Anda di halaman 1dari 94

HAKIKAT PENELITIAN PENDIDIKAN

DAN
JENIS PENELITIAN
Hakikat Penelitian
Penelitian adalah mencari jawaban atas masalah yang diajukan. Masalah adalah
persoalan yang menuntut adanya jawaban yang tepat dan akurat.
Masalah adalah:
Kesenjangan antara yang dimiliki dengan apa yang dibutuhkan
Kesenjangan antara yang dilaksanakan dengan yang direncanakan
Kesenjangan antara kenyataan dengan harapan
Kesenjangan dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif. Kesimpulannya:
munculnya masalah penelitian didasarkan atas fakta empirik yang ada atau yang terjadi
di lapangan. Oleh sebab itu perlu analisis atau kajian data, fenomena, fakta yang ada di
lapangan, kemudian membandingkannya dengan harapan, keinginan, kebutuhan,
berdasakan rencana, konsep, prinsip, aturan dan sistem yang berlaku. Secara uniersal,
terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia yaitu:
!"# logika yang dapat membedakan antara benar dan salah$
!%# etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk$ serta
!&# estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek.
Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar dalam memperoleh
pengetahuan tersebut.Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah
pengetahuan ilmiah yang la'im dikatakan sebagai (ilmu). *lmu adalah bagian
pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu. *lmu adalah
pengetahuan yang didasari oleh dua teori kebenaran yaitu koherensi dan korespondensi.
Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan
tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Koherensi dalam pengetahuan
diperoleh melalui pendekatan logis atau berpikir secara rasional. Korespondensi
menyatakan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut
didasarkan atas fakta atau realita. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui
"

pendekatan empirik atau bertolak dari fakta. +engan demikian, kebenaran ilmu harus
dapat dideskripsikan secara rasional dan dibuktikan secara empirik.
Koherensi dan korespondensi mendasari bagaimana ilmu diperoleh telah
melahirkan cara mendapatkan kebenaran ilmiah. Proses untuk mendapatkan ilmu agar
memiliki nilai kebenaran harus dilandasai oleh cara berpikir yang rasional berdasarkan
logika dan berpikir empiris berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu
adalah melalui penelitian. ,anyak definisi tentang penelitian tergantung sudut pandang
masing-masing. Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang
benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. +apat
pula dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis
melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan
data menggunakan metode dan teknik tertentu.
Pengertian tersebut di atas menyiratkan bahwa penelitian adalah langkah
sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan
terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau
informasi yang dikumpulkan secara empiris !Sudjana, %.."#. /ogika berpikir tampak
dalam langkah-langkah sistematis mulai dari pengumpulan, pengolahan, analisis,
penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya suatau kesimpulan. *nformasi
dikatakan empiris jika sumber data mengambarkan fakta yang terjadi bukan sekedar
pemikiran atau rekayasa peneliti. Penelitian menggabungkan cara berpikir rasional yang
didasari oleh logika0penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta0 realita.
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari oleh
proses berpikir ilmiah yang dituangka dalam metode ilmiah. Metode ilmiah adalah
kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan
menggunakan metode ilmiah mengandung dua unsur penting yakni pengamatan
!obseration# dan penalaran !reasoning#. Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa
apabila suatu pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran maka pernyataan
tersebut harus dapat dierifikasi atau diuji kebenarannya secara empirik !berdasarkan
fakta#.
,agaimana menemukan sebuah masalah dalam penulisan. Sebenarnya banyak
sekali cara untuk menemukan sebuah masalah yang akan kita jadikan penelitian.
%

1entunya langkah pertama adalah penentuan topik, yang merupakan tahap awal dalam
proses penelitian atau penyusunan karya ilmiah. 1opik yang masih bersifat awal
tersebut kemudian difokuskan dengan cara membuatnya lebih sempit cakupannya atau
lebih luas cakupannya. Ketika cakupannya sudah sesuai, kemudian permasalahan dapat
ditentukan. Permasalahan dapat berupa pertanyaan yang kemudian analisis atau
pernyataan argumentasi yang merupakan penjabaran bukti berdasarkan analisis.
,erikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk menemukan permasalahan dari topik
karya ilmiah yang sudah siap.
". 1entukan tipe karya ilmiah
%. Siapkan sumber informasi !resources#
&. Menyempitkan atau memperluas topic
2. Membangun permasalahan dari topic
3. 4ji (SO 5671)
4ntuk mendapatkan kebenaran ilmiah, penelitian harus mengandung unsur
keilmuan dalam aktiitasnya. Penelitian yang dilaksanakan secara ilmiah berarti
kegiatan penelitian didasarkan pada karakeristik keilmuan yaitu:
". 8asional: penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh
penalaran manusia.
%. 9mpiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan
menggunakan panca indera manusia.
&. Sistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Penelitian dikatakan tidak ilmiah jika tidak menggunakan penalaran logis, tetapi
menggunakan prinsip kebetulan, coba-coba, spekulasi. :ara-cara seperti ini tidak tepat
digunakan untuk pengembangan suatu profesi ataupun keilmuan tertentu. Suatu
penelitian dikatakan baik !dalam arti ilmiah# jika mengikuti cara-cara yang telah
ditentukan serta dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan bukan secara
kebetulan.
+alam keseharian sering ditemukan konsep-konsep yang kurang tepat dalam memaknai
penelitian antara lain:
&

". Penelitian bukan sekedar kegiatan mengumpulkan data atau informasi. Misalnya,
seorang kepala sekolah bermaksud mengadakan penelitian tentang latar belakang
pendidikan orang tua siswa di sekolahnya. Kepala sekolah tersebut belum dapat
dikatakan melakukan penelitian tetapi hanya sekedar mengumpulkan data atau
informasi saja. Pengumpulan data hanya merupakan salah satu bagian kegiatan dari
rangkaian proses penelitian. /angkah berikutnya yang harus dilakukan kepala sekolah
agar kegiatan tersebut menjadi penelitian adalah menganalisis data. +ata yang telah
diperolehnya dapat digunakan misalnya untuk meneliti pengaruh latar belakang
pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
%. Penelitian bukan hanya sekedar memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain.
Misalnya seorang pengawas telah berhasil mengumpulkan banyak data0infromasi
tentang implementasi M,S di sekolah binaanya dan menyusunnya dalam sebuah
laporan. Kegiatan yang dilakukan pengawas tersebut bukanlah suatu penelitian. /aporan
yang dihasilkannya juga bukan laporan penelitian. Kegiatan dimaksud akan menjadi
suatu penelitian ketika pengawas yang bersangkutan melakukan analisis data lebih
lanjut sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Misalnya:
!"# faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi M,S atau
!%# faktor-faktor penghambat implementasi M,S serta upaya mengatasinya.
Penelitian dikatakan tidak ilmiah jika tidak menggunakan penalaran logis, tetapi
menggunakan prinsip kebetulan, coba-coba, spekulasi. :ara-cara seperti ini tidak tepat
digunakan untuk pengembangan suatu profesi ataupun keilmuan tertentu. Suatu
penelitian dikatakan baik !dalam arti ilmiah# jika mengikuti cara-cara yang telah
ditentukan serta dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan bukan secara
kebetulan.
+alam keseharian sering ditemukan konsep-konsep yang kurang tepat dalam memaknai
penelitian antara lain:
". Penelitian bukan sekedar kegiatan mengumpulkan data atau informasi.
Misalnya, seorang kepala sekolah bermaksud mengadakan penelitian tentang latar
belakang pendidikan orang tua siswa di sekolahnya. Kepala sekolah tersebut belum
dapat dikatakan melakukan penelitian tetapi hanya sekedar mengumpulkan data
atau informasi saja. Pengumpulan data hanya merupakan salah satu bagian kegiatan
2

dari rangkaian proses penelitian. /angkah berikutnya yang harus dilakukan kepala
sekolah agar kegiatan tersebut menjadi penelitian adalah menganalisis data. +ata
yang telah diperolehnya dapat digunakan misalnya untuk meneliti pengaruh latar
belakang pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
%. Penelitian bukan hanya sekedar memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat
lain. Misalnya seorang pengawas telah berhasil mengumpulkan banyak
data0infromasi tentang implementasi M,S di sekolah binaanya dan menyusunnya
dalam sebuah laporan. Kegiatan yang dilakukan pengawas tersebut bukanlah suatu
penelitian. /aporan yang dihasilkannya juga bukan laporan penelitian. Kegiatan
dimaksud akan menjadi suatu penelitian ketika pengawas yang bersangkutan
melakukan analisis data lebih lanjut sehingga diperoleh suatu kesimpulan.
Misalnya: !"# faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi M,S$
atau !%# faktor-faktor penghambat implementasi M,S serta upaya mengatasinya.
Tujuan Umum Penelitian
4raian di atas memperlihatkan bahwa penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu
manusia terhadap sesuatu0masalah dengan melakukan tindakan tertentu !misalnya
memeriksa, menelaah, mempelajari dengan cermat0sungguh-sungguh# sehingga
diperoleh suatu temuan berupa kebenaran, jawaban, atau pengembangan ilmu
pengetahuan. 1erkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan tiga tujuan umum
penelitian yaitu:
". Tujuan Eksploratif, penelitian dilaksanakan untuk menemukan sesuatu !ilmu
pengetahuan# yang baru dalam bidang tertentu. *lmu yang diperoleh melalui
penelitian betul-betul baru belum pernah diketahui sebelumnya. Misalnya suatu
penelitian telah menghasilkan kriteria kepemimpian efektif dalam M,S. :ontoh
lainnya adalah penelitian yang menghasilkan suatu metode baru pembelajaran
matematika yang menyenangkan siswa.
%. Tujuan Verifikatif, penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari sesuatu
!ilmu pengetahuan# yang telah ada. +ata penelitian yang diperoleh digunakan untuk
membuktikan adanya keraguan terhadap infromasi atau ilmu pengetahuan tertentu.
3

Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktian adanya pengaruh
kecerdasan emosional terhadap gaya kepemimpinan. :ontoh lainnya adalah
penelitian yang dilakukan untuk menguji efektiitas metode pembelajaran yang
telah dikembangkan di luar negeri jika diterapkan di *ndonesia.
&. Tujuan Pengembangan, penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan sesuatu
!ilmu pengetahuan# yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan
atau memperdalam ilmu pegetahuan yang telah ada. Misalnya penelitian tentang
implementasi metode inquiry dalam pembelajaran *PS yang sebelumnya telah
digunakan dalam pembelajaran *P7. :ontoh lainnya adalah penelitian tentang
sistem penjaminan mutu !Quality Assurannce# dalam organisasi0satuan pendidikan
yang sebelumnya telah berhasil diterpakan dalam organisasi bisnis0perusahaan.
Jenis-jenis Penelitian
Menurut Penggunaannya
". Penelitian +asar atau Penelitian Murni !Pure Research)
/*P* mendefinisikan penelitian dasar sebagai penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ilmiah atau menemukan bidang penelitian baru tanpa
suatu tujuan praktis tertentu.
%. Penelitian 1erapan !Applie Research)
,atasan yang diberikan /*P* :
Penelitian terapan adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis.
Menurut Metodenya
". Penelitian histories
%. Penelitian filosofis
&. penelitian obserasional
2. penelitian eksperimental
Menurut Sifat Permasalahannya
". Penelitian 6istories
;

%. Penelitian +eskriptif
&. Penelitian Perkembangan
2. Penelitian Kasus +an Penelitian /apangan
3. Penelitian Korelasional
;. Penelitian Kausal-Komparatif
<. Penelitian 9ksperimental
=. Penelitian 1indakan
". Penelitian 6istories
Penelitian ditujukan kepada rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
objektif memahami peristiwa-peristiwa masa lampau.
!ekhususan
". +ata yang dikumpulkan diambil dari hasil obserasi orang lain.
%. Penelitian dilakukan dengan tertib, sistematis, objektif, dan tuntas.
&. +ata yang dikumpulkan dari sumber primer yaitu penelitian sendiri langsung
melakukan obserasi atas peristiwa-peristiwa yang dilaporkan.
2. +ata yang berbobot adalah data yang diuji secara eksternal dan internal
%. Penelitian +eskriptif
Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-
fakta aktual dan sifat populasi tertentu.
!ekhususan
". ,ertujuan untuk memecahkan masalah-masalah actual yang dihadapi sekarang.
%. ,ertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan
dan dianalisis.
&. Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan menyelidiki pola dan proses pertumbuhan sebagai
fungsi dari waktu.
!ekhususan
<

". Memusatkan perhatian pada ubahan-ubahan dan perkembangan selama jangka
waktu tertentu.
%. Penelitian umumnya memakai waktu yang panjang atau bersifat longitudinal.
&. ,ila metoda penelitian yang dipakai dengan pendekatan cross-sectional maka
sampel yang dipilih harus representatie mewakili populasi penelitian.
2. Penelitian Kasus +an Penelitian /apangan
Penelitian kasus memusatkan perhatian pada suatu ksus secara intensif dan
terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan.
!ekhususan :
". Subjek yang diteliti terdiri dari suatu kesatuan secara mendalam, sehingga
hasilnya merupakan gambaran lengkap atau kasus pada kesatuan itu.
%. Selain peneliti hanya pada suatu unit, ubahan-ubahan yang diteliti juga terbatas,
dari ubahan-ubahan dan kondisi-kondisi yang lebih besar jumlahnya, yang
terpusat pada aspek yang menjadi kasus.
3. Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau lebih.
Misalnya apakah ada hubungan antara status sosial orang tua siswa dengan prestasi
anak mereka.
;. Penelitian 6ubungan Sebab-7kibat
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat antara factor
tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki. Misalnya sikap
santai siswa dalam kegiatan belajar mungkin disebabkan banyaknya lulusan
pendidikan tertentu yang tidak mendapat lapangan kerja.
!ekhususan
". Pengumpulan data mengenai gejala yang diduga mempunyai hubungan sebab
akibat itu dilakukan setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi.
%. Suatu gejala yang diamati, diusut kembali dari suatu faktor atau beberapa faktor
pada masa
=

<. Penelitian eksperimental
Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok
eksperimen. +ata sebagai hasil pengaruh perlakuan terhadap kelompok eksperimen
diukur secara kuantitatif kemudian dibandingkan. Misalnya hendak meneliti
keefektifan metode-metode mengajar.
!ekhususan
". +i dalam eksperimen terhadap kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental
dan kelompok yang dikenai perlakuakn pembanding.
%. Menggunakan sedikitnya dua kelompok eksperimen
&. Mengusahakan agar pengaruh perlakuan eksperimen menjadi maksimal dan
pengaruh ubahan penyangga menjadi minimal.
2. 6arus mempertimbangkan kesahihan keluar.
=. Penelitian 1indakan
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru untuk
mengatasi kebutuhan dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis lain. Misalnya,
meniliti keterampilan kerja yang sesuai bagi siswa putus sekolah di suatu daerah.
>

PROPOSAL PENELITIAN
Pengertian Proosal
8ancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-
langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. +alam
penyusunan rancangan penelitian , perlu diantisipasi tentang berbagai sumber yang
dapat digunakan untuk mendukung dan yang menghambat terlaksananya penelitian.
Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permaslahan. Masalah merupakan
(penyimpangan) dari apa yang seharusnya terjadi , penyimpangan antara rencana dan
pelaksanaan, penyimpangan antara teori dengan praktek, dan penyimpangan antara
aturan dengan pelaksanaan. Masalah itu muncul pada ruang !tempat# dan waktu
tertentu.
8ancangan penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat
dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti. 8ancangan penelitian yang sering
disebut proposal penelitian paling tidak berisi empat komponen utama, yaitu
Permasalahan, /andasan 1eori dan Pengajuan 6ipotesis, Metode Penelitian, Organisasi
dan ?adwal Penelitian.
Proposal merupakan usulan skripsi yang dapat disusun oleh mahasiswa paling cepat
bersamaan pada saat mengikuti Metodologi Penelitian dan mata kuliah yang cukup.
1iga keputusan yang harus diambil sebelum melakukan penelitian:
Keputusan Metodologis, yang intinya berkaitan dengan substansi penelitian
Keputusan Organisatoris, yakni bagaimana penelitian tersebut akan
diorganisasikan.
Keputusan Pendanaan, yang berkaitan dengan masalah keuangan0budget
Pertimbangan lain,
o Pengembangan ilmu0 penelitian
o +asar0basic research
o Penelitian terapan0 applied
o 8esearch
o Penelitian penunjang kebijakan
".

o Policy research
Secara sederhana masalah dapat dirumuskan:
". 5hat is the problem@
%. 5hy is it a problem@
&. 5here@
2. 5ho has done what about research on
3. 1his problem@
;. 6ow@
PENDAHULUAN
Latar !elakang Penelitian
+alam bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi
pasa suatu objek penelitian. +alam latar belakang peneliti harus melakukan analisis
masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini peneliti
harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data
dengan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.
Pembahasan dimulai dengan uraian mengenai arti pentingnya penelitian ini
dilakukan, alasan pemilihan judul, serta hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya yang melandasi topik penelitian. Selanjutnya uraian bagian ini diarahkan
untuk mencari jawaban atas pertanyaan:
7pakah penelitian yang akan diajukan merupakan penelitian terapan !applied
research#@
?ika merupakan penelitian dasar !basic research# bagaimana kaitan antara penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya@
Mengapa penelitian yang sedang dilakukan merupakan replika !pengulangan# dari
penelitian sebelumnya@
""

Merupakan perluasan0pengembangan dari penelitian sebelumnya,sebutkan dalam
hal apa dan apa perlunya@
I"enti#ikasi $asala%
+alam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada objek yang
diteliti. Semua masalah dalam objek baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan
diteliti sedapat mungkin dikemukakan. 4ntuk dapat mengidentifikasi masalah dengan
baik maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke objek yang diteliti,
melakukan obserasi dan wawancara ke berbagai sumber sehingga semua permasalahan
dapat diindentifikasikan. Selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah dengan
masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti itu kedudukannya dimana diantara
masalah yang akan diteliti. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan
negatif terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan
dalam bentuk ariabel.
Merupakan rumusan masalah dalam bentukpertanyaan yang dapat diteliti secara
jelas dan diuji melalui mengumpulan dan analisis data. ,atasan atau asumsi yang
digunakan dalam penelitian dikemukakan di bagian ini. 8umusan masalah harus
spesifik dan tidak terlalu umum.
Misalnya, (motiasi) !terlalu umum#, lebih tepat jika menggunakan (motiasi
kerja) lebih fokus#,sebaiknya dirumuskan dalam kalimat pertanyaan
Permasalahan, kesenjangan antara:
6arapan dan kenyataan
1eori dan praktik
Keadaan yang seharusnya
+an sebenarnya
Suatu yg ideal dan faktual
+as-sollen dan das-seins
!atasan $asala%
"%

Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori dan supaya penelitian
dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah
diidentifikasikan akan diteliti. 4ntuk itu maka peneliti memberi batasan, dimana akan
dilaksanakan penelitian, ariabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan
ariabel satu dengan ariabel yang lain.
Rumusan $asala%
Setelah masalah yang akan diteliti itu akan ditentukan !ariabel apa saja yang akan
diteliti, dan bagaimana hubungan ariabel satu dengan yang lain#, dan supaya masalah
dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan
secara spesifik. Sebaiknya rumusan masalah itu dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.
8umusan masalah yang baik
Menanyakan hubungan antar ariabel
+inyatakan secara jelas dan singkat
6arus dpt diuji secara empiris
1idak boleh berisi pertanyaan mengenai moral0etika
Tujuan Penelitian
1ujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan diluar pola pikir
dalam merumuskan masalah. 1etapi keduanya ada kaitannya dengan permasalahan.
1ujuan penelitian di sini tidak sama dengan tujuan yang ada sampul skripsi atau tesis,
tetapi tujuan di sini berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian.
1ujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan. Misalnya
rumusan masalahnya : "agaimanakah tingkat isiplin guru i sekolah A#. Maka tujuan
penelitiannya adalah : ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat disiplin guru di sekolah
7. Kalau rumusan masalahnya : 7pakah ada pengaruh latihan terhadap produktiitas
kerja pegawai, maka tujuan penelitiannya adalah : ingin mengetahui apakah pengaruh
latihan terhadap produktiitas kerja pegawai, dan kalau ada seberapa besar. 8umusan
masalah dan tujuan penelitian ini jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.
"&

Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau tujuan
penelitian dapat tercapai, dalam rumusan masalah dapat terjawa secara akurat, maka
sekarang kegunaannya apa. Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu
Kegunaan untuk mengembangkan limu atau kegunaan teoritis.
Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi
masalah yang ada pada objek yang akan diteliti.
"2

TINJAUAN PUSTAKA
Deskrisi Teori
+eskripsi teori adalah teori-teori relean yang dapat digunakan untuk menjelaskan
tentang ariabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban
sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan !hipotesis#, dan penyusuna
instrumen penelitian.
1eori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat
penguasa, tetapi teori yang betul-betul teruji kebenarannya secara empiris. +i sini juga
diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada
kaitannya dengan ariabel yang akan diteliti. ?umlah teori yang dikemukakan
tergantung pada ariabel yang diteliti. Kalau ariabel yang diteliti ada lima, maka
jumlah teori juga ada lima.
Kerangka !er#ikir
Kerangka berfikir merupakan modal konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting.
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar
ariabel yang akan diteliti. ?adi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara ariabel
dependen dan independen. ,ila dalam penelitian ada ariabel moderator dan
interening, maka juga perlu dijelaskan mengapa ariabel itu ikut dilibatkan dalam
penelitian. Pertautan antar ariabel tersebut selanjutnya dirumuskan dalam bentuk
paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian
harus didasarkan pada kerangka berfikir.
Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berfikir yang asosiatif
atau hubungan maupun komparatif atau perbandingan. Kerangka berfikir asosiatif dapat
"3

menggunakan kalimat : ?ika begini akan begitu$ jika komitmen kerja guru tinggi, maka
proukti%itas lembaga sekolah akan tinggi pula atau jika penga&asan ilakukan
negan baik 'positif), maka kebocoran anggaran akan berkurang 'negatif)(
Hiotesis Penelitian
Karena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah dan
kerangka berfikir. Kalau ada rumusan masalah penelitian seperti: aakah pengaruh
kepemimpinan terhaap moti%asi pega&ai, kerangka berfikirnya ))ika kepemimpinan
baik maka moti%asi kerja akan tinggi) maka hipotesisnya : Aa pengaruh yang tinggi
atau renah an signifikan kepemimpinan terhaap moti%asi kerja pega&ai.
6ipotesis yang baik harus memenuhi kriteria berikut ini !*ndriantoro dan Supomo,
">>>#:
o ,erupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian.
o ,erupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara
empiris.
o ,erupa pernytaan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat
dibanding dnegan hipotesis rialnya.
8umusan hipotesis dapat dinyatakan dalam salah satu dari berbagai bentuk hipotesis
berikut ini: Pernyataan (jika-maka) !if-then statement# atau proposisi.
$ETODOLO&I PENELITIAN
$eto"e Penelitian
4ntuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode
penelitian. 4ntuk itu bagian ini perlu ditetapkan metode penelitian apa yang akan
digunakan, apakah metode surei atau eksperimen.
Metodologi Penelitian, terdiri atas:
a# 8ancangan penelitian, disusun berdasarkan karakteristik masalah atau tujuan
penelitian. Misalnya untuk penelitian korelasional, rancangan penelitian
";

menjelaskan struktur penelitian yang menggambarkan hubungan antar ariabel
penelitian.
b# Obyek penelitian, bagian ini menjelaskan obyek penelitian beserta karakteristik,
unit analisi, hori'on waktu penelitian dan metode pengambilan sampel yang
digunakan.
c# +efinisi operasional ariabel dan pengukurannya, menguraikan tentang penentuan
construct sehingga menjadi ariable yang dapat diukur. +efinisi operasional
ariable menjelaskan tipe-tipe ariable yang dapat diklasifikasikan beradasarkan
fungsi ariable dalam hubungan antar ariable serta skala pengukuran ariabel yang
digunakan.
d# 1eknik pengumpulan data, berisi uraian data-data yang digunakan dan disebutkan
jenis data penelitian, data primer atau data sekunser serta bagaimana cara
memperoleh data tersebut.
e# 4ji kualitas data, berisi uraian tentang metode dan batasan yang digunakan dalam
uji kualitas data penelitian yang meliputi:
4ji normalitas, untuk data primer dan sekunder.
4ji outlier, dilakukan jika data tidak terdistribusi secara normal.
4ji reliabilitas dan aliditas, untuk data primer.
Poulasi "an Samel
+alam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan
sebagai sumber data. ,ila hasil penelitian akan digeneralisasikan !kesimpulan data
sampel yang dapat diberlakukan untuk populasi# maka sampel yang digunakan sebagai
sumber data harus representatif dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari
populasi secara random sampai jumlah tertentu.
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumulan Data
yang diperlukan di sini adalah tehnik pengumpulan data mana yang paling tepat,
sehingga betul-betul didapatkan data yang alid dan reliabel. ?angan semua tehnik
pengumpulan data !angket, obserasi dan wawancara# dicantumkan kalau sekiranya
"<

tidak dapat dilaksanakan. Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ketiga tehnik
pengumpulan data itu adalah : setiap tehnik pengumpulan data dicantumkan harus
disertai datanya. Memang untuk mendapatkan data yang lengkap dan objektif
penggunaan berbagai tehnik sangat diperlukan. 1etapi bila satu tehnik dipandang
mencukupi maka tehnik yang lain akan mejadi tidak efisien.
Teknik Analisis Data
4ntuk penelitian dengan pendekatan kuantitaif maka tehnik analisis data ini
berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian
hipotesis yang diajukan. ,entuk hipotesis mana yang diajukan, akan menentukan tehnik
statistik mana yang digunakan. ?adi sejak membuat rancangan, maka tehnik analisis
data ini telah ditentukan. ,ila penelitia tidak membuat hipotesis, maka rumusan masalah
penelitian itulah yang perlu dijawab. 1etapi kalau hanya rumusan masalah itu dijawab,
maka sulit untuk membuat generalisasi, sehingga kesimpulan yang dihasilkan hanya
dapat berlaku untuk sampel yang digunakan tidak dapat belaku untuk populasi.
6ipotesis alternatif !alternatie hypothesis#.
Langka%-Langka% Penelitian'Ja"(al Kegiatan
Mulai dari pengajuan judul s0d penyusunan laporan hasil
+ibuat dlm bentuk tabel0matrik
,ukan harga mati, perlu penyesuaian dengan realitas lapangan
Menjadi acuan dlm penelitian
Da#tar Pustaka
Semua pustaka yang dijadikan acuan dalam penelitian
Salah satu bentuk pertang-gungjawaban ilmiah peneliti terhadap apa yg telah
dikutip-nya.
Setiap pustaka yg ada dlm dp minimal satu kali dikutip dlm tulisan.
Sum)er-Sum)er $asala%
,acaan
"=

Pertemuan ilmiah !seminar, diskusi#
Pernyataan dari otoritas
Pengamatan sekilas
Pengalaman pribadi
Perasaan dan ilham
Toik "an Ju"ul Penelitian
Mana yg lebih dulu ditentukan, topki atau judul penelitian@
Penting dalam rumusan judul:
o Masalah,
o Obyek
o 1opik penelitian
o Subyek penelitian
o /okasi penelitian
o +esain
o Strategi
o Metode penelitian
o 5aktu penelitian
Penting "alam Penulisan Ju"ul
Masalah penelitian harus tercermin dalam judul
?udul harus jelas, mudah dipahami, singkat.
1idak menggunakan bahasa sastra0puitik
+itulis dalam kalimat berita
+itulis dalam satu kalimat
+itulis secara logis
6indari singkatan
Aunakan bahasa *ndonesia yang baik dan benar
">

?umlah kata antara ". B %3 kata
Penegasan'Pem)atasan $asala%'Ju"ul
+efinisi istilah
+efinisi operasional
?udul mencerminkan masalah
Masalah tergambar dari judul
7da kata-kata kunci !key word#
Sifat,tempat, waktu, instrumen penelitian sdh tergambar dari judul
?udul setiap waktu bisa berubah, masalah0topik tidak boleh berubah.
?ika judul terlalu panjang, bisa dijelaskan di pembatasan0penjelasan masalah.
Ketentuan "alam Pen*usunan Proosal
,eberapa ketentuan umum dalam proses penyusunan proposal adalah sebagai
berikut:
". Proposal terdiri atas:
a. :oer depan !lihat /ampiran 3#.
b. +aftar *si
c. *. Pendahuluan
d. **. 1injauan Pustaka
e. ***. Metodologi Penelitian, dan
f. +aftar 8eferensi

%. Proposal disusun dengan memperhatikan ,uku Pedoman Cormat Penulisan Karya
ilmiah.

&. Penyusunan proposal harus berdasarkan jurnal ilmiah0replikasi jurnal, dengan
melakukan pengembangan !antara lain: ariabel penelitian, obyek penelitian, tahun
penelitian, metode analisis data, dll.#.
%.

2. Pemahaman mengenai teori0konsep harus jelas.
3. Penentuan dan kedalaman obyek penelitian dilakukan dengan cara
memperhatikan model penelitian serta metode statistik yang digunakan dalam
analisis data.
Proses Pen*usunan Proosal
7lur penyusunan proposal dapat dilihat pada Aambar ".". Status proposal hasil
reiew adalah sebagai berikut:
". +itolak, maka mahasiswa harus menyusun proposal kembali.
%. +isetujui !OK#, proposal yang telah disetujui !status OK# langsung dilanjutkan
dengan proses penyusunan skripsi, dengan terlebih dahulu mengajukan pendaftaran
penyusunan skripsi untuk memperoleh Pembimbing Skripsi yang ditunjuk oleh
Ketua ?urusan
&. +isetujui dengan reisi, maka mahasiswa dengan proposal ini harus menghadap ke
Pembimbing teknis yang ditunjuk untuk melakukan proses bimbingan atau reisi
proposal. ,imbingan teknis ini dilaksanakan dalam rangka penyempurnaan
penyusunan proposal sampai dengan mendapat status +isetujui !OK#. ,imbingan
teknis proposal akan diberikan oleh Pembimbing 1eknis yang ditunjuk oleh
?urusan. 7pabila bimbingan teknis sudah selesai, maka Pembimbing 1eknis
memberikan persetujuan. ?ika proposal telah disetujui, mahasiswa dapat
melanjutkannya ke proses penyusunan skripsi dengan terlebih dahulu mengajukan
pendaftaran penyusunan skripsi untuk memperoleh Pembimbing Skripsi yang
ditunjuk oleh Ketua ?urusan.
%"

SU$!ER $ASALAH
DAN
+ARIA!EL PENELITIAN
Pengertian "an $a,am +aria)el
*stilah (ariabel) merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap
jenis penelitian, C.D. Kerlinger menyebut ariabel sebagai sebuah konsep seperti hanya
laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran.
Sutrino 6adi mendefinisikan ariabel sebagai gejala yang berariasi misalnya jenis
kelamin, karena jenis kelamin mempunyai ariasi: laki-laki B perempuan$ berta badan,
karena ada berat 2. kg, 3. kg, dan sebagainya. Aejala adalah objek penelitian, sehingga
ariabel adalah objek penelitian yang berariasi.
Eariabel dapat dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif. :ontoh ariabel kuantitatf
misalnya luasnya kota, umur, banyaknya jam dalam sehari dan sebagainya. :ontoh
ariabel kualitatif misalnya kemakmuran, kepandaian.
/ebih jauh ariabel kualitatif dapat diklasifikasikan menjadi % kelompok, yaitu
ariabel diskrit dan ariabel kontinum.
". Eariabel diskrit: disebut juga ariabel nominal atau ariabel kategori
kare na hanya dapat dikategorikan atas % kutub yang berlawanan yakin (ya) dan
(tidak). Misalnya ya wanita, tidak wanita, atau dengan kata lain (ya) dan (tidak).
Misalnya ya wanita, tidak wanita, atau dengan kata lain: (wanita B pria) B hadir B
tidak hadir, atas B bawah. 7ngka-angka digunakan dalam ariabel diskrit ini untuk
%%

menghitung, yaitu banyaknya pria, banyaknya yang hadir dan sebagainya. Maka
angka dinyatakan dalam frekuensi.
%. Eariabel kontinum: dipisahkan menjadi & ariabel kecil yaitu:
a# Eariabel Ordinal, yaitu ariabel yang menunjukkan tingkat-tingkatan misalnya
panjang, kurang panjang, pendek. 4ntuk sebutan lain adalah ariabel (lebih
kurang) karena yang satu mempunyai kelebihan dibanding yang lain.
b# :ontoh: 7ni terpandai, Siti terpandai, 8eni tidak pandai.
c# Eariabel *nternal, yaitu ariabel yang mempunyai jarak, jika dibaning dengan
ariabel lain, sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti. Misalnya:
suhu udara di luar &"
o
:, suhu tubuh kita &<
o
:, maka selisih suhu adalah ;
o
:.
d# Eariabel 8atio, yaitu ariabel perbandingan. Eariabel ini dalam hubungan antar-
sesamanya merupakan (sekian kali). :ontoh: berat pak Karto <. kg, sedang
anaknya &3 kg. Maka pak Karto dua kali berat anaknya.
Kembali kepada ariabel diskrit, ariabel diskrit bujan hanya hasil hitungan, tetapi
juga penomoran. Domor telepon misalnya, dapat digolongkan menjadi ariabel diskrit.
1injauannya adalah karena nomor telepon tidaak menujukkan (lebih kurang), (jarak),
atau (sekian kali).
?ika kita menghendaki, ariabel kontinum dapat di ubah menjadi ariabel diskrit
dengan cara mengklasifikasikannya menjadi (ya) dan (tidak). :ara:
". Menentukan batas misalnya nilai rata-rata, maka angka di atas rata-rata:
diberi (ya), rata-rata ke bawah diberi (tidak)
%. Mangambil satu nilai diberi (ya), dan selain nilai itu diberi (tidak).
:ontohnya: Dilai bahasa *ndonesia berjarak antara & dan > !ariabel internal#,
ariabel ini dapat dibuat diskrit dengan mengabil isalnya nilai < sebagai (ya), dan
selain itu !di atas atau di bawahnya# di beri (tidak).
+aria)el "an Data
Sekali lagi, ariabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian.
+ata adalah hasil pencatatan Feneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. +ari
sumber SK Menteri P dan K Do. .%3>040"><< tanggal "" ?uli "><< disebutkan bahwa
%&

data adalah segala data dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu
informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu
keperluan.
Sesuai dengan macam atau jenis ariabel, maka data atau hasil pencatatannya juga
mempunyai jenis sebanyak ariabelnya. +emikianlah maka:
+ata dari ariabel diskrit disebut data diskrit, berupa frekuensi
+ata dari ariabel kontinum disebut data kontinum, berupa tingkatan, angka
berjarak atau ukuran.
,agi peneliti yang menginginkan mengolah data dengan metode statistik, maka
datanta harus berupa data kuantitatif, yaitu berupa angka-angka.
*ontoh+
7pabila datanya merupakan data kualitatif misalnya: sangat bagus, bagus, cukup, jelek,
jelek sekali, maka data tersebut diberi simbol angka misalnya: sangat bagus 3, bagus 2,
cukup &, jelek %, dan jelek sekali ". *ngat, 3, 2, &, %, " hanya simbol yang menunjukkan
urutan tingkatan karena datanya berupa data oridinal.
+emikian juga jika ingin mengubah data tersebut menjadi data diskrit karena akan
diolah dengan teknik tertentu, maka hanya di beri % macam simbol. Misalnya (sangat
bagus) diberi simbol ", yang lain !tidak perlu ditingkatannya# diberi simbol . atau
angka lain. ,oleh saja kita memberi simbol % untuk (sangat bagus) dan simbol " untuk
yang lain, tetapi tidak berarti bahwa % adalah dua kali ". angka-angka tersebut ahnya
simbol untuk memisahkan menjadi dua bagi data yang ada.
+aria)el se)agai O)jek Penelitian-
7pabila seorang peneliti ingin menyelidiki apakah bahwa susu menyebabkan badan
menjadi gemuk, maka yang menjadi objek penelitiannya adalah susu dan berat badan
orang. Maka susu dan berat badan merupakan ariabel penelitian.
+alam penelitian seperti ini, sebaiknya peneliti menggunakan pendekatan
eksperimen. Kelompok eksperimen adalah orang-orang yang minum susu, sedangkan
kelompok kontrol atau kelompok pembanding adalah orang-orang yang tidak diberi
minum susu. ,anyaknya susu yang diberikan kepada kelompok eksperimen ditakar
%2

dengan ukuran liter, maka ariabelnya berbentuk ariabel kontinum. Sedangkan
tambah-tidaknya berat badan , di ukur dengan ukurna kilogram, ariabelnya juga
ariabel kontinum !ratio#.
Peneliti lalu ingin menyelidiki besarnya kesadaran bermasyarakat bagi orang-orang
yang mendapat pendapat P2. dalam hal ini maka nilai penataran P2 dan kesadaran
bermasyarakat dapat diukur, digambarkan dalam bentuk angka dan dikategorikan
sebagai ariabel interal.
+ari kedua contoh penelitian ini, kita tahu bahwa kesamaannya, yaitu sama-sama
melihat pengaruh sesuatu treatment, maka ada araiabel yang mempengaruhi dan
ariabel akibat. Eariabel yang mempengaruhi disebut ariabel penyebab, ariabel bebas
atau independent ariabel !G#, sedangkan ariabel akibat disebut ariabel tidak bebas,
ariabel tergantung ariabel terikat atau dependent ariabel !H#.
+alam penelitian *, susu merupakan ariabel bebas dan berat badan merupakan
ariabel akibat.
+alam penelitian **, nilai penataran P2 merupakan ariabel bebas dan kesadaran
bermasyarakat merupakan ariabel terikat.
Sehubungan dengan ariabel dalam eksperimen ini Cred. D. Kerlinger
berpendapat:All e,periments ha%e one funamental iea behin them+ to test the effect
of one or more inepenent %ariables on a epenent %ariable 'it is possible to ha%e
more than one epenent %ariable in e,periment)
+alam dua contoh penelitian di ats susu dan penataran P2 sebagai independent
ariabel merupakan ariabel tunggal. +emikian pula berat badan dan kesadaran
bermasyarakat, keduanya merupakan ariabel tunggal.
Sebagai contoh eksperimen lebih dari satu ariabelnya adalah sebagai berikut :
*ndependent ariabel lebih dari satu.
Pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar murid.
+alam hal ini ariabel lingkungan belajar diartikan terdiri dari lingkungan belajar
di rumah sebagai satu ariabel atau sub ariabel dan lingkungan belajar di sekolah
sebagai ariabel !sub-ariabel# lain. ,arangkali kalau akan lebih teliti lagi kita dapat
memperhatikan lingkungan belajar di masyarakat atau pergaulan sebagai ariabel !sub-
ariabel# ketiga. 7pabila demikian, maka ariabel sebagai konsep dapat dimengerti
%3

sebagai sesuatu yang mempunyai nilai luas !ganda# maupun sempit !tunggal#. Seperti
halnya susu dan penataran p2, kelihatannya merupakan ariabel yang bernilai tunggal.
1etapi lingkungan belajar merupakan ariabel yang bernilai luas atau ganda.
Menurut pendapat Kerlinger selanjutnya tentang ariabel:
-t is possible, by efinition, for a %ariable to ha%e only one %alue( -t is then calle a
constant( .e eal almost e,cluci%ely &ith %ariable that ha%e t&o or mare %alues(
Pentingn*a $ema%ami +aria)el
Memahami ariabel dan kemampuan menganalisis atau mengidentifikasikan setiap
ariabel menjadi ariabel yang lebih kecil !sub-ariabel# merupakan syarat mutlak bagi
setiap peneliti. Memang mengidentifikasikan ariabel dan sub-ariabel tidak mudah,
karenanya membutuhkan kejelian dan kelincahan berpikir pelakunya.
Memecah-mecah ariabel menjadi sub-ariabel ini juga disebut dengan kategirisasi
yakni memecah ariabel menjadi kategori-kategori data yang harus dikumpulkan oleh
peneliti. Kategori-kategori ini dapat diartikan sebagai indikator ariabel. +alam contoh
kesadaran bermasyarakat, jika akan memngatur apakah seseorang cukup besar atau
tidak kesadarannya bermasyarakatnya, maka perlu dicari tanda-tandanya, indikatornya,
bukti-buktinya.
Kategori, indikator, sub-ariabel ini akan dijadikan pedoman dalam merumuskan
hipotesis minor, menyusun instrumen, mengumpulkan data dan kelanjutan langkah
penelitian yang lain. Sedikitnya sub-ariabel atau kategori, akanmenghasilkan
kesimpulan yang besar !jika ariabelnya terlalu luas# dan sempit !jika ariabelnya
sedikit tetapi kecil-kecil#.
7da kalanya, peneliti memilih sedikit ariabel tetapi besar-besaran. *ni berarti
bahwa peneliti hanya menghendaki data kasar. 1entu saja semakin terperinci cara
pengkategorisasian ariabel, datanya semakin luas, dan gambaran hasil penelitian
semakin menjadi teliti.
Kesalahan yang sering terjadi pada waktu mengidentifikasikan sub-ariabel adalah
disebutnya sub-ariabel akibat daru ariabel terikat, misalnya naik kelas$ disebutnya
ariabel bebas. Misalnya cita-cita orang tua guru !yang berpengaruh terhadap minat
guru menjadi guru#.
%;

7da lagi kesalahan lagi yaitu ariabel lain yang juga merupakan penyebab
terpengaruhinya ariabel terikat. Misalnya *I siswa, lingkungan belajar, dan
sebagainya. Eariable ini bukan merupakan ariabel bagian dari guru tetapi
mempengaruhi timbulnya kejadian pada ariable terikat. Eariabel-ariabel semacam ini
disebut dengan inter%ening %ariable, atau lebih gampangnya dipahami disebut ariabel
pengganggu, karena mengotori pengaruh guru terhadap prestasi belajar.
1ujuan kategorisasi ariabel ini adalah agar peneliti memahami dengan jelas
permasalahan yang diteliti.
Karlinger dalam hal ini menjelaskan pendapatnya sebagai berikut:
The must efine the %ariables they use in hyphothesis so that the hyphothesis can be
teste( They o this by using are as kno&n as operatianal efinition(
$ema%ami +aria)el *ang !ermakna
+ibagian lain sudah dijelaskan bahwa kegiatan penelitian memerlukan pengorbanan
penelitian berupa dana, tenaga dan waktu. Oleh karena itu, hasil penelitian harus
memiliki kemanfaatan yang besar, agar imbang dengan pengorbanannya. ,ermanfaat
tidaknya hasil penelitian dapat diketahui antara lain dari ariabel yang ditentukan oleh
peneliti. 1entang ariabel ada dua hal yang diperhatikan, yaitu: !"# sifat ariabel, dan
!%# status ariabel.
/( 0ifat Variabel
+itinjau dari sifatnya, ariabel penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Variabel 0tatis adalah ariabel yang tidak dapat diubah
keberadaannya, misalnya jenis kelamin, status sosial ekonomi, tempat tinggal,
dan lain-lain.andaikata hasil penelitian menunjukkan sesuatu yang merupakan
akibat-akibat dari ariabel-ariabel tersebut, peneliti tidak mampu mengubah
atau mengusulkan untuk mengubah ariabel yang dimaksud.oleh karena itu
%<

untuk mempermudah mengingat-ingat kita sebut saja ariabel tersebut sebagai
ariabel tidak berdaya.
b. Variabel inamis adalah ariabel yang dapat diubah
keberadannya berupa pengubahan, peningkatan atau penurunan.
1( 0tatus Variabel
+alam membicaraka status ariabel ini kita perlu melihat satu ariabel dalam
hubungannya dengan ariabel lain. Semua ariabel mempunyai status penting,
namun jika dibandingkan antara dua status di bawah ini, kita dapat menentukan
mana yang lebih bermakna dalam penelitian.
a. Kebiasaan hidup sehari-hari motiasi berprestasi
b. Motiasi berprestasi etos kerja
c. 9tos kerja keberhasilan kerja
Kemanfaatan penelitian selalu harus dilihat dari ariabel pertama. 7pa yang dapat
dilakukan oleh peneliti, atau apa saja yang dapat disarankan oleh peneliti terhadap orang
lain tampak bahwa kegiatan penelitian yang kita lakukan mempunyai menfaat yang
cukup besar.
%=

TINJAUAN PUSTAKA DALA$ PENELITIAN PENDIDIKAN
Mengenal pustaka dan pengalaman orang lain dalam bidang yang diminati pada
hakikatnya berarti mempelajari subjek penelitian itu. +engan membaca dan mengenal
pengalaman orang lain, berarti mencari teori-teori, konsep-konsep generalisasi-
generalisasi yang dapat dijadikan landasan ini ditegakkan agar penelitian yang akan
dilakukan itu. /andasan ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang
kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba !trial and error#. Pada umumnya, lebih
dari lima puluh persen kegiatan dalam seluruh proses penelitian itu adalah membaca.
Karena itu, sumber bacaan merupakan bagian penunjang penelitian yang esensial.+alam
usaha mengenal pustaka, patokan-patokan di bawah ini kiranya dapat dijadikan
pedoman :
". Pelajari hasil apa yang telah atau pernah didapat oleh orang lain dalam bidang
penelitian yang bersangkutan.
%. Pelajari metode penelitian apa yang telah dipergunakan, termasuk metode
pengambilan contoh, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, sumber
data, satuan-satuan ukuran dan kriteria-kriteria.
&. Kumpulkan data dari sumber lain yang bersangkut paut dengan proyek
penelitian yang akan dikerjakan.
2. Pelajari factor-faktor deskriktif dan histories yang ada, yang akan merupakan
latar belakang dari problema yang akan datang.
3. Pelajari analisis deduktif dari problema yang telah dilakukan oleh orang lain.
Secara garis besar, sumber bacaan itu dapat ditemukan dalam sumber acuan umum,
yaitu kepustakaan yang berwujud buku-buku teks, ensiklopedia, monograf dan
sejenisnya. Aeneralisasi-generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil penelitian terdahulu
yang relean bagi masalah yang sedang digarap. 6asil-hasil penelitian terdahulu itu
%>

umumnya dapat ditemukan dalam sumber acuan khusus, yaitu kepustakaan yang
berwujud jurnal, bulletin penelitian, tesis, disertai dan sumber bacaan lain yang memuat
laporan hasil penelitian.
+alam pada itu perlu diingat bahwa dalam mencari sumber bacaan harus selektif
artinya tidak semua yang ditemukan lalu ditelaah.
+ua criteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan itu, ialah :
". Prinsip kemutakhiran !recency#
%. Prinsip releansi !releance#
I"enti#ikasi. Klasi#ikasi "an Pem)erian De#inisi +aria)le-+aria)el
+alam mengambil kesimpulan-kesimpulan teoritis sebagai hasil akhir penelaahan
kepustakaan, seorang peneliti harus mengidentifikasikan ariable-ariabel utama yang
akan ditelitinya. *a harus memastikan ariable-ariabel apa saja yang akan dilibatkan
dalam penelitiannya. Eariable-ariabel itu selanjutnya harus diklasifikasikan dan
didefinisikan secara operasional.
/- $engi"enti#ikasi +aria)le
*stilah ariable dapat diartikan bermacam-macam. Eariable dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula
dinyatakan ariable penelitian sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau
gejala yang akan diteliti.
7pa yang merupakan ariable dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan
teoritisnya dan ditegaskan oleh hipotesis penelitiannya. Karena itu, apabila
landasan teoritisnya berbeda, ariable-ariabel penelitiannya juga akan berbeda.
?umlah ariable yang akan dijadikan objek pengamatan akan ditentukan oleh
kecanggihan rancangan penelitiannya. Makin sederhana suatu rancangan penelitian
akan melibatkan ariable yang makin sedikit sebaliknya.
Kecakapan mengidentifikasi ariable penelitian adalah ketrampilan yang
berkembang karena latihan dan pengalaman. Kecuali dengan melakukan penelitian,
keterampilan ini juga dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan seminar
mengenai usulan penelitian. Peran serta secara aktif dalam kegiatan-kegiatan
seminar yang demikian itu akan mempercepat berkembangnya keterampilan itu.
&.

0- $engklasi#ikasikan +aria)le
Eariable-ariabel yang telah diidentifikasikan perlu diklasifikasikan, sesuai
dengan jenis dan peranannya dalam penelitian.
Menurut fungsinya, di dalam penelitian orang sering membedakan antara
ariable tergantung !dependent ariable# disatu pihak dan ariable bebas
!independent ariable#, kendali, moderator dan rambang pada pihak lain.
Pembedaan ini didasarkan atas pola pemikiran hubungan sebab akibat. Eariabel
tergantung dipikirkan sebagai akibat yang keadaannya tergantung kepada ariabel
bebas, moderator, kendali dan ariabel rambang.
+alam mengklasifikasikan ariabel menurut peranannya dalam penelitian itu,
biasanya orang mulai dengan mengidentifikasikan ariabel tergantungnya. 6al ini
disebabkan karena ariabel tergantung itulah yang menjadi titik pusat persoalan,
dan karena itu, tidak mengherankan kalau sering pula disebut kriterium. Misalnya,
usaha pendidikan pokok persoalannya hasil belajar, usaha pertanian pokok
persoalannya taraf kesembuhan dan sebaginya.
Keadaan ariabel tergantung itu, tergantung kepada banyak sekali ariabel yang
lain. Satu atau lebih dari ariabel-ariabel yang lain itu mungkin dipilih sebagai
ariabel yang sengaja !menurut rencana# dipelajari pengaruhnya terhadap ariabel
tergantung. *nilah ariabel bebas. Misalnya, ariabel tergantungnya prestasi belajar,
ariabel bebasnya dapat berupa metode mengajar atau metode mengajar dan taraf
kecerdasan. :ontoh lain misalnya, tingginya pendapatan tergantung pada lamanya
bekerja dan keterampilan.
1- $erumuskan "e#inisi oerasional 2aria)el-2aria)el
Setelah ariabel-ariabel diidentifikasikan dan diklasifikasikan, maka ariabel-
ariabel tersebut perlu didefinisikan secara operasional. Penyusunan definisi
operasional itu akan menunjuk alat pengambil data mana yang cocok untuk
digunakan.
:ara menyusun definisi operasional ada bermacam-macam, yang dapat
dikelompokkan menjadi & !tiga# macam, yaitu :
&"

a. yang menekankan kegiatan !operation# apa yang perlu dilakukan,
b. yang menekankan bagaimana kegiatan !operation# itu dilakukan, dan
c. yang menekankan sifat-sifat statis dari hal yang didefinisikan.
Kerangka !erikir
4ma Sekaran dalam bukunya ,usiness 8esearch !">>%# mengemukakan bahwa,
kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai foktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.
Kerangkan berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar ariable
yang akan diteliti. ?adi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar ariable
independent dan dependen. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu
dikemukakan apabila dalam penelitian terse but berkenaan dua ariable atau lebih.
7pabila penelitian hanya membahas sebuah ariable atau lebih secara mandiri, maka
yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-
masing ariable, juga argumentasi terhadap ariasi besaran ariable yang diteliti !Sapto
6aryoko, ">>>#.
Penelitian yang berkenaan dengan dua ariable atau lebih, biasanya dirumuskan
hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh Karen aitu dalam rangka
menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun komparasi, maka
diperlukan kerangka berpikir. /angkah-langkah dalam menyusun kerangkan pemikiran
yang selajutnya membuahkan hipotesis ditujunjukkan pada gambar di bawah ini.
&%
+aria)el 3 +aria)el 4
Membaca buku
J 6asil
Penelitian !6P#
Membaca buku J
6asil Penelitian
!6P#
Membaca buku J
6asil Penelitian
!6P#
Membaca buku J
6asil Penelitian
!6P#
+eskripsi 1eori
dan 6P
+eskripsi 1eori
dan 6P
+eskripsi 1eori
dan 6P
+eskripsi 1eori
dan 6P
7nalisis kritis
terhadap teori dan
6P
7nalisis kritis
terhadap teori dan
6P
7nalisis kritis
terhadap teori
dan 6P
7nalisis kritis
terhadap teori dan
6P

Seorang peneliti harus menguasa teori-teori ilmiah sebagai dasar argumentasi
dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran
ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek
permasalahan !Suriasumantri, ">=;#. :riteria utama agar suatu kerangka pemikiran bias
meyakinkan sesame ilmuwan, adalah alur-alur pikiran yang logisdalam membangun
suatu kerangka berfikir yang membuahkan kesimpulan berupa hipotesis. ?adi kerangka
berfikir merupakan sintesa tentang hubungan abtar ariable yang disusun dari berbagai
teori yang telah dideskripsikan. ,erdasarkan teori-teori yang telah dideskrisikan tesebut,
selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa
tentang hubungan antar ariable yang diteliti. Sintesa tentang hubungan ariable terse
but, selanjutnya dugunakan untuk merumuskan hipotesis.
,erdasarkan gambar di atas dapat diberi penjelasan sebagai berikut:
/- $enetakan +aria)le *ang Diteliti
4ntuk menentuka kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun
kerangka berfikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan terlebih dahulu
&&
7nalisis
Komparatif
terhadap teori-
teori dan 6P yang
diambil
7nalisis
Komparatif
terhadap teori-
teori dan 6P yang
diambil
7nalisis
Komparatif
terhadap teori-
teori dan 6P yang
diambil
7nalisis
Komparatif
terhadap teori-
teori dan 6P
yang diambil
Sintesa'kesimulan teori
"an HP
Sintesa'kesimulan teori
"an HP
Kerangka !erikir
Perumusa
n Hiotesis

ariable penelitinya. ,erapa jumlah ariable yang diteliti, dan apakah nama setiap
ariable, merupakan titik tolak untuk menentukan teori yang dikemukakan.
0- $em)a,a !uku "an Hasil Penelitian 5HP6
Setelah ariable ditentukan, maka langkah berikutnya adalah membaca buku-
buku dan hasil penelitian yang relean. ,uku-buku yang dibaca dapat berbentuk
buku teks, ensiklopedia, dan kamus. 6asil penelitian yang dapat dibaca adalah,
laporan penelitian, jurnal ilmiah, Skripsi, 1esis, +an +isertasi.
1- Deskrisi Teori Dan Hasil Penelitian 5HP6
+ari buku dan hasil penelitian yang telah dibaca akan dapat dikemukakan teori-
teori yang berkenaan dengan ariable yang diteliti. Seperti telah dikemukakan,
deskripsi teori berisi tentang, definisi terhadap masing-masing ariable yang
diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap ariable, dan kedudukan antara
ariable satu dengan yang lain dalam konteks penelitian itu.
7- Analisis Kritis ter%a"a Teori "an Hasil Penelitian
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis secara kritis terhadap teori dan hasil
penelitian yang telah dikemukakan. +alam analisis ini peneliti akan mengkaji
apakah teori-teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu betul-betul sesuai
dengan obyek penelitian atau tidak, karena sering terjadi teori-teori yang berasal
dari luar tidak sesuai untuk penelitian di dalam negeri.
8- Analisis Komarati# Ter%a"a Teori "an Hasil Penelitian
7nalisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu
dengan teori yang lain, dan hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain.
Melalui analisis komparatif ini peneliti dapat memadukan antara teori satu dengan
teori yang lain, atau mereduksi bila dipandang terlalu luas.
9- Sintesa Kesimulan
&2

Melalui analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian
yang relean dengan semua ariable yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat
melakukan sintesa atau kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara ariable
satu dengan ariable lain akan menghasilkan kerangka berfikir yang selajutnya
dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.
:- Kerangka !er#ikir
Setelah sintesa atau kesimpulan sementara dapat dirumuskan maka selajutnya
disusun kerangka berfikir yang asosiatif0hubungan maupun
komparatif0perbandingan. Kerangka berfikir asosiatif dapat menggunakan kalimat:
?ika begini maka akan begitu$ )ika guru kompeten, maka hasil belajar akan tinggi(
)ika kepemimpinan kepala sekolah baik, maka iklim kerja sekolah akan baik( )ika
kebijakan peniikan ilaksanakan secara baik an konsisten, maka kualitas 023
i -nonesia akan meningkat paa graasi yang tinggi(
;- Hiotesis
,erdasarkan kerangka berfikir terse but selanjutnya disusun hipotesis. ,ila
kerangka berfikir berbunyi (jika gugu kompeten, maka hasil belajar akan tinggi(4,
maka hipotesisnya berbunyi (ada hubungan yang poditif dan signifikanantara
kompetensi guru dengan hasil belajar). ,ila kerangka berfikir berbunyi (!arena
lembaga peniikan A menggunakan teknologi pembelajaran yang tinngi, maka
kualitas hasil belajar akan lebih tinggi bila ibaninkan engan 5embaga
Peniikan " yang teknologi pembelajarannya rena,4 maka hipotesisnya
berbunyi (Terapat perbeaan kualitas hasil belajar yang signifikan antara
lembaga peniikan A an lembaga peniikan ", atau hasil belajar lembaga
peniikan A lebih tinggi bila ibaningkan engan lembaga peniikan "4(
Selajutnya 4mma Sekaran !">>%# mengemukakan bahwa, kerangka berfikir
yang baik, memuat hal-hal sebagai berikut:
". Eariabel-ariabel yang akan diteliti harus dijelaskan
%. +iskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukkan dan
menjelaskan pertautan0hubungan antar ariable yang diteliti, dan ada teori yang
mendasari.
&3

&. +iskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah
hubungan antar ariable itu positif atau negatie, berbentuk simentris, kausal
atau interaktif !timbale balik#.
2. Kerangka berfikir terse but selajutnya perlu dinyatakan dalam bentuk
diagram !paradigma penelitian#, sehingga pihak lain dapat memahami kerangkan
piker yang dikemukakan dalam penelitian.
POPULASI DAN SA$PEL PENELITIAN
Poulasi
Populasi adalah kelompok subjek yang ingin dikenai generalisasi hasil penelitian.
Menurut Sugiyono (Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek 0
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya).
?adi populasi bukan hanya orang, tetapi juga subjek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekadar jumlah yang ada pada objek 0 subjek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik 0 sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Karakteristik Poulasi
Karakteristik populasi menentukan luas atau sempitnya generalisasi dan
heterogenitas populasi.
". Karakteristik sempit 0 sedikit
Aeneralisasi lebih luas, lebih heterogen
%. Karakteristik luas 0 banyak
Aeneralisasi lebih sempit,lebih homogen
Samel
Menurut Sugiyono, (sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut). ,ila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi,misalnya karena keterbatasandana, tenaga
dan waktu,maka penelitidapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
&;

7pa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi. 4ntuk itu sampel yang diambildari populasi harus betul B betul representatie
!mewakili#.
S*arat Samel
". 8epresentatie$ mewakili populasi$ karakteristiknya harus mencerminkan
karakteristik populasi.
%. Hang diteliti adalah populasi, yang diambil datanya adalah data sampel.
&. Kesimpulan yang diambil adalah untuk populasi.
Tujuan Pengam)ilan Samel 5Samling6
". Mereduksi objek penelitian
%. *ngin melakukan generalisasi
&. Menyederhanakan tugas penelitian
2. 9fektiitas dan efisiensi
Langka% < Langka% Dalam Pengam)ilan Samel
". 1entukan luas populasi sebagai daerah generalisasi
%. Penegasan sifat dan ciri populasi
&. 1entukan besarnya sampel
2. 1entukan teknik samplingnya
Teknik Samling
/- Pro)a)ilit* Samling
Probability sampling adalah teknik sampling !teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure !anggota# populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk dijadikan sampel.
a6 Simle Ran"om Samling
+ikatakan simple !sederhana# karena pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
:ara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
&<

4ndian dengan pengembalian atau undian tanpa pengembalian
Penggunaan tabel bilangan random
Sistematik random
)6 Disroortionate Strati#ie" Ran"om Samling
Strata berdasarkan usia
Strata berdasarkan jenjang pendidikan
Strata berdasarkan jenis kelamin
Strata berdasarkan status perkawinan
Strata berdasarkan status social ekonomi
Strata berdasarkan asal sekolah
Strata berdasarkan jenjang kepangkatannya atau jenjang jabatan
,6 Proortionate Strati#ie" Ran"om Samling
1eknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota 0 unsure yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
6arus proporsional sesuai dengan proporsinya masing B masing
"6 =lusteriarea Samling
1eknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti
atau sumber data sangat luas. 1eknik ini sering digunakan melalui dua tahap,
yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya
menentukan orang B orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.
Sampling berdasarkan pada kelompok B kelompok masyarakat :
,erdasarkan profesi 0 pekerjaan
,erdasarkan tempat tinggal
,erdasarkan tempat pekerjaan
,erdasarkan area 0 wilayah 0 daerah
0- Non Pro)a)ilit* Samling
&=

Don probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang 0 kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi
untuk diplih menjadi sampel.
a6 >uota Samling
Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri B ciri tertentu sampai jumlah !Kuota# yang diinginkan.
Mengambi l sampel yang punya karakteristik 0 ciri tertentu serta
jumlah Kuota 0 Kuota yang harus diambil !misalnya : mahasiswa semester E
dari berbagai P1 yang kuliah sambil bekerja atau kuliah tapi sudah
berkeluarga#. +icari yang paling mudah dihubungi. !ciri B ciri yang dicari
tidak merupakan representasi dari populasi secara keseluruhan# .
Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada Kuota yang
diinginkan maka penenlitian dipandang belum selesai, karena belum
memenuhi Kuota yang ditentukan.
)6 A,,i"ental Samling
1eknik ini adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data.
Pengambilan sampel seketemunya saja
1idak representatie
?umlahnya tidak ditentukan secara pasti
Mudah dilakukan
Sulit untuk diambil generalisasi
+igunakan untuk menemukan suatu issu 0 hal B hal yang menjadi
topic pembicaraan msyarakat
,6 Purosi2e Samling
&>

Sampling purposie adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya, akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka
sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok
digunakan untuk penenlitian kualitatif.
Memilih sampel berdasarkan tujuan tertentu
Memiliki ciri B ciri yang essensial dari populasi
Misalnya untuk mengetahui kualitas pendidikan suatu daerah$
sampelnya dari orang tua, guru, kadinas, pengawas, dst.
1idak terikat dengan jumlah sampel
"6 Sno( !all Samling
Snow ball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula B mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar. *barat bola salju yang menggelinding
yang lama Blama menjadi besar. +alam penentuan sampel,pertama B tama
dipilih satu atau dua orang, kemudian dua orang ini disuruh memilih teman B
temannya untuk dijadikan sampel.
+imulai dari kelompok kecil
Masing Bmasing anggota kelompok memilih kawannya !satu atau dua orang#
untuk dijadikan sampel,
Kawannya memilih kawannya lagi untuk dijadikan sampel,
begitu seterusnya sampai diperoleh jumlah sampel yang diinginkan
Sampel tidak boleh lebih dari ".. orang
Menyelidiki hubungan antar manusia dalam hubungan yang
akrab.
e6 Samling Jenu%
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. 6al ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatie kecil,kurang dari &. orang. *stilah lain sampel jenuh adalah sensus,
dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
2.

#6 Samling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi
yang terdiri dari ".. orang. +ari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu
nomor " sampai dengan nomor "...pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan lima.untuk ini maka
yang diambil sebagai sampel adalah nomor ", 3, ".,"3, %., danseterusnya
sampai "...

Pertim)angan < Pertim)angan Dalam $enentukan Teknik Samling
". 1ujuan penelitian: generalisasi, kesan B kesan umum dalam waktu singkat
%. Pengetahuan tentang populasi
&. Kesediaan seseorang untuk dijadikan sampel
2. ?umlah biaya yang tersedia
3. ,esarnya target fasilitas yang tersedia
!esar Samel
". 1idak ada ketentuan yang pasti
%. ?ika homogen, sampel tidak perlu banyak
&. Semakin heterogen populasi, jumlah smpel semakin banyak
2. 4ntuk penelitian di sekolah, biasanya diambil sampel kelas
$enentukan Ukuran Samel
?umlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.jumlah sampel
yang "..L mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri.
?adi bila jumlah populasi "... dan hasil penenlitian itu akan diberlakukan untuk "...
orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan
jumlah populasi tersebutyaitu "... orang. Makin besar jumlah sampel mendekati
2"

populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin
kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi
!diberlakukan umum#.
,erapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian @
jawabannya tergantung pada tingkat kesalahan yang dikehendaki. 1ingkat kepercayaan
yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu dan tenaga yang tersedia.
Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang
diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar
jumlah anggota sampel yang diperlukan.
,erikut ini diberikan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang
dikembangkan dari *saac dan Michael, untuk tingkat kesalahan, "L, 3L, dan "..L.
8umus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya
adalah sebagai berikut :
sampel jumlah s Q P
kesaahan taraf k engan
Q P 6
Q P 6
s
= = = =
=
+
=
.3 , . . 3 , .
L. ". L, 3 L, " , "
. . # " !
. . .
%
% %
%


$enentukan Anggota Samel
+i dapan telah dikemukakan terdapat dua tekniksampling, yaitu probability
sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling
yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. :ara demikian sering disebut dengan random sampling,atau cara pengambilan
sampel secara acak.
Pengambilan sampel secararandom 0 acak dapat dilakukan dengan bilangan
random,computer, maupun dengan undian.bila pengambilan dilakukan dengan undian,
maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah
anggota populasi.
Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota popuasi
mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. 4ntuk contoh di atas
peluang setiap anggota populasi M "0"... +engan demikian cara pengambilannya bila
nomor satu telah diambil, maka perlu dikembalikan lagi, kalau tidak dikembalikan
2%

peluangnya menjadi tidak sama lagi. Missal nomor pertama tidak dikembalikan lagi
maka peluang berikutnya menjadi " : !".. B "# M " 0 >>. Peluang akan semakin besar
bila yang telah diambil tidak dikembalikan. ,ila yang telah diambil keluar lagi,dianggap
tidak sah dan dikembalikan lagi.
Pertemuan Ke-9
HIPOTESIS PENELITIAN
Perumusan hipotesisis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian,
setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. 1etapi perlu
diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang
bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesisi.
+alam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesisi
statistik. 6ipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. ?ika
penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik.

Pengertian Hiotesis
+ugaan 0 jawaban sementara terhadap permasalahan 0 penelitian
Separuh kebenaran, kebenaran menurut teori, belum diuji secara empiris
Selalu ditempatkan setelah tinjauan pustaka dan biasanya didahului oleh anggapan
dasar
$an#aat Hiotesis
Menurut G.E.R. Brurough yaitu :
6ipotesis menghitung banyak sesuatu
2&

6ipotesis tentang perbedaan
6ipotesis hubungan
S*arat-S*arat Hiotesis
6ipotesis harus menghubungkan atau membandingkan dua atau lebih ariabel
6ipotesis harus dinyatakan dalam kalimat pernyataan
6ipotesis harus dapat diuji kebenarannya
6ipotesis harus didukung oleh teori B teori yang dikemukakan oleh para ahli
atau hasil penelitian yang relean.
6ipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas
Sika Peneliti Ter%a"a Hiotesis 4ang Dirumuskan
Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak
terbukti ! pada akhir penelitian #
Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda B tanda bahwa data yang
trerkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis ! pada saat penelitian
berlangsung #.
!entuk-!entuk Hiotesis
6ipotesis 1eoritis
6ipotesis Statistik
o 6ipotesis Dol ! 6o #
o 6ipotesis 7lternatif ! 6a #
6ipotesis Mayor
6ipotesis Minor
Hiotesis Kerja Atau Hiotesis Alternati#
22

6ipotesis kerja menyatakan hubungan antara ariabel G dan H, atau dengan adanya
perbedaan antara dua kelompok
8umusan hipotesis kerja :
a. ?ika ........ maka.................
b. 7da perbedaan antara .......... dan ........
Hiotesis Nol
6ipotesis yg menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua ariabel
4ntuk menetralisir arah pemikiran peneliti
7sas praduga tak bersalah
Kebalikannya adalah ha yang diuji adalah ho
?ika ho ditolak, ha diterima, dan sebaliknya.
Lam)ang Hiotesis Statistik
6ipotesis yg mengandung pengertian sama atau tidak sama
6o : N" M N% 6o : N" OM N%
6a : N" M N% 6a : N" P N
6o : N" PM N%
6a : N " O N%
6ipotesis yg menyatakan hubungan
6o : rho GH M .
6a : rho GH M .
6o : rho GH OM .
6a : rho GH P .
6o : rho GH PM .
23

6a : rho GH O .
=ara $enguji Hiotesis
7pabila peneliti telah mengumpulkan dan mengolah data, bahan pengujian
hipotesis tentu akan sampai kepada suatu kesimpulan menerima atau menolak data.
6ipotesis alternatif diubah menjadi hipotesis nol
Menggunakan kura normal akan diperoleh dua daerah kritik ! daerah penolakan
hipotesis # dan daerah non-signifikansi ! daerah penerimaan hipotesis #
Pen*e)a) &agal Ditolak-N*a Hiotesis Nol
+ari landasan teori
Kesalahan sampling
Kesalahan instrumen penel.
Kesalahan perhitungan
Kesalahan rancangan penelitian
Pengaruh ariabel luar
Sum)er Penemuan Hiotesis
+ari peneliti sendiri
+ari teori0pendapat orang lain
6asil penelitian yg relean
Jenis-Jenis Hiotesis
menyatakan hubungan % atau lebih ariabel
menyatakan perbedaan0perbandingan % atau lebih ariabel
menyatakan pengaruh suatu ariabel terhadap ariabel lain
Jenis < Jenis Kekeliruan Dalam Pengujian Hiotesis
7da dua jenis kekeliruan:
2;

". Menolak hipotesis null yang seharusnya diterima dengan derajat kesalahan M Q
!alpha#. Maksudnya disini bahwa seorang peneliti mengajukan hipotesisnya
yang isinya sebenarnya benar namun saat pembuktian hipotesisnya ditolak.
:ontoh : ,elajar mempengaruhi prestasi. +ilapangan ternyata yang terjadi
sebaliknya bahwa anak B anak yang tidak belajar ternyata dapat lulus
%. Menerima hipotesis null yg seharusnya ditolak dengan derajat kesalahan M
R !beta#. Maksudnya disini bahwa seorang peneliti mengajukan hipotesis yang
sebenarnya salah tetapi saat pembuktian diterima.
:ontoh : ,elajar tidak mempengaruhi prestasi. +ilapangan terbukti bahwa anak
B anak yang tidak belajar ternyata dapat lulus.
Langka%-Langka% Dalam Pengujian Hiotesis
?adikan hipotesis teoritis menjadi hipotesis statistik
1ulis lambang statistik dari hipotesis tersebut !ho dan ha#
1entukan jenis uji statistiknya
4ji ', uji t, uji S%, uji f, atau uji lainnya
1entukan derajat kesalahan atau alphanya.
1entukan daerah penolakan ho nya
T
Penerimaan Dan Penolakan Hiotesis
Setelah diuji, hipotesis mempunyai dua kemungkinan: +iterima atau ditolak
?ika diterima, maka hipotesis berubah menjadi tesis
?ika ditolak ada beberapa kemungkinan:
1eorinya yg keliru
:ara perumusan hipotesis yg keliru
Sampel yang keliru
*nstrumen yang keliru
1eknik analisis data yang tidak cocok
2<

Penelitian Tana Hiotesis
Penelitian +eskriptif adalah penelitian untuk satu ariabel . Padahal hipotesis
hanya dibuat jika yang dipermasalahkan menunjukkan hubungan antara dua
ariabel atau lebih.
Penelitian 9aluatif
Penelitian eksploratif yang jawabannya masih sukar diduga dan dicari, tentu
sukar ditebak apa saja, atau bahkan tidak mungkin dihipotesiskan.
Penelitian 1indakan Kelas !ya atau tidak#
Dilai ilmiah penelitian berhipotesis lebih tinggi dibandingkan penelitian tanpa
hipotesis
Anggaan Dasar ' Asumsi Dasar
Kebenaran atau keyakinan yang tidak perlu dibuktikan lagi dan merupakan dasar
didalam memunculkan hipotesis
Merupakan dari kegiatan penelitian 0 perumusan hipotesis
Sebagai penegas ariabel yg menjadi pusat perhatian
Sumber asumsi : dari teori yang sudah mapan
=onto% Penggunaan Asumsi Dasar
?udul Penelitian: 6ubungan antara penampilan guru dan prestasi belajar siswa.
7sumsi +asarnya:
o Setiap guru punya penampilan yg berbeda
o Prestasi belajar siswa berariasi
o Prestasi belajar dipengaruhi oleh bermacam faktor
Karakteristik Hiotesis *ang )aik
2=

Merupakan dugaan terhadap keadaan ariabel mandiri, perbandingan keadaan
ariabel pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua
ariebel atau lebih.
+inyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menmpulkan berbagai
penafsiran
+apat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode ilmiah.
TEKNIK PEN&U$PULAN. PEN&OLAHAN. DAN ANALISIS DATA
SERTA =ARA PEN4USUNAN PROPOSAL PENELITIAN
Teknik Pengumulan Data
+ua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu :
". kualitas instrumen penenlitian
%. kualitas pengumpulan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai :
/( 0etting alamiah 'natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen,
dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain B
lain
2>

1( 0umber atanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan.
a. sumber primer adalah sumber data yang berlangsung membnerikan data
kepada pengumpul data.
b. sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya orang lain arau lewat dokumen.
Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena
hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung
sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan.
+ata yang kita cari harus sesuai dengan tujuan penelitian. +engan teknik sampling yang
benar, kita sudah mendapatkan strategi dan prosedur yang akan kita gunakan dalam
mencari data di lapangan. Pada bagian ini, kita akan membahas jenis data apa saja yang
dapat kita pergunakan untuk penelitian kita. Hang pertama ialah data sekunder dan yang
kedua ialah data primer.
+ata sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari
dan mengumpulkan$ sedang data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari
sumber asli atau pertama. ?ika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan
cepat karena sudah tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-perusahaan,
organisasi-organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintah$
maka data primer harus secara langsung kita ambil dari sumber aslinya, melalui nara
sumber yang tepat dan yang kita jadikan responden dalam penelitian kita.
Pertim)angan-Pertim)angan "alam $en,ari Data Sekun"er
Meski data sekunder secara fisik sudah tersedia dalam mencari data tersebut kita
tidak boleh lakukan secara sembarangan. 4ntuk mendapatkan data yang tepat dan sesuai
dengan tujuan penelitian, kita memerlukan beberapa pertimbangan, diantaranya sebagai
berikut:
a# ?enis data harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah kita
tentukan sebelumnya.
3.

b# +ata sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan pada jumlah
tetapi pada kualitas dan kesesuaian$ oleh karena itu peneliti harus selektif dan hati-
hati dalam memilih dan menggunakannya.
c# +ata sekunder biasanya digunakan sebagai pendukung data
primer$ oleh karena itu kadang-kadang kita tidak dapat hanya menggunakan data
sekunder sebagai satu-satunya sumber informasi untuk menyelesaikan masalah
penelitian kita.
Kegunaan Data Sekun"er
+ata sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Pemahaman 3asalah:+ata sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung
untuk memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan
melakukan penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company
profile atau data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu
untuk memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan
kita gunakan sebagai masalah penelitian.
b. Penjelasan 3asalah? +ata sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah
dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data
sekunder yang tersedia, kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi
lingkungan yang mengelilinginya. 6al ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti
untuk memahami persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan pengertian
yang lebih baik mengenai pengalaman-pengalaman yang mirip dengan persoalan
yang akan diteliti.
c( 7ormulasi Alternati%e8Alternati%e Penyelesaian 3asalah yang 5ayak
Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa
alternatie lain. +ata sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa
alternatie lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti.
+engan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian
masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
d. 0olusi 3asalah? +ata sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu
mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat
3"

memunculkan solusi permasalahan yang ada. 1idak jarang persoalan yang akan kita
teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.
Strategi Pen,arian "ata Sekun"er
,agaimana kita mencari data sekunder@ +alam mencari data sekunder kita
memerlukan strategi yang sistematis agar data yang kita peroleh sesuai dengan masalah
yang akan diteliti. ,eberapa tahapan strategi pencarian data sekunder adalah sebagai
berikut:
a( 3engientifikasi !ebutuhan
Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan
identifikasi kebutuhan terlebih dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan cara
membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: "# 7pakah kita memerlukan data
sekunder dalam menyelesaikan masalah yang akan diteliti@ %# +ata sekunder seperti
apa yang kita butuhkan@ *dentifikasi data sekunder yang kita butuhkan akan
membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta biaya.
b( 3emilih 3etoe Pencarian
Kita perlu memilih metode pencarian data sekunder apakah itu akan dilakukan
secara manual atau dilakukan secara online. ?ika dilakukan secara manual, maka
kita harus menentukan strategi pencarian dengan cara menspesifikasi lokasi data
yang potensial, yaitu: lokasi internal dan 0 atau lokasi eksternal. ?ika pencarian
dilakukan secara online, maka kita perlu menentukan tipe strategi pencarian$
kemudian kita memilih layanan-layanan penyedia informasi ataupun database yang
cocok dengan masalah yang akan kita teliti.
c( 3enyaring an 3engumpulkan 2ata
Setelah metode pencarian data sekunder kita tentukan, langkah berikutnya ialah
melakukan penyaringan dan pengumpulan data. Penyaringan dilakukan agar kita
hanya mendapatkan data sekunder yang sesuai saja, sedang yang tidak sesuai dapat
kita abaikan. Setelah proses penyaringan selesai, maka pengumpulan data dapat
dilaksanakan.
( E%aluasi 2ata
3%

+ata yang telah terkumpul perlu kita ealuasi terlebih dahulu, khususnya
berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data. ?ika peneliti merasa bahwa kualitas
data sudah dirasakan baik dan jumlah data sudah cukup, maka data tersebut dapat
kita gunakan untuk menjawab masalah yang akan kita teliti.
e( 3enggunakan 2ata
1ahap terakhir strategi pencarian data ialah menggunakan data tersebut untuk
menjawab masalah yang kita teliti. ?ika data dapat digunakan untuk menjawab
masalah yang sudah dirumuskan, maka tindakan selanjutnya ialah menyelesaikan
penelitian tersebut. ?ika data tidak dapat digunakan untuk menjawab masalah, maka
pencarian data sekunder harus dilakukan lagi dengan strategi yang sama.
$emili% $eto"e Pengam)ilan Data
Pengambilan data sekunder tidak boleh dilakukan secara sembarangan, oleh karena
itu kita memerlukan metode tertentu. :ara-cara pengambilan data dapat dilakukan
secara a# manual, b# online dan c# kombinasi manual dan online.
a( Pencarian secara 3anual
Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang tidak mempunyai
data base lengkap yang dapat diakses secara online. Oleh karena itu, kita masih
perlu melakukan pencarian secara manual. Pencarian secara manual bisa menjadi
sulit jika kita tidak tahu metodenya, karena banyaknya data sekunder yang tersedia
dalam suatu organisasi, atau sebaliknya karena sedikitnya data yang ada. :ara yang
paling efisien ialah dengan melihat buku indeks, daftar pustaka, referensi, dan
literature yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti. +ata sekunder dari sudut
pandang peneliti dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data internalUU data yang
sudah tersedia di lapangan$ dan data eksternalUU data yang dapat diperoleh dari
berbagai sumber lain.
Lokasi Internal: /okasi internal dapat dibagi dua sebagai sumber informasi yang
berasal dari database khusus dan database umum. +ata base khusus biasanya berisi
informasi penting perusahaan yang biasanyan dirahasiakan dan tidak disediakan
untuk umum, misalnya, data akutansi, keuangan, sdm, data penjualan dan informasi
penting lainnya yang hanya boleh diketahui oleh orang-orang tertentu di perusahaan
3&

tersebut. +ata jenis ini akan banyak membantu dalam mendeteksi dan memberikan
pemecahan terhadap masalah yang akan kita teliti di perusahaan tersebut.
Sebaliknya, database umum berisi data yang tidak bersifat rahasia bagi perusahaan
dan boleh diketahui oleh umum. +ata jenis ini biasanya dapat diketemukan di
perpustakaan kantor 0 perusaahaan atau disimpan dalam komputer yang dapat
diakses secara umum. +ata ini diperoleh dari luar perusahaan biasanya berbentuk
dokumen-dokumen peraturan pemerintah mengenai perdagangan, berita, jurnal
perusahaan, profil perusahaan dan data-data
Lokasi Eksternal: +ata eksternal dapat dicari dengan mudah karena biasanya data
ini tersimpan di perpustakaan umum, perpustakaan kantor-kantor pemerintah atau
swasta dan uniersitas, biro pusat statistik dan asosiasi perdagangan, dan biasanya
sudah dalam bentuk standar yang mudah dibaca, seperti petunjuk penelitian, daftar
pustaka, ensiklopedi, kamus, buku indeks, buku data statistik dan buku-buku
sejenis lainnya.
b( Pencarian secara 9nline
+engan berkembangnya teknologi *nternet maka munculah banyak data base yang
menjual berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. +ata base ini dikelola oleh
sejumlah perusahaan jasa yang menyediakan informasi dan data untuk kepentingan
bisinis maupun non-bisnis. 1ujuannya ialah untuk memudahkan perusahaan,
peneliti dan pengguna lainnya dalam mencari data.
Pencarian secara online memberikan banyak keuntungan bagi peneliti, diantaranya
ialah: a# hemat waktu: karena kita dapat melakukan hanya dengan duduk didepan
komputer, b# ketuntasan: melalui media *nternet dan portal tertentu kita dapat
mengakses secara tuntas informasi yang tersedia kapan saja tanpa dibatasi waktu, c#
Kesesuaian: peneliti dapat mencari sumber-sumber data dan informasi yang sesuai
dengan mudah dan cepat, d#hemat biaya: dengan menghemat waktu dan cepat
dalam memperoleh informasi yang sesuai berarti kita banyak menghemat biaya.
Kriteria "alam $enge2aluasi Data Sekun"er
Ketepatan memilih data sekunder dapat diealuasi dengan kriteria sebagai berikut:
32

5aktu Keberlakuan: 7pakah data mempunyai keberlakuan
waktu@ 7pakah data dapat kita peroleh pada saat diutuhkan. ?ika saat dibutuhkan
data tidak tersedia atau sudah kedaluwarsa, maka sebaiknya jangan digunakan lagi
untuk penelitian kita.
Kesesuaian: 7pakah data sesuai dengan kebutuhan kita@
Kesesuaian berhubungan dengan kemampuan data untuk digunakan menjawab
masalah yang sedang diteliti.
Ketepatan: 7pakah kita dapat mengetahui sumber-sumber
kesalahan yang dapat mempengaruhi ketepatan data, misalnya apakah sumber data
dapat dipercaya@ ,agaimana data tersebut dikumpulkan atau metode apa yang
digunakan untuk mengumpulkan data tersebut.
,iaya: ,erapa besar biaya untuk mendapatkan data sekunder
tersebut@ ?ika biaya jauh lebih dari manfaatnya, sebaiknya kita tidak perlu
menggunaknnya.
Pengumulan Data Primer
a. Pengertian
7pakah data primer itu@ +ata primer ialah data yang berasal dari sumber asli
atau pertama. +ata ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam
bentuk file-file. +ata ini harus dicari melalui nara sumber atau dalam istilah
teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan obyek penelitian atau orang
yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.
4ntuk mengumpulkan data primer diperlukan metode dan instrumen tertentu.
Secara prinsip ada dua metode pengumpulan data primer, yaitu: pengumpulan data
secara pasif dan pengumpulan data secara aktif. Perbedaan antara kedua metode
tersebut ialah: yang pertama meliputi obserasi karaktersitik-karakteristik elemen-
elemen yang sedang dipelajari dilakukan oleh manusia atau mesin$ sedang yang
kedua meliputi pencarian responden yang dilakukan oleh manusia ataupun non-
manusia.
Koleksi data secara pasif bermanfaat untuk mendapatkan data dari manusia
ataupun tipe elemen studi lainnya. Kegiatannya meliputi melakukan obserasi
33

terhadap karaktersitik-karakteristik tertentu indiual, obyek, organisasi dan entitas
lainnya yang menarik untuk kita teliti. Koleksi data secara aktif memerlukan
responden dalam mendapatkan data.
+alam pencarian data primer ada tiga dimensi penting yang perlu diketahui,
yaitu: kerahasiaan, struktur dan metode koleksi. Pertama, kerahasiaan mencakup
mengenai apakah tujuan penelitian untuk diketahui oleh responden atau tidak.
Merahasiakan tujuan penelitian dilakukan untuk tujuan agar para responden tidak
memberikan jawaban-jawaban yang bias dari apa yang kita harapkan. Kedua,
struktur berkaitan dengan tingkat formalitas !resmi#, atau pencarian data dilakukan
secara terstruktur atau tidak terstruktur. Pencarian dilakukan secara terstruktur jika
peneliti dalam mencari data dengan menggunakan alat, misalnya kuesioner dengan
pertanyaan yang sudah dirancang secara sistematis, dan sangat terstruktur baik itu
dilakukan secara tertulis ataupun lisan. Sebaliknya pencarian dapat dilakukan
dengan cara tidak terstruktur, jika instrumennya dibuat tidak begitu formal atau
terstruktur. Ketiga, metode koleksi menunjuk pada sarana untuk mendapatkan data.
b. Metode Pengumpulan +ata Primer secara Pasif
Metode pengumpulan data primer dapat dilakukan oleh manusia atau mesin. ?ika
dilakukan oleh manusia dapat berbentuk "# terstruktur dan bersifat rahasia, %#
terstruktur dan bersifat terbuka, &# tidak terstruktur dan bersifat rahasia, dan 2# tidak
terstruktur dan bersifat terbuka. Pembagian yang sama jika dilakukan oleh mesin.
Metode pengumpulan data yang dilaksanakan oleh manusia:
Terstruktur "an !ersi#at Ra%asia? metode ini mempunyai karakteristik, yaitu
pengumpulan dilakukan secara terstruktur atau resmi dan responden tidak diberi
informasi mengenai tujuan penelitian yang dilakukan. Sekalipun demikian pihak
peneliti biasanya memberikan informasi mengenai tema atau topik yang akan
diteliti agar pihak responden tidak bias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang ada di kuesioner.
Terstruktur "an !ersi#at Ter)uka? metode ini mempunyai karakteristik, yaitu
pengumpulan dilakukan secara terstruktur atau tingkat keformalannya tinggi dan
3;

responden biasanya diberi informasi mengenai tujuan penelitian yang dilakukan.
1ujuannya ialah agar responden memberikan jawaban yang sesuai dengan tujuan
penelitian dan tidak menyimpang yang dapat mengakibatkan bias hasil penelitian
dikarenakan tidak cocoknya data yang diperoleh.
Ti"ak Terstruktur "an !ersi#at Ra%asia? metode ini mempunyai karakteristik,
yaitu pengumpulan dilakukan secara tidak terstruktur atau kurang resmi dan
responden tidak diberi informasi mengenai tujuan penelitian yang dilakukan-
Perbedaan dengan metode pertama ialah terletak pada sifat keformalan dalam
proses pengumpulan data di lapangan. 6al ini akan berdampak secara psikologis
memberikan keleluasaan pada responden dalam memberikan jawaban-jawaban
pertanyaan yang diberikan.
Ti"ak Terstruktur "an !ersi#at Ter)uka: metode ini mempunyai karakteristik,
yaitu pengumpulan dilakukan secara tidak terstruktur atau kurang resmi tetapi pihak
peneliti memberikan informasi secara terbuka mengenai tujuan penelitiannya
sehingga responden dapat secara jelas mengetahui arah penelitiannya dan ini kan
mempengaruhi repsonden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti.
c. Metode Pengumpulan +ata Primer secara 7ktif
Metode pengumpulan data primer secara aktif meliputi beberapa diantaranya a#
wawancara secara langsung dengan repsonden, b# wawancara dengan responden
melalui telepon, c# wawancara dengan menggunakan surat, d# wawancara dengan
menggunakan surat elektronik.
TEKNIK PEN4AJIAN DATA
Sebelum kita masuk ke berbagai macam metode dan teknik analisis, ada baiknya
kita mempelajari teknik-teknik penyajian data. 1eknik-teknik ini diperlukan untuk
3<

memberikan gambaran umum informasi yang terkandung data. +i samping itu, teknik
penyajian ini dimaksudkan untuk memperindah tampilan dari suatu laporan penelitian.
Penyajian data yang umum digunakan adalah:
o 1abel
o Arafik
Penyajian dalam bentuk tabel memiliki beberapa jenis:
Ta)el Ringkasan Data :
1abel ini merupak ringkasan statistik dari beberpa kelompok. Misalkan jika kita
memiliki data pendapatan keluarga di suatu propinsi, dan kita ingin menyajikan rata-rata
pendapatan keluarga berdasarkan tingkat pendidikan kepala keluarganya. +ari tabel ini
ingin diperoleh informasi umum hubungan antara pendidikan dan pendapatan. +alam
penyajian menggunakan tabel ringkasan ini, mungkin informasi akan lebih lengkap jika
tidak hanya menampilkan rata-rata !ukuran pemusatan data# saja. 1ambahan informasi
tentang simpangan baku akan memberikan pengetahuan yang lebih menyeluruh. +ari
tabel di atas bisa dilihat bahwa pendapatan keluarga berpendidikan SM7 dan S"0S%0S&
lebih beragam dibandingkan yang lain. Keluarga yang pendidikannya tidak sekolah
pendapatannya relatif sama, tapi keluarga yang pendidikannya SM7 memiliki
pendapatan yang berbeda-beda.
Ta)el @rekuensi :
1abel ini merupakan gambaran frekuensi atau berapa banyak indiidu pada
berbagai kelompok. Misalkan saja penelitian tentang partisipasi masyarakat suatu kota
dalam program Keluarga ,erencana. Kemudian kita ingin menyajikan gambaran
pengguna berbagai macam alat kontrasepsi. +ari tabel frekuensi ini kita bisa
mengetahui alat kontrasepsi apa yang paling banyak diminati oleh masyarakat.
Seringkali tabel ini disajikan terurut berdasarkan frekuensi, dari yang terbesar ke yang
terkecil atau sebaliknya.
Ta)el Kontingensi atau Ta)ulasi Silang :
1abel ini hampir sama dengan tabel frekuensi namun dilihat dari dua atau lebih
peubah. Misalnya jika kita ingin mengetahui frekuensi penduduk suatu kota
berdasarkan pendidikan, maka table frekuensi yang didapatkan adalah sebagai berikut
3=

+ari tabel di atas informasi tambahan yang diperoleh antara lain, ternyata orang
yang pendidikannya S"0S%0S& lebih menyuikai menggunakan pil atau kondom.
*nformasi seperti ini tidak tertangkap oleh tabel frekuensi.
:atatan yang perlu diperhatikan ketika membuat tabel adalah upayakan untuk
membuat nama kolom maupun baris sejelas mungkin. Misalkan jika kolom itu berisi
pendapatan keluarga per bulan, maka jangan lupa menuliskan satuan dari pendapatan
itu.
Sementara itu banyak orang yang berpendapat bahwa penyajian informasi
menggunakan tabel yang berisi angka memiliki keefektifan yang kurang jika
dibandingkan dengan grafik. Pesan isual yang diberikan oleh grafik selain lebih
menarik untuk dilihat juga mempermudah seseorang dalam membandingkan.
Arafik yang banyak digunakan adalah:
". Diagram !atang :
+iagram ini berupa batang-batang yang menggambarkan nilai dari masing-masing
kategori. +iagram ini bisa diterapkan pada tabel ringkasan maupun tabel frekuensi
dan tabel kontigensi.
%. Diagram Lingkaran 5Pie =%art6 :
+iagram ini berupa lingkaran yang terbagi-bagi dalam beberapa bagian. Masing-
masing bagian merupakan representasi dari berbagai kelompok, dan luas dari
bagian itu berdasarkan frekuensi masing-masing kelompok.
&. S,atter Plot ? Plot ini merupakan grafik yang digunakan untuk melihat hubungan
antara dua buah peubah numerik. Misalkan kita ingin tahu hubungan antara usia
ibu ketika menikah dengan jarak antara menikah dan kelahiran anak pertama. +ari
plot ini kita bisa melihat apakah pasangan yang menikah pada usia lebih tua
memiliki anak setelah menikah lebih lama dibandingkan pasangan yang usia ibu
ketika menikah masih lebih muda.
3>

2. Time Series Plot : Plot ini digunakan untuk melihat perkembangan nilai suatu
peubah dari waktu ke waktu. Misalkan kita ingin membuat gambaran
perkembangan peserta K, Mandiri dari tahun ">=. sampai %....
TEKNIK ANALISIS DATA
+ari berbagai macam teknik analisis data bisa dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok sesuai dengan kegunaannya. Pengelompokan ini adalah sebagai berikut :
". 1eknik 7nalisis untuk Menguji 6ipotesis tentang Dilai 1engah Populasi. Hang
termasuk di dalamnya adalah 4ji t-student, 4ji 1anda !Sign 1est# dan 4ji Peringkat
,ertanda 5ilcoSon !5ilcoSon 8ank 1est#, 4ji Proporsi
%. 1eknik 7nalisis untuk Membandingkan Dilai 1engah +ua atau /ebih Populasi.
Hang termasuk di dalamnya adalah 4ji t-student, 7DOE7 !7nalysis of Eariance#,
4ji Mann-5hitney-5ilcoSon dan 4ji Kruskal-5allis, 4ji ,eda Proporsi
&. 1eknik 7nalisis untuk Melihat 6ubungan +ua atau /ebih Peubah. Hang termasuk
di dalamnya adalah Korelasi Pearson, Korelasi Peringkat Spearman, 8egresi
/inear, 8egresi /ogistik, 1abel Kontingensi !4ji Khi-Kuadrat#, 7DOE7.
2. 1eknik 7nalisis untuk Melakukan Pendugaan. Hang termasuk didalamnya adalah
segala bentuk analisis regresi.
". 1eknik analisis untuk menguji hipotesis tentang nilai
tengah populasi
6ipotesis nilai tengah !atau rata-rata# merupakan suatu pernyataan tentang besarnya
nilai tengah suatu populasi yang ingin diuji kebenarannya. Misalnya sebuah perusahaan
air mineral mengklaim bahwa pada setiap botol produknya berisi air mineral sebanyak
3.. ml. 7tau sebuah perusahaan lampu bohlam menyatakan bahwa rata-rata lama
hidup lampu bohlam produknya adalah &... jam.
Pernyataan-pernyataan di atas merupakan pernyataan yang masih memungkinkan untuk
di uji kebenarannya. Pihak departemen perindustrian atau mungkin H/K* tidak
langsung mempercayai apa yang dikatakan oleh produsen air mineral tersebut. Prosedur
pengujian yang dilakukan adalah, dengan mengambil beberapa botol air mineral dari
;.

berbagai tempat !secara acak# kemudian mengukur olume air di setiap botol. +ari data
yang diperoleh kemudian akan dibuat kesimpulan, mendukung atau tidak mendukung
apa yang telah diklaim oleh produsen. ?ika dari ".. bohlam yang diukur ketahanannya
hanya memiliki rata-rata lama hidup "... jam, maka ini berarti tidak mendukung apa
yang diucapkan produsen. ,eberapa prosedur analisis yang bisa digunakan untuk tujuan
ini adalah :
Uji t-Stu"ent. uji ini digunakan untuk data yang bertipe numerik$ misalnya olume air,
lama hidup bohlam$ yang diasumsikan memiliki sebaran normal. 4ji ini menghasilkan
apa yang disebut statistik uji t-hitung dengan basis penghitungan adalah selisih antara
rata-rata yang didapat dari data dengan rata-rata yang dihipotesiskan, dan dibandingkan
dengan nilai t-tabel dengan derajat bebas n-", n adalah ukuran sampel.
Uji Tan"a. uji tanda !sign test# ini adalah uji yang bisa diterapkan pada data yang
bertipe minimal ordinal$ misalnya olume air, lama hidup bohlam, nilai ujian, *I,
tingkat kesetujuan$ dan tidak ada asumsi sebaran !non-parametrik#. +engan
menggunakan uji ini, data ditransformasi menjadi dua V !plus# jika nilainya lebih besar
dari nilai yang dihipotesiskan, dan B !minus# jika nilai datanya lebih kecil dari nilai
yang dihipotesiskan. +engan melihat banyaknya tanda V dan B ini, diputuskan apakah
menerima atau menolak hipotesis.
Uji Peringkat !ertan"a Ail,oBon. uji ini memiliki syarat seperti halnya uji tanda.
,asis pembandingan yang dilakukan adalah dengan terlebih dahulu menyelisihkan
setiap data dengan nilai yang dihipotesiskan, kemudian membuat peringkat dari selisih
tersebut. Selanjutnya dari nilai-nilai peringkat inilah diputuskan untuk menerima atau
menolak suatu hipotesis.
Uji Proorsi. uji ini diterapkan untuk melakukan pengujian hipotesis dalam bentuk
proporsi. Misalkan benarkah ada 3.L warga yang mendukung pemberlakuan undang-
undang perpajakan yang baru @ ?adi data yang ada terdiri atas dua nilai$ benar-tidak, ya-
tidak, laki-laki-perempuan, ikut-tidak ikut. ,asis pengujiannya adalah proporsi yang
dieproelh dari data dibandingkan dengan proporsi yang dihipotesiskan. ?ika bedanya
jauh maka hipotesis itu tidak didukung oleh data.
;"

%. 1eknik untuk membandingkan nilai tengah dua populasi
atau lebih
+alam banyak kesempatan, ingin diketahui ada tidaknya perbedaan nilai tengah
!atau rata-rata# dua populasi atau lebih. Misalnya seorang bupati menyatakan bahwa
penduduk yang tinggal di kabupatennya memiliki tingkat kesadaran politik yang lebih
tinggi dari kabupaten lain. 7tau sebuah perusahaan mobil menyatakan bahwa mobil
yang diproduksi di pabriknya, memiliki efisiensi penggunaan bahan bakar yang lebih
baik dari produknya yang lama.
1ahapan pengujian yang dilakukan adalah dipilih beberapa orang dari kabupaten
tersebut dan diukur kesadaran politiknya, kemudian dipilih juga beberapa orang dari
kabupaten lain dan diukur kesadaran politiknya. +ari data kedua kabupaten ini
diputuskan diterima atau tidak apa yang telah dinyatakan oleh sang bupati. Pada kasus
kedua, mungkin diuji beberapa mobil produksi baru dan mobil produksi lama, kemudian
dibandingkan.
Populasi yang dimaksud di sini memiliki pengertian yang luas, bukan hanya berupa
fisik. Misalnya saja ingin dibandingkan keefektifan & metode pengajaran$ metode
pengajaran ini merupakan populasi yang abstrak. Sehingga bentuk datanya diperoleh
dari semacam percobaan. ,eberapa orang diikutsertakan dalam kelas metode ",
beberapa orang lain diikutsertakan dalam kelas dengan metode %, dan beberapa orang
lain diikutsertakan dalam kelas metode &. Pada awal percobaan, setiap orang memiliki
kondisi yang sama. +ari data ketiga kelas, akan diketahui seperti apa perbedaan
efektifitas ketiga pengajaran.
,eberapa analisis yang bisa digunakan untuk tujuan ini adalah :
Uji t-Stu"ent. uji ini hanya bisa digunakan untuk membandingkan nilai tengah dua
populasi yang diasumsikan memiliki sebaran normal. +asar pengujian dari analisis ini
adalah selisih rata-rata contoh yang diambil dari populasi pertama dengan rata-rata
contoh dari populasi kedua. ,erdasarkan nilai selisih ini akan diperoleh keputusan
menganggap sama atau berbeda kedua nilai tengah tersebut.
ANO+A. 7nalysis of Eariance digunakan untuk membandingkan nilai tengah dua atau
lebih populasi, dengan asumsi menyebar normal. +asar pengujian dengan analisis ini
adalah ada atau tidaknya keragaman antar nilai tengah. ?ika keragaman nilai tengah
;%

kecil, maka dikatakan nilai-nilai tengah itu tidak berbeda, tetapi jika ragamnya besar
maka berarti nilai-nilai tengah itu berbeda.
$ann-A%itne*. analisis ini hanya digunakan untuk membandingkan nilai tengah dua
populasi, dan tidak ada asumsi sebaran. +asar pengujiannya adalah peringkat dari nilai-
nilai data. ?ika tidak ada perbedaan nilai tengah maka apabila data kedua populasi
dicampur dan diperingkatkan, maka rata-rata peringkat keduanya tidak akan berbeda.
7rtinya data yang bernilai kecil atau besar tidak hanya berasal dari salah satu populasi,
namun tersebar merata di keduanya.
Kruskal-Aallis. analisis ini adalah perluasan dari uji Mann-5hitney, dan bisa
diterapkan untuk lebih dari dua populasi, dan tidak ada asumsi sebaran data.
Uji !e"a Proorsi. pengujian ini digunakan untuk melihat perbedaan proporsi dua
populasi. Misalnya ingin dibandingkan proporsi keluarga yang mengikuti program K,
di Kabupaten ,ogor dan Kabupaten :ianjur. Pengujian in berbasis pada selisih
proporsi dari sebuah populasi dengan populasi lain.
&. 1eknik analisis untuk melihat hubungan dua atau lebih
peubah
Sepintas ilustrasi tentang hal ini sudah diberikan ketika kita membahas tabel
kontingensi, yaitu antara pendidikan dengan penggunaan alat kontrasepsi. 6ubungan
antara dua peubah atau lebih, seringkali merupakan hal yang selalu ada dalam suatu
penelitian. 7da dua jenis hubungan yang harus dibedakan sejak awal, yaitu hubungan
yang sekedar asosiasi yang didukung hanya oleh data yang ada dan hubungan yang
bersifat sebab akibat yang didukung dengan logika dan teori.
Ketika kita membahas hubungan jenis yang pertama, dua peubah memiliki
kedudukan yang sama, tidak ada peubah yang satu mendahului peubah yang lain.
Damun pada hubungan sebab akibat ada peubah yang diposisikan sebagai sebab
!peubah penjelas, peubah bebas, peubah independen# dan ada yang menjadi akibat
!peubah respon, peubah tak bebas, peubah dependen#. Peubah bebas biasanya
dilambangkan G, sedangkan peubah tak bebas H.
7nalisis hubungan dua peubah ini tergantung pada tipe dari peubah yang terlibat,
apakah bertipe kategorik dan bertipe numerik, serta bentuk dari hubungan yang akan
;&

dibuat. ,erikut disajikan tabel yang memberikan alat analisis apa yang bisa diterapkan
pada berbagai tipe data :
Numerik Kategorik
Numerik Korelasi Pearson, Korelasi
Spearman, 8egresi /inear
7DOE7, tabel ringkasan
Kategorik 8egresi /ogistik 1abel Kontingensi
Penjelasan singkat mengenai alat analisis di atas adalah sebagai berikut:
Korelasi Pearson. korelasi ini sering juga disebut sebagai korelasi produk-momen atau
korelasi saja. ,esarnya koefisien menggambarkan seberapa erat hubungan linear antara
dua peubah, bukan hubungan sebab akibat. Peubah yang terlibat dua-duanya bertipe
numerik, dan menyebar normal jika ingin pengujian terhadapnya sah.
Dotasi dari koefisien korelasi ini adalah r yang besarnya antara B" hingga ". ?ika r O .
maka dikatakan berkorelasi negatif, artinya jika nilai salah satu peubah semakin besar
maka peubah yang lain akan semakin kecil. Misalnya hubungan antara lama belajar
dengan lama menonton 1E. Sebaliknya jika r P . dikatakan terjadi hubungan linear
yang positif. Misalnya pendapatan dengan konsumsi. ?ika r M . dikatakan tidak
berkorelasi tetapi bukan berarti tidak berhubungan. Mungkin berhubungan namun tidak
linear. Semakin dekat nilai r dengan " atau B" maka semakin erat hubungan linear antar
peubah tersebut.
Korelasi Searman. koefisien ini mirip saja dengan korelasi Pearson, hanya saja dalam
pengujian tidak mensyaratkan adanya asumsi sebaran normal. +i samping itu data yang
digunakan bisa saja berupa data numerik yang merupakan pengkodean dari data
ordinal. Misalkan hubungan antara pendapatan !numerik# dengan tingkat kesadaran
politik !ordinal#. Kesadaran politik dinyatakan sebagai sebuah bilangan terurut
berdasarkan tingkat kesadarannya.
Regresi Linear. dalam analisis ini sudah jelas mana sebagai H dan mana sebagai G.
6ubungan antara H dengan G di tuliskan sebagai :
H M a V bG
*nterpretasi dari b adalah besarnya perubahan H jika G naik satu satuan. Sedangkan a
adalah besarnya nilai H ketika G bernilai .. 4mumnya a disebut sebagi intersep dan b
sebgai kemiringan0slope0gradien garis regresi.
;2

4kuran kebaikan model regresi dinyatakan sebagai 8
%
!koefisien determinasi#, yang
besarnya dari .L hingga "..L. Semakin mendekati "..L maka model regresi yang
didapatkan semakin baik. +ata yang bisa dianalisis dengan regresi linear adalah H dan
G yang bertipe numerik, dan memiliki sebaran normal.
ANO+A. Pada bagian sebelumnya dijelaskan bahwa 7DOE7 bisa digunakan untuk
membandingkan nilai tengah dari dua atau lebih populasi. +alam berbagai kondisi,
analisis ini juga bisa diinterpretasikan untuk melihat pengaruh peubah yang bertipe
kategorik !bukan numerik# terhadap peubah yang bertipe numerik. Misalnya ingin
dilihat hubungan, tepatnya pengaruh, dari lokasi toko terhadap kemajuan usaha !diukur
dalam rupiah#. ?ika ada perbedaan kemajuan usaha antara toko di perumahan dan toko
di tempat wisata, bisa dikatakan bahwa ada hubungan antara kemajuan usaha dengan
lokasi toko.
Ta)el Ringkasan. tabel ini juga sudah dibahas pada bagian sebelumnya. +engan tabel
ini juga bisa dibahas hubungan antar peubah. Misalnya jika kita ringkas rata-rata
pendapatan kepala keluarga berdasarkan pendidikannya, seperti pada contoh
sebelumnya, kita bisa mengetahui hubungan antara keduanya. 7pakah semakin tinggi
pendidikan, tingkat pendapatannya juga semakin besar.
Ta)el Kontingensi. mengulang pembahasan tentang teknik penyajian data, tabel
kontingensi bisa digunakan untuk melihat hubungan dua peubah kategorik. Pada
contoh sebelumnya diberikan tabel kontingensi antara pendidikan dan penggunaan alat
kontrasepsi. +ari tabel kontingensi ini bisa dibuat kesimpulan apakah ada hubungan
antara pendidikan seseorang dengan alat kontrasepsi apa yang mereka sukai. 4ntuk
menegaskan pembahasan dari tabel kontingensi, dilakukan pengujian formal yang
dikenal dengan uji Khi-Kuadrat !:hi-SKuare 1est#
Regresi Logistik. tipe data dalam analisis ini kebalikan dari tipe data pada 7DOE7.
Hang menjadi peubah bebas !G# bisa bertipe numerik maupun kategorik, sedangkan
yang menjadi peubah tak bebas !H# bertipe kategorik. 6asil dari analisis ini berupa
peluang sebuah objek masuk ke dalam suatu kategori jika diketahui berbagai nilai
peubah G-nya.
;3

PEN&OLAHAN DAN ANALISIS DATA
Pada bagian ini akan dibicarakan & !tiga# hal pokok, yaitu cara mengolah data,
menganlisa dan menentukan teknik analisa statistiknya.
". Pengolahan +ata
Pengolahan data atau disebut juga proses pra-analisa mempunyai tahap-tahap
sebagai berikut:
a. E"iting Data: Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan
klarifikasi, keterbacaan, konsisitensi dan kelengkapan data yang sudah
terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan mengenai
apakah data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah konseptual atau
teknis pada saat peneliti melakukan analisa data. +engan adanya klarifikasi ini
diharapkan masalah teknis atau konseptual tersebut tidak mengganggu proses
analisa sehingga dapat menimbulkan bias penafsiran hasil analisa. Keterbacaan
berkaitan dengan apakah data yang sudah terkumpul secara logis dapat
digunakan sebagai justifikasi penafsiran terhadap hasil analisa. Konsistensi
mencakup keajegan jenis data berkaitan dengan skala pengukuran yang akan
digunakan. Kelengkapan mengacu pada terkumpulannya data secara lengkap
sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan
dalam penelitian tersebut.
b. Pengem)angan +aria)el: Hang dimaksud dengan pengembangan ariable ialah
spesifikasi semua ariable yang diperlukan oleh peneliti yang tercakup dalam
data yang sudah terkumpul atau dengan kata lain apakah semua ariable yang
diperlukan sudah termasuk dalam data. ?ika belum ini berarti data yang
terkumpul belum lengkap atau belum mencakup semua ariable yang sedang
diteliti.
c. Pengko"ean Data: Pemberian kode pada data dimaksudkan untuk
menterjemahkan data kedalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka.
1ujuannya ialah untuk dapat dipindahkan kedalam sarana penyimpanan,
misalnya komputer dan analisa berikutnya. +engan data sudah diubah dalam
bentuk angka-angka, maka peneliti akan lebih mudah mentransfer kedalam
;;

komputer dan mencari program perangkat lunak yang sesuai dengan data untuk
digunakan sebagai sarana analisa, misalnya apakah data tersebut dapat dianalisa
dengan menggunakan software SPSS@
:ontoh pemberian kode data ialah, misalnya pertanyaan di bawah ini yang
menggunakan jawaban (ya) dan (tidak) dapat diberi kode " untuk (ya) dan %
untuk )tidak)
Pertanyaan: 7pakah saudara menyukai pekerjaan saat ini@
?awaban: a. ya b. tidak
4ntuk jawaban yang menggunakan skala seperti pertanyaan di bawah ini, maka
jawaban (sangat tidak setuju), (tidak setuju), (netral), )setuju) dan (setuju
sekali) dapat diberi kode ",%,&,2 dan 3 untuk masing-masing jawaban.
Pertanyaan: ,agaimana pendapat saudara mengenai tariff telepon saat ini@
?awaban: a. sangat tidak setuju b. tidak setuju c. netral d. setuju e. setuju sekali
?ika jawaban sudah dalam bentuk numeric, misalnya penghasilan per bulan
sebesar 8p. &,3......$.. atau frekuensi membaca iklan sebesar %. kali per
bulan$ pengkodean tidak perlu dilakukan lagi karena bentuknya sudah numeric.
d. =ek Kesala%an: Peneliti melakukan pengecekan kesalahan sebelum
dimasukkan kedalam komputer untuk melihat apakah langkah-langkah
sebelumnya sudah diselesikan tanpa kesalahan yang serius.
e. $em)uat Struktur Data: Peneliti membat struktur data yang mencakup semua
data yang dibutuhkan untuk analisa kemudian dipindahkan kedalam komputer.
Penyimpanan data kedalam komputer mempertimbangkan "# apakah data
disimpan dengan cara yang sesuai dan konisten dengan penggunaan sebenarnya@
%#apakah ada data yang hilang 0 rusak dan belum dihitung@ &# bagaimana
caranya mengatasi data yang hilang atau rusak@ 2# sudahkan pemindahan data
dilakukan secara lengkap@
f. =ek Preanalisa Komuter: struktur data yang sudah final kemudian
dipersiapkan untuk analisa komputer dan sebelumnya harus dilakukan
pengecekan preanalisa komputer agar diketahui konsistensi dan kelengkapan
data.
;<

g. Ta)ulasi: 1abulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden
dengan cara tertentu. 1abulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan statistik
deskriptif ariable-ariable yang diteliti atau yang ariable yang akan di tabulasi
silang. +i bawah ini diberikan contoh membuat tabulalsi frekuensi dan tabulasi
silang:
$en*usun Proosal Penelitian
/( Proposal Penelitian !uantitatif
Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif.
*. Pendahuluan
a# /atar ,elakang
b# *dentifikasi Masalah
c# ,atasan Masalah
d# 8umusan Masalah
e# 1ujuan Penelitian
f# Kegunaan 6asil Penelitian
**. 1*D?747D P4S17K7
a# +eskripsi 1eori
b# Kerangka Pikiran
c# 6ipotesis
***. M91O+O/OA* P9D9/*1*7D
a# Metode
b# Populasi +an Sampel
c# 1eknik Pengumpulan +ata
d# 1eknik 7nalisis +ata
e# ?adwal Penelitian
PENDAHULUAN-
a. /atar ,elakang Masalah
,erisi tentang sejarah dan peristiwa yang terjadi pada obyek yang akan diteliti,
tetapi peristiwa itu nampaknya ada penyimpangan dari standart keilmuan maupun
;=

aturan. Penyimpangan ini perlu ditunjukkan dalam data. Peneliti juga perlu
menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti.
b. *dentifikasi Masalah
Semua masalah yang ada pada obyek penelitian dikemukakan, baik masalah yang
akan diteliti maupun tidak diteliti. 1unjukkan hubungan masalah satu dengan
masalah yang lain. Masalah yang diteliti umumnya merupakan ariabel dependen.
c. ,atasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori, dan supaya penelitian lebih
mendalam maka penelitian dibatasi pada beberapa ariabel saja.
d. 8umusan Masalah
+inyatakan dalam kalimat tanya, jelas, dan spesifik. +apat berbentuk rumusan
masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif.
e. 1ujuan Penelitian
1ujuan disini berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian.
1ujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan.
8umusan masalah dan tujuan penelitian ini jawabannya terletak pada kesimpulan
penelitian.
f. Kegunaan 6asil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu :
Kegunaan untuk mengembangkan ilmu 0 kegunaan teoritis.
Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang
ada pada obyek yang diteliti.
TINJAUAN PUSTAKA
a# +eskripsi 1eori
adalah teori B teori yang relean yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang
ariabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang diajukan !hipotesis#, dan penyusunan instrumen
penelitian.
b# Kerangka ,erfikir
;>

Merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah didentifikasikan sebagai masalah yang penting.
c# 6ipotesis Penelitian
Karena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan maslah
penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah
rumusan masalah dan kerangka berfikir.
$ETODOLO&I PENELITIAN
a# Metode Penelitian
+ibagian ini perlu ditetapkan metode penelitian apa yang akan digunakan, apakah
metode surey atau eksperimen.
b# Populasi dan Sampel
+alam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan
sebagai sumber data.
c# *nstrumen Penelitian
?umlah instrumen yang akan digunakan tergantung ariabel yang diteliti. ,ila
ariabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan mengggunakan lima instrumen.
d# 1eknik Pengumpulan +ata
1eknik pengumpulan data yang digunakan yang digunkan harus yang paling tepat,
sehingga betul B betul didapat data yang paling alid dan reliabel. ?angan semua
teknik pengumpulan data dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan.
e# 1eknik 7nalisis +ata
1eknik analisis data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan.
f# ?adwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang akan
dilaksanakan.
PENELITIAN TIDAKAN KELAS
Pengertian Penelitian Tin"akan Kelas 5PTK6
<.

Penelitian 1indakan Kelas !P1K# adalah penelitian tindakan !action research# yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. P1K
berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar di kelas, bukan pada input kelas
!silabus, materi dan lain-lain# ataupun output !hasil belajar#. P1K harus tertuju atau
mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
Suharsimi !%..%# menjelaskan P1K dari definisi ketiga kata tersebut sebagai
berikut :
". Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan atau
metedologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
%. 1indakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dialakuakan dengan tujuan
tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
&. Kelas adalah sekolompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sma dari seorang guru.

$akna C KelasC "alam PTK
Pengertian kelas dalam P1K adalah sekelompok peserta didik yang sedang belajar.
Komponen dalam sebuah kelas yang dapat dikaji melalui penelitian tindakan antara lain
sebagai berikut :
". 0is&a, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang asyik
mengikuti proses pembelajran dikelas0 lapangan0 laboraturium0 bengkel, ketika
sedang asyik mengerjakan pekerjaan rumah di malam hari , ataun sedang megikuti
kerja bakti di luar sekolah.
%. :uru, dapat dicermati ketika guru yang bersangkutan sedang mengajar di
kelas, sedang membimbing siswa yans sedang berdarmawisata, atau sedang
mengadakan kunjungan ke rumah siswa.
&. 3ateri pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau sebagai
bahan yang ditugaskan kepada siswa.
2. Peralatan atau sarana peniikan, dapat dicermati ketika guru sedang
mengajar, dengan tujuan meningkatkan mutu haaasil belajar, yang diamati ialah
guru, siswa atau keduanya.
<"

3. ;asil pembelajaran, merupKkKn produk yang ditingkatkan, pasti terkait
dengan tindakan unsur lain, yaitu proses pembelajaran, peralatan atau sarana
pendidikan, guru, dan siswa itu sendiri.
;. 5ingkungan, baik lingkungan siswa itu di kelas, sekolah, maupun yang
melingkungi siswa di rumahnya.
<. Pengelolaan, merupakan kegiatan yang sedang diterapkan dan dapat
diatur0direkayasa dalam bentuk tindakan 4nsur pengelolaan yang jelas-jelas
merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur dan direkayasa dalam bentuk
tindakan. +alam hal ini yang digolongkan sebagai kegiatan pengelolaan misalnya
cara mengelompokkan siswa ketika guru memberikan tugas, pengaturan jadwal,
pengaturan tempat duduk siswa, penempatan papan tulis, penetaan peralatan milik
siswa dan sebagainya.
$asala% *ang "ikaji melalui PTK
+ikarenakan makna kelas dalam P1K adalah sekelompok peserta didik yang
sedang belajar, maka permasalahan P1K cukup luas, diantaranya sebagai berikut :
". Masalah belajar siswa di sekolah, misalnya permasalahan belajar di kelas,
kesalahan pembelajaran, miskonsepsi, misstrategi dan lain-lain.
%. Pengembangan profesionalisme guru dalam peningkatan mutu perancangan,
pelaksanaan, dan ealuasi program pembelajaran.
&. Pengelolaan dan pengendalian, misalnya pengenalan teknik modifikasi
perilaku, teknik memotiasi, dan teknik pengembang potensi diri.
2. +esain dan strategi pembelajaran di kelas, misalnya masalah pengelolaan dan
prosedur pembelajaran dan implementasi dan inoasi dalam metode pembelajaran
!misalnya penggantian metode mengajar baru#, interaksi di dalam kelas !misalnya
penggunaan strategi pengajaran yang didasarkan pada pendekatan terpadu#.
3. Penamaan dan pengembangan sikap serta nilai-nilai , misalnya pengembangan
pola berfikir ilmiah dalam diri siswa.
;. 7lat bantu, media dan sumber belajar, misalnya penggunaan media,
perpustakaan dan sumber belajar di dalam0luar kelas.
<%

<. Sistem asesmen dan ealuasi proses dan hasil pembelajaran. Misalnya masalah
ealuasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrument asesmen berbasis
kompetensi, atau penggunaan alat, metode ealuasi tertentu.
=. Masalah kurikulum, misalnya implementasi K,K$ urutan penyajian materi
pokok$ interaksi guru-siswa$ siswa-materi ajar$ dan siswa-lingkungan belajar.
Tujuan PTK
1ujuan utama P1K adalah memecahkan pemasalahan nyata yang terjadi di dalam
kelas dan sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan
dengan tindakan yang dilakukan.
Secara lebih rinci, tujuan P1K antara lain sebagai berikut:
". Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
%. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas.
&. Meningkatakan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan
2. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga
tercipta sikap proaktif di daalm melakukan perbaikan mutu pendidikan dan
oapembelajran secara berkelanjutan !sustainable#
Luaran Penelitian Tin"akan kelas
Karena yang diharapkan dapat dihasilkan dari P1K adalah peningkatan atau
perbaikan mutu proses dan hasil pemebelajaran , antara lain meliputi hal-hal berikut :
". Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di sekolah.
%. Peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran di kelas.
&. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat bantu
belajar dan sumber belajar lainnya.
2. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas prosedur dan alat ealuasi yang
digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
3. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah pendidikan anak di sekolah.
<&

;. peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan
pengembangan kompetensi siswa di sekolah.
=iri K%usus Penelitan Tin"akan
:iri khusus dari P1K adalah adanya tindakan !action# yang nyata. 1indakan itu
dilakukan pada situasi alami !bukan dalam laboratorium# dan ditujukan untuk
memecahkan permasalahan praktis. 1indakan tersebut merupakan suatu kegiatan yang
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Pada penelitian tindakan, kegiatan tersebut
dilakakan dalam rangkaian siklus kegiatan.
Keunikan lain dari P1K diantaranya sebagai berikut :
". P1K merupakan kegiatan penelitian yang tidak saja berupaya untuk
memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya.
%. 6al yang dipermasalahkan bukan dihasilkan dari kajian teoritis atau dari ahsil
penelitian terdahulu, tetapi berasal dri adanya permasalahan yang nyata dan actual
yang terjadi dalm pembelajaran di kelas. +engan kalimat lain, P1K berfokus pada
masalah praktis bukan problem teoritis atau bersifat bebas konteks.
&. P1K dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas dan tajam
mengenai hal-hal yang terjadi d idalam kelas.
2. 7danya kolaborasi !kerja sama# antar praktisi !guru, kepala sekolah, siswa,
dan lainnya# dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan,
pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan
tindakan!action#.Kerja sama !kolaborasi# anatar guru dan peneliti sangat penting
dalam bersama menggali mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi terutama
pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan penelitian
!melaksanakan tindakan, obserasi, merekan data, ealuasi dan reflaksi#,
menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyususn laporan akhir.
3. P1K dilakukan hanya apabila ada :
Keputusan kelompok dan komitmen untuk pengembangan
,ertujuan meningkatkan profesionalisme guru
7lasan pokok : ingin tahu, ingin membantu, ingin meningkatkan
<2

,ertujuan memperoleh pengetahuan dan0atau sebagai pemecah
masalah.
$en*usun Usulan PTK
Kerja penelitian dimulai dengan membuat rencana. 8encana penelitian umumnya
disebut usulan penelitian. Permohonan dana atau i'in pelaksanaan penelitian selalu
mempersyaratakan adanya ususlan penelitian. 4sulan penelitian adalah langkah
pertamam dari kerja penelitian.
Pada umumnya usulan P1K terdiri atas:
". ?udul P1K
,ab Pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakanng masalah, perumusan
masalah dan cara pemecahan masalah, tujuan dan kemanfaatan hasil penelitian
!terutama potensi untuk memperbaiaki atau meningkatkan kualitas isi, proses,
masukan atau hasil pembelajaran dan0atau pendidikan #.
,ab kajian atau 1indakan Pustaka yang mengurai kajian teori dan pustaka yang
menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan rancangan penelitian tindakan.
,ab Metodologi Pelaksanaan yang menjelaskan tentang rencana dan prosedur
penelitian !terutama: prosedur diagnosis masalah, perencanaan tindakan, prosedur
pelaksanaan tindkan, prosedur obserasi dan ealuasi, prosedur reflekdi hasil
penelitian#.
Penjelasan mengenai kegiatan pendukung !terutama: jadwal penelitian, sarana
pendukung pembelajaran masing-masing anggota penelitian dalam setiap kegiatan
penelitian dan kelayakan pembiayaan#.
%. *si usulan penelitian
Penjelasan dan contoh dari masing-masing komponen dalam usulan penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. ?udul Penelitian
<3

?udul hendaknya ditulis dengan singkat dan spesifik. 6al utama yang seharusnya
ditulis didalam judul adalah gambaran dari apa yang dipermasalahkan dan
bentuk tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalahnya. 4mumnya
di bawah judul dituliskan pula subjudul. Subjud ditulis untuk menambahkan
keterangan lebih rinci tentang populasi, misalnya dimana penelitian
dilakukan,kapan,dikelas berapa, dan lain-lain. ,erikut ini beberapa contoh judul
P1K:
". Peningkatan kreatiitas siswa dalam proses belajar mata pelajaran Cisika
melalui penerapan model pembelajaran generatif.
%. Penerapan pembelajaran model Problem "ase 5earning untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mata pelajaran Cisika.
&. Pembelajaran berbasis konstruktiisme dan kontekstual pada mata
pelajaran Cisika untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman
konsep.
2. Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada mata pelajaran
Cisika melalui penerapan *ooperati%e 5earning.
b. Pendahuluan
1ujuan utama P1K adalah untuk memecahkan permasalahan pembelajaran.
4ntuk itu, dalam bab pendahuluan, yang intinya adalah paparan alasan atau latar
belakang penelitian hendaknya dipaparkan bahwa:
". Masalah yang diteliti adalah benar-benar suatu masalah pembelajaran yang
terjadi di sekolah. +ikarenakan hal tersebut umumnya di dapat dari
pengamatan dan kajian !diagnosis# yang dilakukan oleh guru atau tenaga
kependidikan lainnya di sekolah, maka jelaskan pula proses atau kondisi yang
terjadi.
%. Masalah yang akan diteliti merupkan sebuah masalah penting dan mendesak
untuk dipecahkan serta dapat dilaksanakan, dilihat, dari sgi ketersediaan
waktu, biaya, dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian
tersebut.
<;

&. +ari identifikasi masalah diatas, jelaskan hal-hal yang diduga menjadi akar
penyebab dari masalah tersebut. Secara cermat dan sistematis berikan alasan
!argumentasi# bagaimana dapat menarik kesimpulan tentang akar masalah itu.
c. Perumusan dan Pemecahan Masalah
,agian ini umumnya terdiri atas jabaran tentang perumusan masalah, cara
pemecahan masalah, tujuan serta manfaat atau kontribusi hasil penelitian.
Perumusan masalah: 8umusan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan
penelitian tindakan kelas. +alam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi,
asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. 8umusan masalah
sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan
yang akan dilakukan dan hasil positif yang diantisipasi dengan mengajukan
indikator keberhasilan tindakan, cara pengukuran, serta cara mengealuasinya.
Pemecahan 3asalah: 4raikan alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk
memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab
masalah yang diteliti hendaknya sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas.
:ara pemecahan masalah ditentukan berdasarkan pda akar penyebab
permasalahan dalam bentuk tindakan !action# yang jelas dan terarah.
". 1ujuan Penelitian: Kemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian
yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang
dikemukakakn. 1ujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas sehingga
dapat diukur tingkat pencapaian keberhasilannya.
%. Kontribusi 6asil Penelitian : 4raikan kontribusi hasil penelitian terhadap
kualitas pendidikan dan 0atau pembelajaran sehingga tampak manfatnya bagi
siswa, guru, maupun komponen pendidikan disekolah lainnya. Kemukakan
inoasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini. 4ntuk memudahkan dalam
menuliskan secara rinci hal-hal diatas, disarankan untuk terlebih dahulu
menetapkan pokok-pokok pikirannya.
d. Kajian pustaka
Menguraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan
yang mendasai usulan rancangan penelitian tindakan. Kemukakan juga teori,
<<

temuan, dan bahan penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan untuk
mengatasi permasalahan penelitian tersebut. 4raian ini digunakan untuk
menyususn kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam
penelitian. Pada bagian akhir dapat dikemukakan hipotesis tindakan yang
menggambarkan indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan.
e. 8encana dan Prosedur Penelitian.
Kemukakan objek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara
jelas. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
obserasi, dan ealuasi-refleksi yang bersifat daur ulang atau siklus. 1unjukkan
siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan indikator keberhasilan
yang dicapai dalam setiap siklus sebelum pindah ke siklus lain. ?umlah siklus
diusahakan lebih dari satu siklus, meskipun harus diingat jugas jadwal kegiatan
belajar di sekolah.

Siklus "
Perencanaan:
*dentifikasi Masalah
+an Penetapan
7lternatif Pemecahan
Masalah
Merencanakan Pembelajaran Hang
7kan +iterapkan +alam Pbm
Menentukan Pokok ,ahasan
Mengembangkan Skenario
Pembelajaran
Menyusun /km
Menyiapkan Sumber ,elajar
Mengembangkan Cormat 9aluasi
Mengembangkan Cormat Obserasi
Pembelajaran
1indakan Menerapkan 1indakan Mengacu Pada
Skenario +an /km
Pengamatan Melakukan Obserasi +engan Memakai
<=

Cormat Obserasi
Menilai 6asil 1indakan +engan
Menggunakan Cormat /km
8efleksi Melakukan 9aluasi 1indakan Hang 1elah
+ilakukan Hang Meliputi 9aluasi Mutu,
?umlah +an 5aktu +ari Setiap Macam
1indakan.
Melaukan Pertemuan 4ntuk Membahas 6asil
9aluasi 1entang Skenario /km, +an /ain-
/ain.
Memperbaiki Pelaksanaan 1indakan Sesuai
6asil 9aluasi, 4ntuk +igunakan Pada Siklus
,erikutnya
9aluasi 1indakan "
Siklus *i Perencanaan *dentifikasi Masalah +an Penetapan 7lternatif
Pemecahan Masalah
Pengembangan Program 1indakan **
1indakan Pelaksanaan Program 1indakan **
Pengamatan Pengumpulan +ata 1indakan **
8efleksi 9aluasi 1indakan **
Siklus-Siklus ,erikutnya
Kesimpulan, Saran, 8ekomendasi
Pelaksanaan Penelitian Tin"akan Kelas
<>
Permasalahan

". Hang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan P1K ada tiga, yaitu:
a# P1K merupakan penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran guru
dan siswa dalam berbagai tindakan.
b# Kegiatan refleksi !perenungan,pemikiran, dan ealuasi# dilakukan
berdasarkan pertimbangan rasional !menggambarkan konsep teori# yang mantap
dan alid guna melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan
masalah yang terjadi.
c# 1indakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan
dengan segera dan dilakukan secara praktis !dapat dilakukan dalam praktik
pembelajaran#.
Prinsip P1K: )1idak mengganggu proses pembelajaran, harus dipersiapkan dengan
rinci dan matang, tindakan harus konsisten dengan rancangan, masalah benar-benar
ada dan dihadapi oleh guru dan seterusnya).
%. Siklus Kegiatan P1K
P1K dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang didalamnya terdapat
empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang
digambarkan sebagai berikut:
Siklus I
Siklus II
=.
Perencanaan
tindakan *
Pelaksanaann
tindakan *
8efleksi *
Pengamatan atau
pengumpulan data
Permasalahan
baru hasil
refleksi
Perencanaan
tindakan **
Pelaksanaan
tindakan **
8efleksi **
Pengamatan
0pengumpulan data **

&. 8incian kegiatan P1K
a( Perencanaan
Pada tahapan ini terdiri dari kegfiatan sebagai berikut:
Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat
dimengerti masalah apa yang akan diteliti.
Menetapkan alasan mengapa penelitian mengapa penelitian tersebut
dilakukan, yang akan melatarbelakangi P1K.
Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun
kalimat pernyataan.
Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban
berupa hipotesis tindakan.
Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan
menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrumen
pengumpul data yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator
keberhasilan itu.
Membuat secara rinci rancangan tindakan.
b( Tinakan
Pada tahap ini diterapkan strategi dan skenario pembelajaran. 8ancangan
tindakan tersebut sebelumnya telah dilatihkan kepada sang guru. Skenario
tindakan yang akan dilakukan hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara
tertulios. 8incian tindakan itu menjelaskan tentang :
/angkah demi langkah kegiatan yang akan di lakukan,
Kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru
Kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh siswa.
8incian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakan dan
cara menggunakannya
="
7pabila masalah
belum
terselesaikan
+ilanjutkan
ke siklus
berikutnya

?enis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan
data0pengamatan disertai dengan penjelasan rinci bagaimana
menggunakannya.
c( Pengamatan atau 9bser%asi
Pada tahap ini, peneliti ! atau guru bertindak sebagai peneliti# melakukan
dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung. *nstrumen yang umum dipakai adalah a. soal tes, kuis b.
rubrik,c. lembar obserasi, dan catatan yang dipakai untuk memeperoleh data
secara objektif yang tidak dapat terekam melalui lembar obserasi, seperrti
aktifitas sisiswa di dalam kelas selama peemberian tindakan berlangsung. +ata
yang telah dihibungkan hendaknya dicek untuk mengetahui keabsahannya. +ata
yang telah terkumpul memerlukan analisis baik untuk mempermudah
penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. 4ntuk hal berbagai
teknik.analisis statistika dapat digunakan.
No In"ikator ke)er%asilan
PTK
Rin,ian atau su) in"ikator
ke)er%asilan ?
Sis(a mamuD-
" Semakin efektifnya
waktu belajar oleh
mahasiswa
menggunakan waktu konsultasi dengan
dosen secara teratur.
Menyelesaikan tugas tepat waktu
Menggunakan waktu secar efektif dan
efisien untuk mengerjakan tugas
Menunjukkan kemajuan dari waktu ke
waktu
% Semakin efektifnya
kegiatan belajar
mahasiswa dengan
pihak lain
belajar0diskusi dengan teman tentang
tugas yang diberikan.
,elajar0diskusi dengan orang lain
yang memilki kecakapaan sesuai dengan
tugas yang telah diberikan
=%

,elajar melalui media pembelajaran
lain !internet,perpustakan dan lain-lain#
dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan.
& Semakin efektifnya
kegiatan P,M yang
dilakukan oleh
mahasiswa.
belajar dalam kelompok
mengembangkan data dan bahan secara
mandiri
mengembangkan sifat kolaboratif satu
dengan yang lain
mengkonstruksi, konstibusi, dan
melakuakn sintesis informasi.
,elajar yang diarahkan oleh dan untuk
diri sendiri
,ekerja secara mandiri
2 Meningkatnya
kemampuan melakukan
penilaian terhadap diri
sendiri
,erupaya melakukan penilaian mandiri
terhadap target waktu penyelesaian tugas
yang telah ditetapkan
Melakukan penilaian mandiri terhadap
kuantitas dan kualitas tugas yang telah
dikerjakan
( Refleksi
8efleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasi. Pengamatan
atas tindakan yang dilakukan
2. Menyususn /aporan Penelitian 1indakan Kelas
Proses penyusunan laporan sebenarnya tidaklah sulit jika guru sudah disiplin
mencatat apa saja yang telah dilakukan. ,agaimana 8incian +ari Setiap ,agian
/aporan
8incian setiap bagian laporan adalah sebagai berikut :
a# 7bstrak
=&

b# Pendahuluan
c# Kajian pustaka
d# Pelaksanaan penelitian
e# 6asil penelitian dan pembahasan
f# Kesimpilan dan saran
g# +aftar pustaka
h# /ampiaran-lampiran
=2

PENELITIAN DAN PEN&E$!AN&AN 5RED6
Konse "an Pentingn*a Penelitian "an Pengem)angan 5RED6
Metode Penelitian dan Pengembangan !Research an 2e%elopment# adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Menurut Sujadi !%..&:";2# Penelitian dan Pengembangan
atau Research an 2e%elopment !8J+# adalah suatu proses atau langkah-langkah
untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah
ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda
atau perangkat keras 'har&are), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas
atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak 'soft&are), seperti program
komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau
laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan,
ealuasi, manajemen, dll.
4ntuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat
analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat
berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan
produk tersebut. ?adi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal !bertahap bisa
multy years#. Penelitian 6ibah ,ersaing, adalah penelitian yang menghasilkan produk,
sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan.
Penelitian-penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada
pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru
berkenaan dengan fenomenafenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-praktik
pendidikan. Penelitian tentang fenomena-fenomena fundamental pendidikan dilakukan
melalui penelitian dasar 'basic research), sedang penelitian tentang praktik pendidikan
dilakukan melalui penelitian terapan 'applie research)( ,eberapa penelitian terapan
secara sengaja diarahkan pada pengembangan suatu produk, beberapa penelitian lain
melakukan pengembangan produk secara tidak sengaja, karena dalam penelitiannya
mengandung atau menuntut pengembangan produk. 4ntuk mengetahui keampuham
model pembelajaran jarak jauh dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka,
menuntut pengembangan modul atau bahan ajar yang akan digunakan dalam
=3

pembelajaran jarak jauh. Pembuatan modul atau bahan ajar yang baik menuntut
penelitian pengembangan.
Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus
kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya
kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoretis dengan penelitian
terapan yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan
dengan penelitian dan pengembangan. Sesuatu produk yang baik yang akan dihasilkan
apakah itu perangkat keras atau perangkat lunak, +alam pelaksanaan penelitian dan
pengembangan, ada beberapa metode yang digunakan, yaitu metode: deskriptif,
ealuatif, dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif, digunakan dalam penelitian
awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencakup:
!"# kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan
dasar !embrio# untuk produk yang akan dikembangkan, !%# kondisi pihak pengguna,
seperti sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, ,erta pengguna lainnya, !&# kondisi faktor-
faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang
akan dihasilkan, mencakup unsur manusia, saran-prasarana, biaya, pengelolaan, dan
lingkungan.
Metode ealuatif, digunakan untuk mengealuasi proses uji coba pengembangan
suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba, dan setiap kegiatan
uji coba diadakan ealuasi, baik ealuasi hasil maupun ealuasi proses. ,erdasarkan
temuan-temuan hasil uji coba diadakan penyempurnaan-penyempurnaan. Metode
eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan.
5alaupun dalam tahap uji coba telah ada ealuasi !pengukuran#, tetapi pengukuran
tersebut masih dalam rangka pengembangan produk, belum ada kelompok pembanding.
+alam eksperimen telah diadakan pengukuran selain pada kelompok eksperimen juga
pada kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Pemilihan kelompok eksperimen
dan kelompok kontro dilakukan secara acak atau random. Pembandingan hasil
eksperimen men pada kedua kelompok tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan
dari produk yang dihasilkan.
Strategi penelitian dan pengembangan banyak digunakan dalam teknologi
instruksional atau teknologi pembelajaran yang sekarang lebih difokuskan pada sistem
=;

instruksional atau sistem pembelajaran. Strategi ini banyak digunakan untuk
mengembangan model-model: desain atau perencanaan pembelajaran, proses atau
pelaksanaan pembelajaran, ealuasi pembelajaran dan model-model program
pembelajaran. Penelitian dan pengembangan juga banyak digunakan untuk
mengembangkan bahan ajaran, media pembelajaran serta manajemen pembelajaran.
Penggunakan strategi penelitian dan pengembangan dalam teknologi instruksional
banyak digunakan dalam pendidikan dan pelatihan bidang industri, bisnis, kemiliteran,
teknologi, kedokteran, dll. Pendekatan ini digunakan untuk pengembangan segi
soft&are, har&are, tekno&are maupun manage &are(
Metode penelitian dan pengembangan ini telah banyak digunakan pada bidang-
bidang ilmu alam dan teknik. 6ampir semua produk teknologi, seperti alat-alat
elektronik, kendaraan bermotor, pesawat terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-
alat kedokteran, bagunan gedung bertingkat dan alat-alat rumah tangga yang moderen
diproduk dan dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. 1api juga model ini
juga bisa digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi,
pendidikan, manajemen, dan lain-lain.
Langka%-langka% Penelitian Pengem)angan
Menurut ,org dan Aall !">=># ada langkah pelaksanaan strategi penelitian dan
pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk tertentu an untuk menguji
keefektifan produk yang dimaksud. 7dapun langkah-langkah penelitian dan
pengembangan adalah :
Potensi dan Masalah- Pengumpulan data B +esain Produk B Ealidasi +esain B 8eisi
+esain B 4jicoba Produk B 8eisi Produk B 4jicoba Pemakaian B Produksi Massal
Potensi dan masalah
Penelitian ini dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala
sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki suatu nilai tambah pada produk yang
diteliti. Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan meningkatkan
pendapatan atau keuntungan dari produk yang diteliti. Masalah juga bisa dijadikan
sebagai potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Sebagai contoh sampah dapat
dijadikan potensi jika kita dapat merubahnya sebagai sesuatu yang lebih bermanfaat.
=<

Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data
empirik.
Masalah akan terjadi jika terdapat penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi. Masalah ini dapat diatasi melalui 8J+ dengan cara meneliti sehingga dapat
ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Mengumpulkan Informasi dan Studi Literatur
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual, maka selanjutnya perlu
dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan
untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Studi ini ditujukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoretis
yang memperkuat suatu, produk. Produk pendidikan, terutama produk yang berbentuk
model, program, sistem, pendekatan, soft&are dan sejenisnya memiliki dasar-dasar
konsep atau teori tertentu. 4ntuk menggali konsep-konsep atau teori-teori yang
mendukung suatu produk perlu dilakukan kajian literatur secara intensif. Melalui studi
literatur juga dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi
pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplementasikan secara optimal, serta
keunggulan dan keterbatasannya. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui
langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk tersebut.
Produk yang dikembangkan dalam pendidikan dapat berupa perangkat keras seperti alat
bantu pembelajaran, buku, modul atau paket belajar, dll., atau perangkat lunak seperti
program-program pendidikan dan pembelajaran, model-model pendidikan, kurikulum,
implementasi, ealuasi, instrumen pengukuran, dll. ,eberapa kriteria yang harus
dipertimbangkan dalam memilih produk yang akan dikembangkan.
". 7pakah produk yang akan dibuat penting untuk bidang pendidikan@
%. 7pakah produk yang akan dikembangkan memiliki nilai ilmu, keindahan dan
kepraktisan@
==

&. 7pakah para pengembang memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
dalam mengembangkan produk ini@
2. +apatkah produk tersebut dikembangkan dalam jangka waktu yang tersedia@
Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian research and deelopment bermacam-
macam. Sebagai contoh dalam bidang tekhnologi, orientasi produk teknologi yang dapat
dimafaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi,
menarik, harga murah, bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda. +esain produk
harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai
pegangan untuk menilai dan membuatnya serta memudahkan fihak lain untuk
memulainya +esain sistem ini masih bersifat hipotetik karena efektiitasya belum
terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian.
alidasi Desain
Ealidasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk,
dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau
tidak. +ikatakan secara rasional, karena alidasi disini masih bersifat penilaian
berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.
Ealidasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga
ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut.
Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat
diketahui kelemahan dan kekuatannya. Ealidasi desain dapat dilakukan dalam forum
diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan
desain tersebut, berikut keunggulannya.
Per!aikan Desain
Setelah desain produk, dialidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya .
maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk
dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Hang bertugas memperbaiki desain adalah
peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
"#i $o!a Produk
+esain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba dahulu. 1etapi harus
dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan produk tersebut yang diujicoba.
=>

Pengujian dapat dilakukan dengan ekperimen yaitu membandingkan efektiitas dan
efesiensi sistem kerja lama dengan yang baru.
Re%isi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa kinerja
sistem kerja baru ternyata yang lebih baik dari sistem lama. Perbedaan sangat
signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat diberlakukan
"#i$o!a Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada reisi yang tidak terlalu
penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan
dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. +alam operasinya sistem kerja baru
tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk
perbaikan lebih lanjut.
Re%isi Produk
8eisi produk ini dilakukan, apabila dalam perbaikan kondisi nyata terdapat kekurangan
dan kelebihan. +alam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengealuasi
bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja.
Pem!uatan Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan
efektif dan layak untuk diproduksi masal. Sebagai contoh pembuatan mesin untuk
mengubah sampah menjadi bahan yang bermanfaat, akan diproduksi masal apabila
berdasarkan studi kelayakan baik dari aspek teknologi, ekonomi dan ligkungan
memenuhi. ?adi untuk memproduksi pengusaha dan peneliti harus bekerja sama.
Ta%a-ta%a Penelitian "an Pengem)angan *ang Dimo"i#ikasi
Penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi dari sepuluh langkah penelitian dan
pengembangan dari ,org dan Aall. Secara garis besar dikembangkan oleh Sukmadinata
dan kawan-kawan terdiri atas tiga tahap, yaitu: "# Studi Pendahuluan, %# Pengembangan
Model, dan ke &# 4ji Model.
>.

Studi Pendahuluan
1ahap pertama studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk
pengembangan. 1ahap ini terdiri atas t
i
ga langkah, pertama studi kepustakaan, kedua
surai lapangan dan ketiga penyusunan produk awal atau draf model !karena yang
dikembangkan umumnya berbentuk model#. Studi kepustakaan merupakan kajian untuk
mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk atau model
yang akan dikembangkan. 4mpamanya untuk penyusunan model pembelajaran bagi
pengembangan kemampuan berkomunikasi anak S+ kelas tinggi, studi kepustakaan
difokuskan mengkaji konsep dan teori-teori tentang model-model pembelajaran bahasa,
khususnya dalam pengembangan berkomunikasi. Studi kepustakaan juga mengkaji
perkembangan, karakteristik anak S+ kelas tinggi !kelas 3 dan ;# khususnya dalam
kemampuan berkomunikasi. Selain dari itu studi kepustakaan juga mengkaji hasil-hasil.
penelitian terdahulu yang berkenaan dengan pembelajaran bahasa dan berkomunikasi.
+raf model tersebut selanjutnya direisi dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh
para ahli dalam bidang kurikulum dan pembelajaran, pendidikan bahasa *ndonesia, dan
beberapa guru S+ senior yang punya pengalaman dalam pembelajaran dan pelatihan
bahasa *ndonesia. ,erdasarkan masukan-masukan dari pertemuan reiu di atas, tim
peneliti mengadakan penyempurnaan draf model tersebut. +raf yang telah
disempurnakan, digandakan sesuai dengan kebutuhan.
"#i &o!a 'er!atas dan "#i &o!a Le!ih Luas
Selesai kegiatan pada tahap pertama Studi Pendahuluan, kegiatan dilanjutkan dengan
tahap kedua, 4ji :oba Pengembangan Produk pendidikan !model pembelajaran
komunikatif#. +alam tahap ini ada dua langkah, langkah pertama melakukan uji coba
terbatas dan langkah kedua uji coba lebih lugas.
Penyusunan satpel( Sebelum uji coba dilaksanakan keenam guru yang mengajar di kelas
3 dan ; tersebut diundang untuk bersamasama menyusun satpel ,ahasa *ndonesia
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran komunikatif. Kerangka satpel
mengikuti format yang berlaku di sekolah, tetapi segi-segi yang dikembangkan dan
langkah-langkah pembelajarannya mengikuti acuan dalam draf model pembelajaran
komunikatif.
>"

<ji coba terbatas( +alam pelaksanaan uji coba terbatas, guru-guru pelaksana uji coba
melaksanakan pembelajaran berdasarkan satpel yang mereka susun. Selama kegiatan
pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan, mencatat hal-hal penting yang dilakukan
guru, baik hal-hal baik maupun kekurangan, kelemalian, kesalahan dan penyimpangan
yang dilakukan guru. Selain kegiatan guru, pengamatan dan pencatatan juga dilakukan
terhadap respon, aktiitas dan kemajuan-kemajuan yang dicapai siswa. Selesai satu
pertemuan, peneliti mengadakan diskusi dengan guru membicarakan apa yang sudah
berjalan, terutama kekurang0kelemahan dan kesalahan0penyimpangan yang dilakukan.
,erdasarkan masukan-masukan tersebut guru mengadakan perbaikan terhadap satpelnya
atau mencatat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Peneliti mengadakan memberikan catatan penyempurnaan terhadap draf model
pembelajaran yang digunakan. Selesai pembelajaran satu satpel para peneliti
mengadakan pertemuan membicarakan temuantemuan dari uji coba. ,erdasarkan
temuan-temuan tersebut peneliti mengadakan penyempurnaan terhadap model
pembelajaran yang dikembangkan. Kalau ada perubahan yang sangat berarti dalam draf
model pembelajaran tsb., maka peneliti memberi tahukan kepada guru pelaksana uji
coba agar dalam penyusunan satpel disesuikan dengan perubahan tersebut. +emikian
dilakukan dengan satpel atau pokok bahasan berikutnya. Setelah beberapa putaran
dilakukan dan masukan-masukan perbaikan satpel dan draf model pembelajaran tidak
ada lagi, maka kegiatan uji coba dihentikan. Selesai putaran uji coba terbatas para
peneliti mengadakan pertemuan untuk menibahas temuan-temuan dan melakukan
penyempurnaan terakhir sebelum uji coba lebih luas.
<ji coba lebih luas( 4ji coba lebih luas dilakukan dengan sampel sekolah dan guru yang
lebih banyak, yaitu ; sekolah dan "% orang guru kelas 3 dan ;. Sekolah yang diambil
berbeda dengan uji coba terbatas. Penentuan sampel dilakukan berdasarkan stratifie8
cluster ranom, yaitu diambil satu sekolah baik di pusat kota dan satu di pinggiran kota,
satu sekolah sedang di pusat dan satu di pinggiran dan satu sekolah kurang di kota dan
satu di pinggiran kota. Pada masing-masing sekolah diambil dua orang guru, yaitu guru
kelas 3 dan kelas ;, sehingga jumlah guru pelaksana uji coba lebih luas ini berjumlah "%
orang.
>%

/angkah kegiatan selanjutnya sama dengan uji coba terbatas, dimulai dengan
penyusunan satpel, pembelajaran pada masingmasing kelas dengan pengamatan dari
peneliti dan diskusi pelaksanaan pembelajaran uji coba, kemudian penyempurnaan
satpel. Kegiatan selanjutnya penyempurnaan model pembelajaran oleh para peneliti
dengan memperhatikan masukan-masukan dari pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan,
diskusi dan penyempurnaan dilakukan terus sampai dinilai tidak ada lagi kekurangan
atau kelemahan, sehingga uji coba dapat dihentikan. Para peneliti mengadakan
pertemuan penyempurnaan draf terakhir, dan setelah kegiatan ini draf sudah dinilai
final.
"#i Produk dan Sosialisasi (asil
4ji produk merupakan tahap pengujian keampuhan dari produk yang dihasilkan. +alam
pelaksanaan pengujian digunakan dua kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. ?umlah kelompok eksperimen sebanyak kelompok uji coba lebih
luas, dalam penelitian kami berjumlah "% guru atau "% kelas dari ; sekolah masing-
masing satu sekolah dari kategori baik di pusat kota, pinggiran kota, sekolah sedang di
pusat dan sekolah pinggiran kota dan sekolah kurang dari pusat kota dan pinggiran kota.
Kelompok kontrol jumlah dan kategorinya sama dengan kelompok eksperimen. +i
samping pertimbangan kategori dan lokasi pemilihan kelompok kontrol juga didasarkan
atas kesamaan statusnya sebagai S+ inti atau imbas, latar belakang dan pengalaman
guru, sarana dan fasilitas pembelajaran yang dimiliki. +engan dasar-dasar pertimbangan
pemilihan tersebut masingmasing pasangan kelompok dinilai sama atau setara sehingga
memenuhi syarat sebagai berpasangan atau matching(
+engan gambaran kelompok eksperimen dan kelompok kontrol seperti di etas desain
eksperimen yang digunakan termasuk =The 3atching 9nly Pretest8Posttest *ontrol
:roup 2esign4(
+alam pelaksanaan eksperimen guru pada kelas-kelas kelompok eksperimen dalam
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran komunikatif sedang pada
kelompok kontrol menggunakan pembelajaran biasa. Pokok bahasan yang diajarkan,
buku sumber dan alat bantu yang digunakan relatif sama. Sebelum dirnulai
pembelajaran diberikan pretest yang sama dan setelah selesai seluruh pembelajaran
pokok bahasan juga diberi post test yang sama. +alam kegiatan eksperimen tidak ada
>&

perbaikan model pembelajaran maupun satpel, keduanya menggunakan model yang
telah dikembangkan pada uji coba lebih luas.
Setelah selesai eksperimen dan pemberian post tes, diadakan analisis statistik uji
perbedaan. 4ji perbedaan yang dihitung adalah antara hasil pretest dengan posttest pada
kelompok eksperimen, dan pada kelompok kontrol, uji perbedaan pretest antara
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, post test antara kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol, dan antara perolehan !gain# kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol. Produk yang dihasilkan disosialisasikan ke sekolah-sekolah untuk
diterapkan.
Laoran Penelitian Dan Pengem)angan 5 R E D 6
Seperti yang telah dikemukakan bahwa metode penelitian dan pengembangan
adalah merupaka metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga
menghasilkan produk baru, selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut.
+engan demikian laporan penelitian yang dibuat harus selalu dilampiri dengan produk
yang dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya.
>2

Anda mungkin juga menyukai