“PAMERAN BOGA”
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal
Review tentang “Pameran Boga” ini dengan baik dan lancar.
Critical Jurnal Review ini penulis review dengan tujuan untuk memenuhi salah
satu tugas Mata kuliah Pameran Boga program studi Pendidikan Tata Boga Semester 6
tahun 2021 dan sebagai sarana penambah wawasan ilmu pengetahuan yang ingin
diketahui oleh pembaca. Dalam penyampaian materi dan kritik didalam 5 CJR ini
saya mencoba menyajikannya dengan bahasa yang mudah dan ringan agar dapat
dimengerti oleh semua pihak.
Dalam penyelesaian CJR ini, penulis mendapatkan bantuan dari beberapa sumber dan
dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu proses pembuatan CJR ini sehingga
dapat diselesaikan dengan baik
Harapan saya, semoga CJR ini berguna untuk proses kegiatan belajar mengajar
dan mengetahui caranya mengkritik jurnal, dan saya sadar dalam pembuatan CJR ini
saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada penulisan maupun materi.
Mengingat kemampuan yang saya miliki, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan 5 CJR ini.
Penulis
BAB I
IDENTITAS JURNAL
Jurnal 1
JUDUL : Analisis Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Pada
Praktik Penyelenggaraan Event Organizer Bidang Boga
Jurnal 2
Jurnal 3
Jurnal 4
ISSN : 2303-1174
Jurnal 5
ISI
RINGKASAN JURNAL 1
Studi dokumentasi yang penulis lakukan yaitu dengan melihat nilai hasil belajar
mahasiswa pada mata kuliah Event Organizer didapatkan data dengan pencapaian nilai
rata-rata A pada umumnya untuk hasil belajar kognitif, namun demikian berdasarkan
hasil wawancara dan pengamatan studi awal penulis menemukan beberapa masalah
terkait dengan penerapan sikap pada proses praktik penyelenggaraan salah satu event
berdasarkan pengaplikasian dari perencanaan (proposal), pelaksanaan Event Organizer,
dan hasil/ evaluasi penyelenggaraan acara. Permasalahanpermasalahan tersebut
diantaranya adalah mahasiswa belum dapat menguasai sepenuhnya tentang penerapan
sikap dalam pembagian tugas (job description) yang belum sesuai dengan struktur
organisasi/tupoksi (tugas pokok organisasi) serta masalah penerapan sikap
tanggungjawab individu yang belum maksimal dalam bekerja secara kelompok. Hasil
studi dokumentasi ini dijadikan landasan oleh penulis untuk membatasi fokus penelitian,
yaitu
hanya memfokuskan pada hasil belajar mahasiswa pada beberapa aspek kemampuan
afektif (sikap) yang dirasa paling sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini,
meliputi sikap penerimaan (receiving), sikap partisipasi (responding), dan
penilaian/penentuan sikap (valuing) dalam bekerja kelompok atau organisasi kepanitiaan
Event Organizer. Permasalahanpermasalahan yang telah diuraikan diatas menjadi
motivasi bagi penulis untuk meneliti dan menganalisis lebih jauh mengenai sikap
mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga pada praktik penyelenggaraan Event
Organizer bidang boga. Penelitian Terbatas Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Tata Boga Departemen PKK FPTK UPI Angkatan 2012.
Tujuan Penelitian
Tujuan khusus dalam penelitian ini, yaitu hanya mencakup informasi hasil belajar
mahasiswa pada kemampuan afektif (sikap) mahasiswa dalam kelompok/organisasi
kepanitiaan pada serangkaian tahapan proses penyelenggaraan Event Organizer
bidang boga/pameran kuliner, meliputi aspek: (a) Penerimaan (receiving), mencakup
sikap; menerima pembiasaan sikap positif, dan keinginan memperhatikan suatu
fenomena khusus atau stimulus; (b) Partisipasi (responding), mencakup sikap; bereaksi
dalam suatu fenomena khusus atau stimulus, pemerolehan respons, berkeinginan
memberi respons/kepuasan dalam memberi respons, minat pada pencarian hasil, dan
kesenangan pada aktivitas khusus; dan (c) Penilaian/penentuan sikap (valuing),
mencakup sikap; menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen, menerima suatu nilai,
keinginan untuk meningkatkan keterampilan, sampai pada tingkat komitmen, dan
apresiasi.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian belajar menurut H.C. Witherington (dalam Aunurrahman, 2011, hlm. 35)
bahwa “belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri
sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap kebiasaan, kepribadian atau
suatu pengertian”. Pendapat lain mengenai pengertian belajar juga diungkapkan oleh
Slameto
(2010, hlm. 2) yaitu “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Pendapat tersebut
didukung oleh Winkel (2005, hlm. 59) bahwa “belajar adalah suatu aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan sejumlah perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan
sikap”. Menurut Sudjana (2006, hlm. 22) bahwa “hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
Aunurrahman (2011, hlm. 49) mengemukakan penggolongan atau tindakan jenis perilaku
perubahan tingkah laku hasil belajar terdiri dari tiga ranah atau kawasan yaitu ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik. Bloom (dalam Aunurrahman, 2011, hlm. 49-53)
membagi tiga ranah tersebut, diataranya yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah
afektif (affective domain), dan ranah psikomotor (psycomotoric domain). Kemampuan
afektif yang telah penulis sarikan menurut Bloom dalam Aunurrahman (2011, hlm. 49),
meliputi penerimaan (receiving), partisipasi (responding), penilaian/penentuan sikap
(valuing), organisasi (organization), pembentukan pola hidup (characterization by a
value or value complex).
METODE
Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
statistik survey (metode statistik deskriptif). Metode deskriptif dalam penelitian ini
digunakan penulis untuk memperoleh gambaran umum tentang masalah yang sedang
dihadapi dan
menganalisisnya, sehingga kemudian dapat dicari pemecahan masalah mengenai
“analisis sikap mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga pada praktik
penyelenggaraan Event Organizer bidang boga”. Populasi dalam penelitian ini secara
umum adalah mahasiswa dari seluruh angkatan di Program Studi Pendidikan Tata Boga
yang telah selesai mengikuti perkuliahan dan lulus dalam mengontrak mata kuliah Event
Organizer, namun dikarenakan mahasiswa angkatan sebelumnya (angkatan 2011
kebawah) sudah dianggap tidak melaksanakan kegiatan efektif di wilayah kampus dan
bahkan
sebagian besar telah menjadi alumni, maka angkatan yang terakhir mengontrak mata
kuliah Event Organizer pada tahun 2015 yaitu mahasiswa angkatan 2012 dianggap
sebagai populasi sekaligus sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga angkatan 2012 yang terdiri dari 1 kelas
yang berjumlah 32 mahasiswa.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Angket
merupakan pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden. Angket atau kuesioner dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data
tertulis dari responden yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga angkatan
2012 yang telah selesai mengikuti perkuliahan dan lulus dalam mengontrak mata kuliah
Event Organizer.
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai sikap
mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga pada praktik penyelenggaraan Event
Organizer bidang boga. Angket dalam penelitian ini disusun berdasarkan kisi-kisi
instrumen penelitian yang telah dibuat dengan mencocokan antara tujuan penelitian
dengan indikator pengembangan kemampuan afektif
PENUTUP
Simpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, pengolahan data
dan pembahasan hasil penelitian yang penulis uraikan sebagai berikut. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan penulis mengenai analisis sikap mahasiswa Program Studi
Pendidikan Tata Boga pada praktik penyelenggaraan Event Organizer bidang boga,
berkaitan dengan kemampuan afektif (sikap) mahasiswa dalam kelompok/organisasi
kepanitiaan pada tahapan proses penyelenggaraan Event Organizer bidang
boga/pameran
kuliner, meliputi aspek penerimaan (receiving), aspek partisipasi (responding), dan
penilaian/penentuan sikap (valuing).
Hasil penelitian menunjukkan sikap mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga
pada praktik penyelenggaraan Event Organizer bidang boga, berkaitan dengan
kemampuan afektif (sikap) aspek penerimaan (receiving); menerima pembiasaan sikap
positif, mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan berada pada
kriteria baik. Hal ini membuktikan bahwa setiap indikator dari kemampuan afektif
(sikap)
mahasiswa pada aspek penerimaan (receiving) memiliki tingkat persentase yang tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata
Boga pada praktik penyelenggaraan Event Organizer bidang boga, berkaitan
dengan kemampuan afektif (sikap) aspek partisipasi (responding); bereaksi dalam suatu
fenomena khusus atau stimulus, pemerolehan respons, berkeinginan memberi
respons/kepuasan dalam memberi respons, konfirmasi, menjawab, membaca, membantu,
melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan berada pada kriteria baik. Hal ini
membuktikan bahwa setiap indikator kemampuan afektif (sikap) mahasiswa pada aspek
partisipasi (responding) memiliki tingkat persentase yang tinggi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sikap mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga pada praktik
penyelenggaraan Event Organizer bidang boga, berkaitan dengan kemampuan afektif
(sikap) aspek penilaian/penentuan sikap (valuing); menerima suatu nilai, keinginan untuk
meningkatkan keterampilan, komitmen, apresiasi, menginisiasi, mengundang,
melibatkan, mengusulkan, dan melakukan berada pada kriteria sangat baik. Hal ini
membuktikan bahwa setiap indikator kemampuan afektif mahasiswa pada aspek
penilaian/penentuan sikap (valuing) memiliki tingkat persentase yang sangat tinggi.
RINGKASAN JURNAL2
METODE PENELITIAN
Masyarakat dan wisatawan merupakan faktor yang sangat penting menjadi dalam
rencana pengembangan suatu tempat wisata. Persepsi dan pendapat mereka menjadi
pertimbangan dalam menyusun perencanaan atau kebijakan-kebijakan. Persepsi
masyarakat dan wisatawan menunjuk adanya aktifitas mengindera, menginterpretasi, dan
memberi penilaian terhadap obyek fisik maupun sosial. Penginderaan ini tergantung pada
stimulus fisik maupun sosial dan lingkungannya. Dengan demikian secara ringkasnya
persepsi dikatakan menyangkut penilaian terhadap suatu obyek.
Daerah Tujuan Wisata Kuliner merupakan suatu tempat yang berkembang sebagai
pusat kegiatan perekonomian dan merupakan lahan subur untuk mencari nafkah.
Semakin
ramai dengan kunjungan wisatawan, maka dampak yang diterima masyarakat pun
semakin
besar.
2. Persepsi Masyarakat Terhadap Pengembangan Taman Kuliner Condong Catur
Sebagai Tujuan Wisata Kuliner di Kabupaten Sleman
Harapan masyarakat dalam hal ini para pedagang bahwa Taman Kuliner Condong
Catur menjadi ramai merupakan suatu kondisi yang sangat mendukung jika tempat
tersebut dikembangkan.menjadi tujuan wisata kuliner.
Taman Kuliner Condong Catur diproyeksikan sebagai pusat jajan yang diharapkan
ramai orang berjual beli makanan dan minuman. Namun sesudah hampir 3 tahun
operasional, justru sebagian pedagang menutup kiosnya, karena sepinya kunjungan
wisatawan/pengunjung.
Pembahasan
Mengelola Potensi wisata yang dimiliki oleh suatu tempat harus sepadan dengan
biaya yang harus dikeluarkan dalam pengembangannya. Terdapat suatu cara untuk
mengetahui seberapa besar potensi yang dimiliki oleh Taman Kuliner Condong Catur
sebagai tujuan wisata kuliner, yaitu dengan menggunakan analisis SWOT. SWOT
merupakan singkatan dari Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats
(Sulastiyono 1999:290). Melalui analisis SWOT ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan mengenai pengembangan Taman Kuliner
sebagai tujuan wisata kuliner.
A. Kesimpulan
Berdasar hasil penelitian dan pembahasan yang telah di deskripsikan di atas dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Taman Kuliner Condong Catur memiliki potensi wisata kuliner yang besar yang dapat
dikembangkan sebagai Tujuan Wisata Kuliner. Namun demikian kurangnya variasi
menu, suasana yang kurang nyaman karena sangat panas, tidak ada makanan yang
khas, performance pedagang, sedikitnya jumlah kios yang buka, sulitnya mencari
sponsor penyelenggaraan event-event menjadi kendala utama yang menghambat
pengembangan Taman Kuliner Condong Catur sebagai Tujuan Wisata Kuliner di
Kabupaten Sleman.
3. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pengelola untuk menjadikan Taman Kuliner
Condong Catur menjadi pusat jajan yang ramai yaitu mengadakan event-event,
Promosi lewat media massa maupun elektronik, serta promosi gethok tular, serta pihak
pengelola berusaha menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain.
B. Saran
1. Bagi Pengelola agar memberi sanksi tegas kepada para pedagang di Taman Kuliner
Condong Catur yang tidak mau membuka usahanya
2. Dinas P2KM dan pengelola hendaknya lebih meningkatkan kerjasama dan saling
berkoordinasi dengan Dinas-dinas terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman
untuk mencapai tujuan Taman Kuliner Condong Catur sebagai tujuan wisata kuliner di
Kabupaten Sleman.
3. Segera ditempuh strategi-strategi yang direkomendasikan dalam penelitian ini untuk
mengembangkan Taman Kuliner Condong Catur .
RINGKASAN JURNAL 3
Pendahuluan
Seiring dengan perubahan jaman yang sangat cepat, kebutuhan untuk penyewaan
peralatan event organizer semakin dicari dan dibutuhkan. Tidak hanya untuk keperluan
pertunjukan musik dan seminar, jasa event organizer merupakan salah satu
alat untuk mengkomunikasikan pemasaran dan kerap digunakan dalam aktifitas
ekonomi dalam upaya mengenalkan produk kepada konsumen. Situasi pasar yang
kompetitif menjadikan tidak ada suatu bisnis yang mampu bertahan lama tanpa
didukung oleh aktifitas pemasaran semisal penggunaan jasa event organizer yang
efektif dan efisien. Ketika mengamati semakin banyaknya dan semakin
bertambahnya jumlah penduduk maka memberikan sebuah gambaran pula bahwa
semakin besarnya pula kebutuhan masyarakat setiap harinya. Hal tersebut menjadi
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat melihat hadirnya persaingan diantara
berbagai perusahaan. Salah satu jalan yang dipilih oleh perusahaan adalah dengan
kemampuan mengelola, mengumpulkan dan menyampaikan informasi kepada
konsumen dan calon konsumen terkait produknya melalui penggunaan jasa event
organizer yang berfungsi mengarahkan dan mengenalkan sebuah produk sehingga
dapat diyakini mampu memenuhi kebutuhan konsumen (Rafikah, 2014). Event
organizer lahir dari keinginan para pihak yang memiliki sejumlah dana dimana
mereka memiliki beberapa tujuan yang diharapkan dapat dicapai dengan
mengadakan rangkaian acara tertentu. Peran event organizer yaitu membantu
mewujudkan maksud dan tujuan acara penyandang dana dalam bentuk kreatif acara
serta eksekusinya (Megananda & Wijaya, 2009). Event organizer (EO) adalah Usaha
dalam bidang jasa yang ditunjuk secara resmi oleh client untuk mengorganisasikan
rangkaian acara, dimulai dari proses pembuatan konsep, perencanaan, persiapan,
eksekusi hingga rangkaian acara selesai dalam rangka membantu client mewujudkan
tujuan yang diharapkan melalui rangkaian acara yang diadakan (Setyawan, 2009).
Setiap kegiatan yang di selenggarakan bertujuan untuk memperoleh keuntungan di
kedua belah pihak, baik penyelenggara maupun yang hadir pada saat kegiatan
berlangsung. PT. Adecon adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa
penyewaan event organizer. Dengan proses kegiatan penyewaan, pengelolaan data
pemesanan penyewaan peralatan dari konsumen, mengecek kelengkapan peralatan
apakah masih tersedia atau tidak, proses melakukan pengiriman dan pemasangan
peralatan kepada konsumen, dan proses pengolahan transaksi pembayarannya
masih dilakukan secara konvensional menggunakan media buku dan kertas
sederhana. Dari hasil riset proses sistem PT. Adecon mulai berkembang, terbukti dari
hasil laporan transaksi pertahunnya, akan tetapi kendala yang terjadi pada
PT.Adecon yaitu kurangnya media promosi dari PT. Adecon sehingga menimbulkan
kesulitan terhadap konsumen dalam mencari informasi. Karena saat ini konsumen
yang akan melakukan penyewaan, harus mendatangi langsung kantor PT.Adecon.
Metode
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Pustaka
2. Perancangan sistem dan perangkat lunak Proses perancangan system ini difokuskan
pada empat atribut, yaitu struktur data, refrentasi antarmuka, arsitektur perangkat lunak,
dan interaksi antar objek.
3. Implementasi dan pengujian unit Pada tahapan ini, perancangan perangkat lunak di
realisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Kemudian pengujian unit
melibatkan verifikasi bahwa setiap unit program telah memenuhi spesifikasinya.
Hasil dan Pembahasan
A. Analisa Kebutuhan
1. Kebutuhan Sistem
Sistem penyewaan yang masih menggunakan sistem manual yaitu dimana admin
dalam mengelola dan memasarkan harus melakukan kembali promosi kepada
konsumen jika ada pembaruan mengenai penyewaan tersebut,diharapkan dengan
adanya perancangan website pemesanan online ini dapat mempermudah admin dalam
melakukan penambahan ketersediaan alat event organizer baru agar dapat
dilihat langsung oleh pelanggan melalui website, mengelola data customer,
mengelola transaksi, dan mengelola pembayaran dan konfirmasi pembayaran.
3. Kebutuhan Pelanggan
Sistem pemesanan yang masih menggunakan sistem manual yaitu dimana
pelanggan datang langsung ke tempat penyewaan untuk memesan. Agar
pemasarannya lebih maksimal dan efisien serta memliki cakupan penjualan yang
lebih luas. Selain itu, pelanggan dapat melihat ketersediaan alat, melakukan
pembayaran secara online, konsumen juga bisa mendapatkan informasi tentang
alat berat yang disewakan berikut detailnya, dapat melakukan konfirmasi
pembayaran, meng-upload bukti pembayaran ke website dan mencetak bukti
pembayaran.
Dengan dibuatnya website jasa penyewaan alat event organizer, penulis dapat menarik
beberapa simpulan bahwa jasa penyewaan alat event organizer berbasis web ini di
harapkan memudahkan pengguna dalam melakukan pendaftaran atau pemesanan
dan konfirmasi pembayaran secara online, penggunaan sistem informasi berbasis web
ini sebagai sarana atau media promosi untuk menarik minat pelanggan dengan
menampilkan informasi mengenai penyewaan alat event organizer, dan web ini di
harapkan dapat membantu dalam mengelola dan mengolah data dan informasi
perusahaan secara efektif dan efisien. Kemudian rekomendasi dari penulis adalah
agar perancangan website ini dapat terus berkembang meliputi sistem tidak hanya
menangani pendaftaran, sebaiknya dilengkapi dengan rekap laporan setiap
bulannya, perlu adanya evaluasi sistem berkala untuk mengimbangi perubahanperubahan
yang terjadi seiring berkembangnya zaman, sehingga permasalahan yang
terjadi bisa teratasi, dan perlu adanya perawatan secara berkala seperti melakukan
backup data dan maintenance.
RINGKASAN JURNAL 4
Pembahasan
Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, dan Karakteristik
Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah:
RINGKASAN JURNAL5
Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dengan 2 kali pertemuan pada setiap siklusnya.
Pada tiap pertemuan dipergunakan 2 sistem pembelajaran, yaitu pembelajaran melalui
media jejaring sosial facebook dan pembelajaran di kelas. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada setiap siklus pembelajaran membuat
gaarnish makanan dan minuman dengan pemanfaatan media sosial, baik pada ranah
sikap, pengetahuan maupun keterampilan.
Pemanfaatan facebook dan media sosial lainnya dalam pembelajaran dapat membuat
siswa seolah rajin belajar. Sebagaimana siswa sering mengunjungi facebook untuk
kepentingan sosial, maka siswa akan semakin sering juga untuk mengunjungi akun
pembelajaran dan sumber-sumber belajar lainnya. Server atau admin akan menampilkan
pemberitahuan setiap status yang diunggah guru. Hal ini akan menarik minat siswa
mengunjungi akun pembelajaran. Dengan demikian interaksi pembelajaran akan terjadi,
minimal siswa akan melihat status pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Sebuah jejaring sosial pembelajaran merupakan wadah dimana para pengajar dapat
berhubungan dengan rekan kerja, berbagi materi, membuat porotofolio secara online,
mengakses sumber-sumber belajar, menghadiri pertemuan secara online, dan
bekerjasama dalam waktu yang nyata. Perangkat jejaring sosial yang dipergunakan untuk
pembelajaran sangat sulit dicari dan ditemukan forum atau sumber yang berpola
individual, atau meragukan tentang respon seseorang, tetapi hal ini tidak efektif
khususnya bagi peminat umum diluar pembelajaran. Dengan pola pembelajaran yang
dilakukan oleh para pengajar melalui facebook atau media sosial lainnya maka siswa
sebagai tujuan pembelajaran juga dapat melakukan hal yang sama. Siswa dapat
menggunakan media sosial untuk berhubungan dengan guru atau siswa lain, berdiskusi,
mengunduh dan berbagi materi, mengerjakan tugas dan membuat portofolio, mengakses
sumber belajar, dan bahkan dapat membangun rasa percaya diri dan kebanggaan atas
hasil karya yang ditampilkan dan diapresiasi oleh khalayak umum.
Berdasarkan pernyataan diatas maka beberapa target yang akan dicapai melalui penilaian
kinerja yaitu: (1) sikap, yaitu hasil belajar siswa yang menunjukkan tentang tingkah laku,
minat, nilai, motivasi dan konsep diri siswa selama dalam kegiatan pembelajaran;
(2) pengetahuan, yaitu hasil belajar siswa yang menunjukkan sejauh mana pemahaman
siswa terhadap aspek-aspek yang terdapat dalam keterampilan yang dipelajari; (3)
penalaran, yaitu hasil belajar siswa yang menunjukkan siswa mampu mengaplikasikan
pengetahuan dalam konteks memecahkan sebuh permasalahan; (4) skill, yaitu hasil
belajar siswa yang menunjukkan kemampuan siswa dalam menguasai sebuah keahlian;
(5) produk, yaitu hasil karya siswa sebagai wujud keahlian yang telah dikuasainya.
Target pembelajaran tersebut tidak dapat dilepaskan dari keberadaan daya dukung
Facebook dan media sosial lainnya yang dipergunakan sebagai media pembelajaran.
Pemanfaatan facebook sebagai jejaring yang digunakan siswa dalam menguatkan ketiga
ranah pembelajaran tersebut akan membantu siswa dalam mengoptimalkan keberhasilan
siswa dalam pembelajaran.
Simpulan
Media sosial dimanfaatkan dalam pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Pembelajaran di luar kelas menggunakan Facebook dan pembelajaran di dalam
kelas
menggunakan metode diskusi dengan menggunakan sumber belajar media sosial,
demonstrasi, dan menggunakan Facebook sebagai sarana siswa dalam
mengomunikasikan hasil belajar, serta ketercapaian kompetensi yang didapatkan pada
siklus I dengan kategori “baik”dan ketercapaian pada siklus II dengan kategori “sangat
baik. Manfaat media sosial dalam pembelajaran dapat meningkatkan interaksi siswa,
lebih mandiri, kreatif, percaya diri, dan lebih menghargai pendapat orang lain. Untuk
meningkatkan kompetensi siswa sebaiknya guru mengupayakan pembelajaran
Saran
yang menarik dan dengan berbagai metode pembelajaran. Dan guna menunjang hal
tersebut sekolah sebaiknya sarana pra sarana IT mulai dipertimbangkan keberadaanya,
mengingat perkembangan teknologi yang semakin cepat.
BAB IV
PEMBAHASAN
Kelebihan
Jurnal 1
Jurnal 2
- Bahasa yang digunakan pada jurnal menggunakan kalimat EYD
- Disediakannya diagram dan tabel penjelasan tentang materi jurnal
- Memiliki abstrak yang disajikan dengan dua bahasa
- Adanya metodepenelitian dan pembahasan pada jurnal
Jurnal 3
Jurnal 4
Jurnal 5
Kelemahahan
Jurnal 1
Jurnal 2
Jurnal 3
Jurnal 4
Jurnal 5
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Taman Kuliner Condong Catur memiliki potensi wisata kuliner yang
besar yang dapat dikembangkan sebagai Tujuan Wisata Kuliner. Namun
demikian kurangnya variasi menu, suasana yang kurang nyaman karena sangat
panas, tidak ada makanan yang khas, performance pedagang, sedikitnya jumlah
kios yang buka, sulitnya mencari sponsor penyelenggaraan event-event menjadi
kendala utama yang menghambat pengembangan Taman Kuliner Condong Catur
sebagai Tujuan Wisata Kuliner di Kabupaten Sleman.
DAFTAR PUSTAKA