Anda di halaman 1dari 33

1.

Pengertian Penelitian ilmiah


Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris research. Research
berasal dari kata re, yang berarti kembali dan to search yang berarti
mencari. Dengan demikian, arti asal kata research adalah mencari kembali
atau pencarian berulang-ulang. Dalam bahasa Indonesia, kata research
dialihaksarakan menjadi riset.
Secara umum, penelitian atau riset dapat diartikan sebagai suatu
metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-
hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh
pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. Apabila studi
tersebut dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah disebut
penelitian ilmiah (scientific research). Dengan demikian, penelitian
dapat diartikan sebagai suatu jenis studi yang dilakukan secara hati-hati
dan mendalam dengan menggunakan metode ilmiah untuk
memecahkan persoalan dan menemukan sesuatu yang baru.
Cik Hasan Bisri (2001: 1) menyatakan, ketika kita membicarakan
penelitian, muncul pertanyaan mendasar yang memerlukan jawaban
yang tepat dan akurat, yaitu apa yang akan diteliti? Dalam ranah filsafat
ilmu, pertanyaan tersebut mempersoalkan hakikat sesuatu yang ada
termasuk mempersoalkan keberadaan kehidupan manusia, dan
keberadaan ilmu, sebagai salah satu prodük dalam kehidupan manusia.
Dalam rumpun dan disiplin ilmu, pertanyaan tersebut mempersoalkan
objek atau subject matter. Apa yang menjadi objek materiil suatu
rumpun ilmu? Apa pula yang menjadi objek formal suatu disiplin ilmu?
Dalam ranah metodologi, pertanyaan tersebut berada pada wilayah
penelitian; suatu kawasan yang menjadi sasaran penelitian penelitian,
yang mengacu pada salah satu atau beberapa disiplin ilmu, lintas
disiplin ilmu, atau lintas rumpun ilmu.
Dalam ranah penelitian terdapat beberapa istilah yang terkait,
yaitu metode, metodologi, dan metode ilmiah. Metode berasal dari
kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta
(secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata
benda hodos (secara hafiah berarti: jalan, perjalanan, cara, arah).
Menurut Klaus Buhr, metode
merupakan cara bertindak menurut sistem aturan tertentu. Maksud
adanya metode adalah kegiatan praktis terlaksana secara terarah dan
mencapai hasil optimal. Metode menurut arti luas tersebut dapat
dikhususkan berhubungan dengan pemikiran pada umumnya sebagai
cara berpikir menurut sistem aturan tertentu. Oleh karena itu, Peter R.
Senn memberikan pengertian metode sebagai suatu prosedur atau cara
mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis.
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Istilah cara ilmiah
menunjukkan arti bahwa kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional dalam
penelitian adalah bahwa penelitian dilakukan dengan cara-cara yang
masuk akal, bukan hasil meditasi. Empiris adalah bahwa kegiatan
penelitian dapat diamati oleh indra manusia sehingga orang Iain dapat
mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Adapun
sistematis adalah bahwa proses yang digunakan dalam penelitian
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Terkait dengan metode penelitian, terdapat kajian perihal data.
Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data yang teramati
(empiris) dan memiliki kriteria valid. Valid adalah tingkatan ketepatan
antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang
dikumpulkan oleh peneliti. Sebagai contoh, di daerah tertentu terdapat
300 murid Madrasah lbtidaiyyah (MI) dan seorang peneliti melaporkan
295 orang, kevalidan (validitas) hasil penelitian itu cukup tinggi.
Sementara itu, apabila seorang peneliti hanya melaporkan 75 murid,
validitas hasil penelitian tersebut rendah. Demikian pula, apabila
peneliti melaporkan bahwa di daerah tersebut terdapat 600 orang
murid Madrasah lbtidaiyyah, laporan ini pun rendah validitasnya.
Data yang valid pasti reliabel dan objektif. Realibel berkenaan
dengan derajat konsistensi data dalam interval waktu tertentu,
sedangkan objektif berkenaan dengan kesepakatan• banyak orang.
Contoh reliabel adalah bahwa penyampaian hasil data hari ini sama
dengan jawaban hasil data satu minggu yang lalu. Adapun contoh
objektif adalah bahwa banyak orang yang menyepakati jumlah tertentu
objek penelitian.
Secara umum, tujuan penelitian ilmiah adalah memperluas
pengetahuan tentang dunia, sedangkan secara khusus, tujuan
penelitian ilmiah adalah mencapai sasaran-sasaran yang lebih spesifik
tentang suatu objek Yang diteliti. Sebagai suatu prosedur akademik,
penelitian ilmiah berguna untuk tiga hal, yaitu: (1) deskriptif; (2)
eksplanasi; (3) dan prediktif.
Metode memiliki tahapan langkah, rukun yang relatif baku
sebagai suatu pola, baik yang umum maupun yang khusus. Oleh
karena itu, metode dapat diartikan prosedur (tahapan kerja) baku
yang dipandang paling efektif untuk memecahkan masalah dalam
bidang tertentu.
Adapun mengenai istilah metodologi, secara sederhana dapat
diartikan sebagai ilmu yang membahas ragam metode. Metodologi
secara filsafat merupakan bagian pembahasan dari epistimologi, yaitu
sebuah cabang filsafat yang secara sederhana membahas cara
mendapatkan pengetahuan. Isi kajian metodologi adalah analisis dan
penyusunan asasasas dan jalan-jalan yang mengatur penelitian.
Menurut Anton Bakker, metodologi ini luas cakupannya, yaitu
mulai dengan cara menerima bermacam-macam metode, seperti
lazim dipergunakan, kemudian menguraikan dan membandingkan
metode-metode sehingga tercapai sejumlah corak umum yang ada
dalam semua metode dan cara penerapannya.
Sementara itu, secara definitif, pengertian tentang riset dapat dilihat
dalam pengertian berikut ini (Suryana dan Priatna, 2008:7).
a. Menurut Supranto, riset adalah suatu kegiatan untuk memilih
judul, merumuskan persoalan, kemudian diikuti dengan
pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang
dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien dan
sistematis, yang hasilnya berguna untuk mengetahui suatu
keadaan atau persoalan dalam usaha pengembangan ilmu atau
untuk membuat keputusan dalam rangka pemecahan
persoalan.
b. Menurut Sutrisno Hadi, penelitian adalah usaha menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,
yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
c. Menurut Woody, penelitian adalah sebuah metode untuk
menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah
pemikiran kritis (critical thinking), yang meliputi pemberian
definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan
hipotesis, membuat kesimpulan, dan sekurang-kurangnya
mengadakan pengujian yang hati-hati atas suatu kesimpulan
untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis.
d. Menurut John Dewey, penelitian adalah transformasi yang terkendal i
atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan
yang ada padanya dan hubungannya.
. Menurut Talcott Parson, penelitian adalah suatu metode untuk
menemukan kebenaran serta metode berpikir secara kritis;
pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan
penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-
masalah yang dapat dipecahkan.

. Sifat dan Syarat Penelitian Ilmiah


Beberapa sifat penelitian ilmiah, yaitu sebagai berikut.
a. Adanya penyelidikan dalam kegiatan ilmiah berusaha menggali
dan mengembangkan pengetahuan dari sumber-sumber primer
untuk menemukan prinsip-prinsip, hukum, dalil, teori, dan
generalisasi yang terbuka umum mengenai suatu macam atau
jenis yang diselidiki.
b. Penelitian mempergunakan cara kerja dengan prosedur yang teliti,
jelas, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai
proses yang memberi kemungkinan tertinggi bagi tercapainya
pengetahuan yang benar.
c. Penelitian mendasarkan diri pada pengetahuan dan pengalaman
yang selama ini telah dicapai dan diterima kebenarannya.
d. Data dalam penelitian tidak boleh dikumpulkan sekadar data
yang sesuai dengan keinginan pribadi si peneliti, yang tidak
mustahil memiliki kecenderungan untuk membenarkan
hipotesis atau sebaliknya menolak kebenaran hipotesis yang
dirumuskan.
e. Penelitian mengolah data dan menyajikannya secara sistematis, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
f. Hasil penelitian dilaporkan secara rasional dan logis dalam
berbagai bentuk penulisan ilmiah sesuai dengan cara dan maksud
penelitian.
Selanjutnya, penelitian ilmiah harus memuat unsur-unsur berpikir
ilmiah, yaitu terungkap adanya persoalan dan masalah, termasuk
mengajukan dugaan-dugaan sementara (hipotesis), adanya informasi,
bukti atau data yang logis untuk dianalisis, dan diakhiri dengan suatu
kesimpulan berikut implikasinya. Suatu penelitian tidak membiarkan
fakta itu sekadar terpampang apa adanya tanpa makna, melainkan
menjadikan fakta tersebut sebagai bahan atau data yang harus
ditafsirkan sekaligus dianalisis. Penafsiran dan penganalisisan data
harus ditempuh melalui metode dan prosedur pemecahan masalah.
Sebab, suatu penelitian harus mengemukakan kenyataan-kenyataan
itu sebagai suatu persoalan, dan selanjutnya memandang persoalan
tersebut sebagai masalah penelitian
agar diperoleh suatu pemecahan. Fungsi penelitian adalah
meramalkan mengontrol, dan menjelaskan gejala-gejala yang
teramati guna men_ dapatkan kebenaran.
Riset atau penelitian merupakan salah satu jenis studi.Tidak Şernua
jenis studi dapat dikatakan riset atau penelitian ilmiah. Crawford
mengajukan sembilan kriteria atau ciri-ciri penelitian, yaitu:

a. berkisar di sekeliling masalah yang ingin dipecahkan;


b. mengandung unsur-unsur orisinalitas;
c. didasarkan pada pandangan ingin tahu;
d. penelitian harus dilakukan dengan pandangan terbuka;
e. penelitian harus berdasarkan asumsi bahwa suatu fenomena
yang mempunyai hükum dan pengaturan;
f. penelitian berkehendak untuk menemukan generalisasi atau dalil;
g. penelitian merupakan studi tentang şebab akibat;
h. penelitian harus menggunakan pengukuran yang akurat;
i. penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadar
diketahui. Penelitian yang efektif tidak dapat dilakukan
sembarangan, tetapi harus didukung oleh faktor-faktor
penunjang, seperti kemampuan peneliti, sarana yang cukup, dan
faktor lainnya.
Somers (1959) memberikan beberapa syarat supaya pelaksanaan
penelitian dapat berjalan lancar. Syarat-syarat tersebut, antara lain
adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya penelitian; ada
sarana dan pembiayaan yang cukup; hasil penelitian dapat
diterapkan; ada kebebasan dalam melakukan penelitian; dan peneliti
mempunyai kualifikasi yang diperlukan.
Dalam penelitian kuantitatif, Suryana dan Priatna menyebutkan,
syarat penelitian ilmiah dapat disederhanakan, yaitu:
a. memenuhi kriteria logico-hypotetico-verifikatif, atau menggunakan
metode ilmiah: rasional-empiris-terukur;
b. menggunakan kaidah dan prosedur baku dalam penelitian.

3. Tugas dan Fungsi Penelitian


Di antara kegunaan penelitian adalah mencari hal-hal yang baru
atau memecahkan suatu persoalan. Keadaan tersebut bisa dikontrol
melalui percobaan (eksperimen) ataupun berdasarkan observasi tanpa
kontrol. Selain itu, penelitian memegang peranan penting dalam
memberikan
fondasi terhadap tindak serta keputusan dalam segala aspek
kâhidupan manusia.
Tugas yang diemban penelitian sebenarnya kompleks. Secara umum,
tugas tersebut di antaranya adalah:
a. mengadakan deskripsi atau menggambarkan secara jelas dan cermat
hal-hal yang dipersoalkan;
b. menerangkan (eksplanasi), yaitu menerangkan kondisi-kondisi yang
mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa;
c. menyusun teori, maksudnya mencari dan merumuskan hukum-
hukum atau tata-tata mengenai hubungan antara kondisi yang satu
dengan kondisi yang lain atau hubungan antara satu peristiwa dan
peristiwa lain;
d. prediksi (ramalan), artinya membuat prediksi, estimasi, dan
proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi atau
gejala-gejala yang akan muncul;
e. pengendalian, yaitu melakukan tindakan-tindakan guna
mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala.
İnti fungsi penelitian ilmiah (riset) sebenarnya adalah uji empiris
proposisi rasional atau verifikasi empiris; menjelaskan masalah yang
ditemukan; alat untuk menguji teori; dan mengadakan klarifikasi
(penjelasan) terhadap konsep yang telah digunakan untuk
memformulasikan teori itü sendiri.
Penelitian pada dasarnya tidak dilakukan untuk memperbaiki
suatu teori, tetapi jika hasil penelitian membuktikan bahwa
penemuanpenemuan tidak lagi cocok dengan teori, hal ini memberi
peluang untuk reformulasi kembali teori ataupun memperluas teori
yang ada; fungsi basic (dasar); fungsi evaluasi (untuk melanjutkan
atau memastikan dan tidaknya penelitian); dan fungsi terapan.
Hasil penemuan riset dapat dipergunakan untuk menguji kebenaran
teori yang telah ada; dapat memperjelas konsep-konsep teoretis; dan
dapat membantu di dalam merumuskan teori yang baru atau
memperluas teori yang lama. Hasil riset ini hanya berguna kalau data
yang diperoleh benarbenar dipergunakan untuk membuat keputusan
dalam rangka memecahkan persoalan.

4. Jenis-jenis Penelitian
Ditinjau dari tingkatan teori yang dicari, penelitian terbagi atas
dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic research atau pure research)
dan penelitian terapan (applied research atau practica/ research).
2) Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif mempergunakan data yang dinyatakan secara verbal
dan kualifikasinya bersifat teoretis. Data merupakan bukti dalam menguji
kebenaran dan ketidakbenaran hipotesis. Pengolahan data dilakukan secara
rasional dengan menggunakan pola berpikir tertentu menurut hukum logika.
Jadi, perbedaan kedua jenis penelitian ini terletak
2) Penelitian developmental
Penelitian developmental adalah penelitian yang dilakukan dengan maksud
mengadakan percobaan dan penyempurnaan. Dengan kata lain, penelitian yang
bertujuan mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau
perubahan sebagai fungsi waktu.
diikuti dengan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data
yang dilakukan dengan metode ilmiah yang hasilnya berguna untuk
mengetahui suatu keadaan atau persoalan dalam usaha pengembangan
ilmu atau untuk membuat keputusan dalam rangka pemecahan
persoalan.
Penelitian merupakan aktivitas ilmiah berdasarkan studi
sistematis, yang bertujuan mengadakan verifikasi terhadap fakta-fakta
baru, dengan cara menganalisis sebab musabab, terjadinya proses,
interelasi prosesproses, dan rangkaian perurutan dari proses-proses,
untuk kemudian menemukan "hukum" atau prinsip-prinsip umum dari
proses tersebut. Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan
bertambah maju. Padahal, pengetahuan adalah dasar semua tindakan
dan usaha. Jadi, sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan,
penelitian harus terus dilakukan agar ilmu juga terus dapat
berkembang.
Penelitian memiliki hubungan yang sangat erat dengan ilmu,
keduanya tidak dapat dipisahkan. Ilmu lahir karena penelitian (riset)
dan sebaliknya ilmu juga yang melahirkan riset. Demikian pula, yang
terjadi dengan pendidikan. Pendidikan, baik secara teoretis sebagai
filsafat dan ilmu pendidikan maupun praktis dalam pengertian dunia
pendidikan senyatanya, memiliki keterkaitan kuat dengan penelitian.
Penelitian memegang peranan penting dalam memberikan fondasi
konseptual terhadap tindak serta keputusan dalam segala aspek
pendidikan.
Sebelum membahas apa dan bagaimana sebenarnya istilah
penelitian pendidikan, berikut ini akan dijelaskan secara sederhana
mengenai pendidikan. Ada banyak definisi pendidikan yang
dikemukakan oleh para ahli. Sebagai satu tolok ukur dari semua definisi
tersebut, Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan penjelasan
sebagai berikut.
Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan
diberi awalan men-, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya
memelihara dan memberi latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata
benda, berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan (WJ.S. Poemadarminta, 1985: 702).
Dalam bahasa Inggris, istilah pendidikan formal dikenal dengan
kata education yang berasal dari kata to educate, yaitu mengasuh,
mendidik. Dalam Dictionary of Education, makna education adalah
kumpulan semua
Kan Kemamp
roses yang memungkinkan seseorang mengembang ikap, dan
bentuk tingkah laku yang bernilai positif di dalam masyarav empat
ia hidup. Istilah education dapat juga bermakna sebuah Pr ;osial
ketika seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan ya terpilih
dan terkontrol (khususnya lingkungan sosial), sehingga mereu
dapat memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan individk
secara optimal (Zahara Idris, 1992: 2).
Secara terminologis, para ahli pendidikan mendefinisikan kata
didikan dari berbagai tinjauan. Ada yang melihat dari aspek
kepentir? atau fungsi yang diembannya, proses ataupun dilihat dari
aspek yang kandung di dalam pendidikan. Hasan Langgulung melihat
arti pendidikan dari aspek fungsi, yaitu: pertama, dari pandangan
masyarakat, yang menĂ tempat bagi berlangsungnya pendidikan
sebagai satu upaya penting pewarisan kebudayaan yang dilakukan
oleh generasi tua kepada generasi muda agar kehidupan masyarakat
tetap berlanjut; kedua, dari aspek pentingan individu, pendidikan
diartikan sebagai upaya pengembangan potensi-potensi
tersembunyi yang dimiliki manusia.
Adapun definisi pendidikan yang menitikberatkan pada aspek
serta ruang iingkupnya dikemukakan oleh Ahmad D. Marimba. la
menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan
secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan
rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama
(Ahmad D. Marimba, 1998: 19). Dalam Sistem Pendidikan Nasional,
istilah pendidikan diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi
peranannya pada masa yang akan datang.
Dari beberapa pengertian pendidikan di atas, apabila ditelaah
lebih jauh dan batasan yang dikemukakan para ahli pendidikan
selintas beragam, terlihat rentang garis merah bahwa pendidikan
merupakan usaha pe• ngembangan kualitas diri manusia dalam
segala aspeknya. Pendidikar merupakan aktivitas yang disengaja
untuk mencapai tujuan tertentu dar melibatkan berbagai faktor yang
saling berkaitan antara satu dan lainnY sehingga membentuk satu
sistem yang saling memengaruhi.
Apabila dihubungkan dengan istilah penelitian, dapat dikemu kaka
bahwa penelitian pendidikan adalah suatu jenis studi yang dilakukan
seca hati-hati dan mendalam dengan menggunakan metode
ilmiah memecahkan persoalan dan menemukan sesuatu yang
baru dalam Wilay

Anda mungkin juga menyukai