Ilmu Pendidikan
Disusun Oleh :
Nama : Faldy Ananta
NIM : 3115 3117
Jurusan : PAI 1/ Semester 1
Fakultas : FITK
Jurusan/Sem : PAI- 1 / 1
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan saya kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Individu
Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan.
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam menyusun tugas ini. Penulis juga berharap
semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat saya
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Medan,
Penyusun
CRITICAL BOOK REVIEW
Ilmu Pendidikan
A. Identitas Buku
1. Judul Buku : Pengantar Pendidikan
2. Pengarang : Teguh Triwiyanto
3. Penerbit : PT. Bumi Aksara
4. Tempat Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2017
6. Cetakan : Kedua
7. Tebal Buku : 254 Halaman
8. ISBN : 978-602-217-499-8
BAB I
1. Hakikat Manusia dan Pengembangannya Melalui Pendidikan
Manusia dari sejak kelahirannya terus mengalami perubahan-perubahan,
baik secara fisik maupun psikologis. Manusia merupakan makhluk hidup dengan
akal budi memiliki potensi untuk terus melakukan pengembangan. Sifat
pengembangan manusia menunjukkan sisi dinamis, artinya perubahan terjadi terus
menerus pada manusia.
Melalui sebuah pendidikan, manusia berharap nilai-nilai kemanusiaan
diwariskan, bukan sekedar diwariskan melainkan menginternalisasi dalam watak
dan kepribadian. Nilai-nilai kemanusiaan inilah yang menjadi penuntun manusia
untuk hidup berdampingan dengan manusia lain. Upaya pendidikan melalui
internalisasi nilai-nilai kemanusiaan menuntun untuk memanusiakan
manusia.Pendidikan merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia yang
sekaligus membedakan antara manusia dan binatang. Binatang juga belajar namun
lebih ditentukan oleh instingnya. Sementara itu, bagi manusia, belajar berarti
rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih
berarti. Perbedaan manusia dengan jenis makhluk lainnya terletak pada sifat-sifat
kehidupan rohaninya, yaitu manusia memiliki potensi akal budi.
Berpikir menjadikan manusia berbeda dengan makhluk lain, bahkan berpikir
membedakan antarmanusia. Berpikir menjadikan manusia memiliki kendali
terhadap diri dan lingkungannya. Kendali atas dirinya menjadikan manusia
memiliki ukuran dalam bertindak, sementara kendali terhadap lingkungannya
menjadikan manusia dapat bertindak untuk mengeksplorasi lingkungan. Kendali
atas diri dan lingkungan pada setiap manusia berbeda. Proses dan pengalaman
hidup menjadikannya berbeda.
Jadi, hakikat kemanusiaan berpikir itulah yang semestinya menjadi haluan
dalam bertindak. Sifat hakikat manusia dapat dilihat dari berbagai macam dimensi
atau sudut pandang. Dimensi-dimensi tersebut menjadikan manusia lebih
bermakna dan berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya. Dimensi-dimensi
manusia tersebut yaitu terdiri atas dimensi manusia sebagai makhluk individu,
dimensi manusia sebagai makhluk sosial, dimensi manusia sebagai makhluk susila
atau bermoral, dan dimensi manusia sebagai makhluk yang beragama atau
religius.
Manusia sebagai makhluk individu adalah perpaduan dari dua buah faktor,
yaitu faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa oleh
manusia dari orang tuanya, atau disebut juga dengan faktor keturunan. Faktor ini
dibawa oleh manusia sejak dia dilahirkan di bumi ini. Sementara itu, faktor
fenotip adalah faktor pembentuk individu yang berasal dari lingkungan. Tidak
bisa dipungkiri lagi bahwa lingkungan bisa mempengaruhi karakter manusia.
Meskipun sesungguhnya sikap dasar sudah terbentuk melalui faktor genotip,
tetapi lingkunganlah yang menentukan apakah sifat – sifat tersebut dapat
berkembang atau tidak.
Ciri manusia sebagai makhluk sosial yakni dengan adanya interaksi sosial
dalam hubungannya dengan manusia lain. Ada beberapa faktor personal yang
mempengaruhi interaksi manusia dengan manusia lainnya, yaitu tekanan
emosional, harga diri, dan isolasi sosial.
BAB I
1. Pendidik
Pendidik adalah orang yang disiapkan dengan sengaja untuk menjadi guru
atau dosen. Kedua jenis pendidik ini diberi pelajaran tentang pendidikan dalam
waktu relatif lama agar mereka menguasai ilmu dan terampil melaksanakannya
di lapangan (Pidarta 1997: 264)
Pendidik adallah orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan
bimbingan secara sadar terhadap perkembangan kepribadian dan kemampuan si
terdidik baik jasmani maupun rohani agar mampu berdiri sediri memenuhi
tugasnya sebagai makhluk tuhan, makhluk individu dan makhluk sosial
Sechen (1972) dalam Made Pidarta mengatakan bahwa ciri ciri guru dan
dosen yang benar benar di terima oleh masyarakat ialah:
a. Bekerja sepenuhnya dalam jam jam kerja (Full time)
b. Pilihan pekerjaan itu didasarkan kepada motivasi yang kuat.
c. Memiliki seperangkat pengetahuan, ilmu dan keterampilan khusus yang
diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang lama.
d. Membuat keputusan sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan atau menangani
klien
e. Pekerjaan berorientasi kepada pelayanan, bukan untuk kepentingan pribadi.
f. Pelayanan itu didasarkan kepada kebutuhan obyektif klien.
g. Memiliki otonomi untuk bertindak dalam menyelesaikan klien.
h. Menjadi anggota organisasi profesi, sesudah memenuhi persyaratan atau
kriteria tertebtu.
i. Memiliki kekuatan dan status yang tinggi sebagai eksper dalam
spesialisasinya
j. Keahlian itu tidak boleh diadvertensikan untuk mencari klien (Pidarta
1997:265)
Yaitu alat alat yang digunakan selama melaksanakan pendidikan agar tujuan
pendidikan tersebut lebih berhasil. Alat bantu belajar fungsinya untuk
memungkinkan terjadinya proses pendidikan yang lebih menarik dan bervariasi.
Contohnya film, papan tulis, peta.
8. Fasilitas
a. Buku Utama
b. Buku Pembanding
F. Kesimpulan
b. Buku Pembanding
Ditambahkan materi dan pebahasan tentang Evaluasi pendidikan,
Kurikulum, dan alat