PENDAHULUAN
tentang sistem pendidikan nasional pada pasal I yaitu pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Hal
calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan dengan pendekatan guru yang
erat kaitannya dengan proses belajar dan mengajar dalam suasana zaman yang
berbeda dan penuh tantangan seperti sekarang ini. Untuk memenuhi kebutuhan
akan spikologi terapan dengan pendekatan baru. Psikologi pendidikan ini disusun
kualitas potensi calon guru dan guru professional yang bertugas pada jenjang
B. Rumusan masalah
pengajaran.
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Makna Pendidikan
Akar kata pendidikan adalah “didik” atau “mendidik” yang secara harfiah
Indonesia,23 pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
definisi ini adalah definisi yang disampaikan oleh Ralph W. Tyler, yang
manusia. Perilaku di sini dalam pengertian yang luas, yang meliputi pemikiran
dan perasaan. Pendidikan dipandang dengan cara ini adalah ketika sebuah
lembaga pendidikan menghendaki para peserta didik belajar secara mandiri untuk
didik.4
manusia melalui pembelajaran yang dilakukan secara sadar, baik secara terencana
maupun tidak. Proses pendidikan bukan hanya apa yang disebut dengan transfer
Taman Siswa I tahun 1930 mendefinisikan pendidikan sebagai daya upaya untuk
(intelek), dan tubuh anak.6 Ketiga hal tersebut tidak boleh dipisah-pisahkan satu
kehidupan dan penghidupan anak-anak didik. Oleh karena itu, fungsi pendidikan
adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik sehingga menjadi cakap dan
mengembangkan masyarakatnya.7
bahwa hakekat pendidikan adalah seperti apa yang dinyatakan oleh ahli psikologi
pendidikan seperti Chaplin, Tardif, dan Reber, yaitu pengembangan potensi atau
2. Makna Pengajaran
berasal dari akar kata ajar, artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya
diketahui (diturut). Kata pengajaran sendiri dalam bahasa Arab disebut dengan
5
Sihombing, Umbreto. 2000. Pendidikan Luar Sekolah Mangemen Strategi, h. 11.
6
Mahfud, Choirul. Pendidikan Multikultural. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), h. 33.
7
Muhaimin. Arah Baru Pengembangan Kurikulum; Hingga Redefinisi Islamisasi
Pengetahuan. (Bandung. Penerbit Nuansa, 2003), h. 43.
8
Syah, Muhibin. Psikologi Pendidikan. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h. 35.
9
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. II, Cet.
IX, h. 14.
ta’lim yang merupakan derivasi dari kata ‘allama yang berarti mengajar.10 Dalam
Kamus Arab-Inggris susunan Elias & Elias, kata-kata tersebut berarti: to educate;
dengan follow up (tindak lanjut). Secara lebih jelas dapat dikatakan, pengajaran
mendidik, melatih atau mengajar. Kata mengajar di sini berarti memberi pelajaran.
sendiri. Mengajar bukanlah mentransfer pengetahuan dari orang yang sudah tahu
(guru) kepada yang belum tahu (peserta didik), melainkan membantu seseorang
10
Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir Kamus Arab–Indonesia (Yogyakarta: UPBIK
Pondok Pesantren Al-Munawwir, 1984), h. 1036.
11
Syah, Muhibin. Psikologi Pendidikan. h. 33.
12
Echols, John M. dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia. (Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama, 2003). h. 580.
13
Ahmad Rohani. Pengelolaan Pengajaran. (Jakarta. PT. Rineka Cipta, 2004), h. 68
agar dapat mengonstruksi sendiri pengetahuannya melalui kegiatannya terhadap
adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada
didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya adalah proses memberikan
bimbingan dan bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar.15
mengajar saja, tetapi mengajar menjadi efektif jika peserta didik “belajar untuk
dirinya. Pengertian ini secara inplisit menafikan atau menampik kehadiran orang
pendidikan modern ini memang semakin kabur, apalagi jika dikaitkan dengan
pendidikan tinggi atau pendidikan kedinasan. Para peserta didik dalam institusi-
semua, bahkan sebagian di antaranya ada yang berusia setengah baya. Dalam
14
Muliawan, Jasa Ungguh. Metodologi Penenitian Pendidikan. (Yogyakarta: Gava Media
2005), h. 132.
15
Fathurrohman, P dan Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umun & Konsep Islami. (Bandung: PT Refika Aditama 2007), h. 9
16
Syah, Muhibin. Psikologi Pendidika, h. 33.
keadaan demikian, tak bolehkah orang masih muda (tetapi kemampuan memadai)
mendidik mereka yang pada umumnya lebih tua? Jawabnya, tentu saja tak ada
masalah. Sebab yang lebih di pentingkan dalam dunia pendidikan dan pengajaran
dapat di pertanggung jawabkan, meskipun usianya masih muda atau mungkin jauh
lebih muda dari pada yang dididik, dia tetap berhak untuk diakui sebagai
pendidik. Pada zaman sekarang ini cukup banyak asisten dosen dan dosen yang
maju. Mereka itu, walaupun relative masih muda, bahkan konon ada yang belum
Para pendidik yang tugas utamanya mengajar, baik guru maupun dosen
Criteria yang membatasi usia tertentu untuk menjadi tenaga pengajar atau
pendidik dalam psikkologi pendidikan masa kini hmpir atak pernah lagi
disinggung-singgung. Tetapi hal ini tentu tidak berarti anak-anak atau remaja
yang nyata-nyata tidak memenuhi syarat psikologis boleh menjadi pendidik atau
guru.
Syarat psikologis yang lengkap, utuh dan menyeluruh bagi seorang calon
yaitu;
1. Ragam Arti Pendidikan dan Pengajaran.
Akar kata pendidikan adalah “didik” atau “mendidik” yang secara hafiah
sikap dan prilaku seseorang atau sekelompok orang yang melalui upaya
pengajaran danpelatihan.
persiapan dan pengasuhan manusia pada fase-fase awal kehidupan yakni pada
tahap perkembangan masa baiyi dan kanak-kanak. Dan dalam bahas ainggris
pendidikan disebut education, istilah education memiliki dua arti, yakni arti dari
sudut orang yang menyelenggarakan pendidikan dan arti dari sudut orang yang di
didik.
taklim, yang dalam bahasa inggris diterjemahkan dengan kata Pedagogy dan
Pedagogics yang artinya ilmu mengajar. Pedagogi dan pedagogic adalah dua kata
yang sama artinya yakni pengetahuan, seni, prinsip, dan perbuatan pengajar.
atau teaching. Akar kata instruction adalah memberi pengarahan agar melakukan
Bab 1 pasal 1, adalah usaha sadar yang dilakukan untuk menyiapkanpeserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan agar peserta didik tersebut
berperan dalamkehidupan masa depannya. Selain pengajaran dalam pendidikan
UUSPN di muka. Bimbingan, seperti juga latihan adalah bagian penting yang
Selain itu, ada juga pula beberapa macam peresepsi sumbang yang muncul
perinsip psikologi pendidikan itu ternyata tidak gampang. Dan memberi latihan
proses penubahan sikap dan tingka laku seseorang atau kelompok orang dalam
pengetahuan, pemahaman dan cara tingka laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Dalam defenisi yang panjang ini terdapat dua kata kunci yang menurut
hemat penyusun perlu disoroti yaitu kedewasaan “dan tanggung jawab moril”.
Kedewasaan ini diartikan sebagai kondisi yang sudah akil baliq atau sudah berusia
cukup tua. Dan tanggung jawab moril ini juga diartikan sebagai segala perbuatan
yang dilakukan secara moral dan mampu bertanggung jawab segala perbuatannya.
Karena tanggung jawab moral itu bersifat nisbi (dapat begi atau begitu). Karena
perlu pembatasan yang tegas, apakah moral kemasyarakatan, moral hukum, atau
moral keagamaan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
pelbagai pengetahuan dan kecakapan yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri
hafalan. Mengajar tidak direduksi menjadi mengajar saja, tetapi mengajar menjadi
berfungsi sebagai alat pencetak sumber day amanusia (SDM) dan sama-sama