Anda di halaman 1dari 24

TOPIK 1 Tahap 1

1. hakikat dari penelitian adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kebenaran mengenai sesuatu
masalah dengan menggunakan metode ilmiah.
2. Menurut Ahmad (2018) ruang lingkup manajemen pendidikan dibagi berdasarkan tiga
kelompok, yaitu: wilayah kerja, objek garapan, dan fungsi kegiatan.
1. Kelompok wilayah kerja, ruang lingkupnya meliputi: manajemen seluruh negara,
manajemen satu propinsi, manajemen satu unit kerja, dan manajemen kelas.
2. Kelompok objek garapan, ruang lingkupnya meliputi: manajemen peserta didik, manajemen
personil (tenaga pendidikan dan kependidikan), manajemen kurikulum, manajemen sarana-
prasarana, manajemen tata laksana pendidikan (ketatausahaan sekolah), manajemen
lembaga pendidikan, manajemen pembiayaan, dan manajemen humas.
3. Kelompok fungsi Kegiatan, ruang lingkupnya meliputi: merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, mengawasi atau mengevaluasi.
Dalam Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara oleh Juhji, Wawan Wahyudin, Eneng Muslihah, Nana
Suryapermana. Vol. 1, No. 2, Desember 202o, pp. 111-124

Menurut saya
Ruang lingkup penelitian manajemen pendidikan terbagi menjadi 4 hal, yaitu :
1. Penelitian di ruang lingkup menurut wilayah kerja
meliputi manajemen pendidikan suruh negara, manajemen pendidikan satu provinsi, satu
kabupaten/ kota, unit kerja dan manajemen kelas. Manajemen kelas ini adalah inti dari
sebuah manajemen pendidikan tersebut, karena di dalam kelas proses pengajaran
berlangsung.
2. Penelitian di ruang lingkup menurut objek garapan
Ruang lingkup menurut objek garapan meliputi; manajemen siswa, personil sekolah,
kurikulum, sarana/ material, anggaran, ketata laksanaan, humas dan komunikasi
pendidikan.
3. Penelitian di ruang lingkup menurut fungsi atau urutan kegiatannya
Ruang lingkup menurut fungsi / urutan kegiatan atau yang disebut juga manajemen
administrasi meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, komunikasi
dan evaluasi.
4. Penelitian di ruang lingkup menurut pelaksana. Untuk ruang lingkup pertama meliputi
manajemen pendidikan suruh negara, manajemen pendidikan satu provinsi, satu
kabupaten/ kota, unit kerja dan manajemen kelas. Manajemen kelas ini adalah inti dari
sebuah manajemen pendidikan tersebut, karena di dalam kelas proses pengajaran
berlangsung.

3. Sebutkan dan jelaskan Jenis/Pendekatan penelitian yang Saudara ketahui

1. Kuantitatif

Penelitian kuantitatif umumnya dikaitkan dengan paradigma positivis/postpositivist yang biasanya


melibatkan pengumpulan dan konversi data menjadi bentuk numerik sehingga perhitungan statistik
dapat dibuat dan kesimpulannya. Para peneliti akan memiliki satu atau lebih hipotesis penelitian
dengan sejumlah pertanyaan yang mencakup prediksi tentang kemungkinan hubungan antara hal-hal
yang ingin mereka selidiki (variabel penelitian). Hal ini dilakukan untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah ditentukan. Biasanya pula pendekatan ini mengharuskan para
peneliti memiliki berbagai instrumen penelitian, alat dan bahan penelitian. Misalnya saja berupa tes
tertulis atau komputer, daftar ceklis pengamatan, dan lain-lain.

2. Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah pendekatan yang biasanya dikaitkan dengan paradigma konstruktivis
sosial yang menekankan sifat realitas yang dikonstruksi secara sosial. Proses ini terkait tentang
mencatat, menganalisis, dan berusaha mengungkap makna yang lebih dalam dari perilaku dan
pengalaman manusia, termasuk keyakinan, perilaku, dan emosi yang saling bertentangan.
Pendekatan yang diadopsi oleh peneliti kualitatif cenderung induktif yang berarti bahwa mereka
mengembangkan teori atau mencari pola makna berdasarkan data yang telah mereka kumpulkan. Ini
melibatkan perpindahan dari spesifik ke umum dan kadang-kadang disebut pendekatan bottom-up.
Peneliti kualitatif tidak mendasarkan penelitian mereka pada hipotesis yang telah ditentukan
sebelumnya. Namun demikian, mereka dengan jelas mengidentifikasi masalah atau topik penelitian
yang ingin mereka jelajahi dan mungkin dipandu oleh lensa teoretis atau semacam landasan teori
menyeluruh yang menyediakan kerangka kerja untuk penyelidikan mereka.

3. Penelitian Campuran

Pendekatan pragmatis terhadap sains melibatkan penggunaan metode yang tampaknya paling cocok
untuk masalah penelitian dan tidak terjebak dalam perdebatan filosofis tentang yang merupakan
pendekatan terbaik. Oleh karena itu, para peneliti pragmatis memberikan diri mereka kebebasan
untuk menggunakan metode, teknik, dan prosedur apa pun yang biasanya terkait dengan penelitian
kuantitatif atau kualitatif. Mereka mengakui bahwa setiap metode memiliki keterbatasan dan bahwa
pendekatan yang berbeda dapat saling melengkapi. Mereka juga dapat menggunakan teknik yang
berbeda secara bersamaan atau satu demi satu. Sebagai contoh, mereka mungkin mulai dengan
wawancara tatap muka dengan beberapa orang atau melakukan FGD dan kemudian menggunakan
temuan untuk membangun kuesioner untuk mengukur sikap dalam sampel skala besar dengan
tujuan melakukan analisis statistik.

4. Pendekatan Advokasi/Partisipatif Penelitian (Emansipatoris)

Sampai taraf tertentu, para peneliti yang mengadopsi pendekatan advokasi/partisipatif merasa
bahwa pendekatan-pendekatan penelitian yang dijelaskan sejauh ini tidak menanggapi kebutuhan
atau situasi orang-orang dari kelompok yang terpinggirkan atau rentan, sebab mereka bertujuan
untuk membawa perubahan positif dalam kehidupan subjek penelitian, pendekatan mereka kadang-
kadang digambarkan sebagai emansipatoris. Para peneliti cenderung memiliki agenda politik dan
mencoba memberi suara pada kelompok yang mereka pelajari. Karena mereka ingin penelitian
mereka secara langsung atau tidak langsung menghasilkan semacam reformasi, penting bahwa
mereka melibatkan kelompok yang sedang dipelajari dalam penelitian, lebih disukai di semua tahap,
untuk menghindari semakin meminggirkan mereka.

4.Jelaskan pengertian, macam-macam Desain penelitian yang Saudara ketahui.


1. Desain Penelitian Eksperimental

Desain eksperimental adalah desain riset yang diterapkan untuk penjajagan atau memperoleh
pengetahuan awal.

2. Desain Penelitian Survey

Riset survey disebut juga cross-sectional. Desain penelitian survey dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh informasi dari responden melalui sampel yang diteliti. Survey atau cross-sectional bisa
pula dilakukan dengan menerapkan konten analisis jika sampel yang digunakan adalah dokumen.

3. Desain Penelitian Longitudinal

Desain penelitian longitudinal pada umumnya menerapkan metode survey. Perbedaannya adalah
desain riset longitudinal dilakukan secara berkala dalam waktu yang relatif lama dengan sampel yang
sama. Riset longitudinal dilakukan untuk melihat tren atau perkembangan suatu fenomena
berdasarkan sampelnya.

4. Desain Penelitian Studi Kasus

Desain penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengeksplorasi isu yang spesifik dan kontekstual
secara mendalam. Lingkup desain penelitian studi kasus sangat terbatas dan hasilnya hampir selalu
tidak bisa diaplikasikan pada konteks atau tempat yang lain.

5.Desain Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif adalah perbandingan antara dua kasus atau lebih yang dijadikan fokus
penelitiannya.

TOPIK 1 Tahap 2

1. Penelitian adalah…

 Kerlinger (1963:11( menyatakan “Scientific research is systematic, controlled, empirical


and critical investigation of hypothetical propositions about the presumed relation
among natural phenomena.” Artinya bahwa penelitian yang bersifat ilmiah merupakan
suatu kegiatan penyelidikan yang sistematis, terkendali /terkontrol, dan bersifat empiris
dan kritis mengenai sifat atau proposisi tentang hubungan yang diduga terdapat
diantara fenomena yang diselidiki. (Ismail Nurdin&Sri hartati, Metodologi Penelitian
SosialI, MSC Surabaya,2o19, hal 14(

 Best (1981:18( menyatakan bahwa “Research may be defined as the systematic and
objective analysis and recording of controlled observations that may lead to the sibly
ultimate control of events.” Penelitian itu merupakan suatu analisis sistemis dan
objektif, dan observasi yang terkontrol yang membimbing ke arah pengembangan
generalisasi, prinsip, teori, prediksi dan tujuan berdasarkan kejadian-kejadian. (Ismail
Nurdin&Sri hartati, Metodologi Penelitian SosialI, MSC Surabaya,2o19, hal 14(
 Soerjono Soekanto
Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis serta konstruksi yang
dilakukan dengan cara sistematis, metodologis dan konsisten. Yang tujuannya yaitu
untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia,
dalam mengetahui apa yang sedang dihadapi. https://www.weschool.id diakses pada
5/6/2o21

 Sanapiah Faisal
Penelitian adalah aktivitas dalam menelaah problem dengan memakai metode ilmiah
yang tertata dan sistematis, dalam menemukan pengetahuan baru yang bisa diandalkan
kebenarannya tentang dunia alam dan sosial. . https://www.weschool.id diakses pada
5/6/2o21

 Soetrisno Hadi
Penelitian adalah usaha dalam menemukan segala sesuatu untuk mengisi kekosongan
dan kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang telah ada, mengembangkan
dan memperluas, dan menguji kebenaran dari apa yang sudah ada tetapi kebenarannya
masih diragukan. https://www.weschool.id diakses pada 5/6/2o21

2. Sebut dan jelaskan Ruang lingkup penelitian manajemen pendidikan, menurut para pakar.
Menurut Ahmad (2018) ruang lingkup manajemen pendidikan dibagi berdasarkan tiga
kelompok, yaitu: wilayah kerja, objek garapan, dan fungsi kegiatan.

1. Kelompok wilayah kerja, ruang lingkupnya meliputi: manajemen seluruh negara,


manajemen satu propinsi, manajemen satu unit kerja, dan manajemen kelas.

2. Kelompok objek garapan, ruang lingkupnya meliputi: manajemen peserta didik,


manajemen personil (tenaga pendidikan dan kependidikan), manajemen kurikulum, manajemen
sarana-prasarana, manajemen tata laksana pendidikan (ketatausahaan sekolah), manajemen
lembaga pendidikan, manajemen pembiayaan, dan manajemen humas.

3. Kelompok fungsi Kegiatan, ruang lingkupnya meliputi: merencanakan, mengorganisasikan,


mengarahkan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, mengawasi atau mengevaluasi.

Dalam Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara oleh Juhji, Wawan Wahyudin, Eneng Muslihah, Nana
Suryapermana. Vol. 1, No. 2, Desember 202o, pp. 111-124

3. Sebutkan dan jelaskan Jenis/Pendekatan penelitian menurut para ahli


Menurut Salim dan Haidir 2o19
Pendekatan penelitian ada dua, yaitu :
1. Penelitian Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry( yang
didasari oleh filsafat positivisme logikal yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat
mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi.
2. Penelitian Kualitatif
Dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu
berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan
oleh setiap individu.

Salim dan Haidir, Penelitian PendidikanMetode, Pendekatan, dan Jenis, Kencana:Jakarta,


2o19

4. Sebut dan jelaskan penegertian dan jenis Desain penelitian menurut para ahli
Menurut Arikunto (2002:6-9)
Arikunto merinci ragam atau jenis penelitian menurut berbagai kategorinya itu sebagai berikut:

1. Penelitian Ditinjau dari Tujuan


Penelitian ditinjau dari tujuan meliputi penelitian eksplanatif, penelitian pengembangan dan
penelitian verifikasi.

2. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan


Penelitian ditinjau dari pendekatan meliputi pendekatan longitudinal (pende-katan bujur) dan
pendekatan cross section (pendekatan silang).Penelitian dengan pendekatan longitudinal
(pendekatan bujur) adalah penelitian yang meneliti perkembangan sesuatu aspek atau ssuatu
hal dalam seluruh periode waktu, atau tahapan perkembangan yang cukup panjang. Penelitian
dengan pendekatan cross section adalah penelitian dalam satu tahapan atau satu periode
waktu, hanya meneliti perkembangan dalam tahapan-tahapan tertentu saja.
Contoh penelitian dengan pendekatan longitudinal adalah perkembangan kemampuan
berbicara sejak bayi sampai dengan usia delapan tahun, sedangkan contoh penelitian dengan
pendekatan cross section adalah perkembangan kemampuan berbicara masa bayi.

3. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu


Penelitian ditinjau dari bidang ilmu disesuaikan dengan jenis spesialisasi dan interest. Ragam
penelitian ini antara lain penelitian di bidang pendidikan, kedokteran, perbankan, keolahragaan,
ruang angkasa, pertanian, dan sebagainya.

4. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya


Penelitian ditinjau dari tempatnya meliputi penelitian di laboraturium, penelitian di
perpustakaan dan penelitian di lapangan (kancah).

5. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel


Penelitian ditinjau dari hadirnya variabel meliputi penelitian variabel masa lalu, sekarang dan
penelitian variabel masa yang akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan
menjelaskan/menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah
penelitian deskriptif. Penelitian yang dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah
penelitian eksperimen.

6. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Penelitian kuantitatif menekankan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara
kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian kuantitatif menurut Sukmadinata
(2009:530) dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan
percobaan terkontrol. Metode penelitian yang tergolong ke dalam penelitian kuantitatif bersifat
noneksperimental adalah deskriptif, survai, expostfacto, komparatif, korelasional.

https://uas201142045grace.wordpress.com diakses pada 5/6/2o21


TOPIK 2 no. 1&2
1. Sebutkan langkah-langkah lengkap yamg dilakukan dalam penelitian

Langkah-Langkah Metode Penelitian


Karena metode Penelitian ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat
langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah
atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode
ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah
kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya.
Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar
kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan
mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan,
mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan
identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu
dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian
kita.

Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai
berikut:
a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan
masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok
permasalahan.
c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari
cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari
jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.
d. Perumusan hipotesis

Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya


pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih
meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan
untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang
dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut
sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan
yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan
kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja
salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji
kebenaran hipotesis yang sudah kita buat.

2. Perancangan penelitian
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan
penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus
dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan
bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan
penelitian.

Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian
eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran
secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki.
Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan
komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.

Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok


pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan
pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman
di tempat yang gelap.

Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan.
Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan
sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi
merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan
penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam
penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :

a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja
diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat).
b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur
(dipengaruhi oleh variabel bebas).
c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak
mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.
3. Pelaksanaan penelitian

Langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan


penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus
dipersiapkan dengan baik.
b. Pelaksanaan
c. Pengumpulan/pengambilan data
d. a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan
menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman
(hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba
(kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka
data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit,
dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.
e. b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga
akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat
buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
f. Pengolahan data

Setelah data-data yang diperlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan


selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang diperoleh dapat
ditulis atau dinyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.

4. Menarik kesimpulan

Setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat
mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau
mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian
yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat
mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat
menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.

5. Pelaporan penelitian

Sistematika penyusunan laporan penelitian meliputi :

a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil


penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis.
b. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi
tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil
penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari
persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian
berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi
dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
d. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil
dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk
grafik, tabel , atau diagram.
e. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan
jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti
kepada pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan
penelitian-penelitian selanjutnya.

Andy Montero. Pengertian, Jenis dan Langkah-langkah Metode Penelitian


https://andymontero.wordpress.com diakses pada 5/6/2021
TOPIK 3
MASALAH PENELITIAN

A. Apa yang dimaksud dengan Masalah Penelitian?, dan bagaimana cara MENETAPKAN
PERMASALAHAN PENELITIAN
Ada beberapa pengertian masalah penelitian diantaranya sebagai berikut :
1. Masalah penelitian secara umum (Notoadmojo) :
Suatu kesenjangan (gap) antara apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang suatu hal,
atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta
harapan dan kenyataan.
2. Masalah penelitian menurut para ahli:
- Menurut Sukardi:
adalah kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun para peneliti; permasalahan dapat juga
diartikan sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan

- Menurut Punaji setyosari :


suatu masalah didefinisikan sebagai keadaan atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Masalah sebagai gap antara kebutuhan yangdiinginkan dan kebutuhan yang ada

· Definisi masalah penelitian adalah suatu kondisi dimana terjadinya kesenjangan antara yang
diharapkan dengan fakta yang terjadi di lapangan.

Kriteria yang harus dipenuhi untuk menetapkan permasalahan penelitian :


1) Suatu masalah penelitian harus menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
2) Walaupun tidak merupakan suatu keharusan bahwa suatu masalah harus dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan, akan tetapi banyak ahli penelitian menyarankan bahwa masalah penelitian
hendaknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Mengapa dalam bentuk pertanyaan? Suatu
masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan akan lebih mengarahkan pada
jawaban yang diharapkan. Dengan bentuk pertanyaan, jawabannya akan lebih jelas dan langsung
pada sasarannya.
3) Suatu masalah penelitian memerlukan pengujian secara empirik. Pengujian empirik berarti
bahwa pemecahannya dilandasi oleh bukti-bukti empirik yang diperoleh dari lapangan, dengan
jalan mengumpulkan data yang relevan.
· Kriteria memilih masalah :
1. Masalah penelitian merupakan sesuatu yang berguna untuk dipecahkan.
2. Dukungan teori dari sumber-sumber yang tersedia (referensi, buku dan jurnal-jurnal)
3. Menarik untuk dipecahkan (suatu masalah menjadi tidak menarik bagi seseorang, mungkin
karena terlalu sulit, memerlukan waktu terlalu lama, terlalu luas, terlalu sederhana, tidak
berhubungan dengan keahlian atau spesialisasi yang dipelajari)
4. Sedapat mungkin akan mmenghasilkan sesuatu yang baru.
5. Data yang dibutuhkan cukup dan relevan, tidak sulit diperoleh.
Tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu sempit.

Diposting oleh DR. Safrudin SKM,M.Kes di http://materi-paksyaf.blogspot.com


B. Apa yang dimaksud Justifikasi Masalah Penelitian ? dan Bagaimana cara melakukan
MENJUSTIFIKASI PERMASALAHAN PENELITIAN,?

Justifikasi adalah menyediakan dasar, bukti, dan penalaran untuk meyakinkan orang lain (atau mengajak
diri sendiri) bahwa suatu klaim atau pembenaran adalah benar (Thomas, 1973).

Justifikasi adalah argumen yang mendemonstrasikan kebenaran dari sebuah klaim yang menggunakan
pernyataan yang telah diterima sebelumnya dan bentuk matematis dari penalaran (Sarumaha).

Justifikasi adalah pembuktian atau proses untuk menyodorkan fakta yang mendukung hipotesis atau
proposisi (Keraf).

Justifikasi dalam penelitian adalah memberikan alasan atau bukti bahwa hipotesis atau teori yang
dikemukakan dalam penelitian benar atau tidak.

Seluruh proses pencarian masalah penelitian adalah suatu langkah yang penting untuk menjadi seorang
yang profesional, sehingga hasil yang ia capai dalam penelitian tersebut dapat mendukung profesinya
berupa pengalaman yang berharga, memperoleh informasi dan pengetahuan (Borg,1983: 72-73).

Untuk memilih/menemukan suatu masalah yang spesifik dalam penelitian menurut Borg (1983: 75-
82).yang harus dilakukan yaitu:

1. Mengidentifikasi lingkup masalah.

Langkah yang dapat ditempuh adalah menuliskan sebanyak mungkin tipe-tipe kajian yang akan
dilakukan dan aspek-aspek khusus yang paling menarik setelah area minat profesional telah
teridentifikasi, carilah masalah-masalah yang lebih khusus dalam area ini yang dapat membentuk dasar-
dasar untuk tesis.

2. Bekerja pada suatu team proyek penelitian.

Kerja pada kelompok biasanya berkenaan dengan studi yang lebih besar dan canggih dibanding bila
dilakukan perorangan oleh karenanya keterlibatan kerja ini memberikan banyak hal tentang prosedur.
Keuntungan lain adalah kesempatan belajar akan kerja team penelitian akan bermanfaat dimasa yang
akan datang. Juga banyak hal yang dapat dipelajari dari anggota tim lain. Walau mempunyai
keuntungan, kerja proyek kelompok juga mempunyai kekurangan, barangkali yang paling terlihat adalah
hilangnya kesempatan untuk menemukan dan mengembangkan masalahnya sendiri.

3. Membaca literatur-literatur.

Membaca dalam artian membaca yang terprogram dan sistimatis. Carlah referensi-referensi terbaru
yang sesuai dengan studi kemudian seleksi 2 atau lebih buku referensi dan buatlah review bab-bab yang
bersangkutan. Kegiatan membaca ini akan membantu mempersempit perhatian pada satu atau lebih
sub topik yang khusus.

4. Meneliti teori-teori yang sudah ada.


Secara sederhana teori adalah penjelasan peristiwa fisik maupun perilaku. Teori terdiri dari generalisasi
(dalam ilmu-ilmu fisik disebut hukum) dan konstruk. Generalisasi adalah pernyataan hubungan antara 2
atau lebih peristiwa; generalisasi dapat digunakan untuk memprediksi peristiwa. Misalnya, pernyataan
bahwasanya tutor individu mengakibatkan prestasi sekolah meningkat adalah generalisasi. Bila
generalisasi dianggap benar, maka kita dapat memprediksi bahwasanya seorang murid yang bila
diberikan tutorial akan menunjukkan peningkatan dalam prestasi. Konstruk adalah sejenis konsep yang
digunakan dalam penelitian ilmiah untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa yang memberikan
elemen-elemen serupa. Contoh konstruk adalah motivasi, prestasi, kemampuan belajar, intelegensi dan
nilai. Konstruk biasanya didefinisikan dalam istilah yang operasional yang membutuhkan pengukuran.
Misalnya inteligensi didefinisikan dalam istilah skor yang berasal dari hasil test intelegensi. Pengukuran
operasional konstruk biasanya disebut variabel karena tingkat konstruk yang ditunjukkan subyek yang
berbeda bervariasi. Penelitian teoritis biasanya terdiri atas pengetahuan hipotesis (spekulasi tentang
hubungan 2 variabel atau lebih).

5. Melakukan replikasi penelitian.

Replikasi penelitian ini digunakan untuk:

Mengecek penemuan-penemuan studi yang sangat penting. Replikasi semacam ini penting dalam
membantu menguatkan atau menggugurkan validitas bukti baru.

Untuk mengecek validitas penemuan-penemuan penelitian pada populasi yang berbeda. Tanpa replikasi
kita tidak mampu untuk menentukan tingkat aplikasi penemuan-penemuan pada pupulasi lain.

Untuk mengecek kecenderungan atau pembahasan dari waktu ke waktu.

Untuk mengecek penemuan-penemuan penting dengan menggunakan metodologi yang berbeda.

https://www.ukulele.co diakses pada 5/9/2021

C) Bagaimana cara MERUMUSKAN PERMASALAHAN PENELITIAN

Ada empat langkah yang harus dilalui dalam memilih dan merumuskan masalah penelitian, yaitu
; persiapan, konfirmasi awal, konfirmasi akhir, dan formulasi akhir

Persiapan

1. Formulasikan situasi problematik yang dihadapi

2. Identifikasi kesenjangan yang ada


3. Pelajari kepustakaan dan sumber informasi lain yang berkaitan dengan kenyataan
problematik itu

4. Pilihlah inti permasalahan (dari butir 3) apa yang paling menarik untuk lebih dipertajam
dan di formulasikan dalam rumusan-rumusan masalah.

Konfirmasi awal

1. Apakah rumusan masalah yang telah disusun telah memenuhi kriteria rumusan yang tepat

2. Apakah rumusan masalah memungkinkan jawaban lebih dari satu

3. Apakah rumusan masalah berujud pertanyaan yang jelas, tajam, dan akurat

4. Apakah cukup berbobot atau orsinil

5. Apakah mempermasalahkan hubungan antara dua variable atau lebih

6. Apakah dimungkinkan untuk diteliti

bila dari konfirmasi awal perla ada yang dikoreksi, maka rumuskan kembali permasalahannya
dengan mempelajari kepustakaan dan sumber informasi lian untuk mendapatkan rumusan yanglebih
baik.

Konfirmasi akhir

Konfrimasi akhir adalah mengkonsultasikan hasil rumusan masalah yang disusun pada
konfirmasi awal lepada colega señor, pembimbing, atau siapa saja yang dirasa berkompeten di bidang
ilmu yang akan diteliti.

Formulasi akhir
Pada tahap ini dirumuskan kembali permasalah penelitian yang telah mendapat berbagai
pertimbangan, saran, nasehat dari pihak-pihak yang kompeten.

(Fatihudin, Didin. 2020. Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Akutansi
Edisi Revisi. Sidoarjo: Zifatama Publishing)

Rumusan masalah atau research questions atau disebut juga research problem, memiliki arti
sebuah rumusan yang menanyakan suatu kejadian atau fenomena yang ada, baik itu kedudukannya
mandiri, atau pun kejadian atau fenomena yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Masalah yang dipilih haruslah menampilkan “researchable”, dalam artian bahwa suatu masalah itu
dapat diselidiki secara ilmiah. Baik itu sebab atau akibat. Sampai pentingnya rumusan masalah ini pada
sebuah penelitian, hingga menjadikan rumusan masalah ini adalah setengah dari penelitian itu sendiri.

Perumusan masalah merupakan hal utama yang ditentukan pada saat pertama kali akan
dilakukan riset. Suriasumantri (2003: 312) menyebutkan bahwa rumusan masalah merupakan upaya
untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan apa saja yang ingin kita cari jawabannya.
Dapat dinyatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan spesifik mengenai ruang lingkup
masalah yang akan diteliti.

Rumusan masalah adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah sebuah hal atau kejadian
yang berbentuk kalimat tanya yang sederhana, singkat, padat, dan jelas.

Rumusan masalah mempertanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan suatu penelitian,
dimana nantinya jawaban dari pertanyaan ini lah yang akan menjadi hasil penelitian itu.

Beberapa langkah membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Tentukan fokus penelitian

2. Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitan dengan focus tersebut yang dalam hal ini
dinamakan subfokus
3. Cari antara faktor – faktor yang terkait adakan pengkajian mana yang sangat menarik untuk
ditelaah, kemudian tetapkan mana yang dipilih.

4. Kaitkan secara logis faktor – faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian.

5. Tulis paragraf pengantar sebelum pembaca sampai pada rumusan masalah.

6. Tulislah dalam bentuk daftar pertanyaan agar lebih mudah membentuk konsep.

7. Gunakan kalimat tanya yang relevan, seperti “apa”, “bagaimana”, dan “mengapa”.

8. Buat pertanyaan yang spesifik dan akhiri dengan tanda tanya.

(Sumber: Syafnidawati. 2020. Rumusan Masalah. https://raharja.ac.id

C. Apa yang dimaksud dengan Tujuan Penelitian? dan Bagaimana cara PENETAPAN TUJUAN
PENELITIAN?
Adapun pengertian tujuan penelitian menurut para ahli yaitu sebagai berikut:

1. Beckingham (1974)
Tujuan penelitian adalah ungkapan “mengapa” penelitian itu dilakukan. Tujuan dari suatu
penelitian dapat untuk mengidentifikasi atau menggambarkan suatu konsep atau untuk
menjelaskan atau memprediksi suatu situasi atau solusi untuk suatu situasi yang
mengindikasikan jenis studi yang akan dilakukan.

2. Locke, Spirduso, dan Silverman (2013) dalam Creswell (2016)


Tujuan penelitian adalah untuk menunjukkan serangkaian pertanyaan “mengapa Anda ingin
melakukan riset dan apa yang ingin Anda dapatkan”.

Penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi perlu memiliki tujuan. Tanpa penetapan
tujuan yang jelas, penulis akan sulit untuk mengukur apakah karya ilmiah yang dikerjakannya
sudah sesuai dengan tujuan yang direncanakan.
Tujuan penulisan berbeda dengan manfaat penulisan atau alasan penulisan. Mengetahui
manfaat penulisan juga tidak kalah pentingnya. Apabila peneliti memahami dengan baik
manfaat dari karya ilmiah yang ditulisnya, bukan sekadar untuk memenuhi tuntutan akademik
untuk mendapat gelar tertentu, maka motivasi peneliti untuk menyelesaikan karya ilmiah itu
akan jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mampu menetapkan manfaat dari karya
ilmiah yang dikerjakan.

Melihat pentingnya penetapan tujuan penelitian dan manfaat penelitian dalam penyusunan
sebuah karya ilmiah itu, maka pada bagian ini penulis akan membahas bagaimana membuat
rumusan tujuan penelitian dan manfaat penulisan sebuah karya ilmiah.

https://www.binsarhutabarat.com

TOPIK 5

A) Apa yang Anda ketahui tentang Instrumen penelitian?

Menurut Arikunto (2019, hlm. 203) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Indrawan dan Yaniawati (2014, hlm. 122) mengembukakan bahwa Instrumen penelitian
adalah alat pengukur yang merupakan faktor penting dalam menghimpun data yang
diharapkan dalam suatu penelitian.

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian agar
dapat menghasilkan sesuatu yang diharapkan berupa data empiris (Sanjaya, 2015, hlm. 246-
247).

https://serupa.id diakses pada 5/9/2021

B) Apa yang Anda ketahui tentang Kisi-kisi instrumen penelitian?


Menurut pengertiannya kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara
hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrument menunjukkan kaitan
antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang
digunakan dan instrumennya yang disusun.
Ada dua kisi-kisi yang harus disusun oleh seorang peneliti sebelum menyusun instrumen,
yaitu:
1. Kisi-kisi umum adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan semua
variabel yang akan diukur, dilengkapi dengan semua kemungkinan sumber data, semua
metode dan instrumen yang mungkin dapat dipakai. Yang termuat di dalam kisi-kisi umum
ini baru rancangan ideal. Tentang apakah semua sumber data, metode, dan insrtumen tetap
akan dipakai atau tidak, tergantung dari ketepatan menurut pertimbangan peneliti.
2. Kisi-kisi khusus adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan rancangan butir-butir
yang akan disusun untuk sesuatu instrument.[8] Sebagai contoh misalnya variabel
penelitiannya “tingkat kekayaan” indikator kekayaannya misalnya: rumah, kendaraan
tempat belanja, pendidikan, jenis makanan yang sering dimakan, jenis olahraga yang
dilakukan dan sebagainya. Untuk indikator rumah, bentuk pertanyaannya misalnya : 1)
berapa jumlah rumah, 2) dimana letak rumah, 3) berapa luas masing-masing rumah, 4)
bagaimana kualitas bangunan rumah dan sebagainya. Untuk bisa menetapkan indikator-
indikator dari setiap variabel yang diteliti, maka diperlukan wawasan yang luas dan
mendalam tentang variabel yang diteliti, dan teori-teori yang mendukungnya. Penggunaan
teori untuk menyusun instrumen harus secermat mungkin agar diperoleh indikator yang
valid. https://akbarlibrary.blogspot.com diakses pada 5/9/2021

D. Bagaimana cara MENYUSUN KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN KUANTITATIF? Berikan


contohnya
Ada dua kisi-kisi yang harus disusun oleh seorang peneliti sebelum menyusun instrumen, yaitu:

a. Kisi-kisi umum adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan semua variabel yang
akan diukur, dilengkapi dengan semua kemungkinan sumber data, semua metode dan
instrumen yang mungkin dapat dipakai. Yang termuat di dalam kisi-kisi umum ini baru
rancangan ideal. Tentang apakah semua sumber data, metode, dan insrtumen tetap akan
dipakai atau tidak, tergantung dari ketepatan menurut pertimbangan peneliti.

b. Kisi-kisi khusus adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan rancangan butir-butir
yang akan disusun untuk sesuatu instrument. Sebagai contoh misalnya variabel penelitiannya
“tingkat kekayaan” indikator kekayaannya misalnya: rumah, kendaraan tempat belanja,
pendidikan, jenis makanan yang sering dimakan, jenis olahraga yang dilakukan dan sebagainya.
Untuk indikator rumah, bentuk pertanyaannya misalnya: 1) berapa jumlah rumah, 2) dimana
letak rumah, 3) berapa luas masing-masing rumah, 4) bagaimana kualitas bangunan rumah dan
sebagainya. Untuk bisa menetapkan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti, maka
diperlukan wawasan yang luas dan mendalam tentang variabel yang diteliti, dan teori-teori yang
mendukungnya. Penggunaan teori untuk menyusun instrumen harus secermat mungkin agar
diperoleh indikator yang valid.

Contoh Kisi–kisi instrumen yang diperlukan untuk mengukur gaya kepemimpinan:

Variabel Penelitian

Indikator

No. Item Instrumen

Gaya Kepemimpinan

1. Kepemimpinan direktif.
1, 4, 7, 10, 13, 16

2. Kepemimpinan suportif.

2, 5, 8, 11, 14, 17

3. Kepemimpinan parsitipatif.

3, 6, 9, 12, 15, 18

Referensi:

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Topik 4
Cara menulis kutipan
Cara Menulis Kutipan Langsung < 4 Baris
Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks
Jarak antar baris kutipan adalah 2 spasi
Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”)
Setelah kutipan, tulis sumber yang berupa nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman di
dalam tanda kurung
Contoh:
“Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan sesuatu
yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang ingin diteliti” (Agung Hermanto,
2009: 15-16).
atau bisa juga dengan menaruh sumber kutipan di depan seperti berikut ini:
Siswanto (1990:20) menegaskan, “keputusan ilmiah merupakan sebuah kemungkinan atau
probabilitas, sehingga bukan suatu kebenaran yang mutlak”.

Cara Menulis Kutipan Langsung > 4 Baris


Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak 3 spasi dari teks
Jarak antar baris kutipan adalah 1 spasi
Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”) atau tidak
Setelah kutipan, diberi keterangan sumber
Contoh:
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang mengambil inti sarinya saja, tanpa mengurangi
makna sebenarnya.
Kamu dapat menulis kutipan jenis ini dengan cara meringkas/menyimpulkan suatu pendapat
atau menulis inti sarinya dengan gaya bahasamu sendiri.
Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung
Kutipan diintegrasikan dengan teks
Jarak antar baris kutipan adalah spasi ganda
Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”)
Setelah kutipan, ditulis sumber kutipan
Contoh:
Kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang
berfungsi untuk memproses data eksternal secara cepat dan akurat (Michelle Doe, 2016: 27).
atau bisa juga dengan menyebutkan sumber di depan kutipan seperti berikut ini:
Michelle Doe (2016: 27) berpendapat bahwa kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang
di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang berfungsi untuk memproses data eksternal secara
cepat dan akurat.

Cara Mengutip Kutipan yang Dikutip Orang Lain


Terkadang, seorang penulis ingin mengutip sebuah kutipan yang sebelumnya telah dikutip oleh
seseorang.
https://bocahkampus.com/cara-menulis-kutipan diakses pada 5/9/2021 11:11 PM
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menyertakan nama pengarang aslinya kemudian
diikuti dengan kata “dalam”.
Contoh:
Hendry (dalam Budianto, 2005: 17) menjelaskan bahwa manajemen merupakan suatu proses
untuk melakukan perencanaan dan pengontrolan sumber daya agar tujuan dapat dicapai secara
efektif dan efisien.

Cara Mengutip dari Internet


Jika kamu ingin mengutip sebuah pendapat yang bersumber dari internet, cara yang dilakukan
tidak berbeda dengan mengutip dari buku ataupun jurnal.
Cukup tuliskan sumber yang berupa nama pengarang diikuti dengan tahun terbit artikel.
Bagaimana dengan judul artikel dan alamat websitenya?
Untuk judul artikel, alamat/URL, dan waktu akses bisa kamu cantumkan di dalam daftar pustaka
saja.
Baca: Cara Menulis Daftar Pustaka
Contoh:
Misal, kamu ingin mengutip sebuah artikel yang membahas tentang jumlah pengguna internet di
Indonesia dari situs Kompas.
Maka, kamu bisa mengutip dengan cara seperti berikut:
Berdasarkan wilayah geografisnya, masyarakat Indonesia yang paling banyak menggunakan
internet adalah yang berlokasi di Jawa, yang selanjutnya disusul oleh Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua (Fatimah Kartini Bohang, 2018).
https://bocahkampus.com/cara-menulis-kutipan diakses pada 5/9/2021 11:11 PM

E. Sumber-sumber tinajuan pustaka


Bahan-bahan tinjauan pustaka dapat diambil dari berbagai sumber, seperti buku teks, jurnal
penelitian, tesis dan skripsi, buletin, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga
lain dan internet.

1) Buku Teks

Buku teks merupakan arsip ilmu pengetahuan tentang berbagai segi kehidupan (berbagai ilmu
pengetahuan). Buku teks bisa juga diartikan salah satu jenis buku pendidikan yang berisi uraian
bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan
telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa,
untuk diasimilasikan.

Sementara itu Direktorat Pendidikan Menengah Umum (2004:3) menyebutkan bahwa buku teks
atau buku pelajaran adalah sekumpulan tulisan yang dibuat secara sistematis berisi tentang
suatu materi pelajaran tertentu, yang disiapkan oleh pengarangnya dengan menggunakan acuan
kurikulum yang berlaku. Substansi yang ada dalam buku diturunkan dari kompetensi yang harus
dikuasai oleh pembacanya (dalam hal ini siswa).

Buku teks masuk dalam katagori buku referensi. Referensi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia edisi ketiga Balai Pustaka, mengandung makna sumber acuan, rujukan, petunjuk. Yang
dimaksud sumber acuan diantaran buku teks (lembaran terjilid).

2) Jurnal Penelitian

Jurnal penelitian adalah majalah ilmiah yang berisi hasil-hasil penelitian dan pertemuan ilmiah
(misalnya seminar), yang diterbitkan oleh himpunan profesi ilmiah. Jurnal ini berisi lebih dari
satu artikel yang merupakan hasil karya para pakar dan ilmuwan. Misalnya jurnal penelitian yang
diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

3) Tesis, Skripsi dan Disertasi

Skripsi, Tesis, dan Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang disyaratkan untuk lulus pendidikan
jenjang S-1, S-2 dan S-3. Dalam penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi sebenarnya sama, bedanya
semakin tinggi tingkatannya, maka semakin dibutuhkan banyak data-data otentik dan teori-teori
yang harus dirujuk sebagai dasar penelitian, dan juga cara penyajiannya mulai dari hanya
mendeskripsikan suatu obyek penelitian sampai dengan menghasilkan suatu teori berdasarkan
fakta-fakta empiris.

4) Buletin

Buletin adalah tulisan ilmiah pendek yang terbit secara periodic yang berisi catatan-catatan
ilmiah atau petunjuk ilmiah tentang satu kegiatan operasional. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia edisi ketiga Balai Pustaka, buletin adalah media cetak berupa selebaran atau majalah
berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodic oleh suatu
organisasi atau kelompok profesi tertentu.

5) Media Elektronik dan Internet atau on line

Di era globalisasi dengan kemajuan yang sangat pesat dibidang informasi dan teknologi, banyak
informasi ilmiah yang tersedia untuk diakses secara elektronis atau on-line. Informasi ilmiah
tersebut tersedia dari media seperti: CD, rekaman suara, rekaman video, dan lewat internet.

Mencari informasi ilmiah secara on-line mempunyai beberapa keuntungan, yaitu antara lain:
tersedia banyak informasi yang dapat dipilih, informasi elektronik biasanya lebih baru karena
prosesnya lebih cepat dari pada literature yang berupa media cetak, dan hasilnya sudah berupa
tulisan yang bisa langsung dipakai atau di edit sesuai kebutuhan.
Posted by edi kir at 23:31 Sunday, 22 August 2010 pada http://karyailmiahremaja.blogspot.com/2010/08/sumber-
tinjauan-pustaka.html diakses 5/9/2021 11:22 PM
F. Pengertian daftar pustaka
Adapun beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian daftar pustaka, diantaranya sebagai
berikut:

1. Gorys Keraf (1997:213)


Daftar pustaka/ bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau
sebagian dari karangan yang tengah digarap.

2. Carter dan Barter (2010)


Daftar pustaka digambarkan sebagai disiplin ilmu dua rangkap (a twofols scholarly discipline),
yang meliputi daftar buku yang terorganisir (bibliografi enumeratif) dan deskripsi sistematis
buku sebagai objek (bibliografi deskriptif).

3. Ninik M. Kuntaro (2007:195)


Daftar pustaka atau referensi adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan kumpulan
sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah.
https://milenialjoss.com/pengertian-daftar-pustaka/

4. Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada
bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad.
https://bahasa.foresteract.com/daftar-pustaka-pengertian-tujuan-fungsi-dan-contoh/ diakses
pada 5/9/2021 11:33 PM

TOPIK 6
1. Apa yang Anda ketahui tentang Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi pada penelitian
kualitatif?
Wawancara dalah pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi atau menggali
data dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna sesuai data
yang akan dicari oleh peneliti.
Ibid. Hlm 231-240

Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan


aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis dengan mengamati hal
yang berkaitan dengan ruang, tempat pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, dan tujuan. Teknik
penelitian dapat dilakukan secara terlibat langsung/ partisipatif maupun nonpartisipatif
untuk memperoleh data.
Ibid. Hlm 226

Dokumentasi merupakan cacatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa


berbentuk foto, laporan, rekaman atau karya-karya monumendal dari seseorang
https://core.ac.uk/reader/200764660 diakses pada 5/20/2021 10:43 PM

2. Bagaimana cara MENYUSUN PEDOMAN A) WAWANCARA, B) OBSERVASI, DAN C)


DOKUMENTASI UNTUK PENELITIAN KUALITATIF? Berikan penjelasan detail, dan disertai
contoh masing-masing

A. Wawancara
Beberapa tahapan yang harus dilalui agar wawancara berjalan secara efektif, yakni ; 1).
mengenalkan diri, 2). menjelaskan maksud kedatangan, 3). menjelaskan materi
wawancara, dan 4). mengajukan pertanyaan (Yunus, 2010: 358).
Selain itu, agar informan dapat menyampaikan informasi yang komprehensif
sebagaimana diharapkan peneliti, maka berdasarkan pengalaman wawancara yang
penulis lakukan terdapat beberapa kiat sebagai berikut; 1). ciptakan suasana wawancara
yang kondusif dan tidak tegang, 2). cari waktu dan tempat yang telah disepakati dengan
informan, 3). mulai pertanyaan dari hal-hal sederhana hingga ke yang serius, 4).
bersikap hormat dan ramah terhadap informan, 5). tidak menyangkal informasi yang
diberikan informan, 6). tidak menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak ada
hubungannya dengan masalah/tema penelitian, 7). tidak bersifat menggurui terhadap
informan, 8). tidak menanyakan hal-hal yang membuat informan tersinggung atau
marah, dan 9). sebaiknya dilakukan secara sendiri, 10) ucapkan terima kasih setelah
wawancara selesai dan minta disediakan waktu lagi jika ada informasi yang belum
lengkap.
B. Observasi
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan
kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman,
pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau
suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk
memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan
penelitian.

Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu: 1). Observasi
partisipasi, 2). observasi tidak terstruktur, dan 3). observasi kelompok. Berikut
penjelasannya:

1) Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode pengumpulan


data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.

2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan


pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan
perkembangan yang terjadi di lapangan.
3) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti
terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.
C. Dokumentasi
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang
tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata,
jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk
menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik
untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak
bermakna.
https://www.uin-malang.ac.id/r/110601/metode-pengumpulan-data-penelitian-
kualitatif.html diakses pada 5/20/2021 11:09 PM

Anda mungkin juga menyukai