Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW

EVALUASI PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU:

RINI HERLIANI S.E, M.Si, AK, CA,


ULFA NURHAYANI, SE, M.Si

DISUSUN OLEH

SULASTRI ANGGUN SITIO (7202442014)


MEGAWATI PUTRI SIMANJUTAK (7203342014)
RAMA DANI SILABAN (7202442012)

PRPGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjat-kan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
kelimpahannya saya dapat menyelesaikan Critical Journal Review (CJR) Evalauasi
Pembelajaran dapat diselesaikn dengan tepat waktu. Critical Journal Review (CJR) dibuat
dengan tujuan untuk memenuhi salah satu bagian dari tugas KKNI yang berjudul Critical
Journal Review (CJR).

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu RINI HERLIANI S.E, M.Si, AK, CA,
dan ibu ULFA NURHAYANI, SE, M.Si selaku Dosen Pengampu mata kuliah evalauasi
pembelajaran yang membimbing dan mendukung saya dalam menyelesaikkan Critical Journal
Review (CJR).
Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan Critical Journal Review (CJR) begitu
juga dengan hasilnya terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang tidak disengaja.

Oleh karena itu, Kami siap menerima kritik dan saran dari Pembaca Critical Journal
Review (CJR).Kami berharap agar Critical Journal Review (CJR) ini dapat berguna bagi kita
semua, terkhusus untuk mata kuliah evaluasi pembelajaran di Universitas Negeri Medan
(UNIMED).

Medan ,Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

A. COVER..........................................................................................................................
B. ABSTRAK.....................................................................................................................
C. PENDAHULUAN.........................................................................................................
1. Latar Belakang Masalah..........................................................................................
2. Perumusan Masalah.................................................................................................
3. Tujuan Penulisan.....................................................................................................
D. PEMBAHASAN............................................................................................................
1. Kajian Teoritis.........................................................................................................
2. Referensi Pendukung...............................................................................................
3. Metode Penelitian....................................................................................................
4. Hasil Penelitian........................................................................................................
E. DAFTAR REFERENSI................................................................................................
F. LAMPIRAN...................................................................................................................
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama
buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka
mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan beberapa jurnal. Dapat melihat
mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan
berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah
dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena
sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan
sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan
dalam penulisan jurnal tersebut.

2. Perumusan Masalah

 Bagaiamana cara mengembangkan media pembelajaran “ECCAPY”


 Inovasi seperti apa yang dibutuhkan dalam lingkungan pembelajaran di new normal
COVID19
 Medel mental seperti apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kememampuan
mahasiswa?

3. Tujuan penulisan

 Penyelesaian tugas kelompok pada matakuliah evaluasi pembelajaran


 Menambah wawasan mahasiswa dalam menggali informasi dan menganalisis
gagasan dalam sebuah penelitian;
 Meningkatkan kemampuan nalar dan berpikir kritis dalam mencari informasi yang
terdapat dalam sebuah penelitian;
 Menguatkan teori yang berhubungan dengan hasil belajar.
B. IDENTITAS JURNAL

Jurnal 1

Judul PENGEMBANGAN MEDIA “ECCAPY” BERBASIS ANDROID PADA


KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN UNTUK
MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
Download https://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/33353
Vol dan Halaman Vol. 18, Hal. 62 – 76
Tahun Tahun 2020
Penulis Febriana Putri Istiqomah, dan Rizqi Ilyasa Aghni, S.Pd., M.Pd.
Reviewever Kelompok 6
Tanggal 14 Oktober 2021
Kata Kunci Eccapy”, Motivasi Belajar, ADDIE, Media Pembelajaran Akuntansi.
ISSN -
Jurnal 2

Judul E-learning in new normal COVID-19 era: Measure HOTS and


pro-environmental behavior about environmental pollution
Jurnal International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE)
Download https://ijere.iaescore.com/index.php/IJERE/article/view/21382
Vol dan Halaman Vol. 10, No. 3, pp. 790~79
Tahun September 2021
Penulis Ilmi Zajuli Ichsan, Agung Purwanto, Henita Rahmayanti3
Reviewever Kelompok 6
Tanggal cc
Kata Kunci COVID-19 E-learning HOTS New normal Pro-environmental behavior
ISSN ISSN: 2252-8822, DOI: 10.11591/ijere.v10i3.21382

Jurnal 3

judul Problem based learning: Students’ mental models on water conductivity


concept
Jurnal International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE)
Download https://ijere.iaescore.com/index.php/IJERE/article/view/20468
Vol dan Halaman Vol. 9, No. 2, pp. 269~277
Tahun June 2020
Penulis John Rafafy Batlolona, Haryo Franky Souisa
Reviewever Kelompok 6
Tanggal 14 Oktober 2021
Kata Kunci Conductivity Mental modelMisconceptions Physics Problem based learning
ISSN ISSN: 2252-8822, DOI: 10.11591/ijere.v9i2.20468

C. ABSTRAK

Jurnal 1

Tujuan penelitian ini yaitu: mengembangkan Media Pembelajaran Akuntansi “Eccapy”;


mengetahui tingkat kelayakan media dari penilaian para ahli dan guru pembelajaran (praktisi);
respon pengguna media; peningkatan motivasi belajar setelah penggunaan media pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan dengan model ADDIE. Media
Pembelajaran dinilai kelayakannya oleh ahli materi, ahli media, dan guru akuntansi. Respon
siswa dan pengukuran motivasi siswa dilakukan terhadap siswa kelas XI Akuntansi SMK
Muhammadiyah Wonosari sebagai subjek uji coba lapangan.Hasil penelitian menunjukkan
tingkat kelayakan Media “Eccapy” berdasarkan penilaian ahli media dapat dikategorikan Layak,
ahli materi dapat dikategorikan Sangat Layak, dan praktisi pembelajaran dapat dikategorikan
Layak. Sedangkan penilaian kelayakan media berdasarkan respon pengguna menunjukan
kategori Sangat Layak. Pada pengujian motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara kelas kontrol tanpa penggunaan media dan kelas eksperimen dengan
penggunaan media.

Jurnal 2

Current environmental learning amid the COVID-19 new normal situation requires an
innovation. This is due to students need various skills to solve environmental pollution issues
using Higher Order Thinking Skills (HOTS) and is implemented in the form of Pro-
Environmental Behavior (PEB). The innovation is aimed at supporting e-learning utilization.
This study aims to delineate university students’ HOTS and PEB and examine the e-learning
utilization. Method used in the study is descriptive method using survey technique.
Samplesinvolved in the research are 265 university students. The study results indicate that the
students’ HOTS score is, overall, in a very low category (31.37). The students’ PEB score,
however, is already in a very high position (89.88) as a form to prevent COVID-19 in their
surrounding environment. The result of e-learning description suggests that there are still some
obstacles in terms of e-learning implementation. The research concludes that the HOTS score is
relatively low, whereas the PEB score must be maintained. Suggestions proposed from this study
is that to develop teaching materials or learning media, in this context book or supplementary
book can be develop, related to environmental pollution as a disaster mitigation effort amid the
COVID-19 new normal situation.

Jurnal 3
This paper tells about the mental model of prospective scholars on the topic of temperature and
heat. The purpose of this research is to improve students’ mental model by using problem based
learning (PBL) model. The number of samples in the study amounted to 72 students with two
different classes. The results of the study showed that, (1) the improvement of mental model that
studied with PBL was higher than that studied with conventional learning. (2) high-skilled
student mental models that are learning with PBL are higher than those studied by conventional
learning. (3) low-skilled student mental models that study with PBL are higher than students
learning with conventional learning. The conclusion of this study is the improvement of students'
mental models using PBL models on the topic of conductivity in water. Thus the PBL model can
be recommended in improving students' mental models on temperature and heat topics. The
implication in this research is to improve the students' mental model as the agent of science
education change.

D. PEMBAHASAN

Kajian Teoritis

Jurnal 1
Hal tersebut didukung pendapat dari Verawati dan Comalasari (2019) yang menyatakan
bahwa pemanfaatan android dalam pembelajaran dapat berdampak positif yaitu dapat
memudahkan para pendidik untuk memperoleh sumber materi dan berinovasi dalam penerapan
metode pembelajaran. Sedangkan bagi siswa dengan adanya pemanfaatan android dalam
pembelajaran dapat memudahkan dalam memahami materi pembelajaran dan mencari berbagai
informasi mengenai materi yang terbaru dalam bentuk online.

Pendapat tersebut diperkuat oleh Aghni (2018) yang menjelaskan bahwa pada pembelajaran
akuntansi, multimedia banyak digunakan dalam bentuk aplikasi permainan maupun android
sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam mengakses materi akuntansi tidak hanya dikelas pada
jam pelajaran, namun juga diluar kelas pada saat di luar jam pelajaran.

Jurnal 2

Dalam konteks ini, pengetahuan tentang Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah suatu
Keharusan tudi terkait PEB juga telah dilakukan dalam hal profil PEB di masyarakat [12]–[14].
PEB dapat diberdayakan dengan menggunakan media pembelajaran. Upaya lain yang dilakukan
adalah pengembangan model pendidikan berbasis masyarakat untuk pelestarian lingkungan
[15]. Media pembelajaran juga sudah mulai digarap untuk mengatasi rendahnya kesadaran
siswa untuk mendaur ulang Beberapa penelitian tentang e-learning menunjukkan bahwa e-
learning sangat penting dalam pembelajaran [22]–[24]. Namun penelitian-penelitian tersebut
belum secara jelas menunjukkan berbagai kendala serta permasalahan yang dihadapi mahasiswa
dalam sistem e-learning.

Jurnal 3

Upaya mengajarkan konsep atom adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa
dengan pendekatan model mental yang dianggap sebagai produk pembelajaran salah satu model
pembelajaran yang dapat memfasilitasi peningkatan model mental siswa adalah model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) [35]. Selain itu, PBL juga melatih siswa untuk
mengomunikasikan eksperimen, berkolaborasi dalam tim, membangun ide dan mengembangkan
keterampilan belajar mandiri.PBL adalah pedagogi yang berpusat pada siswa, di mana siswa
belajar melalui pengalaman pemecahan masalah [37]. Pembelajaran dimulai dengan masalah
yang harus dipecahkan, diajukan sedemikian rupa sehingga siswa perlu memperoleh
pengetahuan baru sebelum mereka dapat memecahkan masalah tersebut. Tujuan dari PBL adalah
untuk mengembangkan pengetahuan kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, belajar
mandiri, keterampilan kolaborasi dan motivasi intrinsik [38]. Pada bagian ini, penelitian berfokus
pada konduktivitas pada air. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan model mental siswa dengan menggunakan model PBL.

Metode Penelitian

Jurnal 1
Desain Penelitian
Penelitian ini berorientasi pada pengembangan produk. Penelitian ini mengadaptasi modifikasi
model dari ADDIE. ADDIE merupakan model pengembangan media yang diprakarsai Dick &
Carry (1996) dan dimanfaatkan sebagai acuan untuk perencanaan sistem pembelajaran
(Mulyatiningsih, 2013). Model ADDIE yaitu suatu gabungan dari tahap Analysis (Analisis),
tahap Design (Desain), tahap Development (Pengembangan) atau Production (Produksi), tahap
Implementation (Implementasi) atau Delivery (Penyampaian) dan tahap Evaluations (Evaluasi).
Pengembangkan produk dalam penelitian ini memanfaatkan Model ADDIE yang dimodifikasi
dan disesuaikan untuk penelitian pemula.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah Wonosari, Jl. Alun-alun No. 11 Wonosari,
Gunungkidul.
Subjek dan Objek Penelitian
Uji coba penelitian ini melibatkan dosen ahli media dari Jurusan Pendidikan Akuntansi FE
UNY, dosen ahli materi dari Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY, praktisi pembelajaran
yaitu guru Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari dan siswa SMK Muhammadiyah
Wonosari kelas XI Akuntansi

Jurnal 2
Penelitian dilakukan pada masa new normal COVID-19 pada bulan November 2020–
Februari 2021. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik analisis survei. Sampel
yang terlibat dalam penelitian ini dipilih secara acak dari beberapa universitas di Jakarta dan
sekitarnya. Perguruan tinggi yang termasuk dalam penelitian ini adalah perguruan tinggi yang
memiliki beberapa Program Studi, hal ini untuk meminimalkan bias terhadap sampel yang
dipilih. Jumlah sampel sebanyak 265 mahasiswa yang terbagi menjadi 178 mahasiswa yang
mengisi instrumen HOTS dan 87 mahasiswa yang mengisi instrumen PEB dan opini terhadap
elearning. Instrumen penelitian terdiri dari tiga instrumen, yaitu: soal tes untuk mengukur
HOTS siswa, instrumen untuk mengukur PEB, dan instrumen untuk mengetahui pendapat siswa
terhadap implementasi e-learning. Indikator HOTS terdiri dari enam indikator yang terdapat
dalam 12 item seperti terlihat pada Tabel 1. Terdapat satu indikator tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan. Dalam PEB, ada tiga indikator yang terdapat dalam 10 item untuk
mengukur perilaku siswa sebagai: terlihat pada Tabel 2. Indikator diadaptasi dari penelitian
sebelumnya [2] dengan sedikit modifikasi karena pertanyaan diberikan kepada sampel yang
berbeda. Instrumen dibuat untuk berbagai tingkatan dan sebelumnya telah dilakukan uji
validitas.

Jurnal 3
Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen; menggunakan desain kelompok kontrol
pretest-posttest. Studi ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model PBL di kelas eksperimen dan pembelajaran
konvensional di kelas kontrol, variabel terikat model mental.
Populasi dan sampel penelitian
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 yang mengambil mata kuliah IPA dasar dan
dasarmata kuliah dasar IPA pada program pendidikan guru sekolah dasar (PGSD), Universitas
Pattimura.
Instrumen penelitian
Model butir mental digunakan sebagai model mental siswa setelah diberi perlakuan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL). Butir mental model berupa tes diagnostik dengan 1
wacana dan memiliki 3 soal dari tingkat makroskopis hingga mikroskopis.

Hasil Penelitian
Jurnal 1
Prosedur yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah adaptasi dari model ADDIE untuk
pemula. Penelitian menggunakan model ADDIE yang telah dimodifikasi dan disesuaikan untuk
penelitian pemula. Tahapan prosedur pengembangan diuraikan sebagai berikut:
1. Tahap Analisis (Analysis)
Proses pertama yang dilakukan ini mendapatkan beberapa informasi baik dari guru maupun
dari siswa melalui beberapa tahap analisis. Pada tahap analisis pembelajaran dan
karakteristik siswa diketahui bahwa siswa dikelas mengalami kesulitan dalam belajar jurnal
penyesuaian perusahaan dagang. Selain itu karakteristik siswa yang aktif tidak didukung
oleh pembelajaran yang berlangsung.
2. Tahap Desain (Design)
Langkah pertama yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah penyusunan bahan untuk
media. Peneliti menyiapkan materi yang didapat dari berbagai sumber belajar serta
menyusun latihan soal dan pembahasan dalam bentuk word dan pdf untuk memudahkan
ketika akan dimasukan ke dalam media. Setelah itu peneliti merancang bentuk media yang
digambarkan dalam storyboard.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Pada tahap pengembangan dilakukan proses yang bertujuan untuk mewujudkan media
pembelajaran berdasarkan storyboard yang telah dibuat. Pada langkah ini peneliti dibantu
oleh tim dari “Infiniti UNY”. Peneliti menjadi konseptor dan tim “Infiniti UNY” sebagai art
design dan programmer. Kualitas Dan Kelayakan Media Pembelajaran “Eccapy” Berbasis
Android Pada Kompetensi Dasar Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Berdasarkan
Penilaian Ahli Media, Ahli Materi dan Praktisi Pembelajaran Metode R&D merupakan suatu
metode penelitian yang dimanfaatkan untuk menciptakan, merancang dan memproduksi
suatu produk tertentu dan dilakukan pengujian validitas dari produk tersebut sebelum
diterapkan di lapangan (Sugiyono, 2015). Dengan kata lain, produk yang dihasilkan perlu
diukur kualitas dan kelayakannya sehingga siap digunakan di lapangan. Kualitas dan
kelayakan Media Pembelajaran “Eccapy” dapat diketahui melalui validasi kelayakan yang
telah diberikan oleh ahli media, ahli materi dan praktisi pembelajaran (guru) SMK
Muhammadiyah Wonosari. Hasil validasi para ahli mengenai kelayakan Media
Pembelajaran “Eccapy” memperoleh total rata-rata 4,12 dan dinyatakan Layak Peningkatan
Motivasi Belajar Penggunaan Media Pembelajaran “Eccapy” Tujuan dari penelitian ini salah
satunya adalah untuk melihat adanya perbedaan tingkatan motivasi belajar siswa setelah
penerapan media “Eccapy”. Pada hasil perhitungan didapatkan rerata total pada kelas
kontrol tanpa penerapan media yaitu 81,70% sedangkan pada kelas eksperimen dengan
penerapan media diperoleh rerata total yaitu 88,96%. Perbedaan tingkatan keduanya adalah
7,26%. Perbedaan tingkatan tersebut menunjukan bahwa motivasi belajar dengan
penggunaan media pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol.
4. Tahap Implementasi (Implementation)
Pada langkah ini, peneliti melakukan percobaan dikelas sesungguhnya yang dijadikan bahan
penelitian pada bulan Mei 2020. Namun akibat adanya pandemik covid-19 maka uji coba
lapangan dilakukan secara online dengan berbagai pertimbangan.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Proses evaluasi digunakan untuk melihat ketercapaian tujuan dari pengembangan yang
dilakukan yaitu untuk melihat adanya peningkatan motivasi siswa kelas eksperimen
dibanding kelas kontrol. Peneliti melakukan proses pengukuran peningkatan pada motivasi
belajar siswa dengan menghitung skor dari rekapitulasi hasil angket motivasi kelas kontrol
tanpa penggunaan media pembelajaran “Eccapy” dan kelas eksperimen dengan bantuan
media. Hasil perhitungan menunjukan terdapat perbedaan tingkatan sebesar 7,26%.

Jurnal 2
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai HOTS siswa masih dalam kategori sangat rendah.
Hal ini disebabkan kurangnya bahan ajar berbasis HOTS, media pembelajaran, dan LKS.
Kekurangan tersebut terkait dengan penggunaan bahan ajar berbasis HOTS dan media
pembelajaran yang masih relatif sulit ditemukan. Banyak bahan ajar dan media pembelajaran
yang berorientasi pada penyampaian konten bukan berbasis HOTS [6], [16],[25]. Hal ini
membuat siswa kesulitan dalam meningkatkan HOTS mereka untuk memecahkan berbagai
masalah lingkungan. HOTS dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan merupakan hal
yang penting, terutama untuk berbagai permasalahan yang kompleks seperti pencemaran
lingkungan. Konsep yang berbeda terkait dengan pencemaran lingkungan perlu analisis lebih
lanjut [26]-[29]. Selain itu, evaluasi harus dilatih agar siswa dapat memberikan kritik dan
pendapat terkait berbagai permasalahan lingkungan. Keterampilan lain terkait dengan
menciptakan solusi untuk memecahkan masalah lingkungan.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai PEB sudah tinggi karena siswa mampu menerapkan konsep pengetahuan dasar
COVID-19. PEB juga terkait dengan upaya pencegahan pencemaran lingkungan. Hal ini sejalan
dengan situasi saat ini yang memasuki era new normal COVID-19. Era new normal ini
memerlukan upaya perencanaan pencegahan COVID-19 dari aspek lingkungan. Hal ini
dikarenakan masih banyak perilaku siswa yang sulit untuk dicegah dalam mengurangi
penularan COVID-19. Salah satunya melibatkan upaya menghindari kontak fisik seperti
berjabat tangan atau kontak dengan benda logam. Upaya untuk memberikan informasi lebih
lanjut terkait PEB harus dilakukan melalui pendidikan lingkungan [30]-[32]

Jurnal 3
Data pretest diperoleh dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rangkuman hasil
pretest penguasaan konsep dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui
bahwa rata-rata nilai pretest model mental kelas eksperimen adalah 33, sedangkan untuk kelas
kontrol adalah 31,3. Selisih rata-rata nilai pretest mental model antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol adalah 1,7. Rata-rata nilai pretest model mental kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol. Data posttest model mental diperoleh dari kelas eksperimen yang
pembelajarannya menggunakan model PBL dan kelas kontrol yang dibelajarkan menggunakan
model konvensional. Rangkuman hasil posttest mental model dapat dilihat pada Tabel 3.

Model mental siswa kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model PBL lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.
Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan Two-way ANOVA diperoleh kesimpulan bahwa
peningkatan model mental siswa yang belajar dengan model PBL lebih tinggi daripada yang
belajar dengan pembelajaran konvensional. Dalam PBL siswa terlibat langsung dalam kegiatan
pembelajaran sehingga memberikan lebih banyak kesempatan untuk menampung dan memahami
informasi. Keterlibatan dalam proses pembelajaran memungkinkan siswa untuk dapat
menggunakan proses mentalnya untuk menemukan suatu konsep atau teori yang dipelajari.

Pada awal pertemuan siswa masih mengalami kesulitan dalam merumuskan masalah dan
membuat hipotesis. Pertemuan berikutnya, siswa mulai memahami bahwa untuk merumuskan
masalah dan membuat hipotesis berasal dari kegiatan observasi pada awal pembelajaran, tujuan
percobaan dan studi literatur. Setelah siswa dapat merumuskan hipotesis kemudian siswa
melakukan percobaan. Siswa melakukan eksperimen secara aktif untuk menguji kebenaran
hipotesis yang telah dibuat siswa.

D. DAFTAR REFERENSI

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/33353

https://ijere.iaescore.com/index.php/IJERE/article/view/21382

https://ijere.iaescore.com/index.php/IJERE/article/view/20468
E. Lampiran

Jurnal Nasional Jurnal Internasional 1 Jurnal Internasional 2

Anda mungkin juga menyukai