Anda di halaman 1dari 20

MINI RISET

KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu :
Dr. Lely Fridiaty, M.Pd

DI SUSUN OLEH :

DORTAVIA M. SIBURIAN : (5183142017)

NOVITA SARI : ( 5183342007)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya,yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, daninayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Mini Riset
mata kuliah Kewirausahaan.
Mini Riset ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Mini Riset ini.Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan Mini Riset ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
dapat memperbaiki Mini Riset ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman,penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam Mini Riset ini.Semoga Mini Riset sederhana ini dapat
dipahami bagi siapa pun pembacanya.Sekiranya Mini Riset ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun bagi orang yang membacanya.

Medan, 23 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................

A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan.........................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................

A. Definisi Kepemimpinan..................................................................................
B. Perilaku Kepemimpinan.................................................................................
C. Pendekatan- penedekatan Kepemimpinan.....................................................
D. Penentuan Prosedur Pembuatan keputusan Sebagai Pemimpin.....................
E. Situasi Kepemimpinan Pada Umumnya.........................................................
F. Struktur Organisasi Pemerintah Desa.............................................................
G. Struktur Organisasi Desa...............................................................................

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................

A. Lokasi Waktu Survey....................................................................................


B. Subjek Survey................................................................................................
C. Pengambilan Data..........................................................................................

BAB IV PENUTUP.....................................................................................................

A. Kesimpulan dan Saran.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasial, kekuatan semangat, dan kekuatan
yang kreatif yang mampuy mempengaruhi para anggota. Kekuatan keunggulan sifat-
sifat pemimpin itu pada akhirnya merupakan prangsang psikosial yang bisa
memunculkan reaksi-reaksi bahwasecara kolektif. Selanjutnya akan dimunculkan
kepatuhan, loyaritas, kerjasama. Dari para anggota kelompok dan pemimpinnya.
Dunia kewirausahaan dapat diumpamakan seperti pengandarai suatu kendaraan
yang pada awalnya belum terbiasa didalam suatu lingkungan dan ketika mencoba-
tiba-tiba tampak lebih berbahaya dari pada yang kita perkirakan pada awalnya.
Kebiasaan kita adalah untuk menarik dari pada kenyamanan kita, dimana kita dapat
bersantai tanpa perlu berkonssentrasi. Dan mendapatkan suatu tanpa perlu
memikirkan bagaimana kita melakukannya, kebiasaan secara ini harus digantikan
dengan memahami prinsip- prinsip yag akan memastikan bahwa dengan dapat
mencapai tujuan kita dan berlatihan dengan disiplin sampai kita bisa melakukannya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makala ini yaitu :
1. Apa definisi dari kepemimpinan?
2. Apa saja perilaku kepemimpinan?
3. Apa saja pendekatan alam kepemimpinan?
4. Bagaimana penentuan prosedur pembuatan keputusan pemimpin?
5. Bagaimana situasi kepemimpinan pada umumnya?
6. Bagaimana teori daur hidup kepemimpinan?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dalam pembuatan makalah ini:
1. Mengetahui definisi dari kepemimpinan
2. Mengetahui apa saja kepemimpinan
3. Mengetahui apa saja pendekatan-pendekatan dalam kepemimpinan
4. Memahami penentuan prosedur pembuatan keputusan sebagai pemimpin
5. Memahami situasi kepemimpinan pada umumnya
6. Memahami teori daur ulang kehidupan
Sedangkan manfaat dari penulisan ini, yaitu dapat mereferensi mengenai
kepemimpinan dalam kewirausahaan yang menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan serta dapat memberikan informasi yang berguna.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses pengarahkan perilaku orang lain kearah
pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengerahan dalam hal ini berrti
menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah
tertentu. Wirausaha yang berhasil merupakan pimpinan yang berhasil,baiak
yang memimpin berratus-ratus karyawan, seorag pemimpin yang efektif akan
selalu mencari cara yag lebih baik. Seorang bisa dikatakan pemimpin yang
berhasiljika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisien yang
meningkatkan keberhasilan yang berkesinambungan dariperusahaan.
B. Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama
a. Berorientasi pada tugas yang menetapkan asaran, merencanakan dan
mencapai sasaran
b. Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina manusiawi
 Orientasi Tugas
Seorang pemimpin dengan orientasi demikian cenderung mwnunjukan pola-
pola perilakuan berikut :
1. Merumuskan secara jelas peranan nya sendiri maupun stafnaya
2. Menetapkan tujuan-tujuan yang sukar tetapi dapat dicapai, dan
memberikan orang-orang yang diharapkan dari mereka
3. Menentukan prosedur untuk mengatur kemajuan menuju tujuan dan
untuk mengukur penvcapaian tujuan itu, yakni tujuan-yujuan yang
dirumuskan secara jelas dan khas
4. Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan,
mengerahkan, membimbing, dan mengendalikan kegiatan –kegiatan yang
berorientasi pada tujuan:
5. Berminat mencapai peringatan produktifitas
Pemimpin yang cenderung kada r orientasinya rendah cenderung menjadi
tidak aktif dalam mengarahkan perilaku yang berorientasi pada tujuan,
seperti perencanaan dan penjadwalan. Mereka cenderung bekerja seperti
para karyawan lain dan tidak membedakan peranan mereka sebagai
pemimpin organisasi secara jelas.
 Orientasi orang-orang
Orang-orang yang kuat dalam orientasi cenderung memiliki pola-pole
berikut :
1. Menunjukkan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam
organisasi dan menghilangkan ketegangan, jika timbul
2. Menunjukkan perhatian pada orang sebagai manusia dan bukan sebagai
alat produksi saja.
3. Menunjukkan pengertian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuham,
tujuan-tujuan keinginan, perasaan karyawan, ide karyawan
4. Mendirikan komunikasi timbela balik yang baik dengan staf
5. Menerapkan prinsip menekan ulang untuk meningkatkan prestasi
karyawan, prinsip ini menyatakan bahwa prilaku yang diberikan imbalan
akan bertambah dalam frekuensinya dan bahwa perilaku yang tidak
diberikan imbalan akan ditambah dalam frekuensinya dan bahwa prilaku
yang tida di berikan imbalan berkurang dalam frekuensinya.
6. Menciptakan suatu suasana kerja dari ggus kerja dalam organisasi
7. Mendelegesasi kekuasaan dan ytanggung jawab serta mendorong
inisiatif.
Pemimpin orientasinya orangnya rendah cenderung bersikap dingin
dalam hubungan dengan karyawan mereka, memuaskan perhatian pada
prestasi individu dan persaingan dari pada karjasama, serta tidak
mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab.
 Pimpinan dan manajemen
Memimpin tidaklah sama dengan mengelolah ( Manage)
Walaupun beberapa wirausahawan adalah seoarang pimpinan dan berapa
pimpinan adalah wirausahawan, memimpin dan mengelolah bukanlah
merupakan aktivitas yang indentik.
Kepemimpinan adalah bagian dari manajemen. Mengolah ( manage) adalah
bidan yang lebih luas dibandingka memimpin dan dipusatkan pada masala
perilaku maupun non perilakukepemimpinan trutama ditekannkan pada isu
perilaku. Aktivitas dari wirausaha efektif adalah sebagai berikut:
1. Dari segi sikap pada bawahan
a) Mempunyai kepercayaan pada bawahan dan menyampaikan kepercayaan
tersebut
b) Mudah didekati dan bersahabat
c) Suka sekali membantu bawahan agar menjadi lebih efektifdan berusaha
menghilangkan kendala bagai pencapaian tujuan dan prestasi
d) Dalam hubungan dengan bawahan, secaara emisional suka mendukung dan
berusaha menghindari perilaku yang mengancam ego.
e) Membiarkan bawahan mempunyai ruang gerak dalam pemecahan masalah kerja
dimana kecerdasan bawahan bisamenghasilkan suatu keuntungan dan diaman
standardisasidalam metode tidak penting sekali.

2. Dari Segi teknologi, perencanaan dan seleksi

a.) Menggunakan dan mendorong bawahan untuk menggunakan teknologi tepat


guna dalam mencapai tujuan tersebut, contonya, penyederhanaan kerja,
peralatan yang sesuai tat ruangan ruang yang tepat, dan lainnya sebagainya.
b.) Seorang perencana yang efektif dari segi tujuan dan kotigensi jangka panjaung
maupun jangka pendek
c.) Memilih bawahan dengan kualifikasi yang tepat

3. Dari segi standar dan penilaian kinerja

a.) Bekerja dngan bawahan dan menetapkan standar kinerja yang tinggi dan tujuan
yang tinggi tetapi bisa dicapai yang dikonsisten dengan tujuan dari perusahaan
b.) Menghargai kinerja yang diukur dari bawahan subjektif mungkin, tetapi
membuat penilaian kopensasi dan promosi dengan kinerja total.
4. Dari segi penghubung
a.) Seorang penghubung yang efektif dengan manajemen yang lebih tinggi dan
kelompok lain dalam perusahaan didalam melancarkan pelaksanaan tugas
5. Dari segi memberikan balasja sa dan hukuman

a.) Memberikan pengakuan dalam kerja yang baik


b.) Menggunakan kesalahan bawahan sebagai kesempatan mendidik pada bawahan
dan bukannya mengunakan sebagai alasan hukum pada bawahan
C. Pendekatan Kepemimpinan
 Pendekatan sisfat ( Trait) kepemimpinan
Pendekatan perilaku kepemimpinan menganggap bahwa pimpinan yang baik
adalah dilahirkan dan bukannya diciptakan pemimpin yang berhasil cenderung
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Kecerdasan, termasuk kemampuan menilai dan verbal
b. Prestasi dimasa lalu dalam bidang pendidikan dan olahraga
c. Kematangan dan stabilitas emosional
d. Ketergantungan, ketekunan, dan dorongan untuk mencapai prestasi yang
berkesinambungan
e. Ketrampilan untuk berpartisipasi secara sosial ekonomi
f. Keinginan untuk menggapai status dan posisi sosial ekonomi
D. Penentuan prosedur pembuatan keputusan sebagai pemimpin
Tiga faktor atau kekuatan utama yang mempengaruhi wirahusaha tentang
perilaku kepemimpinan mana yang kan digunakan membuat keputusan.
a. Nilai-nilai wirahusahawan, seperti artinya penting efisien organisasional
nagaiwirausahawan, pertumbuhan pribadi, pertumbuhan bawahan. Dan laba
perusahaan, contohnya, jika pertumbuhan bahwahan dinilaisangat tinggi, seorang
wirausahawan mungkin ingin memberikan pengalaman membuat keputusan pada
anggota-anggota kelompok, bahwa walaupun wirausahan sendiri bisa membuat
keputusan yang sama yang jauh lebih cepat dan efisien.
b. Tingkat kepercayaan wirausahawan pada bahwhan, pada umunya. Semakin
percaya seorang wirausahawan pada bawahan, semakin besar kemungkinan
cocok pembuatan keputusan dari wirausahawan akan sifatnya demokrasi atau
dipusatkan pada bawahan. Demikian pula sebaliknnya. Semakin kurang percaya
wirausahawan pada bawahan semakin besar cork pembuatan keputusan akan
bersifat otokratif atau dipusatkan pada atasan.
c. Kekuatan pemimpin dari wirausahawan itu sendiri, beberapa wirausahawan lebih
efektif dalam memberikan perintah-perintah dari pada pemimpin sesuatuklompok
pembahasan semikian pula sebaliknnya, seorang wirausahawan harus mampu
mengtahui sekuatan kepemimpinan dan menggunakannya.
d. Toleransi terhadap kemanduan( ambiguity). Ketika seorang wirausahawan
bergerak dari corak pembuatan keputusan yang dipusatkan pada atasanya ke
corak pembuatan keputusan yang pusatkan pada bawhan, dia mungkin akan
kehilangan beberapa kepastian mengenai bagaimana ini menggunakan bagi
seorang wirausahawan, mungkin akan semangat sulit bagi seorang wirausawan,
mungkin akan sangat pemimpin yang pusatkan pada bawhan.
E. Situasi kepemimpinan pada umumnya

Seorang pemimpin menunjukkan tipe perilaku utama ketika mereka


menyelesaikan tugas kewajiban mereka.

a. Prilaku struktur, adalah situasi aktivitas kepemimpianan yang menggambarkan


hubungan antara pemimpin dan pengikut dari pemimpin tersebut atau
menetapkan prosedur yang terdefinisi bauak yang harus dipatuhi oleh prilaku
struktur membatasi pengerahan diri tersebut dalam melakukan tugas0tugas
mereka. Walaupun benar disimpulkan bahwa perilaku struktur bisa, dan
adakalanya relatif kuat, tetapi akan salah jika menganggapnya sebagai kasar dan
tidak baik.
b. Perilaku pertimbangan, adalah perilakukepemimpinan yang mencerminkan
persahabatan, seling percaya, rasa hormat, dan kehangatan dalam hubungan
diaantara pemimpin dengan pengikut atau bawahannya. Perilaku pertimbangan
umumnya ditujukan pada pengembagan dan pemeliharaan sesuatu hubungan
kemanusiaan antara pemimpin dan pengikutnya.
F. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
A.) Menyelenggarakan Pemerintahan Desa
1. Tata para pemerintah
2. Penetapan peraturan di desa
3. Pembinaan masalah pemerintahan
4. Pembinaan ketentraman dan ketertiban
5. Melakukan upays pelindungan masyarat
6. Administrasi pendudukan
7. Penataan dan pengolahan wilayah
8. Penyusunan profil desa
9. Pencegahan dan penanggulangan bencana
B.) Melakukan Pembangunan di Desa
1. Pembangunan saran prasarana pedesaan
2. Pembangunan bidang pendidikan
3. Pembangunan bidang kesehatan
C.) Pembinaan kemasyarakatan
1. Pelaksanaan dan hak kewajiban masyarakat
2. Peningkatan partipasi masyarakat
3. Pelaksanaan gotong-royong dan swadaya murni masyarakat
4. Pelaksanaan nilai-nilai sosial budaya masyarakat
5. Pembinaan dan pelaksanaan aktivitas keagamaan masyarakat
6. Pembinaan dan pengembangan ketenaga kerja
D.) Pemberdayaan masyarakat
1. Pelaksanaan tugas-tuga sosialisasi dan motivasi masyarakat dibidang kebudayaan
dan kesenian
2. Usaha peningkat ekonomi masyarakat
3. Peningkatan partisipasi masyarakat di bidang politik
4. Peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat di bidang kebersihan dan
lingkungan hidup
5. Kegiatan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga
6. Mengembangkan peran serta orgganisasi dibidang kepemudaan, olahraga, dan
karang taruna
E.) Menjaga hubungan kementriaan dengan lembaga masyarakat dan lembaga
lainnya
a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naska, administrasi surat
menyurat, arsip dan ekspedisi.
b. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat desa,
penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,
pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dnas, dan pelayanan umum.
c. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusanadministrasi keuangan.
Administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran. Verivikasi
administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan kepala desa, perangkat
desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desalainnya, dan administrasi
pertanggung jawaban keuangan desa.
d. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran
pendapatan dan belanja desa( APB, Desa), menginventarisir data-data dalam
rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program,
pengatministrasian dan fasilitas penyusunan rencana pembangunan jangka
meneger desa ( RPJM Desa), rencana kerja pemerintahDesa ( RKP Desa) serta
menyusun laporan perbekal.
G. Struktur organisasi Desa
a. BPD ( Badan Permusyawaratan Desa)
Adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
Badan permusyawaratan desa mempunyai fungsi, membahas dan
menyepakati rancangan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat desa, dan melakukan pengawasan kinerja
kepala desa.

BPD mempunyai fungsi

1. Membahas dan menyepakati rencana peraturan desa bersama kepala desa


2. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, desa
3. Melakukan pengawasan kinerja kepala desa

BPD mempunyai tugas

1. Mengali aspirasi masyarakat


2. Menampung aspirasi masyarakat
3. Mengola aspirasi masyarakat
4. Menyalurkan aspirasi masyarakat
5. Menyelenggarakjan musyawarah BPD
6. Menyelenggarakan musyawarah desa
7. Membentuk panitia pemilihan kepala desa
8. Menyelenggarakan musyawarah desa khusud untuk pemilihan kepala desa
antara waktu
9. Membahas dan menyepakati rancangan peraturan desa bersama kepala
desa
10. Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja kerja kepala desa
11. Melaksanakan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan pemerinta
desa
12. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan pemerinta desa dan
lembaga desa
13. Melaksanakan tugas lain yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan
b. Karang taruna
Karang Taruna adalah suatu organisasi sosial, perkumpulan sosial yang
dibentuk oleh masyarakat yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS).
Sebagai wadah pengembangan generasi muda, Karang Taruna merupakan
tempat diselenggarakannya berbagai upaya atau kegiatan untuk meningkatkan
dan mengembangkan cipta, rasa, karsa, dan karya generasi muda dalam
rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Karang Taruna tumbuh dan berkembang atas dasar adanya kesadaran
terhadap keadaan dan permasalahan di lingkungannya serta adanya tanggung
jawab sosial untuk turut berusaha menanganinya. Kesadaran dan tanggung
jawab sosial tersebut merupakan modal dasar tumbuh dan berkembangnya
Karang Taruna.
Karang Taruna tumbuh dan berkembang dari generasi muda, diurus atau
dikelola oleh generasi muda dan untuk kepentingan generasi muda dan
masyarakat di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat.
Karenanya setiap desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dapat
menumbuhkan dan mengembangkan Karang Tarunanya sendiri.
Gerakannya di bidang Usaha Kesejahteraan Sosial berarti bahwa semua upaya
program dan kegiatan yang diselenggarakan Karang Taruna ditujukan guna
mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat terutama generasi mudanya.

c. Remaja Mesjid

Remaja masjid adalah perkumpulan pemuda masjid yang melakukan


aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan suatu masjid. Pembagian tugas dan
wewenang dalam remaja masjid termasuk dalam golongan organisasi yang
menggunakan konsep Islam dengan menerapkan asas musyawarah, mufakat,
dan amal jama'i dalam segenap aktivitasnya.

d. Lpm ( lembaga pemberdayaan masyarakat)

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Lembaga


Kemasyarakatan dan Lembaga Adat menyebutkan bahwa
“Pengertian Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat
(LPM) adalah lembaga, organisasi atau wadah yang di bentuk atas prakarsa
masyarakat sebagai mitra pemerintah kelurahan dalam menampung dan
mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan.

Sebelum di sebut Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, dahulu disebut


Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD). Tujuan utama di bentuknya
lembaga ini adalah untuk meningkatkan prakarsa dan swadaya masyarakat
dalam menjalankan program pembangunan secara partisipatif. Dalam hal ini
partisipasi masyarakat yang dikembangkan melalui Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat ini mencakup aktivitas dalam merencanakan dan mengawasi
pelaksanaan pembangunan di tingkat kelurahan.

Tugas Dan Fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 5 Tahun 2007 Tentang


Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan jelas menyebutkan terkait
dengan tugas dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) mempunyai tugas membantu
Lurah dalam pelaksanaan urusan pembangunan, sosial kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat. Adapun Lembaga Pemberdayaan
Masyarakatdalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
ayat (1) dan ayat (2)mempunyai tugas dan fungsi.

TUGAS LEMBAGA PEMERDAYAAN

1. Menyusun  rencana pembangunan yang partisipatif.


2. Menggerakan swadaya gotong royong masyarakat.
3. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan.

 
e. Pkk ( pembinaan kesejahteraan keluarga)

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai gerakan


pembangunan masyarakat bermula dari seminar Home Economic di Bogor
tahun 1957. Sebagai tindak lanjut dari seminar tersebut, pada tahun 1961
panitia penyusunan tata susunan pelajaran pada Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga (PKK), Kementerian Pendidikan bersama kementerian-kementerian
lainnya menyusun 10 segi kehidupan keluarga. Gerakan PKK
dimasyarakatkan berawal dari kepedulian istri gubernur Jawa Tengah pada
tahun 1967 (Ibu Isriati Moenadi) setelah melihat keadaan masyarakat yang
menderita busung lapar.

Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui 10 segi pokok


keluarga dengan membentuk Tim Penggerak PKK di semua tingkatan, yang
keanggotaan timnya secara relawan dan terdiri dari tokoh/pemuka masyarakat,
para isteri kepala dinas/jawatan dan isteri kepala daerah s.d tingkat desa dan
kelurahan yang kegiatannya didukung dengan anggaran pendapatan dan
belanja daerah.

Pada tanggal 27 Desember 1972 mendagri mengeluarkan surat kawat no.


Sus 3/6/12 kepada seluruh gubernur kdh tk. I Jawa Tengah dengan tembusan
gubernur kdh seluruh Indonesia, agar mengubah nama pendidikan
kesejahteraan keluarga menjadi pembinaan kesejahteraan keluarga. Sejak itu
gerakan PKK dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan nama Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan tanggal 27 Desember ditetapkan sebagai
"hari kesatuan gerak PKK" yang diperingati pada setiap tahun.

f. Posyandu

Pengertian Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan


dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.

Tujuan Posyandu
Tujuan posyandu antara lain: 

 Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil),
melahirkan dan nifas.
 Membudayakan NKBS
 Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
 Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan
ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

Kegiatan Pokok Posyandu

 KIA
 KB
 Imunisasi
 Gizi
 Penanggulangan diare

Pelaksanaan Layanan Posyandu


 Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5
meja yaitu:

Meja I : Pendaftaran  
Meja II : Penimbangan 
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:

 Imunisasi
 Pemberian vitamin A dosis tinggi.
 Pembagian pil KB atau kondom.
 Pengobatan ringan.
 Konsultasi KB.

Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V
merupakan meja pelayanan medis.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Lokasi Waktu Survey

Tempat : Jl. Desa sonomartani, trans baru. Kec. Kualuhulu labuhan batu utara

Waktu : Kamis, 23 september 2021

B. Subjek Survey

Bapak Kepala Desa

C. Pengumpulan data

Teknik pengambilan data pada survey ini adalah dengan mewawancarai bapak
kepala desa untyk mengetahui apa saja struktur organisasi di desa,Dan melakukan
dokumentasi dengan kamera.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah proses menggerakkan orang lain kearah pemcapaian
suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang
lain bertindah dengan cara tertentu atau mengikuti arahan tertentu.
Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpinan yang berhasil
memimpin para karyawan dengan baiak. Perilaku pemimpin menyanyangkut
dua bidang utama : ( a). Berorientasi pada tugas ; dan ( b). Berorientasi pada
oarang. Sedangkan pendekatan kepemimpinan yaitu terdiri dari penekatan
sifat ( trait) kepemimpinan .
Tiga kekuatan utama mempengaruhi penentuan wirausahawan untuk
membuat keputusan yaitu kekuatan-kekuatan dalam diri wirausahawan
kekuatan pada bawahan, dan kekuatan pada situasi seorang pemimpin
menunjukkan tipe perilaku utama, yaitu perilaku struktur dalam perilaku
pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA

Wiratmo, Mansur, ( 1996). Pengertian Kewirausahawan Kerangka


Dasar Memasuki Dunia Bisnis. Yogyakarta. BPFE- Yogyakarta
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai