Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATERI KULIAH

ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN


&
JENIS-JENIS PENELITIAN

Oleh:
Kelompok 4
Ni Komang Pusparini (26) (2107531133)
Ni Putu Keisya Ulan Pramesti (27) (2107531140)
Rifka Annisa Effendi (28) (2107531144)
Putu Ghauria Melati S (29) (2107531158)

Kelas A2 Metode Penelitian Akuntansi

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, S.E., M.Si., Ak., CA.

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022/2023
PEMBAHASAN

1. Ilmu Pengetahuan dan Penelitian


1.1 Ilmu pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah (Deduktif dan Induktif), dan
Pendekatan Non Ilmiah
Moh. Nazir, Ph.D (1983:9) mengemukakan pendapatnya mengenai ilmu
pengetahuan, yaitu bahwa ilmu tidak lain dari suatu pengetahuan, baik secara natural
atau sosial, yang sudah terorganisir serta tersusun secara sistematik menurut kaidah
umum.
Pendekatan ilmiah merupakan pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu
pengetahuan yang fungsional terhadap masalah tertentu. Pendekatan ilmiah terdiri
dari pendekatan deduktif dan pendekatan induktif. Pendekatan deduktif adalah
pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan
berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Sedangkan, pendekatan induktif
menakankan pada pengamatan dan menarik kesimpulan melalui hasil pengamatan.
Selain pendekatan ilmiah, terdapat juga pendekatan non - ilmiah yang
merupakan kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu pengetahuan dan mencari
kebenaran sebelum ditemukannya metode ilmiah. Hal tersebut dilakukan dengan
berbagai cara, seperti menggunakan akal sehat, menggunakan intuisi, melalui wahyu,
usaha mencoba dan masih banyak cara lainnya.

1.2 Cara Berpikir Ilmiah


Berpikir ilmiah merupakan sebuah proses tertentu yang dilakukan akal budi
dalam memahami, mempertimbangkan, menganalisa, meneliti, menerangkan dan
memikirkan sesuatu dengan jalan atau langkah - langkah tertentu, sehingga sampai
pada sebuah kesimpulan yang tepat. Hal pertama yang dilakukan ketika berpikir
secara ilmiah adalah merumuskan permasalahan yang ada untuk dapat membuat
dugaan sementara atau yang lebih dikenal dengan hipotesis, sehingga dapat menarik
kesimpulan dari permasalahan yang ada. Dengan berpikir secara ilmiah, diharapkan
setiap orang dapat menjadi pribadi yang lebih skeptis, menganalisis setiap
permasalahan yang dihadapi dan juga mampu berpikir secara kritis.

1.3 Definisi Riset


Riset atau yang lebih dikenal dengan penelitian merupakan terjemahan Bahasa
Inggris dari kata research. Arti dari penelitian secara umum adalah sebuah metode
studi yang dilakukan oleh seseorang dengan cara penyelidikan terhadap suatu
permasalahan yang dikerjakan dengan hati - hati dan sempurna untuk memperoleh
solusi (Hillway, 1956). Sedangkan, penelitian ilmiah merupakan suatu studi yang
menggunakan metode ilmiah. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ilmiah atau riset
merupakan studi yang dilakukan dengan hati - hati dan mendalam yang menggunakan
metode ilmiah untuk mendapatkan solusi dalam pemecahan suatu persoalan dan
menghasilkan sesuatu yang baru.

1.4 Pentingnya Metodologi Penelitian


Dalam suatu kegiatan penelitian, metodologi penelitian yang tepat sangat
diperlukan karena memiliki manfaat yang sangat penting, antara lain:
1. Memudahkan kegiatan penelitian tersebut dan membantu meringankan beban
peneliti sehingga dapat bekerja dengan optimal dari awal sampai akhir (tahap
pengambilan keputusan atau kesimpulan-kesimpulan).
2. Membantu para peneliti mengatasi berbagai keterbatasan, seperti keterbatasan
waktu, biaya, tenaga, dan etik.
3. Kegiatan penelitian dapat dilakukan secara sistematis sehingga tahapannya jelas
dan prosesnya berjalan lancar yang tentunya dapat meningkatkan kualitas hasil
penelitian sehingga dipercaya dan diakui oleh berbagai pihak.
4. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai solusi untuk memecahkan permasalahan
yang diteliti karena telah dilakukan dengan penuh perhitungan.

1.5 Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Penelitian kuantitatif, yang menekankan pada fenomena-fenomena objektif
dan dikaji secara kuantitatif, merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme (mengandalkan empirisme) yang digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara acak (random), pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian objektif,
dan analisis data bersifat jumlah atau banyaknya (kuantitatif) atau statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2018). Tujuan
penelitian kuantitatif ini sendiri adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam.
Berbanding terbalik dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif pada
dasarnya adalah penelitian yang datanya bukan angka. Dimana penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan,
menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial
yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif,
dengan ciri-ciri: 1) Merupakan tradisi Jerman yang berlandaskan idealisme,
humanisme, dan kulturalisme; 2) Dapat menghasilkan teori, mengembangkan
pemahaman, dan menjelaskan realita yang kompleks; 3) Bersifat dengan pendekatan
induktif-deskriptif; 4) Memerlukan waktu yang panjang; (5) Datanya berupa
deskripsi, dokumen, catatan lapangan, foto, dan gambar; (6) Informannya “Maximum
Variety”; 7) Berorientasi pada proses; dan 8) Penelitiannya berkonteks mikro
(Moleong, 2011).

1.6 Etika dalam Penelitian


Etika Penelitian merupakan suatu sikap dan acuan yang harus dijunjung tinggi
dalam melakukan kegiatan penelitian agar dapat berjalan dengan lancar Dimana etika
dalam penelitian ini berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma hukum (terkait
pengenaan sanksi ketika terjadi pelanggaran), norma sopan santun (terkait nilai
kebiasaan yang dijunjung dalam masyarakat), dan nilai moral (terkait itikad dan
kesadaran berbuat baik dan jujur dalam penelitian).
Dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian, peneliti harus memegang
teguh sikap ilmiah serta menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian, antara lain: 1)
Menghormati harkat dan martabat manusia; 2) Menghormati privasi dan kerahasiaan
subjek penelitian; 3) Menghormati keadilan dan inklusivitas; dan 4)
Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan.

2. Jenis-Jenis Penelitian
2.1 Penelitian menurut Tujuan
1. Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) merupakan penelitian yang diperuntukan
bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan
teori-teori yang ada atau menemukan teori baru. Penelitian dasar lebih diarahkan
untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena-fenomena alam
dan sosial. Menurut Sukmadinata (2005), tujuan penelitian dasar adalah untuk
menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah, serta
untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.
2. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) merupakan jenis penelitian yang hasilnya
dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi. Tujuan penelitian ini untuk menguji manfaat dan teori-teori ilmiah serta
mengetahui hubungan empiris dan analisis dalam bidang-bidang tertentu.
3. Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan (research and development) merupakan penelitian
yang bertujuan untuk kegiatan dan pengembangan, memiliki kepentingan
komersial dalam kaitannya dengan riset ilmiah murni, serta pengembangan
aplikatif di bidang teknologi.
2.2 Penelitian menurut Metode
1. Penelitian Survey
Menurut Kerlinger (1973), penelitian survey merupakan penelitian yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel
sosiologis maupun psikologis.
2. Penelitian Ex Post Facto
Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini
memfokuskan sebab akibat dari suatu peristiwa.
3. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat. Penelitian ini pada umumnya dilakukan pada laboratorium.
4. Penelitian Naturalistik
Penelitian naturalistik merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek alamiah di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat
induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna, bukan generalisasi.
5. Penelitian Kebijakan
Menurut Majchrzak (1984), penelitian kebijakan (policy research)
merupakan proses penelitian yang dilakukan atau analisis terhadap
masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat
direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis
dalam menyelesaikan masalah.
6. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien sehingga biaya produksi
dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Penelitian ini mengkaji
tentang kelemahan dan kebaikan prosedur kerja, metode kerja, dan alat-alat kerja
yang digunakan selama ini dan selanjutnya mendapatkan metode kerja baru yang
dipandang efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengubah situasi, perilaku, serta
organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
7. Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi merupakan penelitian yang bertujuan untuk menyediakan
masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang satu atau lebih
alternatif tindakan dari suatu kegiatan. Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis,
yaitu penelitian evaluasi formatif yang menekankan pada feedback dari suatu
aktivitas dalam proses sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan produk,
serta penelitian evaluasi sumatif yang menekankan pada efektivitas pencapaian
program yang berupa produk tertentu.
8. Penelitian Historis
Penelitian historis merupakan penelitian yang menganalisis kejadian-kejadian
yang berlangsung di masa lalu. Penelitian ini menggunakan sumber data primer,
yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber
dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu.
2.3 Penelitian menurut Eksplanasi
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain. Contoh Penelitian
Deskriptif: Dampak Sekolah Daring terhadap Kemampuan Bersosialisasi Siswa
kelas A TK Melati.
2. Penelitian Komparatif
Penelitian Komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample
yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda. Contoh Penelitian
Komparatif: Studi Komparatif Perbandingan Penggunaan Bahasa Inggris Siswa
Sekolah Menengah Pertama Negeri dengan Sekolah Menengah Pertama Swasta
saat Berada di Sekolah.
3. Penelitian Asosiatif
Penelitian Asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala. Contoh Penelitian Asosiatif: Pengaruh Jumlah Jam
Belajar terhadap Tingkat Stres Mahasiswa S1-Akuntansi.

2.4 Penelitian menurut Jenis Data-Data dan Analisis Data


SIMPULAN

(puspa). Metodologi penelitian sangat diperlukan karena memudahkan, membantu


mengatasi keterbatasan, meningkatkan kualitas hasil penelitian sehingga dapat menyelesaikan
masalah baik itu dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Dalam pelaksanaannya,
terdapat beberapa etika yang harus diketahui, yaitu menghormati, melihat manfaat, tidak
membahayakan, dan keadilan. Jenis-jenis penelitian terbagi menjadi 4 jenis. Pertama, jenis
penelitian menurut tujuannya yang terdiri dari penelitian dasar, penelitian terapan, dan
penelitian pengembangan. Kedua, jenis penelitian menurut metodenya yang terdiri dari
penelitian survey, penelitian ex post facto, penelitian eksperimen, penelitian naturalistik,
penelitian kebijakan, penelitian tindakan, penelitian evaluasi, penelitian historis. (oyik)
DAFTAR PUSTAKA

Arsyam, M., & M. Yusuf Tahir. (2021). Ragam Jenis Penelitian dan Perspektif.
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 2(1), 37-47.
https://doi.org/10.55623/au.v2i1.17

Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rahim, R., Sa’odah. (2021). Metodologi Penelitian (Teori dan Praktik). Tasikmalaya:
Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia (PRCI)

Salma. (2022). Metodologi Penelitian: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Contoh Lengkap.
Diakses pada 5 Maret 2023 di Metodologi Penelitian: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan
Contoh Lengkap (penerbitdeepublish.com)

Anda mungkin juga menyukai