Disusun oleh :
Kelompok 4
: 003004332022
M Khusnul Mubarak
: 002004332022
Amir Mahmud
: 001804332022
Kartini
001104332022
Amanda Putri Utami
: 003304332022
Muh. Asrullah Arifin
:
Penulis
ii
Daftar Isi
Sampul
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan
Penelitian...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Etika............................................................................................2
B. Pengertian Moral...........................................................................................4
A. KESIMPULAN.............................................................................................6
B. Saran..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pergaulan, kita mampu
menilai perilaku seseorang, apakah itu baik atau buruk. Hal tersebut dapat terlihat
dari cara bertutur kata dan bertingkah laku. Etika dan moral masing- masing
individu berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan internal dan
eksternal tiap-tiap individu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian Etika ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengertian moral ?
3. Apakah perbedaan dan persamaan etika, dan moral ?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian etika.
2. Untuk mengetahui pengertian moral.
3. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan etika, dan moral.
1
BAB II
Pembahasan
D. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” dalam bentuk tunggal yang
berarti kebiasaan. Etika merupakan dunianya filsafat, nilai, dan moral yang
mana etika bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan buruk.
Pengertian ini menunjukan bahwa, etika ialah teori tentang perbuatan
manusia yang ditimbang menurut baik dan buruknya, yang juga merupakan
pada inti sari atau sifat dasar manusia: baik dan buruk manusia. Dalam bentuk
jamak (ta etha) artinya adalah: adat kebiasaan. Dan arti terakhir inilah
menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “etika” yang oleh filsuf
Yunani besar Aristoteles (284-322 SM) sudah dipakai untuk menunjukkan
filsafat moral. Jadi, kita membatasi diri pada asal-usul kata ini, maka “etika”
berarti: ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan.
Etika pada dasarnya mengamati realitas moral secara kritis, dan etika
tidak memberikan ajaran melainkan kebiasaan, nilai, norma dan pandangan-
pandangan moral secara kritis. etika lebih kepada mengapa untuk melakukan
sesuatu itu harus menggunakan cara tersebut. Dari beberapa pernyatan
tentang etika, dapat disimpulkan bahwa, secara umum asal-mula etika berasal
dari filsafat tentang situasi atau kondisi ideal yang harus dimiliki atau dicapai
manusia. Etika juga suatu ilmu yang membahas baik dana buruk dan teori
tetang moral. Selain itu, teori etika berorientasi kepada cara pandang atau
sudut pengambilan pendapat tentang bagaimana harusnya manusia tersebut
bertingkah laku di masyarakat.
2
Adapun Franz Magnis Suseno menyatakan bahwa signifikansi etika ialah
membantu mahasiswa untuk mengintegrasikan secara intelektual pengalaman
pengalaman baru yang didapatinya sebagai mahasiswa kedalam
kepribadiannya. Tercpainya sebuh signifikansi dikarenakan adanya sifat kritis
dari mahasiswa. Signifikansi etika merupakan suatu cara dalam
mengintegrasi suatu pengalaman baru dari mahasiswa baik secara intelektual
maupun non intelektual.
3
sendiri adalah seseorang yang matang dan tahu tanggung jawab. Maka
kesimpulannya adalah etika normatif hanya memberi alasan alasan
tidak melukiskan.Tujuannya agar dapat merumuskan prinsip prinsip
etis yang dapat dipertanggung jawabkan dengan cara rasional dan
dapat digunakan dalam praktik.
3. Metaetika :merupakan kajian yang membahas tentang bahasa etis atau
disebut dengan bahasa yang baik.Metatika dengan etika normatif tidak
dapat disatukan karena metaetika membahas ucapan ucapan etis yang
khusus sedangkan etika normatifmengkaji tentang alasan alasan
E. Pengertian Moral
Moral atau moralitas berasal dari kata bahasa latin mos (tunggal), mores
(jamak), dan kata moralis bentuk jamak mores memlliki makna kebiasaan,
kelakuan, kesusilaan.8 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata
moral berarti mempunyai dua makna. Pertama, ajaran tentang baik buruk
yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya;
dan kedua, kondisi mental seseorang yang membuat seseorang melakukan
suatu perbuatan atau isi hati/keadaan perasaan yang terungkap melalui
perbuatan.
Istilah lain yang sama dengan moral adalah etika dan akhlak. Etika
berasal dari kata ethiek (Belanda), ethics (Inggris), dan ethos (Yunani) yang
berarti kebiasaan, kelakuan. Dalam bahasa Indonesia, budi pekerti merupakan
kata majemuk, berasal dari kata budi dan pekerti. Kata budi berasal dari
bahasa Sansekerta yang berarti yang sadar atau yang menyadarkan, atau alat
kesadaran. Sedangkan pekerti memiliki arti kelakuan.
4
Adapun Konklusi filsafat moral adalah salah satu dari keistimewaan
filsafat moral sebab,filsafat moral inilah yang mengkaji atau berhubungan
dengan suatu kebijakan. Jika makna dari filsafat itu sendiri adalah mencintai
kebijaksanaan,maka filsafat moral berupaya untuk menggapai kebijakan
tersebut dengan menghubungkan persoalan moral.Dalam wacana filsafat
moral ini kita dapat mengerti argumen argumen moral sekaligus mengerti
mengambil kebijakan terbaik dalam hidup ini.
5
BAB III
PENUTUP
G. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari materi Berdasarkan tulisan di atas diketahui
bahwa antara etika, dengan moral memiliki kesamaan arti, cakupan dan
tujuan. Namunpun demikian, juga memiliki perbedaan satu sama lainnya.
Serta dapat pula disimpulkan yaitu bahwa etika dan moral adalah suatu
disiplin ilmu yang membicarakan tentang persoalan baik dan buruk, Antara
etika dan moral, memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah
sama-sama mengkaji masalah baik dan buruk, sedangkan perbedaanya adalah
terletak pada landasan yang dipakai, Dalam Indikator orang harus beretika
dan moral atau berakhlak adalah beriman atau tidaknya seseorang. Salah satu
karakter seseorang dikatakan beriman adalah ketika ia mampu melahirkan
kedamaian dan ketenteraman bagi alam lingkungannya
H. Saran
Adapun saran yang akan kami sampaikan adalah Kita harus bisa
membentengi diri kita dengan keimanan dan ketaqwaan agar modernisasi dan
globalisasi tidak mempengaruhi etika, moral dan akhlak kita tetapi kita yang
mengendalikan modernisasi dan globalisasi yang harus kita peroleh dan
pelajari dengan etika, dan moral yg kita miliki.
6
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Dahlan. 9 Februari 2010. Ilmu, Etika, dan Agama: Representasi Ilmu
Ekonomi Islam: http://ibdajurnal.googlepages.com/5 Representasi Ilmu
EkonomiIslam. pdf
Zaprulkhan.Filsafat Umum Sebuh Pendekatan Tematik.Jakarta; PT
RajaGrafindo,2012.
Hatta,Muhammad.Alam Pikiran Yunai.Jakarta;UI-Press,1986.
S.Praja,Jahaya.Aliran Aliran Filsafat dan Etika.Jakarta;Fajar Interpratama,2012.
A.Mukti Ali. 1972. Seni Ilmu dan Agama, (Yogyakarta: Yayasan Nida,).
Archie J. Bahm. (1990). What’s Science. (TTP: TP, TT). Jurnal Ulumul Qur‟an,
No.4 Vol.1, Jakarta.
Gutterman, Brian, Shareen Rahman, Jorge Supelano, Laura Thies & Mai Yang. 13
Februari 2010 “White Paper Information & Communication Technologies
(ICT) in Education for Developmen”, unpan034975.pdf
Imam Syafi‟ie. 2000. Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur’an (Yogyakarta:
UII Press).
Jonathan Crowther (Ed.). 1995. Oxford Advanced Learner’s Dictionary (London:
Oxford University Press).
K. Bertens. 1999. Etika (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,).
M. Arifin. 1995. Agama, Ilmu, dan Teknologi (Jakarta: Golden Terayon Press).
Nurcholis Madjid. 2000. Islam Agama Peradaban (Jakarta: Paramadina,).
St. Sunardi. 1994 “Dialog: Cara baru Beragama” dalam Th. Sumartana (Ed.),
Dialog: Kritik dan Identitas Agama (Yogyakarta: Dian Interfidei), hal. 61.
William G. Oxtoby,
Zaki. 9 Februari 2010. Etika dan Jasa Informasi
http://zaki- math.web.ugm.ac.id/matematika/etika_profesi/etika_dan_jasa_informa
si.pdf The Meaning of Other Faiths. 1983. Philadelphia: The
Westetminster Press.
http://en.wikipedia.org/wiki/ICT_%28educat ion%29 (11 Februari 2010)
7
http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/26/1299/
cyber_crime_siapkan_anak_menghadapinya/#991102koki (11 Februari
2010)