Anda di halaman 1dari 4

Review Buku " Revolusi Pancasila"

Ahmad Fais Akbar 4 months ago

BANGKITLAH INDONESIAKU
Judul buku

: Revolusi Pancasila

Penulis

: Yudi Latif

Penerbit

: Mizan

Tahun Terbit

: 2015

Halaman

: 208 hal

Sebuah negeri yang bernama Indonesia,yang dihuni ratusan suku yang berbeda
budaya.Negeri yang dijuluki kebanyakan orang tanah surga,tanah yang ditanami tongkatpun
akan tumbuh pohon berbuah aneka macamnya.Namun,kenyatannya sumber daya alam sebanyak
ini tidak dapat dinikmati seluruhnya.Watak keserakahan sebagian elite kekuasaan telah
merampas hak yang semestinya orang pinggiranpun menerimanya.
Didalam buku ini, penulis mengunkapkan rasa kepihatinanya terhadap keadaan Indonesia
saat ini.dimana,kanker krisis khususnya moral telah mengiris dan menyerang segala jaringan
pembuluh darah dan menembus kedalaman jantung kehidupan.upaya yang dilakukan tak lain

hanyalah operasi penyakit ini sampai akar-akarnya atau bisa disebut juga revolusi.revolusi disini
adalah revolusi yang sesuai dengan nurani kemanusiaan dan warisan luhur bangsa,yaitu revolusi
pancasila.
Pada halaman ketiga dikatakan secara umum,pemerintah Negara belum berhasil
menunaikakan kewajibannya mewujudkan cita cita kemerdekaan yaitu melindungi segenap
bangsam Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum,mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut melaksanakan kehidupan dunia yang
berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi.
Individualisme,materialisme dan hedonisme telah membaur disemua aspek kehidupan
masyarakat.Keragaman

dan

perbedaan

yang

mestinya

timbul

rasa

saling

mengenal,menhormati,berbagi dan menguatkan persatuan.justru menimbulkan perilaku saling


menyangkal,mengucilkan dan saling meniadakan.Demokrasi yang bertujuan sebagai sarana
mengendalikan kepentingan perseorangan,malah kini menjadi sarana mewujudkan kepentingan
perseorangan untuk mengontrol institusi dan kebijakan public.
Untuk mengatasi segala macam problematika yang ada ini maka diperlukan
pembangunan mental-karakter yang harus mempertautkan antara proses membentuk pribadi
yang bermental dan berkarakter baik dengan kolektivitas bangsa yang bermental dan berkarakter
baik pula.dengan adanya integrasi tersebut maka akan Nampak pula manfaatnya .
Penguatan mental yang harus dilakukan meliputi 3 hal ; yaitu penguatan mentalitasbudaya

kemandirian,mentalitas-budaya

gotong

royong,dan

mentalitas

budaya

pelayanan.Ketiganya ini bisa disebut dengan istilah Tricita Revolusi Mental.


Mentalitas

kemandirian

bangsa

Indonesia

memprihatinkan,perilaku

manusianya

cenderung terperangkap dalam dua pilihan ekstrem: melakukan apa yang orang (bangsa) lain
lakukan atau melakukan apa yang diinginkan orang (bangsa) lain,hal ini dapat menimbulkan
mental pecundang dan totalitarian.untuk itu mentalitas kemandirian harus ditumbuhkan agar
manusia bangsa ini dapat menghargai dirinya sendiri dalam menggali dan mengembangkan
potensi diri serta mengambil pilihan menurut pendiriannya dalam rangka melakukan yang tebaik.
Salah satu nilai fundamental bangsa Indonesia sejak dulu adalah nilai gotongroyong.nilai inilah yang belum dimiliki oleh bangsa lain.gotong royong adalah pembanting
tulang bersama,pemerasan keringat bersama dan perjuangan bantu membantu bersama.tapi
sayangnya sekarang ini nilai-nilai gotong royong mulai luntur dikarenakan tekanan nilai-nilai

dari luar yang belum tentu berdampak baik bagi kehidupan berbangsa.untuk itu revolusi mental
harus merestorasi warisan budaya gotong royong dalam arti yang lebih luas.yang mencakup
pengembangan budaya silih asih,silih asah,dan silih asuh;berat sama dipikul,ringan sama
dijinjing;tolong menolong dengan semangat koperasi;saling menghargai dalam perbedaan.
Kedua mentalitas diatas muaranya adalah mentalitas budaya pelayanan.mentalitas
pelayanan ini sangat penting karena ini merupakan cita-cita pendiri bangsa ini yang termuat
dalam pembukaan Undang-Undang dasar.sebagai manusia harus mampu memberikan
kemanfaatan pelayanan bagi manusia yang lain.
Sistem ekonomi Pancasila dan gagasan Negara kesejahteraan itu hanya bisa
dijalankankan secara penuh dan konsisten sejauh apa yang dimiliki Indonesia,yang disebut
Soekarno sebagai kemampuan untuk berdikari diatas kakinya sendiri (berdikari).Bangsa
Indonesia hendaknya tidak membudayakan perilaku ekonomi boros,yang dapat menimbulkan
utang

kepada

luar

negeri.Saat

ini

yang

harus

dilakukan

adalah

menumbuhkan

keyakinan(terutama kepada pemimpin) bangsa Indonesia sendiri,yang dapat penerapan system


ekonomi Pancasila demi kesejahteraan bangsa.
Dalam melaksanakan usaha-usaha pokok secara akseleratif itu,taktik dan setrategi yang
bisa ditempuh antara lain dengan menggunakan gagasan Soekarno yang disebut sebagai
retooling,yang artinya mengganti alat yang lama dengan alat yang baru.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam revolusi Pancasila melalui program program
prioritas antara lain;Mengukuhkan Pancasila sebagai ideology Negara dan pandangan hidup
bangsa;Mengukuhkan

Negara

hukum

pancasila;Memperjuangkan

dalam

kedaulatan

politik;memperjuangkan kemandirian dalam perekonomian;Memperjuangkan kepribadian dalam


kebudayaan;Menguatkan (dukungan) kohesi social dan;Menguatkan (dukungan) system
pertahanan keamanan.

RESENSI BUKU : Revolusi Pancasila


Penulis :Yudi Latif
Penerbit :Mizan
Code :978-979-433-889-6
Terbit :Juni 2015
Jenis Cover :Soft Cover
Halaman :220
Ukuran :135 x 200 mm
Berat :350 gram
Bahasa :Indonesia
Harga :Rp64.000

Sinopsis:
Orang bilang, tanah kita tanah surga: kaya sumber daya, indah permai bagai untaian zamrud
yang melilit khatulistiwa. Namun, di taman nirwana dunia timur ini, kelimpahan mata air
kehidupan mudah berubah menjadi air mata. Kekuasaan datang-hilang, silih berganti membuai
mimpi; tapi nasib rakyatnya tetap sama, kekal menderita. Mimpi indah kemerdekaan sebagai
jembatan emas menuju perikehidupan kebangsaan dan kewargaan yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur lekas menjelma menjadi mimpi buruk: tertindas, terpecah-belah,
terperbudak, timpang, miskin.
Kanker krisis yang mengiris bangsa ini telah menyerang segala jaringan pembuluh darah dan
menembus kedalaman jantung kehidupan. Usaha menyembuhkannya tak cukup dengan
memberikan obat penahan rasa sakit. Harus dilakukan operasi mendasar untuk membabat biang
penyakit hingga ke akar-akarnya yang terdalam. Revolusi, kata yang pahit diucapkan, tapi tak
terhindarkan. Sebuah revolusi yang sesuai dengan nurani kemanusiaan dan warisan luhur
kepribadian bangsa, Revolusi Pancasila.
Artinya, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, tidak cukup menjadi alat persatuan semata,
tetapi juga harus menjadi praksis-ideologis yang memiliki kekuatan riil bagi perwujudan
perikehidupan kebangsaan dan kewargaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Singkat kata, apa yang harus kita lakukan adalah mengobarkan Revolusi Pancasila!

Anda mungkin juga menyukai