Anda di halaman 1dari 10

METODE PENELITIAN BISNIS

PENGERTIAN METODE PENELITIAN

Oleh
DRS. H. JAURINO, MSi

UNIVERSITAS PANCA BHAKTI


FAKULTAS EKONOMI
PONTIANAK
2019
 Pengertian Metode Penelitian
Metodologi Pengertian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi
artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk
mencapai suatu tujuan.Sedangkan “penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari,
mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti penelitian
tersebut dilakukan dengan cara yang masuk akal. Empiris berarti cara cara yang dilakukan
dapat diamati langsung. Sistematis artinya dalam penelitian tersebut menggunakan langkah
langkah yang bersifat logis.
Data yang diperoleh dari penelitian adalah data empiris, dengan kriteria tertentu yaitu
valid. Valid menunjukan ketepatan data sesungguhnya pada objek dengan data yang
dikumpulkan oleh peneliti.
Tentang istilah “penelitian” banyak para sarjana yang mengemukakan pendapatnya,
seperti:
 David H. Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang
pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
 J. Suprapto MA
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidng ilmu oengetahuan yang dijalankan
untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta
sistematis.
 Sutrisno Hadi MA
Sesuai dengan tujuannya penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
 Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan
atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu,
yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahan.
Dari batasan-batasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
metodologi penelitian adalah Suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/
mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-
kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya)
berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara alamiah.
Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa: Metodologi Penelitian adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu
melalui tahapann-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta
menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan
bimmbingan tuhan.
Kadang-kadang orang menyamakan pengertian penelitian dengan metode ilmiah.
Untuk mendapatkan sedikit gambaran tentang kedua istilah tersebut kiranya perlu
dijelaskan bagaimana kegiatan penelitian berlangsung dan bagaimana metode ilmiah
dilaksanakan.
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran, suatu pengetahuan, dimana usaha-usaha itu
dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Sehubungan dengan pengertian tersebut,
kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan obyektif dalam usaha menemukan dan
mengembangkan serta menguji ilmu pengetahuan, berdasarkan atas prinsip-prinsip, teori-
teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan
generalisasi.
Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi berpikir deduktif-induktif di
dalam memecahkan suatu masalah, dalam hal ini orang dapat melakukan kegiatn informal
dalam kegiatan sehari-hari. Orang dapat mengidentifikasi masalah, mengembangkan
hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis data sampai menarik suatu kesimpulan.
Metodologi penelitian terdiri dari kata metodologi yang berarti ilmu tentang jalan yang
ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sejalan dengan makna penelitian di atas, penelitian juga dapat diartikan
sebagai usaha/ kegiatan yang mempersyaratkan kesaksamaan atau kecermatan dalam
memahami kenyataan sejauh mungkin sebagaimana sasaran itu adanya.
 Jenis Penelitian
1. Penelitian Menurut Metode
1) Penelitian naturalistic
Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif. Metode kualitatif
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti objek alamiah (sebagai
lawan eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Teknik
pengumpulan data dilakukan secara induktif. Hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.
2) Policy Research (penelitian policy)
Penelitian ini dimulai karena adanya masalah. Majchrzak 1984 mendefinisikan policy
research adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap
masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat
direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam
menyelesaikan masalah.
3) Action Research (penelitian tindakan)
Penelitian tindakan adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompokk
yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang
diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian, setelah sampai
pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, melaksanakan prosedur
ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang efisien,
sehingga biaya produksi dapat ditekankan dan produktivitas dapat meningkat, namun
tujuan utama penelitian ini adalah mengubah situasi, perilaku dan organisasi
termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan pranata. Misalnya penelitian
untuk memperbaiki prosedur dan metode jam kerja dalam pembuatan makanan yang
diproduksi masal.
4) Penelitian evaluasi
Penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi dalam hal khusus, tetapi dalam
hal lain juga dapat dinyatakan sebagai penelitian. Evaluasi sebagai penelitian berarti
akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena.
Terdapat dua jenis penelitian evaluasi yaitu: penelitian evaluasi formatif yang
menekankan pada proses dan evaluasi sumatif yang menekankan pada produk.
5) Penelitian sejarah
Penelitian sejarah berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian
yang berlangaung dimasa lalu. Tujuan penelitian sejarah menurut Isaac adalah untuk
merekontruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif,
melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga dapat
ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan. Namun kesimpulan yang
diperoleh sifatnya masih hipotesis. Contoh: penelitian untuk mengetahui
perkembangan bisnis di indonesia antara tahun 1600 s/d 1945.
2. Penelitian menurut tingkat ekplanasinya
Tingkat ekplanasinya adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat
ekplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel
yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
1) Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel lain.
2) Penelitian komparatif
Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: adakah perbedaan
keuntungan antara BUMN dengan perusahaan swasta.
3) Penelitian asosiatif/hubungan
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang
tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskritif dan komparatif. Pada
oenelitian ini terdapat dua variabel yang dihubungkan.
Pada penelitian ini terdapat tiga bentuk hubungan antar variabel yaitu hubungan
simetris, hubungan kausal dam hubungan interaktif atau resiprocal atau timbal balik.
3. Penelitian menurut jenis data dan analisis
Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dikelompokkan menjadi dua yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat,
skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan.

 Sejarah Penelitian
Mengenai asal mula dari adanya orang-orang tertarik untuk mengadakan penelitian
adalah tidak terlepas dengan keadaan yang menyebabkan timbulnya ilmu pengetahuan
setra timbulnya ilmu penelitian itu sendiri.
1. Timbulnya Ilmu Pengetahuan
Pada dasrnya ilmu pengetahuan timbul atau berasal pada kekaguman manusia terhadap
yang dihadapinya baik mikrokosmos (alam kecil) maupun markokosmos(alam besar).
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-
pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonik dalam satu bangun
yang teratur.
2. Timbulnya Penelitian
Manusia sebagai mahlik rasional sebenarnya sudah diberkati dengan hasrat ingin tahu.
Keinginan manusia ini sudah dapat disaksikan sejak seseorang masih kanak-kanak dan
akan terus berkembang kejiwaaan orang tersebut. Hasrat ingin tahu manusia akan
terpusatkan bila ia sudah memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dipertanyakan.
Tetapi sudah menjadai sifat manusia, yang setelah memperoleh pengetahuan mengenai
suatu malasalah, maka akan disusul oleh kecenderuangan ingin lebih tahu lagi. Begitu
seterusnya, dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia tidak akan pernah
mencapai kepusan mutlak untuk menerima realita untuk dihadapinya sebagai titik
terminasi yang mantap. Untuk mendukung dan menyalurkan keingintahuannya, maka
manusia cenderunag mengadakan penelitian.
3. Tugas-Tugas Ilmu Penegtahuan dan Penelitian
Dewasa ini perpaduan antara ilmu dan penelitian sudah sedemikian eratnya sehingga
tidak terpisahkan. Dengan demikian tugas ilmu pengetahuan dan penelitian adalah
identik.
Tugas-Tugasnya:
1) Menyandra (Deskropsi)
Bertugas untukmenggambarkan secara jelas dan cermat, hal-hal yang dipersoalkan.
Jadi hanya menggambarkan jalannya peristiwa. Contoh, terjadi kecelakaan dijalan
ABC.
2) Menerangkan (Ekspansi)
Bertugas untuk menerangkan secara ditel kondisi-kondisi yang mendasari
terjaadinya peristiwa.
Contoh : Kecelakaan itu disebabkan;
 Melibatkan dua bis yang setra penumpang.
 Keduanya sama-sama kencang.
 Jalan licin sehabis hujan.
3) Menyusun Teori
Bertugas untuk mencari dan merumuskan hukum-hukum, tata hubungan antara
peristiwa antara satu dengan yang lain.
Contoh:
 Bila kendaraan dijalanan kencang terlebih dijalan licin maka akan terjadi
kecelakaan.
 Bila kecelakaan melibatkan kendaraan yang penuh penumpang, maka akan
banyak korban.
4) Ramalan (Prediksi)
Bertugas untuk membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa yang
bakal muncul bila keadaan itu didiamkan.
Contoh:
 Bila disiamkan semakin banyak terjadi kecelakaan.
 Tempat itu dianggap rawan( dikeramatkan)
5) Pengadilan(Kontrol)
Bertugas melkukan tindakan-tindakan guna mengatasi keadaan atau gejala yang
bakal muncul.
Contoh:
 Memasang rambu lalu lintas.
 Memasang lampu penerangan.
Secara keseluruhan, ilmu pengetahuan dan penelitian mengemban kelima tugas
diatas sekaligus. Karena itu kelima tugas tersebut sering digunakan kriteria(tolak ukur)
untuk menentukan bobot suatu karya ilmiah.

 Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah


Hasrat ingin tahu manusia terpusatkan kalau dia memperoleh pengetahuan mengenai
hal yang dipertanyakannya. Dan pengetahuan yang diinginkannya adalah pengetahuan
yang benar. Pengetahuan yang benar atau kebenaran memang secara inherent dapat dicapai
manusia, baik melalui pendekatan non ilmiah maupun pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah menuntut dilakukanya cara-cara atau langkah-langkah tertentu
dengan perurutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar itu. Namun, tidak
semua orang melewati tertib pendekatan ilmiah itu untuk sampai kepada pengetahuan yang
benar mengenai hal yang dipertanyakannya. Bahkan dikalangan masyarakat banyak
pendekatan non ilmiah yang banyak terjadi.
a. Pendekatan Ilmiah
Didalam pendekatan ilmiah, dituntut untuk dilakukan cara-cara atau langkah-langkah
tertentu dengan tata urutan yang tentu pula hingga tercapai pengetahuan yang benar
atau logis. Cara ilmiah ini merupakan syarat untuk timbulnya ilmu, yang dapat
diterima oleh akal dengan berfikir ilmiah. Untuk dapat berfikir ilmiah maka akan
melalui tiga tahap :
1) Skeptik
Adalah upaya untuk selalu menanyakan bukti-bukti atau fakta-fakta terhadapa
setiap pernyataan.
2) Analitik
Adalah kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yang
dihadapainya, mana yang relevan, mana yang menjadi masalah utama dan
sebagainya.
3) Kritik
Adalah berupaya untuk mengembangkan kemampuan menimbang-nimbang selalu
obyektif. Untuk ini maka dituntut agar data dan pola berfikir selalu logis.
Pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi hampir setiap
orang. Karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi, bias dan
perasaan. Cara penyimpulannya bukan subyektif, melainkan obyektif.
Dengan pendekatan ilmiah itu orang berusaha memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu
pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang
menghendaki untuk mengujinya.
b. Pendekatan Non Ilmiah
Pendekatan non ilmiah juga sering dilakukan manusia untuk mencari kebenaran.
Cara pendekatan ilmiah itu adalah :
1) Akal sehat( common sense)
Akal sehat adalah merupakan serangkaian konsep dan bagian konsep untuk
penggunaan seca praktis dalam pemecahan suatu masalah. Langkah ini sering
digunakan orang awam dalam mengatasi suatau persoalan.Akal sehat banyak
digunakan oleh orang awam dalam memperosoalkan suatu hal.
2) Prasangka
Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang
melakukannya. Hal yang demikian itu menyebabakan akal sehat mudah beralih
menjadi prasangka.
3) Otoritas ilmiah dan kewajiban
Otoritas ilmiah adalah orang-orang yang biasanya berpendidikan tinggi dan
dianggap mempunyai keahlian dibidang ilmu tertentu.
4) Penemuan kebutuhan dan coba-coba
Penemuan kebutuhan dan coba-coba lebih didasarkan atas tindakan yang bersifat
undang-undang.
Contoh :
 Hukum Archimedes
 Hukum Newton
 Penemuan kina sebagai obat malaria.

Anda mungkin juga menyukai