Anda di halaman 1dari 7

Nama : Izmi Novita Dewi

Nim : 16142011020

Judul buku : METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Catatan pertama : Desember 2012,16 x 24 cm., 260 hlm.

Penyusun : - Drs. Toto Syatori Nasehudin, M.Pd.


- Drs. Nanang Gozall, M.Ag.

Penerbit : CV PUSTAKA SETIA

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Tuhan menciptakan manusia dan menempatkanya di bumi dengan membawa misi


yang sangat mulia , yaitu sebagai wakil tuhan ( khalifatullah fil ardh ) . Satu-satunya
perangkat yang diperlukan manusia dalam mengemban dan menjalankan misi tersebut adalah
ilmu atau pengetahuan atau ilmu pengetahuan . Istilah ilmu, ilmu pengetahuan , dan sains
sering dipakai dalam percakapan ilmiah , yang terkadang ketiganya disinonimkan . Padahal,
sebuah konsep yang muncul di dunia “ Ilmiah “ dipastikan mengandung pengertian unik yang
membedakan antara satu konsep dan konsep lainya meskipun mengandung kemiripan karena
bersumber dari konsep dasar yang sama. Beberapa pandangan para ahli tentang definisi ilmu.
Endang Saefuddin Anshari dalam bukunya , Ilmu , Filsafat dan Agama, mengemukakan :
Salah satu corak pengetahuan adalah pengetahuan yang ilmiah, yang lazim disebut ilmu
pengetahuan yang lazim disebut ilmu pengetahuan , atau singkatnya ilmu , namun secara
terminologis ilmu dan science itu semacam pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri , tanda-
tanda dan syarat-syarat yang khas . jadi, menurut Endang Saefudin Anshari , ilmu adalah
pengetahuan ilmiah, sedangkan pengetahuan yang tidak ilmiah buknlah ilmu, melainkan
pengetahuan saja.

Secara normatif dalam definisi pengetahuan terkandung beberapa unsur berikut :

1. Fakta, informasi, dan kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman atau


pendidikan
2. Pemahaman secara teoretis dan / atu praktis suatu bidang ( studi ) , yaitu segala hal
yang diketahui mengenai bidan tertentu atau berkaitan dengan bidang-bidang secara
keseluruhan .
3. Fakta, informasi , dan kesadaran atau pengenalan yang diperoleh dari pengalaman
menghadapi suatu fakta atau situasi
Menurut Bahm ( dalam koento wibisono, 1997 ) , definisi ilmu pengetahuan melibatkan enam
Komponen berikut .
1. Masalah ( problem )
2. Sikap ( attitude )
3. Metode ( method )
4. Aktivitas ( activity )
5. Kesimpulan ( conclusions )
6. Sebagian dari yang dihasilkan melalui sains pada giliranya memberi berbagai
pengaruh. Pertimbnganya dibatasi oleh dua penekanan, yaitu pertama, pengaruh ilmu
terhadap ekologi, melalui applied sience , dan kedua , pengaruh terhadap atau dalam
masyarakat serta membudayakanya menjadi berbagai macam nilai
Bagaimana cara manusia mendapatkan ilmu pengetahuan itu ?
Menurut Moh. Nazir dalam bukunya Metode penelitian, pada prinsipnya, cara manusia
mendapatkan ilmu pengetahuan dapat dikelompokan menjadi dua cara , yaitu cara kuno dan
cara modern :
1. Cara Kuno
a. Cara coba-coba ( Trial and error method )
b. Cara otorita
c. Berdasarkan pengalamn pribadi
d. Cara dedukasi dan induksi
2. Cara modern
Selain dengan cara kuno, ad pula cara modern, yaitu memperoleh pengetahuan yang
dewasa ini dianggap lebih ilmiah , sistematis dan logis, dengan menggunakan metode
penelitian ilmiah atau scientific method of reserch.
Metode adalah kerangka kerjaa untuk melakukan suatu tindakan , atau suatu kerangka
berpikir untuk menyusun gagasan yang terarah dan terkait dengan maksud dan tujuan.
Metode yang digunakan antara lain metode sejarah , metode deskriptif , metode survei (
menyelidiki gejala , fakta secara faktual ) , metode percobaan ( eksperimen ) , metode studi
kasus ( suatu obyek spesifik ) , metode kooperatif yang menjawab keadaan sebab akibat
dengan menganalisis faktor penyebab utama , serta studi kepustakaan .
 Langkah – langkah penelitian :
a. Memilih masalah
b. Studi pendahuluan
c. Merumuskan masalah
d. Nerumuskan anggapan dasar
e. Merumuskan hipotesis
f. Memilih metode / pendekatan
g. Menentukan variabel
h. Menentukan sumber data
i. Menentukan dan menyusun instrumen
j. Mengumpulkan data
k. Analisis data
l. Menarik kesimpulan
m. Menyusun laporan
Pengertian hipotesis pernyataan dugaan ( conjectural ) tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih. Hipotesis dibangun berdasarkan teori, pemikiran logis, dan pengamatan
sehingga hipotesis tidak sekedar menduga-duga tanpa dasar. Hipotesis berfungsi memberi
pernyataan terkaan tentang hubungan tentatif antarfenomena dalam penelitian. kemudian
hubungan tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya menurut teknik yang sesuai untuk
keperluan pengujian .
Wawancara mendalam adalah teknik wawancara yang didasari oleh rasa skeptis yang
tinggi, sehingga wawancara mendalam banyak diwarnai oleh probing ( penyelidikan ).
Wawancara mendalam dilakukan secara berulang – ulang dan biasanya menggunakan
kuesionerterbuka atau pedoman wawancara ( interview guide ), dan pertanyaan yang diajukan
sangat ditentukan oleh situasi wawancara. Kemampuan dan ketekunan pewawancara sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan wawancara. Kemampuan dan ketekunan peawawancara
sangt berpengaruh terhadap keberhasilan wawancara.
Analisis / telaah dokumen adalah teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif
dengan menelaah dokumen yang ada untuk mempelajari pengetahuan atau fakta yang hendak
diteliti . Analisis dokumen biasanya dilakukan dalam penelitian sejarah dan harus didukung
oleh pengetahuan teoretis yang memadai dari peneliti. Analisis dokumen merupakan teknik
utama dalam penelitian kualitatif dan dapat pula hanya sebagai pendukung / penunjang.
Setiap teknik atau metode pengumpulan data menggunakan instrumen pengumpul data yang
berbeda – beda . Secara umum instrumen adalah sesuatu yang karena memenuhi persyaratan
akademis dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur objek ukur atau mengumpulkan data
mengenai suatu variabel. Data yang dikumpulkan tidak akan mempunyai arti apa – apa
apabila tidak dianalisis. Analisis dt merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian.
Sebelum sampai pada tahapan analisis, peneliti harus melakukan pengolahan data yang telah
terkumpul. Data yang telah terkumpul , baik data kualitatif maupun data kuantitatif harus
dibaca sekali lagi untuk memastikan apakah data tersebut dijadikan bahan analisis atau tidak .
Setiap item pertanyaan dibaca ulang ntuk mengetahui lengkap tidaknya jawaban , untuk
memudahkan apakah data tersebut dapat diolah lebih lanjut, sebaiknya peneliti memberi kode
, mana data yang dapat diolah lebih lanjut dan mana data yang tidak dapat diolah lebih lanjut.
Mengode data adalah memberikan skor atau nilai pada setiap item jawaban. Data yang
terkumpul bisa berup angka, kata, atau kalimat
Tabulasi adalah penyajian data dalam bentuk tabel sehingga memudahkan para
pembaca memahami laporan penelitian tersebut. Tabulasi merupakan tahap akhir dari proses
pengalahan data. Dalam bentuk tabel , data yang diperoleh dari lapangan akan tampak
ringkas dan bersipat merangkum. Dalam keadaan ringkas dan tersusun dalam tabel yang baik,
data tersebut dapat dibaca dengan mudah dan maknanya mudah dipahami. Seetelah data yang
terkumpul diolah dan dianalisis, tahapan berikutnya adalah menarik kesimpulan dari data
tersebut, kesimpulan dalam penelitian bukanlah merupakan karangan atau diambil dari
pemcaraan orang lain, melainkan hasil proses penelitian yang telah dilakukan dengan
berbagai tahapanya.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menarik kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Pembatasan masalah
2. Perumusan masalah
3. Hipotesis penelitian
4. Tujuan penelitian menjelaskan hal- hal ap saja yang ingin diketahui atau dijelaskan
dari hasil penelitian tersebut. Karena merupakan jawaban finaldari penelitian yang
telah dilakukan, dalam kesimpulan harus jelas hubungan antara masalah ( pembatasan
dan perumusan ), hipotesis, tujuan penelitian,dan kesimpulan
Apabila data yang telah diolah dan dianalisis itu data kualitatif, sebelum menarik kesimpulan,
peneliti harus membuat kriteria atau standar tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya.
Penyusunan proposal penelitian merupakan bagian awal dari sebuah penelitian.
Tidaklah mudah untuk menyusun sebuh proposl dalam penelitian, khususnya bgi peneliti
pemula. Untuk itu, perlu diperhatikan hal – hal yang diperlukan dalam menyusun proposal
agar pembaca proposal memahami apa yang akan dilakukan peneliti.
Proposal untuk kepentingan khusus adalah proposal yang ditulis untuk kepentingan
studi yang merupakan salah satu tugas pokok mahasiswa dalam menyelesaikan studinya, baik
pada jenjang strata 1 ( Skripsi ), strata 2 ( Tesis ), atau strata 3 ( Disertasi ). Proposal tersebut
merupakan sebagian - paling tidak - separuh dari penulisan skripsi, tesis, atau disertasi secara
keseluruhan . Hal – hal yang harus ada di dalam proposal adalah (1) pemilihan masalah; (2)
studi pendahuluan; (3) perumusan masalah; (4) perumusan anggapan dasar; (5) perumusan
hipotesis; (6) pemilihan pendekatan; (7) penentuan variabel; (8) penentuan sumber data; (9)
penentuan dan penyusunan instrumen; (10) pengumpulan data; (11) penganalisisan data.
Format kesebelas langkah tersebut menjadi 3 bab yaitu :
1. PENDAHULUAN
2. LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
3. METODOLOGI PENELITIAN
Hal – hal yang diungkapkan dalam latar belakang masalah adalah hal – hal yang
berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dilakukan. Masalah penelitian merupakan
hasil pemikiran peneliti ketika menentukan masalah penelitian yang dilanjutkan dengan studi
pendahuluan. Pada umumnya pla pikir dalam menyusun / menulis proposal adalah deduktif –
induktif ( umum ke khusus ). Artinya, dalam proposal tersebut diungkapkan hal – hal yang
berkaitan secara umum dengan masalah yang akan diteliti , kemudian diungkapkan masalah –
masalah spesifik yang langsung berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Identifikasi masalah ditujukan untuk menginventarisasikan masalah – masalah yang
erat kaitanya dengan masalah penelitian yang akan dilakukan. Kemudian, masalah – masalah
yang telah diinventarisasikan tersebut diungkapkan dalam bentuk kalimat tanya.
Landasan teori merupakan penjelasan tentang konsep – konsep dri variabel yang
digunakan dalam penelitian. Konsep tersebut bisa merupakan definisi atau penjelasan dari
permasalahan yang akan diteliti. Etiap konsep diungkapkan sejelas – jelasnya sehingga
peneliti mendapat gambarn konkret dari berbagai variabel yang dikemukakan dalam judul
penelitianya. Jadi, penjelasan setiap variabel tersebut lebih jelas dan terperinci apabila
dibandingkan dengan latar belakang masalah. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang
hubungan ekonomi keluarga dan prestasi belajar. Dalam menentukan sasaran penelitian
peneliti harus memerinci secara jelas sasaran penelitian disertai alasan ( reasoning ) yang
logis sesuai kaidah – kaidah penulisan karya tuis ilmiah . Demikian pula, dalam menentukan
waktu pelaksanaan dan lokasi penelitian. Dalam menentukan waktu penelitian , peneliti harus
dpat memperkirakan dengan tepat waktu ( minggu/bulan ) yang diperlukan untuk
penelitianya. Adapun mengenai waktu pelaksanaan penelitian, peneliti harus
mempertimbangkanya dengan matang tentang minggu/bulan waktu yang diperlukan untuk
melakukan penelitian tersebut. Dlam hal ini perlu diperhatikan dalam alokasi waktu setiap
tahapan kegiatan penelitin, yang meliputi tahapan; persiapan ( seperti penulisan, revisi, dan
seminar proposal ), pelaksanaan pengumpuulan data, penglahan/analisi data, dan penyusunan
laporan. Setiap tahapan tersebut termasuk waktu yang diperlukan untuk konsutasi dengan
pembimbing, Adapun sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili
populasi secara proporsional. Dengan kata lain, sampel harus dapat menggambarkan
populasi.Secara teknis, besarnya sampel yang diambil dalam sebuah penelitian
bergantungpada ketepatan yang diinginkan peneliti dalam menduga parameter populasi pada
taraf kepercayaan tertentu.

Laporan suatu kegiatan penelitian harus memuat berbagai aspek yang dapat memberikan
gambaran kepada pembaca tentang seluruhkegiatan penelitian mulai persuapan sampai
penarikan kesimpulan. Sebelum memulai tahapan penulisan laporan hasil penelitian , peneliti
menyusun kerangka penulisan laporanya ( out line ). Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan peneliti dalam melakukan penulisan laporan penelitianya.
Hal – hal kebahasaan yang penting diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, antara
lain penggunaan bahasa asing dan daerah, peristilah, tata bahasa, pengulangan dan
penyingkatan kata, ejaan dan transliterasi, tanda baca dan kapitalisasi, aksentuasi, dan gaya
penulisan karya tulis ilmiah, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa
asing dan daerah sebagai berikut :
a. Dalam penulisan bahasa asing, kendati dalam bahasa indonesia terdapat padananya,
penulis tetap menggunakanya untuk memelihara objektivitasnya. Misalkan “
Vandalisme “ merupakan gejla penyimpangangenerasi muda yang banyak terjadi di
kota-kota besar di dunia.
b. Istilah baku dan teknis dapat dipergunakan tanpa memberi penjelasan lagi
c. Pemakaian istilah bahasa asing perlu dibatasi dalam karya tulis ilmiah indonesia,
kecuai untuk kepentingan kelompok studi
d. Penempatan teks terjemahan “ Salah satu bentuk perilaku sosial yang dikembangkan
dalam proses pembelajaran adalah kepekaan terhadap lingkungan masyarakat
sekitarnya
Cara menulis kutipan terdiri atas dua macam , yaitu langsung dan tidak langsung,
kutpan langsung adalah pandangan,teori,atau pendapat yang dikemukakan oleh pakar/hli
dalam masalah yang diteliti dan ditulis ulang secara utuh oleh penulis karya ilmiah tersebut.
Cara penulisan kutipan dapat dilakukan dengan dua cara, yakni masuk dalam baris
tulisan/paragraf dan ditulis terpisah sebagai paragraf baru. Apabila kutipan tersebut hanya 3
baris , masuk dalam paragraf dengan diawali dan diakhiri tanda kutip (“....”). Biblografi yang
disebut pula sebagai bahan bacaan, daftar puastaka,daftar kepustakaan , atau daftar bacaan,
adalah daftar yang berisi judul buku, artikel,jurnal, dan bahan – bahan tulisan lainya yang
menjadi acuan atau rujukan penulis dalam menyusun karya tulisnya. Bibliografi dapat
dibedakan dengan catatan kaki, catatan dalam tulisan,atau catatan akhir. Ada perbedaan
penulisan antara bibliografi dengan catatan kaki, catatan dalam tulisan, dan catatan akhir.
Dalam penulisan bibliografi, nama pengarang yang ditulis lebih dahulu adalah nama marga
atau nama akhirnya dan tanpa mencantumkan nomer halaman sumber yang dikutip.
Salah satu unsur penting dalam Manajemen Diri adalah membangun kebiasaan untuk
terus menerus belajar atau menjadi manusia pembelajar yang senantiasa haus akan informasi
dan pengetahuan.Salah satu cara paling efektif untuk belajar adalqh dengan membaca, Akan
tetapi sebagian besar dari kita tidak memiliki cukup waktu untuk membaca. Kebanyakan
model teoritis mengenai proses membaca mencoba menjawab pertanyaan orang mengenali
kata – kata yang tercetak dalam bacaan . Persiapan sebelum membaca yaitu ( pilihlah waktu
yang sesuai untuk membaca , Pilihlah tempat dan suasana yang sesuai untuk membaca ,
Pastikan posisi membaca adalah posisi yang benar , siapkan juga hal – hal yang biasanya
membantu kita dalam membaca, seperti pensil atau spidol , Ada baiknya sebelum membaca
kita berdo terlebih dahulu sesuai dengn kepercayaan masing – masing supaya ilmu yang kita
dapat bermanfaat.
Kajian pustaka yaitu pemahaman diri ( Self – Understanding ) adalah gambaran
kognitif remaja mengenai dirinya, dasar dan isi konsep diri remaja. Seseorang dikatakan
memiliki kepercayaan diri jika ia merasa puas dengan dirinya ( Gael Lindenfield dalam
kamil,1998:3 )

Anda mungkin juga menyukai