Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR PENELITIAN PENDIDIKAN

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan

Dosen pengampu : Bapak Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag.

Disusun oleh :

1. Mohamad Minanizar 2119135


2. Irma Alfionita 2119226
3. Moh. Ali farkhan 2119295
4. Zahrotun Nisa 2119360

KELAS C

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN

2021
KATA PENGANTAR
Segala puja dsan puji hanyalah milik Allah SWT., yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tanpa ada suatu halangan apapun. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW., yang telah menunjukkan kita kepada jalan yang benar, dan semoga kelak
kita mendapatkan syafaatnya dihari akhir nanti. Amiin.

Makalah ini penulis susun bertujuan guna memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag. selaku dosen pengampu
mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan yang telah memberikan ilmu serta
dukungannya, sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik, dan juga pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini.

Dengan adanya makalah ini, penulis berharap semoga dapat memberikan


manfaat kepada para pembaca yang budiman. Terlepas hal itu, penulis mohon
maaf kepada para pembaca yang budiman, karena penulis menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
meminta saran dan kririk dari para pembaca yang budiman, demi kebaikan penulis
kedepannya.

Pekalongan, 10 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar belakang..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................2

C. Tujuan..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
A. pengertian penelitian pendidikan ....................................................................3

B. perkembangan penelitian pendidikan .............................................................5

C. Ruang lingkup penelitian pendidikan..............................................................7

D. fungsi penelitian pendidikan............................................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................13


A. Kesimpulan....................................................................................................13

B. Saran..............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam dunia akademik dikenal istilah penelitian pendidikan.
Mungkin banyak orang sering mengaitkan pula penelitian ini dengan kata
metode sehingga kita mengenalnya sebagai metode penelitian.
Selain itu, istilah-istilah seperti ini juga banyak digunakan sebagai
rancangan penelitian ataupun desain penelitian, yang mana pada biasanya
akan berisikan objek dan subjek penelitian hingga lainnya.
Salah satu cara untuk memperoleh ilmu dan atau pengetahuan
adalah dengan penelitian. Ilmu dan penelitian adalah proses yang sama,
sedangkan hasil dari proses tersebut adalah kebenaran.
Penelitian dan ilmu pengetahuan telah lama menjadi bagian
penting dan utama dalam meningkatkan kehidupan manusia. Khusus
dibidang kependidikan, penelitian telah memberikan sumbangan terhadap
pengetahuan di bidang pendidikan. Selain itu, ulasan terhadap penemuan
dan hasil-hasil penelitian telah memberikan implikasi praktis terhadap
pembuatan keputusan.
Sedangkan pengertian penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah,
rangkaian kerja ilmiah dengan tujuan untuk memecahkan suatu
permasalahan yang ada.
Akan tetapi jika cara kerja ilmiah ini nantinya diterapkan pula
dalam lapangan pendidikan maka akan menjadi penelitian pendidikan.
Oleh karena itu, pengertian penelitian pendidikan merupakan suatu
kegiatan ilmiah yang mana akan dilakukan dengan cara mengumpulkan
data, menganalisis data hingga memecahkan permasalahan pendidikan.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian penelitian pendidikan?
2. Bagaimana perkembangan penelitian pendidikan?
3. Apa saja ruang lingkup penelitian pendidikan?
4. Apa saja fungsi penelitian pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian pendidikan
2. Untuk mengetahui perkembangan penelitian pendidikan
3. Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian pendidikan
4. Untuk mengetahui fungsi penelitian pendidikan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Pendidikan


Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan
dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan 
pendapat yang berbeda dalam merumuskan batasan penelitian atau
penyelidikan terhadap suatu masalah, baik sebagai usaha mencari
kebenaran melalui pendekatan  ilmiah. Secara umum, penelitian diartikan
sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara
sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan
dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif
atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara
intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang
baku.
Dalam dunia pendidikan, dengan penelitian bisa membawa
pengertian yang semakin baik terhadap perilaku orang perseorangan,
termasuk  subyek didik atau pendidik, proses belajar mengajar serta 
situasi atau kondisi yang bisa membuat lebih berhasilnya proses
pendidikan. Pada ilmu-ilmu tingkah laku, penelitian mengarah pada
pengembangan dan pengujian teori-teori tingkah laku. Pemahaman
terhadap tingkah laku peserta didik maupun pendidik  semakin diperlukan
dari  hasil-hasil penelitian dalam bidang pendidikan, baik dari segi ilmu
maupun prakteknya.  Pada umumnya penelitian–penelitian pendidikan
tergolong penelitian jenis terapan guna mengembangkan generalisasi-
generalisasi yang berkenaan dengan proses belajar mengajar dan bahan-
bahan mengajar. Karena itu, penelitian pendidikan memberikan
perhatiannya  pada pengembangan dan pengujian terori-teori tentang
bagaimana peserta didik (pelajar, mahasiswa) berperilaku dalam seting
pendidikan.
Berangkat dari hakikat  penelitian yang dikemukakan di atas, dapat
dikemukakan pengertian penelitian pendidikan adalah cara yang 
digunakan untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam upaya memahami  proses kependidikan
dalam  lingkungan pendidikan melalui pendekatan ilmiah, baik di
lingkungan pendidikan formal, pendidikan informal maupun pendidikan
nonformal. Menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah
laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan

4
mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan
merupakan tujuan dari suatu kerja penelitian penedidikan.1
B. Perkembangan penelitian Pendidikan
Penelitian pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu masih termasuk agak
muda. Usianya masih kurang dari 80 tahun. Abad ilmu dimulai oleh
bidang ilmu pengetahuan alam pada abad ketujuh belas dan delapan belas.
Akan tetapi, baru pada akhir abad kesembilan belas ilmu pendidikan mulai
mempergunakan metodologi ilmu. Keterlambatan munculnya pendidikan
sebagai ilmu ini disebabkan bukan saja oleh peliknya gejala yang
diselidiki, melainkan juga oleh lambatnya kemajuan pengembangan alat-
alat pengamatan dan pengukurannya. Sebelum kemajuan yang sebenarnya
dapat terjadi dalam pengembangan penelitian pendidikan, diperlukan alat-
alat ilmiah guna mengukur variabel-variabel yang menarik bagi para
pendidik. Boleh dikatakan bahwa pengukuran merupakan landasan bagi
gerakan penelitian.
1. Awal pengukuran.
Benih gerakan penelitian disemaikan pada tahun 1879, ketika
Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi-eksperimental
yang pertama di Leipzig, Jerman. Studi-studi yang pertama itu
terutama dipusatkan di sekitar ketajaman panca indera, waktu
reaksi dan ketrampilan gerak (motor skills). Laboratorium Wundt
ini merupakan kemajuan yang nyata di bidang penyelidikan
tingkah laku manusia secara ilmiah. Studi-studi pra-ilmiah dalam
bentuk seperti frenologi, astrologi dan fisiognomi mulai memudar.
Dari psikologi-eksperimental awal ini timbullah sejumlah prosedur
penelitian di samping munculnya penghargaan terhadap metode
eksperimental yang cermat dan ketepatan teknik yang nantinya
akan mempunyai pengaruh pada penelitian pendidikan.
Perkembangan penelitian pendidikan juga sangat dipengaruhi
oleh Sir Francis Galton (1822-1911), yang menyelidiki perbedaan-
perbedaan individu di kalangan masyarakat. Orang Inggris yang
jenius ini juga tertarik untuk mengembangkan alat-alat statistik
guna menganalisis dan melukiskan data tentang perbedaan-
1
http://makalahpendidikandownload.blogspot.com/2012/11/pengertian-penelitian-
pendidikan.html . Diakses 9 Oktober 2021 pukul 23.46.

5
perbedaan individual yang dimilikinya. Galton mempelopori
penggunaan metode korelasi. Teknik-teknik statistik yang
dikembangkan oleh Galton ini di kemudian hari dipakai dalam
studi tentang masalah masalah kependidikan.
Di Amerika Serikat, James Mc Keen Cattell, yang pernah
belajar di Jerman kepada Wundt dan juga terpengaruh oleh Galton,
memulai suatu penyelidikan sistematis tentang perbedaan waktu
reaksi individual pada fungsi penggerak indera (sensory-motor)
yang dihubungkan dengan kecerdasan manusia. Pada tahun 1890,
Cattell menulis artikel yang sekarang menjadi klasik berjudul ”Tes
dan Pengukuran Mental”, yang untuk pertama kalinya
memperkenalkan istilah ’tes mental’ ke dalam literatur. Cattell
menekankan perlunya pembakuan prosedur tes guna memperoleh
pengukuran yang sebanding dari para subyek. Apa yang dimulai
Cattell ini mengakibatkan timbulnya studi sistematis tentang
perbedaan-perbedaan individu dalam fungsi-fungsi kemanusiaan
lainnya, termasuk pengukuran kecerdasan.
2. Awal Penelitian Pendidikan.
Joseph M. Rice pada umumnya dikenal sebagai perintis
dalam gerakan penelitian pendidikan. Di tahun 1897, ia
menerbitkan dua artikel yang melaporkan hasil penyelidikannya
tentang hasil belajar mengeja (spelling) anak-anak sekolah di
Amerika Serikat. Karya ini dianggap sebagai awal mula gerakan
modern penyelidikan obyektif terhadap masalah-masalah
pendidikan. Penelitian Rice cenderung menunjukkan bahwa
metode pengajaran mengeja yang digunakan pada zaman itu yang
mengutamakan drill (latihan yang berulang-ulang), sebagian besar
tidak efektif. Ia memperoleh banyak tantangan dari para pendidik,
yang menganggap evaluasi terhadap metode mengajar dengan jalan
mencari tahu seberapa jauh anak-anak dapat menulis ejaan sebagai
perbuatan bodoh. Rice menyelidiki metode mengajar di beberapa

6
daerah lain dan mencoba menunjukkan kelemahan teori-teori
pendidikan yang berlaku di abad kesembilan belas. Dalam karya
Rice, orang dapat melihat pembentangan pendirian yang
menekankan pentingnya penelitian di dalam pola pemikiran total
mengenai pendidikan, suatu wewenang untuk menilai kelebihan
dan kelemahan praktek-praktek pendidikan serta menyarankan
jalan ke arah perbaikan.
3. Periode Perintisan (1900-1920).
Meskipun sulit untuk secara resmi menunjukkan dengan tepat
awal penelitian pendidikan, sebagian besar para ahli telah sepakat
menetapkan tahun 1900 sebagai saat dimulainya era ilmiah di
bidang pendidikan. Periode dari tahun 1900-1920 adalah masa
eksplorasi dan pengembangan alat pengukur yang diperlukan oleh
para peneliti. Di tahun 1905, Alfred Binet menerbitkan skala
kecerdasan praktis yang pertama, sesuatu yang sangat dibutuhkan
di negerinya pada waktu itu. Tes-tes Binet diterjemahkan dan
diterbitkan dalam beberapa versi, di antaranya yang terpenting
ialah ’Tes Kecerdasan Stanford-Binet’, yang dikembangkan oleh
Terman pada tahun 1916.
Edward L. Thorndike menjadi tokoh yang berpengaruh kuat
dalam penyebaran dan pengembangan tes pendidikan baku
(standart). Ia menerbitkan skala tulisan tangannya di tahun 1910,
yang sering disebut sebagai alat pertama yang ditera secara ilmiah
guna mengukur hasil pendidikan. Di antara tes tes hasil belajar
yang pertama ialah tes berhitung oleh Stone, tes ejaan oleh
Buckingham dan tes bahasa oleh Trabue.
Tes kecerdasan kelompok dimulai pada waktu Perang Dunia I,
yang sebagian besar disebabkan oleh karya Otis, dan selanjutnya
menjadi alat pengukur yang banyak dipakai dalam penelitian
pendidikan. Pada tahun 1920 telah dapat diperoleh tes-tes individu

7
maupun kelompok untuk mengukur kecerdasan verbal maupun
non-verbal. Tes-tes bakat, seperti Seashore Test of Musical Talent.
Pada era ini, banyak bermunculan penyelidikan ilmiah di
bidang pendidikan dengan menggunakan statistik. Studi statistik
yang pertama tentang kemajuan anak-anak di sekolah dilakukan
oleh Thorndike (1901), Ayres (1909) dan Strayer (1911). Berkat
penelitian mereka, maka norma-norma hasil belajar secara nasional
bagi semua tingkatan kelas dapat ditetapkan, serta kemajuan anak-
anak berdasarkan norma-norma ini dapat di evaluasi.
4. Periode Perluasan (1920-1945)
Periode ini merupakan masa perkembangan yang pesat bagi
penelitian pendidikan. Jumlah alat ukur yang tersedia bagi para
peneliti bertambah dengan pesat, ditandai dengan terbitnya Mental
Measurement Year-Book. Penelitian pendidikan ditetapkan sebagai
suatu bidang studi di perguruan tinggi. Program sarjana bidang
pendidikan mulai menjadikan penelitian pendidikan sebagai mata
kuliah wajib. Buku karya Mc Call ’How to Experiment in
Education’ yang terbit di tahun 1923, merupakan salah satu dari
buku-buku pertama yang membahas masalah pengendalian dalam
eksperimentasi pendidikan. Dan terobosan besar juga terjadi di
tahu 1935, ketika Fisher mengembangkan desain-desain statistik
variabel berganda (multivariat statistical designs).
5. Periode Penilaian secara kritis (1945-sekarang)
Ruang lingkup penelitian pendidikan telah semakin
diperluas. Setiap tahun banyak penelitian dilakukan dengan tujuan
menetapkan keefektifan semua aspek kurikulum, metode
pengajaran, bimbingan, serta praktek-praktek administrasi.
Penelitian pendidikan tidak lagi hanya merupakan usaha pencarian
fakta belaka.2
C. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan
2
https://edrusalwi.wordpress.com/2008/09/14/sejarah-penelitian-pendidikan

8
Dalam sebuah penelitian ruang lingkup bisa berarti
pembatasan variable yang digunakan, berapa banyak subjek yang
akan diteliti, luas lokasi penelitian, materi yang dikaji, dan
sebagainya. adanya pembatasan atau ruang lingkup dalam sebuah
penelitian penting adanya karena akan mempengaruhi validitas dari
hasil penelitian itu sendiri. Ruang lingkup penelitian
pendidikan adalah sistem pendidikan, falsafah  pendidikan,
kebijakan pendidikan, teori-teori pendidikan,
manajemen pendidikan, satuan pendidikan,jenis pendidikan,
program pendidikan, proses dalam sebuah pembelajaran,
kontribusi pendidikan, ilmu-ilmu pendukung dalam pendidikan,
dsb.
Sedangkan Ruang lingkup penelitian pendidikan di
Indonesia meliputi penelitian pada tingkat kebijakan, tingkat
managerial dan institusional.3
Pada lingkup kebijakan pendidikan, penelitian pendidikan
terdapat lima(5) bidang yaitu :
a.       Perumusan kebijakan tentang pendidikan yang dilakukan
oleh MPRK kebijakan presiden dan DPR tentang pendidikan
b.      Kebijakan Mendiknas tentang Pendidikan
c.       Kebijakan Dirjen, Gubernur, Bupati, Walikota, Diknas
tentang Pendidikan
d.      Implementasi kebijakan pendidikan
e.       Output dan Outcome kebijakan pendidikan

Pada lingkup manajerial, penelitian pendidikan meliputi bidang:


a.       Perencanaan pendidikan pada tingkat nasional, propinsi/ kota
dan Lembaga
b.      Organisasi Diknas, dinas Propinsi/Kabupaten/Kota dan
institusi Pendidikan
3
Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia. 1998),
hlm. 9

9
c.       Kepemimpinan Pendidikan
d.     Ekonomi Pendidikan
e.       Bangunan pendidikan, sarana dan prasarana Pendidikan
f.        Hubungan kerjasama antar lembaga Pendidikan
g.       Koordinasi pendidikan dari pusat ke daerah
h.       SDM tenaga kependidikan
i.        Evaluasi Pendidikan
j.        Kearsipan, perpustakaan dan musim Pendidikan
Pada tingkat institusional lingkup penelitian meliputi berbagai
bidang yaitu:
a.       Aspirasi masyarakat dalam memilih pendidikan
b.      Pemasaran lembaga Pendidikan
c.       Sistem seleksi murid baru
d.      Kurikulum, silabe
e.       Teknologi pembelajaran
f.        Media pendidikan, buku ajar,dll
g.      Penampilan mengajar Guru
h.      Manajemen kelas
i.        Sistem eluasi belajar
j.        System ujian akhir
k.      Kuantitas dan kualitas lulsan
l.        Unit produksi
m.    Perkembangan karir lulusan
n.      Pembiayaan Pendidikan
o.      Profil pekerjaan dan tenaga kerja DUDI
p.      Kebutuhan masyarakat akan lulusan pendidikan
Jadi, penelitian pendidikan itu tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi
juga di masyarakat yang memerlukan institusi sekolah dan masyarakat
yang menggunakan lulusan sekolah. Penelitian pada bidang pendidikan
juga dapat dilakukan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu,
dengan menggunakan berbagai metode pendidikan seperti yang telah

10
dikemukakan. 4Metode penelitian yang dapat digunakan untuk penelitian
adalah metode survey, eksperimen, kualitatif dan research dan
development (R&D).
D. Fungsi Penelitian Pendidikan
Setiap penelitian tentunya mempunyai suatu tujuan. Tujuan dari semua
penelitian adalah berfungsi untuk menjelaskan, memprediksikan, dan atau
mengontrol fenomena. Tujuan penelitian didasarkan pada asumsi bahwa
semua perilaku dan kejadian adalah beraturan dan bahwa semua akibat
mempunyai penyebab yang dapat diketahui.5
Pendidikan senantiasa berkenaan dengan manusia. Dalam pengertian
upaya sadar untuk membina dan mengembangkan kemampuan dasar
manusia seoptimal mungkin sesuai dengan kapasitasnya. Pendidikan
terjadi dalam situasi sosial yakni interaksi antara manusia, dan interaksi
manusia dengan  lingkungannya. Itulah sebabnya pendidikan tidak
berkembang tanpa sumbangan dari ilmu yang lain, khususnya ilmu tentang
perilaku manusia. Atas dasar pemikiran tersebut maka penelitian
pendidikan pada hakikatnya tidak berbeda dengan penelitian ilmu ilmu
perilaku manusia pada umumnya , terutama dari segi metodologisnya.
Secara umum fungsi penelitian pendidikan dapat dibedakan menjadi :
1. Pengembangan Ilmu Pendidikan
Penelitian pendidikan ini ditujukan untuk kepentingan
pengembangan Ilmu Pendidikan itu sendiri termasuk ilmu-ilmu
bantunya. Penelitian untuk pengembangan ilmu sering disebut
penelitian murni.
Masalah dan variabel yang diteliti digali dan diangkat
berdasar teori-teori yang ada dalam ilmu pendidikan. Penelitian ini
berkisar pada bidang kurikulum, proses belajar mengajar, bidang
evaluasi atau penelitian pendidikan, bidang administrasi atau

4
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan,  (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2007), hlm. 18.

5
Ine I.Amirman Yousda & Zainal Arifin, Penelitian & Statistik Pendidkan, (Jakarta:Bumi Aksara
1993), hlm 6

11
supervisi pendidikan, bidang bimbingan penyuluhan, bidang
pendidikan luar sekolah, bidang pendidikan khusus, bidang teori
dan filsafat pendidikan.
2. Pemecahan Masalah Pendidikan
Penelitian pendidikan ini ditujukan untuk memecahkan
masalah-masalah pendidikan terutama masalah yang berkenaan
kualitas proses pendidikan dan pengajarankualitas atau mutu hasil
pendidikan, efisiensi dan efektifitas pendidikan, relefansi
pendidikan dan lain-lain.6
Pendidikan ini tidak bermaksud untuk pengembangan ilmu
tetapi untuk meakukan perbaikan dan penyempurnaan praktek
pendidikan . oleh karena itu termasuk dalam penelitian terapan,
bidang kajian yang biasa diteliti berkenaan dengan kurikulum dan
sisitem pendidikan, ketenagaan, anak didik, sistem pengajaran,
lingkungan pendidikan, bahan-bahan intruksional, media dan
teknologi pendidikan, administrasi sekolah, pelaksanaan
bimbingan dan penyuluhan, perpustakaan sekolah dan lain-lain.
3. Penelitian Kebijakan Pendidikan
Penelitian ini hampir sama dengan penelitian pemecahan
masalah. Beberapa perbedaan terletak dalam lingkup masalah dan
manfaatnya. Bidang kajian penelitian ini diantaranyakurikulu
muatan lokal, pendidikan dasar 9 tahun, pengawasan melekat,
orang tua asuh, kenaikan pangkat otomatis. Hasil penelitian dapat
digunakan sebagai bahan masukan bagi para pengambil kebijakan
pendidikan baik pada tingkat nasional, regional maupun lokal.7
4. Penelitian Pendidikan yang dapat menunjang pembangunan
Penelitian ini berkenaan dengan peranan, posisi, tugas dan

6
Emzir,metodologi penelitian pendidikan kuantitatif dan kualitatif, (jakarta rajawali pers, 2014),
hlm. 3.

7
Nana Syaodih Sukmadinata, (Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta:PT logos kencana 2005),
hlm. 24

12
tanggung jawab pendidikan dalam pembangunan nasional.
Misalnya penelitian mengenai peranan pendidikan dalam
hubungannya dengan sektor ketenagaan, produktifitas kerja,
program keluarga bencana dan kependudukan, lingkungan hidup,
dan lain-lain.8

8
Nana Sudjana, Ibrahim,”Metodologi Penelitian Pendidikan” lembaga penelitian ikip bandung,
sinar baru bandung 1989), hlm 4-5.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan
percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu iuntuk mendapatkan
fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan utuk mendapatkan
pengertian baru dan mebaikkan tingkat ilmu dan dan teknologi. Penelitian
pendidikan adalah cara yang digunakan dan dapat dipertanggung jawabkan
mengenai proses pendidikan. Tujuannnya adalah untuk menemukan
prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laku yag dapat dipakai
untuk meneangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian
dalam lingkungan pendidikan.
Adapun ruang lingkup masalah bidang pendidikan yang harus
menjadi perhatian bagi kalangan akademisi, profesional, institusional
adalah sebagai berikut: Penelitian kebijakan pendidikan, Penelitian
manajerial, Penelitian operasional.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari
kata sempurna, dan kami berharap kepada pembaca agar memahami
makalah yang penulis buat, serta memberikan kritik yang membangun
sehingga penulis dapat mem perbaiki makalah dikemudian hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://makalahpendidikandownload.blogspot.com/2012/11/pengertian-penelitian-
pendidikan.html

https://edrusalwi.wordpress.com/2008/09/14/sejarah-penelitian-pendidikan

Emzir, 2014. metodologi penelitian pendidikan kuantitatif dan kualitatif, (jakarta


rajawali pers

Margono, 2007, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ine I.Amirman Yousda & Zainal Arifin, 1993 Penelitian & Statistik Pendidkan,
Jakarta:Bumi Aksara

Amirul Hadi dan Haryono, 1998, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung:


Pustaka Setia.

Emzir, 2014 metodologi penelitian pendidikan kuantitatif dan kualitatif, jakarta


rajawali pers.

Nana Syaodih Sukmadinata, 2005 Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta:PT


logos kencana.

Nana Sudjana, Ibrahim, 1989 ”Metodologi Penelitian Pendidikan” lembaga


penelitian ikip bandung, sinar baru bandung.

15

Anda mungkin juga menyukai