Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ETIKA DALAM PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian


Dosen Pengampu: Enung Tati Amali, Spd., Ners., M.Kep

Di susun oleh Kelompok 2 :


Ananda Ramdhani M : 32722001D20007
Ani Komalasari : 32722001D20009
Devi Lestari : 32722001D20021
Eneng Kania : 32722001D20029
Intan Wardani Cahya : 32722001D20043
M Rizki Sarafi : 32722001D20051
Neng Lusi Listiyanawati : 32722001D20065
Rifani Awalia : 32722001D20081
Risma Rahmawati : 32722001D20087
Siti Nurlaela : 32722001D20105

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
KOTA SUKABUMI 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun makalah yang
berjudul “ETIKA DALAM PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH”
dalam rangka memenuhi tugas Metodologi Penelitian di ampu oleh Ibu Enung
Tati Amali, Spd.,Ners.,M.Kep
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa hasil makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami
khususnya, dan umumnya bagi kita semua.

Sukabumi, 02 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Etika Penelitian.............................................................................................3

B. Etika Penulisan..............................................................................................7

C. Plagiarisme..................................................................................................10

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

A. Simpulan.....................................................................................................13

B. Saran............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika bila ditinjau dari aspek etimologis memiliki makna kebiasaan atau
peraturan perilaku yang berlaku di masyarakat . Etik dapat diartikan nilai -
nilai dan norma - norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau
kelompok dalam mengatur tingkah – lakunya. Etik penelitian adalah prinsip -
prinsip moral yang diterapkan dalam penelitian.
Etika penelitian melibatkan penerapan prinsip - prinsip etik dasar untuk
berbagai topik yang melibatkan penelitian limiah, termasuk desain dan
pelaksanaan penelitian eksperimen yang melibatkan manusia, hewan
percobaan, berbagai aspek skandal akademik, termasuk kesalahan limiah
(seperti penipuan, rekayasa data dan plagiarisme), dan lain-lain sebagainya
Dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian, peneliti harus
memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-
prinsip etika penelitian. Etika dalam penelitian (riset) merupakan sebuah
keniscayaan untuk dijadikan sebagai piranti sekaligus pedoman untuk
menghindari kegagalan dalam penelitian.
Etika yang dimaksud baik yang berkenaan dengan etika ilmiah maupun
etika sosial, Mengedepankan etika sebagai sumber kepatutan dalam penelitian
tidak lepas dari esensi kegiatan penelitian itu sendiri yaitu untuk menemukan
kebenaran dan kemudian mengkontruksi kebenaran itu menjadi sebuah teori.
Laporan yang ditulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
dan pengkajian yang telah dilakukan seseorang atau sebuah tim dengan
menerapkan kaidah dan etika ilmu yang dipelajari dan ditaati masyarakat
keilmuan diperguruan tinggi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi etika penelitian?
2. Apa saja prinsip – prinsip etika penelitian?
3. Bagaimana etika dalam penulisan judul hingga penerbitan?
4. Apa definisi plagiarism?
5. Bagaimana cara pencegahan plagiarism?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi etika penelian
2. Mengetahui Prinsip – prinsip etika penelitian
3. Mengetahui etika dalam penulisan judul hingga penerbitan
4. Mengetahui definisi plagiarism
5. Mengethaui cara pencegahan plagiarisme

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Etika Penelitian
1. Pengertian Etika Penelitian
Dilansir dalam halaman Poltekkes dijelaskan bahwa etika berasal dari
bahasa Yunani ”Ethos”, yaitu kebiasaan dan peraturan perilaku yang
berlaku dalam masyarakat, refleksi filsafati atas moralitas masyarakat.
Kode Etik Peneliti adalah acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan
penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
kemanusiaan. Ini menjadi suatu bentuk pengabdian dan tanggung jawab
sosial dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Etika penelitian berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan-
santun yang memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di
masyarakat, norma hukum mengenai pengenaan sanksi ketika terjadi
pelanggaran, dan norma moral yang meliputi itikad dan kesadaran yang
baik dan jujur dalam penelitian.
Dengan demikian meskipun intervensi yang dilakukan dalam
penelitian tidak memiliki resiko yang dapat merugikan atau
membahayakan responden, namun peneliti perlu mempertimbangkan
aspek sosioetika dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.
Sehingga semua penelitian memiliki etika penelitian.
2. Tujuan Etika
a. Mengatur perbuatan manusia, apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukannya
b. Membentengi manusia dari upaya melanggar disiplin/aturan yang
berlaku
c. Memotivasi manusia untuk melakukan perbuatan yang benar/baik dan
menghindar dari perbuatan yang salah/buruk
d. Menumbuhkan kesadaran kepada manusia akan makna perbuatannya
dan konsekwensi / akibat dari apa yang telah diperbuatnya
e. Meneguhkan hak dan kewajiban seseorang dalam pergaulan sosialnya

3
3. Etika Penelitian dan Peneliti
Untuk menunjang etika penelitian, maka National Academy of
Science USA (1995) telah menerbitkan panduan sebagai pegangan dalam
melaksanan tugas dan tanggung jawab sebagai peneliti atau saintis.
Panduan tersebut dirumuskan menjadi 9 poin penting, diantaranya:
a. Penelitian harus mempunyai landasan sosial. Setelah artikel
diterbitkan, atau suatu penelitian dipresentasikan, para pembaca dan
pendengar akan menilai hasil itu berdasarkan apa yang ereka ketahui
sebelumnya dari sumber lain. Mekanisme sosial ini akan membantu
membangkitkan dan mempertahankan kumpulan teknik percobaan,
konvensi sosial, dan metode lain ang digunakan oleh para saintis
dalam melakukan dan melaporkan penelitian.
b. Menjadi seorang saintis dan peneliti harus bertanggung jawan dan
memahami nilai-nilai dalam sains. Keinginan untuk melakukan
penelitian baik adalah nilai manusiawi. Demikian juga keharusan
bahwa kejujuran dan objektivitas yang baku harus tetap
dipertahankan.
c. Menghindari diri dalam keterlibatan kegiatan yang mempunyai
conflict of interest atau bias kepentingan untuk mengurangi masuknya
bisa ke dalam sains.
d. Harus mendorong publikasi dan keterbukaan. Sains bukan hanya
pengalaman pribadi. Namun sains adalah pengetahuan yang dibagikan
berdasarkan pemahaman bersama tentang beberapa aspek dunia fisik
dan sosial.
e. Menjaga pemberian kredit yang adil dan seimbang.
f. Menjunjung tinggi praktik kepengarangan (hanya orang-orang yang
betul-betul memberikan sumbangan berarti yang pantas dituliskan
sebagai pengarang)
g. Menjaga teknik percobaan dan perlakuan atas data (untuk menjaga
kesahihan hasil yang diperoleh sehingga memudahkan penerimaan
hasil tersebut oleh klonsensus ilmiah).
h. Menghindari tercela dalam sains

4
i. Harus bereaksi terhada pelanggaran etika.

4. Prinsip Etika Penelitian


Sementara merujuk pada sumber Poltekkes menjelaskan ada
beberapa poin prinsip etika penelitian yang perlu dipehatikan.
a. Menghormati harkat dan martabat manusia (Respect for human
dignity). Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk
mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya
penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas
dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian.
b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (Respect for
privacy and confidentiality). Setiap manusia memiliki hak-hak dasar
individu termasuk privasi dan kebebasan individu.
c. Keadilan, bahwa semua subjek penelitian harus diperlakukan dengan
baik, sehingga terdapat keseimbahan antara manfaat dan risiko yang
dihadapi oleh subjek penelitian. Jadi harus diperhatikan risiko fisik,
mental dan risiko sosial.
d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan. Peneliti
melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna
mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek
penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi
(beneficence). Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi
subyek.
e. Apabila intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan cedera atau
stres tambahan maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian
untuk mencegah terjadinya cedera.

5. Kode Etik Penelitian


Kode pertama, Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran
ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan
menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan
manusia. Dengan demikian peneliti harus menjunjung sikap ilmiah, yaitu:

5
a. Kritis yaitu pencarian kebenaran yang terbuka untuk diuji.
b. Logis yaitu memiliki landasan berpikir yang masuk akal dan betul.
c. Empiris yaitu memiliki bukti nyata dan absah.
Tantangan dalam pencarian kebenaran ilmiah adalah:
a. Kejujuran untuk terbuka diuji kehandalan karya penelitiannya yang
mungkin membawa kemajuan ilmu pengetahuan, menemukan
teknologi, dan menghasilkan inovasi.
b. Keterbukaan memberi semua informasi kepada orang lain untuk
memberi penilaian terhadap sumbangan dan/atau penemuan imiah
tanpa membatasi pada informasi yang membawa ke penilaian dalam 1
(satu) arah tertentu.

Kode kedua, Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan


batasan yang diperkenankan oleh hukum yang berlaku, bertindak dengan
mendahulukan kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait
dengan penelitiannya, berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-
hak asasi manusia dengan kebebasan-kebebasan mendasarnya.
Harus dipastikan bahwa kita tidak berkeberatan jika kita berada pada
posisi sebagai responden. Dengan demikian perlu dibuat aturan seperti:
a. Peneliti bertanggung jawab untuk tidak menyimpang dari metodologi
penelitian yang ada.
b. Pelaksanan penelitian mengikuti metode ilmiah yang kurang lebih
baku, dengan semua perangkat pembenaran metode dan pembuktian
hasil yang diperoleh.

Kode ketiga, Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh


rasa tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri
nikmat anugerah tersedianya sumber daya keilmuan baginya. Peneliti
berbuat untuk melaksanaan penelitian dengan asas manfaat, diantaranya:
a. Hemat dan efisien dalam penggunaan dana dan sumber daya.

6
b. Menjaga peralatan ilmiah dan alat bantu lain, khususnya peralatan
yang mahal, tidak dapat diganti, dan butuh waktu panjang untuk
pengadaan kembali agar tetap bekerja baik.
c. Menjaga jalannya percobaan dari kecelakaan bahan dan gangguan
lingkungan karena penyalahgunaan bahan yang berbahaya yang dapat
merugikan kepentingan umum dan lingkungan.

B. Etika Penulisan
1. Pengertian
Etika adalah norma atau standar aturan perilaku yang membahas
secara kritis nasional dan sistematis tentang moral serta mengarahkan
moral tersebut untuk memilih perilaku kita sendiri dan hubungannya
dengan yang lain. Sedangkan tulisan merupakan media untuk
mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain
Etika penulisan adalah norma atau standar aturan perilaku yang harus
dilakukan (yang tidak boleh dilakukan) oleh penulis tentang baik atau
buruknya cara penulisan tersebut. Dalam hal ini, yang dinilai bukanlah
benar dan salahnya, melainkan baik dan buruknya cara penulisan.
Kesalahpahaman mengakibatkan pesan yang hendak disampaikan
melalui tulisan tidak sampai secara seutuhnya. kesalahpahaman sering
terjadi akibat penempatan tanda baca yang tidak sesuai, pilihan kosakata
yang tidak pas, kalimat yang tidak efektif, paragraf yang tidak koheren,
tulisan yang tidak mudah dicerna.
Setiap penulis memiliki Gagasan dan hasil pikirannya yang
diungkapkan dalam berbagai pernyataan atau kalimat. berbagai
pernyataan dari gagasan dan hasil pikirannya tersebut harus bisa
dihormati dan dihargai sebagai miliknya.
Seorang penulis bisa saja telah menulis dengan benar suatu karya tulis
ilmiah, tetapi tetap ada resiko yang melanggar etika penulisan ilmiah. Oleh
karena itu, bertujuan agar penulis dapat mengetahui bahwa walaupun Ia
memiliki kebebasan dan bisa berpindah secara mandiri dalam menulis

7
karya tulis ilmiah, penulis juga harus mampu mempertanggungjawabkan
apa yang ditulisnya sehingga:
1. Standar kualitas karya tulis ilmiah dapat terpelihara dan terjaga
2. Terlindung dan terjaga dan dampak negatifnya.
2. Sifat Etika Penulisan
a. Kejujuran (honesty)
Kejujuran adalah sifat dan syarat dasar yang harus dimiliki oleh
penulis. Penulis yang mengungkapkan hasil dari suatu metode ilmiah
atau aplikasi ilmiah harus bebas dari berbagai pengaruh dan tekanan
manapun penulis dituntut untuk mengungkapkan apa adanya secara
baik agar tidak menyimpang dari kaidah yang sudah baku sehingga
tulisannya dapat lebih mudah dipertanggungjawabkan.
b. Bebas dari plagiarisme
Penyusunan karya tulis ilmiah harus bebas dari plagiarisme yaitu
penggunaan suatu gagasan, hasil, pernyataan, ataupun kalimat orang
lain yang diakui sebagai karya tulisnya tanpa menyebutkan sumbernya.
c. Menjunjung hak cipta
Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 19 tahun 2002
tentang hak cipta, hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau
penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (p.1)
d. Keabsahan (validity)
Setiap menulis karya tulis ilmiah harus mampu mengungkapkan
konsep atau gagasan yang diuraikan secara baik bahwa gagasannya
adalah benar-benar gagasan yang menjadi dasar uraiannya dari awal
suatu tulisan penulis harus mampu mengungkapkan gagasannya
tersebut secara baik sehingga tidak dapat memberikan makna lain atas
tulisannya.
e. Keterandalan (reliability: accuracu and consistency)
Keterandalan adalah ketepatan dan kemantapan atas materi
tulisan. suatu tulisan harus bisa diungkapkan secara tepat sesuai dengan

8
maknanya nya sekaligus harus konsisten setiap uraiannya. keabsahan
memiliki keterkaitan dengan keterandalan.

3. Kaidah Penulisan
a. Kaidah penulisan judul karya ilmiah
1) Judul karya ilmiah ditulis dengan huruf kapital, tebal dan tegak.
2) Apabila judul mengandung bahasa asing maka dimiringkan atau di
Italic
3) Judul bab ditulis dengan huruf kapital tebal dan tegak
4) Sub judul ditulis dengan huruf kapital di awal kata terkecuali
konjungsi
5) Judul ditulis tanpa diakhiri dengan tanda baca titik.
b. Kaidah penomoran karya ilmiah
Meliputi : Judul, sub judul, Dan Sub judul kedua ditulis dengan
urutan nomor yang ditulis hierarkial. Contohnya:
1.1
1.1.1
Penomoran hierarkial dilakukan hingga maksimal 4 deret, contoh:
1.1.1.1
c. Kaidah penulisan daftar pustaka karya ilmiah
1) Bersumber dari buku ditulis dengan :
Nama belakang penulis, Nama depan penulis. Tahun terbit. Judul
buku dicetak miring. Kota tempat terbit: Penerbit.
2) Bersumber dari buku terjemahan ditulis dengan:
Penulis asli. tahun buku terjemahan. Volume (jika ada). Edisi (jika
ada). Diterjemahkan oleh. Kota penerbit terjemahan: Nama penerbit.
3) Bersumber dari jurnal ditulis dengan:
Nama penulis. Judul artikel dalam tanda kutip. Nama jurnal ditulis
miring. Nomor dan Edisi. Halaman.
4) Bersumber dari internet ditulis dengan:

9
Nama penulis. Tahun. Judul artikel dalam tanda kutip. Alamat URL
diakses. Tanggal mengakses.

C. Plagiarisme
Plagiarisme adalah mengambil atau menjiplak ide atau karya orang lain
tanpa mencantumkan nama pemilik karya atau tanpa seizin pemiliknya.
Secara istilah, plagiarisme dapat disebut sebagai mencuri.
Dalam Undang-Undang Hak Cipta, pengertian plagiarisme dijelaskan
dalam beberapa istilah seperti mengumumkan, mempublikasikan, atau
menjual hasil karya orang lain tanpa seizin pemilik karya tersebut. Karya
yang dimaksud tergolong dalam hak kekayaan intelektual yang dapat berupa
karya seni, sastra, dan ilmu pengetahuan.
Dalam Undang-Undang Hak Cipta, pengertian plagiarisme dijelaskan
dalam beberapa istilah seperti mengumumkan, mempublikasikan, atau
menjual hasil karya orang lain tanpa seizin pemilik karya tersebut. Karya
yang dimaksud tergolong dalam hak kekayaan intelektual yang dapat berupa
karya seni, sastra, dan ilmu pengetahuan.
1. Jenis-Jenis plagiarism
Plagiarisme memiliki beberapa jenis karena menyesuaikan dengan
perkembangan zaman. Menurut Soelistyo (2011), ada empat jenis plagiat
berdasarkan aspek yang dicuri.
a. Plagiasi ide.
Mengidentifikasi plagiasi jenis ini cukup sulit dan rumit karena ide
bersifat abstrak. Namun bukan berarti tidak mungkin diidentifikasi,
sebab secara hukum sudah ada prosedur yang dapat menguji apabila
satu karya merupakan hasil plagiarisme dengan persentase di atas batas
maksimal.
b. Plagiasi kata demi kata.
Mengutip karya orang lain kata demi kata tanpa mencantumkan
sumber secara signifikan yang biasanya terjadi pada karya tulis. Jenis

10
pada aspek ini menunjukkan bahwa pelaku bisa jadi terlalu malas untuk
parafrase atau menggunakan teknik lain untuk menghindari plagiarisme.

c. Plagiasi sumber.
Tidak mencantumkan rujukan karya dengan lengkap atau bahkan
sama sekali. Bisa terjadi dengan sengaja ataupun tidak. Sebab bisa jadi
pelaku tidak mengecek ulang hasil kerjanya yang berakibat pada
karyanya terindikasi plagiarisme.
d. Plagiasi kepengarangan.
Sepenuhnya menggunakan karya orang lain, namun mengubah
identitas seperti nama penulis dan halaman depan tanpa izin untuk
kepentingan diri sendiri.
2. Penyebab Terjadinya Plagiarisme
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan plagiarisme terjadi dalam
karya tulis.
a. Terburu-buru, sehingga terdorong untuk menjiplak karya orang lain.
Kondisi buru-buru ini juga dapat menyebabkan penulis menjadi tidak
teliti akan hasil tulisannya.
b. Minimnya referensi, menyebabkan penulis kesulitan dalam
menyampaikan ide dan gagasannya ke dalam tulisan dengan baik.
c. Kurang memahami teknik pengutipan, faktor ini cukup sering terjadi
pada penulis pemula. Sebab dalam karya tulis, terutama ilmiah seperti
skripsi, penulis harus menggunakan referensi dari penelitian
sebelumnya.
d. Kurang memahami plagiarisme, sejak hak cipta intelektual diakui,
kasus plagiarisme terus memerlukan perhatian. Seiring berkembangnya
zaman, kasus plagiarisme juga berkembang dan beragam.
3. Bagaimana Cara Menghindari Plagiarisme
Ada lima tips yang dapat diterapkan:
a. Kutip sumber rujukan.

11
Setiap kali menyinggu ide yang bukan milik kalian, tambahkan
kutipan dalam tulisan kalian secepatnya. Pastikan untuk mencantumkan
sumber rujukan dengan lengkap.
b. Sertakan kutipan.
Poin ini berlaku untuk kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Pastikan untuk kalian melakukannya dengan benar dengan
memperhatikan syarat kutipan langsung dan tidak langsung.
c. Parafrase.
Yaitu menuliskan sumber ide yang kalian gunakan untuk karya
kalian menggunakan bahasa kalian sendiri tanpa mengubah artinya.
Kunci dari poin ini adalah kalian dapat menyusun kalimat menjadi satu
ide yang sebenarnya berasal dari penulis lain tanpa mengubah
maknanya.
d. Menyampaikan ide kalian sendiri.
Karya tulis ilmiah harus memiliki substansi yang berimbang antara
menyampaikan ide kalian dengan referensi tanpa melampaui batas
maksimal plagiarisme.
e. Gunakan website penguji plagiarisme.
Sebagaimana teknologi terus berkembang, menguji plagiarisme
saat ini dapat dilakukan secara online.

12
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang
dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan pedoman
etis yang lebih adekuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena
adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat. Sebagai
seorang perawat khususnya perawat perlu memahami berbagai aspek terkait
etika penelitian, terutama memahami 3 prinsip etika penelitian, yaitu
menghargai manusia, dan mendapatkan keadilan.

B. Saran
Setelah membaca tulisan ini, diharapkan pembaca terutama para perawat
atau mahasiswa, dapat memahami dan menerapkan etika penelitian, terutama
di bidang penelitian.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://penerbitbukudeepublish.com/etika-penelitian/amp/

https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-plagiarisne

Sukamerta. (2017, September 17). ETIKA PENELITIAN DAN PENULISAN


ARTIKEL ILMIAH. Retrieved from Acedemia:
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Buku_Referensi_ETIKA_PENULISAN
_ILMIAH.pdf
Zahran, D. L. (2019, Oktober). Etika Penulisan Ilmiah. Retrieved from Academia:
https://www.researchgate.net/publication/336511666_Etika_Penulisan_Il
miah

14

Anda mungkin juga menyukai