Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK I:

KHOFIFAH INDAH AL-HUSNA


MULA TUA SIREGAR

DOSEN PEMBIMBING:
SITI SALMAH, M.Ed, Ph.D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA UIN SYAHADA
KOTA PADANG SIDIMPUAN
T.A 2022/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur yang tiada terhingga kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia dan nikmat yang sangat besar. Karunia dan nikmat itu berupa
umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga
penulis bisa menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam ke Nabi
Muhammad SAW, syafaat beliaulah yang kita nantikan di akhir zaman.
Makalah ini di susun sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan yang di bimbing oleh ibu Dr. Siti Salmah.
Ucapkan terima kasih penulis kepada semua orang yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan dan pembuatan makalah ini dari awal sampai akhir. Dengan
tersusunnya makalah ini penulis berharap dapat menambah pengetahuan kita, serta
bermanfaat bagi diri penulis sendiri maupun orang lain.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
tugas ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun. Kritik dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan tugas-tugas selanjutnya. 

Padang Sidimpuan, Maret 2023

Kelompok I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN...........................................................................................1
B. PEMBAHASAN..............................................................................................2
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Metodologi Penelitian Pendidikan......2
2. Tujuan Penelitian Pendidikan...................................................................6
3. Fungsi Penelitian Pendidikan....................................................................7
4. Proses Penelitian Pendidikan.....................................................................8
5. Jenis-jenis Penelitian Pendidikan............................................................10
C. PENUTUP.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA 13
KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

A. PENDAHULUAN
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang sangat penting bagi
pengembangan ilmu dan bagi pemecahan suatu masalah. Beberapa ilmuan
memulai kegiatan ilmiahnya dengan melakukan suatu penelitian. Penelitian
menjadi alat bagi ilmuan untuk mengungkap tabir yang ada dibalik fenomena
yang terjadi sehingga terungkap beberapa kebenaran yang sesungguhnya dan
dapat dihasilkan pengetahuan baru yang bermanfaat. Di samping itu, penelitian
sangat berguna bagi pemecahan suatu masalah dengan menga mobil pelajaran
dari temuan penelitian. dengan demikian, penelitian pada hakikatnya adalah
upayauntuk mencari jawaban yang benar dan logis atas suatu masalah yang
didasarkan atas data em piris yang terpercaya. Ilmu pengetahuan khususnya ilmu-
ilmu empiris sebagai proses juga harus mengikuti kaidah-kaidah atau
tahapan proses ilmiah yang disebut “siklus empiris”.
Penelitian dipandang sebagai kegiatan yang dilakukan secara sistematik untuk
menguji jawaban-jawaban sementara (hipotesis) tentang permasalahan yang diteliti
melalui pengukuran yang cermat terhadap fakta-fakta secara empiris konsep
penelitian tersebut lambat laun dapat pula diterima atau diterapkan dalam ilmu- ilmu
sosial sekalipun pengukurannya dalam ilmu-ilmu kealaman.
Penelitian pendidikan hendaknya dilaksanakan secara sitematis, logis, dan
secara berencana. Secara sistematis artinya berdasarkan pola dan teknik tertentu serta
sesuai dengan aturan-aturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya. Logis artinya
dilaksanakan berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan menggunakan langkah-
langkah pemecahan masalah dan prinsip- prinsip teori penelitian. Sedangkan secara
berencana, yaitu  betul- betul direncanakan secara sengaja tentang apa yang akan
diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan diadakan penelitian, siapa yang menelitinya,
mengapa hal itu diteliti, dimana tempat atau lokasinya penelitian, dan sebagainya.
Pendidikan sebagai proses sosialisasi pada hakikatnya adalah interaksi
manusia dengan lingkungan yang membentuknya melalui proses belajar dalam
konteks lingkungan yang berubah – ubah. Pendidikan sebagai suatu sistem tidak
hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga berorientasi pada proses agar memperoleh
hasil yang optimal.
Ruang lingkup metodologi penelitian pendidikan luas sekali karena
pendidikan sendiri merupakan bidang kajian yang terkait erat dengan beberapa
disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, antropologi, politik, ekonomi dan
sebagainya. Banyak sekali konsep metodologi penelitian pendidikan yang
dikembangkan dengan mendapatkan inspirasi atau berlandaskan pada berbagai
bidang ilmu tersebut.

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Metodologi Penelitian Pendidikan

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan metodologi


penelitian, Metodologi penelitian adalah kajian tentang metode-metode tertentu
yang digunakan dalam penelitian. Metode diartikan sebagai suatu cara berpikir
dan cara melaksanakan hasil berpikir untuk melakukan sesuatu pekerjaan secara
baik dan benar. Cara melaksanakan hasil berpikir untuk melakukan suatu
pekerjaan secara benar dan baik disebut teknik. Dengan demikian dalam istilah
metode terkandung istilah teknik. Penelitian secara sederhana adalah suatu proses
penyelidikan yang ilmiah melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyimpulan data berdasarkan pendekatan, metode dan teknik tertentu untuk
menjawab suatu permasalahan.1 Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara
pengamatan yang mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau
proses penemuan, baik hasil temuan yang memang sudah ada
maupun sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan
dukungan fakta.2

1
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 2.
2
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya (Cet. I; Jakarta:
Bumi Aksara, 2003), h. 7.
Metodologi penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan untuk mendapatkan,
menemukan, mengembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat digunakan
untuk memahami, mengendalikan dan memecahkan masalah-masalah di bidang
pendidikan.3 Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.4 Dengan cara yang ilmiah
itu diharapkan data yang akan didapatkan adalah data yang obyektif,
valid dan reliabel. Obyektif berarti semua orang akan memberikan penafsiran
yang sama. Valid berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul
oleh peneliti dengan data yang terjadi pada obyek yang sesungguhnya
dan reliabel berarti adanya ketetapan data yang didapat dari waktu ke waktu.
Kegiatan penelitian dilakukan dengan tujuan tertentu, dan pada umum
nya tujuan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga hal utama yaitu untuk
menemukan, membuktikan dan mengembangkan pengetahuan tertentu. Dengan
ketiga hal tersebut, maka implikasi dari hasil penelitian akan dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisifasi masalah.
Berdasarkan uraian tersebut, maka metodologi penelitian
pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah yang digunakan
untuk mendapatkan data yang obyektif, valid dan reliabel dengan tujuan
dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga
dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah
dalam bidang pendidikan.
Sedangkan ruang lingkup penelitian pendidikan di Indonesia meliputi
penelitian pada tingkat kebijakan, tingkat managerial, dan institusional.5
a) Lingkup penelitian pada tingkat kebijakan pendidikan meliputi:

3
Basuki Wibawa, Modul; 1 Konsep Dasar Metode Penelitian Pendidikan, repository.ut.ac.id,
h. 1.
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, (Bandung: ALFABETA,
2011), h. 2.
5
Danuri dan Siti Maisaroh, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit
Samudra Biru, 2019), h. 10.
1) Perumusan kebijakan tentang pendidikan yang dilakukan oleh
MPR
2) Kebijakan Presiden dan DPR tentang pendidikan
3) Kebijakan Mendiknas tentang Pendidikan
4) Kebijakan Dirjen, Gubernur, Bupati, Walikota, Diknas tentang
pendidikan
5) Implementasi kebijakan pendidikan
6) Output dan Outcome kebijakan pendidikan
b) Lingkup penelitian pada tingkat managerial (managemen) meliputi:
1) Perencanaan pendidikan pada tingkat nasional, propinsi/
kabupaten/ kota dan lembaga
2) Organisasi Diknas, Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota dan institusi
pendidikan
3) Kepemimpinan Pendidikan
4) Ekonomi pendidikan
5) Bangunan pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan
6) Hubungan kerja sama antar lembaga pendidikan
7) Koordinasi pendidikan dari pusat ke daerah
8) SDM tenaga kependidikan
9) Evaluasi pendidikan
10) Kearsipan, perpustakaan, dan musium pendidikan
c) Lingkup penelitian pada tingkat operasional meliputi:
1) Aspirasi masyarakat dalam memilh pendidikan
2) Pemasaran lembaga pendidikan
3) Sistem seleksi murid baru
4) Kurikulum, silabus
5) Teknologi pembelajaran
6) Media pendidikan, buku ajar dll
7) Penampilan mengajar guru
8) Manajemen kelas
9) Sistem evaluasi belajar
10) Sistem ujian akhir
11) Kuantitas dan kualitas lulusan
12) Unit produksi
13) Perkembangan karier lulusan
14) Pembiayaan pendidikan
15) Profil pekerjaan
16) Kebutuhan masyarakat akan lulusan pendidikan
Penelitian pendidikan memiliki ruang lingkup yang luas dalam
beberapa hal. Oleh karena itu, penelitian pendidikan harus dibatas ruang
lingkupnya. Batasan-batasan yang dibuat merupakan konsekuensi dari
kompleksitas masalah dan metode yang didasarkan pada subjek penelitian
pendidikan yakni manusia. Kompleksitas dalam penelitian pendidikan
merupakan pembatas dalam fenomena yang ada sebagai dampak dari interaksi
dalam pendidikan (siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, komite, dan yang
ada di lingkungan sekolah). Penelitian yang subjeknya manusia akan tidak
bermakna jika tidak dilihat dalam kontekstual. Mereka aktif merespon
terhadap perlakuan dalam penelitian yang dilakukan. Dengan demikian,
masalah yang muncul dalam dunia pendidikan sangat kompleks.
Penelitian pendidikan dalam banyak hal menunjukkan perilaku
terhadap stimulus tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, peneliti perlu
menyadari dan mempertimbangkan faktor luar yang mempengaruhi hasil
penelitian seperti pendidikan orang tua, kegiatan anak di rumah, bimbingan
tambahan setiap anak, fasilitas sekolah dan faktor lain yang mempengaruhi.
Keterbatasan kedua dalam penelitian pendidikan adalah metode yang
digunakan. Hal utama yang dikaji dalam dunia pendiidkan adalah pengukuran
karakteristik manusia yang berhubungan dalam pemecahan masalah. Sebagai
contoh adalah pengukuran keterampilan berpikir kritis sebagai pokok kajian.
Metode yang digunakan untuk pengukuran bermacam-macam (intelegensi,
prestasi, gaya belajar, gaya mengajar guru) dapat diragukan dan diperdebatkan
jika tidak dibatasi. Dengan kata lain, hasil dari penelitian akan diragukan
validitas dan kredibilitas instrumen yang digunakan jika pengambilan sampel
dan pengujian tidak dijelaskan secara rinci. Alat ukur atau instrumen
hendaknya telah divalidasi dan diuji reabilitasnya sebelum digunakan.
Adakalanya penelitian harus ditunda karena alat ukur yang belum valid dan
reliabel.
2. Tujuan Penelitian Pendidikan
Tujuan utama dari penelitian pendidikan antara lain sebagai berikut:6
a) Memberikan gambaran secara rinci permasalahan, fakta, dan data.
b) Penelitian bertujuan menjelaskan kondisi awal yang melatarbelakangi
permasalahan yang ada.
c) Menyusun teori dasar dari beberapa aspek permasalahan dan teori
penyelesaian serta teori antar masalah yang terjadi.
d) Penelitian ini akan menduga hal-hal yang akan muncul dari masalah
dan solusi yang ada.
e) Hasil dari penelitian akan menghasilkan solusi permasalahan untuk
mengendalikan masalah yang serupa.

Jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan, terdapat tiga tujuan utama


dalam penelitian. Pertama adalah tujuan eksploratif. Penelitian dilaksanakan
untuk menemukan dan mengeksploasi temuan baru. Ilmu atau bidang yang
diteliti belum pernah ditemukan sebelumnya. Misalnya penelitian
menghasilkan sistem penilaian (assesment) dalam kriteria tertentu, atau model
pembelajaran terbaru untuk meningkatkan variabel tertentu. Contoh lain
penelitian menghasilkan LMS (Learning Management System) baru yang
belum pernah ada untuk mendukung pembelajaran secara blended leaning.

Tujuan yang kedua dalam penelitian adalah tujuan verifikasi.


Penelitian dilaksanakan untuk menguji keabsahan suatu bidang yang telah
ada. Data penelitian digunakan sebagai bukti kevalidan terhadap informasi.
6
Marinda Sari dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Padang: PT. Global Eksekutif
Teknologi, 2022), h. 2.
Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan literasi sains
dalam Mata Pelajaran Biologi Materi Ekosistem SMA. Contoh lain adalah
penelitian yang dilakukan untuk menguji efektifitas penggunaan Learning
Mangement System Edmodo terhadap minat dan motivasi belajar siswa.
Terakhir, penelitian dapat bertujuan sebagai pengembangan. Penelitian
dilaksanakan untuk mengembangkan ilmu baru yang sudah ada sehingga lebih
sempurna. Sebagai contoh penelitian bertujuan untuk mengimplementasikan
metode inkuiri dalam pembelajaran IPS yang sebelumnya berhasil pada
pelajaran IPA. Contoh lain, penelitian tentang sistem penjaminan mutu yang
berhasil dalam bisnis, digunakan dalam manajerial sekolah.
3. Fungsi Penelitian Pendidikan
Pada dasarnya penelitian memiliki fungsi dalam menguji keabsahan
suatu pengetahuan. Fungsi utama adalah sebagai fungsi eksploratif. Fungsi ini
memiliki arti penelitian dapat menemukan hal baru untuk melengkap
kekurangan dalam segi pendidikan. Selain itu, penelitian berfungsi untuk
menguji atau disebut juga fungsi eksploratif yaitu untuk membuktikan
kebenaran suatu teori atau fakta yang ada dalam dunia pendidikan. Fungsi
ketiga dalam penelitian pendidikan adalah fungsi developmental atau fungsi
mengembangkan hal yang sudah ada.
Selain itu fungsi penelitian pendidikan dapat ditinjau dari dua sisi
yaitu dari sisi teori dan praktik di lapangan. Dari sisi teori, penelitian adalah
proses akumulais teori-teori yang telah ada dan dipublikasikan melalui jurnal,
prosiding, bookchapter ataupun referensi. Jika teori yang ada dijabarkan dan
dihubungkan dalam peta konsep, maka akan tampak jelas bahwa beragam
teori yang ada dan sesuai dengan topik akan saling berhubungan satu sama
lain atau saling bertentangan. Namun demikian, itu tidak menjadi kendala
melainkan menggambarkan khasanah ilmu pendidikan yang semakin
berkembang. Selain itu, teori yang baik mampu menjelaskan fenomena yang
terjadi dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, perspektif penelitian
adalah memperbaiki, menyempurnakan atau mengubah teori yang sudah ada
atau bahkan memperkaya teori menjadi lebih baik.
Di sisi lain, fungsi penelitian pendidikan dalam praktik atau
penyelenggaraannya adalah memperbaiki praktik pendidikan. Terkadang akan
muncul pertanyaan tambahan seperti bagaimana praktiknya? Apakah dapat
dipraktikkan di tahap selanjutnya? Misalnya, suatu penelitian pendidikan
menunjukkan bahwa metode reward and punishment meningkatkan prestasi
belajar di TK. Apakah hal serupa jika dipraktikkan di jenjang yang berbeda
seperti SD, SMP, atau SMA akan menunjukkan hasil yang sama? Dan
bagaimana penerapan yang baik, reward yang tepat, punishment yang tepat
dalam pelaksanaan di kelas. Pemahaman terhadap fungsi pendidikan dalam
sisi teori maupun praktik sebenarnya dapat dengan mudah dipahami. Hal
tersebut terjadi, jika peneliti mengkaji fungsi dari jenis atau tipe penelitian
yang dilakukan. (McMillan dan Schumacher 1983). McMillan dan
Schumacher (1983) mengklasifikasikan tiga tipe penelitian dengan fungsi
yang bertingkat yaitu penelitian dasar, terapan, dan evaluasi. Ketiga penelitian
itu berbeda dari sisi tema, tujuan, fungsi dan kegunaannya.7
4. Proses Penelitian Pendidikan
Penelitian pendidikan merupakan proses induksi dan deduksi yang
sistematis dan jelas tahapannya. Setiap tahap dalam proses dikendalikan oleh
hipotesis sebagai jawaban sementara atas masalah atau pertanyaan yang
muncul. Tahapan yang dilalui secara sistematis antara lain masalah berupa
pertanyaan atas fakta yang ada, tujuan, hipotesis, kerangka dasar,
pengumpulan sampel, penentuan instrumen penelitian, pengumpulan data,
pengolahan data, analisis dan dan interpretasi serta penarikan kesimpulan.
Proses penelitian menurut Jack R Fraenkel yang dikutip dari buku metodologi
penelitian pendidikan karangan Marinda dkk adalah sebagai berikut:8

7
Marinda Sari dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan, h. 3.
8
Marinda Sari dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan, h. 5.
a) Masalah Penelitian, persoalan dalam penelitian atau umum disebutkan
masalah berupa pertanyaan harus menggambarkan latar belakang
masalah berdasarkan fakta atau data yang ada. Masalah dapat muncu
berdasarkan observasi awal di lapangan. Masalah juga muncul dari
faktor-faktor yang mendukung atau rasionalisasi dari studi di
lapangan.
b) Hipotesis, merupakan suatu dugaan sementara mengenai hasil yang
diharapkan terjadi. Hipotesis harus menjelaskan hubungan yang terjadi
antar variabel yang ditentukan di awal penelitian. Hipotesis juga harus
jelas menunjukkan faktor, karakteristik yang dapat diuji dalam kurun
waktu tertentu. Namun demikian, tidak semua penelitian merupakan
uji hipotesis.
c) Definisi, semua kata kunci dalam penelitian dijelaskan melalui
definisi-definisi menurut teori yang telah ada. Selain itu, peneliti juga
dapat menarik kesimpulan dari definisi tersebut.
d) Kajian Pustaka merupakan studi dari berbagai penelitian yang telah
ada. Pada hal ini hendaknya peneliti dapat membatasi masalah
sehingga kajian pustaka dapat fokus dan jelas dipahami keterkaitan
antara variabel satu dengan yang lain. Selain itu, kajian pustaka
hendaknya menunjang permasalahan yang ada dan daat digunakan
untuk referensi dalam pembahasan hasil penelitian.
e) Pengumpulan sampel, sampel yang digunakan hendaknya dipilih dan
diidentifikasi secara jelas dan dapat mewakili populasi yang ada.
Rencana pengambilan sampel juga hendaknya dideskripsikan secara
jelas.
f) Penyusunan instrumen penelitian, instrumen pengumpulan data harus
dideskripsikan secara jelas dalam metode penelitian. Instrumen
penelitian dijabarkan dengan kisi-kisi yang berisi indikator indikator
penelitian. Instrumen lengkap dapat dilampirkan dalam laporan
penelitian.
g) Prosedur atau tahapan penelitian prosedur yang utama mengenai
penelitian adalah apa saja yang dilakukan oleh peneliti (apa, kapan,
dimana, bagaimana). Prosedur penelitian hendaknya menjabarkan
tahapan penelitian, jadwal kegiatan, instrumen penelitian, hingga
analisis dan interpretasi data.
5. Jenis-jenis Penelitian Pendidikan
Beberapa jenis penelitian di bidang pendidikan akan dijabarkan secara
sederhana sebagai berikut:
a) Penelitian deskriptif, penelitian ini adalah penelitian yang
mendeskripsikan suatu peristiwa, gejala, fakta, kejadian yang terjadi
dalam pendidikan. Penelitian ini fokus pada masalah masalah aktual
yang terjadi pada masa penelitian berlangsung. Peneliti melalui
penelitian deskriptif akan mendeskripsikan peristiwa tanpa memberi
perlakuan khusus terhadap aspek aspek yang ada. Variabel yang
diteliti dapat berjumlah satu variabel atau lebih dari satu variabel.
b) Penelitian studi kasus, penelitian studi kasus pada dasarnya mengkaji
secara khusus individu atau kelompok yang dipandang mengalami
kasus tertentu. Sebagai contoh, penelitian yang mempelajari guru yang
tidak disiplin dalam mengajar. Contoh lain misal penelitian yang
mengkaji minat dan motivasi belajar siswa yang menurun pada masa
pandemi. Penelitian ini dipelajari dalam kurun waktu tertentu dan
cukup lama dan dikaji secara mendalam. Dengan kata lain, penelitian
studi kasus mengungkap variabel yang menyebabkan terjadinya
masalah tersebut dari berbagai sisi dan sudut pandang
c) Penelitian survei, penelitian ini telah banyak digunakan untuk
memecahkan masalag pendidikan terutama dalam merumuskan
kebijakan pendidikan. Tujuan utama penelitian survei adalah
mengumpulkan berbagai informasi tentang variabel dari populasi yang
ada. Survei dilakukan dengan cakupan seluruh populasi yang disebut
juga sebagai sensus. Survei yang dilakukan dengan sebagian pupulasi
dinamakan survei sampel. Sebagai contoh, di dalam kepentingan
pendidikan, survei umumnya mengungkap permasalahan yang
menyangkut tingkat literasi numerasi siswa di Sekolah Dasar,
bagaimana litterasi digigital yang dimiliki pendidik, serta bagaimana
administrasi sekolah yang dilakukan kepala sekolah Pertanyaan
kuantitatif seperti itu diperlukan sebagai dasar perencaanaan dan
pemecahan masalah pendidikan di sekolah. Pada tahap selanjutnya
dpaat pula dilakukan perbandingan atau analisis hubungan antar
variabel.
d) Studi korelasional sama halnya dengan penelitian survei dan
deksriptif, studi korelasi juga sering digunakan dalam pendidikan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui antar dua variabel atau
lebih dan seberapa besar variasi dalam satu variabel berhubungan
dengan variabel lain. Derajat hubungan antar variabel dinyatakan
dalam satuan indeks yang dinamakan koefisien korelasi. Koefisien
korelasi dapat digunakan untuk uji hipotesis hubungan antar variabel.
Selain itu, koefisien juga dapat digunakan untuk menyatakan besar
kecilmya hubungan variabel. Sebagai contoh, peneliti ingin
mengetahui variabel mana yang berhubungan dengan kompetensi
pedagogik guru. Semua variabel yang ada kaitannya (misalkan latar
belakang pendidikan, supervisi akademik dan lain-lain) dihitung
korelasinya untuk mengetahui varaibel mana yang paling kuat
hubungannya.
e) Penelitian eksperimen merupakan metode sistematis yang digunakan
untuk mengetahui hubungan sebba akibat. Penelitian eksperimen
merupakan penelitian kuantitatif yang terdiri dari dua uji, uji prasyarat
dan uji hipotesis. Di awal penelitian setelah mengetahui fakta yang ada
di lapangan melalui observasi awal, peneliti mengajukan hipotesis.
Metode penelitiannya menggunakan dua sampel uji, yaitu kontrol dan
kelompok. Grup eksperimen merupakan kelompok yang mendapatkan
perlakuan, sedangkan grup kontrol merupakan kelompok yang tidak
mendapatkan perlakuan. Uji prasyarat dilakukan sebelum uji hipotesis.
Data yang diperoleh harus normal dan homogen yang diketahui
dengan uji normalitas dan uji homogenitas.
f) Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini merupakan penelitian
refleksi diri yang dilakukan oleh guru dalam kelas. Kelas objek
penelitian adalah kelas yang diobservasi dan yang memiliki masalah.
Penelitian merupakan upaya guru dalam memperbaiki atau
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Selain memeperbaiki
praktik pendidikan di kelas, penelitian ini juga untuk mengembangkan
kemampuan profesional guru.
g) Penelitian dan Pengembangan (Research and Development), penelitian
dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk pendidikan, baik berupa bahan ajar, media
pembelajaran, model pembelajaran atau kebijakan tertentu. Penelitian
ini juga dapat dilakukan untuk menyempurnakan produk pendidikan
yang pernah dikembangkan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan
mengacu pada model model pengembangan tertentu yang disesuaikan
dengan produk yang dihasilkan. Model-model yang umum digunakan
adalah 4D (Define, Design, Develop, Disseminate) Thiagaradjan, Borg
dan Gall, ADDIE dan model pengembangan lainnya.
C. PENUTUP
Metodologi penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara
ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang obyektif, valid dan
reliabel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu
pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas, mempelajari metodologi penelitian sifatnya sangat
urgen bagi seorang peneliti. Tanpa mengetahui metodologi penelitian secara
mendalam, seorang peneliti bagaikan berjalan tanpa arah. Dengan adanya metodologi
penelitian, diharapkan peneliti mempunyai gambaran serta pegangan tentang langkah-
langkah penelitian sehingga hasil penelitian benar-benar akurat dan jawaban
hipotesisnya pun valid.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Danuri dan Siti Maisaroh. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:
Penerbit Samudra Biru.
Sari, Marinda. 2022. Metodologi Penelitian Pendidikan. Padang: PT. Global
Eksekutif Teknologi.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Bandung:
ALFABETA.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya Cet.
I; Jakarta: Bumi Aksara.
Wahid, Abdul. 2019. Konsep Dasar Penelitian Pendidikan. Jurnal Istiqrar’. Vo. 2 No.
2.
Wibawa, Basuki. Modul; 1 Konsep Dasar Metode Penelitian Pendidikan.
repository.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai