Anda di halaman 1dari 12

PELANGGARAN ETIKA PADA MAHASISWA

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MATA KULIAH : ETIKA DAN BUDAYA SUMATERA UTARA

DOSEN PENGAMPU : Dr.ARFANDA A.SIREGAR,S.T.,M.Si

DISUSUN OLEH :

NAMA :ABILLAH ZALVY BATU BARA


NIM:2205062007
KELAS:TK 2 C
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Pelenggaran Etika Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan ". Atas
dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Dan semoga
makalah yang telah dibuat dapat menambah pengetahuan serta dapat bermanfaat
dalam pembelajaran mata kuliah ini.
Daftar isi

Kata Pengantar ...............................................................................................1


Daftar isi ......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah .........................................................................................4
C. Tujuan Masalah ............................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mahasiswa.................................................................................... 6

B. Macam-Macam Ragam Etika ......................................................................... 7

C. Hubungan Etika Dengan Mahasiswa .............................................................8


D. Etika Mahasiswa di Lingkungan Mahasiswa ................................................. 9
BAB III PENUTUP
A..Kesimpulan ....................................................................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Etika adalah pedoman dalam bersikap dan berperilaku yang di dalamnya berisi
garis-garis besar nilai moral dan norma yang mencerminkan masyarakat kampus yang
ilmiah, edukatif, kreatif, santun, dan bermartabat.

Etika mahasiswa adalah norma-norma yang perlu dilaksanakan oleh setiap


mahasiswa dalam bersikap dan berperilaku sebagai upaya untuk mengokohkan visi dan
misi POLMED serta memperkuat sinergi sosial dan akademik di kampus POLMED.

Mahasiswa yang pada dasarnya pelaku di dalam pergerakan pembaharuan yang


akan menjadi generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah
air ke arah yang lebih baik yang dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa
dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi
gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan
sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami
kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak
mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu
sendiri.

Etika merupakan suatu hal yang sangat berhubungan dengan mahasiswa.Etika


berperan penting bagi pribadi mahasiswa itu sendiri maupun orang lain.Mahasiswa
disebut sebagai agen perubahan, yang memiliki cara berpikir yangrasional, ilmiah dan
semangat untuk berprestasi serta memiliki hasrat ingin tahu yangtinggi, memiliki sikap
analitis, kritis dan objektif serta sikap kreatif, dan inovatif.Sebagai cerminan masyarakat
akademik yang menjunjung tinggi nilai-nilaikemanusiaan dan kesopanan, maka
mahasiswa wajib menghargai dirinya sendiri,lebih-lebih orang lain. Sebab mereka
memiliki nilai-nilai kemanusiaan, harkat, derajatdan martabat. Etika sebagai kumpulan
nilai mencakup etika akademik, etika berkreasi, etika berekspresi, etika berbusana dan
sejenisnya.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Etika dalam lingkungan mahasiswa ?
C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui Etika dalam lingkungan mahasiswa

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1989).

Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi


penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan itelegensinya diharapkan bisa
mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan
berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut tanggung jawab akdemisnya dalam
menghasilkan buah karya yang berguna bagi kehidupan lingkungan. Mahasiswa sebagai pelaku
utama dan agent of exchange dalam gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu
sekumpulan manusia intelektual, memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih, positif,
kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa. Secara moril mahasiswa akan dituntut tangung
jawab akademisnya dalam menghsilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan.

Edward Shill mengkategorikan mahasiswa sebagai lapisan intelektual yang memiliki


tanggung jawab sosial yang khas. Shill menyebutkan ada lima fungsi kaum intelektul, yakni
mencipta dan menyebar kebudayaan tinggi menyediakan bagan-bagan nasional dan antar
bangsa, membina keberdayan dan bersama mempengaruhi perubahan sosial dan memainkan
peran politik.
B.Macam-Macam Ragam Etika

Ada 12 macam ragam etika yang telah ada di dalam sistem tatanan masyarakat, antara
lain sebagai berikut:

a. Etika Umum

Macam-macam etika yang pertama adalah etika umum. Etika umum merupakan jenis
etika yang berkaitan dengan keadaan dasar tentang tindakan manusia secara etis. Etika umum
juga berkaitan dengan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dalam mengambil keputusan etis
dan teori-teori dalam etika serta prinsip moral dasar yang dijadikan sebagai pegangan manusia
dalam berbuat.

b. Etika Khusus

Macam-macam etika yang selanjutnya adalah etika khusus. Etika khusus merupakan jenis
etika berupa penerapan konsep moral standar dalam situasi kehidupan yang khusus. Etika khusus
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1.) Etika individual, yaitu bentuk etika yang menyangkut kewajiban dan sikap manusia
terhadap dirinya sendiri.
2.) Etika sosial, yaitu bentuk etika berfokus pada kewajiban, sikap dan pola perilaku
manusia sebagai anggota masyarakat.
c. Etika Deskriptif

Etika deskriptif merupakan macam-macam etika yang akan berupaya untuk membidik
secara kritis dan rasional tingkah laku dan perilaku manusia serta apa yang dicari oleh manusia
dalam kehidupan sebagai sesuatu yang dianggap mempunyai nilai-nilai untuk diterapkan dalam
kehidupan.

d. Etika Normatif

Macam-macam etika yang selanjutnya adalah etika normatif. Etika normatif merupakan
jenis etika yang berusaha menetapkan berbagai tingkah laku dan pola perilaku baik yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang mempunyai nilai moral
untuk dianggap dalam suatu kelompok masyarakat.

e. Etika profesional
Etika ini merupakan jenis etika yang dikenakan pada karyawan di perusahaan, atau
sebagai anggota profesi. Misalnya, jurnalis, dokter, pengacara, dan lain-lain. Jenis Etika yang
satu ini dapat bersifat dipaksakan ketika seseorang adalah bagian dari lingkungan profesional
atau ketika seseorang sedang dilatih atau dididik untuk bekerja untuk profesi tertentu. Apabila
etika profesional tidak dipatuhi, maka dapat merusak reputasi profesional orang yang tidak patuh
tersebut.

f. Etika Bisnis

Macam-macam etika yang berikutnya adalah etika bisnis. Etika ini dapat didefinisikan
sebagai blueprint prinsip dan nilai yang mengatur keputusan dan tindakan dalam perusahaan.
Dalam dunia bisnis, arti budaya organisasi menetapkan standar untuk memastikan perbedaan
antara pengambilan keputusan dan perilaku yang baik dan buruk. Definisi etika bisnis bermula
dari mengetahui perbedaan antara benar dan salah dan memilih untuk melakukan apa yang benar.
Ungkapan 'etika bisnis' dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk tindakan sosial individu
dalam suatu organisasi sosial secara keseluruhan.

g. Etika Teknik

Etika teknik bukan tentang memberitakan kebajikan, melainkan bertujuan untuk


meningkatkan kemampuan seseorang sebagai insinyur untuk secara bertanggung jawab
menghadapi masalah moral yang diangkat oleh aktivitas teknologi.

h. Etika dengan Berbasis Manusia

Jenis etika juga dikenal sebagai "antroposentrisme". Keyakinan antroposentris adalah


bahwa manusia adalah satu-satunya pembawa nilai intrinsik atau memiliki nilai intrinsik yang
lebih besar daripada sifat non-manusia. Keterlibatan manusia dalam etika memainkan peran yang
sangat penting sehingga bisa dikatakan mengatakan bahwa antroposentrisme berfokus pada etika
manusia.

i. Etika Berbasis Ilmiah

Macam-macam etika yang berikutnya adalah etika dengan berbasis ilmiah. Istilah etika
ilmiah dapat merujuk pada etika dalam sains. Etika ilmiah adalah cabang etika terapan. Etika
ilmiah adalah bagian dari etika profesional, aturan perilaku khusus yang dipatuhi oleh orang-
orang yang terlibat dalam pengejaran yang disebut profesi. Ini berbeda dari, tetapi konsisten
dengan, baik moralitas biasa maupun teori moral.

j. Etika Biosentris

Etika biosentris mengacu pada teori apa pun yang memandang semua kehidupan
memiliki nilai intrinsik yang dikenal sebagai etika bio-sentris. Etika bio-sentris mewakili
penyimpangan yang signifikan dari pemikiran etis klasik dan tradisional, yaitu berfokus pada
sikap dan karakter daripada nilai-nilai moral.

k. Etika Ekosentris

Istilah etika ekosentris dikemukakan oleh "Aldo Leopold's", yang menekankan pada
keutuhan ekologis. Etika ekosentris adalah etika holistik daripada etika individualistis. Etika
ekosentris mempertimbangkan ekologi dengan satu atau lain cara untuk membantu dalam
menjelaskan dan mempertahankan kesimpulannya.

l. Etika Agama

Dalam penerapan lainnya jenis etika juga dikenal dalam lembaga agama yang ada di
seluruh dunia. Peranan ini dilakukan agar manusia dapat mempertanggung jawaban atas
kehidupan yang dijalani.

C.Hubungan Etika Dengan Mahasiswa

Hubungan etika dengan mahasiswa sangat erat kaitanya, karena dengan etika mampu
mengontrol mahasiswa-mahasiswa sehingga tidak melakukan hal-hal yang mampu merugikan
banyak pihak. Contohnya, etika mampu menjadi control ketika mahasiswa berdemostrasi
sehingga tidak melakukan anarkis.

Di era globalisasi ini dimana telah banyak terjadi perubahan-perubahan besar, yang
akibatkan oleh beberapa hal (secara umum)yaitu perkembangan IPTEK, urbanisasi, dan
tuntutan hidup, dimana perubahan tersebut mengarah ke kualitas, pergeseran nilai dan norma,
gaya hidup yang semakin hedonistis/hedoniawan, budaya glamour.

Sehingga seorang mahasiswa yang beretika mampu berperan dalam dalam


pembangunan masyarakat, Menjadi filter dari pengaruh buruk di era globalisasi, Menjadi alat
kontrol dalam melakukan aktivitasnya, dan Berusaha memperbaiki dan menjaga moral agar
kelestarian moral tetap terjaga.
D. Etika Mahasiswa di Lingkungan Mahasiswa

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa mahasiswa merupakan intelektual-intelektual yang


sangat berperan penting terhadap bangsa dan negara kedepannya, maka dari itu sudah sepatutnya
seorang mahasiswa memiliki etika baik.

Berikut etika baik yang sudah seharusnya diterapkan mahasiswa dalam lingkungan kampus ;

 Berpakaian rapi dan sopan


 Melakukan peraturan yang berlaku
 Member contoh yang baik dalam berperilaku
 Saling menghormati
 Berperilaku dan bertutur kata yang sopan
 Hubungan dengan dosen
 Menyapa dosen ketika bertemu
 Menghadap dosen dengan sopan ketika ada keperluan
 Bertanya / mengemukakan pendapat dengan baik
 Bertemu di rumah dosen dengan sopan
 Membenahi kelas agar tercipta kenyamanan saat proses pembelajaran
 Disiplin dalam ruangan
 Kehadiran dalam kelas, tidak pernah bolos atau tidak hadir tanpa keterangan
 Kegiatan pada jam istirahat, menggunakan jam istirahat sebagaimana mestinya dengan
efektif dan efesien.
 Hubungan mahasiswa dengan mahasiswa
 Membangun saling percaya antar rekan mahasiswa
 Komitmen dan disiplin yang bersifat terbuka, dan mau menerima pendapat rekan
mahasiswa lainnya
 Saling berbagi informasi
 Saling member dukungan dengan cara elegant dan gentle
 Mau menerima rekan dengan tulus yang mau bersahabat
 Terampil mengelola situasi konflik menjadi situasi problem solving
 Menganggap rekan mahasiswa sebagai mitra belajar bukan saingan
 Selalu menyapa rekan mahasiswa (junior-senor)
 Saling mengingatkan ketika ada tugas
 Member komentar secara objective dan positif
 Tidak memfitnah
 Melakukan pergaulan secara wajar dengan menghormati nilai-nilai agama, kesusilaan,
dan kesopanan
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

 Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa


menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan
itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam
mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara moril
akan dituntut tanggung jawab akdemisnya dalam menghasilkan buah karya yang
berguna bagi kehidupan lingkungan.
 Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq;
nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
 Berikut etika baik yang sudah seharusnya diterapkan mahasiswa dalam lingkungan
kampus ;
- Berpakaian rapi dan sopan
- Melakukan peraturan yang berlaku
- Member contoh yang baik dalam berperilaku
- Saling menghormati
- Berperilaku dan bertutur kata yang sopan
 Hubungan etika dengan mahasiswa sangat erat kaitanya, karena dengan etika
mampu mengontrol mahasiswa-mahasiswa sehingga tidak melakukan hal-hal yang
mampu merugikan banyak pihak. Contohnya, etika mampu menjadi control ketika
mahasiswa berdemostrasi sehingga tidak melakukan anarkis.
 Usaha untuk membangun etika baik dalam diri yakni, motivasi yang kuat, berpikir
positive, percaya/meyakini diri sendiri, hindari hal-hal yang buruk, berlatih
menerapkan etika baik dalam kehidupan sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai