PROSEDUR PENELITIAN
97
98
2. Metode Penelitian
dimana saja sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan, foto, rekaman
melalui tape recorder serta dokumen lainnya. Dalam penafsiran data menjadi
esensial, interaksi simbolik, sifat-sifat pribadi, motif dan motivasi, status
sosial, ekonomi dan budaya, atau lingkungan fisik lainnya.
Untuk pengurutan informan yang urgen dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Kepala SMP NU Darul Ma’arif Kaplongan dan SMP Islam Al Ishlah
Boarding School Balongan.
2. Wakasek Akademik dan Wakasek Kesiswaan SMP NU Darul Ma’arif
Kaplongan dan SMP Islam Al Ishlah Boarding School Balongan.
3. Guru-guru SMP NU Darul Ma’arif Kaplongan dan Guru-guru di SMP
Islam Al Ishlah Boarding School Balongan.
4. Pembina Asrama SMP NU Darul Ma’arif Kaplongan dan SMP Islam Al
Ishlah Boarding School Balongan.
5. Data pendukung atau penunjang lainnya yang berperan penting dalam
mewujudkan akhlak mulia siswa SMP pada sekolah berasrama di kedua
sekolah tersebut.
Pada pembahasan ruang lingkup manajemen peningkatan mutu dalam
peguatan pendidikan karakter lulusan SMP, dibahas informasi tentang
perencanaan program, pengorganisasian program, pelaksanaan program,
pengawasan program, faktor pendukung, fantor penghambat dan solusi.
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitain ini dilakukan dengan dua Teknik, yaitu
(1) Penelitian lapangan (field research), dilakukan untuk menghimpun
data primer dengan melakukan wawancara langsung kepada para guru,
pmbinn pramuka, dansiswa, menggunakan daftar pertanyaan sebagai
panduan wawancara agar mendapat informasi yang lebih fokkus dengan
masalah penguaan pendidikan karakter. (2) Penelitian kepustakaan (library
research), yaitu meneliti sumber bacaan yang berhubungan dengan
permasalahan dalam penelitian ini, yang dilakukan terhadap bahan primer
105
dengan cara bertanya langsung melalui tatap muka atau melalui alat
komunikasi dengan para kepala sekolah, wakasek, guru maple, guru
pembina intra dan ektrakurikuler, guru Pembina asrama, wali siswa,
dan siswa di kedua sekolah tersebut. Definisi lain menyatakan bahwa
interview (wawancara) merupakan cara pengumpulan data dengan jalan
tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan
berlandaskan kepada tujuan penelitian. Interview (wawancara) juga
merupakan suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan
yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara dapat dilakukan
secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui
tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan alat
komunikasi.
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang diperoleh. Wawancara tidak terstruktur,
adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan
hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Responden yang menjadi sasaran wawancara dalam penelitian ini
adalah kepala sekolah, Pembina pramuka, guru, kepala tata usaha, serta
para siswa.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan langkah pengumpulan data yang
dilakukan setelah melakukan observasi dan wawancara. Tujuan dari
studi dokumentasi adalah agar data penelitian semakin lengkap dan
hasilnya akan semakin dapat dipertanggungjawabkan. Studi
dokumentasi ini dilakukan dalam rangka menyempurnakan data yang
diperoleh dari hasil observasi dan wawancara, melalui kajian atau studi
terhadap dokumen sekolah yang ada hubungannya dengan masalah
107
Kisi-kisi penelitian
110
Pedoman wawancara
Pedoman observasi
3. Objek Penelitian
E. Tahapan-tahapan Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu: (1)
tahap orientasi (overview), (2) tahap eksplorasi, (3) tahap pengecekan
(member check).
1. Tahap Orientasi
Tahap orientasi bertujuan untuk memperoleh gambaran yang
lengkap dan jelas mengenai masalah yang akan diteliti, sekaligus
menentukan dan memantapkan lokus, focus, serta naras umber yang akan
dijadikan sebagai sumber informasi melalui observasi dan wawancara.
Pada tahapan ini dilakukan berbagai persiapan pengumpulan data,
termasuk kajian kepustakaan dengan menempuh langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Mengurus perizinan penelitian kepada direktur program pasca
sarjana UNINUS
b. Menyusun kisi-kisi, menyiapkan pedoman observasi dan
wawancara.
c. Menghubungi kepala sekolah dan informan lainnya yang menjadi
subjek penelitian untuk melakukan pendekatan dan mendapatkan
persetujuan menegenai jadwal pelaksanaan observasi dan
wawancara.
d. Menyusun jadwal penelitian dengan mempertimbangkan
kesempatan, ketersediaan waktu, penyiapan perangkat teknis, dan
situasional. Jadwal kegiatan penelitian disusun secara fleksibel
serta mencari peluang waktu yang memungkinkan untuk
memperoleh data.
e. Mencari bahan-bahan pustaka yang relevan untuk memperkaya
kajian dalam pelaporan.
113
H. Kisi-kisi Penelitian
Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Karakter dalam
Mewujudkan Akhlak Mulia Siswa SMP pada Sekolah Berasrama (Studi
Deskriptif Kualitatif pada SMP NU Darul Ma’arif Kaplongan dan SMP Islam
Al Ishlah Boarding School Balongan Kabupaten Indramayu).
Adapun kisi-kisi penelitian tersusun seperti dalam table berikut:
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Penelitian
Tujuan Teknik
No Indikator Sumber Data
Penelitian Pengumpulan
Data
(1) (2) (3) (4) (5)
W O SD
1. Tujuan perencanaan. 1. Pimpinan √ √
2. Persiapan perencanaan. asrama √ √
√ √
1 Perencanaan 3. Sosialisasi perencanaan. 2. Kepsek √ √
4. Program perencanaan. 3. Wakasek
5. Kerjasama perencanaan. 4. Guru
2 Pengorganisasia 1. Tujuan 1. Pimpinan √ √
n pengorganisasian. asrama √ √
√ √
2. Persiapan 2. Kepsek √ √
pengorganisasian. 3. Wakasek
3. Sosialisasi 4. Guru
117
pengorganisasian.
4. Pelaksanaan
pengorganisasian.
5. Tindak lanjut
pengorganisasian.
1. Pelaksanaan persiapan. 1. Pimpinan √ √
2. Pelaksanaan sosialisasi. asrama √ √
√ √
3. Pelaksanaan kordinasi. 2. Kepsek √ √
3 Pelaksanaan 4. Pelaksanaan kemitraan. 3. Wakasek
5. Pelaksanaan program. 4. Guru
6. Tindak lanjut
pelaksanaan program.
1. Tujuan pengawasan. 1. Pimpinan √ √
2. Teknik pengawasan. asrama √ √
√ √
3. Analisis hasil 2. Kepsek √ √
4 Pengawasan
pengawasan. 3. Wakasek
4. Hasil evaluasi. 4. Guru
5. Tindak lanjut evaluasi.
1. Kepemimpinan 1. Pimpinan √ √
2. SDM asrama √ √
Faktor √ √
5
Pendukung
3. Sarana dan Prasarana 2. Kepsek √ √
4. Kebijakan 3. Wakasek
5. Kemitraan 4. Guru
1. Masalah Manajemen 1. Pimpinan √ √
2. Masalah SDM. asrama √ √
√ √
Faktor 3. Masalah sarana dan 2. Kepsek √ √
6
Penghambat prasarana. 3. Wakasek
4. Masalah kebijakan. 4. Guru
5. Masalah kemitraan.
1. Rotasi jabatan dan 1. Pimpinan √ √
Efektifitas peran asrama √ √
√ √
manajemen 2. Kepsek √ √
2. Peningkatan SDM 3. Wakasek
3. Kembangkan sarana dan 4. Guru
7 Solusi
prasarana
4. Perkuat dengan
kebijakan turunan
5. Jalin kemitraan dengan
berbagai pihak
Keterangan:
A : Pimpinan Asrama (pontren)
B : Kepala Sekolah
C : Wakasek Kesiswaan
D : Guru
118
O : Observasi
W : Wawancara
SD : Studi Dokumentasi