Anda di halaman 1dari 9

Critical Jurnal Review

Mata kuliah:
Konsep Dasar PKN

Dosen pembimbing:
Irfan Dahnial S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh:
Hadikatul Jamilah
NPM: 1902090273

Progam Studi PGSD


Fakultas Keguruan Ilmu dan Pengetahuan
Universitas Muhammadiyah Sumtera Utara
2019
JURNAL I
PENGANTAR
Jurnal ilmiah adalah terbian berkala yang berbentuk pamphlet berisi bahan yang
sangat diminati orang saat diterbitkannya. Review jurnal merupakan sebuah strategi untuk
bisa mempermudah memahami inti dari penilitian yang telah dilakukan. Perkembangan
informasi dan pengetahuan sebagai kebutuhan bagi mahasiswa untuk menambah wawasan
dapat diketahui dengan membaca dan memahami berbagai jurnal. Agar lebih memudahkan
untuk mempelajari dan memahami isi jurnal sepenuhnya bagaimana maksud yang
terkandung didalamnya, mahasiswa seharusnya memiliki kemampuan me-review jurnal
dimana hasil riview tersebut didasarkan pada format penulisan riview jurnal yang telah
ditetapkan.
Dalam penulisan jurnal ini penulis mengambil judul “Membangun Kehidupan
Demokrasi Pendidikan Kewarganegaraan” yang disusun oleh Soenarjo dosen PKN IKIP
PGRI Madiun . Salah satu tujuan penting dari demokrasi adalah mengantarkan peserta didik
memahami secara mendalam konsep-konsep dasar demokrasi dalam pendidikan
kewarganegaraan sehingga mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah yang
berada di Indonesia. Oleh karena itu, jurnal ini dapat memberi manfaat kepada mahasiswa
pendidikan kewarganegaraan sebagai calon pendidik yang berwawasan.
RINGKASAN ISI JURNAL
Judul : Membangun Kehidupan Demokrasi Pendidikan Kewarganegaraan
Jurnal : Konsep Dasar PKN
Penulis : Soenarjo dosen PKN IKIP PGRI Madiun
ISSN : P-ISSN 2302-433x
E-ISSN 2579-5740
Tahun : 2013
Volume : 1 No.2
Halaman : 118
Reviewer : Hadikatul Jamilah

Penelitian ini bertujuan untuk membangun kehidupan demokrasi dalam pembelajaran pkn.
Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar mahasiswa dengan mengenai pemahaman
demokrasi Indonesia. Era reformasi dan demokrasi kini tengah melanda kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, namun belum juga menemukan format pada
kedewasaan demokrasi atau masyarakat yang demokratis, penulis juga mengatakan bahkan
seringkali muncul sikap dan perilaku yang menyimpang dari norma tatanan masyarakat
demokratis. Untuk menjadi masyarakat yang demokratis diperlukan berbagai upaya
diantaranya melalaui pendidikan kewarganegaraan.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara yang


demokratis, berkeadaban, cerdas, bertanggungjawab bagi kelangsungan hidup bangsa dan
negaranya Keberhasilan demokrasi ditunjukkan oleh sejauh mana demokrasi sebagai prinsip
hidup bersama antar warga negara dengan negara dijalankan dan disepakati. Menjadi
demokratis diperlukan norma sebagai rujukan tatanan masyarakat yang demokratis.
Diantaranya kesadaran akan pluralisme, musyawarah, kebebasan nurani persamaan hak dan
kewajiban, kejujuran dalam pemufakatan.

Bangsa Indonesia kini telah memasuki era reformasi dan konsoladasi demokrasi. Namun
demi mewujudkan demokrasi banyak juga penyimpangan norma masyarakat. Seperti
terjadinya tindakan anarkisme, tidak menghargai perbedaan, tawuran antar sesama suku,
merajalela nya korupsi. Meskipun banyak rintangan untuk menjadi masyarakat yang
demokratis, segenap komponen bangsa ini harus optimis bahwa tatanan masyarakat yang
demokratis dapat terwujud.

Oleh karena itu banyak cara guna membangun kehidupan yang demokratis, diantaranya
melalui pendidikan kewarganegaraan. Setiap negara memerlukan warga negara yang
bertanggung jawab. Amerika Serikat sebagai negara penganut paham demokrasi menerapkan
civic education di negaranya agar warga negaranya berkarakter “I’m American". Begitu
halnya di Indonesia, dengan ditanamkannya pendidikan kewarganegaraan akan menciptakan
warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya. Dengan demikian kehidupan bangsa
dan negara tersebut akan terjamin.
KELEBIHAN JURNAL
Penulis jurnal menyampaikan bahwa dalam jurnalnya “Membangun Kehidupan Demokrasi
Pendidikan Kewarganegaraan” ini menjelaskan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia
harus lah mempunyai sikap demokratis, menghindari sikap anarkisme, menghilangkan
mecomooh perbedaan antar suku, dan tawuran. Penulis juga mengharapkan pendidikan
kewarganegaraan itelektual, kepribadian warga negara yang demokratis, religius,
berkemanusiaan, dan berkeadaban. Di bagian abstrak telah merangkum tujuan, metode,
hasil, dan kesimpulan jurnal dan hal ini akan berfungsi untuk mencerna secara singkat isi
keseluruhan jurnal.

Selanjutnya pada bagian metode telah menyajikan secara rinci dan jelas jenis pengendalian
yang dilakukan dalam penelitian yang meliputi berbagai tahapan-tahaan berdasarkan oleh
para ahli. Di bagian kesimpulan juga telah menjawab tujuan secara sederhana dalam
penelitian ini. Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan bahwa sistematika penulisan jurnal
ini tersusun dengan rapi, runtut dan lengkap. Keterkaitan antar paragraf dipaparkan secara
padu sehingga penjelasan dalam tiap paragraf memiliki hubungan yang sinkron.

Peneliti telah meninjau penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain terkait
dengan judul pada jurnal ini yang juga akan menambah penguatan hasil penelitian yang
dilakukan. Tentang bagaimana pengaruh demokrasi yang berada di Indonesia. Jurnal ini
memiliki analisis data yang memberikan hasil observasi yang dapat dijadikan sebagai acuan
dan pedoman bagi para pendidik.

KELEMAHAN JURNAL
Jurnal ini masih memiliki penulisan yang salah, tanda baca yang salah. Ada beberapa
kelemahan yang dimiliki oleh jurnal tersebut. Judul yang digunakan tidak jelas dan
menyulitkan pembaca mengetahui inti jurnal. Penulis juga tidak membuat kesimpulan yang
dapat memudahkan pembaca memahami isi dari jurnal tersebut. Kurang memberikan
penjelasan tentang bagaimana pengaruh demokrasi oleh para pelajar di Indonesia.

Pada bagian judul sebaiknya dicantumkan sampel yang diambil dalam penelitian ini agar
lebih terfokus dan spesifik. Sehingga judul yang dimaksud menjadi “Bagaimana cara sikap
pelajar dlam menyikapi demkorasi di Indonesia?” Selain itu, di bagian kesimpulan lebih
baik dicantumkan data kuantitatifnya, namun hal ini tidak menjadi titik kelemahan pada
jurnal ini. Jurnal yang diterbitkan pada tahun 2012 masih memiliki kelemahan dalam
penjelasan narasumber, tidak di jelaskan sumber asalnya.

KESIMPULAN
Jurnal ini membahas bagaimana kita sebagai warga negara menyikapi permasalahan
demokrasi di Indonesia. Isi dari jurnal ini juga memberikan pengertian tentang civil
education (pendidikan kewarganegaraan) dalam mempelajari demokrasi. Demokrasi adalah
bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.  Demokrasi mengizinkan
warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum. Mengapa demokrasi penting? Karena demokrasi lah
yang memegang peran penting dalam masyarakat dan dalam tata aturan suatu negara...
Tanpa adanya demokrasi di suatu negara, dan segala sesuatunya di atur oleh pemerintah,
maka hilanglah kesejahteraan masyarakat dan kacaulah negara tersebut. Demokrasi adalah
pandangan hidup yang mengutamakan persamaan dan kewajiban bagi seluruh warga negara
Indonesia.

SARAN
Sebaiknya penulis lebih memperhatikan dalam penulisan EYD yang baik dan benar. Lebih
menjelaskan secara detail tentang dampak demokrasi di era milenial. Memberikan data
tentang perbandingan demokrasi pancasila di era reformasi dan era milenial.

DAFTAR PUSTAKA
Jazim Hamidi Mustafa Lutfi 2010, Civic education Antara Realitas Politik dan
Implementasi Hukumnya, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
Janedjri M Gaffar, 2012, Demokrasi Konstitusional Praktek Ketatanegaraan Indonesia
Setelah Perubahan UUD 1945, Jakarta, Kompress Kuniawi
JURNAL II

PENGANTAR
Judul : Menciptakan Generasi Yang Berwawasan Global Bekarakter
Melalui Harmonisasi Nilai Kosmopolitan Dan Nasionalisme
Dalam Pembelajaran PKN

Jurnal : Pancasila dan Kewarganegaraan

Penulis : Dodik Kariadi

ISSN : E-ISSN 2527-7057

P-ISSN 2545-2683

Tahun : 2017

Volume : 1 No. 2

Halaman : 23-34

Reviewer : Hadikatul Jamilah

Kosmopolitanisme seringkali dikaitkan dengan pertumbuhan interkoneksitas dari keseluruhan


dunia yang melewati batas nasional maupun batas lainnya. Ulrich Beck dalam artikel Craig
Calhoun mengatakan bahwa terdapat dua proses yang saling berhubungan. Pertumbuhan
interkoneksitas dianggap sebagai “kosmopolitanisasi”. Sedangkan kosmopolitanisme lebih
kepada bagaimana menyikapi kosmopolitanisasi sebagai sumber tanggung jawab moral bagi
semua orang.

Secara normatif, interkoneksitas dan perbedaan dalam dunia berimplikasi memuaskan bagi
semua orang. Namun, pertumbuhan koneksi global malah menimbulkan kekhawatiran
tersendiri dari pada apresiasi terhadap perbedaan atau perasaan tanggung jawab etis kepada
orang asing yang berada di luar sana. Globalisasi dapat mengarahkan kepada pembaruan.

Konsep dasar dari pokok permasalahannya maka hal utama yang terkait dengan judul
makalah ini. Diantara hal-hal pokok tersebut adalah konsep dasar dari kosmopolitan,
Nasionalisme, pendidikan kewarganegaraan dan wawasan global Secara etimologi
kosmopolitan berasal dari kata kosmos yang berarti jagat raya, sedangkan kosmopolitan itu
sendiri merupakan penduduknya dari berbagai penjuru; yang memiliki wawasan atau
pengetahuan yang luas. pada era globalisasi ini dihadapkan pada kekuatan utama yang dapat
menghimpit semangat nasionalisme, yakni nilai cosmopolitan.

Kerangka untuk membangun budaya kosmopolitan dalam dunia pendidikan yang berdasarkan
PKn maka dalam proses pelaksanaan pendidikan harus menghilangkan batasan etnis, suku,
ras, serta penanaman nilai-nilai yang tertuang dalam PKn dalam rangka memperoleh output
yang memiliki wawasan yang luas sehingga menghasilkan suatu budaya kosmopolitan dalam
tatanan dunia global seperti halnya sekarang ini.

Sehingga nasionalisme dan kosmopolitan dapat dipahami sebagai dua sisi yang saling
berkaitan. Apabila nasionalisme menyangkut paham kebangsaan berupa kesetiaan warga
negara terhadap negaranya, maka kosmopolitan sebaliknya merujuk kepada kondisi bahwa
seseorang merasa adalah bagian keseluruhan secara global sehingga seringkali hilang
identitasnya sebagai warga negara suatu bangsa.

Nasionalisme berasal dari kata nation (bangsa). Nasionalisme adalah suatu paham yang
berpendapat bahwa kesetiaan yang tertinggi terdapat harus diserahkan pada negara
kebangsaan.

KELEBIHAN JURNAL
Jurnal ini dilakukan penilitian dengan cara deskriptif kualitatif kritis. Proses penelitian
dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam
penelitian. Penggunaan kata EYD sudah benar dan mudah dipahami. Terdapat penilitian-
penilitian terhadap jurnal. Adanya tercantum nama peniliti. Kesimpulan yang dibuat juga
memduhkan pembeca memahami dari makna jurnal tersebut. Metode jurnal up to date
sehingga teori yang dibahas berlangsung hingga sekarang.

KELEMAHAN JURNAL
Terlalu banyak menggunakan kata-kata yang mumbajir. Terlalu banyak menggunakan
kalimat pengantar. Abstract yang digunakan memakai bahasa inggris sehingga tidak semua
pembaca akan mengerti apa yang dimaksudkan.

KESIMPULAN
Secara konseptual terjadi pertentangan antara nilai kosmopolitan dengan nilai nasionalisme,
keduanya berada pada kutub yang tarik menarik, dimana nilai kosmopolitan menarik ke ranah
global, sedangkan nilai nasionalisme menarik ke ranah ekslusif. Dalam situasi demikian
pembelajaran PKn bisa menjadi jembatan mengharmonisasikan kedua nilai tersebut, yakni
dengan mekanisme sebagai berikut: (a) Visi dan misi PKn diletakan dalam koridor
pendidikan nilai (values education) dimana nilai terintegrasi (embeded) dalam materi, proses,
dan penilaian; (b) disain pembelajaran PKn diarahkan pada konteks pembinaan kecakapan
hidup (life skills) untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia; (c) Kelas PKn didisain
sebagai laboratorium pembinaan wawasan global tapi mempertahankan karakter local yang
dimiliki.
SARAN
Hendaknya guru PKn untuk memahami secara lebih memadai mengenai kosmopolitanisme
dan nasionalisme, agar guru dan siswa dapat membahas serta berdialog dengan secara
“proporsional”, ketika perubahan sosial begitu hebat, dengan ditandainya kemajuan teknologi
digital, seperti telepon selular, internet, Ipad..Peniliti menghaapkan ini dijadikan rujukan
bagi artikel-artikel tetentu kedepan khususnya bidang Pendidikan Kewarganegaraan untuk
mengetahui harmonisasi Kosmopolitan dan Nasionalisme guna membangun karakter bangsa
yang bisa dibanggakan.
DAFTAR PUSTAKA

Winarta, 2012, PKN Dalam Perspektif Internasional, Bandung, Widya Aksara


Perbandingan Jurnal I dan Jurnal II

JURNAL I JURNAL II

Latar belakang masalah mengenai Latar belakang masalah dipaparkan dalam


demokrasi di Indonesia bagian pendahuluan dengan baik mengenai
menciptakan wawasan intelektual.

Jurnal terbitan tahun 2012 Menyampaikan kesimpulan dan saran

Adanya relevansi judul jurnal dengan isu- Penjelasan abstraksi dalam bahasa inggris
isu terkini yang berkaitan dengan
pendidikan kewarganegaraan.

Tidak terdapat metodologi penelitian Memaparkan tujuan penelitian secara


eksplisit

Tidak menyampikan saran Memaparkan secara detail metodologi


penelitian hingga analisis validasi

Anda mungkin juga menyukai