Anda di halaman 1dari 15

Pengantar Penelitian Pendidikan

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu: Bagas Mukti Nasrowi Dr, M. Pd. I

Disusun Oleh:

1. Alya Safira Husna 2121019


2. Fajar Harialdi 2121028
3. Hani Safitri 2121030
4. Galieh Irzad Arrafi 2121254

KELAS C

POGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH


DAN ILMU KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa shalawat
serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi agung Muhammad SAW yang
selalu kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir.
Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekan dalam kehidupannya.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini, terimakasih.

Pekalongan, 05 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
C. Tujuan Masalah ................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................ 6
A. Pengertian Penelitian Pendidikan ............................................................................ 6
B. Perkembangan Penelitian Pendidikan ...................................................................... 7
C. Ruang Lingkup dan Fungsi Penelitian Penedidikan ................................................. 9
BAB III ......................................................................................................................... 13
PENUTUP .................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang sangat penting
bagi pengembangan ilmu dan bagi pemecahan suatu masalah. Penelitian
menjadi alat bagi ilmuan untuk mengungkap tabir yang ada dibalik
fenomena yang terjadi sehingga terungkap beberapa kebenaran yang
sesungguhnya dan dapat dihasilkan pengetahuan baru yang bermanfaat.
Dengan demikian, penelitian pada hakikatnya adalah upaya untuk
mencari jawaban yang benar dan logis atas suatu masalah yang didasarkan
atas data empiris yang terpercaya.1 Penelitian merupakan suatu bagian
pokok dari ilmu pengetahuan, yang bertujuan untuk lebih mengetahui
dan lebih mendalami segala segi kehidupan. 2

Penelitian pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk


dilakukan karena kita tidak dapat terus menerus bergantung pada intuisi
dan pengalaman saja untuk memperbaiki atau pun meningkatkan
pendidikan. Akan tetapi intuisi seringkali memberikan pengetahuan bias
sehingga tidak dapat dijadikan dasar yang memadai dan dapat diandalkan
untuk mengambil keputusan dalam menghadapi persoalan yang muncul. 3

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Penelitian Pendidikan?
2. Bagimana Perkembangan Penelitian Pendidikan?

3. Bagaimana Ruang Lingkup dan Fungsi Penelitian Penedidikan?

1
Abdul Wahid, “Konsep Dasar Penelitian Pendidikan”, Jurnal Istiqra, Vol. II, No. 2,
2015, hlm. 169.
2
Ahmad Tanzeh, “Metodologi Penelitian Praktis”, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 1.
3
Zaenal Arifin, “Metodologi Penelitian Pendidikan (Education Research Methology)”,
Jurnal Al-Hikmah Way Kanan, Vol. 1, 2020, hlm. 3.
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Penelitian Pendidikan.
2. Untuk Mengetahui Perkembangan Penelitian Pendidikan.

3. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup dan Fungsi Penelitian Penedidikan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Pendidikan


Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari itu ada juga
ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal
dari kata re, yang berarti "kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan
demikian arti sebenarnya dari research atau riset adalah "mencari kembali".
Menurut ilmuwan Hillway penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang
dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap
masalah tersebut.

Penelitian pendidikan menggunakan pendekatan ilmiah untuk menyelidiki


masalah-masalah Pendidikan. Penelitian pendidikan diarahkan kepada
pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik
perhatian pendidikan. Tujuannya ialah menemukan prinsip-prinsip umum, atau
penafsiran tingkah laku yang dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan
mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan.4

Penelitian dengan menggunakan metode ilmiah (scientific method) disebut


penelitian ilmiah (scientific research). Dalam penelitian ilmiah ini, selalu
ditemukan dua unsur penting, yaitu unsur observasi (peng- amatan) dan unsur
nalar (reasoning). Unsur pengamatan merupakan kerja dengan mana
pengetahuan mengenai fakta-fakta tertentu diperoleh melalui kerja mata
(pengamatan) dengan menggunakan persepsi (sense of perception). Nalar,
adalah suatu kekuatan dengan mana arti dari fakta-fakta, hubungan dan

4
Moh Slamet Untung, “Metodologi Penelitian”, (Yogyakarta: Lintera, 2019), hlm, 151-
154.
interelasi terhadap penelitian yang timbul, sebegitu jauh ditetapkan sebagai
pengetahuan yang sekarang.5

Penelitian (research) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang
sistematik untuk menjawab permasalahan dengan jalan mengumpulkan data
dan merumuskan generalisasi berdasarkan data tersebut. Berdasarkan
pengertian di atas, maka penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai proses
yang sistematis untuk memperoleh pengetahuan (to discover knowledge) dan
pemecahan masalah (problem solving) pendidikan melalui metode ilmiah, baik
dalam pengumpulan maupun analisis datanya.6

B. Perkembangan Penelitian Pendidikan


Untuk memahami bagaimana terbentuknya penelitian pendidikan, penting
untuk menggali sejarahnya. Berdasarkan artikel-artikel yang tersedia,
penelitian pendidikan merupakan bidang yang relatif baru, dengan usianya
yang belum mencapai 18 tahun. Awalnya, penelitian pendidikan ini dimulai
dari bidang ilmu pengetahuan alam pada abad ke-17 dan ke-18. Namun, pada
abad ke-19, ilmu pendidikan mulai menggunakan metodologi ilmiah. Ada
beberapa tahap-tahap dalam perkembangan penelitian pendidikan diantaranya:

1. Tahap Awal Penelitian

Joseph M. Rice secara umum dikenal sebagai tokoh yang memainkan peran
kunci dalam pergerakan penelitian pendidikan. Pada tahun 1897, ia
menerbitkan dua artikel yang melaporkan hasil penelitiannya tentang
kemampuan mengeja anak-anak sekolah di Amerika Serikat. Karya-karya
ini dianggap sebagai titik awal dari gerakan modern dalam penyelidikan
obyektif terhadap permasalahan pendidikan. Penelitian yang dilakukan oleh
Rice menunjukkan bahwa metode pengajaran mengeja yang umum

5
B. Ostle , “Statistics in Research”, The lowa State Collage Press, Ames, lowa, 1975, pp.
1-2.
6
Arikunto, Suharsini, “Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: Bina
Aksara, 1989), hlm. 1.
digunakan pada masa itu, yang lebih berfokus pada latihan yang berulang-
ulang, cenderung kurang efektif. Joseph M. Rice menghadapi banyak
tantangan dari rekan-rekannya di dunia pendidikan, yang menganggap
bahwa mengevaluasi metode pengajaran dengan mengukur kemampuan
anak-anak dalam mengeja kata-kata adalah tindakan yang tidak cerdas.
Meskipun demikian, Rice tetap melakukan penelitian tentang metode
pengajaran di berbagai daerah lain dan berusaha untuk menunjukkan
kelemahan dalam teori-teori pendidikan yang berlaku pada abad kesembilan
belas. Dalam karya Joseph M. Rice, terlihat penekanannya pada pentingnya
melakukan penelitian sebagai bagian integral dari pemahaman menyeluruh
tentang pendidikan. Ini merupakan kewenangan untuk mengevaluasi
kelebihan dan kelemahan praktik-praktik pendidikan, serta memberikan
saran-saran untuk perbaikan.

2. Tahap Perintisan (1900-1920)

Pada periode tahun 1990 hingga 1920, merupakan masa eksplorasi dan
pengembangan alat ukur yang menjadi kebutuhan penting bagi para peneliti.
Pada tahun 1905, Alfred Binet mengeluarkan skala kecerdasan praktis
pertama, yang menjadi sangat penting khususnya di negaranya pada saat itu.
Era ini ditandai dengan munculnya berbagai penelitian ilmiah di bidang
pendidikan yang menggunakan statistik sebagai alat utama. Penelitian
statistik pertama mengenai kemajuan anak-anak di sekolah dilakukan oleh
Thorndike (1901), Ayres (1909), dan Strayer (1911). Berkat penelitian
mereka, norma-norma hasil belajar yang berlaku nasional untuk semua
tingkatan kelas dapat ditetapkan, dan kemajuan siswa dapat dievaluasi
berdasarkan norma-norma ini.

3. Tahap Perluasan (1920-1945)

Periode ini adalah waktu di mana penelitian pendidikan berkembang pesat.


Jumlah alat ukur yang tersedia untuk para peneliti bertambah dengan cepat,
seperti yang terlihat dari munculnya Mental Measurement Year-Book.
Pendidikan sebagai bidang studi resmi mulai diakui di perguruan tinggi.
Program sarjana dalam bidang pendidikan mulai memasukkan penelitian
pendidikan sebagai mata kuliah yang wajib. Buku yang ditulis oleh McCall
dengan judul "How to Experiment in Education" pada tahun 1923 adalah
salah satu buku awal yang membahas masalah pengendalian dalam
eksperimen pendidikan. Pada tahun 1935, terjadi terobosan besar ketika
Fisher mengembangkan desain statistik variabel berganda (multivariat
statistical designs).

4. Tahap Penelitian secara kritis (1945-sekarang)

Ruang lingkup penelitian pendidikan semakin luas dari waktu ke waktu.


Setiap tahun, banyak penelitian dilakukan dengan tujuan untuk
mengevaluasi efektivitas semua aspek kurikulum, metode pengajaran,
bimbingan, dan praktik administrasi. Penelitian pendidikan tidak lagi
terbatas pada pencarian fakta semata.7

C. Ruang Lingkup dan Fungsi Penelitian Penedidikan


Ruang lingkup Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih
diarahkan pada aplikasi dari pada konsep dan teori. Disamping itu dijelaskan
bahwa pendidikan memiliki segi teori dan ilmu, dan segi praktik. Penelitian
pendidikan mencakup penelitian segi ilmu dan praktik pendidikan, ilmu dan
praktik kurikulum, ilmu dan praktik pembelajaran, ilmu dan praktik bimbingan
dan konseling, segi ilmu dan praktik manajemen pendidikan. 8

1. Penelitian Bidang Ilmu dan Praktik Pendidikan

Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada


aplikasi dari konsep dan teori. Penelitian demikian ini dikelompokkan
sebagai penelitian terapan atau applied research.

7
Edrus Alwi, "Sejarah Penelitian Pendidikan”,
https://edrusalwi.wordpress.com/2008/09/14/sejarah-penelitian-pendidikan/ (Diakses pada, 1
September 2023).
8
Moh. Slamet Untung, “Metodologi Penelitian”, (Yogyakarta; Litera, 2019), hlm. 160-
165.
a. Pendidikan Teoritis Penelitian yang diarahkan pada kajian bidang
pendidikan teoritis ini, antara lain meliputi: Kajian filosofis tentang
pendididikan, Pendidikan dalam orientasi, Konsep-konsep pendidikan,
perenialisme, esensialisme, romantisme, progresivisme, teknologi
pendidikan dan pendidikan pribadi.

b. Pendidikan Praktis Penelitian pendidikan yang diarahkan pada kajian


bidang. Pendidikan praktis dapat dikelompokkan berdasarkan:
lingkungan dan kelompok usia, jenjang, bidang studi, dan berdasarkan
jenispendidikan.

Berdasarkan lingkungan dan kelompok usia, yang meliputi: Pendidikan


dalam keluarga, Pendidikan dalam Masyarakat, Pendidikan di sekolah,
Pendidikan usia dini dan Pendidikan orang dewasa.Berdasarkan jenjang,
terdiri dari: pendidikan jenjang sekolah dasar, pendidikan jenjang
sekolah menengah, dan pendidikan jenjang perguruan tinggi.

Berdasarkan Bidang Studi, meliputi: Pendidikan agama, Pendidikan


bahasa, pendidikan sosial, pendidikan kewarganegaraan, Pendidikan
matematika. pendidikan sains, pendidikan olah raga, pendidikan
kesehatan, pendidikan seni, pendidikan teknologi. pendidikan
keterampilan. pendidikan berdasarkan jenis, pendidikan umum,
pendidikan kejuruan, pendidikan khusus dan pendidikan luar biasa.

2. Penelitian Bindang Ilmu, Praktik Kurikulum dan Pembelajaran

Penelitian terhadap ilmu kurikulum dan pengajaran/pembelajaran juga dapat


dilakukan secara kuantitatif, eksperimental atau non eksperimental. Pada
umumnya penelitian dalam bidang kurikulum dan pengajaran/
pembelajaran diarahkan dari aplikasi dari teori atau konsep sebagai
penelitian terapan atau applied research.

3. Lingkup Penelitian Kurikulum dan Pembelajaran

Lingkup penelitian kurikulum dan pembelajaran terdiri dari: kurikulum


teoritis dan kurikulum praktis, meliputi: kurikulum sebagai rencana
(curriculum design), penyusunan kurikulum, implementasi kurikulum,
evaluasi dan penyempurnaan kurikulum, serta manajemen kurikulum.

4. Penelitian Bidang Ilmu dan Praktik Bimbingan dan Konseling Lingkup


Bidang Bimbingan dan Konseling (BK), menurut Syaodih meliputi:
bimbingan konseling teoritis dan bimbingan konseling praktik.

5. Penelitian Bidang Ilmu dan Praktik Manajemen Pendidikan Selain bidang


bimbingan konseling, penelitian pendidikan yang termasuk bidang ilmu dan
praktik manajemen pendidikan, meliputi lingkup manajemen teoritis dan
teoritis praktis. 9
Tyler mengemukakan lima fungsi penelitian pendidikan yang dapat
dilakukan pada masa kini. Kelima fungsi penelitian pendidikan itu mencakup:

1. Menunjukan isi dan cara mengajar serta mengorganisasikan dan


menjalankan sekolah.

2. Menilai program, prosedur dan bahan-bahan untuk menunjukan hasil


pendidikan yang telah dicapai, biaya dalam ukuran waktu usaha dan bahan-
bahan, dan keadaan hasil-hasil yang dicapai.

3. Membentuk suatu badan informasi tentang usaha pendidikan yang


bermanfaat dalam penyusunan kebijakan dalam dua pengambilan keputusan.

4. Menyediakan pandangan, rangsangan dan penyuluhan yang berhasil untuk


pembaruan pendidikan.

5. Mengembangkan teori yang lebih memadai dan valid tentang proses


pendidikan serta pengoprasian usaha.
Berdasarkan kajian fungsi penelitian pendidikan ternyata penelitian
pendidikan ternyata penelitian sangat besar manfaatnya bagi pengembangan
sistem pendidikan maupun untuk kepentingan praktis dalam menyelenggarakan
pendidikan. Secara ringkas manfat penelitian pendidikan adalah sebagai
berikut:

9
N.S. Syaodih, “Metode Penelitian Pendidikan”, (Bndung: Rosda, 2005), hlm. 45-47.
1. Hasil penelitian dapat disajikan peta yang menggambarkan keadaan
pendidikan dan melukiskan kemampuan sumber daya, kemungkinan
pengembangan serta hambatan-hambatan yang dihadapi atau mungkin
ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan.

2. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana diagnosa dalam mencari kegagalan


serta masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan sehingga
dengan mudah dapat dicari uapaya untuk menanggulanginya.

3. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan


dalam menyusun strategi pengembangan pendidikan.

4. Hail penelitian dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan peralatan,


pembekalan, serta tenaga kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas yang
sangat berperan bagi keberhasilan dalam bidang pendidikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang kami buat dapat disimpulkan bahwa konsep
dasar penelitian pendidikan adalah suatu pemikiran dasar sebagai proses yang
sistematis untuk memperoleh pengetahuan (to diacover knowledge) dan
pemecahan masalah (problem solving). Pendidikan melalui metode ilmiah, baik
dalam pengetahuan maupun analisis datanya, serta membuat rumusan
generalisasi berdasarkan penafsiran data tersebut. Banyak bagian yang terdapat
dalam konsep dasar penelitian pendidikan antara lain: Rasionalisasi, Tujuan,
Fungsi, dan Keterbatasan dalam penelitian pendidikan. Tujuan penelitian
pendidikan dapat terealisasi apabila adanya kerjasama yang kongkrit dari
semua pihak terkait.

Pendidikan, ilmu pengetahuan dan berbagai problematika didalamnya


merupakan bagian kehidupan manusia. Untuk memperoleh pengetahuan dalam
pemecahan masalah tentang pendidikan ini maka diperlukan suatu penelitian
pendidikan. Dari hasil suatu penelitian pendidikan ini kita dapat memperoleh
berbagai macam manfaat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.
Proses penelitian pendidikan dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga
tahap pelaporan haruslah Runtut dan saling terkait. Terlepas dari
keterbatasannya, penelitian pendidikan diharapkan mampu mengatasi berbagai
macam permasalahan pendidikan dan hasilnya mampu menambah ilmu
pengetahuan yang akhirnya bermuara pada kemajuan dunia kehidupan bagi
umat manusia.

B. Saran
Demikian materi yang dapat penulis paparkan, penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan kalimat. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar
dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun penulis.
Semoga apa yang ada didalam makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Edrus. 2023. “Sejarah Penelitian Pendidikan”.

Arifin, Zaaenal. 2020. “Metodologi Penelitian Pendidikan (Education Research


Methodology)”. Jurnal Al-HikmahWay Kanan Vol. I. No. 1.

Ostle, B. 1975. “Statistich in Research”. The Lowa State Collage Press, Ames
Lowa.

Slamet Untung, Moh. 2019. “Metodologi Penelitian”. Yogyakarta: Lintera.

Suharsini dan Arikunto. 1989. “Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik”.


Jakarta: Bina Aksara.

Syaodih, N.S. 2005. “Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Rosda.

Tanzeh, Ahmed. 2011. “Metodologi Penelitian Praktis”. Yogyakarta: Teras.

Wahid, Abdul. 2015. “Konsep Dasar Penelitian Pendidikan”. Jurnal Istiqra, Vol.
II. No. 2.

Anda mungkin juga menyukai