Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH METODE PENELITIAN

ETIKA DAN HAKIKAT PENELITIAN DAN PENELITIAN


PENDIDIKAN

Disusun Oleh
Rin Kuspriyati, 5520230014
Haspi Faizal, 5520230015
Guruh Wijanarko, 5520230008

Dosen Pengampu :
Dr. Moh Fahri Yasin, M.Pd.

Program Magister Teknologi Pendidikan


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam As-Syafi’iyah
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan teladan dalam ilmu
pengetahuan dan etika.
Penelitian dalam bidang pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam
pengembangan sistem pendidikan, pemahaman proses pembelajaran, dan peningkatan
kualitas pendidikan. Penelitian pendidikan memungkinkan kita untuk memahami dan
mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan.
Makalah ini mengangkat dua aspek penting dalam penelitian pendidikan, yaitu etika
penelitian dan hakikat penelitian. Etika penelitian membahas prinsip-prinsip dan aturan
yang harus diikuti oleh peneliti untuk memastikan bahwa penelitian tersebut dilakukan
dengan benar dan moral. Sementara itu, hakikat penelitian membahas proses penelitian
dalam pendidikan, tujuan, dan perannya dalam pengembangan pendidikan.
Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan dengan rinci konsep-konsep dasar ini,
menguraikan prinsip-prinsip etika penelitian, serta merinci peran penelitian dalam
pengembangan pendidikan. Kami juga akan membahas sejarah, tokoh, dan contoh kasus
yang relevan untuk menggambarkan betapa pentingnya pemahaman yang mendalam
tentang etika dan hakikat penelitian dalam dunia pendidikan.
Kami berharap makalah ini dapat menjadi sumber referensi yang berguna bagi
mereka yang tertarik dalam penelitian pendidikan, para peneliti, pendidik, dan mereka
yang berkomitmen untuk memajukan dunia pendidikan. Semoga makalah ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana penelitian dapat
berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dan menginspirasi upaya-upaya lebih
lanjut dalam mengembangkan ilmu pendidikan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat pendidikan
pada umumnya.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Tujuan Makalah ...................................................................... 4
C. Kerangka Konseptual ............................................................. 4
BAB II PEMABAHASAN........................................................................ 6
A. Pengembangan Konsep ............................................................ 6
B. Diskusi tentang Etika Penelitian .............................................. 8
C. Diskusi tentang Hakikat Penelitian .......................................... 8
BAB III PENUTUP .................................................................................... 12
A. Simpulan .................................................................................. 12
B. Saran ......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian dalam bidang pendidikan memiliki peran yang sangat penting
dalam pengembangan sistem pendidikan, pemahaman proses pembelajaran, dan
peningkatan kualitas pendidikan. Namun, untuk menjalankan penelitian dengan
baik, perlu memahami etika penelitian dan hakikat penelitian dalam konteks
pendidikan.
Etika dan hakikat penelitian dalam penelitian pendidikan adalah dua aspek
yang sangat penting dalam upaya memahami dan mengembangkan sistem
pendidikan yang berkualitas. Etika penelitian melibatkan prinsip-prinsip moral
dan pedoman perilaku yang harus diikuti oleh peneliti untuk memastikan bahwa
penelitian dilakukan dengan benar dan adil. Sementara itu, hakikat penelitian
membahas proses penyelidikan ilmiah dalam pendidikan, tujuannya, serta
peranannya dalam pengembangan pendidikan secara keseluruhan. Latar belakang
keduanya sangat erat kaitannya dengan perkembangan dunia pendidikan dan
metode penelitian. Untuk memahami sejarah etika penelitian dalam pendidikan,
kita harus melihat bagaimana etika penelitian berkembang dalam konteks lebih
luas. Prinsip-prinsip etika penelitian muncul dari prinsip-prinsip etika umum yang
telah ada sepanjang sejarah.
Salah satu tonggak penting dalam sejarah etika penelitian adalah Kode
Etik Nuremberg pada tahun 1947. Kode ini dibuat sebagai respons terhadap
eksperimen medis yang dilakukan oleh Nazi selama Perang Dunia II. Kode Etik
Nuremberg menegaskan pentingnya persetujuan informasi yang sah dan
perlindungan terhadap hak-hak subjek penelitian. Kode ini menjadi dasar bagi
perkembangan etika penelitian di seluruh dunia.
Seiring berjalannya waktu, banyak organisasi dan lembaga penelitian
mengembangkan pedoman etika mereka sendiri. Misalnya, American

1
Psychological Association (APA) memiliki Pedoman Etika dalam Penelitian
dengan Manusia. Pedoman ini memberikan panduan bagi psikolog dalam
menjalankan penelitian yang melibatkan subjek manusia.
Immanuel Kant: Salah satu filsuf moral terkemuka dalam sejarah, Kant
berkontribusi pada pemikiran tentang etika dengan karyanya yang berjudul
"Kritik atas Akal Murni." Ia menekankan pentingnya hukum moral yang universal
dan tindakan yang benar berdasarkan kewajiban, bukan niat atau hasil akhir.
Konsep kewajiban dan moralitas universal ini menjadi landasan bagi banyak
prinsip etika penelitian.
Belmont Report: Meskipun bukan tokoh tunggal, Belmont Report adalah
dokumen yang sangat berpengaruh dalam pengembangan etika penelitian di
Amerika Serikat. Dokumen ini muncul setelah insiden penelitian medis yang
kontroversial pada tahun 1970-an. Belmont Report menetapkan tiga prinsip utama
dalam etika penelitian: keadilan, menghormati individu, dan manfaat.
Stanley Milgram: Stanley Milgram, seorang psikolog sosial, terkenal
karena eksperimennya yang kontroversial tentang ketaatan terhadap otoritas.
Eksperimen ini menimbulkan pertanyaan serius tentang etika penelitian dan
perlindungan subjek penelitian. Kasus Milgram menyoroti pentingnya memahami
dan mengikuti prinsip-prinsip etika dalam penelitian.
Hakikat penelitian dalam pendidikan berkaitan dengan pemahaman
mendalam tentang proses penelitian dalam konteks pendidikan. Ini mencakup
identifikasi masalah penelitian, perumusan hipotesis, pemilihan metode
penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil. Penelitian
pendidikan memainkan peran sentral dalam pengembangan sistem pendidikan dan
pemahaman lebih dalam tentang pembelajaran.
Sejarah hakikat penelitian dalam pendidikan memiliki akar yang kuat
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Pada abad ke-17, filsuf
Francis Bacon menekankan pentingnya observasi dan pengujian dalam

2
pemahaman fenomena pendidikan. Pendekatan ilmiah ini menjadi landasan bagi
hakikat penelitian dalam pendidikan.
Pada abad ke-20, perubahan signifikan terjadi dalam pendidikan dengan
munculnya berbagai teori dan metode baru. Gerakan Pendidikan Progresif yang
diprakarsai oleh John Dewey, seorang pemikir pendidikan terkemuka,
menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam pembelajaran. Dewey
mendorong pendekatan eksperimen dan metode ilmiah dalam pendidikan, yang
membantu membentuk hakikat penelitian dalam pendidikan seperti yang kita
kenal hari ini.
Francis Bacon: Sebagai salah satu tokoh utama dalam perkembangan
metode ilmiah, Francis Bacon membuka jalan bagi pendekatan ilmiah terhadap
penelitian dalam pendidikan. Ia menekankan pentingnya pengamatan sistematis
dan pengujian dalam pemahaman fenomena pendidikan.
John Dewey: John Dewey, seorang filsuf pendidikan Amerika, adalah
tokoh sentral dalam Gerakan Pendidikan Progresif. Ia mempromosikan
pendekatan eksperimen dan metode ilmiah dalam pendidikan. Pendekatan ini
menjadi dasar bagi hakikat penelitian dalam pendidikan yang fokus pada
pengembangan kurikulum yang relevan dan pengalaman belajar yang berarti.
Francis Galton: Seorang ilmuwan Inggris, Francis Galton, membuat
kontribusi signifikan dalam pengembangan metode statistik dalam penelitian.
Statistik adalah alat penting dalam analisis data penelitian, yang merupakan salah
satu komponen penting dari hakikat penelitian.
Etika dan hakikat penelitian dalam pendidikan memiliki peran yang sangat
penting dalam pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas. Etika
penelitian memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan integritas dan
perlindungan terhadap subjek penelitian. Di sisi lain, hakikat penelitian membantu
kita memahami bagaimana penelitian dapat digunakan untuk meningkatkan
praktik pendidikan, mengembangkan kurikulum yang efektif, dan memahami
konsep-konsep pendidikan secara lebih mendalam. Dalam konteks pendidikan,

3
penelitian memainkan peran sentral dalam perbaikan kurikulum, pengembangan
metode pengajaran, evaluasi efektivitas program pendidikan, dan kontribusi
terhadap teori pendidikan. Dengan memahami etika penelitian dan hakikat
penelitian, pendidik dan peneliti dapat bekerja sama untuk menciptakan
lingkungan pendidikan yang lebih baik dan memajukan ilmu pendidikan secara
keseluruhan.
B. Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan etika dan hakikat penelitian
dalam penelitian pendidikan, serta menggambarkan pentingnya memahami
prinsip-prinsip etika dalam melakukan penelitian yang berkualitas.
C. Batasan masalah
Di bawah ini adalah beberapa contoh batasan masalah yang dapat
diterapkan dalam studi tentang etika dan hakikat penelitian dalam penelitian
pendidikan:
1. Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan berfokus pada aspek etika dan hakikat penelitian dalam
konteks pendidikan formal, seperti sekolah dan perguruan tinggi. Penelitian
ini akan membatasi diri pada penelitian yang melibatkan subjek manusia dan
tidak akan mempertimbangkan penelitian dalam bidang lain, seperti penelitian
hewan atau penelitian eksperimental di luar pendidikan.
2. Aspek Etika
Penelitian akan membatasi fokus pada beberapa aspek etika penelitian,
seperti persetujuan subjek, privasi, dan perlindungan terhadap risiko atau
bahaya. Penelitian ini tidak akan mendalami aspek etika yang berkaitan
dengan penelitian yang melibatkan manipulasi genetika atau eksperimen yang
melibatkan bahaya fisik yang signifikan.

4
3. Hakikat Penelitian
Penelitian akan membatasi pemaparan mengenai hakikat penelitian dalam
pendidikan pada tahap identifikasi masalah penelitian, perumusan hipotesis,
metode penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil.
Penelitian ini tidak akan memasukkan aspek pelaporan dan diseminasi hasil
penelitian.
4. Konteks Penelitian
Penelitian akan mempertimbangkan konteks penelitian dalam lingkungan
pendidikan yang berbeda, termasuk pendidikan formal, nonformal, dan
informal. Penelitian ini akan membatasi lingkupnya pada penelitian yang
dilakukan di wilayah tertentu, seperti negara atau daerah tertentu, untuk
memungkinkan analisis yang lebih terfokus.
5. Waktu Penelitian
Penelitian akan membatasi fokus pada periode waktu tertentu, seperti
perkembangan etika dan hakikat penelitian dalam pendidikan dalam dua atau
tiga dekade terakhir. Penelitian ini tidak akan mempertimbangkan perubahan
historis yang lebih lama dalam etika dan hakikat penelitian dalam pendidikan.
6. Dampak Penelitian
Penelitian akan mengevaluasi dampak etika dan hakikat penelitian dalam
pendidikan terhadap kualitas pendidikan, inovasi kurikulum, dan
kesejahteraan siswa dan peserta pendidikan. Penelitian ini tidak akan
membahas dampak ekonomi atau sosial yang lebih luas dari penelitian dalam
pendidikan.
7. Kerangka Etika Penelitian
Penelitian akan mempertimbangkan beberapa kerangka etika penelitian
yang berbeda, seperti perspektif utilitarian, deontologi, dan etika
kesejahteraan. Penelitian ini tidak akan mendalami konflik etika yang
mungkin timbul antara kerangka kerja etika yang berbeda.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan Konsep
1. Hakikat Penelitian dalam Pendidikan
Definisi Penelitian dalam Konteks Pendidikan, Penelitian dalam
pendidikan adalah kegiatan sistematis untuk mencari pemahaman yang lebih
baik tentang berbagai aspek pendidikan, termasuk proses pembelajaran,
metode pengajaran, dan evaluasi program pendidikan.
Tujuan Penelitian dalam Pendidikan, Tujuan utama penelitian pendidikan
adalah meningkatkan pemahaman dan kualitas pendidikan dengan
menghasilkan pengetahuan baru yang dapat diterapkan dalam praktik
pendidikan.
Peran Penelitian dalam Pengembangan Pendidikan, Penelitian memainkan
peran penting dalam pengembangan kurikulum, perbaikan metode
pengajaran, evaluasi efektivitas program pendidikan, dan pengembangan teori
pendidikan.
1. Etika dalam Penelitian Pendidikan
Etika penelitian adalah seperangkat prinsip dan aturan yang harus
diikuti oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian mereka untuk
memastikan bahwa penelitian tersebut dilakukan dengan benar dan moral.
2. Prinsip-prinsip Etika Penelitian
a. Kehormatan Subjek Penelitian: Peneliti harus memperlakukan subjek
penelitian dengan hormat dan menjaga privasi serta keamanan mereka.
b. Keterbukaan dan Kejujuran: Peneliti harus jujur dan terbuka tentang
metode dan hasil penelitian mereka.
c. Penghindaran Plagiarisme: Peneliti harus menghindari plagiarisme dan
memberikan kredit yang pantas kepada penelitian sebelumnya.

6
d. Keterlibatan Subjek Penelitian: Penelitian yang melibatkan subjek
manusia harus melibatkan mereka secara sukarela dan mendapatkan
persetujuan informasi yang sah.
e. Keterlibatan Institusi: Peneliti harus mematuhi pedoman etika yang
ditetapkan oleh institusi atau lembaga yang mereka hubungi.
3. Contoh Kasus Etika Penelitian dalam Pendidikan
Salah satu pelanggaran etika penelitian adalah penipuan saintifk
(scientifc fraud),yaitu usaha untuk memanipulasi fakta-fakta atau
menerbitkan hasil kerja orang lainsecara sengaja. Pada tahun 1830,
matematikawan dari inggris bernama Charlesbabbage (dalam nur, 2004)
menerangkan teknik manipulasi data, yakni trimming (menghapus data
yang tidak cocok dengan hasil yang diharapkan) dan cooking (memilih
data yang hanya cocok dengan hasil yang diharapkan sehingga
membuatdata lebih meyakinkan). Kasus penipuan saintifk salah satunya
ditemukan padatahun 198-an, dimana seorang kardiolog muda bernama
john Darsee, yang bekerjadi salah satu lembaga riset bergengsi di dunia
yaitu harvard medical School diboston, massachusetts (nur, 2004). /ia
dikenal sebagai ilmuwan yang berbakatkarena telah mempublikasikan
hampir 100 artikel dan abstrak dalam masa duatahun di harvard. Pada
tahun 1981, rekan-rekan kerja /arsee mengetahui danmelaporkan kepada
kepala laboratorium bahwa dia telah membuat data palsudalam
eksperimen. mereka juga melaporkan bahwa /arsee juga telah
memalsukandata di beberapa artikel yang telah dipublikasikan. Ketika
diselidiki, /arseemengaku telah melakukan hal tersebut. Penyelidikan
berikutnya juga menemukan bahwa marsee telah memalsukan data bukan
saja di harvard, tetapi di posisisebelumnya di Emory university di georgia
dan bahkan ketika sebagai mahasiswasarjana di notre lame university di
indiana. larsee dikeluarkan dari harvard danditutup kemungkinannya

7
untuk menerima dana riset dari pemerintah. artikelnya di jurnal yang
memuat data palsu tersebut juga telah ditarik kembali.
Contoh kasus akan membantu kita memahami bagaimana prinsip-prinsip
etika ini diterapkan dalam konteks penelitian pendidikan.
B. Diskusi Tentang Etika Penelitian
1. Pentingnya Etika dalam Penelitian Pendidikan
"Etika adalah dasar kepercayaan masyarakat pada penelitian ilmiah." -
National Academy of Sciences (2017)
Penjelasan: Etika penelitian adalah fondasi yang mendukung kepercayaan
masyarakat pada penelitian ilmiah dan memastikan bahwa penelitian
bermanfaat bagi subjeknya.
2. Dampak Pelanggaran Etika dalam Penelitian
"Pelanggaran etika dalam penelitian dapat merusak integritas penelitian,
merugikan subjek penelitian, dan menimbulkan keraguan pada hasil
penelitian." - Shamoo, A. E., & Resnik, D. B. (2015)
Penjelasan: Pelanggaran etika dapat berdampak negatif pada hasil penelitian
dan reputasi peneliti.
3. Upaya untuk Meningkatkan Kepatuhan Etika
"Peneliti harus berkomitmen untuk melibatkan diri dalam pelatihan etika
dan mengikuti pedoman etika yang berlaku dalam bidang penelitian mereka."
- National Institutes of Health (NIH) (2020)
Penjelasan: Upaya seperti pelatihan etika dan kepatuhan terhadap pedoman
etika dapat membantu meningkatkan integritas penelitian.
C. Diskusi Tentang Hakikat Penelitian Dapat Disederhanakan
1. Proses Penelitian dalam Pendidikan
a. Identifikasi Masalah Penelitian
"Identifikasi masalah adalah langkah pertama dalam merancang
penelitian yang berkualitas." - Best, J. W., & Kahn, J. V. (2016)

8
Penjelasan: Identifikasi masalah penelitian membantu peneliti
memfokuskan upaya mereka pada pertanyaan yang relevan dan signifikan.
Sejarah: Metode ilmiah yang digunakan dalam penelitian berasal dari
karya Francis Bacon, yang menekankan pentingnya observasi sistematis.
Tokoh: Francis Bacon, seorang tokoh kunci dalam perkembangan metode
ilmiah.
b. Perumusan Hipotesis
"Hipotesis adalah dugaan yang diuji dalam penelitian untuk
menghasilkan bukti empiris." - Best, J. W., & Kahn, J. V. (2016)
Penjelasan: Hipotesis adalah proposisi yang harus diuji dalam penelitian
untuk menghasilkan data yang dapat diinterpretasikan.
c. Metode Penelitian
"Pemilihan metode penelitian yang sesuai sangat penting dalam
mengumpulkan data yang relevan." - Neuman, W. L. (2019)
Penjelasan: Pemilihan metode penelitian yang tepat, seperti metode
kualitatif atau kuantitatif, tergantung pada tujuan penelitian.
Sejarah: Metode ilmiah dalam penelitian terus berkembang seiring waktu,
dengan penekanan pada metode eksperimen dan statistik.
Tokoh: Francis Galton, seorang ilmuwan Inggris, membuat kontribusi
signifikan dalam pengembangan metode statistik dalam penelitian.
d. Pengumpulan Data
"Data adalah fakta-fakta yang dikumpulkan dalam penelitian untuk
menjawab pertanyaan penelitian." - Neuman, W. L. (2019)
Penjelasan: Pengumpulan data melibatkan proses memperoleh informasi
yang relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
e. Analisis Data
"Analisis data adalah langkah kunci untuk menguji hipotesis dan
mendapatkan pemahaman yang lebih dalam." - Miles, M. B., Huberman,
A. M., & Saldaña, J. (2019)

9
Penjelasan: Analisis data melibatkan penggunaan metode statistik atau
analisis kualitatif untuk mengambil kesimpulan dari data.
f. Interpretasi Hasil
"Interpretasi hasil melibatkan pemahaman makna temuan
penelitian dan implikasinya." - Miles, M. B., Huberman, A. M., &
Saldaña, J. (2019)
Penjelasan: Hasil penelitian harus diinterpretasikan dengan cermat untuk
menghasilkan kesimpulan yang dapat digunakan untuk pengembangan
pendidikan.
2. Peran Penelitian dalam Pendidikan
a. Pengembangan Kurikulum
"Penelitian mendukung pengembangan kurikulum yang
lebih efektif dan relevan." - Wiles, J. (2017)
Penjelasan: Penelitian membantu dalam mengidentifikasi praktik
pengajaran yang efektif dan merancang kurikulum yang sesuai.
Sejarah: Gerakan Pendidikan Progresif yang diprakarsai oleh John Dewey
berfokus pada pengembangan kurikulum berbasis pengalaman.
Tokoh: John Dewey, seorang pemikir pendidikan terkemuka.
b. Perbaikan Metode Pengajaran
"Hasil penelitian memungkinkan pendidik untuk
meningkatkan metode pengajaran mereka." - Gage, N. L., & Berliner, D.
C. (1992)
Penjelasan: Penelitian membantu pendidik dalam mengidentifikasi
metode pengajaran yang efektif dan memperbaiki praktik pengajaran
mereka.
c. Evaluasi Efektivitas Program Pendidikan
"Penelitian digunakan untuk mengukur sejauh mana
program pendidikan mencapai tujuannya." - Rossi, P. H., Lipsey, M. W.,
& Freeman, H. E. (2004)

10
Penjelasan: Penelitian evaluasi membantu dalam menilai apakah program
pendidikan mencapai tujuannya dan memberikan panduan untuk
perbaikan.
d. Kontribusi Terhadap Teori Pendidikan
"Penelitian juga berkontribusi pada perkembangan teori
pendidikan dan pemahaman konsep-konsep pendidikan." - Ornstein, A.
C., & Hunkins, F. P. (2009)
Penjelasan: Penelitian berfungsi untuk mengembangkan teori-teori baru
dalam ilmu pendidikan dan memperdalam pemahaman tentang konsep-
konsep pendidikan.

11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Rekapitulasi Etika dan Hakikat Penelitian dalam Pendidikan
Etika penelitian dan hakikat penelitian adalah dua aspek penting dalam
penelitian pendidikan. Etika memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan
benar dan moral, sementara hakikat penelitian memahami proses penyelidikan
ilmiah yang memungkinkan pengembangan pendidikan.
2. Pentingnya Memahami dan Mengikuti Etika dalam Penelitian
Memahami dan mengikuti etika penelitian adalah kunci untuk menjaga
integritas penelitian dan kepercayaan masyarakat pada penelitian ilmiah.
3. Peran Signifikan Penelitian dalam Meningkatkan Pendidikan
Penelitian dalam pendidikan memainkan peran kunci dalam
pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik dan pemahaman yang lebih
mendalam tentang proses pembelajaran.
B. Saran
1. Saran untuk Peneliti Pendidikan
Peneliti pendidikan harus terus berkomitmen untuk mematuhi prinsip-
prinsip etika penelitian dan menggunakan penelitian mereka untuk
meningkatkan pendidikan.
2. Implikasi untuk Pendidikan dan Pengembangan Pendidikan
Pendidik dan pengambil keputusan pendidikan harus memanfaatkan hasil
penelitian untuk meningkatkan praktik pendidikan dan merancang program
pendidikan yang lebih efektif.

12
DAFTAR PUSTAKA

Best, J. W., & Kahn, J. V. (2016). Research in education. Pearson.


Case, J. M. (2017). Ethics in educational research. Routledge.
Gage, N. L., & Berliner, D. C. (1992). Educational psychology. Houghton Mifflin.
https://www.scribd.com/doc/257961012/Contoh-Kasus-Pelanggaran-Etika-Riset
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2019). Qualitative data analysis: A
methods sourcebook. Sage Publications.
Milgram, S. (1963). Behavioral study of obedience. Journal of Abnormal and Social
Psychology, 67(4), 371-378.
National Academy of Sciences. (2017). Fostering integrity in research. The National
Academies Press.
National Institutes of Health (NIH). (2020). Protecting human research participants.
Retrieved from https://phrp.nihtraining.com/users/login.php
Neuman, W. L. (2019). Social research methods: Qualitative and quantitative approaches.
Pearson.
Ornstein, A. C., & Hunkins, F. P. (2009). Curriculum: Foundations, principles, and issues.
Pearson.
Rossi, P. H., Lipsey, M. W., & Freeman, H. E. (2004). Evaluation: A systematic approach.
Sage Publications.
Shamoo, A. E., & Resnik, D. B. (2015). Responsible conduct of research. Oxford
University Press.
Wiles, J. (2017). Curriculum and education: The international encyclopedia of curriculum
studies. Wiley.

Anda mungkin juga menyukai