberikan segala bantuan pikiran,
guru menjadi faktor tenaga, dan sumber daya kepemimpinan yang ada kepada seluruh
pendukung bawahanya. Ketua asrama (pontren) selalu memberikan motivasi kepada
peningkatan mutu pengajar asrama ustadz dan ustadzhah serta pengasuh asrama setiap saat
PK di sekolah ini? melalui diskusi, rapat dan aktifitas selama di asrama. Sebagaimana
3. Bagaimana sarana wawancara penulis dengan guru yang mengatakan bahwa kepala sekolah
dan prasarana dan pimpinan asrama selalu melayani guru dengan baik, memberikan
menjadi faktor motivasi peningkatan kinerja, dan sebagai inspirasi para guru untuk selalu
pendukung melakukan hal-hal yang terbaik untuk kemajuan sekolah dan asrama. Hal
peningkatan mutu senada disampaikan wakil kepala sekolah bahwa seorang pemimpin secara
positif menerapkan komitmen ini dalam tiga cara, yaitu membangun
PK di sekolah ini?
346
4. Bagaimana kebijakan organisasi, mendukung manajemen yang lebih tinggi, dan beroperasi
menjadi faktor dengan nilai-nilai dasar organisasi.
pendukung 2. SDM sebagai faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan
peningkatan mutu karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa. Kepala sekolah dan
PK di sekolah ini? pimpinan asrama berserta jajaran yayasan setiap tahun selalu
5. Bagaiman kemitraan mengadakan sejumlah pelatihan dan pengembangan guru dan staf.
menjadi faktor Guru dan staf mengikuti sejumlah pelatihan dan pengembangan karir yang
pendukung diselenggarakan oleh pihak sekolah. Pelatihan ini bertujuan untuk
peningkatan mutu meningkatkan kompetensi guru dan staf. Sekoah mengadakan in house
PK di sekolah ini? training bagi guru mata pelajaran, pembina intra dan ektrakurikuler, guru
asrama, dan pengasuh asrama.Pemateri dalam pelatihan itu berasal dari
pengawas sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pimpinan asrama,
akademisi, dan praktisi pendidikan serta kepesantrenan.
3. Sarana dan prasarana sebagai faktor pendukung peningkatan
pendidikan karakter. Seluruh fasilitas sarana dan prasarana sekolah
merupakan salah satu media yang tepat bagi sekolah untuk
menyampaikan pesan-pesan pendidikan karakter untuk siswa secara
menarik dan tanpa sadar pesan tersebut dapat tersampaikan dengan
efektif. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah
dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa sarana dan prasarana
di sekolah ini sangat memadai
4. Kebijakan sebagai sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Kebijakan sekolah dibuat karena adanya permasalahan dan
kebijakan tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan karakter. Sebagaimana wawancara penulis dengan kepala
sekolah dan pimpinan asrama (pontren) yang mengatakan bahwa
kebijakan terkait pendidikan karakter di sekolah ini telah dituangkan
dalam visi sekolah dan asrama. Visi sekolah “Terwujudnya Generasi
Bermutu, Sehat, Cerdas, Terampil, serta Berakhlak Mulia Berpijak Pada
Iman dan Taqwa” (BERHASIL APIQ) sedangkan visi asrama “Menjadi salah
satu pusat pendidikan Islam, yang mencetak sumber daya manusia unggul,
dan mempunyai landasan iman & takwa yang kuat”. Kebijakan
peningkatan pendidikan karakter di sekolah berasrama ini sudah digagas
dalam visi tersebut. Visi tersebut menjelaskan bahwa sekolah berasrama
ini ingin mencetak lulusan yang unggul dan beraklak mulia serta memiliki
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa .
5. Kemitraan sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Sekolah dan asrama membangun kemitraan baik dengan
intern sekolah dan asrama serta dengan ekstern sekolah dan asrama.
Kemitraan sekolah intern sekolah dilaksanakan melalui kepala
sekolah bekerjasama dengan wakil kepala sekolah, guru, pembina,
staf dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia.
Kemitraan asrama (pontren) dilaksanakan melalui direktur asrama
bekerjasama dengan wakil pimpinan asrama, pengasuh asrama, guru
asrama, dan staf asrama. Sedangkan kemitraan ekstern, sekolah dan
asrama melakukan kerjasama dengan wali peserta didik, masyarakat,
dan pemerintah terkait anggaran, kebijakan, pelaksanaan, dan
pengawasan. Sebagaimana wawancara penulis dengan kepala sekolah
dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan
347
dilaksanakan sekolah dan asrama dalam rangka melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak untuk keberhasilan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan program pendidikan
karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa.
VI Faktor penghambat
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana masalah 1. Permasalahan manajemen sebagai faktor penghambat peningkatan
manajemen menjadi mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa.
faktor penghambat Manajemen yang tidak dilaksanakan dengan baik akan memberikan
peningkatan mutu hambatan terhadap peningkatan mutu pendidikan karakter. Kepala
pendidikan karakter sekolah tidak memiliki perencanaan khusus terkait pendidikan
di sekolah ini? karakter, tidak ada pengorganisasian khusus terkait pendidikan
2. Bagaimana masalah karakter, hanya berupa pelaksanaan pendidikan karakter dalam
SDM guru menjadi pembelajaran pada setiap mata pelajaran, tidak ada pengawasan
faktor penghambat terkait aktualisasi pendidikan karakter dalam pembelajaran,
peningkatan mutu pembelajaran hanya fokus pada penyampaian materi dan latihan yang
pendidikan karakter bersifat kognitif saja, tidak dilaksanakan tindak lanjut terhaap
di sekolah ini? berbagai permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter dan
3. Bagaimana masalah sebagainya. Sebagaimana wawancara penulis dengan kepala sekolah
sarana dan prasarana dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kepala sekolah dan
menjadi faktor pimpinan asrama tidak melakukan perencanaan apapun terkait
penghambat pendidikan karakter, pendidikan karakter hanya dilakukan di sekolah
peningkatan mutu melalui pembelajaran di kelas oleh guru mata pelajaran. Pendidikan
pendidikan karakter karakter di asrama juga tidak dilakukan perencanaan khusus, di
di sekolah ini? asrama pendidikan karakter hanya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai
4. Bagaimana masalah pendidikan kepesantrenan lebih pada tataran aktualisasi akhlak mulia
kebijakan menjadi dan nilai-nilai keagamaan.
faktor penghambat 2. Permasalahan SDM sebagai faktor penghambat peningkatan mutu
peningkatan mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia. Sumber daya
pendidikan karakter manusia dalam pendidikan karakter di sekolah yaitu guru dan staf.
di sekolah ini? Pendidikan karakter merupakan bagian dari ilmu psikologi
9. Bagaiman masalah pendidikan. Kualifikasi sumber daya manusia yang sesuai dengan
kemitraan menjadi pendidikan karakter yaitu sumber daya manusia yang memiliki
faktor penghambat kualifikasi di bidang ilmu psikologi pendidikan. Berdasarkan hasil
peningkatan mutu obeservasi peneliti di sekolah ini hanya memiliki dua guru yang
pendidikan karakter berlatar belakang psikologi pendidikan (guru BK). Sedangkan guru
di sekolah ini? lain memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu. Staf di sekolah ini sebagian masih belum sarjana.
Sebagaimana wawancara penulis dengan guru yang mengatakan
bahwa sekolah ini hanya memiliki dua guru yang berlatar belakang
BK dan ada 2 orang staf yang masih belum sarjana.
3. Sarana dan prasarana tidak menjadi faktor penghambat peningkatan
mutu pendidikan karakter di sekolah ini karena sarana dan prasarana
sudah memadai, lengkap dan nyaman.
4. Permasalahan kebijakan merupakan salah satu faktor penghambat
pendidikan karakter. Kebijakan yang seharusnya dapat mengatasi
masalah tetapi justru menimbulkan permasalahan ketika kebijakan
tersebut tidak sesuai dengan kondisi lingkungan dimana kebijakan itu
akan diterapkan. Kebijakan pendidikan karakter yang dikeluarkan
oleh presiden dan kementrian pendidikan yang dilaksanakan di
348
sekolah ini tidak menunjukan keselarasan dengan kebijakan yang ada
di sekolah. ketidak selarasan tersebut terlihat dari tidak ada
pengawasan dari pengawas sekolah dan kepala sekolah. sebagaiman
wawancara penulis dengan kepala sekolah yang mengatakan bahwa
kebijakan pendidikan karakter tidak konsisten yaitu karena tidak ada
pengawasan khusus dari pengawas sekolah.
5. Permasalahan kemitraan merupakan bagian dari faktor penghambat
peningkatan mutu pendidikan karakter. Sekolah dan asrama
melakukan kemitraan hanya dengan pihak-pihak intern saja. Hal ini
sebagaimana disampaikan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang
mengatakan bahwa kerjasama dan kemitraan pendidikan karakter
dilakukan sekolah dan asrama dengan guru-guru tertentu saja, seperti
guru PKN, guru PAI, Guru BK, dan Guru Kepesantrenan.
VII Solusi peningkatan
mutu PK
1. Bagaimana 1. Solusi permasalahan SDM adalah sekolah dan asrama
peningkatan SDM menyelenggarakan pelatihan dan mengembangan model pendidikan
Guru menjadi solusi karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa kepada seluruh guru
peningkatan mutu di sekolah dan di asrama. Kegiatan itu dilakukan secara
PK di sekolah ini? berkesinambungan dan terarah.
2. Bagaimana 2. Mengatasi permasalahan siswa adalah dengan menyelenggarakan
kedisiplinan siswa kegiatan bimbingan konseling sebelum, pada saat, dan setelah
menjadi solusi diselenggarakan kegiatan pembelajaran. Di asrama setiap kamar
peningkatan mutu terdapat sekitar 20 sampai 25 siswa dan memiliki satu staf
PK di sekolah ini? pengasuhan. Staf pengasuhan bertugas untuk membimbing dan
3. Bagaimana sarana mengawasi aktifitas harian siswa di dalam asrama. Staf pengasuh
dan prasarana perkamar satu orang di rasa kurang mampu untuk mengkondisikan
memadai menjadi siswa seharusnya perkamar memiliki 2 orang staf pengasuhan. Hal
solusi peningkatan ini dilakukan untuk meminimalisir permasalahan yang timbul dari
mutu PK di sekolah peserta didik. Oleh karena itu jumlah guru BK harus ditingkatkan
ini? agar kegiatan konseling berjalan dengan baik dan efektif.
4. Bagaimana 3. Sarana dan prasarana akan terus dilakukan peningkatan dari segi
penyelarasan jumlah dan kualitas. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru
kebijakan menjadi yang mengatakan bahwa fasilitas dan sumber belajar yang memadai
solusi peningkatan sebagai upaya dalam rangka mennyukseskan pendidikan karakter,
mutu PK di sekolah agar kurukulum yang sudah dirancang dapat dilaksanakan secara
ini? optimal. Fasilitas dan sumber belajar yang perlu dikembangkan
5. Bagaimana dalam mendukung suksesnya peningkatan mutu pendidikan karakter
perluasan kemitraan dalam mewujudkan akhlak mulia siswa antara lain laboratorium,
menjadi solusi pusat sumber belajar, dan perpustakaan, serta tenaga pengelola dan
peningkatan mutu peningkatan kemampuan pengelolaannya. Fasilitas dan sumber
PK di sekolah ini? belajar tersebut peril didayagunakan seoptimal mungkin dipelihara,
dan disimpan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, kreatifitas pendidik
dan peserta didik perlu senantiasa ditingkatkan untuk membuat dan
mengembankan alat-alat pembelajaran serta alat peraga lain yang
berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
4. Memahami isi kebijakan pendidikan karakter oleh seluruh warga
sekolah dan asrama, memilih strategi yang tepat untuk melaksanakan
kebijakan pendidikan karakter, saling bekerjasama antara warga
sekolah dan asrama untuk mewujudkan peningkatan mutu
349
pendidikan karakter. Berdasarkan wawancara penulis dengan kepala
sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa solusi
permasalahan kebijakan pendidikan adalah dengan metode
memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam kurikulum
pendidikan di sekolah dan asrama. SMP Islam Al-Ishlah Boarding
School telah menggunakan kurikulum 2013 sebagai pedoman
kurikulum sekolah sehingga setiap kompetensi inti mengandung
nilai-nilai karakter pada tiap-tiap mata pelajaran. Semua jenis mata
pelajaran dan kegiatan madrasah dirancang untuk mencapai tujuan
nilai karakter. Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, PMR, LCC,
Drumband, Karate, dan lainnya.
5. Solusi permasalahan kemitraan untuk meningkatkan mutu
pendidikan karakter adalah dengan menjalin kemitraan dengan
berbagai pihak-pihak baik intern maupun ekstern. Sekolah dan
asrama menjalin kemitraan dengan pemerintah dari segi kebijakan
dan anggran, menjalin kemitraan dengan orang tua dan masyarakat
dari segi dukungan dan pembiayaan, menjalin kemitraan dengan
akademisi dan praktisi pendidikan karakter dari segi peningkatan
kualitas layanan pendidikan karakter, dan menjalin kemitraan dengan
warga sekolah dan asrama dari segi pelaksanaan, pengembangan dan
peningkatan mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak
mulia siswa. Berdasarkan wawancara penulis dengan kepala sekolah
dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan tersebut
telah dilakukan dan terus ditingkatkan kemitraan dengan pemerintah,
orang tua dan masyarakat, akademisi dan praktisi, dan seluruh warga
sekolah dan asrama.

350
Nama : Ust. Dwi Hadi Fahruddin, M.Pd.
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah SMP Islam Al-Ishlah Boarding School
Balongan
Alamat : Jl. Raya Sudimampir Desa Sudimampir Kec. Balongan Kab. Indramayu
Tanggal : 11 April 2022

No Pertanyaan Jawaban
I Perencanaan
peningkatan mutu PK
6. Apa tujuan (visi dan 2. Tujuan peningkatan mutu pendidikan karakter di sekolah ini adalah
misi) adanya memberikan layanan pendidikan karakter kepada siswa sesuai dengan
peningkatan mutu PK masukan-masukan dari wali peserta didik dan masyarakat. Agar tujuan
di SMP? tersebut tercapai maka sekolah menyiapkan SDM dan sumberdaya yang
7. Apa saja yang ada, melakukan sosialisasi, membuat perencanaan program pendidikan
dilakukan dalam karakter dan menjalin kerjasama kemitraan perencanaan program
persiapan perencanaan pendidikan karakter.
peningkatan Tujuan pendidikan karakter di sekolah ini yaitu:
pendidikan karakter di f. Agar menghasilkan peserta didik yang berkarakter baik sehingga siap
SMP? menghadapi jenjang berikutnya.
8. Bagaimana g. Agar semua siswa laki dan perempuan berakhlak mulia sesuai dengan
melaksanakan ajaran Islam.
sosialisasi perencanaan h. Agar semua siswa taat dan patuh pada aturan sekolah.
pendidikan i. Agar tidak terjadi tawuran antar pelajar, kekerasan dan kasus lainnya.
peningkatan mutu j. Tujuan tersebut sudah didiskusikan oleh pihak sekolah melalui kepala
karakter di SMP? sekolah, guru-guru, orang tua dan staf dan juga oleh pihak asrama
9. Bagaimana bapak melalui direktur asrama, guru, dan staf
membuat program Visi sekolah ini adalah AGAMIS, CERDAS, UNGGUL DAN
perencanaan BERAKHLAK MULIA.
peningkatan mutu Misi sekolah ini adalah
pendidikan karakter? i. Menyelenggarakan pendidikan yang islami dengan panduan kurikulum
10. Bagaimana kerjasama terpadu.
yang dilakukan j. Menumbuhkan keteladanan dalam sikap dan perilaku yang baik sesuai
bapak/ibu dalam ajaran Islam ala Ahlussunnah Wal Jamaah.
perencanaan k. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif sehingga siswa
peningkatan mutu berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki.
pendidikan karakter? l. Menumbuhkan kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan sehingga
terbentuk pribadi yang sehat, percaya diri, disiplin dan memiliki etos
kerja tinggi.
m. Menumbuhkan semangat keunggulan di bidang sains dan teknologi.
n. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.
o. Menumbuhkembangkan potensi, telenta dan life skill dengan penyaluran
minat dan bakat.
p. Menanamkan pembiasaan diri untuk berucap dan berprilaku sesuai
dengan akhlaqul karimah.
6. Persiapan perencanaan peningkatan pendidikan karakter di sekolah ini
adalah dengan melakukan analisis internal dan ekternal, menyiapkan bahan
referensi dan acuan penilaian serta kegiatan rutin yang akan dilaksanakan
peserta didik. Persiapan penyusunan program pendidikan karakter pihak
sekolah bersama pihak asrama, mempersiapkan SDM (guru-guru
berkualitas sesuai dengan latar belakang pendidikan) di sekolah dan di
asrama.
7. Selaku wakil kepala sekolah saya berserta jajaran sekolah melakukan

351
sosialisasi persiapan pendidikan karakter dengan pihak intern sekolah dan
asrama juga dengan pihak ekstern sekolah dan asrama. Sosialisasi dengan
pihak intern sekolah dan asrama dilakukan oleh wakil kepala sekolah
bersama kepala sekolah dengan para guru dan staf untuk menyampaikan
program peningkatan mutu pendidikan karakter dan menerima berbagai
pendapat dan masukan terkait persiapan pelaksanaan program pendidikan
karakter. Sosialisasi yang dilakukan pihak sekolah dan asrama yaitu
sosilaisasi dilakukan sejak awal peserta didik mendaftar, diberikan buku
panduan dan tata tertib saat sesi wawancara dengan wali peserta didik,
dengan harapan wali peserta didik dapat memahami sejak awal. Lalu
peserta didik mengikuti kegiatan MPLSA (Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah dan Asrama). Memasang banner berisi visi misi dan tata tertib
serta himbauan di area public di sekolah dan asrama. Sosialisasi yang
dilakukan tersebut disampaikan juga oleh wakasek kesiswaan dalam
wawancara penelitian, menyampaikan bahwa sosialisasi dilaksanakan di
setiap minggu pertama awal kegiatan KBM.
8. Sekolah bersama asrama (pontren) melakukan perumusan program
pendidikan karakter meliputi perumusan latar belakang pendidikan
karakter, maksud dan tujuan pendidikan karakter, sasaran pendidikan
karakter, dan capaian pendidikan karakter. Program perencanaan yang
dilakukan di sekolah berasrama ini adalah dengan mengacu kepada
kurikulum nasional dan kurikulum pesantren serta hasil analisis internal
dan eksternal juga raport Pendidikan, disusun program dengan melibatkan
para stake holder. Rumusan program tersebut akan disampaikan pada
sosialisasi, menampung berbagai masukan dan tanggapan dari para
undangan rapat sosialisasi. Dari hasil masukan dan tanggapan kemudian
rumusan dilakukan beberapa perubahan rumusan awal disesuaikan dengan
masukan dan tanggapan tersebut. Rumusan program peningkatan mutu
pendididikan karakter tersebut tercermin dari adanya visi dan misi sekolah.
9. Sekolah bersama asrama melakukan kerjasama dengan berbagai pihak
antara lain pemerintah, dinas pendidikan, tokoh masyarakat, dan terutama
orang tua peserta didik. Kerjasama ini dilakukan pada saat perencanaan
program pendidikan karakter. Kerjasama sekolah dan asrama yang
dilakukan kepada beberapa pihak untuk menjalin sinergitas dalam rangka
persiapan dan perencanaan program pendidikan karakter. Kerjasama
dilakukan sejak mulai didirikanya sekolah ini kepada masyarakat agar
mempermudah proses pendirian, pelaksanaan program pendidikan
khususnya pendidikan karakter, melanjutkan program pendidikan,
mengembangkan program pendidikan, membuat inovasi program
pendidikan dan seterusnya.
II Pengorganisasian
peningkatan mutu PK
6. Apa tujuan dilakukan 6. Pembagian atas tugas diharapkan dapat meningkatkan suatu kreativitas
pengorganisasian pada masing-masing anggota organisasi (spesialisasi) dalam mengelola
peningkatan mutu PK suatu tugas yang akan diberi tugaskan. Sebagaimana wakil kepala sekolah
di sekolah ini? juga berpendapat tujuan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan
7. Bagaimana persiapan karakter di sekolah ini dengan melakukan pembagian tugas dan wewenang
pengorganisasian seluruh komponen sekolah dalam rangka meningkatkan mutu layanan
peningkatan mutu PK pendidikan karakter sehingga dapat mewujudkan akhlak mulia siswa
di sekolah ini? 7. Persiapan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter adalah
8. Bagaimana sosilaisasi dengan menyiapkan sumber daya manusia dan tugas-tugasnya dalam
peningkatan mutu PK peningkatan mutu pendidikan karakter. Saya dan Kepala sekolah serta
di sekolah ini? pimpinan asrama menyiapkan tenaga guru atau pendidik dan staf baik di
9. Bagaimana sekolah maupun asrama, menyiapkan beberapa tugas untuk guru dan staf.

352
pelaksanaan Kepala sekolah menyampaikan bahwa kepala sekolah menyiapkan
pengorganisasian beberapa guru untuk menjadi wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil
peningkatan mutu PK kepala sekolah bidang kesiswaaan, wakil kepala sekolah bidang sarana dan
di sekolah ini? prasarana, wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat, menyiapkan
10. Bagaimana tindak guru BK, menyiapkan guru-guru mata pelajaran, menyiapkan guru pembina
lanjut pelaksanaan di kegiatan intra kurikuler (guru pembina osis), menyiapkan guru pembina
pengorganisasian PK ekstrakurikuler, menyiapkan guru piket, dan menyiapkan staf administrasi,
di sekolah ini? pendukung dan penjaga sekolah. Pimpinan asrama menyiapkan direktur
asrama, menyiapkan tata usaha, menyiapkan bendahara, menyiapkan
bagian pengajaran, bagian humas, bagian penggerak Bahasa, bagian
pengasuhan, bagian sarana dan prasarana, bagian dapur, bagian koperasi,
wali kelas, dan pembina ektrakurikuler, serta pembina organisasi santri.
Dari sisi tugas kepala sekolah menyiapkan beberapa tugas diantaranya
tugas perumusan dan pengawasan pendidikan karakter dilakukan oleh para
wakil kepala sekolah dan bendahara, tugas pelaksanaan dan pembinaan
yaitu guru BK dan guru semua mata pelajaran serta guru pembina intra dan
ekstrakurikuler. Dari sisi tugas pimpinan asrama menyiapkan beberapa
tugas diantaranya tugas perumusan dan pengawasan pendidikan karakter
dilakukan oleh direktur asrama dan bendahara dibantu TU, tugas
pelaksanaan dan pembinaan dilakukan oleh bagian pengajaran, bagian
ektrakurikuler, bagian intrakurikuler, bagian pengasuhan dan bagian
lainnnya.
8. Sosialisai pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter adalah
dengan menyampaikan rencana pengorganisasian kepada seluruh warga
sekolah dan asrama. Menyampaikan siapa yang bertugas dan menyampaian
berbagai macam tugas. Saya selaku wakil Kepala sekolah juga melakuan
sosialisasi mendampingi KS menjelaskan secara spesifik sosialisasi
pengorganisasian kepada wakil kepala sekolah dalam rapat intern.
9. Pelaksanaan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan menentukan sumber daya manusia dan menentukan sumber
daya tugas serta kordinasi. Saya bersama Kepala sekolah dalam melakukan
pengorganisasian dilakukan dengan mengangkat beberapa guru menjadi
wakil kepala sekolah termasuk saya, guru BK, guru pembina dan guru mata
pelajaran, serta guru piket dan guru lainnya.
10. Tindak lanjut pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan melakukan pengawasan, dan mengevaluasi serta
memperbaiki pelaksanaan pengorganisasian melalui restrukturisasi
organisasi dan mengembangkan tugas peningkatan mutu pendidikan
karakter. sebagaimana menambahkan apa yang disampaikan kepala sekolah
bahwa tindak lanjut pengorganisasian memungkinkan pergantian jabatan
wakil kepala sekolah, guru pembina intra dan ekstra, dan guru mata
pelajaran. Tindak lanjut juga mengawasi keterlaksanaan tugas peningkatan
mutu pendidikan karakter berjalan baik. Kepala sekolah dan pimpinan
asrama juga memastikan kordinasi dan kerjasama berjalan dengan baik
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan karakter di sekolah dan asrama
III Pelaksanaan peningkatan
mutu PK
6. Bagaimana 6. Sekolah melakukan persiapan pendidikan karakter dengan menyiapkan visi,
pelaksanaan persiapan misi, dan tujuan pendidikan karakter di sekolah dan asrama. Pihak sekolah
peningkatan mutu PK dan asrama melakun persiapan dengan melakukan studi kurikulum nasional
di sekolah ini? dan kurikulum pesantren dan kebijakan pendidikan karakter, melakukan
7. Bagaiamana analisis internal dan ekternal pelaksanaan pendidikan karakter, menyiapkan
pelaksanaan sosialisai bahan referensi dan acuan penilaian tentang pendidikan karakter serta
peningkatan mutu PK kegiatan rutin yang akan dilaksanakan peserta didik baik di sekolah

353
di sekolah ini? maupun asrama dalam program pendidikan karakter.
8. Bagaimana 7. Sekolah melaksanakan sosialisasi pelaksanaan pendidikan karakter.
pelaksanaan kordinasi Sosialisasi tersebut dilaksanakan agar semua komponen sekolah dan asrama
dan kemitraan memahami visi, misi, tujuan dan program pendidikan karakter. Sosialisasi
peningkatan mutu PK pendidikan karakter dilakukan melalui musyawarah kepala sekolah dengan
di sekolah ini? para wakasek serta beberapa guru, rapat sosialisasi persiapan pelaksanaan
9. Bagaimana pendidikan karakter yang dihadiri oleh pihak sekolah, asrama dan wali
pelaksanaan program peserta didik serta tokoh masyarakat, dan rapat pemantapan pelaksanaan
peningkatan mutu PK pendidikan karakter.
di sekolah ini? 8. Sekolah melakukan kordinasi pendidikan karakter dengan pihak intern dan
10. Bagaimana tindak ektern. Pihak intern di dalam sekolah dan asrama yaitu: kepala sekolah,
lanjut pelaksanaan ketua asrama, wakil kepala sekolah dan asrama, guru sekolah dan asrama,
peningkatan mutu PK pembina di sekolah dan asrama, dan staf di sekolah dan asrama. Pihak
di sekolah ini? ekstern yaitu: wali peserta didik, pemerintah, dinas pendidikan, dan tokoh
masyarakat. Kordinasi dilakukan agar pihak intern dan ektern sekolah dan
asrama mengetahui program pendidikan karakter dan kemudian melakukan
kerjasama agar pendidikan karakter dapat dilaksanakan dengan baik dalam
mewujudkan akhlak mulia peserta didik.
9. Sekolah melaksanakan program pendidikan karakter melalui kegiatan
pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra kurikuler di sekolah,
kegiatan pembelajaran di asrama, kegiatan pembinaan di asrama, dan
internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter di lingkungan sekolah dan di
lingkungan asrama.
10. Sekolah melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan pendidikan karakter
melalui pengawasan internal pelaksanaan pendidikan karakter, menerima
masukan dan tanggapan dari guru mata pelajaran, guru pembina intra dan
ektrakurikuler, guru asrama, dan guru pembina pengasuhan asrama terkait
kendala dan permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter, memberikan
masukan dan solusi kepada guru mata pelajaran, guru pembina intra dan
ektrakurikuler, guru asrama, dan guru pembina pengasuhan asrama
terhadap permasalahan pendidikan karakter yang sedang dilaksanakan.
IV Pengawasaan
peningkatan mutu PK
6. Apa tujuan 6. Tujuan adanya pengawasan pendidikan karakter di sekolah ini adalah untuk
pengawasan memastikan telaksananya program pendidikan karakter berjalan sesuai
peningkatan mutu PK dengan visi, misi, tujuan, dan target program pendidikan karakter baik di
di sekolah ini? sekolah maupun di asrama. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan bahkan
7. Bagaimana Teknik menjelaskan keterlibatanya dalam tim pengawasan pendidikan karakter.
pengawasan Tim tersebut terdiri dari beberapa wakil kepala sekolah, sekretaris asrama,
peningkatan mutu PK dan guru.
di sekolah ini? 7. Teknik pengawasan yang digunakan di sekolah dan asrama ini adalah
8. Bagaimana analisis dengan teknik pengawasan langsung melalui observasi dan lembar
pengawasan pengawasan. Teknik pengawasan langsung yang dilakukan adalah dengan
peningkatan mutu PK langsung memantau apakah pendidikan terlaksana dengan baik, jika ada
di sekolah ini? kendala langsung segera dimusyawakan bersama kemudian dicari solusi
9. Bagaimana hasil yang tepat untuk permasalahan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh
pengawasan wakil kepala sekolah bahwa pengawasan dilakukan dengan teknik
peningkatan mutu PK pengawasan langsung sebagai alat untuk menilai keberhasilan program
di sekolah ini? yang telah direncanakan. Di SMP NU DM Kaplongan, prosedur
10. Bagaimana tindak pengawasan program penguatan akhlak mulia dirumuskan berdasarkan
lanjut pengawasan jaminan mutu program penguatan akhlak mulia dan standar mutu program
peningkatan mutu PK penguatan akhlak mulia yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sedangkan
di sekolah ini? para pembina intra dan ektrakurikuler dan juga pembina asrama diminta
untuk melaporkan hasil pencapaian program penguatan akhlak mulia tiap-

354
tiap peserta didik sesuai materi yang disampaikan. Hasil pengamatan
kemudian dideskripsikan untuk mendapatkan hasil pencapaian standar
mutu peserta didik yang diinformasikan secara terkoordinasi kepada wali
kelas dan pengasuh asrama. pengawasan dilaksanakan setiap saat, baik di
jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran, dan setiap tempat, baik di kelas
maupun di luar kelas, dengan cara pengamatan dan pencatatan. Teknik-
teknik yang dilakukan untuk penilaian akademik maupun kepribadian siswa
atau peserta didik, di SMP NU DM Kaplongan sebagai berikut: (1)
Observasi (dengan lembar obserbasi/pengamatan) (2) Penilaian diri
(dengan lembar penilaian diri/kuisioner (3) Penilaian antar teman (lembar
penilaian antar teman).
8. Analisis pengawasan program pendidikan karakter di sekolah ini dilakukan
dengan cara mempelajari lebih awal permasalahan atau kendala apa yang
akan terjadi pada saat pelaksanaan dan sudah disiapkan beberapa alternatif
solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Sehingga tim
pengawasan ini sudah mempersiapkan analisis pengawasan pendidikan
karakter. Instrumen untuk mengetahui sejauh mana pencapaian standar
mutu program penguatan akhlak mulia di sekolah berupa lembar
perkembangan siswa yang diisi wali kelas, dan pembina intra dan ektra.
Sedangkan untuk mengetahui pencapaian standar mutu program penguatan
akhlak mulia di Asrama, digunakan buku penghubung peserta didik yang
diisi oleh pengasuh asrama. Pengawasan melalui kedua instrumen tersebut
dilakukan secara kualitatif dengan melakukan check list pada aspek
pantuan dan menuliskan berbagai catatan perkembangan dalam kolom
catatan pengasuh atau wali kelas.
9. Hasil pengawasan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah ini antara
lain temuan-temuan terkait kendala dan permasalahan pelaksanaan
pendidikan karakter melalui pembelajaran, melalui kegiatan intra dan
ektrakurikuler, melalui kegiatan pembelajaran di asrama (pontren), dan
melalui kegiatan pembinaan di asrama. Kepala sekolah menjelaskan bahwa
hasil pengawasan berupa ditemukannya kendala guru, pembina, dan
pengasuh asrama ketika melakukan pembinaan pendidikan karakter yaitu
kurang efektifnya pembinaan karakter karena rasio guru dan siswa tidak
sebanding 1:30. Wakil kepala sekolah pun menyampaikan bahwa guru dan
pembina serta pengasuh mengalami kesulitan dalam melakukan penanaman
nilai-nilai karakter pada peserta didik pada saat kegiatan belajar
berlangsung. Kesulitan penanaman karakter ini karena kebanyakan guru,
dan pembina serta pengasuh lebih fokus pada menyampaikan materi
pembelajaran di kelas, intra dan ektra kurikuler serta di asrama. Temuan-
temuan tersebut kemudian dilakukan musyarwarah bersama komponen
sekolah dan asrama untuk merundingkan solusi terbaik untuk mengatasi
kendala dan permasalahan yang ada terkait pelakasanaan pendidikan
karakter. Adapun tantangan pembiasaan akhlak di sekolah, asrama dan
lingkungan adalah dengan meningkatkan pengawasan guru, wali kelas,
pelatih ekskul, dan pengasuh asrama dalam pemanfaatan waktu peserta
didik untuk melaksanakan berbagai kegiatan positif, terarah dan
bermanfaat. Sehingga pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan
bersifat komprehensif selama 24 jam baik di sekolah, di luar sekolah
maupun di asrama.
10. Tindak lanjut pengawasan pendidikan karakter di sekolah ini dilakukan
dengan memperbaiki pelaksanaan pendidikan karakter pada kegiatan
pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra kurikuler di sekolah,
kegiatan pembelajaran di asrama (pontren) dan kegiatan pembinaan di
asrama. Tindak lanjut dari umpan balik ini, sekolah mendokumentasikan

355
kemajuan dan masalah untuk perbaikan yang berkelanjutan dengan tercatat
dalam notulen rapat pekanan dan notulen rapat wali kelas, Selain itu setiap
bulan sekolah membuat laporan tertulis kepada yayasan terkait kemajuan
dan kendala pelaksanaan program penguatan akhlak mulia Prosedur
evaluasi tersebut dirumuskan oleh kepala sekolah dan Pengawasan
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku
dan pembentukan kompetensi pada peserta didik. Hal tersebut disampaikan
oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah saat sesi wawancara.
V Faktor pendukung
peningkatan mutu PK
6. Bagaimana 6. Kepemimpinan sebagai faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan
kepemimpinan menjadi karakter yang dilakukan di sekolah berasrama ini yaitu:
faktor pendukung d. Pemimpin yang melayani
peningkatan mutu PK e. Pemimpin yang memotivasi
di sekolah ini? f. Pemimpin yang menginspirasi
7. Bagaimana SDM guru Kepemimpinan itu sudah dilaksanakan oleh kepala sekolah dan dan saya
menjadi faktor selaku wakil kepala sekolah serta pimpinan asrama (pontren).
pendukung Kepemimpinan yang melayani, memotivasi, dan menginspirasi seluruh
peningkatan mutu PK komponen sekolah dan asrama dalam melaksanakan pendidikan karakter.
di sekolah ini? Kepala sekolah di SMP NU Darul Ma’arif selalu memberikan layanan
8. Bagaimana sarana dan prima kepada bawahnya dengan cara memberikan segala bantuan pikiran,
prasarana menjadi tenaga, dan sumber daya kepemimpinan yang ada kepada seluruh
faktor pendukung bawahanya. Ketua asrama (pontren) selalu memberikan motivasi kepada
peningkatan mutu PK pengajar asrama ustadz dan ustadzhah serta pengasuh asrama setiap saat
di sekolah ini? melalui diskusi, rapat dan aktifitas selama di asrama. Sebagaimana
9. Bagaimana kebijakan wawancara penulis dengan guru yang mengatakan bahwa kepala sekolah
menjadi faktor dan pimpinan asrama selalu melayani guru dengan baik, memberikan
pendukung motivasi peningkatan kinerja, dan sebagai inspirasi para guru untuk selalu
peningkatan mutu PK melakukan hal-hal yang terbaik untuk kemajuan sekolah dan asrama.
di sekolah ini? 7. SDM sebagai faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan karakter
10. Bagaiman kemitraan dalam mewujudkan akhlak mulia siswa. Kepala sekolah dan pimpinan
menjadi faktor asrama berserta jajaran yayasan setiap tahun selalu mengadakan
pendukung penerimaan tenaga pendidik dan kependidikan melalui seleksi.
peningkatan mutu PK Pengumunan penerimaan guru dan staf selalu dilakukan sebelum tahun
di sekolah ini? ajaran baru. Calon guru dan staf melamar dan kemudian mengikuti
berbagai seleksi mulai dari seleksi administrasi, seleksi kompotensi, seleks
psikologi, dan seleksi wawancara bersama kepala sekolah, pimpinan
asrama, dan jajaran yayasan. Sebagaimana wawancara penulis dengan
kepala sekolah yang mengatakan bahwa calon guru dan staf diseleksi secara
administrasi dalam rangka melihat berkas administrasi sesuai dengan syarat
yang dibutuhkan, seleksi kompetensi bagi guru dilaksanakan microteaching
yaitu untuk mengetahui seberapa berkualitas kompetensi mengajar calon
guru dan bagi staf dilaksanakan test praktek langsung sesuai jenis pekerjaan
calon staf untuk mengetahui seberapa cekatan staf tersebut bekerja bersama
tim dan alat yang disediakan oleh sekolah. berdasarkan wawancara dengan
guru yang mengatakan bahwa calon guru dan staf pasti mengikuti tes
wawancara psikologi hal ini itu mengetahui tingkat stabilitas emosi dan
psikologi calon guru dan staf, karena dalam bekerja bukan hanya
kompetensi saja yang harus baik akan tetapi psikologi dan emosi juga harus
bisa dikontrol dengan baik agar menciptakan budaya nyaman dan tertib
dalam bekerja. Setelah tes wawancara psikologi losos maka selanjutnya
adalah tes wawancara bersama pimpinan yayasan, kepala sekolah dan
pimpinan asrama. Tes ini dilakukan untuk mengetahui maksud dan tujuan
para calon guru dan staf melamar di sekolah ini, bagaimana komitmen

356
mereka terhadap pekerjaan, bagaimana loyalitas mereka terhadap lembaga,
dan seterusnya.
8. Sarana dan prasarana sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Seluruh fasilitas sarana dan prasarana sekolah merupakan salah
satu media yang tepat bagi sekolah untuk menyampaikan pesan-pesan
pendidikan karakter untuk siswa secara menarik dan tanpa sadar pesan
tersebut dapat tersampaikan dengan efektif. Sebagaimana hasil wawancara
penulis dengan wakil kepala sekolah yang mengatakan bahwa sarana dan
prasarana di sekolah ini sangat memadai
9. Kebijakan sebagai sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Kebijakan sekolah dibuat karena adanya permasalahan dan
kebijakan tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan karakter. Sebagaimana wawancara penulis dengan wakil kepala
sekolah yang mengatakan bahwa kebijakan terkait pendidikan karakter di
sekolah ini telah dituangkan dalam visi sekolah dan asrama. Visi sekolah
“AGAMIS, CERDAS, UNGGUL DAN BERAKHLAK MULIA”
sedangkan visi asrama “Mewujudkan sebuah komplek pendidikan religius
dengan kondisi dan situasi lingkungan yang kondusif untuk menyiapkan
dan mengembangkan segenap sumber daya insani sehingga dapat mencapai
kualitas unggul di bidang IPTEK & IMTAQ ala Ahlussunnah waljama’ah
berstandar internasional”. Kebijakan peningkatan pendidikan karakter di
sekolah berasrama ini sudah digagas dalam visi tersebut. Visi tersebut
menjelaskan bahwa sekolah berasrama ini ingin mencetak lulusan yang
unggul dan beraklak mulia serta memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
10. Kemitraan sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan karakter.
Sekolah dan asrama membangun kemitraan baik dengan intern sekolah dan
asrama serta dengan ekstern sekolah dan asrama. Kemitraan sekolah
dengan pihak intern sekolah dilaksanakan melalui kepala sekolah
bekerjasama dengan wakil kepala sekolah, guru, pembina, staf dalam hal
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan
karakter dalam mewujudkan akhlak mulia. Kemitraan asrama (pontren)
dilaksanakan melalui direktur asrama bekerjasama dengan wakil pimpinan
asrama, pengasuh asrama, guru asrama, dan staf asrama. Sedangkan
kemitraan ekstern, sekolah dan asrama melakukan kerjasama dengan wali
peserta didik, masyarakat, dan pemerintah terkait anggaran, kebijakan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Sebagaimana wawancara penulis dengan
kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan
dilaksanakan sekolah dan asrama dalam rangka melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak untuk keberhasilan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan program pendidikan karakter dalam
mewujudkan akhlak mulia siswa.
VI Faktor penghambat
peningkatan mutu PK
5. Bagaimana masalah 6. Permasalahan manajemen sebagai faktor penghambat peningkatan mutu
manajemen menjadi pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa. Wakil kepala
faktor penghambat sekolah mengatakan bahwa Manajemen yang tidak dilaksanakan dengan
peningkatan mutu baik akan memberikan hambatan terhadap peningkatan mutu pendidikan
pendidikan karakter di karakter. Menurut wakasek bahwa Kepala sekolah tidak memiliki
sekolah ini? perencanaan khusus terkait pendidikan karakter, tidak ada pengorganisasian
6. Bagaimana masalah khusus terkait pendidikan karakter, hanya berupa pelaksanaan pendidikan
SDM guru menjadi karakter dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran, tidak ada
faktor penghambat pengawasan terkait aktualisasi pendidikan karakter dalam pembelajaran,
peningkatan mutu pembelajaran hanya fokus pada penyampaian materi dan latihan yang

357
pendidikan karakter di bersifat kognitif saja, tidak dilaksanakan tindak lanjut terhaap berbagai
sekolah ini? permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter dan sebagainya.
7. Bagaimana masalah Sebagaimana wawancara penulis dengan wakil kepala sekolah mengatakan
sarana dan prasarana bahwa kepala sekolah dan pimpinan asrama tidak melakukan perencanaan
menjadi faktor apapun terkait pendidikan karakter, pendidikan karakter hanya dilakukan di
penghambat sekolah melalui pembelajaran di kelas oleh guru mata pelajaran. Pendidikan
peningkatan mutu karakter di asrama juga tidak dilakukan perencanaan khusus, di asrama
pendidikan karakter di pendidikan karakter hanya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai pendidikan
sekolah ini? kepesantrenan lebih pada tataran aktualisasi akhlak mulia dan nilai-nilai
8. Bagaimana masalah keagamaan.
kebijakan menjadi 7. Permasalahan SDM sebagai faktor penghambat peningkatan mutu
faktor penghambat pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia. Sumber daya
peningkatan mutu manusia dalam pendidikan karakter di sekolah yaitu guru dan staf.
pendidikan karakter di Pendidikan karakter merupakan bagian dari ilmu psikologi pendidikan.
sekolah ini? Kualifikasi sumber daya manusia yang sesuai dengan pendidikan karakter
10. Bagaiman masalah yaitu sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi di bidang ilmu
kemitraan menjadi psikologi pendidikan. Berdasarkan hasil obeservasi peneliti di sekolah ini
faktor penghambat hanya memiliki dua guru yang berlatar belakang psikologi pendidikan
peningkatan mutu (guru BK). Sedangkan guru lain memiliki kualifikasi pendidikan sesuai
pendidikan karakter di dengan mata pelajaran yang diampu. Staf di sekolah ini sebagian masih
sekolah ini? belum sarjana. Sebagaimana wawancara penulis dengan guru yang
mengatakan bahwa sekolah ini hanya memiliki dua guru yang berlatar
belakang BK dan ada 2 orang staf yang masih belum sarjana.
8. Sarana dan prasarana tidak menjadi faktor penghambat peningkatan mutu
pendidikan karakter di sekolah ini karena sarana dan prasarana sudah
memadai, lengkap dan nyaman.
9. Permasalahan kebijakan merupakan salah satu faktor penghambat
pendidikan karakter. Kebijakan yang seharusnya dapat mengatasi masalah
tetapi justru menimbulkan permasalahan ketika kebijakan tersebut tidak
sesuai dengan kondisi lingkungan dimana kebijakan itu akan diterapkan.
Kebijakan pendidikan karakter yang dikeluarkan oleh presiden dan
kementrian pendidikan yang dilaksanakan di sekolah ini tidak menunjukan
keselarasan dengan kebijakan yang ada di sekolah. ketidak selarasan
tersebut terlihat dari tidak ada pengawasan dari pengawas sekolah dan
kepala sekolah. sebagaiman wawancara penulis dengan kepala sekolah
yang mengatakan bahwa kebijakan pendidikan karakter tidak konsisten
yaitu karena tidak ada pengawasan khusus dari pengawas sekolah.
10. Permasalahan kemitraan merupakan bagian dari faktor penghambat
peningkatan mutu pendidikan karakter. Sekolah dan asrama melakukan
kemitraan hanya dengan pihak-pihak intern saja. Hal ini sebagaimana
disampaikan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa
kerjasama dan kemitraan pendidikan karakter dilakukan sekolah dan
asrama dengan guru-guru tertentu saja, seperti guru PKN, guru PAI, Guru
BK, dan Guru Kepesantrenan.
VII Solusi peningkatan mutu
PK
6. Bagaimana 6. Solusi permasalahan SDM adalah sekolah dan asrama menyelenggarakan
peningkatan SDM pelatihan dan mengembangan model pendidikan karakter dalam
Guru menjadi solusi mewujudkan akhlak mulia siswa kepada seluruh guru di sekolah dan di
peningkatan mutu PK asrama. Kegiatan itu dilakukan secara berkesinambungan dan terarah.
di sekolah ini? 7. Mengatasi permasalahan siswa adalah dengan menyelenggarakan kegiatan
7. Bagaimana bimbingan konseling sebelum, pada saat, dan setelah diselenggarakan
kedisiplinan siswa kegiatan pembelajaran. Di asrama setiap kamar terdapat sekitar 20 sampai
menjadi solusi 25 siswa dan memiliki satu staf pengasuhan. Staf pengasuhan bertugas

358
peningkatan mutu PK untuk membimbing dan mengawasi aktifitas harian siswa di dalam asrama.
di sekolah ini? Staf pengasuh perkamar satu orang di rasa kurang mampu untuk
8. Bagaimana sarana dan mengkondisikan siswa seharusnya perkamar memiliki 2 orang staf
prasarana memadai pengasuhan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir permasalahan yang
menjadi solusi timbul dari peserta didik. Oleh karena itu jumlah guru BK harus
peningkatan mutu PK ditingkatkan agar kegiatan konseling berjalan dengan baik dan efektif.
di sekolah ini? 8. Sarana dan prasarana akan terus dilakukan peningkatan dari segi jumlah
9. Bagaimana dan kualitas. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru yang
penyelarasan kebijakan mengatakan bahwa fasilitas dan sumber belajar yang memadai sebagai
menjadi solusi upaya dalam rangka mennyukseskan pendidikan karakter, agar kurukulum
peningkatan mutu PK yang sudah dirancang dapat dilaksanakan secara optimal. Fasilitas dan
di sekolah ini? sumber belajar yang perlu dikembangkan dalam mendukung suksesnya
10. Bagaimana perluasan peningkatan mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia
kemitraan menjadi siswa antara lain laboratorium, pusat sumber belajar, dan perpustakaan,
solusi peningkatan serta tenaga pengelola dan peningkatan kemampuan pengelolaannya.
mutu PK di sekolah Fasilitas dan sumber belajar tersebut peril didayagunakan seoptimal
ini? mungkin dipelihara, dan disimpan dengan sebaik-baiknya. Selain itu,
kreatifitas pendidik dan peserta didik perlu senantiasa ditingkatkan untuk
membuat dan mengembankan alat-alat pembelajaran serta alat peraga lain
yang berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
9. Memahami isi kebijakan pendidikan karakter oleh seluruh warga sekolah
dan asrama, memilih strategi yang tepat untuk melaksanakan kebijakan
pendidikan karakter, saling bekerjasama antara warga sekolah dan asrama
untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan karakter. Berdasarkan
wawancara penulis dengan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang
mengatakan bahwa solusi permasalahan kebijakan pendidikan adalah
dengan metode memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam
kurikulum pendidikan di sekolah dan asrama. SMP NU Darul Ma’arif
Kaplongan telah menggunakan kurikulum 2013 sebagai pedoman
kurikulum sekolah sehingga setiap kompetensi inti mengandung nilai-nilai
karakter pada tiap-tiap mata pelajaran. Semua jenis mata pelajaran dan
kegiatan madrasah dirancang untuk mencapai tujuan nilai karakter.
Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, PMR, LCC, Drumband, Karate,
dan lainnya.
10. Solusi permasalahan kemitraan untuk meningkatkan mutu pendidikan
karakter adalah dengan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak-pihak
baik intern maupun ekstern. Sekolah dan asrama menjalin kemitraan
dengan pemerintah dari segi kebijakan dan anggran, menjalin kemitraan
dengan orang tua dan masyarakat dari segi dukungan dan pembiayaan,
menjalin kemitraan dengan akademisi dan praktisi pendidikan karakter dari
segi peningkatan kualitas layanan pendidikan karakter, dan menjalin
kemitraan dengan warga sekolah dan asrama dari segi pelaksanaan,
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan karakter dalam
mewujudkan akhlak mulia siswa. Berdasarkan wawancara penulis dengan
kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan
tersebut telah dilakukan dan terus ditingkatkan kemitraan dengan
pemerintah, orang tua dan masyarakat, akademisi dan praktisi, dan seluruh
warga sekolah dan asrama.

359
Nama : Ust. Nurdin Hamzah, S.Sos.I., M.Pd.
Jabatan : Guru SMP Islam Al-Ishlah Boarding School Balongan
Alamat : Jl. Raya Sudimampir Desa Sudimampir Kec. Balongan Kab. Indramayu
Tanggal : 11 April 2022
No Pertanyaan Jawaban
I Perencanaan
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan (visi dan 1. Perencanaan peningkatan mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan
misi) adanya akhlak mulia siswa pada sekolah berasrama ini dimulai dengan membuat
peningkatan mutu PK perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP dengan memasukan nilai-
di SMP? nilai pendidikan karakter. Tujuan peningkatan mutu pendidikan karakter
2. Apa saja yang melalui pembuatan perangkat pembelajaran agar guru dapat memberikan
dilakukan dalam aktualisasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran.
persiapan perencanaan Adapun Tujuan pendidikan karakter di sekolah ini yaitu:
peningkatan a. Agar menghasilkan peserta didik yang berkarakter baik sehingga siap
pendidikan karakter di menghadapi jenjang berikutnya.
SMP? b. Agar semua siswa laki dan perempuan berakhlak mulia sesuai dengan
3. Bagaimana ajaran Islam.
melaksanakan c. Agar semua siswa taat dan patuh pada aturan sekolah.
sosialisasi perencanaan d. Agar tidak terjadi tawuran antar pelajar, kekerasan dan kasus lainnya.
pendidikan e. Tujuan tersebut sudah didiskusikan oleh pihak sekolah melalui kepala
peningkatan mutu sekolah, guru-guru, orang tua dan staf dan juga oleh pihak asrama
karakter di SMP? melalui direktur asrama, guru, dan staf
4. Bagaimana bapak Visi sekolah ini adalah AGAMIS, CERDAS, UNGGUL DAN
membuat program BERAKHLAK MULIA.
perencanaan Misi sekolah ini adalah
peningkatan mutu a. Menyelenggarakan pendidikan yang islami dengan panduan kurikulum
pendidikan karakter? terpadu.
5. Bagaimana kerjasama b. Menumbuhkan keteladanan dalam sikap dan perilaku yang baik sesuai
yang dilakukan ajaran Islam ala Ahlussunnah Wal Jamaah.
bapak/ibu dalam c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif sehingga siswa
perencanaan berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki.
peningkatan mutu d. Menumbuhkan kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan sehingga
pendidikan karakter? terbentuk pribadi yang sehat, percaya diri, disiplin dan memiliki etos
kerja tinggi.
e. Menumbuhkan semangat keunggulan di bidang sains dan teknologi.
f. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.
g. Menumbuhkembangkan potensi, telenta dan life skill dengan penyaluran
minat dan bakat.
h. Menanamkan pembiasaan diri untuk berucap dan berprilaku sesuai
dengan akhlaqul karimah.
2. Persiapan perencanaan pendidikan karakter di sekolah ini adalah dengan
membuat perangkat pembelajaran dalam musyawarah guru mata pelajaran
untuk memasukan nilai-nilai pendidikan karakter dalam perangkat
pembelajaran yang dibuat bersama.
3. Guru melakukan sosialisasi persiapan pendidikan karakter dengan guru lain
melakukan diskusi dan musyawarah terkait model pendidikan karakter
seperti apa yang cocok untuk disampaikan kepada siswa.
4. Perumusan program pendidikan karakter meliputi perumusan latar belakang
pendidikan karakter, maksud dan tujuan pendidikan karakter, sasaran
pendidikan karakter, dan capaian pendidikan karakter. Program

360
perencanaan yang dilakukan oleh guru dengan mengacu kepada kurikulum
nasional dan kurikulum pesantren serta hasil analisis internal dan eksternal
juga raport Pendidikan, disusun program dengan melibatkan para stake
holder.
5. Guru melakukan kerjasama antar guru di sekolah dalam rangka menyususn
perangkat pembelajaran, mendiskuskan metode pengajaran yang tepat
untuk pendidikan karakter, mendiskusikan penilain yang tepat untuk
pendidikan karakter dan sebagainya.
II Pengorganisasian
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan dilakukan 1. Pembagian atas tugas diharapkan untuk dapat meningkatkan suatu
pengorganisasian kreativitas pada masing-masing anggota organisasi (spesialisasi) dalam
peningkatan mutu PK mengelola suatu tugas yang akan diberi tugaskan. Sebagaimana guru di
di sekolah ini? sekolah ini juga berpendapat tujuan pengorganisasian peningkatan mutu
2. Bagaimana persiapan pendidikan karakter di sekolah ini dengan melakukan pembagian tugas dan
pengorganisasian wewenang seluruh komponen sekolah dalam rangka meningkatkan mutu
peningkatan mutu PK layanan pendidikan karakter sehingga dapat mewujudkan akhlak mulia
di sekolah ini? siswa
3. Bagaimana sosilaisasi 2. Persiapan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter adalah
peningkatan mutu PK dengan menyiapkan sumber daya manusia dan tugas-tugasnya dalam
di sekolah ini? peningkatan mutu pendidikan karakter. saya sebagai guru melakukan
4. Bagaimana pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karkter dalam mata
pelaksanaan pelajaran yang saya ampu adalah dengan merumuskan posisi dan tugas
pengorganisasian siswa dalam pembelajaran. Posisi siswa sebagai pelajar dan tugas siswa
peningkatan mutu PK yaitu belajar. Guru memberikan arahan terkait posisi siswa sebagai pelajar.
di sekolah ini? Bagaimana menjadi pelajar yang memiliki karakter dan memberikan arahan
5. Bagaimana tindak terkati tugas dan kewajiban sebagai pelajar yaitu belajar. Bagaimana belajar
lanjut pelaksanaan yang baik, gunakan setiap waktu untuk belajar dan lain sebagainya.
pengorganisasian PK 3. Sosialisai pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter adalah
di sekolah ini? dengan menyampaikan rencana pengorganisasian kepada seluruh siswa di
dalam kelas. Sosialisasi ini selalu disampaikan ketika guru memberikan
motivasi kepada siswa. Agar siswa dapat melakukan tugasnya dengan baik
sesuai dengan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter.
4. Pelaksanaan pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan menentukan sumber daya manusia dan menentukan sumber
daya tugas serta kordinasi. Wali kelas dan Guru BK bekerjasama dengan
guru mata pelajaran dalam membimbing dan mengarahkan siswa agar
selalu menanamkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai pendidikan karakter
dalam budaya sekolah dan lingkungan sekitar.
5. Tindak lanjut pengorganisasian peningkatan mutu pendidikan karakter
adalah dengan melakukan pengawasan, dan mengevaluasi serta
memperbaiki pelaksanaan pengorganisasian melalui kerjasama wali kelas,
guru BK dan guru mata pelajaran serta guru pembina intra dan
ekstrakurikuler. Kerjasama ini sebagai tindak lanjut pengorganisasian
peningkatan mutu pendidikan karakter di sekolah.
III Pelaksanaan peningkatan
mutu PK
1. Bagaimana 1. Guru melakukan persiapan peningkatan mutu pendidikan karakter adalah
pelaksanaan persiapan dengan membuat perangkat pembelajaran melalui kegiatan MGMP. Guru
peningkatan mutu PK memasukan nilai-nilai pendidikan karakter dalam perangkat pembelajaran.
di sekolah ini? Guru mendesain metode pembelajaran khusus pendidikan karakter dengan
2. Bagaiamana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
pelaksanaan sosialisai 2. Guru menyampaikan sosialisasi pendidikan karakter kepada siswa dalam
peningkatan mutu PK pembelajaran di kelas. Guru menyampaikan posisi dan tugas guru dan

361
di sekolah ini? menyapaikan posisis dan tugas siswa dalam program pendidikan karakter.
3. Bagaimana posisi guru adalah sebagai teladan atau contoh pendidikan karakter maka
pelaksanaan kordinasi guru harus terlebih dahulu mengaktualisasikan nilai-nilai karakter pada diri
dan kemitraan guru.
peningkatan mutu PK 3. Sekolah dan asrama melakukan kordinasi pendidikan karakter dengan pihak
di sekolah ini? intern dan ektern. Pihak intern di dalam sekolah dan asrama yaitu: kepala
4. Bagaimana sekolah, ketua asrama, wakil kepala sekolah dan asrama, guru sekolah dan
pelaksanaan program asrama, pembina di sekolah dan asrama, dan staf di sekolah dan asrama.
peningkatan mutu PK Pihak ekstern yaitu: wali peserta didik, pemerintah, dinas pendidikan, dan
di sekolah ini? tokoh masyarakat. Kordinasi dilakukan agar pihak intern dan ektern
5. Bagaimana tindak sekolah dan asrama mengetahui program pendidikan karakter dan
lanjut pelaksanaan kemudian melakukan kerjasama agar pendidikan karakter dapat
peningkatan mutu PK dilaksanakan dengan baik dalam mewujudkan akhlak mulia peserta didik.
di sekolah ini? 4. Guru melaksanakan program pendidikan karakter melalui kegiatan
pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra kurikuler di sekolah,
kegiatan pembelajaran di asrama, kegiatan pembinaan di asrama, dan
internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter di lingkungan sekolah dan di
lingkungan asrama.
5. Guru melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan pendidikan karakter melalui
pengawasan internal pelaksanaan pendidikan karakter, menerima masukan
dan tanggapan dari guru mata pelajaran, guru pembina intra dan
ektrakurikuler, guru asrama, dan guru pembina pengasuhan asrama terkait
kendala dan permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter, memberikan
masukan dan solusi kepada guru mata pelajaran, guru pembina intra dan
ektrakurikuler, guru asrama, dan guru pembina pengasuhan asrama
terhadap permasalahan pendidikan karakter yang sedang dilaksanakan.
IV Pengawasaan
peningkatan mutu PK
1. Apa tujuan 1. Tujuan adanya pengawasan pendidikan karakter di sekolah dan asrama ini
pengawasan adalah untuk memastikan telaksananya program pendidikan karakter
peningkatan mutu PK berjalan sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan target program pendidikan
di sekolah ini? karakter baik di sekolah maupun di asrama. Guru melakukan penilaian
2. Bagaimana Teknik pendidikan karakter dengan menggunakan penilaian sikap melalui
pengawasan observasi selama proses kegiatan belajar berlangsung.
peningkatan mutu PK 2. Teknik pengawasan yang digunakan di sekolah dan asrama ini adalah
di sekolah ini? dengan teknik pengawasan langsung melalui observasi dan lembar
3. Bagaimana analisis pengawasan. Teknik pengawasan langsung yang dilakukan adalah dengan
pengawasan langsung memantau apakah pendidikan terlaksana dengan baik, jika ada
peningkatan mutu PK kendala langsung segera dimusyawakan bersama kemudian dicari solusi
di sekolah ini? yang tepat untuk permasalahan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh
4. Bagaimana hasil guru bahwa pengawasan dilakukan dengan teknik pengawasan langsung
pengawasan sebagai alat untuk menilai keberhasilan program yang telah direncanakan.
peningkatan mutu PK Di SMP NU DM Kaplongan, prosedur pengawasan program penguatan
di sekolah ini? akhlak mulia dirumuskan berdasarkan jaminan mutu program penguatan
5. Bagaimana tindak akhlak mulia dan standar mutu program penguatan akhlak mulia yang harus
lanjut pengawasan dikuasai oleh peserta didik. Sedangkan para pembina intra dan
peningkatan mutu PK ektrakurikuler dan juga pembina asrama diminta untuk melaporkan hasil
di sekolah ini? pencapaian program penguatan akhlak mulia tiap-tiap peserta didik sesuai
materi yang disampaikan. Hasil pengamatan kemudian dideskripsikan
untuk mendapatkan hasil pencapaian standar mutu peserta didik yang
diinformasikan secara terkoordinasi kepada wali kelas dan pengasuh
asrama. pengawasan dilaksanakan setiap saat, baik di jam pelajaran
maupun di luar jam pelajaran, dan setiap tempat, baik di kelas maupun di
luar kelas, dengan cara pengamatan dan pencatatan. Teknik-teknik yang

362
dilakukan untuk penilaian akademik maupun kepribadian siswa atau peserta
didik, di SMP NU DM Kaplongan sebagai berikut: (1) Observasi (dengan
lembar obserbasi/pengamatan) (2) Penilaian diri (dengan lembar penilaian
diri/kuisioner (3) Penilaian antar teman (lembar penilaian antar teman).
3. Analisis pengawasan program pendidikan karakter di sekolah dan asrama
ini dilakukan dengan cara mempelajari lebih awal permasalahan atau
kendala apa yang akan terjadi pada saat pelaksanaan dan sudah disiapkan
beberapa alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
tersebut. Sehingga tim pengawasan ini sudah mempersiapkan analisis
pengawasan pendidikan karakter. Instrumen untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian standar mutu program penguatan akhlak mulia di sekolah
berupa lembar perkembangan siswa yang diisi wali kelas, dan pembina
intra dan ektra. Sedangkan untuk mengetahui pencapaian standar mutu
program penguatan akhlak mulia di Asrama, digunakan buku penghubung
peserta didik yang diisi oleh pengasuh asrama. Pengawasan melalui kedua
instrumen tersebut dilakukan secara kualitatif dengan melakukan check list
pada aspek pantuan dan menuliskan berbagai catatan perkembangan dalam
kolom catatan pengasuh atau wali kelas.
4. Hasil pengawasan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dan asrama
ini antara lain temuan-temuan terkait kendala dan permasalahan
pelaksanaan pendidikan karakter melalui pembelajaran, melalui kegiatan
intra dan ektrakurikuler, melalui kegiatan pembelajaran di asrama
(pontren), dan melalui kegiatan pembinaan di asrama. Guru menjelaskan
bahwa hasil pengawasan berupa ditemukannya kendala guru, pembina, dan
pengasuh asrama ketika melakukan pembinaan pendidikan karakter yaitu
kurang efektifnya pembinaan karakter karena rasio guru dan siswa tidak
sebanding 1:30. Wakil kepala sekolah pun menyampaikan bahwa guru dan
pembina serta pengasuh mengalami kesulitan dalam melakukan penanaman
nilai-nilai karakter pada peserta didik pada saat kegiatan belajar
berlangsung. Kesulitan penanaman karakter ini karena kebanyakan guru,
dan pembina serta pengasuh lebih fokus pada menyampaikan materi
pembelajaran di kelas, intra dan ektra kurikuler serta di asrama. Temuan-
temuan tersebut kemudian dilakukan musyarwarah bersama komponen
sekolah dan asrama untuk merundingkan solusi terbaik untuk mengatasi
kendala dan permasalahan yang ada terkait pelakasanaan pendidikan
karakter. Adapun tantangan pembiasaan akhlak di sekolah, asrama dan
lingkungan adalah dengan meningkatkan pengawasan guru, wali kelas,
pelatih ekskul, dan pengasuh asrama dalam pemanfaatan waktu peserta
didik untuk melaksanakan berbagai kegiatan positif, terarah dan
bermanfaat. Sehingga pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan
bersifat komprehensif selama 24 jam baik di sekolah, di luar sekolah
maupun di asrama.
5. Tindak lanjut pengawasan pendidikan karakter di sekolah dan asrama ini
dilakukan dengan memperbaiki pelaksanaan pendidikan karakter pada
kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan intra dan ektra kurikuler di
sekolah, kegiatan pembelajaran di asrama (pontren) dan kegiatan
pembinaan di asrama. Tindak lanjut dari umpan balik ini, sekolah
mendokumentasikan kemajuan dan masalah untuk perbaikan yang
berkelanjutan dengan tercatat dalam notulen rapat pekanan dan notulen
rapat wali kelas, Selain itu setiap bulan sekolah membuat laporan tertulis
kepada yayasan terkait kemajuan dan kendala pelaksanaan program
penguatan akhlak mulia Prosedur evaluasi tersebut dirumuskan oleh kepala
sekolah dan Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi pada peserta

363
didik. Hal tersebut disampaikan oleh guru saat sesi wawancara.
V Faktor pendukung
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana 1. Kepemimpinan sebagai faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan
kepemimpinan menjadi karakter yang dilakukan di sekolah berasrama ini yaitu:
faktor pendukung d. Pemimpin yang melayani
peningkatan mutu PK e. Pemimpin yang memotivasi
di sekolah ini? f. Pemimpin yang menginspirasi
2. Bagaimana SDM guru Kepemimpinan itu sudah dilaksanakan oleh kepala sekolah dan wakil
menjadi faktor kepala sekolah serta pimpinan asrama (pontren). Kepemimpinan yang
pendukung melayani, memotivasi, dan menginspirasi seluruh komponen sekolah dan
peningkatan mutu PK asrama dalam melaksanakan pendidikan karakter. Kepala sekolah di SMP
di sekolah ini? NU Darul Ma’arif selalu memberikan layanan prima kepada bawahnya
3. Bagaimana sarana dan dengan cara memberikan segala bantuan pikiran, tenaga, dan sumber daya
prasarana menjadi kepemimpinan yang ada kepada seluruh bawahanya. Ketua asrama
faktor pendukung (pontren) selalu memberikan motivasi kepada pengajar asrama ustadz dan
peningkatan mutu PK ustadzhah serta pengasuh asrama setiap saat melalui diskusi, rapat dan
di sekolah ini? aktifitas selama di asrama. Sebagaimana wawancara penulis dengan guru
4. Bagaimana kebijakan yang mengatakan bahwa kepala sekolah dan pimpinan asrama selalu
menjadi faktor melayani guru dengan baik, memberikan motivasi peningkatan kinerja, dan
pendukung sebagai inspirasi para guru untuk selalu melakukan hal-hal yang terbaik
peningkatan mutu PK untuk kemajuan sekolah dan asrama.
di sekolah ini? 2. SDM sebagai faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan karakter
5. Bagaiman kemitraan dalam mewujudkan akhlak mulia siswa. Guru merupakan SDM utama
menjadi faktor dalam peningkatan mutu pendidikan karakter di sekolah. Guru harus
pendukung memiliki kompetensi kepribaian dan sosial yang baik serta memiliki
peningkatan mutu PK kompetensi professional dan pedagogik. Guru sebagai contoh siswa dalam
di sekolah ini? mengaktualisasiakan pendidikan karakter terlebih dahulu memiliki
kompetensi kepribadian yang baik dan kompetensi sosial yang tinggi. Dan
guru juga memiliki kompetensi professional dalam melaksanakan tugas
guru dan juga memiliki kompetensi pedagogik dalam mengajarkan nilai-
nilai pendidikan.
3. Sarana dan prasarana sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Seluruh fasilitas sarana dan prasarana sekolah merupakan salah
satu media yang tepat bagi sekolah untuk menyampaikan pesan-pesan
pendidikan karakter untuk siswa secara menarik dan tanpa sadar pesan
tersebut dapat tersampaikan dengan efektif. Sebagaimana hasil wawancara
penulis dengan guru yang mengatakan bahwa sarana dan prasarana di
sekolah ini sangat memadai
4. Kebijakan sebagai sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan
karakter. Kebijakan sekolah dibuat karena adanya permasalahan dan
kebijakan tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan karakter. Sebagaimana wawancara penulis dengan kepala
sekolah dan pimpinan asrama (pontren) yang mengatakan bahwa kebijakan
terkait pendidikan karakter di sekolah ini telah dituangkan dalam visi
sekolah dan asrama. Visi sekolah “AGAMIS, CERDAS, UNGGUL DAN
BERAKHLAK MULIA” sedangkan visi asrama “Mewujudkan sebuah
komplek pendidikan religius dengan kondisi dan situasi lingkungan yang
kondusif untuk menyiapkan dan mengembangkan segenap sumber daya
insani sehingga dapat mencapai kualitas unggul di bidang IPTEK &
IMTAQ ala Ahlussunnah waljama’ah berstandar internasional”. Kebijakan
peningkatan pendidikan karakter di sekolah berasrama ini sudah digagas
dalam visi tersebut. Visi tersebut menjelaskan bahwa sekolah berasrama ini
ingin mencetak lulusan yang unggul dan beraklak mulia serta memiliki

364
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Kemitraan sebagai faktor pendukung peningkatan pendidikan karakter.
Sekolah dan asrama membangun kemitraan baik dengan intern sekolah dan
asrama serta dengan ekstern sekolah dan asrama. Kemitraan sekolah intern
sekolah dilaksanakan melalui kepala sekolah bekerjasama dengan wakil
kepala sekolah, guru, pembina, staf dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan karakter dalam
mewujudkan akhlak mulia. Kemitraan asrama (pontren) dilaksanakan
melalui direktur asrama bekerjasama dengan wakil pimpinan asrama,
pengasuh asrama, guru asrama, dan staf asrama. Sedangkan kemitraan
ekstern, sekolah dan asrama melakukan kerjasama dengan wali peserta
didik, masyarakat, dan pemerintah terkait anggaran, kebijakan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Sebagaimana wawancara penulis dengan
kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan
dilaksanakan sekolah dan asrama dalam rangka melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak untuk keberhasilan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan program pendidikan karakter dalam
mewujudkan akhlak mulia siswa.
VI Faktor penghambat
peningkatan mutu PK
1. Bagaimana masalah 1. Permasalahan manajemen sebagai faktor penghambat peningkatan mutu
manajemen menjadi pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia siswa. Manajemen
faktor penghambat yang tidak dilaksanakan dengan baik akan memberikan hambatan terhadap
peningkatan mutu peningkatan mutu pendidikan karakter. Kepala sekolah tidak memiliki
pendidikan karakter di perencanaan khusus terkait pendidikan karakter, tidak ada pengorganisasian
sekolah ini? khusus terkait pendidikan karakter, hanya berupa pelaksanaan pendidikan
2. Bagaimana masalah karakter dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran, tidak ada
SDM guru menjadi pengawasan terkait aktualisasi pendidikan karakter dalam pembelajaran,
faktor penghambat pembelajaran hanya fokus pada penyampaian materi dan latihan yang
peningkatan mutu bersifat kognitif saja, tidak dilaksanakan tindak lanjut terhaap berbagai
pendidikan karakter di permasalahan pelaksanaan pendidikan karakter dan sebagainya.
sekolah ini? Sebagaimana wawancara penulis dengan kepala sekolah dan pimpinan
3. Bagaimana masalah asrama yang mengatakan bahwa kepala sekolah dan pimpinan asrama tidak
sarana dan prasarana melakukan perencanaan apapun terkait pendidikan karakter, pendidikan
menjadi faktor karakter hanya dilakukan di sekolah melalui pembelajaran di kelas oleh
penghambat guru mata pelajaran. Pendidikan karakter di asrama juga tidak dilakukan
peningkatan mutu perencanaan khusus, di asrama pendidikan karakter hanya dilakukan sesuai
pendidikan karakter di dengan nilai-nilai pendidikan kepesantrenan lebih pada tataran aktualisasi
sekolah ini? akhlak mulia dan nilai-nilai keagamaan.
4. Bagaimana masalah 2. Permasalahan SDM sebagai faktor penghambat peningkatan mutu
kebijakan menjadi pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia. Sumber daya
faktor penghambat manusia dalam pendidikan karakter di sekolah yaitu guru dan staf.
peningkatan mutu Pendidikan karakter merupakan bagian dari ilmu psikologi pendidikan.
pendidikan karakter di Kualifikasi sumber daya manusia yang sesuai dengan pendidikan karakter
sekolah ini? yaitu sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi di bidang ilmu
5. Bagaiman masalah psikologi pendidikan. Berdasarkan hasil obeservasi peneliti di sekolah ini
kemitraan menjadi hanya memiliki dua guru yang berlatar belakang psikologi pendidikan
faktor penghambat (guru BK). Sedangkan guru lain memiliki kualifikasi pendidikan sesuai
peningkatan mutu dengan mata pelajaran yang diampu. Staf di sekolah ini sebagian masih
pendidikan karakter di belum sarjana. Sebagaimana wawancara penulis dengan guru yang
sekolah ini? mengatakan bahwa sekolah ini hanya memiliki dua guru yang berlatar
belakang BK dan ada 2 orang staf yang masih belum sarjana. Sebagian
besar guru belum memiliki sertifikat guru professional. Hal ini yang
menjadi masalah SDM guru.

365
3. Sarana dan prasarana tidak menjadi faktor penghambat peningkatan mutu
pendidikan karakter di sekolah ini karena sarana dan prasarana sudah
memadai, lengkap dan nyaman.
4. Permasalahan kebijakan merupakan salah satu faktor penghambat
pendidikan karakter. Kebijakan yang seharusnya dapat mengatasi masalah
tetapi justru menimbulkan permasalahan ketika kebijakan tersebut tidak
sesuai dengan kondisi lingkungan dimana kebijakan itu akan diterapkan.
Kebijakan pendidikan karakter yang dikeluarkan oleh presiden dan
kementrian pendidikan yang dilaksanakan di sekolah ini tidak menunjukan
keselarasan dengan kebijakan yang ada di sekolah. ketidak selarasan
tersebut terlihat dari tidak ada pengawasan dari pengawas sekolah dan
kepala sekolah. sebagaiman wawancara penulis dengan kepala sekolah
yang mengatakan bahwa kebijakan pendidikan karakter tidak konsisten
yaitu karena tidak ada pengawasan khusus dari pengawas sekolah.
5. Permasalahan kemitraan merupakan bagian dari faktor penghambat
peningkatan mutu pendidikan karakter. Sekolah dan asrama melakukan
kemitraan hanya dengan pihak-pihak intern saja. Hal ini sebagaimana
disampaikan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa
kerjasama dan kemitraan pendidikan karakter dilakukan sekolah dan
asrama dengan guru-guru tertentu saja, seperti guru PKN, guru PAI, Guru
BK, dan Guru Kepesantrenan.
VII Solusi peningkatan mutu
PK
1. Bagaimana 1. Solusi permasalahan SDM adalah guru secara berkala melakukan
peningkatan SDM musyarawah guru mata pelajaran untuk menyamakan persepsi pelaksanaan
Guru menjadi solusi peningkatan mutu pendidikan karakter.
peningkatan mutu PK 2. Mengatasi permasalahan siswa adalah dengan menyelenggarakan kegiatan
di sekolah ini? bimbingan konseling sebelum, pada saat, dan setelah diselenggarakan
2. Bagaimana kegiatan pembelajaran. Di asrama setiap kamar terdapat sekitar 20 sampai
kedisiplinan siswa 25 siswa dan memiliki satu staf pengasuhan. Staf pengasuhan bertugas
menjadi solusi untuk membimbing dan mengawasi aktifitas harian siswa di dalam asrama.
peningkatan mutu PK Staf pengasuh perkamar satu orang di rasa kurang mampu untuk
di sekolah ini? mengkondisikan siswa seharusnya perkamar memiliki 2 orang staf
3. Bagaimana sarana dan pengasuhan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir permasalahan yang
prasarana memadai timbul dari peserta didik. Oleh karena itu jumlah guru BK harus
menjadi solusi ditingkatkan agar kegiatan konseling berjalan dengan baik dan efektif.
peningkatan mutu PK 3. Sarana dan prasarana akan terus dilakukan peningkatan dari segi jumlah
di sekolah ini? dan kualitas. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru yang
4. Bagaimana mengatakan bahwa fasilitas dan sumber belajar yang memadai sebagai
penyelarasan kebijakan upaya dalam rangka mennyukseskan pendidikan karakter, agar kurukulum
menjadi solusi yang sudah dirancang dapat dilaksanakan secara optimal. Fasilitas dan
peningkatan mutu PK sumber belajar yang perlu dikembangkan dalam mendukung suksesnya
di sekolah ini? peningkatan mutu pendidikan karakter dalam mewujudkan akhlak mulia
5. Bagaimana perluasan siswa antara lain laboratorium, pusat sumber belajar, dan perpustakaan,
kemitraan menjadi serta tenaga pengelola dan peningkatan kemampuan pengelolaannya.
solusi peningkatan Fasilitas dan sumber belajar tersebut peril didayagunakan seoptimal
mutu PK di sekolah mungkin dipelihara, dan disimpan dengan sebaik-baiknya. Selain itu,
ini? kreatifitas pendidik dan peserta didik perlu senantiasa ditingkatkan untuk
membuat dan mengembankan alat-alat pembelajaran serta alat peraga lain
yang berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
4. Memahami isi kebijakan pendidikan karakter oleh seluruh warga sekolah
dan asrama, memilih strategi yang tepat untuk melaksanakan kebijakan
pendidikan karakter, saling bekerjasama antara warga sekolah dan asrama
untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan karakter. Berdasarkan

366
wawancara penulis dengan kepala sekolah dan pimpinan asrama yang
mengatakan bahwa solusi permasalahan kebijakan pendidikan adalah
dengan metode memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam
kurikulum pendidikan di sekolah dan asrama. SMP NU Darul Ma’arif
Kaplongan telah menggunakan kurikulum 2013 sebagai pedoman
kurikulum sekolah sehingga setiap kompetensi inti mengandung nilai-nilai
karakter pada tiap-tiap mata pelajaran. Semua jenis mata pelajaran dan
kegiatan madrasah dirancang untuk mencapai tujuan nilai karakter.
Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, PMR, LCC, Drumband, Karate,
dan lainnya.
5. Solusi permasalahan kemitraan untuk meningkatkan mutu pendidikan
karakter adalah dengan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak-pihak
baik intern maupun ekstern. Sekolah dan asrama menjalin kemitraan
dengan pemerintah dari segi kebijakan dan anggran, menjalin kemitraan
dengan orang tua dan masyarakat dari segi dukungan dan pembiayaan,
menjalin kemitraan dengan akademisi dan praktisi pendidikan karakter dari
segi peningkatan kualitas layanan pendidikan karakter, dan menjalin
kemitraan dengan warga sekolah dan asrama dari segi pelaksanaan,
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan karakter dalam
mewujudkan akhlak mulia siswa. Berdasarkan wawancara penulis dengan
kepala sekolah dan pimpinan asrama yang mengatakan bahwa kemitraan
tersebut telah dilakukan dan terus ditingkatkan kemitraan dengan
pemerintah, orang tua dan masyarakat, akademisi dan praktisi, dan seluruh
warga sekolah dan asrama.

367

Anda mungkin juga menyukai