BAB 1
Pengertian Penelitian
penelitian memegang fungsi dan peranan yang sangat penting baik bagi dunia
usaha, pemerintah, masyarakat maupun perguruan tinggi. Khusus bagi mahasiswa di perguruan
tinggi, pemahaman akan pengetahuan dan keterampilan penelitian akan sangat membantu dalam
proses penyelesaian studinya. Sebab, kelemahan dan kekurangan pokok yang sering dijumpai
mahasiswa di Indonesia pada umumnya adalah malas menulis atau melakukan penelitian untuk
kelengkapan persyaratan akademis seperti : skripsi, tesis atau bahkan disertasi sekalipun. Padahal
menulis skripsi, tesis atau disertasi yang merupakan bentuk laporan hasil penelitian, merupakan
faktor penentu atau kunci utama agar sukses dalam studi.
kegiatan penelitian pada dasarnya berisi dua bagian pokok, yaitu «pertanyaan» yang diajukan dan
«jawaban» yang ingin dicari atas pertanyaan itu. Unsur-unsur dalam suatu penelitian terdiri atas
«satu persoalan atau lebih, sejumlah alternatif jawaban, dan pengumpulan serta penelitian data
untuk megarahkan pada pilihan atas sejumlah alternatif jawaban tersebut» .
H.L. Manheim dalam Ibnu Subiyanto menyatakan penelitian adalah «… the carefull, diligent, and
exhaustive investigation of a scientific subject matter, having as its aim the advancement of
mandkind‟s knowledge». .
Penelitian ialah kegiatan untuk memilih judul, merumuskan persoalan, kemudian diikuti dengan
pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data yang dilakukan dengan metode ilmiah
secara efisien dan sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui suatu keadaan/peristiwa
dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan atau untuk membuat keputusan dalam rangka
pemecahan persoalan.
Metode Penelitian
Menurut pengertian orang ramai atau orang kebanyakan, kadang- kadang istilah metode
penelitian dan metodologi penelitian tidak dibedakan secara berarti. Kemungkinan istilah tersebut
dipertukarkan sesuka hati, serta penggunaannya sama sekali tidak diperhatikan. Pada suatu saat
kemungkinan akan digunakan istilah metode penelitian, pada saat yang lain kemungkinan akan
digunakan istilah metodologi penelitian untuk menjelaskan maksud atau kondisi yang sama.
Secara umum, pengertian metode penelitian adalah suatu metode atau cara tertentu yang dipilih
secara spesifik untuk memecahkan masalah yang diajukan dalam sebuah penelitian. Sebenarnya
banyak cara atau metode yang dilakukan untuk melakukan sebuah penelitian, namun untuk
memenuhi syarat parsimony untuk mengatasi kendala- kendala yang dilakukan peneliti namun
masih tetap dijaga ciri khas penelitian yaitu adanya karakter keilmiahan, serta validitas dan
reliabilitas, maka metode penelitian tertentu harus dipilih dan diterapkan secara spesifik. Cara
atau metode dapat menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan, bagaimana data itu
diperoleh, dengan metode statistik khusus apa data dianalisis, bagaimana menguji suatu hipotesis
penelitian, dan kalau menggunakan metode elektik , maka bagaimana penelitian secara spesifik
dilakukan.
Metodologi Penelitian berasal dari kata «metode» yang artinya cara yang tepat untuk melakukan
sesuatu, dan «logos» yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara
melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu
tujuan. Pengertian metodologi penelitian adalah ilmu yang menerangkan bagaimana sebaiknya
dan seharusnya penelitian itu dilaksanakan. Jadi, metode penelitian akan datang kemudian setelah
seorang peneliti memahami secara benar-benar ilmu meneliti itu sendiri , yaitu bagaimana sebuah
penelitian harus dilakukan agar memenuhi kaidah-kaidah keilmiahan .
Pengertian metodologi penelitian menurut Syarifudin Hidayat dan Sedarmayanti adalah
pembahasan mengenai konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kekurangan, yang dalam
karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakan. Pengetian metodologi adalah
«pengkajian terhadap langkah-langkah dalam menggunakan sebuah metode». Sedangkan
pengertian metode penelitian adalah mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang
digunakan dalam penelitiannya. Metodologi adalah metode ilmiah yaitu langkah-langkah yang
sistematis untuk memperoleh ilmu, sedangkan metode adalah prosedur atau cara mengetahui
sesuatu dengan langkah-langkah sistematis tersebut. Langkah-langkah sistematis yang dimaksud
adalah :
a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah,
b. Menyusun kerangka berfikir,
c. Merumuskan hipotesis,
d. Melakukan pembahasan,
e. Membuat kesimpulan dan saran
Sedangkan metodologi penelitian yang didefinisikan Teguh adalah «ilmu atau studi yang
berhubungan dengan penelitian, sedangkan penelitian menunjukkan kegiatan pelaksanaan dari
metodologi penelitian. Pelajaran yang memperbincangkan metode-metode ilmiah untuk research
tersebut disebut Metodologi Penelitian. Penelitian merupakan penyaluran hasrat ingin tahu
manusia dalam taraf keilmuan».
Selanjutnaya metodologi penelitian menurut Tyrus Hilliway adalah «a method of study by
which, through the careful and exchausative of all ascertainable evidance bearing upon a
definable problem, we reach a solution to the problem».
Metodologi Penelitian adalah Ilmu tentang metode, dan bilamana dirangkai menjadi Metodologi
Penelitian, maknanya adalah ilmu tentang metode yang dapat dipergunakan dalam melakukan
kegiatan penelitian. Metodologi Penelitian juga dapat diartikan sebagai ilmu untuk
mengungkapkan dan menerangkan gejala-gejala alam dan gejala- gejala sosial dalam kehidupan
manusia, dengan mempergunakan prosedur kerja yang sistematis, terartur, tertib dan dapat
dipergunakan secara ilmiah. .
Pendapat Sigit metodologi adalah bagian dari estimologi , disebut sebagai ilmu untuk
menemukan . Sedangkan metode adalah cara untuk menemukan atau cara berbuat.
BAB 2
A. Pengertian Karya Tulis
Menurut Supardi karya tulis ilmiah menjadi budaya akademis sejak awal didirikannya perguruan
tinggi. Salah satu ciri khas perguruan tinggi adalah melakukan penelitian ilmiah. Perguruan tinggi
di Indonesia memiliki visi dan misi «Tri Dharma
Perguruan Tinggi» dalam bidang akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
The Liang Gie dalam Supardi menyebutkan karya tulis ilmiah sebagai karangan, dan karangan
ilmiah adalah karangan yang mengandung pengetahuan ilmiah. Pengetahuan masyarakat umum
tentang «karangan» atau «megarang» adalah mereka-reka cerita yang fiktif. Orang yang bercerita
berlebihan dan tidak benar disebut «ngarang». Namun karangan dalam pengertian ilmiah adalah
kata bahasa Indonesia untuk «menulis» sehingga hasil tulisan atau karya tulis disebut
karangan, dan orang yang membuat karya tulis disebut sebagai «pengarang».
Tujuan
a. Memberikan intellectual exercise yaitu keterampilan untuk merumuskan ide/pemikirannya
terhadap suatu masalah dalam bentuk karya tulis.
b.Memberikan kemampuan untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengidentifikasi
masalah, mencari alternatif pemecahan masalah berdasar pendekatan keilmuan yang dimilikinya.
c.Untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam menguasai keilmuan maupun hubungannya
dengan dunia kenyataan yang dihadapi dalam bidang studinya.
Manfaat
a. Menyampaikan ide/pemikiran secara lebih rinci dan sistematis yanag akan banyak diminati
dan dibaca orang tanpa adanya salah pengertian.
b.Karya tulis ilmiah merupakan bentuk komunikasi yang paling baik dan mudah dicerna oleh
mereka yang meminati karya tersebut.
c.Untuk dipublikasikan dan didokumentasi sebagai referensi penulisan/kajian lebih lanjut.
Menurut Azahari , Karya Tulis adalah uraian atau laporan suatu kegiatan, temuan atau informasi
yang berasal dari data primer dan/atau sekunder, serta disajikan untuk tujuan serta sasaran
tertentu. Sasaran penulisan karya tulis adalah : . Masyarakat tertentu seperti
ilmuwan, . Masyarakat luas baik perorangan maupun kelompok dan pemerintah atau swasta serta
LSM.
Penelitian Bisnis
A. Pengertian Bisnis dan Penelitian Bisnis
Bisnis menurut Dermaan Wibisono (2000 : 3) pada saat ini tidak semata-mata diterjemahkan
sebagai usaha untuk mencari keuntungan finansial, tapi didefinisikan sebagai berbagai aktivitas
yang dapat memberikan nilai tambah bagi komunitas pemakainya.
Menurut Wibisono (2000 : 3) Istilah Penelitian Bisnis digunakan karena semua teknik-teknik
metode penelitian dapat diterapkan pada dunia bisnisSelanjutnya Wibisono (2000 : 2)
mendefinisikan Penelitian Bisnis sebagai proses pengumpulan, pencatatan, dan analisis data
yang sistematik dan objektif untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan bisnis.
B. Cakupan Bisnis
Cakupan atau ruang lingkup penelitian bisnis terkait dengan masalah-masalah manajemen yang
menangani masalah proses konversi dalam sistem produksi atau operasional perusahaan.
Diagram tulang ikan (fish bone diagram) dari Maori Ishikawa pada gambar 1 berikut dapat
membantu menjelaskan aspek-aspek yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Aspek-aspek bisnis perusahaan dalam manajemen disebut sebagai “The
Structure of Five”, yaitu : man, material, method, money and market. Ruang lingkup ini
merupakan ladang bagi sumber topik penelitian bisnis.
Manfaat dan nilai seorang manager memahami dan menguasi keterampilan penelitian bisnis bagi para
manajer adalah :
1. Manager sebagai research-based decision maker
2. Anak buah dan karyawan sebagai objek penelitian,
3. Manajer sebagai periset dan sekaligus sebagai pengguna jasa
4. riset bagi dirinya
5. Manajer sebagai evaluator tentang data sekunder
6. Manajer sebagai riset spesialis
BAB 3
Manusia selalu dihadapkan pada berbagai masalah. Sangat jarang manusia dapat melewatkan
waktunya tanpa dihinggapi masalah, baik masalah yang sifatnya ringan maupun yang
berat. Masalah-masalah yang pernah timbul di waktu yang lalu kadang dapat muncul
kembali pada saat ini atau mendatang. Masalah yang baru pada saat ini, kemungkinan juga
akan muncul lagi di waktu yang akan datang.
Kesulitan manusia menghadapi masalah pada pokoknya disebabkan oleh dua hal, yaitu
kurang tahu caranya memecahkan masalah dan orang kekurangan fakta-fakta yang
berhubunagn dengan masalah yang dihadapi. Kekurangan yang pertama disebut kekurangan
formal atau metofologis, sedangkan yang lelurangan yang ke dua disebut kekurangan
material.
Menurut Soetrisno Hadi (1986 : 2) ada dua cara yang umum ditempuh dalam memikirkan
pemecahan suatu masalah, yaitu : cara analitis dan sintetis.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya masalah, maka timbul
hasrat orang ingin meneliti. Sebagai contoh, kalau perut kita selalu sakit, maka ingin tahu
mengapa perut kita sakit? Jadi kalau perut tidak pernah sakit, maka tidak pernah terlintas
dalam pikiran untuk meneliti tentang perut.
BAB 4
Wibisono (1999 : 13) menjelaskan bahwa penelitian bisnis menghasilkan informasi untuk
mengurangi ketidakpastian dan membantu dalam menfokuskan pengambilan keputusan. Dalam
sejumlah situasi, para peneliti bisnis harus mengetahui dengan pasti apa persoalan bisnis yang
dihadapi oleh klien mereka. Peneliti bisnis juga harus mampu merancang sebuah kajian untuk
menguji sebuah sebuah hipotesis yang spesifik. Sebagai contoh, perusahaan minuman yang
memperkenalkan produk baru berupa Sari Jeruk Pontianak mungkin ingin mengetahui apakah
lebel yang nanti akan digunakan apakah berwarna keemasan atau warna perak agar lebih
memiliki daya tarik. Untuk mendapatkan keputusan apakah warna emas atau perak pada
kemasannya, maka perlu dirancang sebuah penelitian pendahuluan yang harus dirancang sesuai
dengan harapan yang ingin dicapai.
Terdapat beberapa jenis penelitian bisnis, diantaranya :
1. Penelitian historis
Penelitian historis meliputi kegiatan peneyelidikan, pemahaman dan peneyelsaian kedaan yang
telah lalu. Tujuan penelitian histories adalah dicapainya suatu kesimpulan mengenaai sebab-
sebab, dampak atau perkembangan dari suatu kejadian yang telah lalu sehingga dapat
menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang. Peneliti hostoris
pada umumnya tidak mengumpulkan data kejadian yang telah ada. Sumber data yang
dipergunakan dapat berasal dari data primer maupun data sekunder. Contoh data primer adalah
laporan saksi mata atau dokumen original. Sumber data sekunder dalam penelitian bisnis histories
misalaanya deskripsi yang disusun orang lain namun bukan saksi mata.
2. Penelitian Penjajagan/eksplorasi (exploratory research)
Nasution (2003 : 24) mendefinisikan penelitian ekploratoris adalah untuk menjajaki sesuatu yang
belum diketahui atau hanya sedikit dikenal, misalnya pengaruh TV masuk desa, kehidupan
mahasiswa Indoensia di luar negeri, dan hal-hal iain yang memang belum pernah diteliti secara
mendala.
Terdapat tiga tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian penjajagan, yaitu :
1) Diagnosis situasi
Penelitian penjajagan akan sangat membantu untuk menghasilkan diagnosis awal dan berbagaui
dimensi terhadap permasalahan riil yang dihadapi sehingga proyek penelitian berikutnya tepat
memenuhi sasaran yang dikehendaki. Hal ini akan membantu dalam penentuan prioritas
penelitian lanjutan. Penelitian penjakan juga akan membantu mengarahkan orientasi pihak
manajemen yang berpengalaman melalui pengumpulan informasi tantang subjek permasalahan.
Sebagai contoh, wawancara dengan para pekerja akan membantu keadaan saat ini tentang sistem
penggajian, kondisi kerja, kesempatan karir, sistem penghargaan dan sebagainya.
2) Penyaringan berbagai alternatif
penelitian penjajagan juga berguna untuk menentukan alternatif terbaik dari berbagai pilihan
alternatif aktivitas penelitian jika terdapat keterbatasan anggaran sehingga tidak terjadi
pemborosan.
3) Penemuan berbagai gagasan baru
Penelitian penjajagan sering kali dilakukan untuk menggali ide baru agar tidak terjadi stagnasi.
Mungkin perusahaan memintasaran- saran dari perusahannya untuk meningkatkan
produktivitasnya,memperbaiki keselamatan kerja, penggunaan audio untuk kenyamanan kerja dan
sebaginya. Mungkin pelanggan menyarankan produk baru yang tidak terpikirkan oleh sebuah
perusahaan.
3. Deskriptif
Metode studi kasus merupakan salah satu teknik peneliyitian penjajakan yang secara intensif
meneliti tentang satu atau beberapa situasi yang mirip dengan permasalahan riil yang dihadapi
perusahaan. Salah satu keuntungan utamanya terletak pada investigasiyang mendalam dan
perhatian yang sangat cermat terhadap seluruh aspek organisasi yang ada. Namun teknik ini akan
menemui kesukaran jika pada para kompetitor karena mereka cenderung untuk merahasiakan
berbagai data dan informasi penting. Sebagai conoth, sebuah kontraktor yang ditugasi membuat
gedung pintar (intelligent building) di Jakarta dengan cara mengambil kasus pendirian gedung
yang sama di Korea, atau membuat sistem „bus wa” di Jakarta dengan mencontoh “bus way” di
Bogota. Tentu saja kontraktor di Korea atau Bogota akan selalu merahasiakan teknik-teknik baik
manajemen maupun aspek teknis yang dimilikinya. Oleh karenanya, penelitian penjajakan yang
komprehensif misalnya dengan menggunakan simulasi fisik perlu mutlak perlu dilakukan.
BAB 5
KODE ETIK
Sebuah hasil penelitiana harus natural, apa adanya dan dilahirkan dari kejujuran dan kerelaan
mengungkapkan data yang diperlukan yang merupakan persyaratan mutlak bagi obsesi hati nurani
manusia. Penelitian harus bebas dan jauh dari sifat memaksakan kehendak terhadap sumber data
atau respondent. Dengan kata lain, hasil penelitian harus free from coersive power.
Selain penelitian bisnis harus bebas dari pemaksaan kehendak, ada hal yang lebih hakiki lagi yaitu
penelitian harus berdasarkan norma dan hati nurani. Jika di dalam melaksanakan penelitian bisnis
terjebak pada hasil yang asal sesuai selera atau hasilnya harus sesuai dengan pesanan, maka akan
terjadi tindakan “doctoring data” atau memanipulasi data demi menyesuaikan analisis yang
diharapkan. Apabila penelitian selalu didasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah, akademik dan ilmu
pengetahuan, serta pada hati nurani yang paling mendasar serta mengikuti kaidah dan norma yang
berlaku umum masyarakat, maka tidak mungkin akan terjadi apa yang disebut plagiarism
(penelitian yang menjiplak hasil karya orang lain). Plagiarism adalah tindakan dari peneliti yang
berjiwa atau bermental kerdil (dwarfted mentality), serta menipu diri sendiri (self-cheating).Bisa
saja seorang peneliti mengutip hasil karya orang lain, namun jika dilakukan sesuai dengan kaidah
akademis tentu saja tidak dapat dikatakan sebagai menjiplak, dan masih dalam koridor yang bisa
dimaklumi. Pengutipan pebdapat orang lain harus dicantumkan sumbernya secara jelas.
Pertanyaan apakah sebenarnya yang dimaksud kode etik penelitian, merupakan pertanyaan yang
sangat filosofis. Tidak ada jawaban yang sama terhadap pertanyaan ini diantara para ahli. Namun
demikian, semua ahli sepakat bahwa etika penelitian harus selalu memperhatikan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban seseorang yang secara jelas harus mengikuti norma-norma yang terdapat
dalam masyarakat. Menururt Zikmund (1997 : 64) norma msyarakat diadopsi dari perilaku
kelompok, apa yang harus dan tidak harus dilakukan pada kondisi-kondisi tertentu di dalam
kelompok masyarakat tersebut.