J. Suprapto, NI.A.
Penelitian adaiah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengctahuan
ang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan
sabar, hati-hati, serta sistematis.
4. Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan
dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga
diperoleh pemecahannya.
lingkungan keluarga, ada ayalı, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya,
yang langsung atau tak langsung terjadi proses komunikasi, interaksi, dan
korelası, sehingga banyak menimbulkan masalah-masalah tertcntu, yang
perlu dicari upaya pemecahannya. Begitu pula dengan pendidikan
nonformal, seperti kursus-kursus. yang mempunyai karakteristik
pendidikan tersendiri, sena sistem pendidikan yang khas. Dengan
demikian, jelas bahvva pendidikan sangat unik dan kompleks, sehingga
banyak menimbulkan mâsalah-masalah yang pada gilirannya perlu
diadakan penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian pendidikan yang penulis
kemukakan, maka sekaligus dapat diketahui pula persyaratan pokok
penelitian pendidikan, antara lain:
l . Penelitian pendidikan hanıs dilaksanakan secara sistematis, artinya
berdasarkan pola dan teknik tertentu serta sesuai dengan
aturanaturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya.
2. Penelitian pendidikan harus logis, artinya dilaksanakan berdasarkan
logika berfikir ilmiah dengan menggunakqn langkah-langkah
pemecahan masalah dan prinsip-prinsip teori-teori penelitian.
3. Penelitian pendidikan dilaksanakan secara berencana, yaitu betul
betul direncanakan secara sengaja tentang apa yang akan
diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan diadakan penelitian,
siapa yang menelitinya, mengapa hal itü diteliti di mana
tempat atau lokasİ penelitian, dan sebagainya.
B. PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif sering pula disebut metode etnografık,
metode fenomenologis, atau metode impresionistik, dan istilah lain yang
sejenis.
Vletode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded
theory akni teori yang timbul dari data bukan dari hipotesis-hipotesis
sepertl ialam metode kualitatif. Atas dasar itu, pcnclitian bersifat
generating theory bukan h)'pothesis testing. sehingga teori yang
dihasilkan berupa teori subtansif.
Dalam penelitian kuantitatif diupayakan agar analisis ini
menggunakan ukmran frekuensi simbol atau atribut, atau
menggunakan bilangan (numerik) agar mengandung makna yang
lebih tepat daripada meng_ gunakan kata-kata, lebih, kurang, lebih
kurang, bertambah berkurang, dan lain-lain. Sedangkan dalam
metode kualitatif, ada atau tidaknya suatu atribut dalam analisis isi
lebih penting daripada frekuensi atau bilangan yang diberikan kepada
atribut tersebut.
Hakikat dari suatu fenomena atau peristiwa dari penganut
metode kualitatif adalah totalitas atau gestalt. Ketepatan interpretasi
bergantung pada ketajaman analisis, objektivitas, sistematik dan
sistemik, bukan pada statistika dengpn menghitugg berapa besar
probabilitasnya bahwa peneliti benar dalam interpretasinya.
Judgement peneliti dalam penggunaan dan penafsiran makna
yang terkandung di dalamnya sangat diperlukan. Kategori-kategori
apa yang akan digunakan dalam penggunaan data? Bagaimana
kategori yang satu dibedakan dari kategori yang lainnya? Kriteria apa
yang akan digunakan untuk menentukan bahwa analisis isi harus
ditempatkan dalam suatu kategori? Pertanyaan-pertanyaan tersebut
memerlukan ketajaman analisis peneliti berdasarkanjudgement yang
digunakannya. Di samping itu, peneliti dituntut untuk menghindari
sejauh mungkin pengaruh subjektif dalam menentukan
interpretasinya. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan kaji ulang,
bertanya pada orang lain, menghimpun informasi yang sejenis, untuk
memperpleh kesimpulan yang sama. Interpretasi terhadap isi dibuai dan
disusun secara sistemik/menyeluruh dan sistematis. Oleh sebab itu
peneliti kualitatif lebih bersifat deskriptif analitik.
Penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan
dar dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial,
p sosiologi, antropologi, dan sejumlah penelitian perilaku lainnya,
se ert
2. Menegaskan persoalan
Setelah merasakan adanya kesulitan, perlu ditegaskan apa
perseoalan yang sebenarnya. Kita harus mampu merumuskan inti
persoalan atau. permasalahan atau menegaskan objek atau peristiwa
sebenamya.
3. Menyusun hipotesis
Bila sudah dirumuskan persoalan, disusunlah kemungkinan
pemecahan persoalan, atau menerangkan objek atau peristiwa ituv
Usaha menyusun pemecahan atau usaha menerangkan persoalan
peristiwa itu berdasarkan teori-teon atau dugaan-dugaan hanya
bersifat sementara.
4. Mengumpulkan data
Data adalah bahan informasi untuk proses berpikir gamblang
(eksplisit). Kemungkinan-kemungkinan pemecahan persoalan atau