Anda di halaman 1dari 23

A.

ARTI PENELITIAN PENDIDIKAN


Salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggiadalah penelitian.
Karena itu, banyak dosen melaksanakan penelitian, baik yang
bersifat mandiri, maupun yang bersifat proyek. Begitu juga para
mahasiswanya, harus melaksanakan penelitian untuk menyelesaikan
studi akhirnya.
Banyak kita lihat penelitian para dosen atau mahasiswa dilaksa
nakan di laboratorium, kelas, bahkan terjun langsung ke lapangan. Ada
juga di antaranya yang sibuk di perpustakaan. Masalahnya sekarang
apakah itu yang dimaksud dengan penelitian? Untuk itu, mari kita simak
konsep dasar penelitian sebagai berikut:
Penelitian berasal dari bahasa Inggris "research" (re berarti
kembali , dan search berarti mencari). Dengan demikian, research
berarti mencari kembali.
Menurut kamus Webster 's New Internasional, penelitian adalah
penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan
prinsipprinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan
sesuatu. Hillway dalam bukunya Introduction to Research
mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu metode studi yang
dilakukav seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat
terhadap masalah tersebut.
(Hillway, 1956) Ada beberapa pakar lain yang memberikan defini3i
penelitian sebagai berikut:
David Il Penny
Penelitian adalah pcmikiran yang sistcmatis mengenal berbagai
masaiah yang pcmecahannya mcmerlukan pengumpulan
enafsiran fakta-fakta.

J. Suprapto, NI.A.
Penelitian adaiah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengctahuan
ang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan
sabar, hati-hati, serta sistematis.

Sutrisno Hadi, M.A.

sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha


untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan.

4. Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan
dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga
diperoleh pemecahannya.

5. The New Horison Ladder Dictionary yang dikutip oleh Drs.


Sapari Imam Asy'ari
Pengertian research ialah a careful study to discover correci
information, yang artinya, suatu studi yang dilakukan secara hati-hat l
untuk memperoleh informasi yang benar.
Kadang-kadang orang menyamakan pengertian penelitian dengal
metode ilmiah. Untukmendapatkan sedikit gambaran tentang kedua
istilal tersebut kiranya perlu dijelaskan bagaimana kegiatan-kegiatan
penelitial berlangsung dan bagaimana metode ilmiah dilaksanakan.
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usah
untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suat
pengetahuan, di mana usaha-usaha itu dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah. Sehubungan dengan pcngcrtian
tcrsebut, kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan objektif dalam
usaha mcnemukan dan mengembangkan, serta menguji ilmu
pengetahuan berdasarkan atas prinsipprinsip, teori-teori yang disusun
secara słstcmatis mclalui proses yang intensif dalam pengembangan
generalisasi
Sedangkan metode ilmiah lebih mcmcntingkan aplikasi berpikir
deduktif-induktif di dalam memecahkan suatu masalah. Dalam hal ini
orang dapat melakukan kegiatan informal dalam kegiatan schari-hari.
Orang dapat mengidentifikasi masalah, mengembangkan hipotesis,
mengumpulkan dan menganalisis data hingga menarik suatu kesimpulan
Metodologi penelitian terdiri dari kata ''metodologi” yang berarti ilmu
tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sejalan dengan makna
penelitian di atas, penelitianjuga dapat diartikan sebagai usaha/kegiatan

yang mempersyaratkan kesaksamaan atau kecermatan dalam


memahami kenyataan sejauh mungkin sasaran itu.
Pada awal perkembangannya (akhir abad ke- 19), penelitian sangat erat
hubungannya dengan metode ilmiah, khususnya di bidang ilmu-ilmu
kealaman, untuk kepentingan pengembangan konsep-konsep/teori dalam
disiplin ilmu yang bersangkutan. Menurut John Dewey, pola metode ilmiah
mengikuti proses sebagai berikut:

a. Identifikasi dan pembatasan masalah.


b. Perumusan hipotesis.

c. Pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis data.


d. Perumusan kesimpulan-kesimpulan.
e. Verifikasi, apakah hipotesis ditolak, diterima atau dimodifikasi.
Penelitian dipandang sebagai kegiatan yang dilakukan secara
sistematik untuk mengujijawaban-jawaban sementara (hipotesis) tentang
permasalahan yang diteliti melalui pengukuran yang cermat terhadap
fakta-fakta secara empiris konsep penelitian tersebut lamț)at laun dapat
pula diterima atau diterapkan dalam ilmu-ilmu sosial sekalipun
pengukuran-

nya dalam ilmu-ilmu kealaman. Ciri-ciri penelitian pada masa itu


adalah: pengujian hipotesis, empiris, kuantitatif, dan bersumber pada
fakta.
Dalam perkembangan selanjutnya (pertengahan abad ke-2())
penelitian tidak hanya berfungsi untuk keperluan pengembangan konsep/
teori keilmuan, melainkan berfungsi pula untuk kepentingan pemecahan
masalah-masalah praktis dalam kehidupan. Di samping itu, konsep
penelitian yang telah dikembangkan dalam bidang ilmu-ilmu kealaman
dirasakan Isurang sepenuhnya cocok untuk diterapkan dalam ilmu-ilmu
sosial, paling tidak dalam ilmu-ilmu sosial tertentu. Konsep tersebut
dinilai terlalu sempit dan membatasi ruang gerak penelitian dalam ilmu-
ilmu tertentu. Penelitian tidak selalu harus bersifat pengujian hipotesis,
empiris, kuantitatif, dan bersumber pada fakta Dengan kata lain, upaya
mencari javvaban terhadap permasalahan dapat dilakukan tanpa
didahului hipotesis, dapat dilakukan melalui pengkajian terhadap
bahan/dokumen tertulis, dapat divvujudkan tanpa melakukan
pengukuran secara kuantitatif, dan dapat pula bersifat opini/judgement.

Hal-hal yang tampaknya masih berlaku, baik pada konsep pertama


maupun pada konsep kedua adalah bahwa penelitian itu selalu:
a. Berfungsi menjawab permasaláhan tertentu.
b. Dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode tertentu.
c. Melibatkan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penympulan data

(fakta dan opini).


Sehubungan dengan itu, dalam arti yang luas, penelitian dapat
diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan secara sistematis, untuk
mengumpulkan, mengolah, dan menyimpulkan data dengan
menggunakan metode tertentu untuk mencarijawaban atas permasalahan
yang dihadapi.
Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa penelitian
pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara
sistematis, logis, dan berencana untuk mengumpulkan. mengolah,
menganalisis, dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode
tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam
bidang pendidikan.

Penelitian yang dilakukan dalam bidang pendidikan,


cenderung bertitik tolak dari sistem pendidikan itu sendiri, baik
pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Setiap bentuk dan
atau jenis pendidikan tersebut mempunyai fenomena-fenomena
tersendiri yang perlu dijawab dan dipecahkan secara tersendiri pula.
Misalnya, dalam pendidikan formal, kita kenal berbagaijenis dan
tingkatan pendidikan, mulai dari taman
kanak-kanak hüıgga pergunıan tinggi, ada sekolah umum (SLTP dah S
MU), adapula sekolah kejuruan dan kegunıan. Sekolah sebagai suatu
sistem mempunyai berbagai komponen, antara lam guru, murid,
kurikulum, fasilitas, dan lingkungan.
Demikian pula halnya dengan pendidikan İnformal yang terjadi dalam

lingkungan keluarga, ada ayalı, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya,
yang langsung atau tak langsung terjadi proses komunikasi, interaksi, dan
korelası, sehingga banyak menimbulkan masalah-masalah tertcntu, yang
perlu dicari upaya pemecahannya. Begitu pula dengan pendidikan
nonformal, seperti kursus-kursus. yang mempunyai karakteristik
pendidikan tersendiri, sena sistem pendidikan yang khas. Dengan
demikian, jelas bahvva pendidikan sangat unik dan kompleks, sehingga
banyak menimbulkan mâsalah-masalah yang pada gilirannya perlu
diadakan penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian pendidikan yang penulis
kemukakan, maka sekaligus dapat diketahui pula persyaratan pokok
penelitian pendidikan, antara lain:
l . Penelitian pendidikan hanıs dilaksanakan secara sistematis, artinya
berdasarkan pola dan teknik tertentu serta sesuai dengan
aturanaturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya.
2. Penelitian pendidikan harus logis, artinya dilaksanakan berdasarkan
logika berfikir ilmiah dengan menggunakqn langkah-langkah
pemecahan masalah dan prinsip-prinsip teori-teori penelitian.
3. Penelitian pendidikan dilaksanakan secara berencana, yaitu betul
betul direncanakan secara sengaja tentang apa yang akan
diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan diadakan penelitian,
siapa yang menelitinya, mengapa hal itü diteliti di mana
tempat atau lokasİ penelitian, dan sebagainya.

B. PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif sering pula disebut metode etnografık,
metode fenomenologis, atau metode impresionistik, dan istilah lain yang
sejenis.
Vletode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded
theory akni teori yang timbul dari data bukan dari hipotesis-hipotesis
sepertl ialam metode kualitatif. Atas dasar itu, pcnclitian bersifat
generating theory bukan h)'pothesis testing. sehingga teori yang
dihasilkan berupa teori subtansif.
Dalam penelitian kuantitatif diupayakan agar analisis ini
menggunakan ukmran frekuensi simbol atau atribut, atau
menggunakan bilangan (numerik) agar mengandung makna yang
lebih tepat daripada meng_ gunakan kata-kata, lebih, kurang, lebih
kurang, bertambah berkurang, dan lain-lain. Sedangkan dalam
metode kualitatif, ada atau tidaknya suatu atribut dalam analisis isi
lebih penting daripada frekuensi atau bilangan yang diberikan kepada
atribut tersebut.
Hakikat dari suatu fenomena atau peristiwa dari penganut
metode kualitatif adalah totalitas atau gestalt. Ketepatan interpretasi
bergantung pada ketajaman analisis, objektivitas, sistematik dan
sistemik, bukan pada statistika dengpn menghitugg berapa besar
probabilitasnya bahwa peneliti benar dalam interpretasinya.
Judgement peneliti dalam penggunaan dan penafsiran makna
yang terkandung di dalamnya sangat diperlukan. Kategori-kategori
apa yang akan digunakan dalam penggunaan data? Bagaimana
kategori yang satu dibedakan dari kategori yang lainnya? Kriteria apa
yang akan digunakan untuk menentukan bahwa analisis isi harus
ditempatkan dalam suatu kategori? Pertanyaan-pertanyaan tersebut
memerlukan ketajaman analisis peneliti berdasarkanjudgement yang
digunakannya. Di samping itu, peneliti dituntut untuk menghindari
sejauh mungkin pengaruh subjektif dalam menentukan
interpretasinya. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan kaji ulang,
bertanya pada orang lain, menghimpun informasi yang sejenis, untuk
memperpleh kesimpulan yang sama. Interpretasi terhadap isi dibuai dan
disusun secara sistemik/menyeluruh dan sistematis. Oleh sebab itu
peneliti kualitatif lebih bersifat deskriptif analitik.
Penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan
dar dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial,
p sosiologi, antropologi, dan sejumlah penelitian perilaku lainnya,
se ert

temas ilmu pendidikan. Beberapa alasan yang sering diajukan mengapa


peneliual kualitatifdilakukan adalah:
a. Penelitian kuantitatif yang mcnggıınakan pcngukuran enumirası
empiris ğering menıpakan ındcks-indcks kasar, padahal justru ınti
yang sebenarnya berada dalam konscp-konscp yang timbul dari
data.
b. Penggunaan statİstİk seperti digunakan dalam penclitian
kuantitatif, banyak informasi yang hilang sehingga İntisari konsep
yang ada dalam data tidak dapat diungkapkan.
c. Adanya hipotesis yang telah disusun sebelumnya berdasarkan
berfıkir dedukatif, cenderung menggali data empiris, dengan tujuan
membuktikan kebenaran hipotesis. Metode statistik akhirnya
diupayakan sedemikian rupa untuk mengubah data
kualitatifmenjadi data kuantitatif, semata-mata untuk menguji
hipotesis.
d. . Variabel yang diungkapkan dalam penelitian kuantitatifdibatasi
sesuaı dengan masalah dan hipotesis yang telah disusun
sebelumnya, padahal permasalahan dan variabel dalam ilmu-ilmu
sosial tidak terlepas darı konteks lingkungannya secara
keseluruhan.
Atas dasar alasan-alasan itü maka diperlukan metode kualitatif
sebagai upaya untuk lebih memperkaya hasil-hasil penelitian kuantitatif
2

C. PROSEDUR PENELITIAN KUALITATIF


Prosedur dan langkah penelitian kualitatif sangat berbeda dengan
penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif Peneliti terlebih
dahulu
membuat rencana penelitian yang isinya menetapkan:

l. masalah penelitian dan variabel yang diteliti.

2. membuat hipotesis yang ditunınkan secara deduktif dari teori yang


mapan.
3. menetapkan metode dan instrumen penelitian.
4. menentukan sampel penelitian.

5. menentukan teknik analisis data/statistik.


Aspek-aspek di atas ditentukan sebelum terjun ke lapangan untuk
memperoleh data empiris, dan berusaha agar apa yang dilakukan di
A. PENGERTIAN PENELITIAN
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan
percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk
mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk
mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu dan
teknologi.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam suatu penelitian, seperti
disebut dalam definisi ini sesuai dengan langkah-langkah berpikir
ilmiah. Adapun langkah-langkah berpikir ilmiah ialah:
l. Merasakan suatu kesulitan
Merasakan kesenjangan antara alat-alat untuk mencapai suatu tujuan
atau meraSa kesulitan menemukan ciri-ciri atau pola dari suatu
objek, atau merasa kesukaran menerangkan suatu peristiwa.

2. Menegaskan persoalan
Setelah merasakan adanya kesulitan, perlu ditegaskan apa
perseoalan yang sebenarnya. Kita harus mampu merumuskan inti
persoalan atau. permasalahan atau menegaskan objek atau peristiwa
sebenamya.
3. Menyusun hipotesis
Bila sudah dirumuskan persoalan, disusunlah kemungkinan
pemecahan persoalan, atau menerangkan objek atau peristiwa ituv
Usaha menyusun pemecahan atau usaha menerangkan persoalan
peristiwa itu berdasarkan teori-teon atau dugaan-dugaan hanya
bersifat sementara.
4. Mengumpulkan data
Data adalah bahan informasi untuk proses berpikir gamblang
(eksplisit). Kemungkinan-kemungkinan pemecahan persoalan atau

Anda mungkin juga menyukai