B. Metodologi Penelitian
Metode merupakan komponen atau unsur perangkat kontrol metodologi.
Metode menunjuk pada alat (tools or instruments) yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data/ informasi/ peristiwa empiris. Metode penelitian
pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis (Sugiyono, 2019)
Metode penelitian dipilih sesuai dengan paradigma penelitian yang
dirujuk. Metode penelitian survei, eksperimen, dan analisis isi digunakan
dalam penelitian dengan pendekatan kuantitatif, sedangkan metode penelitian
studi kasus dan etnografi digunakan dalam penelitian dengan pendekatan
kualitatif. Suatu penelitian dapat menggunakan kombinasi lebih dari satu desain
penelitian, misalnya studi kasus dan komparatif-historis. Dalam kaji tindak
partisipatif digunakan kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Karya
ilmiah akhir (disertasi) penulis, menggunakan pendekatan kualitatif dominan
dan kuantitatif less dominan.
Perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif, menurut Creswell
(2013) sering kali dijelaskan berdasarkan bentuk-bentuk yang menggunakan
angka-angka (kuantitatif) dan yang menggunakan kata-kata (kualitatif) atau
berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang tertutup (hipotesis kuantitatif) dan
yang terbuka (hipotesis kualitatif). Padahal, gradasi perbedaan antar keduanya
sebenarnya terletak pada asumsi filosofis dasar yang dibawa oleh peneliti ke
dalam penelitiannya. Menurut Creswell (2013), pendekatan kuantitatif dan
4
C. Penelitian Kuantitatif
Menurut Sugiyono (2019), metode penelitian kuantitatif dinamakan
juga metode tradisional (Priadana dan Muis menyebut sebagai paradigma
tradisional) karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah
mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode
positivistik (Creswell menyebut sebagai pandangan dunia postpositivisme)
karena berlandaskan pada filsafat positivisme.
Metode ini sebagai metode ilmiah/ saintifik karena telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/ empiris, objektif, terukur, rasional dan
sistematis. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji
teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-
variabel ini diukur, biasanya dengan instrumen-instrumen penelitian, sehingga
data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur-
prosedur statistik (Creswell, 2013).
Dengan demikian metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Filsafat positivisme memandang
realitas/ gejala/ fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkret,
teramati, terukur dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.
Creswell mengacu pada Phillips dan Burbules (2000), menyatakan
sejumlah asumsi dalam paradigma post-positivisantara lain; (1) pengetahuan
dibentuk oleh data, bukti, dan pertimbangan-pertimbangan logis, (2) penelitian
harus mampu mengembangkan statemen-statemen yang relevan dan benar,
statemen tersebut dapat menjelaskan situasi yang sebenarnya atau dapat
mendeskripsikan relasi kausalitas dari suatu persoalan, dan (3) aspek
terpenting dalam penelitian adalah sikap objektif, peneliti harus menguji
kembali metode-metode dan kesimpulan-kesimpulan yang sekiranya
mengandung bias. Untuk itulah dalam penelitian kuantitatif, masih menurut
8
Creswell (2013), standar validitas dan reliabilitas menjadi dua aspek penting
yang wajib dipertimbangkan oleh peneliti.
Proses penelitian kuantitatif bersifat deduktif, dimana untuk menjawab
rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan
hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data
lapangan. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara
kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga
dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian
kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random
sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi
dimana sampel tersebut diambil (Sugiyono, 2019).
melakukan kuantifikasi dalam penelitian makin hari makin besar. Hal ini berarti
peranan statistika dan komputer dalam penelitian itu sudah demikian besarnya,
sehingga sulit untuk menemukan kegiatan penelitian yang tidak melibatkan
statistika dan komputer. Walaupun peranan statistika dan komputer itu terutama
adalah dalam pengujian hipotesis tetapi sebenarnya statistika dan komputer
berperan dalam setiap langkah penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, B. 2001. Metodologi Penelitian Sosial, Format-Format Kuantitatif dan
Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press.
Currall, S.C., dan Towler, A.J., 2010. Metode Penelitian dalam Penelitian
Manajemen dan Organisasional: Menuju Integrasi Teknik Kualitatif dan
Kuantitatif. Buku Handbook of Mixed Methods in Social dan Behavioral
Research. Editor Abbas Tashakkori dan Charles Teddlie. Jakarta: Penerbit
Pustaka Pelajar.
Martono, N. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder.
Priadana, M.S dan Muis, S. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta: Graha Ilmu.